Oleh :
Claudia 2020121021
Dhyana Tusita Wiry 2020121023
Oktavianto 2020121040
Rika 2020121046
Virya Purbingga 2020121061
Pajak Penghasilan Final adalah pajak penghasilan yang bersifat final, yaitu
bahwa setelah pelunasannya, kewajiban pajak telah selesai dan penghasilan yang
dikenakan pajak penghasilan final tidak digabungkan dengan jenis penghasilan lain
yang terkena pajak penghasilan yang bersifat tidak final. (IAI, 2009: PSAK No. 46)
Pajak Penghasilan Final adalah pajak atas:
• Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan
surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi
kepada anggota koperasi orang pribadi;
• Penghasilan berupa hadiah undian;
• Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif
yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan
penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh
perusahaan modal ventura;
• Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan,
usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau
bangunan; dan
• Penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Pemerintah.
Pelaporan
• WP OP dan Badan, baik yang melakukan pembayaran pajak sendiri maupun
yang ditunjuk sebagai pemotong atau pemungut PPh, wajib menyampaiakn
SPT Masa PPh psl 4:2 paling lambat 20 (dua puluh) hari setelah masa pajak
berakhir.
• Dalam hal batas waktu pelaporan PPh Psl 4:2 bertepatan hari libur, maka
pelaporan dapat dilakukan pada hari berikutnya.
Objek
• Bunga Deposito dan tabungan serta diskonto SBI
• Penghasilan dari transaksi penjualan saham
• Bunga dan atau diskonto obligasi
• SBN
• Penghasilan berupa hadiah atas undian
• Penghasilan atas persewaan tanah dan atau bangunan
• Penghasilan dari usaha jasa konstruksi (non pengusaha konstruksi/)
pengusaha konstruksi: pasal 23.
• Dividen yang diterima atau diperoleh WP OP DN
Objek PPh penghasilan yang diterima oleh orang pribadi dan badan dari penyewaan
tanah dan/atau bangunan berupa :
1) Tanah
2) Kondominium
3) Rumah
4) Gedung perkantoran
5) Rumah susun
6) Pertemuan/pertokoan
7) Rumah toko
8) Termasuk bagiannya
9) Apartemen
10) Rumah kantor
11) Toko
12) Gudang dan bangunan industry
Yang tidak termasuk objek persewaan dan atau bangunan berupa objek pajak hotal
dan restoran (pajak daerah) yaitu :
1) Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek;
2) Pelayanan penunjang sbg kelengkapan fasilitas penginapan atau tinggal
jangka pendek yg sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan
3) Jasa persewaan ruang untuk kegiatan acara atau pertemuan hotel
Berikut ini contoh kasus untuk perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat
(2) untuk hadiah undian:
MowFit menyelenggarakan penarikan hadiah undian atas kupon-kupon yang telah
dikirimkan oleh para pelanggannya, dengan hadiah senilai Rp100.000.000. Dalam
penarikan undian tersebut nama Budiman muncul sebagai pemenang hadiah
undian. Bagaimana penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat (2) atas
hadiah undian yang harus dipotong oleh MowFit?
Jawab:
PPh Pasal 4 ayat (2) yang dipotong oleh MowFit adalah 25% x Rp 100.000.000:
Rp. 25.000.000