Anda di halaman 1dari 13

PJ.

091/PL/S/018/2017-00

Kewajiban Perpajakan Bisnis

REAL ESTATE
Pelaku bisnis sektor usaha real estate lebih dikenal dengan sebutan
pengembang/developer
memiliki sertifikat pengembang dari lembaga yang berwenang dan atau
tergabung dalam asosiasi pengembang seperti REI, Apersi, dan
Apernas
RESIDENSIAL
Perumahan, Rumah Susun,
Rumah Toko, Rumah Kantor,
Apartemen

KOMERSIAL
Gedung Perkantoran, Pusat
Perbelanjaan, Lahan Industri,
Kawasan Pergudangan
kewajiban perpajakan
pada tiap tahap proses bisnis
Real Estate

Perencanaan Pelaksanaan Pemasaran


Konstruksi
Tahap Persiapan
meliputi kegiatan penelitian pendahuluan, penelitian
potensi pasar, dan kelayakan bisnis
Kewajiban Perpajakan:
PPh >
atas penghasilan bruto yang diterima konsultan yang
Pasal 21/23 melakukan kegiatan penelitian maupun studi kelayakan
tarif 20% atau sesuai tarif P3B dari penghasilan bruto yang
PPh > diterima konsultan luar negeri yang melakukan kegiatan
Pasal 26 penelitian maupun studi kelayakan

PPh Final > untuk penghasilan pengusaha jasa konstruksi dengan tarif
Pasal 4 (2) sesuai kualifikasi usaha Pengusaha Jasa Konstruksi tersebut

PPN10% > dari Nilai Jasa yang diterima pengusaha jasa konstruksi
Tahap pengadaan lahan
diperoleh melalui beberapa cara, yaitu
membeli secara langsung kepada pemilik
lahan, menggunakan jasa perantara (makelar),
atau melalui kerja sama dengan pemilik tanah

Kewajiban Perpajakan:
PPh > tarif 2,5% dari harga PPh >
atas penghasilan yang
Ps. 21/23 diterima oleh makelar
FINAL jual/harga transaksi
dari harga jual/harga
transaksi apabila penjual
tarif 5% dari harga
PPN 10% > adalah PKP yang bergerak BPHTB > jual/harga
di bidang usaha penjualan
tanah dan/atau bangunan transaksi
TAHAP
PEMATANGAN LAHAN
pekerjaan pematangan lahan/tanah dan
pembuatan kavling biasanya dikerjakan
oleh pihak lain yaitu pengusaha jasa konstruksi

Kewajiban Perpajakan:
untuk penghasilan
PPh Final > pengusaha jasa
Pasal 4 (2)
konstruksi
dari nilai jasa yang
PPN 10% > diterima pengusaha
pemberi jasa
sewa peralatan /
PPh > mesin / alat lainnya PPh > tenaga ahli
Pasal 23 Pasal 21
dengan tarif 2%
tahap pembangunan
prasarana, sarana, Kewajiban Perpajakan:
dan utilitas (PSU) PPh Final > atas penghasilan pengusaha
dikerjakan oleh Pasal 4 (2) jasa konstruksi
pengusaha
jasa konstruksi yang tarif 2% dari penghasilan bruto
menggunakan alat PPh > atas jasa instalasi mesin,
berat dan peralatan Pasal 23
peralatan, listrik, air, gas, dll
khusus lainnya
PPh >
sewa peralatan / mesin /
Pasal 23 alat lainnya dengan tarif 2%

dari nilai jasa yang diterima


PPN 10% > pengusaha pemberi jasa

PPh > tenaga ahli


Pasal 21
pembuatan unit contoh dan unit siap untuk dijual

Kewajiban Perpajakan
untuk penghasilan pengusaha jasa
konstruksi dengan tarif sesuai PPh Final
kualifikasi usaha (2%, 3%, 4%, atau 6%) Pasal 4 (2)
dari nilai jasa yang diterima
PPN 10% pengusaha pemberi jasa

2% dari penghasilan bruto yang


dibayarkan kepada selain pengusaha PPh
jasa kontruksi Pasal 23

PPh Tenaga ahli


Pasal 21/26
PROSES
Pemasaran produk real estate menjadi dua jenis, yaitu
PEMASARAN pertama unit properti untuk dijual dan kedua untuk
disewakan

Kewajiban Perpajakan:
10% dari nilai sewa atas
PPh Final > persewaan tanah dan atau
Pasal 4 (2) banguna

PPh Final > 2,5% pengalihan hak atas tanah


Pasal 4 (2) dan atau bangunan

harga jual/harga transaksi/


PPN 10% > harga sebenarnya

tarif 5% dari harga


BPHTB > jual/harga transaksi
PMK No. 35/PMK.010/2017

KEWAJIBAN PPNBM
ATAS HUNIAN MEWAH

Tarif 20%

Rumah dan town house dari Apartemen, kondominium,


jenis nonstrata title dengan town house dari jenis
harga jual sebesar >Rp20M strata title, dan sejenisnya
dengan harga jual sebesar
>Rp10M

Anda mungkin juga menyukai