Anda di halaman 1dari 63

PAJAK PENGHASILAN

FINAL PASAL 4 AYAT (2)

Tuesday, May 19, 2020


Karakteristik PPh Final
• Penghasilan (obyek PPh final) tidak perlu
dihitung kembali dalam SPT Tahunan

• Pengeluaran dalam memperoleh


penghasilan (obyek PPh Final) yang
bersangkutan tidak boleh dibiayakan
secara fiskal

• Tidak Dapat Dikreditkan Terhadap Total


PPh Terutang

PPh Final = Pelunasan PPh

53
Kenapa Harus
Pajak Final ??
Penyederhanaan Administrasi
 PPh oleh OP yang belum terdaftar secara
resmi sebagai WP
 PPh atas obyek yang timbul atau terjadi
hanya sekali / tidak sering
 PPh berkaitan dengan pembayar pajak
tertentu yang dikecualikan dari kewajiban
tertentu seperti pembukuan atau
memasukkan SPT
 Obyek Tertentu :
 Industri spesifik
 Transaksi khusus
Tuesday, May
Tuesday, May
Tuesday, May
Tuesday, May
PPh Psl 4 (2)
MENGATUR PEMOTONGAN PAJAK ATAS
1. BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN LAIN
2. PENGH. DARI TRANSAKSI SAHAM DAN
SEKURITAS LAINNYA DI BURSA EFEK
3. PENGH. DARI PENGALIHAN HARTA
BERUPA TANAH DAN ATAU BANGUNAN
4. PENGHASILAN TERTENTU LAINNYA.
a. Persewaan tanah & atau bangunan
b. Hadiah Undian
c. Pengalihan hak atas tanah dan/ bangunan
d. Jasa konstruksi
e. Deviden yg diterima OP

PENGENAAN PAJAKNYA DIATUR DENGAN


PERATURAN PEMERINTAH
1
PENGHASILAN DARI PERSEWAAN
TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
( PP No. 29 TAHUN 1996 jo. PP No.5 Tahun 2002 )

DASAR HUKUM

PERATURAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN


PEMERINTAH MENTERI KEUANGAN DIRJEN PAJAK

KEP-5O/PJ/1996
PP No. 29 No. : 394/
TAHUN 1996 KMK.04/1994 KEP-227/PJ/2002

Hal 53
OBJEK PPh

PENGHASILAN YG
DITERIMA/DIPEROLEH

ORANG PRIBADI BADAN

DARI PERSEWAAN
TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
BERUPA

* TANAH * KONDOMINIUM
* RUMAH * GEDUNG PERKANTORAN/
* RUMAH SUSUN PERTEMUAN/PERTOKOAN
* RUMAH TOKO TERMASUK BAGIANNYA
* APARTEMEN * RUMAH KANTOR
* TOKO * GUDANG DAN BANGUNAN INDUSTRI
TIDAK TERMASUK OBJEK
PERSEWAAN TANAH DAN ATAU BANGUNAN
YG
MERUPAKAN

OBJEK PAJAK HOTEL DAN RESTORAN


(PAJAK DAERAH)

YAITU PELAYANAN YG DISEDIAKAN DGN PEMBAYARAN DI HOTEL ATAU RESTORAN,


TERMASUK :

1. FASILITAS PENGINAPAN ATAU FASILITAS TINGGAL JANGKA PENDEK;


2. PELAYANAN PENUNJANG SBG KELENGKAPAN FASILITAS PENGINAPAN ATAU
TINGGAL JANGKA PENDEK YG SIFATNYA MEMBERIKAN KEMUDAHAN DAN
KENYAMANAN
3. JASA PERSEWAAN RUANG UNTUK KEGIATAN ACARA ATAU PERTEMUAN
HOTEL
PELUNASAN PPh

PENYEWA

ORANG ORANG PRIBADI YANG


PRIBADI DITETAPKAN OLEH DIRJEN PAJAK (KEP-50/PJ/1996)

* BADAN PEMERINTAH
* SUBJEK PAJAK BADAN
BUKAN DALAM NEGERI
SUBJEK * PENYELENGGARA KEGIATAN
PAJAK * BENTUK USAHA TETAP
* KERJA SAMA OPERASI
* PERWAKILAN PERUSAHAAN
LUAR NEGERI LAINNYA

PEMBAYARAN
SENDIRI PEMOTONGAN

OLEH PIHAK YG OLEH


MENYEWAKAN PENYEWA
BESARNYA TARIF PERSEWAAN
TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

YANG MENYEWAKAN

ORANG BADAN DENGAN


PRIBADI BADAN KEPEMILIKAN
ORANG PRIBADI

10% 10% 10%

DARI JUMLAH BRUTO NILAI PERSEWAAN

SEMUA JUMLAH YG DIBAYARKAN/TERUTANG OLEH PENYEWA DGN NAMA DAN


DALAM BENTUK APAPUN YG BERKAITAN DGN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YG
DISEWA TERMASUK :
BIAYA PERAWATAN; BIAYA PEMELIHARAAN; BIAYA KEAMANAN; BIAYA FASILITAS
LAINNYA DAN SERVICE CHARGE BAIK YG PERJANJIANNYA DIBUAT SECARA
TERPISAH/DISATUKAN
KEWAJIBAN PENYEWA
SEBAGAI PEMOTONG PAJAK

PENYEWA SEBAGAI PEMOTONG PAJAK WAJIB :

MEMOTONG PPh PADA SAAT PEMBAYARAN ATAU TERUTANGNYA


SEWA, DAN MEMBERIKAN BUKTI PEMOTONGAN PPh FINAL

MENYETORKAN PPh YG TELAH DIPOTONG DGN MENGGUNAKAN SSP


PADA BANK PERSEPSI/KANTOR POS , SELAMBAT-LAMBATNYA
TGL 10 BULAN BERIKUTNYA SETELAH BULAN
MEMBAYARAN/TERUTANGNYA SEWA

MELAPORKAN PEMOTONGAN/PENYETORAN KPD KEPALA KPP


SETEMPAT, SELAMBAT-LAMBATNYA TGL 20 BULAN BERIKUTNYA
SETELAH BULAN PEMBAYARAN/ TERUTANGNYA SEWA
DENGAN
LAPORAN PEMOTONGAN/PENYETORAN PPh ATAS PERSEWAAN
TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DENGAN DILAMPIRI :
- LEMBAR KE-3 SSP;
- LEMBAR KE-2 BUKTI PEMOTONGAN
PPh Sewa Tanah/Bangunan

PP 29 Th. 1996 jo PP 05 Th. 2002

• PP 29/1996 jo PP 5/2002
• 120/KMK.03/2002
Dasar Hukum • KEP-227/PJ/2002

Sewa tanah dan atau bangunan:


tanah, rumah, rusun, apartemen, kondominium,
Objek Gd perkantoran, pertokoan,
pertemuan dan bagiannya, rumah kantor,
toko, rumah toko, gudang dan bangunan industri

Tarif 10 % Final

Jumlah Bruto:
DPP semua jumlah yang dibayar atau terutang dengan nama
dan dalam bentuk apapun
Dlm perjanjian terpisah atau disatukan
Pajak Penghasilan atas penghasilan dari
persewaan tanah dan/atau bangunan

PP No. 5 Tahun 2002 juncto Keputusan Dirjen Pajak


No. KEP-227/PJ./2002

Pemotong pajak:
Penyewa, dalam hal penyewa adalah Badan
Pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri,
penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap,
kerjasama operasi, perwakilan perusahaan
luar negeri lainnya, dan orang pribadi yang
ditetapkan oleh Dirjen Pajak.

Tuesday, May 19, 2020


SEWA HARTA

TANAH-BANGUNAN KENDARAAN HARTA LAINNYA


ANGK DARAT

PPh Final PPh Psl 23 PPh Psl 23


10% x Bruto 2% x Bruto 2% x Bruto
Tuesday, May 19, 2020
Pajak Penghasilan atas Hadiah
2 Undian

PP No. 132 tahun 2000 tanggal 15 Desember


2000
Objek pemotongan:
hadiah undian, dengan nama dan
dalam bentuk apapun
Tarif pemotongan 25% dari jumlah
bruto
Sifat pemotonganFinal
Hal 54
HADIAH

Lomba, Penghargaan,
Undian
Pekerjaan, Jasa, dan
Kegiatan

PPh Final WP BADAN WPLN WPOP


= 25% Bruto

PPh Psl 23 PPh Psl 26 PPh Psl 21


= 15% Bruto = 20 % Bruto = Psl 17 x Bruto
Tuesday, May 19, 2020
Tuesday, May 19, 2020
Tuesday, May 19, 2020
3
PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS
TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
( PP No. 48 THN 1994 JO. PP No. 27 THN 1996 )

DASAR HUKUM

PERATURAN KEPUTUSAN SURAT EDARAN


MENTERI DIRJEN
PEMERINTAH KEUANGAN PAJAK

NO : 635/
KMK.04/1994 - SE-04/
jo PJ.33/1996
PP NO 48 TGL 26
Thn 1994 NO: 392/
KMK.04/1996 AGUSTUS
jo 1996
PP NO 71 - SE-02/PJ.33/
Thn 2008 dan 1997 TGL 30
JULI 1997
NO: 566/ - SE-55/PJ.42/1999
KMK.04/1999

54-55
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MENGALIHKAN HAK
ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

PENGALIHAN KEPADA
PIHAK PEMERINTAH YANG TDK
MEMERLUKAN PERSYARATAN KHUSUS

JUMLAH BRUTO NILAI PENGALIHAN


Rp 60 jt KEATAS

DIPUNGUTOLEH :
- BENDAHARAWAN, ATAU
- PEJABAT YG BERWENANG

SEBELUM DILAKUKANNYA
PEMBAYARAN/TUKAR MENUKAR

TARIF PPh 5%DARI


JUMLAH BRUTO NILAI PENGALIHAN BERDASARKAN KEPUTUSAN PEJABAT YBS
(BERSIFAT FINAL)
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MENGALIHKAN HAK
ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

PENGALIHAN KEPADA
PIHAK PEMERINTAH YANG TDK
MEMERLUKAN PERSYARATAN KHUSUS

JUMLAH BRUTO NILAI PENGALIHAN


KURANG DARI Rp 60 jt

PENGHASILAN PENGHASILAN
LAINNYA LAINNYA
MELEBIHI TIDAK MELEBIHI
PTKP PTKP

DISETOR SENDIRI DENGAN TIDAK


SSP FINAL KE BANK
PERSEPSI ATAU TERUTANG
KANTOR POS PPh

SELAMBAT-LAMBATNYA
AKHIR TAHUN TAKWIM
YANG BERSANGKUTAN

TARIF PPh 5% DARI


JUMLAH BRUTO NILAI PENGALIHAN BERDASARKAN KEPUTUSAN PEJABAT YBS
(BERSIFAT FINAL)
TATA CARA PENGISIAN SSP SEHUBUNGAN
DENGAN PENGALIHAN HAK ATAS TANAH
DAN/ATAU BANGUNAN MILIK ORANG PRIBADI

DALAM SSP HARUS


DICANTUMKAN :

- NAMA, ALAMAT, DAN NPWP PIHAK YANG


MENGALIHKAN.
- LOKASI TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
YANG DIALIHKAN
- NAMA PEMBELI

BILA PIHAK YANG MENGALIHKAN TIDAK


MEMILIKI NPWP, MAKA NPWP DIISI DENGAN
0.000.000.0.XXX
(XXX ADALAH KODE KPP TEMPAT WP
YG MENGALIHKAN BERTEMPAT TINGGAL
JUMLAH BRUTO NILAI PENGALIHAN

NILAI TERTINGGI
ANTARA
NILAI BERDASARKAN

NJOP
AKTA TANAH DAN/ATAU
PENGALIHAN HAK BANGUNAN

CATATAN
JUMLAH BRUTO TDK TERMASUK PPN DAN BIAYA NOTARIS ATAU PEJABAT
YG BERWENANG MENERBITKAN AKTA
PP 48 Th. 1994 diubah terakhir dgn PP 71 Th.2008
Pengalihan Hak Atas Tanah / Bangunan

Ruang Lingkup :
• penjualan, tukar-menukar, perjanjian pemindahan
hak, pelepasan hak, penyerahan hak, lelang, hibah,
atau cara lain yang disepakati dengan pihak lain
selain pemerintah
• penjualan, tukar-menukar, pelepasan hak,
penyerahan hak, atau cara lain yang disepakati
dengan pemerintah guna pelaksanaan pembangunan
PP 48 Th. 1994 diubah terakhir dgn PP 71 Th.2008
Pengalihan Hak Atas Tanah / Bangunan

Tarif :
• 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas
tanah dan/atau bangunan
• 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan atas
pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah
Susun Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak
yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak
atas tanah dan/atau bangunan

Sifat PPh : Final


PP 48 Th. 1994 diubah terakhir dgn PP 71 Th.2008
Pengalihan Hak Atas Tanah / Bangunan

Nilai Pengalihan :
• nilai yang tertinggi antara nilai berdasarkan Akta
Pengalihan Hak dengan Nilai Jual Objek Pajak tanah
dan/atau bangunan
• Pengalihan kepada pemerintah : nilai berdasarkan
keputusan pejabat yang bersangkutan

• Pengalihan hak sesuai dengan peraturan lelang :


nilai menurut risalah lelang
PP 71 TAHUN 2008
Perubahan Terakhir PPh Tanah & Bangunan

atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun


Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya
melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan
Pajak Penghasilan sebesar 1% dari jumlah bruto nilai pengalihan

RUMAH SEDERHANA TERDIRI ATAS :

1. RUMAH SEDERHANA SEHAT


2. RUMAH INTI TUMBUH

YANG DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN

RUMAH SUSUN SEDERHANA ADALAH :

bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang dipergunakan


sebagai tempat hunian yang dilengkapi dengan KM/WC dan dapur baik bersatu
dengan unit hunian maupun terpisah dengan penggunaan komunal termasuk
Rumah Susun Sederhana Milik.

YANG DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN


PP 71 TAHUN 2008
Perubahan Terakhir PPh Tanah & Bangunan

Dalam hal pembayaran dilakukan dengan jalan angsuran

PPh dihitung berdasarkan jumlah setiap pembayaran angsuran termasuk :


1. Uang Muka
2. Bunga
3. Pungutan
4. Tambahan Pembayan Lain Yg dipenuhi Pembeli
PP 48 Th. 1994 diubah terakhir dgn PP 71 Th.2008
Pengalihan Hak Atas Tanah / Bangunan

Dikecualikan dari Pemotongan :

• WP ORANG PRIBADI YANG PENGHASILANNYA DIBAWAH PTKP


DAN JUMLAH PENGHASILAN BRUTO DARI PENGALIHAN HAK
ATAS TANAHNYA KURANG DARI RP. 60.000.000
• ORANG PRIBADI ATAU BADAN YANG MENERIMA ATAU
MEMPEROLEH PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS
TANAH DAN/ATAU BANGUNAN KEPADA PEMERINTAH GUNA
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM
YANG MEMERLUKAN PERSYARATAN KHUSUS.
• SEHUBUNGAN DENGAN HIBAH YANG DIBERIKAN KEPADA
KELUARGA SEDARAH DALAM GARIS KETURUNAN LURUS SATU
DERAJAT, DAN BADAN KEAGAMAAN ATAU BADAN SOSIAL
ATAU PENGUSAHA KECIL TERMASUK KOPERASI YANG
DITETAPKAN OLEH MENTERI KEUANGAN SEPANJANG TIDAK
ADA HUBUNGAN DENGAN USAHA, PEKERJAAN, KEPEMILIKAN,
ATAU PENGUASAAN PIHAK-PIHAK YANG BERSANGKUTAN.
• SEHUBUNGAN DENGAN WARISAN
Per 35/PJ./2008
Kewajiban NPWP dalam rangka Pengalihan Hak
Tanah & Bangunan
Atas pembayaran BPHTB dengan menggunakan SSB yang disebabkan
adanya pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan wajib
dicantumkan NPWP yang dimilki Wajib Pajak yang bersangkutan.
Kecuali SSB yang digunakan untuk pembayaran BPHTB oleh Wajib
Pajak Orang Pribadi dengan NJOP dan NPOP yang dialihkan kurang dari
Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).

Atas pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) dengan menggunakan


SSP atas penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan/atau
bangunan, wajib dicantumkan NPWP yang dimiliki Wajib Pajak yang
bersangkutan.

Kecuali SSP yang digunakan untuk pembayaran PPh atas penghasilan


dari pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan oleh Wajib
Pajak Orang Pribadi dengan jumlah pajak yang harus dibayar kurang
dari Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah).
4 PP 131 Th. 2000

MENGATUR PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN


BERUPA BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN

Bunga Deposito,
Bunga Tabungan, dan
Diskonto Sertifikat BI
TERMASUK BUNGA DARI DEPOSITO/TABUNGAN YANG
DITEMPATKAN DI LUAR NEGERI MELALUI BANK YANG
DIDIRIKAN ATAU BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA
ATAU CABANG BANK LUAR NEGERI DI INDONESIA.

DIKENAKAN PPH FINAL


20% DARI JUMLAH BRUTO/
Tarif Sesuai TaxTreaty
Hal 55
Subjek pemotongan
a. WPDN
b. BUT
c. WPLN
Pemotong Pajak
d. Bank dan Bank Indonesia
e. Dana Pensiun yang pendiriannya telah
disahkan Menkeu, atas penjualan SBI
kepada pihak lain yang bukan Dana
Pensiun yang pendiriannya telah disahkan
Menkeu dan bukan bank
Tuesday, May 19, 2020
Pengecualian
a. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto,
sepanjang jumlah deposito/tabungan/SBI tidak
melebihi Rp. 7.500.000,- dan bukan jumlah yang
dipecah-pecah
b. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh
bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank
luar negeri diIndonesia
c. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh
Dana Pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menkeu sepanjang dananya
diperoleh dari sumber pendapatan sebagaimana
dimaksud dalam UU Dana Pensiun
d. Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk
pemerintah dalam rangka pemilikan RS dan RSS,
kaveling
Tuesday, siap bangun untuk RS dan RSS, atau rumah
May 19, 2020
susun sederhana, untuk dihuni sendiri
PP 14 Th. 1997
5 KEPMENKEU NO. 558/KMK.04/2000

PENGH. DARI TRANSAKSI PENJUALAN


SAHAM DI BURSA DIPUNGUT PPH
BERSIFAT FINAL

1. PEMILIK SAHAM PENDIRI DIKENAKAN TAMBAHAN PPH


2. BESARNYA PPH FINAL 0.1% DARI NILAI TRANSAKSI PENJUALAN

A. SEBESAR 0,5% DARI:

- NILAI SAHAM PADA SAAT PENUTUPAN BURSA AKHIR TAHUN 1996


- NILAI PADA SAAT PENAWARAN UMUM UNTUK SAHAM YANG
DIPERDAGANGKAN SETELAH 1 JANUARI 1997

PPH FINAL 0,5% DISETOR SENDIRI

ATAU

B. DIKENAKAN TARIF UMUM ATAS CAPITAL GAIN

Pemotong pajak: Penyelenggara bursa efek


Hal 55
PP 16 Th. 2009

6 PPh Bunga Obligasi

Definisi :
• Obligasi adalah surat utang dan surat utang negara,
yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas)
bulan
• Bunga Obligasi adalah imbalan yang diterima
dan/atau diperoleh pemegang Obligasi dalam
bentuk bunga dan/atau diskonto.

Dikenakan PPh Bersifat Final


PP 16 Th. 2009
PPh Bunga Obligasi

Obligasi Dengan Kupon


“Interest Bearing Debt Securities”

Tarif Bunga :

• 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap

• 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan
penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha
tetap.

dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan Obligasi (Holding Period)

Tarif Diskonto :

• 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap

• 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan
penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha
tetap.

dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan Obligasi,
tidak termasuk bunga berjalan
PP 16 Th. 2009
PPh Bunga Obligasi

Obligasi Tanpa Bunga


“Non Interest Bearing Debt Securities”

Tarif Diskonto :

• 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam


negeri dan bentuk usaha tetap

• 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif


berdasarkan persetujuan penghindaran pajak
berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk
usaha tetap.

dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas


harga perolehan Obligasi,
PP 16 Th. 2009
PPh Bunga Obligasi

Bunga / Diskonto Obligasi Yang Diterima Perusahaan Reksadana


yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

• 0% (nol persen) untuk tahun 2009 sampai dengan


tahun 2010;

• 5% (lima persen) untuk tahun 2011 sampai dengan


tahun 2013; dan

• 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan


seterusnya
PP 16 Th. 2009
PPh Bunga Obligasi

Pemotong PPh

• penerbit Obligasi atau kustodian selaku agen


pembayaran yang ditunjuk

• perusahaan efek, dealer, atau bank, selaku pedagang


perantara dan/atau pembeli
PP 16 Th. 2009
PPh Bunga Obligasi

TIDAK DILAKUKAN PEMOTONGAN

ATAS BUNGA & DISKONTO OBLIGASI


YANG DITERIMA OLEH :

1. BANK WPDN DAN CABANG BANK WPLN


SEBAGAI BUT

2. DANA PENSIUN YANG TELAH DISYAHKAN


MENKEU
7 PAJAK PENGHASILAN ATAS
PENGHASILAN ATAS USAHA JASA KONSTRUKSI

DASAR HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 51 TAHUN 2008

BERLAKU PER 1 JANUARI 2008

Hal 56
PENGERTIAN-PENGERTIAN
Jasa Konstruksi : layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan
jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi pengawasan
konstruksi.

Pekerjaan Konstruksi : keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan


dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural,
sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta
kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain.

Perencanaan Konstruksi : pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang
dinyatakan ahli yg profesional di bidang perencanaan jasa konstruksi yg mampu
mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan fisik lain.

Pelaksanaan Konstruksi : pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan yang
dinyatakan ahli yg p[rofesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yg mampu
menyelenggarakan kegiatannya utk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi
bentuk bangunan atau bentuk fisik lain, termasuk di dalamnya pekerjaan konstruksi
terintegrasi yaitu penggabungan fungsi layanan dlm model penggabungan
perencanaan, pengadaan, dan pembangunan (engineering, procurement and
construction) serta model penggabungan perencanaan dan pembangunan (design and
build).
PENGERTIAN-PENGERTIAN

Pengawasan Konstruksi : pemberian jasa oleh orang pribadi atau badan


yang dinyatakan ahli yg profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi,
yg mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan
pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan.

Pengguna Jasa : orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha tetap
yang memerlukan layanan jasa konstruksi.

Penyedia jasa : orang perseorangan atau badan termasuk bentuk usaha


tetap, yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa kontruksi baik
sebagai perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengawas
konstruksi maupun sub-subnya

Nilai Kontrak Jasa Konstruksi : nilai yang tercantum dalam suatu kontrak jasa
konstruksi secara keseluruhan
SUBJEK PAJAK
USAHA JASA KONSTRUKSI

SUBJEK PAJAK

WP Orang Pribadi WP Badan BUT

YANG BERGERAK DI BIDANG

- JASA PERENCANAAN KONSTRUKSI


- JASA PELAKSANAAN KONSTRUKSI
- JASA PENGAWASAN KONSTRUKSI
TARIF DAN DASAR PENGENAAN PPh
USAHA JASA KONSTRUKSI
IMBALAN JASA
KONSTRUKSI

FINAL

JASA PELAKSANAAN JASA


PERENCANAAN &
PENGAWASAN

YG MEMILIKI YG MEMILIKI
YG TIDAK MEMILIKI
YG MEMILIKI YG TIDAK MEMILIKI
KUALIFIKASI KUALIFIKASI USAHA KUALIFIKASI KUALIFIKASI USAHA
MENENGAH ATAU KUALIFIKASI USAHA USAHA
USAHA KECIL
KUALIFIKASI BESAR

2% 3% 4% 4% 6%

DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN YG


MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK TERMASUK PPN
PELUNASAN PPh USAHA JASA KONSTRUKSI
PEMBERI HASIL

• BADAN PEMERINTAH,
• SUBJEK PAJAK BADAN DALAM
NEGERI,
• PENYELENGGARA KEGIATAN
• BUT • ORANG PRIBADI
• KERJASAMA OPERASI • BUKAN SUBJEK PAJAK
• PERWAKILAN PERUSAHAAN LUAR
NEGERI LAINNYA
• ORANG PRIBADI YANG DITETAPKAN
OLEH
DIRJEN PAJAK

PELUNASAN PPh MELALUI

PEMOTONGAN OLEH PENYETORAN SENDIRI OLEH


PEMBERI HASIL PEMBERI JASA
TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN
PELAPORAN PPh
WAJIB :

MEMOTONG PPh PADA SAAT PEMBAYARAN UANG MUKA DAN TERMIJN, DAN
MEMBERIKAN BUKTI PEMOTONGAN PPh FINAL ATAU BUKTI POTONG PPh PASAL4
AYAT (2)

MENYETORKAN PPh YG TELAH DIPOTONG DENGAN MENGGUNAKAN SSP PADA


BANK PERSEPSI / KANTOR POS , SELAMBAT-LAMBATNYA TANGGAL 10 BULAN
BERIKUTNYA SETELAH BULAN PEMBAYARAN IMBALAN

MELAPORKAN PEMOTONGAN/PENYETORAN KPD


KPP SETEMPAT, SELAMBAT-LAMBATNYA
TGL 20 BULAN BERIKUTNYA SETELAH BULAN
PEMBAYARAN IMBALAN
DENGAN

LAPORAN PEMOTONGAN/PENYETORAN PPh


ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA
KONSTRUKSI DENGAN DILAMPIRI :
- LEMBAR KE-3 SSP;
- LEMBAR KE-2 BUKTI PEMOTONGAN
Tuesday, May 19, 2020
Tuesday, May 19, 2020
PP 15 Th. 2009
8 PPh Atas Bunga Simpanan Koperasi
Kepada Anggota Koperasi Orang Pribadi

Tarif :
- 0% untuk bunga simpanan s.d. Rp.240.000 per bulan
- 10% untuk bunga simpanan diatas Rp.240.000 per
bulan

Koperasi yang melakukan pembayaran bunga simpanan kepada


anggota koperasi orang pribadi, wajib memotong Pajak Penghasilan
yang bersifat final pada saat pembayaran

Hal 57
PP 17 Th. 2009

9 PPh Atas Penghasilan dari Transaksi Derivatif Berupa


Kontrak Berjangka Yg Diperdagangkan Di Bursa

Definisi :

• transaksi derivatif adalah transaksi yang didasari pada


kontrak atau perjanjian pembayaran yang nilainya
merupakan turunan dari nilai instrumen yang mendasari
seperti suku bunga, nilai tukar, komoditi, ekuiti, dan
indeks, baik yang diikuti dengan pergerakan maupun tanpa
pergerakan dana atau instrumen

• kontrak berjangka adalah suatu perjanjian termasuk


kontrak standar untuk membeli atau menjual sejumlah
efek atau komoditi yang jumlah, mutu, jenis, tempat, dan
waktu penyerahan di kemudian hari telah ditetapkan

• bursa adalah bursa efek dan bursa berjangka di Indonesia


yang menyelenggarakan transaksi kontrak berjangka

Hal 57
PP 17 Th. 2009
PPh Atas Penghasilan dari Transaksi Derivatif Berupa
Kontrak Berjangka Yg Diperdagangkan Di Bursa

Tarif : 2,5% dari margin awal


Bersifat Final dipungut oleh Lembaga Kliring & Penjamin

• Margin awal adalah sejumlah uang atau surat berharga yang


harus ditempatkan oleh pialang berjangka atau anggota bursa
pada lembaga kliring dan penjamin untuk menjamin pelaksanaan
transaksi kontrak berjangka

• Lembaga kliring dan penjamin adalah badan usaha yang


menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana
untuk pelaksanaan kliring dan penjaminan transaksi di bursa,
termasuk lembaga kliring dan penjamin berjangka
10
PP 19 Th. 2009
PPh atas Dividen Yang diterima oleh Orang Pribadi

Tarif :
- 10% dari dividen yang diterima atau diperoleh

Dividen yang diterima oleh orang pribadi adalah dividen, dengan


nama dan dalam bentuk apapun,
termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis,
dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.

Pemotongan atas PPh Final dilakukan pada saat


dividen disediakan untuk dibayarkan

Hal 58
PP 4 Th. 1995
11
PENGH. DARI TRANSAKSI PENJUALAN
SAHAM ATAU PENGALIHAN PENYERTAAN MODAL
PERUSAAHAAN MODAL VENTURA PADA PERUSAHAAN PASANGAN USAHANYA

TARIF PPh FINAL = 0,1% X NILAI TRANSAKSI PENJUALAN/PENGALIHAN

KRITERIA PERUSAHAAN PASANGAN USAHA :

1. PERUSAHAAN KECIL, MENENGAH ATAU YG MELAKUKAN USAHA DI SEKTOR YANG


DITETAPKAN MENKEU (KMK 250/KMK.04/1995)
2. SAHAMNYA TIDAK DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK

JIKA PASANGAN USAHA TIDAK MEMENUHI KRITERIA DIATAS, MAKA


DIKENAKAN TARIF UMUM

JIKA TRANSAKSI DILAKUKAN DI BURSA EFEK, MAKA MENGIKUTI


KETENTUAN PP 14 TAHUN 1997
PMK 79/PMK.03/2008
12 REVALUASI AKTIVA TETAP

TARIF PPh FINAL = 10% X SELISIH LEBIH PENILAIAN KEMBALI

SUBYEK REVALUASI :

WP BADAN DN TERMASUK BUT, YG PEMBUKUANNYA TIDAK DALAM


BAHASA INGGRIS DAN MATA UANG DOLLAR

OBYEK REVALUASI :

1. SELURUH AKTIVA TETAP BERWUJUD TERMASUK TANAH HAK MILIK / HGB


2. SELURUH AKTIVA TETAP BERWAJUD TIDAK TERMASUK TANAH

JIKA AKTIVA TETAP YG TELAH DIREVALUASI DIALIHKAN SEBELUM


BATAS WAKTU YANG DITENTUKAN,

DIKENAKAN TAMBAHAN PPH :

TARIF TERTINGGI WP BADAN PADA SAAT REVALUASI DIKURANGI 10%


PP 27 TAHUN 2008
PENGHASILAN DISKONTO
13 SURAT PERBENDAHAAN NEGARA
TARIF PPh FINAL =

- WP DALAM NEGERI = 20% X DISKONTO


- WP LUAR NEGERI = 20% ATAU TARI P3B X DISKONTO

DIKECUALIKAN DARI PEMOTONGAN :

1. BANK YANG DIDIRIKAN DI INDONESIA ATAU CABANG BANK LN DI INDONESIA


2. DANA PENSIUN YANG DISAHKAN MENKEU
3. REKSADANA SELAMA 5 TAHUN PERTAMA SEJAK PENDIRIAN / IJIN USAHA

PEMOTONGAN DILAKUKAN OLEH :

1. Penerbit SPN / kustodian yang ditunjuk selaku agen pembayar, atas Diskonto
yang diterima pemegang SPN saat jatuh tempo;
2. Perusahaan efek (broker) atau bank selaku pedagang perantara (dealer), atas
Diskonto yang diterima atau diperoleh penjual SPN pada saat transaksi di Pasar
Sekunder;
3. Perusahaan efek (broker), bank, dana pensiun, dan reksadana selaku pembeli
SPN tanpa melalui pedagang perantara, atas Diskonto yang diterima atau diperoleh
penjual SPN pada saat transaksi di Pasar Sekunder
•CV Demplon (non PKP) melakukan transaksi berupa jasa perancang
(design) ruangan kepada PT Bautiful. Pada awal perjanjian kerja, CV
Demplon meminta imbalan bersih setelah pajak sebesar Rp2.000.000,-
Apa yang harus dilakukan oleh PT Bautiful jika ia ingin membiayakan
semua beban terkait pembayaran jasa sebagai biaya fiskal ? Berapa PPh
Pasal 23 yang harus disetor dibulan Mei 2010 atas pembayaran jasa
tersebut ? Kapan batas waktu pembuatan Bukti Potongnya ?
•PT Pilar memberikan tagihan jasa pelaksanaan konstruksi pembangunan
gudang kepada PT Bautiful sesuai kontrak dengan rincian sebagai berikut
:
- Bahan material Rp800.000.000,-
- Imbalan jasa Rp100.000.000,-
- Jumlah Rp900.000.000,-
Berapa PPh Final yang harus disetor dibulan Mei 2010 atas pembayaran
transaksi tersebut ? Kapan batas waktu penyetoran dan pelaporan
pajaknya ?
PT Adhi Karya (Persero) selama bulan Juli 2010 melakukan pembelian
barang dan jasa yang dananya bersumber dari APBN, sebagai berikut:
a. Membayar pembelian Alat Tulis Kantor sebesar Rp900.000,- dari PT
Atekindo
b. Membayar pembelian meja dan kursi kantor sebesar Rp143.000.000,-
(termasuk PPN) dari PT Meubelindo
c. Membayar biaya jasa pemasangan partisi kepada PT Partisindo
dengan kontrak sebesar Rp70.000.000,- Kontrak terdiri dari jasa
Rp10.000.000,- dan material sebesar Rp60.000.000,-
d. Membayar biaya jasa pemeliharaan gedung (service charge) kepada
PT Rawatindo (perusahaan pemilik gedung) sebesar Rp20.000.000,-
yang dibayar bareng dengan biaya sewa sebesar Rp200.000.000,-
Pertanyaan :
Berapa PPh Pasal 22 atau 23/26 atau 4(2) yang harus disetor oleh PT Adhi
Karya (Persero)
Tuesday, May 19, 2020untuk masa Juli 2010?

Anda mungkin juga menyukai