Nomor Kontrak:
No. 019/RGM-BIG/PJBB/X/2021
Pada hari ini Minggu, tanggal Dua Puluh Empat bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (24
– 10 – 2021) di Banjar, kami yang bertanda-tangan di bawah ini :
1. PT. ROYAL GLOBAL MINERAL, perseroan berbadan hukum dan beralamat di Jalan Rahayu
No. 26 Kel. Sungai Paring Kec. Martapura Kab. Banjar, Kalimantan selatan dalam hal ini diwakili
oleh Yon Koeswaloyo, SE Selaku Direktur dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama
perseroan tersebut di atas (selanjutnya disebut “PENJUAL”)
2. PT. BORNEO INDOBARA GLOBAL , perseroan berbadan hukum dan beralamat di Trikora Raya,
komp. Wengga Kuda Jl. Kuda Kencana I No.371 Banjarbaru, dalam hal ini diwakili oleh Ade
Deris Muslim Selaku Direktur dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama perseroan
tersebut di atas (selanjutnya disebut “PEMBELI”)
PENJUAL dan PEMBELI selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “PARA PIHAK”.
A. DEFINISI, istilah yang dipergunakan dalam perjanjian ini artinya akan sesuai yang tercantum
dibawah ini dan definisi istilah istilah tertentu yang dicantum sebagai keterangan dan maksud
perjanjian ini dan yang tercantum didalam pasal pasal perjanjian ini artinya sama sesuai yang
dicantum dibawah ini:
B. DEFINISI, istilah yang dipergunakan dalam perjanjian ini artinya akan sesuai yang tercantum
dibawah ini dan definisi istilah istilah tertentu yang dicantum sebagai keterangan dan maksud
perjanjian ini dan yang tercantum didalam pasal pasal perjanjian ini artinya sama sesuai yang
dicantum dibawah ini :
1) Batubara : Berarti batubara yang ditambang dari IUP OP SRI RAYA PERSADA,
Kalimantan Selatan.
2) FOB : Berarti penyelesaian muatan batubara diatas kapal dan atau tongkang
yang ditunjuk oleh pembeli (Free On Board)
5) ASTM Standard : Berarti ukuran yang ditentukan oleh American Society for Testing and
Materials
6) Certificate of : Bermaksud sertifikat yang tercantum hasil analisa sifat kimia dan fisika
Analysis batubara yang diterbitkan oleh surveyor independen.
111
9) Independent : Adalah Surveyor yang ditunjuk yaitu Jamin, Geoservices atau Sucofindo.
Surveyor
C. BAHWA, Para Pihak berniat untuk melakukan kerjasama dengan prinsip saling menguntungkan
dan dilandasi dengan itikad baik untuk melakukan ikatan jual-beli batubara dengan ketentuan
dan syarat sebagai berikut :
Obyek jual-beli batubara adalah batubara yang berasal dari tambang IUP OP SRI RAYA PERSADA,
Kab. Tanah laut, Kalimantan Selatan.
Volume batubara yang akan diperjual-belikan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini adalah
Minimum 7.500 MT yang akan diangkut menggunakan tongkang 300 feet
3.1 Kontrak Jual Beli batu bara ini merupakan FOB Barge untuk Tipical Specification
3.2 PEMBELI berhak menolak untuk memuat batubara apabila batubara milik PENJUAL terbukti
panas (suhu lebih dari 50°C), terbakar, kotor, terkontaminasi parting, tanah, lumpur, atau bahan
- bahan non batubara lainnya.
Penentuan volume akhir batubara akan diperhitungkan berdasarkan hasil Initial Draft dan Final Draft
Survey Report yang dilakukan di pelabuhan muat oleh pihak Surveyor. Biaya yang ditimbulkan
akibat aktivitas dimaksud akan menjadi beban PEMBELI
Typical GAR 4,200 : Rp 775,000,-/MT –(Tujuh Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah per Metrik
Ton) Cruscher
FOB Tongkang di pelabuhan muat di Jetty CITRA, Kintab, Kab. Tanah laut - Kalimantan selatan.
222
Cara pembayaran sebagaimana dimaksud Perjanjian ini adalah 100% Via Bank akan dibayarkan
dengan tahapan sebagai berikut :
b. Pembayaran senilai 50% dari nilai kontrak akan di transfer setelah pembayaran dari Buyer
pada hari seni dan dipotong sebesar Rp.100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) dari Tanda
Jadi Sebelumnya.
Pembayaran dilakukan sesuai dengan yang tertera didalam Original Invoice, yaitu :
333
7.3. Apabila waktu pemuatan ke dalam tongkang melebihi waktu maksimum yang disepakati / per
tongkang maka PIHAK PENJUAL menanggung biaya demurrage tongkang sebesar
Rp.10.00.000,- / Hari.
7.4. Apabila PIHAK PENJUAL memuat batubara kurang dari yang disepakati maka PIHAK
PENJUAL menanggung biaya dead freight, sesuai dengan charter party (kontrak Tongkang).
8.1. PEMBELI berkewajiban membayar kepada PENJUAL atas harga batubara yang sesuai dengan
kualitas dan kuantitas serta cara pembayaran yang telah disepakati berdasarkan Perjanjian
ini.
8.2. PENJUAL berkewajiban menyediakan batubara dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai
dengan isi Perjanjian ini dalam waktu yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan jadwal
pemuatan/pengapalan yang telah disepakati oleh Para Pihak.
8.3. PEMBELI berkewajiban melengkapi batubara yang diperjual-belikan dengan Surat Keterangan
Asal Barang (SKAB) dari perusahaan/KP di mana batubara tersebut berasal berikut segala
surat-surat dan dokumen-dokumen yang terkait dengan pengapalan dimaksud yang
diterbitkan oleh pejabat/instansi yang berwenang untuk itu.
8.4. PENJUAL berkewajiban membayar segala biaya Taktis Kordinasi untuk fisik batubara sampai
di atas tongkang pada pihak yang berwenang yang timbul berdasarkan Perjanjian ini.
8.5. Atas segala kekurangan volume kargo, kerugian dan keterlambatan yang timbul dari jadwal
yang ditentukan, masing-masing pihak yang membuat kesalahan/kelalaian berkewajiban
untuk membayar/mengganti kerugian kepada pihak dirugikan, kecuali apabila keterlambatan
itu diakibatkan oleh kejadian-kejadian yang bersifat Force Majeure.
Peristiwa yang dikategorikan sebagai Force Majeure adalah bencana alam, perang, gempa bumi,
pemogokan karyawan, internal konflik, berubahnya kebijakan pemerintah, kenaikan harga minyak
bumi secara signifikan yang secara langsung berdampak pada peningkatan biaya produksi secara
drastis, di mana peristiwa-peristiwa tersebut berada di luar kemampuan Para Pihak
444
Pasal 10 PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan di antara Para Pihak, maka terlebih dahulu diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat. Bilamana penyelesaian secara musyawarah tidak dapat dicapai maka
Para Pihak sepakat untuk memilih penyelesaian melalui jalur hukum dengan domisili Kantor Panitera
Pengadilan Negeri Banjarmasin.
Pasal 11 PENUTUP
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan dibahas diatur kemudian dalam bentuk
Addendum atau Amandemen, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian
ini.