Anda di halaman 1dari 9

ERWIN KURNIAWAN A, SE., M.

Si

EKONOMI INDUSTRI
Ekonomi adalah salah satu dan bagian dari ilmu sosial yang khusus mempelajari
aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi
terhadap barang dan jasa. Secara umum.

Pengertian ekonomiberasal dari kata oikos (rumah tangga) dan nomos (ilmu).
Jadi pengertian ekonomi secara mendasar adalah ilmu yang mengatur dalam rumah
tangga. 

Pengertian ekonomi adalah sebuah bidang ilmu tentang pengurusan sumber daya
material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia.

Pengertian ekonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana


manusia mencukupi kebutuhan hidupnya. Ini didasarkan dari asal kata ekonomi
yang berasal dari bahasa Yunani.

Ekonomi Industri adalah cabang dari ekonomi mikro yang mempelajari keterkaitan
antara struktur industri, perilaku industry dan kinerja industri.

Mata kuliah Ekonomi Industri menjelaskan lebih jauh konsep-konsep dan metode
yang dikembangkan untuk menganalisis perusahaan-perusahaan dalam
industri (pasar), dengan pengembangan dan pembahasan kasus untuk masing-
masing topik, baik di Indonesia maupun di negara lain.

Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa
Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil
bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya.

Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha
mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu
sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat
dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan
basis ekonomi, budaya, dan politik.

Bidang industri dibedakan menjadi dua, yaitu industri barang dan industri jasa.

 Industri barang merupakan usaha mengolah bahan mentah menjadi barang


setengah jadi atau barang jadi. Kegiatan industri ini menghasilkan berbagai jenis
barang, seperti pakaian, sepatu, mobil, sepeda motor, pupuk, dan obatobatan.

 Industri jasa merupakan kegiatan ekonomi yang dengan cara memberikan


pelayanan jasa. Contohnya, jasa transportasi seperti angkutan bus, kereta api,
penerbangan, dan pelayaran. Perusahaan jasa ada juga yang membantu proses
produksi. Contohnya, jasa bank dan pergudangan. Pelayanan jasa ada yang
langsung ditujukan kepada para konsumen. Contohnya asuransi, kesehatan,
penjahit, pengacara, salon kecantikan, dan tukang cukur.

1
ERWIN KURNIAWAN A, SE., M.Si

SEJARAH INDUSTRI

Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru. Sesudah mata pencaharian
hidup berpindah-pindah sebagai pemetik hasil bumi, pemburu, dan nelayan di zaman
purba, manusia tinggal menetap, membangun rumah, dan mengolah tanah dengan
bertani, dan berkebun serta beternak. Kebutuhan mereka berkembang misalnya untuk
mendapatkan alat pemetik hasil bumi, alat berburu, alat menangkap ikan, alat bertani,
berkebun, alat untuk menambang sesuatu, bahkan alat untuk berperang serta alat-alat
rumah tangga. Para tukang, dan juru timbul sebagai sumber alat-alat, dan barang-
barang yang diperlukan itu. Dari situ mulailah berkembang kerajinan, dan pertukangan
yang menghasilkan barang-barang kebutuhan. Untuk menjadi pengrajin, dan tukang
yang baik diadakan pola pendidikan magang, dan untuk menjaga mutu hasil kerajinan,
dan pertukangan di Eropa dibentuk berbagai gilda (perhimpunan tukang, dan juru
sebagai cikal bakal berbagai asosiasi sekarang).

Pertambangan besi, dan baja mengalami kemajuan pesat pada abad


pertengahan. Selanjutnya pertambangan bahan bakar seperti batubara, minyak bumi,
dan gas maju pesat pula. Kedua hal itu memacu kemajuan teknologi permesinan,
dimulai dengan penemuan mesin uap yang selanjutnya membuka jalan pada
pembuatan, dan perdagangan barang secara besar-besaran, dan massal pada akhir
abad 18, dan awal abad 19. Mulanya timbul pabrik-pabrik tekstil (Lille, dan Manchester)
dan kereta api, lalu industri baja (Essen) dan galangan kapal, pabrik mobil (Detroit),
pabrik alumunium. Dari kebutuhan akan pewarnaan dalam pabrik-pabrik tekstil
berkembang industri kimia, dan farmasi. Terjadilah Revolusi Industri.

Sejak itu gelombang industrialisasi berupa pendirian pabrik-pabrik produksi


barang secara massal, pemanfaatan tenaga buruh, dengan cepat melanda seluruh
dunia, berbenturan dengan upaya tradisional di bidang pertanian (agrikultur). Sejak itu
timbul berbagai penggolongan ragam industri.

DESKRIPSI

Kebanyakan orang mengasumsikan bahwa industri hanyalah kegiatan ekonomi


manusia yang mengolah bahan baku/ bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau
bahan jadi. Padahal pengertian industri sangatlah luas, proses industri ini meliputi
semua kegiatan manusia dalam suatu bidang tertentu yang sifatnya produktif dan
komersial. Kata industri berasal dari bahasa Francis kuno yaitu "industrie" yang berarti
aktivitas, tetapi kata tersebut dasarnya berasal dari bahasa latin yaitu "Industria" yang
memiliki arti kerajinan dan aktivitas.

Dalam arti luas industri adalah suatu bidang yang bersifat komersial yang
menggunakan keterampilan kerja serta teknologi untuk menghasilkan suatu produk
dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Produk industri tidak hanya berupa barang
(manufaktur) tetapi juga dalam bentuk jasa (pelayanan), contoh hasil produksi dalam
bentuk jasa seperti misalnya perbankan, asuransi, transportasi, jasa pengiriman barang
dan sebagainya.

Suatu Industri identik dengan tempat dimana berlangsungnya suatu


perindustrian yaitu pabrik, dalam arti luas pabrik adalah tempat manusia, mesin atau
teknologi, material, energi, modal dan sumberdaya dikelola bersama-sama dalam suatu
sistem produksi dengan tujuan menghasilkan suatu produk dan jasa yang efektif, efisien

2
ERWIN KURNIAWAN A, SE., M.Si

dan aman yang siap digunakan oleh masyarakat umum maupun dapat diolah lebih
lanjut untuk menghasilkan jenis produk yang lainnya. Pabrik identik dengan pengolahan
bahan baku dan menghasilkan produk jadi dalam bentuk barang.

Industri jasa adalah (Service Industries) adalah industri yang bergerak dalam
bidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani maupun menunjang aktifitas industri
yang lain serta dapat juga memberikan pelayanan langsung terhadap masyarakat
(kosumen). Industri jenis ini biasanya melakukan aktivitas di dalam suatu gedung
(perkantoran).

Industri Manufaktur dan Jasa

Istilah manufaktur berasal dari dua kata bahasa latin, yaitu manus dan factus yang
berarti manus adalah tangan dan factus adalah mengerjakan.

Jadi manufaktur artinya mengerjakan dengan tangan atau proses pembuatan produk
yang dikerjakan dengan tangan.

Pengertian manufaktur sekarang adalah proses pembuatan produk dengan bantuan


mesin dan pengontrolan bahkan dikerjakan secara automatis penuh, tetapi tetap
melalui pengawasan secara manual oleh manusia.

Contoh industri Manufaktur, yaitu : Industri semen, obat-obatan, otomotif, elektronika,


pakaian, makanan & minuman, tekstil, sepatu, barang keperluan rumah tangga, dan
lain lain.

Industri Pelayanan / Jasa (Service Industries), yaitu industri yang bergerak dibidang
pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktifitas industri yang lain
maupun langsung memberikan pelayanan / jasa kepada konsumen.

Contoh Industri Jasa, yaitu: Asuransi, Bursa efek, Perbankan, Transportasi,


Pendidikan, Perdagangan, Perawatan kesehatan, Telekomunikasi, dan lain lain.

Perbedaan Dasar Industri Manufaktur dan Industri Jasa

Perbedaan dasar antara kedua jenis industri tersebut, seperti berikut:

 Industri manufaktur memiliki kemungkinan yang kecil dalam hal kontak langsung
dengan konsumen karena aktifitas industri tersebut lebih banyak dilakukan dalam
suatu pabrik sedangkan industri jasa memiliki pegawai khusus yang bertugas untuk
melayani para konsumen.
 Industri manufaktur merupakan industri yang mengolah bahan mentah menjadi
bahan jadi sehingga dapat digunakan oleh para konsumen dan masyarakat umum,
sedangkan industri jasa yang menyediakan pelayanan jasa kepada konsumen yang
membutuhkan.
 Produk dari industri manufaktur bersifat tahan lama dan bersifat fisik (memiliki
wujud) sedangkan industri jasa tidak berwujud.
 Hasil keluaran (produk) dari industri manufaktur dapat disimpan dengan jangka
waktu tertentu sedangkan hasil dari industri jasa hanya dapat dinikmati.

3
ERWIN KURNIAWAN A, SE., M.Si

 Jangka waktu kerja industri manufaktur relatif lebih lama jika dibandingkan dengan
industri jasa.

Industri dan Prinsip Ekonomi

Pengertian prinsip ekonomi adalah panduan dalam kegiatan ekonomi untuk


mencapai perbandingan rasional antara pengorbanan yang dikeluarkan dan hasil yang
diperoleh. atau Prinsip ekonomi dapat juga diartikan pengorabanan sekecil-kecilnya
untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh
hasil semaksimal mungkin.

Ekonomi merupakan sebagian ilmu sosial yang berhubungan dengan produksi,


distribusi, dan konsumsi mengenai barang dan jasa. Istilah ekonomi berasal dari
bahasa Yunani dari kata oikos yang berarti keluarga, rumah, tangga. dan nomos yang
berarti peraturan, aturan, hukum.

Prinsip Ekonomi memberi kita keuntungan yang pertama adalah dapat


memaksimalkan keuntungan dimana mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya,
keuntungan kedua adalah meminimalkan kerugian dimana dengan pengorbanan yang
sekecil-kecilnya. Prinsip ekonomi berlaku dalam tiga kegiatan ekonomi yaitu produksi,
distribusi, dan konsumsi.

Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi

Dalam kegiatan produksi adalah dasar dalam menghasilkan barang dan jasa
sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu. Contoh
Penerapannya - Contoh-contoh penerapan prinsip ekonomi pada kegiatan produksi
 Mendirikan tempat usaha dekat dengan bahan baku, tenaga kerja atau daerah
pemasaran
 Menggunakan tenaga kerja yang terampil
 Memakai bahan baku yang berkualitas terbaik, namun dengan harga paling murah
 Memakai sumber daya misalnya modal, tenaga kerja, dan waktu seefisien mungkin.
 Memakai mesin modern dengan produktivitas yang tinggi namun dengan biaya yang
rendah
 Menentukan harga jual yang menguntungkan
 Menentukan barang dan jasa yang akan dihasilkan

Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi

Dalam kegiatan distribusi adalah penyaluran barang dan jasa dari produsen ke
konsumen. Contoh Penerapan - penerapan prinsip ekonomi berdasarkan kegiatan
distribusi
 Meningkatkan kualitas pelayanan
 Penyaluran barang yang tepat waktu
 Memakai sarana distribusi yang dengan harga murah
 Membeli barang dari produsen secara langsung
 Menyediakan barang dan jasa yang populer bagi konsumen

4
ERWIN KURNIAWAN A, SE., M.Si

 Membeli barang di produsen yang tepat


 Menentukan lokasi perusahaan yang berada di antara produsen dan konsumen

Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi

Dalam kegiatan konsumsi adalah upaya dalam memperoleh kepuasaan sebesar-


besarnya dari sautu barang atau jasa dengan pengorbanan dan penggunaan anggaran
tertentu.
Contoh Penerapan - Contoh-contoh penerapan prinsip ekonomi berdasarkan
kegiatan konsumsi
 Membeli barang yang berkualiatas
 Membeli barang dengan harga terjangkau atau murah
 Membuat daftar barang yang dibutuhkan
 Memilih barang sebelum membelinya
 Mengadakan tawar menawar sebelum membeli barang
 Mampu mengendalikan pengeluaran dengan memperhatikan pendapatan kita

Tujuan Prinsip Ekonomi

Tujuan Prinsip Ekonomi - Tujuan melakukan tindakan menurut prinsip ekonomi adalah
sebagai berikut
 Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin
 Memperkecil adanya kerugian akibat dari kesalahn-kesalahan tertentu
 Mencegah terjadinya konsumsi yang boros
 Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimiliki

Ciri-Ciri Orang Yang Menerapkan Prinsip Ekonomi

 Bertindak rasional, artinya seseorang yang melakukan kegiatan atau tindakan selalu
dengan akan yang sehat bukan berdasarkan dari emosi dan hawa nafsu
 Bertindak ekonomis, artinya seseorang melakukan kegiatan ekonomi dengan segala
perhitungan yang cermat dan perencanaan yang matang
 Bertindak hemat, artinya seseorang melakukan kegiatan ekonomi dapat
menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan sesuai dengan yang
dibutuhkan
 Membuat skala prioritas, artinya seseorang memenuhi kebutuhan dengan membuat
urutan kebutuhan menurut tingkat kepentingannya dari yang mendesak sampai
yang dapat ditunda-tunda
 Bertindak dengan memakai prinsip cosandbenefit, artinya seseorang dalam
melakukan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat
yang diterima dari kegiatna yang dilakukannya.

Industri dan kebutuhan barang

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi.

5
ERWIN KURNIAWAN A, SE., M.Si

Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung,


kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi
masyarakat.

Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian. Dari
definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur
(manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua
kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena
merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-
beda untuk tiap negara atau daerah.

Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu


negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks
pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan atau pengklasifikasian
industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan
pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau
jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri
negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus
dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya.

Istilah industrialisasi secara ekonomi juga diartikan sebagai himpunan


perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industri dirangkai dengan kata yang
menerangkan jenis industrinya. Misalnya, industri obat-obatan, industri garmen, industri
perkayuan, dan sebagainya

Cabang-cabang industri

Berikut adalah berbagai industri yang ada di Indonesia:

 Makanan, dan minuman


 Tembakau
 Tekstil
 Pakaian jadi
 Kulit, dan barang dari kulit
 Kayu, barang dari kayu, dan anyaman
 Kertas, dan barang dari kertas
 Penerbitan, percetakan, dan reproduksi
 Batu bara, minyak, dan gas bumi, dan bahan bakar dari nuklir
 Kimia, dan barang-barang dari bahan kimia
 Karet, dan barang-barang dari plastik
 Barang galian bukan logam
 Logam dasar
 Barang-barang dari logam, dan peralatannya
 Mesin, dan perlengkapannya
 Peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data
 Mesin listrik lainnya, dan perlengkapannya
 Radio, televisi, dan peralatan komunikasi
 Peralatan kedokteran, alat ukur, navigasi, optik, dan jam
 Kendaraan bermotor
 Alat angkutan lainnya

6
ERWIN KURNIAWAN A, SE., M.Si

 Furniture, dan industri pengolahan lainnya

Kategori:Klasifikasi Industri

Klasifikasi berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Indonesia No.19/M/I/1986, industri


dibedakan menjadi:

1. Industri kimia dasar: misalnya industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri mesin, dan logam dasar: misalnya industri pesawat terbang, kendaraan
bermotor, tekstil, dll
3. Industri kecil: industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng
curah, dll
4. Aneka industri: industri pakaian, industri makanan, dan minuman, dan lain-lain.

Klasifikasi berdasarkan tempat bahan baku

1. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan baku diambil langsung dari alam
sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan,
pertambangan, dan lain lain.
2. Industri nonekstaktif, yaitu industri yang bahan baku didapat dari tempat lain
selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif, yaitu industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa
yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan,
transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

Jenis industri berdasarkan modal

1. Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya
besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.
2. Industri padat karya, yaitu industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah
besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

Jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja

1. Industri rumah tangga, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja
berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri kecil, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah
antara 5-19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah, adalah industri yang jumlah karyawan /
tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri besar, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah
antara 100 orang atau lebih.

Penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi

7
ERWIN KURNIAWAN A, SE., M.Si

1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar


(marketorientedindustry), yaitu industri yang didirikan sesuai dengan lokasi
potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di
mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin
menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja
(manpowerorientedindustry), aAdalah industri yang berada pada lokasi di pusat
pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan
banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif, dan efisien.

3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku


(supplyorientedindustry), yaitu jenis industri yang mendekati lokasi di mana
bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang
besar.

4. Industri yang tidak terkait oleh persyaratan yang lain, yaitu industri yang didirikan
tidak terkait oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja,
karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat
ditemukan di mana saja. Misalnya : Industri elektronik, Industri otomotif, dan
industri transportasi.

Klasifikasi Industri berdasarkan Proses Produksi

1. Industri Hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk
kegiatan industri yang lain. Misalnya : Industri kayu lapis, industri alumunium,
industri pemintalan, dan industri baja.

2. Industri Hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang
jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh
konsumen, misalnya: Industri pesawat terbang, industri konveksi, industri
otomotif, dan industri meubeler.

Jenis industri berdasarkan produktivitas perorangan

Pada level atas, industri seringkali dibagi menjadi tiga bagian, yaitu primer
(ekstraktif), sekunder (manufaktur), dan tersier (jasa). Beberapa penulis menambahkan
sektor kuarterner (pengetahuan) atau bahkan sektor kuinari (kultur, dan penelitian).
Seiring berjalannya waktu, perpecahan industri masyarakat pada masing-masing sektor
mengalami perubahan.

1. Industri primer, adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil


olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil
produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.

2. Industri sekunder, adalah industri sekunder adalah industri yang bahan mentah
diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya
pemintalan benang sutra, komponen elektronik, daging kaleng, dan sebagainya.

8
ERWIN KURNIAWAN A, SE., M.Si

3. Industri tersier, adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih
banyak lagi yang lainnya.

4. Industri kuarterner, adalah industri yang mencakup penelitian pengetahuan, dan


teknologi serta berbagai tugas berlevel tinggi lainnya. Misalnya adalah para
peneliti, dokter, dan pengacara.
5. Industri kuinari, beberapa menganggapnya sebagai salah satu cabang sektor
kuarterner yang meliputi level tertinggi pengambilan keputusan dalam
masyarakat atau ekonomi. Sektor ini meliputi eksekutif atau pegawai resmi
dalam bidang pemerintahan, pengetahuan, universitas, non-profit, kesehatan,
kultur, dan media.

Ada beberapa alasan pokok yang menyebabkan perusahaan perusahaan industri


melakukan merger antara satu perusahaan dengan perusahaan-perusahaan lainnya,
Alasan pertama adalah
1. Berkaitan dengan keuntungan.
2. Mengurangi resiko dalam persaingan.
3. Meningkatkan pertumbuhan.
4. Untuk mendominasi pasar,
5. Integrasi.
6. Diversifikasi.

Anda mungkin juga menyukai