Menurut Hasibuan (2000), industri merupakan kumpulan dan sejumlah perusahaan yang
menghasilkan barang-barang homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifat saling
mengganti sangat erat.
Menurut Pujoalwanto (2014), industri adalah bagian dari proses produksi yang mengolah
barang mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi sehingga menjadi barang yang
memiliki kegunaan dan nilai tambah untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.
Pada umumnya, semakin maju tingkat perkembangan perindustrian pada suatu negara ataupun
daerah, maka semakin banyak jumlah dan juga macam macam industri, dan akan semakin
kompleks pula sifat kegiatan dan juga usaha tersebut.
Penggolongan atau pengklasifikasi industri pun berbeda beda ya, tapi pada dasarnya
pengklasifikasian industri berdasarkan pada kriteria yakni berdasarkan bahan baku, tenaga kerja,
pasar, modal atau pun jenis teknologi yang digunakannya.
Selain dari faktor faktor tersebut, perkembangan dan juga pertumbuhan ekonomi suatu negara
juga turut menentukan keanekaragaman industri negara itu. Semakin besar dan kompleks
kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya
juga.
Adapun klasifikasi industri bisa di golongkan berdasarkan kriterianya masing masing, yaitu
sebagai berikut.
Tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung dari apa yang akan dihasilkan
dari proses industri tersebut.
b. Industri Nonekstraktif, yakni industri yang mengolah lebih lanjut hasil dari industri lain.
c. Industri Fasilitatif, yaitu industri yang menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain.
Berdasar jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri bisa dibedakan menjadi sebegai berikut :
a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang hanya menggunakan tenaga kerja kurang dari 4
orang.
b. Industri kecil, yakni industri yang tenga kerjanya berjumlah sekitar 5 hingga 19 orang.
c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 hingga 99 orang.
d. Industri besar, yakni industri dengan menggunakan tenaga kerja lebih dari 100 orang
a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan baranga yang tidak diperlukan pengolahan
lebih lanjut lagi.
b. Industri sekunder, yaitu industri yang meghasilkan barang yang membutuhkan pengolahan
lebih lanjut lagi sebelum digunakan.
c. Industri tersier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang yang bisa dinikmati atau
digunakan secara langsung maupun tidak langsung melainkan berupa jasa layanan yang bisa
mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat.
Berdasar bahan mentah yang digunakan suatu industri, bisa dibedakan menjadi
a. Industri pertanian, yakni industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil
kegiatan pertanian tersebut.
b. Industri pertambangan, yakni industri yang mengolah bahan mentah yang berasal hasilnya dari
pertambangan.
c. Industri Jasa, yakni industri yang mengolah jasa layanan yang bisa mempermudah dan
meringankan beban masyarakat tapi menguntungkan.
Di Indonesia sendiri ada banyak macam industri yang sedang berkembang, diantara masih
industri kecil hingga industri besar. Berikut adalah contoh dan aneka industri yang ada di
Indonesia.
Contoh nya adalah penggilingan padi, pembuatan minyak kelapa sawit, pembuatan tapioka,
pabrik kopi, teh, coklat dan pabrik pabrik lain yang menghasilkan bahan pangan.
b. Industri tekstil
Industri tekstil ini bisa kita jumpai di kota kota besar seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah,
terutama di Yogyakarta, Solo dan Pekalongan. Industri tekstil semakin pesat karena penemuan
mesin mesin yang modern.
Industri ini menghasilkan bahan bangunan dan perabot rumah tangga, seperti meja, kursi dan
pigura. Industri pengolahan kayu yang besar biasanya pengolahan kayu lapis dan banyak di
ekspor ke Eropa, Timur Tengah, Jepang dan Amerika.
Contoh selanjutnya adalah industri farmasi yang menghasilkan zat asam, garam kimia, pupuk,
pembasmi serangga, plastik, serat buatan, dll. Perkembangan industri kimia dan farmasi
sangatlah pesat, khususnya di kota kota besar di Indonesia
Inovasi
Menurut Everett M. Rogers, pengertian inovasi adalah suatu ide, gagasan, ojek, dan praktik yang
dilandasi dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau pun kelompok tertentu
untuk diaplikasikan atau pun diadopsi.
Menurut UU No. 19 Tahun 2002, pengertian inovasi adalah suatu kegiatan penelitian,
pengembangan, dan atau perekayasaan yang dilakukan untuk pengembangan penerapan praktis
nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau pun cara baru untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sudah ada ke dalam produk atau pun proses produksinya.
Inovasi dilakukan karena ada tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh manusia. Adapun tujuan
inovasi adalah sebagai berikut;
1. Meningkatkan Kualitas
Secara umum, tujuan inovasi di berbagai bidang adalah untuk meningkatkan kualitas dan juga
nilai sesuatu hal yang sudah ada, baik itu produk atau layanan. Dengan adanya inovasi terbaru,
diharapkan produk-produk tersebut memiliki keunggulan dan manfaat yang lebih bernilai dari
sebelumnya.
2. Mengurangi Biaya
Inovasi juga bertujuan untuk membantu mengurangi biaya, khususnya biaya tenaga kerja.
Sebagai contoh, sekarang ini banyak diciptakan mesin atau peralatan yang dapat menggantikan
tenaga manusia dalam proses produksi.
Dengan adanya mesin dan peralatan tersebut maka biaya tenaga kerja untuk produksi akan
semakin berkurang. Selain itu, penggunaan mesin dan peralatan pada proses produksi barang/
jasa tertentu akan menghasilkan kinerja lebih baik.
Infrastruktur
Menurut N. Gregory Mankiw (2003), dalam ilmu ekonomi, arti infrastruktur adalah wujud modal
publik (public capital) yang terdiri dari jalan umum, jembatan, sistem saluran pembuangan, dan
lainnya, sebagai investasi yang dilakukan oleh pemerintah.
Menurut Robert J. Kodoatie (2005), pengertian infrastruktur adalah suatu sistem yang
menunjang sistem sosial dan ekonomi yang secara sekaligus menjadi penghubung sistem
lingkungan, dimana sistem ini bisa digunakan sebagai dasar dalam mengambil kebijakan.
Jenis-Jenis Infrastruktur
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa infrastruktur merupakan aset (fisik dan non fisik) yang
dirancang dalam sistem agar mampu melayani masyarakat. Mengacu pada pengertian
infrastruktur, adapun beberapa jenis infrastruktur adalah sebagai berikut:
1. Infrastruktur Keras
Ini adalah semua infrastruktur yang berhubungan dengan pembangunan fasilitas umum berwujud
fisik. Beberapa yang termasuk dalam infrastruktur keras di antaranya adalah jalan raya, bandar
udara, jalur kereta api, pelabuhan, saluran irigasi, dan lain-lain.
2. Infrastruktur Keras Non-Fisik
Ini adalah semua infrastruktur yang berhubungan dengan fungsi utilitas publik. Beberapa yang
termasuk dalam infrastruktur keras non-fisik di antaranya adalah pengadaan air bersih,
penyediaan pasokan listrik, penyediaan jaringan telekomunikasi, penyediaan pasokan energi, dan
lain-lain.
3. Infrasturktur Lunak
Infrastruktur lunak adalah semua yang berhubungan dengan sistem, nilai, norma, peraturan, dan
pelayanan publik, yang disediakan oleh berbagai pihak, khususnya pemerintah. Beberapa yang
termasuk infrastruktur lunak di antaranya adalah etika kerja, peraturan lalu lintas, pelayanan
publik yang berkualitas undang-undang hukum (perdagangan, pernikahan), dan lain-lain
SDG 9 (Industri, inovasi, dan infrastruktur)
Tujuan 9 bertujuan untuk membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri
inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi. Target-target dari Tujuan 9 meliputi
pengembangan infrastruktur yang berkualitas, andal, berkelanjutan dan tangguh,
mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan dan meningkatkan proporsi industri
dalam lapangan kerja dan produk domestik bruto, meningkatkan akses industri dan perusahaan
skala kecil terhadap jasa keuangan, meningkatkan infrastruktur dan retrofit industri agar dapat
berkelanjutan, memperkuat riset ilmiah, meningkatkan kapabilitas teknologi sektor industri,
mendorong inovasi, dan meningkatkan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi, serta
mengusahakan penyediaan akses universal dan terjangkau internet.