Anda di halaman 1dari 23

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 1 / 23
: 2/ Juli 2003

PERHITUNGAN OOIP DAN OGIP

1. TUJUAN
Menentukan pengambilan maksimum (primary ultimate recovery) suatu reservoir minyak atau gas
dengan cara volumetrik yang meliputi perhitungan volume minyak atau gas di tempat (original oil
atau gas in place) dan penentuan faktor perolehan primer (primary recovery factor).

2. METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Perhitungan volume awal minyak atau gas di tempat menggunakan metode volumetrik.
Penentuan faktor perolehan primer menggunakan metode empirik.
2.2. PERSYARATAN
Metode empiris untuk penentuan faktor perolehan ini terutama digunakan untuk reservoir yang
belum diproduksikan atau belum mempunyai data produksi yang memadai.

3. LANGKAH KERJA
3.1. PENENTUAN VOLUME AWAL MINYAK DAN GAS DI TEMPAT
1.

Siapkan data penunjang sebagai berikut :


a. Volume batuan reservoir (Vb), ac-ft
b. Porositas rata-rata ()
c. Saturasi air awal rata-rata (Swi)
d. Faktor volume formasi awal (Boi, Bgi), bbl/STB dan bbl/SCF
Catatan :

Volume batuan reservoir diperoleh berdasarkan perhitungan pada TR


03.02.01 dan TR 03.02.02.

Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 2 / 23
: 2/ Juli 2003

Porositas dari data log atau core.


Porositas dari data log atau core.
Saturasi air awal rata-rata diperoleh dari data log.
Faktor volume formasi awal (Boi, Bgi) diperoleh dari data PVT lab atau dari
korelasi empirik.
2.

Apabila reservoir yang dihitung adalah reservoir minyak, maka volume awal minyak di
tempat (N) dan gas yang terlarut (Gs) ditentukan berdasarkan persamaan berikut ini :

N = 7,758

Vb (1 S w )
Boi

G s = NRsi
3.

(1)
(2)

Apabila reservoir yang dihitung adalah reservoir gas dan tudung gas (gas cap), maka
volume awal gas di tempat dari reservoir gas bebas (non-associated gas) dan tudung gas
dihitung berdasarkan persamaan (3) :

G = 43,560 Vb (1 S wi ) Ei

(3)

dimana :

Ei =

1
B gi

B gi = 0.02827
4.

ZT
P

Apabila reservoir yang dihitung adalah reservoir kondensat, maka volume awal total
hidrokarbon di tempat dapat ditentukan berdasarkan data geometri dan petrofisik reservoir
serta data PVT dengan menggunakan persamaan (3). Sedangkan volume awal gas kering di
tempat (Gg) dapat dihitung berdasarkan data hasil uji laju produksi gas kering dan kondensat
:

RM o
Gg =
G
RM o + 132,790 o
dimana :

Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

Mo

: 3 / 23
: 2/ Juli 2003

42.43 o
1.008 o

Volume awal kondensat di tempat (GL) adalah :

GL =

Gg
R

Catatan :
1. Cara penentuan beberapa perubahan bebas (variabel) di atas dapat dilihat pada Pedoman
Kerja bersangkutan.
2. Harga R dihitung berdasarkan laju produksi gas di permukaan yang berasal dari separator
dan tanki serta laju produksi kondensat.

3.2. PENENTUAN FAKTOR PEROLEHAN PRIMER


Metode yang digunakan adalah korelasi empirik dan berguna sebagai perkiraan awal jika
simulasi reservoir secara numerik belum memungkinkan untuk dilakukan.
1. Siapkan data penunjang sesuai dengan kebutuhan sebagai berikut :
a. Petrofisik : , k (Darcy), cf (psi-1), cw (psi-1), Sw
b. Fluida

: o (cp), w (cp), o (gr/cm3), Bo (bbl/STB), Bg (bbl/SCF)

c. Tekanan : Pi (psia), Pb (psia), Pa (psia)


d. Geometri : A (acre)
2. Tentukan jenis daya dorong reservoir (driving mechanism) dari UKL (Uji Kandung Lapisan)
atau log sumur.
3. Hitung faktor perolehan primer dengan menggunakan rumus empirik sesuai dengan daya
dorong yang telah ditentukan. Klasifikasi daya dorong reservoir adalah sebagai berikut :
a. Reservoir Minyak
Daya dorong gas terlarut (depletion, solution gas) :

(1 S wi )
k
0.1611
E d = 41.815
Bob

ob
Manajemen Produksi Hulu

P
0.0979( S wi ) 0.3722 b

Pa

0.1741

(7)

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 4 / 23
: 2/ Juli 2003

Daya dorong air :

(1 S wi )
k wi
0.0422
E w = 54.898
Boi

oi

P
0.0770( S wi ) 0.1903 i

Pa

0.0422

(8)

Pengurasan karena gravitasi (gravity drainage) :


Faktor perolehan reservoir karena pengaruh gravitasi (Egv) diperoleh dari grafik korelasi,
lihat pada Lampiran 6.3; setelah diketahui harga perkalian modulus penyerapan d
(drainage modulus) dengan waktu t :

E gv (%) = f ( d t )

d =

(9)

350 k o o sin
o S oi L

(10)

A
cos

(11)

L = 208.7

Catatan :
1. Perhitungan Ed dimulai dari tekanan jenuh Pb (bubble point presure). Bila tekanan
reservoir pada keadaan awal Pi > Pb, maka faktor perolehan mulai dari tekanan Pi
sampai Pb dapat diperkirakan sebesar :

E db =
ce =
co =

Boi
ce ( Pi Pb ) 100
Bob

co S oi + c w S wi + c f
(1 S wi )
( Bob Boi )
Boi ( Pi Pb )

Bila tidak ada data cw dan cf, maka gunakan harga perkiraan berikut ini :

c w = 3 10 6 psi -1

c f = 3 10 6 psi -1
Manajemen Produksi Hulu

(12)

(13)

(14)

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 5 / 23
: 2/ Juli 2003

2. Faktor perolehan gas yang terlarut (associated gas) minimum sama dengan faktor
perolehan minyak.
b. Reservoir Gas dan Reservoir Kondensat
Reservoir Gas atau Tudung Gas - daya dorong deplesi :

B gi

E gd (%) = 1001
B
ga

(15)

Reservoir Gas - daya dorong air :

S gr
B gi
E gw (%) = 1001

(1 S wi ) B ga

(16)

Catatan :
1. Khusus untuk tudung gas berlaku anggapan :
a. Gas yang berasal dari padanya tidak turut terproduksi selama tahap produksi primer
dari minyak.
b. Sebagian gas dari tudung gas akan mendesak minyak bila minyak diproduksikan.
Sebagian dari gas yang telah menempati pori-pori reservoir minyak akan tertinggal
apabila tudung gas ini diproduksikan di kemudian hari.
2. Harga Sgr diperoleh dari data pendesakan gas oleh air dalam core. Bila tidak ada,2)
maka gunakan Sgr = 30 %.
Reservoir kondensat di permukaan EgL dapat dihitung berdasarkan persamaan (17) :
ln Eg = 20.243 0.65314 ln R + 1.3921 ln Pi + 2.7958 ln( o API )

+ ln

Vb (1 S wi )
+ 13.562
GL

3.3. PENGAMBILAN MAKSIMUM PRIMER


Pengambilan maksimum primer dihitung berdasarkan persamaan umum berikut ini :

Manajemen Produksi Hulu

(17)

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 6 / 23
: 2/ Juli 2003

Faktor Perolehan
PM = (Volume di tempat )

100

(18)

4. DAFTAR PUSTAKA
1. Amyx, J. W, dkk. : "Petroleum Reservoir Engineering", Mc.Graw Hill Book Co., New York,
1960.
2. Craft, B. C. dan Hawkins, M. F. : "Applied Petroleum Reservoir", Prentice-Hall Inc., New Jersey,
1959.
3. Dykstra, H. : "The Prediction of Oil Recovery by Gravity Drainage", Trans. AIME (1978), vol.
265.
4. Eaton, B. A. dan Jacoby, R. H. : "A Few Depletion Performance Correlation for Gas Condensate
Reservoir Fluids", AIME Reprint Series No. 3.
5. Frick, T. C. dan Taylor, R. M. : "Petroleum Production Handbook", SPE vol. II, 1962.

Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

5. DAFTAR SIMBOL
A

= luas daerah penyerapan sumur, acre

Bg

= faktor volume gas, bbl/SCF (17.7 psia, 60F)

Bo

= faktor volume minyak, bbl/STB

cf

= kompresibilitas formasi, psi-1

cw

= kompresibilitas air formasi, psi-1

Ed

= faktor perolehan minyak dari daya dorong gas terlarut, %

Edb

= faktor perolehan minyak dari Pi sampai Pb, %

Egd

= faktor perolehan gas dari reservoir gas atau tudung gas jenis depletion, %

Egi

= faktor perolehan kondensat, %

Egv

= faktor perolehan minyak dari pengaruh pengurasan gravitasi, %

Egw

= faktor perolehan gas dari reservoir gas jenis daya dorong air, %

Ew

= faktor perolehan minyak dari jenis daya dorong air, %

= volume awal gas di tempat, SCF

Gg

= volume awal gas kering di tempat, SCF

GL

= volume awal kondensat di tempat dalam gas ekivalen, STB

Gs

= volume awal gas terlarut di tempat, SCF

= permeabilitas mutlak, Darcy

ko

= permeabilitas efektif minyak, Darcy

Manajemen Produksi Hulu

: 7 / 23
: 2/ Juli 2003

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

= jarak sumur sejajar dengan kemiringan lapisan, ft

Mo

= berat molekul minyak, tidak bersatuan

= volume awal minyak di tempat, STB

= tekanan reservoir, psia

= perbandingan laju produksi gas-minyak, SCF/STB

Rs

= faktor kelarutan gas, SCF/STB

Sgr

= saturasi gas tersisa, fraksi

So

= saturasi minyak, fraksi

Sw

= saturasi air, fraksi

= temperatur reservoir, R (= F + 460)

= waktu produksi, hari

Vb

= volume batuan reservoir, ac-ft

= faktor deviasi gas

= sudut kemiringan formasi, derajat

= porositas, fraksi

= specific gravity minyak, fraksi (SG air = 1.0)

= berat jenis minyak, gram/cm3

= modulus penyerapan

= viskositas minyak, cp

= viskositas air, cp

Subskrip :
a

= pada waktu ditinggalkan

= pada tekanan jenuh

= keadaan awal

= minyak

= gas

= air

Manajemen Produksi Hulu

: 8 / 23
: 2/ Juli 2003

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 9 / 23
: 2/ Juli 2003

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
Perhitungan pengambilan maksimum suatu reservoir berdasarkan metode volumetrik
membutuhkan perkiraan awal empat kelompok data :
1. petrofisik
2. fluida
3. tekanan reservoir
4. geometri
Dari keempat kelompok data itu diperoleh peubah bebas untuk menghitung volume awal minyak
atau gas di tempat serta faktor perolehan.
Faktor perolehan tersebut ditentukan berdasarkan persamaan empirik dan grafik korelasi sebagai
hasil dari kajian ulah reservoir (reservoir performance) yang sejenis atau hasil pengamatan di
laboratorium. Perhitungan faktor perolehan suatu reservoir tergantung jenis hidrokarbon, gas,
kondensat atau minyak dan jenis daya dorong reservoir.
6.2. CONTOH PERHITUNGAN
6.2.1. Perhitungan Pengambilan Maksimum Reservoir Gas Kering
(1) Reservoir gas jenis deplesi
Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 10 / 23
: 2/ Juli 2003

Suatu reservoir gas kering memiliki data berikut ini :


Vb

= 40,000 ac-ft

= 0.22

Swi

= 0.23
P

Bg

(psi)

(bbl/SCF)

Pi = 2,500

0.006667

500

0.036232

(a) Volume awal gas di tempat adalah :


G = 43,560

= 43,560

Vb (1 S wi )
SCF
B gi
(40,000)(0.22)(1 0.23)
0.006667

= 4.43 1010 SCF


(b) Faktor perolehan gas sampai tekanan Ps = 500 psia adalah :

B gi
%
E gd = 1001
B
ga

0.006667
= 1001

0.036232
= 81.6 %
(c) Pengambilan maksimum gas :

E gd
100

= 4.43 1010 (0.816)

= 3.61 1010 SCF


(2) Reservoir gas dengan daya dorong air
(a) Penentuan volume awal gas di tempat adalah sama seperti pada contoh minyak.
Bila diketahui data petrofisik, PVT dan geometri reservoir seperti berikut :
Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

Vb

= 21,000 ac-ft

= 0.172

Swi

= 0.25
P

Bg

(psia)

(bbl/SCF)

Pi = 3,200

0.005262

2,500

0.006667

: 11 / 23
: 2/ Juli 2003

Maka, harga G adalah :

G = 43,560

(21,000)(0.72)(1 0.25)
SCF
0.005262

= 2.24 1010 SCF


(b) Faktor perolehan gas Egw dipengaruhi harga saturasi gas tersisa Sgr dan tekanan
akhir Pa. Dalam contoh di atas, tekanan Pa = 2500 psia mengingat daya dorong air
sangat kuat dan harga Sgr tidak diketahui. Untuk kasus seperti itu gunakan harga Sgr
= 0.30.

S gr B gi
E gr = 1001
%
1 S wi B ga
0.3 0.005262

= 1001
1 0.25 0.006667
= 68.4 %
(c) Pengambilan maksimum gas adalah :

=G

E gw
100

SCF

= 2.24 1010 (0.684) SCF


= 1.53 1010 SCF
Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 12 / 23
: 2/ Juli 2003

(3) Reservoir gas jenis tudung gas


Produksi gas yang berasal dari tudung gas primer dipengaruhi oleh saat berakhirnya
produksi primer reservoir minyak yang terletak di bawahnya. Selama produksi minyak
berlangsung, gas dari tudung gas akan mengembang dan mendesak minyak. Hanya
sebagian gas yang terletak dalam zone minyak ini dapat diperoleh kembali bila tudung
gas ini diproduksikan di kemudian hari. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
hanya (1 x) dari volume gas di tempat pada kondisi awal yang dapat diproduksikan
secara depletion. Harga perkiraan terbaik dari x adalah 0.15.
Berikut ini contoh perhitungan cadangan gas dari tudung gas.
Diketahui data sebagai berikut :
a. Volume awal gas dari tudung gas (G) :
G = 1 1010 SCF

b. Data PVT :
P

Bg

(psia)

(bbl/SCF)

Pi = 3,250

0.005319

2,500

0.006667

500

0.036232

P = 2,500 psia adalah tekanan pada saat tudung gas mulai diproduksikan dan P =
500 psia adalah tekanan pada saat akhir tudung gas diproduksikan.
Pengambilan maksimum gas adalah :

Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 13 / 23
: 2/ Juli 2003

E gd

= (1 x)G
100
0.005319
= (1 0.15)(1 1010 )1

0.036232
= 7.25 109 SCF

6.2.2. Perhitungan Pengambilan Maksimum Reservoir Minyak


(1) Reservoir minyak dengan daya dorong gas terlarut.
Sebagai contoh digunakan suatu reservoir minyak tidak jenuh (under saturated
reservoir) dimana data geometri reservoir, petrofisik dan PVT adalah sebagai berikut :
Volume batuan (Vb)

= 15,000 ac-ft

Porositas ()

= 0.174

Saturasi air (Swi)

= 0.34

Faktor kelarutan gas awal (Rsi)

= 1,000 SCF/STB

Permeabilitas absolut (k)

= 0.020 Darcy

Bo

(psia)

(bbl/STB)

Pi = 3,500

1.333

Pb = 2,500

1.355

Tidak diperoleh data cw dan cf.


(a) Perhitungan volume awal minyak di tempat (N) menggunakan persamaan sebagai
berikut :

N = 7,758

Manajemen Produksi Hulu

Vb (1 S wi )
STB
Boi

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

= 7,758

: 14 / 23
: 2/ Juli 2003

(15,000)(0.174)(1 0.34)
1.333

= 10.03 106 STB


(b) Volume awal gas di tempat (Gs) dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :

G s = NRsi SCF
= 10.03 10 6 (1,000)
= 10.03 109 SCF
(c) Perhitungan faktor perolehan untuk reservoir yang tidak jenuh dibagi atas dua
bagian, yaitu dari tekanan Pi sampai Pb dan dari Pb sampai Pa.
Faktor perolehan dari Pi sampai Pb dihitung dengan runtunan perhitungan seperti di
bawah ini.
1. Hitung co :

co =

( Bob Boi )
Boi ( Pi Pb )

psi-1

(1.355 1.333)
1.333(3,500 2,400)

= 15 10 6

psi-1

2. Hitung ce.
Mengingat data cw dan cf tidak diketahui, maka gunakan harga perkiraan :

c w = 3 10 6

psi-1

c f = 3 10 6

psi-1

ce =
=

co S oi + c w S wi + c f
(1 S wi )
15(1 0.34) + 3(0.34) + 3
10 6
(1 0.34)

= 21.1 10-6 psi-1


Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 15 / 23
: 2/ Juli 2003

3. Hitung Edb :

E db =

Boi
ce ( Pi Pb )
Bob

1.333
(21.1 10 6 )(3,500 2,400) 100
1.355

= 2.3 %
Faktor perolehan dari Pb sampai Pa (untuk contoh ini digunakan harga 500 psia) :

(1 S wi )
E d = 41.815

Bob

0.1611

bo

0.174(1 0.34)
= 41.815

1.355

(0.34)

0.3722

2,400

500

0.611

0.0979

( S wi )

0.020

0.5

0.0979

0.1741

= 18 %
(d) Pengambilan maksimum minyak :

E + Ed
= N db
STB
100
= 10.03 10 6 (0.023 + 0.18)
= 2.04 106 STB
(e) Produksi kumulatif gas minimum adalah sebesar :

E + Ed
= G s db

100
= 10.03 10 9 (0.023 + 0.18)
= 2.04 10 9 SCF
Manajemen Produksi Hulu

0.3722

Pb

Pa

0.1741

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 16 / 23
: 2/ Juli 2003

(2) Reservoir minyak dengan daya dorong air


Untuk contoh perhitungan digunakan data geometri reservoir, petrofisik dan PVT
seperti di bawah ini :
Volume batuan (Vb)

= 30,000 ac-ft

Porositas ()

= 0.282

Saturasi (Swi)

= 0.35

Permeabilitas absolut (k)

= 0.25 Darcy

Faktor kelarutan gas (Rsi)

= 500 SCF/STB

Viskositas air (wi)

= 0.54 cp

Viskositas minyak (oi)

= 1.31 cp

Tekanan reservoir awal (Pi)

= 1,986 psia

Tekanan reservoir pada waktu ditinggalkan = 800 psia


Faktor volume formasi minyak awal (Boi)

= 1.10 bbl/STB

(a) Perhitungan volume awal minyak di tempat :

N = 7,758

Vb (1 S wi )
Boi

STB

(30,000)(0.282)(1 0.35)
1.10
6
= 38.78 10 STB
= 7,758

(b) Volume awal gas di tempat :

G s = N Rsi
= 38.78 10 6 (500)
= 1.94 1010 SCF
(c) Faktor perolehan primer adalah :

Manajemen Produksi Hulu

STB

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

(1 S wi )

EW = 54.898
Boi

0.0422

0.282(1 0.35)
= 54.898

1.1

= 42.9 %

k wi

oi

0.0422

0.0770

( S wi )

0.25 0.54

1.31

0.1903

0.0770

Pi

Pa

: 17 / 23
: 2/ Juli 2003

0.2159

1,986
(0.34) 0.1903

800

0.2159

(d) Pengambilan maksimum minyak adalah :

E
= N w STB
100
= 38.78 10 6 (0.429)
= 16.64 10 6 STB
(e) Pengambilan maksimum gas :

E
= G S w SCF
100
= 1.94 1010 (0.429)
= 0.83 1010 SCF
(3) Reservoir minyak karena pengaruh gravitasi
Contoh perhitungan menggunakan grafik korelasi yang menganggap bahwa reservoir
diproduksikan pada laju produksi sama atau lebih kecil dari laju produksi yang
diakibatkan oleh daya gravitasi saja.
Data yang diperlukan adalah :
Volume awal minyak di tempat (N)

= 51.4 106 STB

Porositas ()

= 0.226

Saturasi air awal (Swi)

= 0.31

Permeabilitas efektif minyak (ko)

= 0.3 Darcy

Berat jenis minyak pada keadaan awal (Po)

= 0.719 gm/cc

Viskositas minyak pada keadaan awal (o)

= 1.05 cp

Spasi sumur, berbentuk bujur sangkar (A)

= 7 acre

Kemiringan formasi

= 17.5

Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 18 / 23
: 2/ Juli 2003

Runtunan perhitungan selanjutnya adalah sebagai berikut.


(a) Perhitungan jarak antara sumur yang sejajar dengan kemiringan formasi :

A
L = 208.7

cos
7

= 208.7

cos 17.5
= 579 ft
(b) Perhitungan modulus penyerapan (d) :

350 k o o sin
o S oi L

d =

350(0.3)(0.719)(sin 17.5)
(1.05)(0.69)(579)(0.226)
= 0.239
=

(c) Perhitungan d t
Dalam contoh ini digunakan spasi sumur yang kecil dan sebagai perkiraan gunakan
t = 5 tahun sebagai lama waktu produksi :

d t = 0.239(5 365)
= 436
(d) Penentuan faktor perolehan minyak selama t tahun
Dari grafik pada Gambar 1 diperoleh harga Egv = 57.0 % untuk harga d t = 436.

(e) Pengambilan maksimum minyak adalah :

=N

E gv

STB
100
= 51.4 10 6 (0.570) = 29.3 10 6 STB
Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 19 / 23
: 2/ Juli 2003

6.2.3. Perhitungan Pengambilan Maksimum Reservoir Kondensat


Reservoir kondensat adalah reservoir hidrokarbon yang pada kondisi awalnya berfasa gas;
bila hidrokarbon ini diproduksikan, maka sebagian dari padanya akan berubah menjadi
cairan atau kondensat. Sebagai patokan sederhana, dasar klasifikasi reservoir kondensat
adalah apabila (R) < 100,000 SCF/STB.
(1) Volume awal hidrokarbon dari reservoir kondensat dihitung secara volumetrik sebagai
halnya dengan reservoir gas kering. Sedangkan volume awal ekivalen gas dari
kondensat diperoleh berdasarkan hasil uji produksi di permukaan. Untuk menghitung
harga G diperlukan data volume gas kering (Gg) dan volume kondensat dalam bentuk
gas (GL) :
Volume batuan (Vb)

= 50,000 ac-ft

Tekanan reservoir pada kondisi awal (Pi) = 2,740 psia


Porositas ()

= 0.25

Saturasi air (Swi)

= 0.30

Temperatur reservoir (T)

= 215 F

Hasil uji produksi memberikan data di bawah ini :


Laju produksi kondensat (qo)

= 242 STB/hari

Laju produksi gas dari separator (qgs)

= 3.10 106 SCF/hari

Laju produksi gas dari tanki (qgt)

= 0.12 106 SCF/hari

Massa jenis gas separator (gs)

= 0.650

Massa jenis gas tanki (gt)

= 1.20

Massa jenis kondensat (o)

= 48 API

Langkah perhitungan adalah sebagai berikut :


(a) Penentuan harga R :

Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

R=

q gs + q gt
qo

SCF
STB

(3.10 + 0.12)10 6
242
SCF
= 13,306
STB
=

(b) Penentuan harga masa jenis kondensat, o :

141.5
API + 131.5
141.5
=
48 + 131.5
= 0.7883

o =

(c) Penentuan harga berat molekul kondensat, Mo :

Mo =
=

44.29 o
1.03 o

44.29 (0.7883)
1.03 o

= 144.5
(d) Perhitungan masa jenis gas rata-rata :

g =

q gs gs + q gt gt
q gs + q gt

3.10 0.650 + 0.12 1.20


3.10 + 0.12
= 0.670
=

(e) Penentuan massa jenis dari fluida yang keluar dari sumur :
Manajemen Produksi Hulu

: 20 / 23
: 2/ Juli 2003

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

wf =

: 21 / 23
: 2/ Juli 2003

R g + 4,584 o
R + 132,800 o M o

(13,305 0.670) + ( 4,584 0.7883)


13,305 + (132,800 0.7883) / 144.5
= 0.893
=

Berdasarkan harga wf dapat ditentukan harga Z, dengan menggunakan metode


seperti tercantum pada Pedoman Kerja : Penentuan Parameter Fluida Reservoir
Berdasarkan Metoda Korelasi. Untuk contoh di atas diperoleh harga Z = 0.82.
(f) Penentuan harga Bg :

B gi = 0.02829

ZT
Pi

bbl
SCF

(0.82)(215 + 460)
2,740
bbl
= 0.005715
SCF
= 0.02829

(g) Volume awal gas di tempat (G) :

G = 43,560

Vb (1 S w i )
B gi

SCF

(50,000)(0.25)(1 0.30)
0.005715
10
= 6.67 10
SCF

= 43560

(h) Penentuan volume awal gas kering di tempat (Gg) :

R Mo
G
G g =
R M o + 132,790 o
(13,305)(144.5)
=
(6.67 1010 )
(13,305)(144.5) + (132,790)(0.7883)
= 6.33 1010 SCF

Manajemen Produksi Hulu

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 22 / 23
: 2/ Juli 2003

(i) Penentuan volume awal kondensat di tempat (GL) :

GL =

Gg

STB
R
6.33 1010
=
13,305
= 4.76 10 6 STB

(2) Pengambilan maksimum kondensat dapat dihitung berdasarkan faktor perolehan


kondensat. Runtutan perhitungan adalah sebagai berikut :
(a) Penentuan faktor perolehan kondensat Egl :

ln E gl = 20.243 0.65314 ln R + 1.3921 ln P + 2.7958 ln( o API )


V (1 S wi )
+ 13.562
+ ln b
GL

= 20.243 0.65314 ln(13,305) + 1.3921 ln(2,740) + 2.7958 ln(48)


(50,000)(0.25)(1 0.30)
+ ln
+ 13.562
4.76 10 6

= 14.3 %
(b) Perhitungan pengambilan maksimum kondensat

= GL

E gl

STB
100
= 4.76 10 6 0.143 = 0.681 10 6

Manajemen Produksi Hulu

STB

TEKNIK RESERVOIR

NO : TR 03.02.04

JUDUL
: PERHITUNGAN CADANGAN
SUB JUDUL : Metode Volumetrik

Halaman
Revisi/Thn

: 23 / 23
: 2/ Juli 2003

6.3. GRAFIK FAKTOR PEROLEHAN MINYAK DARI RESERVOIR BERTENAGA GRAVITY


DRIVE

Gambar 1. Grafik Hubungan Faktor Perolehan (Egv) Minyak dari Reservoir Bertenaga Gravity
Drive Terhadap d+

Manajemen Produksi Hulu

Anda mungkin juga menyukai