163210279
metoda maximum load. Metoda ini mencari nilai safety factor (SF), yaitu angka keselamatan sebagai
rasio minimum dari ketahanan casing
Pada metoda beban maksimum, penentuan jenis kondisi dilakukan berdasarkan kondisi terburuk,
yaitu:
a. Beban collapse maksimal terjadinya pada saat sumur mengalami lost circulation.
b. Beban burst maksimal saat sumur mengalami kick.
c. Beban tension maksimal saat rangkaian casing terpasang.
1) Surface casing
Perhitungan collapse dan burst pada surface casing adalah sebagai berikut:
a. Collapse pressure
Perhitungan collapse pressure pada design casing ini dapat melalui beberapa tahap,
yaitu:
1. Tekanan collapse di permukaan bernilai 0 psi, hal ini terjadi karena tidak ada gaya
eksternal terhadap casing di permukaan.
2. Tekanan collapse di Casing Shoe dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Buoyancy factor =
Total tension = e
2) Intermediate casing
Perhitungan collapse dan burst pada intermediate casing adalah sebagai berikut:
a. Collapse pressure
Perhitungan collapse pressure dapat melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Tekanan Collapse pada Permukaan = 0
2. Tekanan Collapse pada Seat dihitung menggunakan persamaan
Buoyancy factor =
Total tension = e
3) Liner
Perhitungan collapse dan burst pada liner adalah sebagai berikut:
a. Collapse Pressure
Asumsi yang digunakan untuk menghitung drilling liner sama dengan yang di gunakan
pada intermediate casing. Sehingga di dapat persamaan seperti di bawah ini.
1. Tekanan pada liner hanger =EMW X 0.052 X TOL DEPTH1. Tekanan pada liner hanger
= EMW x 0.052 x TOL Depth
2. Tekanan Collapse pada Seat dihitung menggunakan persamaan
Total tension = e
Burst load for intermediate casing with liner calculated by following these equations:
c. Tension Load
1. Calculate buoyant weight, if there are two parts or more then calculate the cumulative
𝐶𝑢𝑚 𝐵𝑊 = 𝑊 × 𝐷 × 𝐵F
Dimana : Cum BW = Cumulative buoyancy Weight (lbs) ; W = Weight of the chosen
grade or pounder (ppf) ; D = Depth interval (ft) ; BF = Buoyancy Factor (dimensionless),
𝐵𝐹 = 1 − 𝑚𝑢𝑑 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 / 𝑠𝑡𝑒𝑒𝑙 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡y
2. Calculate shock load
𝑆𝐿 = 3200 × w
Dimana : SL : Shock Load (lbs)
3. Calculate the bending force
𝐵𝑒𝑛 𝐹 = 63 × 𝑂𝐷 × 𝑊 × 𝐵𝑈R
Dimana : Ben F = Bending force (lbs) ; OD = Outside diameter casing (inch) ; BUR = Build
up rate (º/100ft)
4. Calculate friction drag for slant par
𝐹𝑑𝑠 = 𝑊 × 𝐷 × (𝑐𝑜𝑠𝛼1 − 𝜇 × 𝑠𝑖𝑛𝛼1)
Dimana : Fds = Friction drag slant part (lbs) ; µ = coefficient of friction (dimensionless) ; 𝛼
= curve angle (º)
5. Calculate friction drag for the curved part
𝐹𝑑𝑐 = 𝐾𝑏 × 𝐹𝑎1 + (𝑊×𝑅/ 1+𝜇^z) × [(1 – 𝜇^2) × (𝐾𝑏 × 𝑠𝑖𝑛𝛼1 − 𝑠𝑖𝑛𝛼2) + 2 × 𝜇 × (𝐾𝑏 ×
𝑐𝑜𝑠𝛼1 − 𝑐𝑜𝑠𝛼2)]
Dimana : Fdc = Friction drag curved part (lbs) ; Kb = 𝑒^ −𝜇×(𝛼2−𝛼1) (dimensionless) ;
Fa1 =Tensional load ; R = Radius of curvature (ft)
6. Calculate friction drag for vertical part
𝐹𝑑𝑣 = 𝐹𝑎1 + 𝑊 × D
Dimana : Fdv = Friction drag vertical part (lbs)
7. Calculate total tension load for slant part
𝑇𝑜𝑡 𝑇𝐿𝑠 = 𝐵𝑒𝑛 𝐹 + 𝐹𝑑s
Dimana : Tot TLs = Total Tension Load curved part (lbs)
8. Calculate total tension load for the curved part
𝑇𝑜𝑡 𝑇𝐿𝑐 = 𝐵𝑒𝑛 𝐹 + 𝐹𝑑c
Dimana : Tot TLc = Total Tension Load curved part (lbs)
9. Calculate total tension load for the vertical part
𝑇𝑜𝑡 𝑇𝐿𝑣 = 𝐵𝑒𝑛 𝐹 + 𝐹𝑑v
Dimana : Tot TLv : Total Tension Load vertical part (lbs)
d. Biaxial Effect
1. Calculate actual stress load
𝐴𝑆𝐿 = 𝑇𝐿 /𝜋⁄4 ×(𝑂𝐷2−𝐼𝐷2)
Dimana : ASL = Actual stress load (psi) ; TL = tension load (lbs) ; OD = Outer diameter
casing (inch) ; ID = Inner diameter casing (inch)
2. Calculate X
𝑋 = 𝐴𝑆𝐿/ 𝐶𝑆Y
Dimana : CSY = Casing Yield Stress (psi)
3. Enter the X value in the graph below and determine the Y value
Drilling Hazard atau masalah-masalah yang biasa terjadi pada lapisan –lapisan formasi
perencanaan sumur pengeboran
Perencanaan desain casing Sumur RA-38 dibor sampai kedalaman 3297.4 ft atau 1005 m secara
vertikal yang berada di onshore yang berlokasi di daerah Ramba mengarah Jambi Provinsi
Sumatera Selatan.
Casing yang akan digunakan pada Sumur RA-38. Di bawah ini adalah well schematic dari
perencanaan desain casing pemboran pada Sumur RA38
Perencanaan casing setting depth dilakukan dengan menggunakan metode maximum load, data – data
yang digunakan dalam menentukan kedalaman casing adalah pore pressure, fracture pressure dan mud
weight. Langkah selanjutnya adalah dengan mengeplot data – data
Maka dapat ditentukan kedalaman casing per trayeknya dengan menarik garis hingga menyentuh garis
pore pressure yang nantinya disambungkan ke garis fracture pressure setelah menyentuh garis fracture
pressure kemudian ditarik kebawah kembali ke garis pore pressure lalu disambungkan lagi ke garis
fracture pressure dan begitu seterusnya hingga mencapai kedalaman target yang diinginkan. Jadi untuk
kedalaman casing shoe pada sumur RA-38 yang didapat adalah:
Densitas Lumpur
Setelah berat jenis lumpur diketahui, langkah berikutnya adalah menentukan nilai dari gradien tekanan
gas.
Pada evaluasi perencanaan sumur RA-38, perhitungan yang digunakan adalah metode Maximum
Load. Metode ini didasarkan suatu perhitungan perencanaan dengan asumsi bahwa pada saat terjadi kick,
jumlah fluida di dalam casing keluar 100% dari pipa.
Dalam perhitungan pembebanan yang dihasilkan pada casing yang pertama dilakukan adalah
menghitung tekanan yang ada didalam casing atau bisa disebut dengan beban burst
Tekanan burst pada permukaan sama dengan gaya internal di dalam casing dikurangi tekanan
diluar casing. Dengan asumsi adanya tekanan hidrostatik air asin diluar casing sebagai gaya tekanan
eksternal. Kemudian untuk perhitungan tekanan burst diasumsikan adanya gas kick dari kedalaman
pemboran pada casing shoe dan tekanan internal yang merupakan tekanan injeksi
Sedangkan untuk nilai tekanan burst pada casing shoe didapat dari selisih antara injection
pressure dengan external pressure. Injection pressure adalah tekanan yang dihasilkan dari tekanan rekah
yang ada di dalam formasi.
Hasil perhitungan tersebut dengan menggunakan safety factor burst sebesar 1.2. Berdasarkan
tekanan burst tersebut dipilihlah jenis casing yang diperkirakan dapat memenuhi tekanan burst. Setelah
diperhitungkan tingkat keamanannya, safety factor burst yang dihasilkan sebesar 2.02, maka dari itu
casing ini aman untuk digunakan karena safety factornya masih melebihi dari safety factor yang telah
ditentukan oleh kantor yakni 1.2 Berikutnya adalah perhitungan beban collapse, beban untuk collapse
pressure adalah tekanan yang dihasilkan dari luar casing.
Perhitungan tekanan collapse secara terperinci terdapat pada lampiran B. Pada trayek 9-5/8” di
kedalaman 820 m / 2690.42 ft digunakan densitas lumpur sebesar 8,9 ppg. Densitas semen yang
digunakan sebesar 12,495 ppg (lead) dengan panjang kolom semen 2576 ft dan 15,827 ppg (tail) dengan
panjang kolom semen 114.83 ft.pressure adalah tekanan yang dihasilkan dari luar casing. Perhitungan
tekanan collapse secara terperinci terdapat pada lampiran B. Pada trayek 9-5/8” di kedalaman 820 m /
2690.42 ft digunakan densitas lumpur sebesar 8,9 ppg. Densitas semen yang digunakan sebesar 12,495
ppg (lead) dengan panjang kolom semen 2576 ft dan 15,827 ppg (tail) dengan panjang kolom semen
114.83 ft
Grafik Burst dan Collapse Pressure dengan Burst dan Collapse Resistance Casing 9-5/8” H-
40 32.3 ppf
Langkah Selanjutnya adalah menghitung beban tension yang dialami casing, jenis grade casing
yang dipilih pada casing 9-5/8” yaitu H-40 dengan berat 32.3 ppf, memiliki keseluruhan berat casing di
udara sebesar 86900.57 lbs. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, total berat tension dengan bouyancy
effect pada saat casing dioperasikan adalah sebesar 199232.67 lbs dan berat tersebut dikalikan dengan
safety factor sebesar 1.5
Sehingga didapatkan berat total tension load sebesar 298849 lbs. Jika dibandingkan dengan total
beban tension saat casing 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 0 500 1000 1500 2000 2500 Depth (m)
Pressure (Psi) Burst vs Collapse Collapse Design Burst Design Burst Resistance 9 5/8"H40 32.3 ppf
Collapse Resistance 9 5/8" H-40 32.3 ppf 50 dioperasikan, maka akan mendapatkan harga safety factor
sebesar 1,22. Sehingga casing 13-3/8” J-55 54.5 ppf ini dapat memenuhi syarat
Hubungan antara hasil perhitungan beban tension dengan joint strength casing 9-5/8” H-40 32.3 ppf.
Setelah menghitung beban yang akan ditanggung oleh casing baik dari permukaan maupun dari
casing shoe, maka kita bisa menghitung parameterparameter yang mempengaruhi kondisi casing saat
mulai dipasang hingga berlangsungnya proses pengeboran yaitu beban yang ditimbulkan dari dalam
casing atau burst pressure, beban yang ditimbulkan dari luar casing atau collapse pressure dan beban yang
harus ditanggung oleh casing saat kondisi menggantung 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 0
100000 200000 300000 400000 Depth (m) Load (Lbs) Tension Tension Design Tension Strength 9 5/8"
H-40 32.3 ppf 51 atau tension pressure beserta safety factor dari ketiga parameter tersebut, maka
keseluruhan beban dan tekanan yang akan ditanggung oleh casing dari masingmasing kedalaman yaitu
trayek 13-3/8”, trayek 9-5/8” dan trayek 7” dalam perencanaan casing sumur RA-38 d