Anda di halaman 1dari 54

Laporan Hidrostatik & Bonjean

Lembar Pengesahan
Laporan Tugas Gambar Kurva Hidrostatik & Bonjean
(Hydrostatic & Bonjean Curves)

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

. Ir.Bmbang Teguh S.
195802261987011001

Mahasiswa :

Dwiky Syamcahyadi Rahman


NRP. 6210 030 003

PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2012

MV. Damen Tanker 13 1


Laporan Hidrostatik & Bonjean

HYDROSTATIC AND BONJEAN CURVE


(HIDROSTATIK DAN BONJEAN CURVA)

DIAGRAM ALIR TUGAS GAMBAR HIDROSTATIK

M ULAI

1. MENGUKUR ABSIS “HALF BREADTH PLAN FROM CENTRE LINE” TIAP STATION SESUAI DENGAN SEGMEN “WL” DARI FOR MAT “A”
2. MENGUKUR “GIRTH” DARI TIAP STATION SESUAI DENGAN SEGMEN “WL” DARI FORMAT “A”

(y 3 * S)
MENGHITUNG :
S(y * S')* S
1. 6.S

2. S(y * S)* S'* n' 7.S(y * S * n )


3. S(y * S')* S * n 8.S(y * S * n )* n

S(y * S) S(g * S)
4. 9.

S(y * S')
5.

MENGHITUNG PARAMETER HIDROSTATIK : DISPLASEMEN, KB, LCB, WPA, LCF, MSA, IT, IL, WSA, KOEF. BENTUK PADA TABEL “B”

MENGHITUNG PARAMETER DARI CANT PART : LUAS STATION DAN TITIK LUASAN TERSEBUT DARI
STATION AP DAN MIDSHIP CANT PART PADA FORMAT “C”

MENGHITUNG PARAMETER DARI CANT PART : DISPLASEMEN, LCB, KB, WPA, LCF, IL DAN IT PADA
FORMAT “D”

1. MENGHITUNG PARAMETER DARI CANT PART : WSA, DISPLASEMEN KULIT PADA FORMAT “E”
2. MENJUMLAH PARAMETER MAIN PART DAN CANT PART : WSA, DISPLASEMEN KULIT, LCF DAN WPA PADA FORMAT “E”.

1. MENJUMLAH PARAMETER MAIN PART DAN CANT PART : IL DAN LBM PADA FORMAT “F”
2. MENJUMLAH PARAMETER MAIN PART DAN CANT PART : IT DAN TBM PADA FORMAT “F”

MENGHITUNG DISPLASEMEN MOULDED, KB DAN LCB YANG MERUPAKAN KUMULASI TIAP SEGMEN WL PADA FORMAT “G”

MEMBUAT “RESUME” YANG MERUPAKAN KUMPULAN KUMULASI PARAMETER HIDROSTATIK DARI TIAP SEGMEN PEMBAGIAN
WL : WPA, CW, TPC, MSA, CM, KB, TBM, TKM, LCB, LCF, LBM, LKM, DISPLASEMEN MOULDED, CB, CP, WSA, DISPLASEMEN KULIT,
DISPLASEMEN TERMASUK KULIT, MTC, DDT PADA FORMAT H.

MENGGAMBAR PARAMETER-PARAMETER HIDROSTATIK SEBAGAI FUNGSI TIAP SARAT SESUAI DENGAN PEMBAGIAN SEGMEN WL.

SELESAI

Fungsi-fungsi pada format “A” dan kegunaannya :


a = jarak station

MV. Damen Tanker 13 2


Laporan Hidrostatik & Bonjean

b = jarak WL dari segmen WL yang dihitung.

Lwl = jarak garis air pada segmen WL yang dihitung.

d = sarat pada segmen WL yang dihitung.

t = tebal pelat kulit sesuai dengan WL terbawah pada segmen yang dihitung

n = lengan momen terhadap midship dari station untuk menghitung LCB,


LCF, I L

S = faktor Simpson dari station untuk menghitung ▼ (bersama dengan


S’) , I L , IT , WPA, WSA.

S’ = faktor Simpson WL yang sesuai dari format “A” untuk menghitung KB,
MSA

n’ = lengan momen terhadap WL “tengah-tengah” pada segmen WL dari


format “A”

= S(y * S')*S , untuk menghitung ▼ (volume displasemen)


1

= S(y * S)* S'* n', untuk menghitung KB (sebagai pembilang)


2

= S(y * S')* S * n , untuk menghitung LCB (sebagai pembilang)


3

= S(y * S) pada garis air tertinggi segmen garis air yang ditinjau, untuk
4

menghitung WPA, LCF (sebagai penyebut).

9
= S(y * S') pada station 10, untuk menghitung MSA.

5
( )
= S y3 * S , untuk menghitung IT , momen inersia terhadap sumbu x.

6
= S(y * S * n), untuk menghitung LCF (sebagai pembilang)

7 = S(y * S * n) * n, untuk menghitung I L , momen inersia terhadap sumbuy.

8
= S(g * S), untuk menghitung WSA
Data Kapal

MV. Damen Tanker 13 3


Laporan Hidrostatik & Bonjean
Tipe kapal : Tanker

Lpp : 81.12 m (Length Perpendicular ( jarak AP – FP))


B : 17 m
T : 6.3 m
H : 8.95 m
V : 12.5kn
Lwl : 82.74

A. HIDROSTATIK CURVE
Merupakan kumpulan kurva-kurva yang menggambarkan karakteristik
badan kapal yang terbenam dalam air atau air laut, dan kurva-kurva ini
digambarkan pada berbagai sarat (T) pada saat kapal EVEN KEEL. Kurva
tersebut adalah :
1. D (Disp) : Displacement Moulded
Adalah massa air yang dipindahkan oleh badan kapal yang
tercelup dalam air pada kondisi tanpa kulit (ton).
2. D ’(Disp) : Displacement Including Shell
adalah massa air yang dipindahkan oleh badan kapal yang
tercelup dalam air dengan kulit (ton).
3. KB : Keel of Buoyancy
Jarak dari Keel sampai dengan titik tekan kapal pada saraat
tertentu (m).
4. ¤B : Longitudinal Centre of Bouyancy
Jarak titik tekan kapal terhadap titik tengah memanjang kapal
(m).
Jika kapal terapung di air tenang, akan bekerja 2 unit gaya :
1. Gaya grafitasi mengarah kebawah.
2. Gaya apung (buoyancy) mengarah keatas.
Gaya grafitasi adalah resultan atau gabungan gaya, meliputi
berat semua bagian konstruksi kapal, peralatan, muatan dan
penumpang. Gaya grafitasi dianggap sebagai gaya tunggal
yang bekerja kebawah melalui titik berat kapal.
Gaya apung (buoyancy) juga gaya komposit, merupakan
resultan tekanan air pada lambung kapal.

MV. Damen Tanker 13 4


Laporan Hidrostatik & Bonjean

5. TKM : Transverse Keel of Mentacentre


Jarak dari keel sampai titik metacenter secar melintang(meter).
Menunjukkan jarak antara dasar kapal (Keel) terhadap Titik
Metacentre secara melintang kapal. TKM = TBM + KB

TKM
6. LKM : Longitudinal Keel of Mentacentre
Jarak antara pusat Metacentre terhadap dasar kapal (Keel)
secara memanjang kapal. LKM = LBM + KB

LKM
7. ¤F : Longitudinal Centre of Floutation
Jarak titik apung terhadap titik tengah memanjang kapal (m).

MV. Damen Tanker 13 5


Laporan Hidrostatik & Bonjean

Bila dilihat secara memanjang kapal sarat kapal sebelum terjadi


trim dan setelah mengalami trim akan berpotongan disatu titik
yaitu titik F (Floutation), yaitu titik berat bidang garis air saat
trim, atau dengan kata lain titik putar trim adalah dititik F.
Grafik displasemen pada Kurva Hidrostatik bisa dipakai bila
kapal tidak mengalami trim atau titik F tepat pada midship.

¤F
8. WSA : Wetted Surface Area

Luas permukaan basah badan kapal ( ). Menunjukkan luas


semua permukaan badan kapal yang tercelup air pada tiap – tiap
WL (Water Line).
9. WPA : Water Plan Area
Luasan bidang garis air ( ). Menunjukkan Luasan bidang
garis air yang sejajar dengan bidang dasar untuk tiap – tiap sarat.
10. MSA : Midship Section Area
Luas midship pada sarat tertentu ( ). Menunjukkan luas
bidang tengah kapal pada tiap – tiap sarat.
11. DDT : Displacement Due To Trim One Centimetre.
Perubahan / pemindahan / pengurangan displasement yang
mengakibatkan trim kapal sebesar I cm.
Trim adalah perbedaan sarat depan dan belakang, dalam hal
DDT ini sarat belakang lebih besar dari sarat haluan, trim
buritan (trim by stren). Trim terjadi bila ada aktivitas dikapal
yang menyebabkan sarat depan dan belakang berbeda bila
dibandingkan sebelum ada aktivitas tersebut, saat kapal belum

MV. Damen Tanker 13 6


Laporan Hidrostatik & Bonjean

mengalami trim. Bila dilihat secara memanjang kapal sarat


kapal sebelum terjadi trim dan setelah mengalami trim akan
berpotongan disatu titik yaitu titik F (Floutation), yaitu titik
berat bidang garis air saat trim, atau dengan kata lain titik
putar trim adalah dititik F.
Grafik displasemen pada Kurva Hidrostatik bisa dipakai bila
kapal tidak mengalami trim atau titik F tepat pada midship.

W1L2 , garis air saat belum trim.

W2 L3 , garis air saat trim, tetapi dibuat rata sejajar dengan


garis air W1L2, melewati titik F saat kapal trim.
W3 L1 , garis air kapal saat trim buritan.

DDT dapat digunakan untuk menghitung besarnya


displasemen saat trim, seperti gambar diatas adalah
displasemen saat even keel (garis air W1L1 ) ditambah DDT.

Besarnya DDT adalah = x * Awl * 1.025 t


WL m3
x = jarak garis air 1
dengan W L 3 (kedua garis air ini
1 3
even keel).
Awl = luasan bidang garis air dari W L 1 atau W L 3

1 3

MV. Damen Tanker 13 7


Laporan Hidrostatik & Bonjean

DDT = (FF ´TPC )


L
PP

12. MTC : Moment To Change One Centimetre Trim


Menunjukkan besarnya momen untuk mengubah kedudukan
kapal dengan trim sebesar 1 cm.

Besarnya momen, M = D * GZ, untuk sudut kecil sin q ~ q,

sehingga M = D * GM L * q, jika sudut trim q, menyebabkan

trim 1cm = 0.01 m, maka q = 1 dan momen yang


L
menyebabkan trim 0.01m adalah :
D*
MTC = GM L . 0,01 = (ton m) (LBM ´ D)
L MTC =
(100 ´L PP )

13. TBM : Transverse Buoyancy Of Mentacentre.


Jarak titik tekan kapal terhadap titik mentacentre melintang
kapal (meter). Merupakan jarak antara titik metacentre dengan
titik bouyancy kapal (B) secara melintang kapal. TBM =

MV. Damen Tanker 13 8


Laporan Hidrostatik & Bonjean

TBM

14. LBM : Longitudinal Buoyancy Of Metacentre


Jarak titik tekan keatas sampai dengan titi metacentre
memanjang kapal (meter). Merupakan jarak antara titik
Metacentre (M) dengan titik Bouyancy (B) secara memanjang
kapal. LBM =

LBM
15. TPC : Ton Per Centimetre Immersion
Bila kapal mengalami perubahan displasemen yang tidak begitu
besar, misalnya adanya pemindahan, penambahan atau
pengurangan muatan yang kecil, hal ini berarti tidak terjadi
penambahan atau pengurangan sarat yang besar. Maka untuk
menentukan sarat kapal bisa digunakan grafik TPC.
TPC adalah jumlah berat (ton) yang diperlukan untuk
mengurangi atau menambah sarat kapal sebesar 1 cm air dilaut,

MV. Damen Tanker 13 9


Laporan Hidrostatik & Bonjean

perubahan sarat kapal ditentukan dengan membagi perubahan


displasemen dengan TPC.

Jika kapal tenggelam sebesar 1 cm diair laut, maka penambahan


volume adalah hasil perkalian luas bidang garis air ( ) dengan
tebal 0.01 m,
Berat (ton) = TPC = Awl * 0.01 m * 1.025 t
m3

16. Cb : Coeffisien Block


Perbandingan antara volume carena dengan balok yang
mengelilinginya ( L x B x T ).

17. Cp : Coeffisien Prismatic


Perbandigan antara volume carene dengan volume silinder yang
luas penampang Am dan panjang L.

18. Cm : Coeffisien Midship

MV. Damen Tanker 13 10


Laporan Hidrostatik & Bonjean

Perbandingan antara luasan midship dengan kotak yuang


mengelilinginya ( B x T )

19. Cw : Coeffisien Water Line


Perbandungan antara Luas garis air dengan luas kotak yang
mengelilinginya ( L x B ).

MV. Damen Tanker 13 11


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 12


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 13


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 14


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 15


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 16


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 17


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 18


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 19


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 20


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 21


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 22


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 23


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 24


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 25


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 26


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 27


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 28


Laporan Hidrostatik & Bonjean

LANGKAH – LANGK AH PENGGAMBARAN HIDROSTATIC CUR VE

1. Menggambar 2 garis sumbu x dan y dengan skala tertentu. Sumbu x


menunjukkan skala ukuran dalam centimeter (cm) dan sumbu y me
nunjukkan garis WL (water line ) dengan skala tertentu,
2. Menggambar kurva untuk masing – masing perhitungan karakter istik kapal
dengan skala yang berbeda untuk tiap bagiannya, menyesuaikan kapasitas
gambar. Karakteris tik kapal tersebut mencakup KB, TBM, TK M, LBM,
LKM, MSA, WSA, WPA, MTC, TPC, DDT, ¤B, ¤F , CW, CM , CB, CP,
Displ.Mould dan Disp.Incl.
3. Setelah tergambar s emua kurvanya kemudian mengatur letak tiap – tiap
kurva Dengan cara menga tur skala buat dari kurva tersebut, tujuannya aga r
kurvanya tidak terlalu berkumpul dan mudah untuk dibaca.

Gambar kuva Hidrostatik

MV. Damen Tanker 13 29


Laporan Hidrostatik & Bonjean

Dengan Kurva Hidrostatic kita dapat mengetahui karakteristik – k arakteristik


kapal dengan cara meng ukur kurva yang ingin kita cari ditarik dari sar at atau
WL yang dicari sampai bertemu dengan titik kurvanya kemudian dikalika n
skalanya. Contoh : untuk mencari KB (Water Plan Area) untuk sarat penuh (WL
6.3 m) dari Hidrostatic curve adalah seperti di bawah ini :

Setelah diukur didapat 84.07 mm = 8.407 cm, kemudian dikalikan sk ala gambar
untuk KB
KB = 1 : 0.4 m 12,685 * 100 = 1268,5

Fungsi Kurva Hidrost atik


1. Dari Hydrostati c Curve dapat dicari nilai-nilai dari karakteristik kapal
seperti D , D ’, W PA, WSA, MSA, TKM, TBM, LBM, LKM, M TC, DDT,
TPC, KB, ¤B, ¤F, Cb, Cp, Cm, Cw pada kondisi even keel atau pun trim.
2. Dengan Hydro static Curve dapat menentukan ukuran ut ama kapal
(misalnya Lpp, B, H, dll) koefisien-koefisien bentuk pada suatu sarat
tertentu yang ditinjau.

MV. Damen Tanker 13 30


Laporan Hidrostatik & Bonjean

Hasil Kurva Hidrostatik Pada Sarat Penuh

Lines Plan Hidrostatik


Displacement 6044.626 6383.575
Cb 0,67 0,703
Cm 0,97 0,990
Cp 0,7 0,644
Cw 0,8 0,833
LCB 0.06 0.385

HASIL
WPA 2
1171.415 ( m )
WSA 2
1890.664 ( m )
MSA 2
106.033 ( m )
TPC 12.007 ( ton )
KB 3.36( m )
TBM 3,863 ( m )
TKM 7.226 ( m )

FB 0.385 ( m )

FF -2.173 ( m )
LBM 77.23 ( m )
LKM 80.593 ( m )

D 6383.575 ( ton )

D’ 6406.756 ( ton )
MTC 59.585 ( ton m )
DDT 0,315 ( ton )

MV. Damen Tanker 13 31


Laporan Hidrostatik & Bonjean

Contoh Aplikasi Kurva Hidrostatik

1. Carilah harga cb pada sarat penuh jika diketahui dari kurva hidrostatik
displacement= 6383.575 Ton, sedangkan Lwl=82.74 m, B= 17 m & T=6.3
m ∆ = L ´ B ´ T ´ Cb ´ r
6383.575 = 82.74 ´17 ´ 6.3 ´ Cb ´1.025
6383.575
Cb =
9082.99
= 0.703
2. Kapal dengan B = 17 m dan T = 6.3 m. Cp = 0.710, Cb= 0.703
Hitunglah : MSA
Cm = CB
CP
Cm = 0.703
0.710
Cm =0.99
MSA = Cm ´ B ´T
=
0.99 ´17 ´
2
6.3 =106.03 m

3. Kapal dengan Lwl = 82.74 m, B = 17 m dan T = 6.3 m. Cw=0.833


Hitunglah :WPA
WPA = Lwl ´ B ´ Cw
=
82.74 ´17 ´
2
0.833 =1171.68 m
2
4. Kapal dengan Lwl=82.74 m, B=17 m, T=6.3, MSA=106.03 m , Cb= 0.703 :
Hitunglah :Cp
MSA
Cm = B ´T
= 106.03
´ 6.317
=0.99
Cb
Cp =
Cm
= 0.703
0.99
=0.71

MV. Damen Tanker 13 32


Laporan Hidrostatik & Bonjean

5. Diketahui dari kurva hidrostatik displacement moulded pada sarat


penuh(T=6.3) = 6383.6 ton, tentukan berapa DWT kapal bila sarat kapal
kosong T= 2 m:
LWT = Displ. Pada sarat kapal kosong
=17,465 x 100 = 1746.5 Ton (hasil Pembacaan Kurva)

DWT =Displ. moulded pada sarat penuh - LWT


=6383,6 – 1746,5 = 4637,1 Ton

6. Hitunglah besarnya Displ. Shell pada sarat 5 !


Displ. including shell = 4934,8 Ton (hasil Pembacaan Kurva)
Displ. moulded = 4914.1 Ton (hasil Pembacaan Kurva)
Displ. shell = Displ. Inc – Displ moulded
= 4934,8-4914.1
=20.7 Ton

7. Dengan menggunakan kurva WSA, hitunglah kebuthan cat bila diketahui : 1


2,
kaleng cat berisi 25 kg , 1 kg cat untuk mengecat 5 m berapa kaleng cat yang
digunakan untuk mengecat lambung kapal s/d sarat 4 m ?
2
WSA pada sarat 4 m = 1461.9 m
2
1 Kaleng cat bisa digunakan untuk mengecat = 25 x 5 = 125 m

1461.9
Kebutuhan kaleng cat =
125
= 11,7 kaleng = 12 Kaleng cat

8. Diketahui WPA pada tiap-tiap sarat sebagai berikut


Sarat 0 1 2 3 4 5 6
Area (m2) 657.8 859.8 946.5 993.6 1037.8 1091.5 1152.5

Hitunglah volume displacement dan KB pada sarat 6 m :

MV. Damen Tanker 13 33


Laporan Hidrostatik & Bonjean

Waterpalne area sm volume function Lever Momen Function


6 657.8 1 657.8 6 3946.8
5 859.8 4 3439.2 5 17196
4 946.5 2 1893 4 7572
3 993.6 4 3974.4 3 11923.2
2 1037.8 2 2075.6 2 4151.2
1 1091.5 4 4366 1 4366
0 1152.5 1 1152.5 0 0
∑1 = 17558.5 ∑2 = 49155.2

1
∇ = ´h´∑
I
3
1
= ´1´17558.5
3
= 5852.833 m
KB = ´h
∑2


1

= 49155.2 ´
1
17558.5
= 3,2 m
9. Sebuah kapal dimuati 1500 ton barang, bahan bakar 500 ton dan air tawar 200
ton selanhutnya melakukan pengurangan muatan sebesar 270 ton dan ballast
16 ton, hitung berapa sarat air baru bila TPC pada sarat 3 m = 10.184
ton/cm ?
Selisih bongkar muat = Cargo +1500
B.B + 500
Air tawar + 200
Cargo - 270
Balast - 160

Selisih ∆ +1770
TPC = Selisih Displacement

Selisih Sarat
Selisih sarat = Selisih Dispalcement

TPC

MV. Damen Tanker 13 34


Laporan Hidrostatik & Bonjean

= 1770
10.184
=173.8 cm =1.738 m
Sarat baru = 3 + 1,738 = 4.738

3
10. Diketahui sebuah kapal memiliki Lpp=82 m,volume = 2299.28 m dan
memiliki ½ lebar ordinat sbb:
St. Ap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 FP
½ lebar 0.2 2.2 4.3 5.5 5.8 5.8 5.8 5.6 4.8 2 0

Hitunglah
a. Lcf :
b. TBM :
c. TKM jika diketahui KB = 1.3 m
St 1/2 lebar (1/2 lebar)3 FS Area Lever Moment funncion of cube
[1] [2] [3] [1x3] [4] [1x3x4] [2x3]
AP 0.2 0.008 1 0.2 -5 -1 0.008
1 2.2 10.648 4 8.8 -4 -35.2 42.592
2 4.3 79.507 2 8.6 -3 -25.8 159.014
3 5.5 166.375 4 22 -2 -44 665.5
4 5.8 195.112 2 11.6 -1 -11.6 390.224
5φ 5.8 195.112 4 23.2 0 0 780.448
6 5.8 195.112 2 11.6 1 11.6 390.224
7 5.6 175.616 4 22.4 2 44.8 702.464
8 4.8 110.592 2 9.6 3 28.8 221.184
9 2 8 4 8 4 32 32
FP 0 0 1 0 5 0 0
∑1 126 ∑2 -0.4 ∑3 = 3383.66

Lpp
a. h =
10
= 82
10
=8.2 m
= - 0.4 ´ =-
Lcf 8.2 0.026 m
126

MV. Damen Tanker 13 35


Laporan Hidrostatik & Bonjean

= 2 ´1
b.IT ´h´∑
3
9
= 2 ´ 1 ´ 8.2 ´ 3383.66
9
2
=6165.78 m
I
TBM = ÑT
= 6165.78

2299.28

=2,68 m

c. TKM = TBM + KB
=2.68+1.3
=3.98 m

11. Sesuai data pada no 10, hitunglah besarnya LBM dan LKM dari kapal tersebut
jika diketahui KB= 1.3 m ?
St 1/2 lebar FS function of Area Lever Hasil lever Hasil
[1] [2] [1x2] [3] [1x2x3] [4] [1x2x3x4]
AP 0.2 1 0.2 -5 -1 -5 5
1 2.2 4 8.8 -4 -35.2 -4 140.8
2 4.3 2 8.6 -3 -25.8 -3 77.4
3 5.5 4 22 -2 -44 -2 88
4 5.8 2 11.6 -1 -11.6 -1 11.6
5φ 5.8 4 23.2 0 0 0 0
6 5.8 2 11.6 1 11.6 1 11.6
7 5.6 4 22.4 2 44.8 2 89.6
8 4.8 2 9.6 3 28.8 3 86.4
9 2 4 8 4 32 4 128
FP 0 1 0 5 0 5 0
∑1 = 126 ∑2 = -0.4 ∑3 = 638.4

1
A = 2 x 3 x h x ∑1

MV. Damen Tanker 13 36


Laporan Hidrostatik & Bonjean

= 1
2 x 3 x 8.2 x126
2
=688.8 m
1
a. Iy =2x xh3 x∑
3
3
1
= 2 x 3 x 8.23 x 638.4
=234.662.22
2
IL =Iy – [( φF) x A]
2
=234.662,22 – [(-0.026) x 688.8
=234.662,22 - 0,47
=234661.75
IT
LBM =
Ñ
= 234661.75
2299.28
=102.06
LKM =LBM + KB
=102.06 + 1.3
=103.36
12. Sebuah kapal Lpp= 81.12 mengapung pada sarat depan 3.50 m dan sarat
belakang 6.5 m center of flotation terletak 2.2 m dibelakang midship,
MTC1cm=59.6 ton m, displacement = 6383.575, hitunglah sarat baru bila
bebab 240 ton dipindahkan kedepan sejauh 25 m ?
Momen trim =wxd
=240x25
=6000 ton m ( ke depan )
Moment Trim
Perubahan Trim =
MTC
1cm
= 6000
59.6
=100.67 ( ke depan )

MV. Damen Tanker 13 37


Laporan Hidrostatik & Bonjean

l
Perubahan draft Aft = x Perubahan trim
L
38.36
= x 100.67 cm
81.12
=47.6 cm = 0.476 m
l
Perubahan draft forward= x Perubahan trim
L
42.76
= x 100.67 cm
81.12
=53.06 cm = 0.5306 m
da df
Original Draft = 6.5 3.5
Perubahan trim = - 0.476 + 0.5306

Sarat baru = 6.024 4.0306


13. Hitunglah berat kulit kapal baja pada sarat 5 m ?

Displ. including shell = 4934,8 Ton (hasil Pembacaan Kurva)


Displ. moulded = 4914.1 Ton (hasil Pembacaan Kurva)
Displ. shell = Displ. Inc – Displ moulded
= 4934,8-4914.1
=20.7 Ton
Berat kulit = Displ. Shell x 7.8 ton / m3

1.025 ton / m3
7.8 ton / m3
=20.7 x
1.025 ton / m3
= 157.52 ton

14. Tentukan MTC dari kapal dengan LWL= 82.74 m , B = 16 m , T = 6.3 m pada
saat garis air 6.3 m, jika diketahui LBM pada sarat 4 m = 77.230m , D
moulded pada srat 6.3= 6383.575 ton.
LBM * Dmoulded

MTC = LWL *100

MV. Damen Tanker 13 38


Laporan Hidrostatik & Bonjean

= 77.230 * 6383.575
82.74 *100
= 59.585 ton m / cm

15. Berapakah DDT dari suatu kapal dengan Lwl = 82.74 m B = m dan T =
6.3m. Jika kondisi pada WL 6.3 m adalah diketahui F F = -2.173, TPC =
12.007 ton / cm
fF * TPC
DDT =-
LWL
- 2,173 *12.007
= -
82.74
= 0,315 ton/cm

16. Sebuah kapal mengalami trim buritan padaa saat:


LWT = 1500 ton LCG =-4 m
Muatan 1 = 1500 ton LCG =-2 m
Muatan II = 3000 ton LCG = 4 m
Bahan bakar = 400 ton LCG = -12 m

Hitunglah dimana posisi LCG dari ballast = 700 ton agar kapal even keel bila
diketahui LCB kapal 0.3 m ?
Kapan even keel : LCG Akhir = LCB
=0.3 m

Jenis Berat Lever Moment


LWT 1500 -4 -6000
Muatan I 1500 -2 -3000
Muatan II 3000 4 12000
Bahan bakar 400 -12 -4800
Ballast 700 x 700x
∑1 7100 ∑2 -1800 + 700x

MV. Damen Tanker 13 39


Laporan Hidrostatik & Bonjean

∑2
LCG akhir =

∑ 1

0.3 = -1800 + 700x


7100
700x + -1800 = 7100 x 0.3
700x = 2130-1800

x = 330
700
= 0.47

MV. Damen Tanker 13 40


Laporan Hidrostatik & Bonjean

B. BONJEAN CURVE .
Kurva Bonjean adalah kurva / grafik yang menunjukkan luas setiap
station sebagai fungsi sarat. Bentuk kurva ini mula-mula diperkenalkan oleh
seorang sarjana dari Prancis yang bernama Bonjean pada abad ke-19.
Jadi untuk menghitung luas station sampai setinggi sarat yang
diinginkan dapat dibaca pada kurva-kurva bonjean dengan menarik garis
mendatar hingga memotong kurva bonjean pada station dan sarat yang
diinginkan. Pada umumnya kurva bonjean cukup digambar sampai dengan
geladak tepi kapal (Upper Deck Side Line) sepanjang kapal.
Bonjean Curve dapat pula digunakan untuk mencari volume ruang
muat kapal, baik volume ruang muat total atau volume ruang muat antara dua
sekat.

Bentuk-bentuk kurva Bonjean


1. Garis Lurus
Bentuk ini adalah bentuk station atau penampang kapal berbentuk
segiempat. Jadi pertambahan luas tiap sarat yang sama selalu konstan.
2. Parabola
Bentuk ini adalah bentuk station dengan penampang segitiga maupun
melengkung.
3. Parabola diikuti Garis Lurus
Bentuk seperti ini adalah untuk bentuk penampang kapal melengkung
pada bagian bawah kapal dan garis lurus untuk bagian atas kapal. Jadi
pada awalnya perubahan luas tidak konstan tapi kemudian pertambahan
luasnya konstan pada sarat yang lebih tinggi.

Fungsi Kurva Bonjean


Kurva Bonjean berfungsi untuk mendapatkan volume dan displacement
tanpa kulit pada setiap sarat yang dikehendaki, baik kapal tersebut dalam
keadaan even-keel maupun trim dan juga pada saat kapal terkena gelombang.
Dan dapat pula digunakan untuk mencari LCB (¤B). Un tuk langkah
pengerjaan selanjutnya kurva bonjean digunakan untuk perhitungan
Kebocoran (Floodable Length).

MV. Damen Tanker 13 41


Laporan Hidrostatik & Bonjean

DIAGRAM ALIR PERHITUNGAN TUGAS GAMBAR


BONJEAN

MULAI

MEMINDAHKAN “FUCTION OF AREA” DARI FORMAT “A” KE TABEL 1 PERHITUNGAN


BONJEAN SESUAI DENGAN SEGMEN PEMBAGIAN WL PERHITUNGAN HIDROSTATIK

MENGHITUNG LUAS SETIAP STATION SESUAI DENGAN SEGMEN


PEMBAGIAN WL DAN MENGAKUMULASI LUAS PADA WL TERTINGGI
SEGMEN PEMBAGIAN WL PADA TABEL 1 PERHITUNGAN BONJEAN

MENGHITUNG TAMBAHAN LUAS SETIAP STATION DARI SARAT KAPAL SAMPAI


UPPER DECK DAN MENGAKUMULASIKAN DENGAN LUAS TIAP STATION SAMPAI
SARAT KAPAL SEBELUMNYA PADA TABEL 2 PERHITUNGAN BONJEAN

MENGGAMBAR LUAS TIAP STATION PADA TIAP GARIS AIR SESUAI


DENGAN PEMBAGIAN SEGMEN WL SAMPAI UPPER DECK.

SELESAI

MV. Damen Tanker 13 42


Laporan Hidrostatik & Bonjean

Perhitungan kurva Bonjean

MV. Damen Tanker 13 43


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 44


Laporan Hidrostatik & Bonjean

MV. Damen Tanker 13 45


Laporan Hidrostatik & Bonjean

LANGKAH – LANGKAH PENGGAMBARAN BONJEAN CURVE

1. Menggambar 2 garis tegak lurus, pada sumbu x dan y. Sumbu “x”


menunjukkan nomer – nomer station yang sudah diskal a sesuai kapasitas
gambar. Sumbu “y” menunjukkan tinggi water line yan g diskala juga sesuai
kapasitas gambar.
2. Menggambar garis – garis yang menunjukkan Luas – Lu as tiap station dari
tabel perhitungan. Untuk titik nol nya tidak dimulai dari titik nol, melainkan
dari masing – masing garis station yang t elah digambar sebelumnya. Garis
Luas station ditarik sampai Upper Deck Side Line. Untuk luas – luas station
juga diskala sedemikian h ingga mudah untuk dibaca.

3. Menggambar bentuk bagian depan dan belakang kapal dengan cara


mengukur jarak – jarak pada tiap bagian, kemudian d iskala sesuai skala
pada jarak station yang telah ditentukan di awal.
4. Berikut adalah gambar Bonjean Curve setelah digambar semua untuk tiap
– tiap station.

MV. Damen Tanker 13 46


Laporan Hidrostatik & Bonjean

Hasil Kurva Bonjean Pada Sarat Penuh

No.Station Total
Area

AP 2.019
1 19.731
2 37.438
3 57.386
4 76.098
5 88.316
6 97.847
7 106.033
8 106.033
9 106.033
10 106.033
11 106.033
12 106.033
13 106.033
14 99.259
15 90.302
16 78.442
17 61.325
18 39.825
19 16.099
FP 0.000

”Data dan luasan station hasil bacaan pada kurva hy drostatic dan bonjean
jika dibandingkan dengan data dan luasan menurut laporan rencana garis
ternyata terdapat selisih nilai ,yang mungkin disebabkan kurangnya ketelitian.
Dan selisih tersebut harus diusahakan seminimal mungkin.”

MV. Damen Tanker 13 47


Laporan Hidrostatik & Bonjean

Contoh Aplikasi kurva Bonjean


1. Hitunglah Volume ruang muat jika diasumsikan posisi ruan muat dari st 3 – st 7
dan tinggi double bottom 1.5 m ?
· Volume Displacement pada H=8.95 m
st 2 FS A x FS
Luas station (m )
3 100.554 1 100.554
4 120.700 4 482.799
5 133.090 2 266.180
6 142.897 4 571.589
7 151.083 1 151.083
∑1 = 1572.205

xhx∑
∇ pada H : 8.95 = 1
1
3
=
1
x 4.056 x1572.205
3
= 3
2125.6 m
· Volume Displacement pada T=1.5 m
st 2 FS A x FS
Luas station (m )
3 6.760 1 6.760
4 11.700 4 46.800
5 16.180 2 32.360
6 20.540 4 82.160
7 24.380 1 24.380
∑1 = 192.460

xhx∑
∇ pada T:1.5= 1
1
3
1
= x 4.056 x192.460
3
3
=260.2 m
· Volume Ruang Muat = ∇ pada H : 8.95 - ∇ pada T=1.5 m
=2125.621 3– 260.2

MV. Damen Tanker 13 48


Laporan Hidrostatik & Bonjean

H. PERHITUNGAN PELAT KULIT ( BKI 2004 VOL.


II ) 1. Penentuan panjang konstruksi
Untuk menentukan panjang konstruksi yang digunakan dalam
perhitungan pelat ini, digunakan ketentuan BKI (Sec. 1, H.2).
Lc = 96 % LWl < Lc ≤ 97 % Lwl
Lc = 97 % x LWl
= 97 % x 82.74
= 80.26 m 80 mm
2. Penentuan Jarak gading
Menurut BKI 1996 ( Bab 9 1.1 ) jarak antar gading tidak boleh kurang
dari 0,6 meter. Pada BKI 2004 ditentukan rumus jarak antar gading
adalah :
a0 = L/500 + 0,48
a0 = 82.74 /500 + 0,48
a0 = 0,64 m
3. Design Load (BKI 2004, Bab 2.2)
Untuk kapal dengan L < 90 m
2
Po = 2,1 x (Cb +0,7) x Co x Cl x f x CRW (kN/m )
L
Co = x4.1
25
L
= x4.1
25
= 7,3
L
Cl =
90
80
=
90
= 0.94
CRW = 0.9
f =1
Sehingga :
Po = 2,1´ (0,67 + 0,7)´ 7.3 ´ 0.94 ´1´ 0.9
=
17.77 KN / m 2

Perhitungan Bottom Plate


Sebelum menentukan tebal pada bottom terlebih dahulu dicari
besar beban yang bekerja pada Bottom. Pembebanan pada bottom dapat
dihitung dengan rumus (BKI 2004, Sec4, B.3)
PB = 10 x T + Po x Cf
Cf = 1,0 (distribution factor)
PB = 10 x 6.3 + 17.77 x 1.0

MV. Damen Tanker 13 49


Laporan Hidrostatik & Bonjean

2
= 80,77 kN/m

Untuk kapal L < 90 m


tb = 1,9 ´ nf ´ a ´ (Pb ´ k ) + tk (Sec. 6, B.1)
nf = 1,0 (sistem konstruksi kombinasi)
k = 1 (Sec. 2, B.2)
t = 0.1t (faktor korosi)
k
k
= 0.1x10.93 =1.093
1

tb = 1,9 ´1´ 0,64 ´ 80.99 ´1 +1.093


= 12.012 mm 13 mm
ket : harga ini dibulatkan ke atas dan disesuaikan dengan yang ada dipasaran

Perhitungan Bilge Plate


Tebal pelat bilga tidak boleh kurang dari tebal pelat alas atau tebal pelat sisi.
t
bilge = tb
= 13 mm
Perhitungan Keel Plate
t = tb + 2,0
fk
= 13 + 2
= 15 mm

Perhitungan Side Plate


Untuk menghitung tebal pelat sisi terlebih dahulu kita menghitung
besarnya beban pada sisi kapal. Untuk itu kita harus merancang terlebih dahulu
lebar plat yang digunakan, agar kita bias mengetahui nilai Z dai perancangan
tersebut.
Z = titik berat pelat terhadap base line
Ps = pembebanan pada sisi

Karena sistem konstruksi kapal ini adalah kombinasi, yang


sisinya adalah konstruksi melintang, maka harga Z diukur dari baseline sampai
sambungan plat (sambungan las).
Adapun nilai Z pada rancangan plat adalah :
Z1 = 1,251 m Z4 = 6.05 m
Z2 = 2,75 m Z5 = 7.55 m
Z3 = 4,55 m Z6 = 9.05 m

MV. Damen Tanker 13 50


Laporan Hidrostatik & Bonjean

Di bawah garis air


Z1
Ps1 = 10 ´ (T - Z )+ P0 ´ Cf ´ 1 +
T
1,251
= 10 ´ (6.3 -1.251)+17.77 ´1´ 1 +
6.3
2
= 71,79KN / m
= 10 ´ (T - Z 2 )+ P0
2
Z
Ps2 ´ Cf ´ 1 +
T
= 10 ´ (6.3 - 2,75)+ 17.77 ´1´ 1
+ 2,75
6.3
=
61KN / m 2
= 10 ´ (T - Z 3 )+ P0 Z 3

Ps3 ´ Cf ´ 1 +
T
4,55
= 10 ´ (6.3 - 4,55)+17.77 ´1´ 1 +

6.3
= 2
48,1KN / m
= 10 ´ (T - Z 4 )+ P0
4
Z
Ps4 ´ Cf ´ 1 +

T
6.05
= 10 ´ (6.3 - 6.05)+ 17.77 ´1´ 1 +
6.3

MV. Damen Tanker 13 51


Laporan Hidrostatik & Bonjean

=
37.3KN / m 2

Di bawah garis air

PS4 = P ´ Cf ´ 20
o
10 - Z - T
= 17.77 ´ Cf ´ 20
10 - 7.55 - 6.3
=
31.5KN / m 2

P 20
S4 = P ´ Cf ´
o
10 - Z - T
= 17.77 ´ Cf ´ 20
10 - 9.05 - 6.3
=
27.87 KN / m 2

Menghitung tebal pelat sisi

ts1 = 1,9 ´ nf ´ a ´ Ps1 ´ k + tk


= 1,9 ´1´ 0,64 ´ 71.79 ´ 01 + tk
= + 0.1´10.30
10.30
k
= 11.33 mm
= 12 mm
ts2 = 1,9 ´ nf ´ a ´ Ps2 ´ k + tk

= 1,9 ´1´ 0,64 ´ 61´1 +1.5


= 10,99 mm
= 12 mm
ts3 = 1,9 ´ nf ´ a ´ Ps3 ´ k + tk

=1,9 ´1´ 0,64 ´ 48.1´1 +1.5


= 9.93 mm
=10 mm
Ts4 = 1,9 ´ nf ´ a ´ Ps4 ´ k + tk
=1,9 ´1´ 0,64 ´ 37.3 ´1 +1.5
= 8,93 mm
=10 mm
Ts5 = 1,9 ´ nf ´ a ´ Ps5 ´ k + tk
=1,9 ´1´ 0,64 ´ 35.54 ´1 +1.5
= 8,75 mm
=10 mm

MV. Damen Tanker 13 52


Laporan Hidrostatik & Bonjean

Ts6 = 1,9 ´ nf ´ a ´ Ps6 ´ k + tk


=1,9 ´1´ 0,64 ´ 27.87 ´1 +1.5
= 7.91 mm
= 8 mm

Perhitungan Sheerstrake
Tebal sheerstrakebis didapat dengan cara mengambil nilai yang terbesar dari keda
persamaan dibawah ini
t = ts
t = 0,5 x (td + ts)
= 1,21´ a ´ + tk
td Pd ´ k
Pd = P0 ´ 20 ´T
(10 + Z - T )´ H
20 ´ 6.3
= 17.77 ´ = 25,35 kN/m
(10 + 9.05 - 6.3)´ 8.95
td = 1,21´ 0,64 ´ 25.35 ´1 +1.5
= 5,399 mm=6 mm
t = 0,5 x (td + ts)
= 0,5 x (6 + 8)
= 7 mm
= 8 mm
Kesimpulan :
Tebal pelat yang digunakan adalah:
· Untuk tebal plat keel tfk = 15 mm
· Untuk tebal plat alas tb = 13 mm
· Untuk tebal plat bilga tB = 13 mm
· Untuk tebal plat samping I tS1 = 12 mm
· Untuk tebal plat samping II tS2 = 10 mm
· Untuk tebal plat samping III ts3 = 10 mm
· Untuk tebal plat samping IV ts4 = 10 mm
· Untuk tebal plat sheerstrake t = 8 mm

MV. Damen Tanker 13 53


Laporan Hidrostatik & Bonjean

DAFTAR PUSTAKA
Referensi Ir. Bambang Teguh S.
BKI 2006 volume II
http://id.wikibooks.org/wiki/Pelayaran_Sungai_dan_Danau/Dasar-
dasar_Kapal
http://popaymini.blogspot.com/2011/11/koefisien-bentuk-dan-perbandingan.html

MV. Damen Tanker 13 54

Anda mungkin juga menyukai