BAB I
Perhitungan Data Awal
Ukuran-ukuran utama :
- Panjang kapal (Lpp) : 89 meter
- Lebar kapal (Bm) : 15 meter
- Tinggi kapal (H) : 7 meter
- Sarat kapal (T) : 5,5 meter
- Vs : 15
- LWL : 92,56 m
- Ldisplacement : 90,78 m
Ukuran dalam kapal :
Penjelasan:
LPP (Length between Perpendicular)
Panjang antara 2 garis tegak yaitu jarak horisontal antara garis tegak depan
(haluan/FP) dengan garis tegak belakang (buritan/AP).
After perpendicular (AP)
Garis tegak buritan, adalah garis yang terletak pada linggi kemudi bagian
belakang atau terletak pada sumbu kemudi.
Merupakan panjang garis air yang diukur mulai dari perpotongan linggi buritan
dengan garis air muat sampai pada perpotongan linggi haluan dengan garis air
muat (jarak mendatar antara kedua ujung garis muat), yang dirumuskan sebagai
pertambahan panjang dari Lpp sebesar 4% yaitu:
LWL = ( 1 + 4% ) LPP
Merupakan panjang kapal imajiner yang terjadi karena adanya perpindahan fluida
sebagai akibat dari tercelupnya badan kapal, panjang ini digunakan untuk
menentukan seberapa besar luasan – luasan bagian yang tercelup air, pada saat
dibagi menjadi dua puluh station. Panjang displacement dirumuskan sebagai
panjang rata – rata antara Lpp dan Lwl, yaitu:
Merupakan perbandingan antara volume kapal dengan hasil kali antara panjang,
lebar dan sarat kapal.koefisien blok ini menunjukkan kegemukan kapal.
Rumusnya yaitu:
d WL = ( LPP x d PP ) / LWL
Volume Displacement ( )
Merupakan volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya badan kapal
yang tercelup dibawah permukaan air, yang dirumuskan sebagai:
R = 0,16 x T
Merupakan luasan bagian tengah kapal yang dipotong secara melintang yang
memiliki lebar B dan tinggi T, yang dirumuskan sebagai:
Am = ( Bmld x T ) – 2 ( R2 – (1/4) π R2 )
Coeffisien Midship ( Cm / b )
b = Am / B x T
Coeffisien Prismatik
j PP = d PP / b
Coeffisien Prismatik of Water Line (Cp / j WL )
j WL = d WL / b
Coeffisien Prismatik of Displacement (Cp / j displ )
j displ = d displ / b
Perhitungan Data :
0,80
0,75
0,70
0,65
0,60
2 1 - 0 + 1 2 3
BAB II
CSA
(Curve of Sectional Area)
CSA merupakan sebuah grafik yang dibentuk antara luas tiap station dengan
stationnya. Di mana sebagai absisnya adalah station dan sebagai ordinatnya adalah luas
tiap station. Cara pembuatan CSA :
1. Pertama-tama kita membuat suatu garis horisontal dengan panjang Lpp dan
membagi panjang Lpp / 20 serta memberikan tanda, mulai dari kiri kekanan mulai
station 0,1,2,3 dst. Skala yang digunakan adalah 1 : 100 yang mempunyai arti 1
cm dalam gambar mewakili 100 cm pada benda yang sesungguhnya.
2. Membuat garis sejajar dibawah garis Lpp yaitu garis Ldispl (panjang
displacement) dengan panjangnya adalah Lpp + (4% x Lpp), tambahan panjang
tersebut ditambahkan disebelah kiri atau dibagian belakang kapal. Dengan
membagi menjadi dua, ujung sebelah kiri sebagai station -2 dan -1, 0, 1, 2...dst..
3. Membuat garis sejajar yang ukuran panjangnya sama dengan garis Ldispl yang
disebut garis LwL dan dengan pembagian station yang sama.
4. Membuat tabel luasan daerah perstation dengan melihat grafik diagram NSP
sehingga diperoleh prosentase dari setiap stationnya. Untuk mendapatkan luas tiap
station dengan cara mengalikan prosentase dengan A.
Tabel luasan tiap station :
STATION % Ast Ast
0 0 0
1 12.27 13.6156
2 33.48 37.06
3 53.78 59.53
4 73.86 81.76
5 86.36 95.6
6 93.56 103.56
7 97.8 107.15
8 100 110.6967
9 100 110.6967
10 100 110.6967
11 100 110.6967
12 100 110.6967
13 100 110.6967
14 100 110.6967
15 96.2 106.5
16 87.8 97.19
17 70.83 78.4
18 47.3 52.35
19 19.1 21.14
20 0 0
Lpp
20
= 5,845 meter
Vsimpson = ⅓ × hLpp × Σ1
Vdispl = 8223.7798 m3
Vsimp Vdisp
koreksi V = Vdisp x 100%
8189.10529 8223.7798
= x 100%
8223.7798
= -0.42 % (memenuhi jika kurang dari 0.5%)
2. Koreksi titik tekan memanjang (LCB)
toleransi untuk nilai koreksi LCB adalah 0,1 %
LCBsimp = [ ∑ 2 / ∑1 ] x Hdisp
1546.6924 100.572
=
4885.5164 20
= 1.93
LCB NSP = ( e% x Ldispl)
= (1.83% x 100.572)
= 1.84
koreksi LCB = | LCBsimp – LCBnsp | x 100 %
Ldisp
= | 1.93 – 1.84 | x 100 %
100.572
= 0,089023 %
Data CSA setelah difairkan :
STATION Ast (Y) Ast FS Ast*FS FM Ast*FS*FM
-2 0 0 0.4 0 -10.8 0
-1 1.5 3.75 1.6 6 -10.4 -62.4
0 3.8 9.5 1.4 13.3 -10 -133
1 11.4 28.5 4 114 -9 -1026
2 17.2 43 2 86 -8 -688
3 27.2 68 4 272 -7 -1904
4 34.2 85.5 2 171 -6 -1026
5 40.1 100.25 4 401 -5 -2005
6 41.4 103.5 2 207 -4 -828
7 42.6 106.5 4 426 -3 -1278
8 44.27 110.675 2 221.35 -2 -442.7
9 44.27 110.675 4 442.7 -1 -442.7
10 44.27 110.675 2 221.35 0 0
11 44.27 110.675 4 442.7 1 442.7
Vsimp Vdisp
koreksi V = Vdisp x 100%
8209.1895 8223.7798
= x 100%
8223.7798
= 0.177%
= -0.22
LCB NSP = 1,83% x Ldisp – (2% Lpp)
= -0.131
Sedangkan untuk membuat grafik B/2 ini yang harus dipenuhi dan harus dibuat
koreksi untuk luas bidang garis airnya. Pada grafik B/2 ini ujung grafik bagian kanan,
kemiringannya harus memenuhi sudut tertentu. Sudut ini dicari dengan menggunakan
grafik pada gambar yang terdapat pada diagram NSP, lalu mengukurkan nilai φ pada
sumbu horizontal, kemudian ditarik garis vertical ke atas. Perpotongan garis tersebut
dengan kurva yang tidak putus-putus, ditarik garis horizontal ke kiri, perpotongan garis
horizontal ini dengan sumbu vertical pada gambar inilah nilai sudut yang diperlukan.
50
40
30
20
10
0
0,55 0,60 0,65 0,70 0,75 0,80
Setelah grafik ini dibuat, kemudian diambil data-data B/2 tiap station pada grafik
tersebut.
Berikut data-data dari luasan tiap station B/2:
Berdasarkan data-data yang diperoleh tersebut, dihitung koreksi luas bidang garis
airnya. Toleransi maksimum koreksi Awl adalah 0,1%. Berikut ini, cara dan hasil
penghitungan koreksi beserta data-data yang diperoleh :
Awl simp = 2/3 x Lpp/20 x ∑1
= 2/3 x 98.60/20 x 411.62
= 1352.85773 m²
x Cbwl)
= 0,248 + (0,778 x 0,72)
= 0,808
Awl = Lwl x B x
= 122,304 x 19 x 0,7642
= 1353.03 m2
Berikut ini adalah gambar CSA serta A/2t dan B/2 yang dimaksud :
BAB III
BODY PLAN
Setelah kita membuat Grafik CSA, B/2, dan A/2T. Kemudian dari Grafik itu
kita gunakan untuk merencanakan Body Plan. Langkah-langkah adalah sebagai berikut :
1. Membuat persegi panjang dengan panjang adalah lebar kapal (B) sedang
tingginya adalah sarat air (T). Pada bagian tengah persegi panjang ditarik garis
vertikal. Garis vertikal ini disebut Center Line.
2. Membuat titik-titik disepanjang sisi atas dari persegi panjang, yang jaraknya dari
Center line adalah sepanjang b/2 dan A/2T.
3. Mengerjakan setengah bagian dulu dari persegi panjang tersebut (misal bagian
kiri). Pertama-tama membuat garis sepanjang b/2 pada station 0, selain itu juga
membuat garis sepanjang A/2T pada station 0. Kemudian dibuat garis lengkung
sehingga luasan luasan yang diarsir harus sama (luasan a1 = a2).
b/2 A/2T
B/2
4. Tetapi sebelum semua garis pada station selesai, untuk mengukur tingkat
kesamaan luasan atas dan bawah dari masing-masing station dengan
menggunakan PLANIMETER.
5. Dengan cara yang sama dibuat garis-garis lengkung lain pada masing-masing
station, tetapi pada station 10 kelengkunganya hanya sebesar jari-jari bilga. Cara
pembuatan Jari-Jari Bilga adalah sebagai berikut:
R = 0,16 T
= 0,16 x 8,3
= 1,3277 m
BAB 1V
HALUAN DAN BURITAN
HALUAN
Haluan merupakan bagian depan dari kapal, Langkah pertama membuat garis
miring dengan sudut 15 0 yang diukur dari garis tegak FP sepanjang T.
15o
FP
BURITAN
Buritan adalah bagian belakang dari kapal,untuk menggambarkan buritan harus
memenuhi persyaratan seperti pada gambar berikut ini :
4 %Lpp
0,05 T
12°
T 0,6 s/d
0,7 T
0,1 T 0,12 T
0,04 T 0,35 T
AP 12°
0,35 T
BAB V
HALF BREADTH PLAN
Half bread plan adalah gambar irisan-irisan kapal pada setiap water line jika
dilihat dari atas. Ukuran pada half bread plan mengacu ukuran yang terdapat pada body
plan. Untuk itu pada garis water line diusahakan sedapat mungkin stream line, dan ujung-
ujung pada garis water line jangan dibuat lancip.
Pada tahap ini juga dibuat bentuk dari sent line. Sent line adalah garis yang bisa
menunjukkan bentuk penampang kapal jika kapal tersebut dilihat dari pandangan
diagonal jika dilihat dari depan. Pembuatan sent line ini juga mengacu pada body plan.
BUTTOCK LINE
Buttock line merupakan suatu bentuk irisan kapal secara melintang yang dilihat
dari samping. Cara pembuatannya dengan membagi body plan menjadi 8 bagian yang
sama secara vertikal,kemudian ditarik garis lurus ke atas sehingga dari perpotongan
antara garis-garis lurus itu dengan water lines. Garis-garis vertikal ini jika dipotongkan
dengan water lines yang sesuai pada half bread plan, akan terbentuk titik-titik yang jika
dihubungkan akan terbentuk buttock line. Garis pada Buttock line haruslah sesuai dengan
garis pada water line jika hal ini tidak dipenuhi maka haruslah disesuaikan dengan
merubah water line ataupun body plan. Agar garis yang dibuat stream line.
Gambar cara membuat Buttock line :
Buttock line
SHEER PLAN
Water line
HALF BREAD PLAN
BANGUNAN ATAS
Pertama kali yang harus dibuat pada bangunan atas adalah pada sheer plan,
setelah itu pada body plan, baru kemudian bangunan atas pada half bread plan. Yang
perlu diperhatikan lagi adalah ketika hendak memindah bentuk lengkungan antar tiap
beda ketinggian bangunan atas, dari sheer plan ke body plan maupun ke half bread plan.
Pada tahap ini memerlukan adanya garis bantu dan station bantu. Sampai pada fase ini
gambar besar rencana garis (lines plan) bisa dikatakan sudah selesai. Berikut ini
penjelasan dan aturan-aturan pembuatannya :
7. FP
GALIH DWI ANANTO 19
4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816
= 50(Lpp/3 + 10)
= 2143.33 mm
= 2.143 m.