Anda di halaman 1dari 20

Tugas Rencana Garis

MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

BAB I
Perhitungan Data Awal

NAMA KAPAL : RRQ LEMON


TYPE KAPAL : CONTAINER
METODE : NSP Diagram

UKURAN UTAMA KAPAL

Ukuran-ukuran utama :
- Panjang kapal (Lpp) : 89 meter
- Lebar kapal (Bm) : 15 meter
- Tinggi kapal (H) : 7 meter
- Sarat kapal (T) : 5,5 meter
- Vs : 15
- LWL : 92,56 m
- Ldisplacement : 90,78 m
Ukuran dalam kapal :

Penjelasan:
 LPP (Length between Perpendicular)
Panjang antara 2 garis tegak yaitu jarak horisontal antara garis tegak depan
(haluan/FP) dengan garis tegak belakang (buritan/AP).
 After perpendicular (AP)
Garis tegak buritan, adalah garis yang terletak pada linggi kemudi bagian
belakang atau terletak pada sumbu kemudi.

GALIH DWI ANANTO 1


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

 Fore Perpendicular (FP)


Garis tegak haluan, adalah garis yang terletak pada titik potong antara linggi
haluan dengan garis air pada sarat muat yang telah di rencanakan.
 B (Breadth)
Lebar kapal yang diukur pada sisi dalam plat di tengah kapal (A midship).
 H (Depth/Hight)
Tinggi bersih adalah jarak vertikal yang diukur pada bidang tengah kapal
(midship) dari atas keel (lunas) sampai sisi atas geladak di sisi kapal.
 T (Draught/Draft)
Sarat bersih yaitu jarak vertikal yang diukur dari sisi atas lunas sampai pada garis
air.
 Cb (Block Coefficient)
Koefisien blok, yaitu perbandingan antara volume badan kapal yang
tercelup/displacement pada garis air muatan penuh dengan hasil kali panjang,
lebar dan sarat kapal.
Setelah kita mengetahui data – data teknis di atas, maka dilakukan suatu perhitungan
untuk menentukan:
 Length of Water Line (LWL )

Merupakan panjang garis air yang diukur mulai dari perpotongan linggi buritan
dengan garis air muat sampai pada perpotongan linggi haluan dengan garis air
muat (jarak mendatar antara kedua ujung garis muat), yang dirumuskan sebagai
pertambahan panjang dari Lpp sebesar 4% yaitu:

LWL = ( 1 + 4% ) LPP

 Length of Displacement (Ldisp)

Merupakan panjang kapal imajiner yang terjadi karena adanya perpindahan fluida
sebagai akibat dari tercelupnya badan kapal, panjang ini digunakan untuk
menentukan seberapa besar luasan – luasan bagian yang tercelup air, pada saat
dibagi menjadi dua puluh station. Panjang displacement dirumuskan sebagai
panjang rata – rata antara Lpp dan Lwl, yaitu:

Ldisp = ½ . (LPP + LWL )

 Coeffisien Block of Waterline (d WL )

GALIH DWI ANANTO 2


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

Merupakan perbandingan antara volume kapal dengan hasil kali antara panjang,
lebar dan sarat kapal.koefisien blok ini menunjukkan kegemukan kapal.
Rumusnya yaitu:

d WL = ( LPP x d PP ) / LWL

 Volume Displacement (  )

Merupakan volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya badan kapal
yang tercelup dibawah permukaan air, yang dirumuskan sebagai:

Vdisp = Ldisp x B x T x d displ

 Radius Bilga (R)

Merupakan jari – jari lengkung bagian yang menghubungkan antara bagian


samping dan bagian dasar kapal, yang dirumuskan sebagai:

R = 0,16 x T

 Luas Penampang Melintang Tengah Kapal / Midship (A¤)

Merupakan luasan bagian tengah kapal yang dipotong secara melintang yang
memiliki lebar B dan tinggi T, yang dirumuskan sebagai:

Am = ( Bmld x T ) – 2 ( R2 – (1/4) π R2 )

 Coeffisien Midship ( Cm / b )

Merupakan perbandingan antara gading besar


(Midship Area) dengan luasan suatu bidang
yang lebarnya B dan tingginya T, yang
dirumuskan sebagai harga pendekatan
terhadap koefisien block displacement,
sebesar:

b = Am / B x T

 Coeffisien Prismatik

GALIH DWI ANANTO 3


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

Merupakan perbandingan antara bentuk kapal di bawah sarat dengan sebuah


prisma yang dibentuk oleh bidang tengah kapal.

 Coeffisien Prismatik of Perpendicular (Cp / j PP )

j PP = d PP / b
 Coeffisien Prismatik of Water Line (Cp / j WL )

j WL = d WL / b
 Coeffisien Prismatik of Displacement (Cp / j displ )

j displ = d displ / b

Perhitungan Data :

Cara-cara perhitungan ukuran dalam kapal :


a) Length water line (Lwl)
Lwl = (1 + 4%) x Lpp
= (1 + 0,04) x 98.60
= 102.544 m
b) Koefisien blok water line (Cbwl)
Cbwl = (Lpp x Cbpp) / Lwl
= (98.60 x 0.750) / 102.544
= 0.72
c) Length of diplacement (Ldispl)
L disp = 1/2 (Lpp x Lwl)
= 1/2 (98.60+102.544)
= 100.572 m
d) Luas midship (Am)/(A )
Am = (B x T) – 2(R2-1/4 x  x R2)
dimana R adalah jari – jari bilga
R = 0,16 x T
R = 0.16 x 6.81
R = 1.0896 m
sehingga
Am = (16.33 x 6.81) – 2(1.0896 2 –1/4 x 3.14 x 1.0896 2 )
= 110.6967 m2

GALIH DWI ANANTO 4


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

e) Koefisien midship (Cm)/(β)


Cm = Am / ( B x T)
= 110.6967/ (16.33 x 6.81)
= 0.995
f) Koefisien perismatik perpendicular (j pp)
jpp = Cbpp / Cm
= 0.750/0.995
= 0.753
g) Volume displacement (V)
V = Lpp x Bm x T x Cbpp
= 98.60 x 16.33 x 6.81 x 0.7
= 8223.7798 m³
h) Koefisien perismatik water line (j wl)
jwl = Cbwl / Cm
= 0.72 / 0.995
= 0.723
i) Koefisien block displacement (Cbdispl)
Cbdis = (Lpp x Cbpp) / Ldispl
= (98.60 x 0.750) / 100.572
= 0.735
j) Koefisien perismatik displacement (j displ)
jdispl = Cbdispl / Cm
= 0.735/ 0.995
= 0.738
k) Harga e
e = 1.83%

l) Length centre of buoyancy (LCB)


LCB = e x Lpp
=0.0183 x 98.60
= 1.804 m

GALIH DWI ANANTO 5


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

MEMBACA GRAFIK NSP


Setelah perhitungan tersebut akan dikoreksi kebenarannya. Koreksi tersebut
dilakukan terhadap volume dan keseimbangannya. Untuk koreksi volume diperlukan
perhitungan volume displacement (V). Volume displacement merupakan volume air yang
dipindahkan kapal. Sedangkan untuk koreksi keseimbangannya diperlukan perhitungan
LCB. LCB merupakan pusat keseimbangan kapal. Maksud dari nilai LCB merupakan
panjang yang diukur dari titik tengah Lpp (station 10). Bila LCB bernilai negative, berarti
pusat keseimbangan terletak pada sebelah kiri atau bagian belakang kapal, begitu pula
sebaliknya.

Cara menentukan e pada diagram NSP :

0,80

0,75

0,70

0,65

0,60

2 1 - 0 + 1 2 3

GALIH DWI ANANTO 6


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

GALIH DWI ANANTO 7


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

BAB II
CSA
(Curve of Sectional Area)
CSA merupakan sebuah grafik yang dibentuk antara luas tiap station dengan
stationnya. Di mana sebagai absisnya adalah station dan sebagai ordinatnya adalah luas
tiap station. Cara pembuatan CSA :
1. Pertama-tama kita membuat suatu garis horisontal dengan panjang Lpp dan
membagi panjang Lpp / 20 serta memberikan tanda, mulai dari kiri kekanan mulai
station 0,1,2,3 dst. Skala yang digunakan adalah 1 : 100 yang mempunyai arti 1
cm dalam gambar mewakili 100 cm pada benda yang sesungguhnya.
2. Membuat garis sejajar dibawah garis Lpp yaitu garis Ldispl (panjang
displacement) dengan panjangnya adalah Lpp + (4% x Lpp), tambahan panjang
tersebut ditambahkan disebelah kiri atau dibagian belakang kapal. Dengan
membagi menjadi dua, ujung sebelah kiri sebagai station -2 dan -1, 0, 1, 2...dst..
3. Membuat garis sejajar yang ukuran panjangnya sama dengan garis Ldispl yang
disebut garis LwL dan dengan pembagian station yang sama.
4. Membuat tabel luasan daerah perstation dengan melihat grafik diagram NSP
sehingga diperoleh prosentase dari setiap stationnya. Untuk mendapatkan luas tiap
station dengan cara mengalikan prosentase dengan A.
Tabel luasan tiap station :
STATION % Ast Ast
0 0 0
1 12.27 13.6156
2 33.48 37.06
3 53.78 59.53
4 73.86 81.76
5 86.36 95.6
6 93.56 103.56
7 97.8 107.15
8 100 110.6967
9 100 110.6967
10 100 110.6967
11 100 110.6967
12 100 110.6967
13 100 110.6967
14 100 110.6967
15 96.2 106.5
16 87.8 97.19
17 70.83 78.4
18 47.3 52.35
19 19.1 21.14
20 0 0

GALIH DWI ANANTO 8


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

5. Berdasarkan tabel diatas, dibuat grafik CSA dengan stasion


sebagai absis dan luas tiap station sebagai ordinat. Grafik diteruskan hingga
station -2 dengan meneruskan garis yang semula hanya berhenti pada station 0.
Dan dalam penggambarannya, luas tiap station dibuat dengan menggunakan
skala 1: 250 dan panjang Lpp menggunakan skala 1 : 100.
6. Pada titik titik ordinat tersebut ditarik garis yang fair/stream line hingga
terbentuk sebuah kurva yang disebut CSA.
Data CSA sebelum difairkan :

STATION % Ast Ast FS Ast*FS FM Ast*FS*FM


0 0 0 1 0 -10 0
1 12.27 13.6156 4 54.4624 -9 -490.162
2 33.48 37.06 2 74.12 -8 -592.96
3 53.78 59.53 4 238.12 -7 -1666.84
4 73.86 81.76 2 163.52 -6 -981.12
5 86.36 95.6 4 382.4 -5 -1912
6 93.56 103.56 2 207.12 -4 -828.48
7 97.8 107.15 4 428.6 -3 -1285.8
8 100 110.6967 2 221.3934 -2 -442.787
9 100 110.6967 4 442.7868 -1 -442.787
10 100 110.6967 2 221.3934 0 0 HLpp
11 100 110.6967 4 442.7868 1 442.7868
12 100 110.6967 2 221.3934 2 442.7868
13 100 110.6967 4 442.7868 3 1328.36
=
14 100 110.6967 2 221.3934 4 885.5736
15 96.2 106.5 4 426 5 2130
16 87.8 97.19 2 194.38 6 1166.28
17 70.83 78.4 4 313.6 7 2195.2
18 47.3 52.35 2 104.7 8 837.6
19 19.1 21.14 4 84.56 9 761.04
20 0 0 1 0 10 0
∑1=4885.5164 ∑2=1546.6924

Lpp
20

= 5,845 meter

Koreksi Volume Displacement :

Vdispl = 12698,1456 meter3

Vsimpson = ⅓ × hLpp × Σ1

Dari kurva tersebut diperoleh data-data sebagai berikut :


Berdasarkan data-data diatas untuk menguji kebenarannya dilakukan koreksi
terhadap volume displacement dan koreksi LCB. Berikut cara perhitungannya:
1. Koreksi volume displacement (V)
GALIH DWI ANANTO 9
4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

toleransi maksimum yang ditentukan adalah 0,5%


Vsimpson = 1/3 x Ldisp/20 x ∑1
= 1/3 x 100.572/20 x 4885.5164
= 8189.10529 m 3

Vdispl = 8223.7798 m3

Vsimp  Vdisp 
koreksi V =  Vdisp  x 100%
 

 8189.10529  8223.7798 
=  x 100%
 8223.7798 
= -0.42 % (memenuhi jika kurang dari 0.5%)
2. Koreksi titik tekan memanjang (LCB)
toleransi untuk nilai koreksi LCB adalah 0,1 %
LCBsimp = [ ∑ 2 / ∑1 ] x Hdisp
 1546.6924  100.572
=  
 4885.5164  20

= 1.93
LCB NSP = ( e% x Ldispl)
= (1.83% x 100.572)
= 1.84
koreksi LCB = | LCBsimp – LCBnsp | x 100 %
Ldisp
= | 1.93 – 1.84 | x 100 %
100.572
= 0,089023 %
Data CSA setelah difairkan :
STATION Ast (Y) Ast FS Ast*FS FM Ast*FS*FM
-2 0 0 0.4 0 -10.8 0
-1 1.5 3.75 1.6 6 -10.4 -62.4
0 3.8 9.5 1.4 13.3 -10 -133
1 11.4 28.5 4 114 -9 -1026
2 17.2 43 2 86 -8 -688
3 27.2 68 4 272 -7 -1904
4 34.2 85.5 2 171 -6 -1026
5 40.1 100.25 4 401 -5 -2005
6 41.4 103.5 2 207 -4 -828
7 42.6 106.5 4 426 -3 -1278
8 44.27 110.675 2 221.35 -2 -442.7
9 44.27 110.675 4 442.7 -1 -442.7
10 44.27 110.675 2 221.35 0 0
11 44.27 110.675 4 442.7 1 442.7

GALIH DWI ANANTO 10


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

12 44.27 110.675 2 221.35 2 442.7


13 44.27 110.675 4 442.7 3 1328.1
14 44.00 110 2 220 4 880
15 41.9 104.75 4 419 5 2095
16 37.3 93.25 2 186.5 6 1119
17 29 72.5 4 290 7 2030
18 17.3 43.25 2 86.5 8 692
19 6.5 16.25 4 65 9 585
20 0 0 1 0 10 0
∑1=4995.45 ∑1=-221.3

i) Koreksi Voume Displasement


Toleransi maksimum yang ditentukan adalah 0,5%

Volume Simpson = 1/3 hlpp ∑1


= 1/3 x 4.93 x 4995.45
= 8209.1895 m3
V displ = 8223.7798 m3

Vsimp  Vdisp 
koreksi V =  Vdisp  x 100%
 

 8209.1895  8223.7798 
=  x 100%
 8223.7798

= 0.177%

ii) Koreksi LCB


Toleransi untuk nilai koreksi LCB adalah 0,1 %
LCB simp = ∑2/∑1 x h Lpp
  221.3  98.60
=  
 4995.45  20

= -0.22
LCB NSP = 1,83% x Ldisp – (2% Lpp)
= -0.131

koreksi LCB = | LCBsimp – LCBnsp | x 100 %


Lpp
= | -022 – (-(0.131) | x 100 %
98.60
= 0.09%

GALIH DWI ANANTO 11


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

GRAFIK A/2T DAN GRAFIK B/2


Cara membuat grafik A/2T adalah dengan membandingkan antara A/2T tiap
station dengan stationnya, dengan garis absisnya LwL dan garis ordinatnya adalah luas
tiap station dibagi dengan dua kali tinggi kapal. Sedangkan yang perlu diperhatikan
dimana grafik A/2T tidak boleh melebihi tinggi atau di atas grafik B/2 begitu pula
sebaliknya. Grafik A/2T dibuat dengan skala 1 : 100.
Berikut ini data-data grafik A/2T :
STATION Ast (Y) Ast A/2T
-2 0 0 0
-1 1.5 3.75 0.4
0 3.8 9.5 0.8
1 11.4 28.5 2
2 17.2 43 3.6
3 27.2 68 5.3
4 34.2 85.5 6.6
5 40.1 100.25 7.3
6 41.4 103.5 7.6
7 42.6 106.5 8
8 44.27 110.675 8.15
9 44.27 110.675 8.15
10 44.27 110.675 8.15
11 44.27 110.675 8.15
12 44.27 110.675 8.15
13 44.27 110.675 8.15
14 44 110 8.15
15 41.9 104.75 7.6
16 37.3 93.25 6.7
17 29 72.5 5.3
18 17.3 43.25 3.1
19 6.5 16.25 1.1
20 0 0 0

Sedangkan untuk membuat grafik B/2 ini yang harus dipenuhi dan harus dibuat
koreksi untuk luas bidang garis airnya. Pada grafik B/2 ini ujung grafik bagian kanan,
kemiringannya harus memenuhi sudut tertentu. Sudut ini dicari dengan menggunakan
grafik pada gambar yang terdapat pada diagram NSP, lalu mengukurkan nilai φ pada
sumbu horizontal, kemudian ditarik garis vertical ke atas. Perpotongan garis tersebut
dengan kurva yang tidak putus-putus, ditarik garis horizontal ke kiri, perpotongan garis
horizontal ini dengan sumbu vertical pada gambar inilah nilai sudut yang diperlukan.

GALIH DWI ANANTO 12


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

50

40

30

20

10

0
0,55 0,60 0,65 0,70 0,75 0,80

Setelah grafik ini dibuat, kemudian diambil data-data B/2 tiap station pada grafik
tersebut.
Berikut data-data dari luasan tiap station B/2:

STATION B/2 Fs B/2 x Fs


-2 0 0.4 0
-1 2 1.6 3.2
0 2.8 1.4 3.92
1 4.5 4 18
2 6 2 12
3 7.3 4 29.2
4 7.9 2 15.8
5 8.1 4 32.4
6 8.15 2 16.3
7 8.15 4 32.6
8 8.15 2 16.3
9 8.15 4 32.6
10 8.15 2 16.3
11 8.15 4 32.6
12 8.15 2 16.3
13 8.15 4 32.6
14 8.15 2 16.3
15 8.15 4 32.6
16 7.1 2 14.2
17 5.7 4 22.8
18 3.8 2 7.6
19 2 4 8
20 0 1 0
∑1=411.62

GALIH DWI ANANTO 13


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

Berdasarkan data-data yang diperoleh tersebut, dihitung koreksi luas bidang garis
airnya. Toleransi maksimum koreksi Awl adalah 0,1%. Berikut ini, cara dan hasil
penghitungan koreksi beserta data-data yang diperoleh :
Awl simp = 2/3 x Lpp/20 x ∑1
= 2/3 x 98.60/20 x 411.62
= 1352.85773 m²
 x Cbwl)
= 0,248 + (0,778 x 0,72)
= 0,808
Awl = Lwl x B x 
= 122,304 x 19 x 0,7642
= 1353.03 m2

koreksi Awl = | Awl simp-Awl | x 100%


Awl
= |1352.85773 – 1353.03 |
1353.03
= 0.012%

GALIH DWI ANANTO 14


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

Berikut ini adalah gambar CSA serta A/2t dan B/2 yang dimaksud :

Grafik CSA, A/2T dan B/2

GALIH DWI ANANTO 15


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

BAB III
BODY PLAN
Setelah kita membuat Grafik CSA, B/2, dan A/2T. Kemudian dari Grafik itu
kita gunakan untuk merencanakan Body Plan. Langkah-langkah adalah sebagai berikut :

1. Membuat persegi panjang dengan panjang adalah lebar kapal (B) sedang
tingginya adalah sarat air (T). Pada bagian tengah persegi panjang ditarik garis
vertikal. Garis vertikal ini disebut Center Line.
2. Membuat titik-titik disepanjang sisi atas dari persegi panjang, yang jaraknya dari
Center line adalah sepanjang b/2 dan A/2T.
3. Mengerjakan setengah bagian dulu dari persegi panjang tersebut (misal bagian
kiri). Pertama-tama membuat garis sepanjang b/2 pada station 0, selain itu juga
membuat garis sepanjang A/2T pada station 0. Kemudian dibuat garis lengkung
sehingga luasan luasan yang diarsir harus sama (luasan a1 = a2).
b/2 A/2T

B/2
4. Tetapi sebelum semua garis pada station selesai, untuk mengukur tingkat
kesamaan luasan atas dan bawah dari masing-masing station dengan
menggunakan PLANIMETER.
5. Dengan cara yang sama dibuat garis-garis lengkung lain pada masing-masing
station, tetapi pada station 10 kelengkunganya hanya sebesar jari-jari bilga. Cara
pembuatan Jari-Jari Bilga adalah sebagai berikut:

R = 0,16 T
= 0,16 x 8,3
= 1,3277 m

GALIH DWI ANANTO 16


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

BAB 1V
HALUAN DAN BURITAN

 HALUAN
Haluan merupakan bagian depan dari kapal, Langkah pertama membuat garis
miring dengan sudut 15 0 yang diukur dari garis tegak FP sepanjang T.

15o

FP
 BURITAN
Buritan adalah bagian belakang dari kapal,untuk menggambarkan buritan harus
memenuhi persyaratan seperti pada gambar berikut ini :

4 %Lpp

0,05 T

12°

T 0,6 s/d
0,7 T

0,1 T 0,12 T

0,04 T 0,35 T

AP 12°
0,35 T

GALIH DWI ANANTO 17


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

BAB V
HALF BREADTH PLAN
Half bread plan adalah gambar irisan-irisan kapal pada setiap water line jika
dilihat dari atas. Ukuran pada half bread plan mengacu ukuran yang terdapat pada body
plan. Untuk itu pada garis water line diusahakan sedapat mungkin stream line, dan ujung-
ujung pada garis water line jangan dibuat lancip.
Pada tahap ini juga dibuat bentuk dari sent line. Sent line adalah garis yang bisa
menunjukkan bentuk penampang kapal jika kapal tersebut dilihat dari pandangan
diagonal jika dilihat dari depan. Pembuatan sent line ini juga mengacu pada body plan.

BUTTOCK LINE
Buttock line merupakan suatu bentuk irisan kapal secara melintang yang dilihat
dari samping. Cara pembuatannya dengan membagi body plan menjadi 8 bagian yang
sama secara vertikal,kemudian ditarik garis lurus ke atas sehingga dari perpotongan
antara garis-garis lurus itu dengan water lines. Garis-garis vertikal ini jika dipotongkan
dengan water lines yang sesuai pada half bread plan, akan terbentuk titik-titik yang jika
dihubungkan akan terbentuk buttock line. Garis pada Buttock line haruslah sesuai dengan
garis pada water line jika hal ini tidak dipenuhi maka haruslah disesuaikan dengan
merubah water line ataupun body plan. Agar garis yang dibuat stream line.
Gambar cara membuat Buttock line :

Buttock line

SHEER PLAN

Water line
HALF BREAD PLAN

GALIH DWI ANANTO 18


4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

BANGUNAN ATAS
Pertama kali yang harus dibuat pada bangunan atas adalah pada sheer plan,
setelah itu pada body plan, baru kemudian bangunan atas pada half bread plan. Yang
perlu diperhatikan lagi adalah ketika hendak memindah bentuk lengkungan antar tiap
beda ketinggian bangunan atas, dari sheer plan ke body plan maupun ke half bread plan.
Pada tahap ini memerlukan adanya garis bantu dan station bantu. Sampai pada fase ini
gambar besar rencana garis (lines plan) bisa dikatakan sudah selesai. Berikut ini
penjelasan dan aturan-aturan pembuatannya :

 MEMBUAT SHEER STANDAR


Sheer standar didapatkan dengan membagi Lpp menjadi enam dan
menggunakan rumus yang sudah tertentu. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
1. AP
= 25(Lpp/3 + 10)
= 25(98.60/3 + 10)
= 1071.667 mm
= 1.071 m.
2. 1/6 Lpp dari AP
= 11.1(Lpp/3 + 10)
= 475.82 mm
= 0.476 m
3. 1/3 Lpp dari AP
= 2.8(Lpp/3 + 10)
= 120.02 mm
= 0.12 m.
4. Midship = 0
5. 1/3 lpp dari FP
= 5.6(Lpp/3 + 10)
= 240.05 mm
= 0.24 m.
6. 1/6 Lpp dari FP
= 22.2(Lpp/3 + 10)
= 951.64 mm
= 0.951 m.

7. FP
GALIH DWI ANANTO 19
4205 100 013
Tugas Rencana Garis
MV. MONIKU JAYAMAHE 2816

= 50(Lpp/3 + 10)
= 2143.33 mm
= 2.143 m.

 MEMBUAT BANGUNAN ATAS


o Bangunan atas untuk bagian depan kapal
Forecastle Deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main deck
pada bagian haluan yang memiliki ketinggian 2,5 meter dari geladak utama
(upper deck side line).Panjang bangunan ini mencapai Collision Bulkhead atau
 5% - 8% Lpp dari FP
Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada geladak
tepi pada upper deck, forecastle dan poop deck.Direncanakan setinggi 1000
mm.
o Bangunan atas untuk bagian belakang kapal
Poop Deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada bagian
buritan yang memiliki ketinggian 2,5 meter diukur dari geladak utama (upper
deck side line) sedangkan panjangnya direncanakan sepanjang jarak antara
ujung kapal pada bagian buritan sampai padasekat depan kamar masin (kurang
lebih pada station 4)
Penambahan pelat sampai dengan 200 mm diatas poop Deck

GALIH DWI ANANTO 20


4205 100 013

Anda mungkin juga menyukai