Tipe Kapal : General Cargo DWT : 4250 ton V : 13 Knot Trayek : Makassar - Balikpapan : 363 seamiles Balikpapan - Surabaya : 740 seamiles Surabaya - Makassar : 726 seamiles
Data Kapal Pembanding I Pembanding II Pembanding III Pembandiing IV Nama AYER MAS BINTANG JAYA 27 BARITO BORNEO SWAKARSA DWT 4200 4120 4382 4500 Lbp 86.02 85.6 77.35 96 LOA B
16
13.02
15
16.31 H 7.1 7.6 6.8 8.15 T 5.75 6.1 5.49 6.71 V L/H 12.12 11.26 11.38 11.78 L/B 5.38 6.57 5.16 5.89 B/T 2.78 2.13 2.73 2.43 H/T 1.23 1.25 1.24 1.21 Sumber Data : Register BKI, 2010
DATA KAPAL YANG DIPILIH : Nama :AYER MAS DWT : 4200 ton LOA : 106.6 m LBP : 86.02 m B : 16 m T : 5.75 m H : 7.1 m V : 12.7 knot Dalam merancang suatu kapal dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yang diantaranya adalah : - Tipe kapal - Jarak tempuh/trayek yang dilalui - Jenis dan berat muatan yang diangkut (DWT) - Kecepatan kapal Oleh karena itu dalam penentuan kapal pembanding yang saya pilih adalah kapal Ayer Mas disebabkan jenis dan berat muatan (DWT) lebih mendekati kapal rancangan saya. Mengenai kecepatan kapal yaitu perbandingan kecepatan kapal yang diperbolehkan antara kapal pembanding dengan kapal rancangan adalah 0,5 knot. Oleh karenanya kecepatan kapal rancangan menggunakan kecepatan yang sama dengan kapal pembanding agar tidak merusak konstruksi kapal. 2.1.2. PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL a. Panjang Kapal (Lbp)
LOA (length over all) adalah panjang keseluruhan dari kapal yang diukur dari ujung buritan sampai ujung haluan. LBP ( length between perpendicular) adalah jarak antara garis tegak buritan dan garis tegak haluan yang diukur pada garis air muat. Lbp 2 = LWL (length on the waterline) adalah jarak garis muat, yang diukur dari titik potong dengan linggi haluan sampai titik potong dengan linggi buritan diukur pada bagian luar linggi depan dan linggi belakang.
Lbp2 = (Prof. Hafald Phoels, hal 20/2,thn.1979)
Dimana : Lbp1 = PANJANG kapal pembanding (m) Lbp2 = PANJANG kapal rancangan (m) DWT1 = DWT kapal pembanding (ton) DWT2 = DWT kapal rancangan (ton) Maka diuraikan :
= 86.33 Diambil Lbp = 85.5 m Lwl = Lbp + (2,5% x Lbp) = 85.5 + (2,5% x 85.5) = 87.64 m Pelabuhan balikpapan merupakan pelabuhan transit sebelum sampai ke pelabuhan tanjung emas. Dari data karakteristik pelabuhan balikpaapan disebutkan bahwa panjang kapal maksimal yang dapat bersandar adalah 200 m. Oleh karena panjang kapal rancangan adalah 87.64 m maka dinyatakan masuk persyaratan pelabuhan.
BWL (breadth at the waterline) adalah lebar terbesar kapal yang diukur pada garis air muat. B (breadth) adalah jarak mendatar gading tengah kapal yang diukur pada bagian luar gading. Dari data karakteristik pelabuhan disebutkan lebar maksimal kapal yang dapat bersandar adalah 80 m. Dengan lebar kapal rancangan 16 m maka dinyatakan masuk persyaratan pelabuhan.
Dimana : B1 = lebar kapal pembanding (m) B2 = lebar kapal rancangan (m) Maka diuraikan :
= 16.05 m diambil B = 16 m c. Sarat Kapal
T2 = (Prof. Hafald Phoels, hal 20/2,thn.1979)
Dimana : T1 = sarat kapal pembanding (m) T2 = sarat kapal rancangan (m) Maka diuraikan :
T2 = = 5.77 m diambil T= 5.75 m Berdasarkan dari data karakteristik pelabuhan kedalaman pada pelabuhan balikpapan dan surabaya yang berkisar 12 mLWS. Dengan demikian kapal bisa bersandar di pelabuhan tersebut. 1 3 1 2 .T DWT DWT 1 3 1 2 .B DWT DWT 16 . 4200 4250 3 75 . 5 . 4200 4250 3
d. Tinggi Kapal (H) Berdasarkan data dari kapal pembanding di atas maka di peroleh : T/H = 0,66 ~ 0,74 Di ambil = 0,74 H = T/0,74 H = 5.75/0.74 Maka nilai H = 7.1 m H2 =
H2= = 7.1 m e. Froude Number (Fn) Dalam buku "Ship Design For Efficiency and Economy" oleh Schecluth, hal.3 : Fn = V (m/s) / ( g x Lbp ) 0,5
Dimana : V = kecepatan kapal (m/s) =0,5144 x 13 knot = 6,69 m/s g = percepatan grafitasi (m/s 2 ) = 9,81 m/s 2
Maka: Fn = V(m/s) / ( g . Lbp) 0,5
= 6.69 / (9,81 x 85,,5) 0,5 = 0,231 f. Kontrol Freeboard Berdasarkan buku Marchant Ship Design Hand Bookhal III/22,berdasarkan tabel freeboard untuk Fb = H T = 7.15.75 1 3 1 2 .H DWt Dwt 1 . 7 . 4200 4250 3 = 1,35 Standar minimum Fb = 1059 mm 2.1.3. KOREKSI UKURAN UTAMA KAPAL Dari ukuran utama kapal yang telah diperoleh akan dilanjutkan untuk mencari koefisien- koefisien bentuk kapal, tetapi semua ukuran utama yang telah diperoleh sebelumnya akan dikoreksi berdasarkan perbandingan range yang telah ditentukan. 1. Perbandingan L/B Rasio perbandingan antara panjang kapal dan lebar kapal berpengaruh terhadap maneuver kapal. Untuk L/B dalam buku Ship Design for Efficiency and Economy oleh Gateborg, diberikan batasan 4~6,5. Dalam buku "Ship Design and Ship Theory" oleh Harvald P, hal.33 : L/B untuk 30 m < Lbp < 130 m adalah berkisar antara 4 ~ 6,5. L/B =85.5/16 = 5.34 (memenuhi) Mengingat L/B kapal rancangan akan mempengaruhi maneuver kapal yang erat kaitannya dengan panjang kapal maka dipilih L/B = 5.34 dengan pertimbangan penyesuaian karakteristik pelabuhan. 2. Perbandingan B/T Rasio perbandingan antara lebar kapal dan sarat berpengaruh terhadap tahanan dan stabilitas kapal. Untuk B/T dalam buku Ship Design for Efficiency and Economy oleh Gateborg hal.195, diberikan batasan 1,5~3,5. Dalam buku "Element of Ship Design"oleh R.Munro, hal.17 : B/T berkisar antara 2,1 ~ 2,8. B/T = 16/5.75 = 2.78 (memenuhi) Diketahui bahwa semakin besar nilai rasio maka stabilitas kapal semakin baik. Sehingga dipilih rasio sebesar = 2,78 yang memungkinkan melewati medan trayek yang mengharuskan tahanan dan stabilitas kapal yang baik. Tapi mengingat rute pelayaran adalah rute lokal yang berombak kecil maka tahanan dan stabilitas kapal tidak terlalu dipermasalahkan dikarenakan hambatan tidak terlalu besar. 3. Perbandingan H/T Rasio perbandingan antara tinggi kapal dan sarat kapal berpengaruh terhadap ruang muat dan daya apung cadangan. Dalam buku Entwuff und Einrichtung Chiffen hal.24, menurut Dipl. Ing. Prof. Dr. Herner dan Dipl. Ing. Dr. T. Rudolf, untuk kapal barang diberikan range 1,2~1,5.
H/T = 7.1/5.75 = 1.23 (memenuhi) Jenis muatan akan ditentukan dengan potensi masing-masing daerah pelabuhan yang akan disinggahi. Mengingat hal tersebut maka harus direncanakan volume ruang muat yang cukup dan disesuaikan dengan dengan muatan yang akan dimuat agar ketika muatan penuh tidak melebihi sarat yang telah ditentukan. Maka dipilih rasio H/T = 1,23 dengan pertimbangan daya apung cadangan pula agar kapal dapat terus stabil dalam kondisi seburuk mungkin. 4. Perbandingan L/H Dalam buku "Entwuff Und Einrichtung Chiffen" hal.24, menurut Dipl.Ing.Prof.Dr.Herner dan Dipl.Ing.Dr.T.Rudolf : L/H untuk kapal barang terletak antara 11~14. Rasio ini berpengaruh terhadap kekuatan memanjang kapal. Dalam buku "Element of Ship Design"oleh R.Munro : L/H terletak antara 10 ~ 14. L/H = 85.5/7.1 = 12.04 (memenuhi) Rasio ini erat kaitannya dengan kekuatan memanjang kapal yang apabila bertambah nilai rasionya maka akan mengurangi kekuatan memanjang kapal tersebut. Untuk itu dipilih rasio kapal rancangan sebesar 12.04 . 2.1.3.1. KOEFISIEN-KOEFISIEN BENTUK KAPAL 1. Koefisien Blok (Cb)
Cb adalah rasio antara volume kapal dengan volume kotak yang berukuran B x T x L. Cb = Dimana : V = Volume kapal L = Panjang garis air B = Lebar kapal t x B L x V T = Sarat kapal ( Kerlen ) Kerlen (Teori Merancang Kapal I, 1990 : 36) Cb = 1,179 - (( 0,333 x V(knot) ) / ( Lbp(m) 0,5 )) = 1,173 - (( 0,333 x 13) / ( 85.5 0,5 )) = 0.7 (Sabit Series 60) Cb = 1,173 - (( 0,368 x V(knot) ) / ( Lbp(m) 0,5 )) =1,173 - (( 0,368 x 13) / (85.5 0,5 )) = 0,66 (Chirilia) Chirilia (Teori Merancang Kapal I, 1990 : 36) Cb = 1,214 - (( 0,374 x V(knot) ) / ( Lbp(m) 0,5 )) = 1,214 - (( 0,374 x 13) / ( 85.5 ,5 )) = 0,69 ( Schekluth ) Schekluth (Teori Merancang Kapal I, 1990 : 36) Cb = 1,17 - (( 0,361 x V(knot) ) / ( Lbp(m) 0,5 )) = 1,17 - (( 0,361 x 13 ) / ( 85.5 0,5 )) = 0,66 (Bassoulis) Cb = 0,813 x 0,99 x Lbp 0,42 x B -0,3072 x T 0,1721 x V -0,6135 = 0,813 x 0,99 x 85.5 0,42 x 16 -0,3072 x 5.75 0,1721 x 13 -0,6135 = 0,62 Dalam buku "Ship Basic Design", hal.10 : Cb = 1,115 - ((0,276 x V(knot)) / ( Lbp(m) 0,5 )) = 1,115 - (0,276 x 13/(85.5 0,5 )) = 0,73 Dalam buku "Element of Ship Design", hal.16 : Cb = 1,0 - (( 0,23 x V(knot) ) / ( Lbp(m) 0,5 )) = 1,0 - (( 0,23 x 13)/(85.5 0,5 )) = 0,68 Berdasarkan buku Ship Design for Efficiency and Economy oleh H. Schneekluth, koreksi Cb terletak antara 0,525 - 0,825 Dipiih Cb = 0,73 Mengingat bahwa semakin besar nilai Cb maka volume muatan juga akan semakin besar, stabilitas semakin baik, tapi kecepatannya lambat dikarenakan oleh pengaruh tahanan yang besar. 2. Koefisien Midship (Cm)
Cm adalah rasio antara luas midship dengan segiempat yang berukuran B x T. Cm =
Dimana : Am = Luas midship B = Lebar kapal T = Sarat kapal Dalam buku "Ship Design for Efficiency and Economy" hal.34 : ( Van Lammeren ) Cm = 0,9 + ( 0,1 x ( Cb 0,5 )) = 0,9 + ( 0,1 x 0,73 0,5 ) = 0,99 ( Kerlen 1979 ) Cm = 1,006 - ( 0,0056 x ( Cb -3,56 )) = 1,006 - (0,0056 x 0,73 -3,56 ) = 0,99 Dalam buku "Ship Design and Ship Theory",hal.52 : ( Sabit Series 60 ) Cm = 0,93 + ( 0,08 x Cb ) = 0,93 + (0,08 x 0,73) =0,99 T x B Am Koreksi Cm : Dalam buku "Element of Ship Design",hal.17. Cm terletak antara 0,85 ~ 0,98 Dalam buku "Entwuf und Einrichtung Van Handers Chiefen",hal.24 Cm = (0,93~0,99) Dipilih Cm = 0,99 Mengingat bahwa semakin besar nilai Cm maka daya muatan kapal juga akan semakin besar pula. 3. Koefisien waterline (Cw)
Cw adalah rasio antara luas bidang garis air muat dengan luas segiempat yang L x B. Cw = Dimana : Awl = Luas garis air. Lwl = Panjang garis air. B = Lebar kapal. Dalam buku "Element of Ship Design", hal.54 : Cw = Cb + 0,1 = 0,73 + 0,1 = 0,83 ( Posdunine ) Cw = ( 1 + ( 2 x Cb )) / 3 = (1 + (2 x 0,73))/3 = 0,82 Cw = ( Cb 0,5 ) - 0,025 = ( 0,73 0,5 ) - 0,025 = 0,83 Dalam buku "Ship Design and Ship Theory ",hal.37 : Cw = 0,248 + ( 0,778 x Cb ) = 0,248 + (0,778 x 0,73) B x Lwl Awl =0,81 Cw = 0,297 + ( 0,473 x Cb ) = 0,297 + (0,473 x 0,73) = 0,64 Cw = 0,97 x ( Cb 0,5 ) = 0,97 x (0,73 0,5 ) = 0,827 Koreksi Cw dalam buku "Element of Ship Design", Cw terletak antara 0,7 ~ 0,9. Dipilih Cw = 0,83 Mengingat bahwa semakin besar nila Cw maka akan semakin luas pula muatan suatu kapal. 4. Koefisien Prismatik (Cp)
Cph adalah rasio antara volume kapal dengan sebuah prisma yang berpenampang (Am x L). Cph = = Cph = Dimana : Am = Luas midship Cb = Koefesien blok Cm = Koefesien Midship L = Panjang garis air B = Lebar kapal T = Sarat kapal Cb x Am Cb x T x B L x Cm x T x B Cb x T x B Cm Cb
Cpv adalah rasio antara volume kapal dengan sebuah prisma (Awl x T). Cpv = = Cpv = Dimana : Awl = Luas garis air Cb = Koefesien blok Cw = Koefesien waterline V = Volume kapal L = Panjang garis air B = Lebar kapal T = Sarat kapal Dalam buku "Element of Ship Design" hal.53 : Cph = Cb / Cm = 0,73/0,99 = 0,74 Cpv = Cb / Cw = 0,73/0,83 = 0,88
DISPLACEMENT KAPAL = Lwl x B x T x Cb x x c = 100.61 x 16,33 x 6,81 x 0,75 x 1,025 x 1,004 =6031.84 Ton T x Awl V Cw x B L x Cb x T x B L x Cw Cb Fn = 0.23 Fb = 1.35 m = 6031.84 Ton Vol kapal = 5861.28 m 3
DWT = 4250 Ton
VOLUME KAPAL V = Lwl x B x T x Cb = 100.61 x 16,33 x 6,81 x 0,75 = 5861.28
2.1.3.2. DATA KAPAL RANCANGAN SETELAH DIOPTIMASI Dari perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya maka didapat ukuran utama kapal beserta koefisien-koefisiennya yang untuk sementara dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Ukuran Kapal Rancangan Lbp = 85.5 m B = 16m T = 5.75 m H = 7.1 m Lwl = 87.64 m Vs = 13 Knot 2. Koefisien-koefisien Bentuk Kapal Koefisien Blok (Cb) = 0,73 Koefisien Midship (Cm) = 0,99 Koefisien Waterline (Cw) = 0,83 Koefisien Prismatik vertikal (Cpv) = 0,88 Koefisien Prismatik horizontal (Cph) = 0,74
PERHITUNGAN TENAGA PENGGERAK 2.2.1. PENENTUAN DAYA MESIN Adapun untuk penentuan daya mesin, digunakan beberapa metode yaitu : A. Rumus Tahanan (Metode Guldhammer) 1. Kecepatan Kapal
V k = 13 knot
2. Kecepatan dalam m/dt
V s = 6.687 m/dt
3. Panjang Garis Air ( LWL )
LWL = 87.64
4. Harga Froud Number ( Fn )
Fn = V / ( g x Lbp ) 0,5
= 0,23
5. Harga RT ( Resistance )
RT1 = 1/2 x x v2 x S
= 1/2 x 1,026 x (13) x 585
= 43578.137 N
dimana :
= 1,025 ton/m 3
S = Luas bidang basah (menurut Holtrop mannen)
= Lwl x (2 x T + B) x Cm^0,5 x {0,453+(0,4425 x Cb)
- (0,2802 x Cm) - (0,003467 x (B/T)) + (0,3696 x Cw)}
= 1901.46 m 6. Volume Kapal ( V )
V = 5861.28 m3
V 1/3 = 18.03 m3 7. Harga LWL / ( V 1/3 )
LWL / V 1/3 = 4,86
8. Harga 10 3 CR untuk Lwl / ( V 1/3 )
(dari grafik dlm buku tahanan dan propulsi, berdasarkan nilai Fn dan Cp),
maka diperoleh :
10 3 CR = 4,86
0,00484539
maka :
10 3 CR = 4,50 = 3.00
10 3 CR = 4,93 = 2.86 (hasil interpolasi)
10 3 CR = 5,00 = 2.8
9. Perbandingan antara Lebar dengan Sarat ( B/T )
B/T = 2,8
10. Koreksi B/T
10 3 CR B/T = 0,16 x ( B/T - 2,5 ) + 10 3 CR dari LWL / V 1/3
= 0,16 x ( 2,8) + 1,91
= 2.90
11. Besarnya LCB
Menurut Guldhammer dalam buku "ship design and ship theory"
oleh Harvald.P, hal.55
LCB = {( -43,5 x Fn ) + 9,2 }
= -0.616 m ( dibelakang midship )
12. Besarnya LCB standard menurut Fig. 10
Fn = 0,23
LCB Standard = 0,8 % x Lbp
LCB Standard = 0,80 m
13. LCB = LCB - LCB standard
LCB = -1.41 m
14. Koreksi untuk LCB = ( LCB x (10 3 CR / LCB )
Bila koreksi untuk Lcb bernilai negatif (-) maka :
10 3 CR LCB = 0,00
15. Koreksi bentuk badan kapal ( bentuk penampang melintang dan haluan )
bentuk bagian depan ( 10
CR ) = 0,1 ekstrim V
bentuk bagian belakang ( 10
CR ) = -0,1 ekstrim U
16. Jumlah koreksi bentuk badan kapal
10 3 CR V + U = 0
17. Koreksi akibat adanya bulbous bow
10 3 CRb = 0
18. Koreksi untuk anggota badan kapal
dlm buku "Tahanan dan Propulsi Kapal" hal. 132 diberikan :
a. Bos baling-baling ( 3 ~ 5 ) % diambil = 0,03
b. Bracket dan poros baling-baling ( 5 ~ 8 ) % diambil = 0,05
10 3 CRt = 8%
10 3 CRt = 8% x 10 3 CR dari LWL / V 1/3
10 3 CRt = 0,2285
19. Harga total 10 3 CR (Koefisien Residual Resistance)
Dalam buku principal of naval architecture, hal.152
h R = 1,0 ~ 1,1 ( untuk kapal pada umumnya )
h R = 1,0
18. Nilai Quasi Propulsif Coeficient
Qpc = ho x hh x hR
= 0,666 x 1,126x 1 ,0
= 0,750
19. Delevery Horse Power
DHP = EHP / Qpc
= 3028,91 / 0,750
= 5415,433
20. Brake Horse Power
BHP= DHP/0.98 (untuk mesin utama yg ditempatkan di belakang)
5525,95 HP
4120,70 KW
Berdasarkan perhitungan tahanan kapal diatas, maka diperoleh data berapa besar daya mesin yang diperlukan untuk menggerakkan kapal rancangan sesuai dengan kecepatan kapal yang yang diinginkan (BHP). Adapun kriteria mesin yang digunakan didapatkan dari brosur mesin tahun 2005 "MARINE ENGINES (A MOTOR SHIP SUPLEMENTS) A. NEXUS MEDIA COMUNICATIONS PUBLICATION, www MotorShip Com. diperoleh data sebagai berikut
Merk : NIIGATA
Model : 18MG26HX
Cyl Config : W
No. Of CYL : 12 Mm Bore : 220 Mm Stroke : 300 Mm Cycle : 4.000 Mm Length : 6,43 M Weight : 38,2 Ton 5555,85 HP
Max Power : 4143 Kw
Rated : 1.000 Rpm
Dari buku Ship Design and Efficiency, asumsi untuk mencari daya mesin bantu : W.mb = 10 ~ 15% Daya mesin utama
= 15% Daya mesin utama
= 459 Kw
Dari brosur mesin diperoleh data mesin bantu : * Merk mesin = SCANIA Juru kemudi : 3 orang Kelasi : 2 orang Koki : 1 orang Pelayan : 1 orang * Model = DI21M(626) * BHP = 616,87 Hp = 460 Kw * Putaran = 2200 Rpm * Bore = 127 Mm * Stroke = 154 Mm * Panjang = 1341 Mm * Lebar = _ Mm * Tinggi = _ Mm * Berat = 1,15 TON
2.3. PERHITUNGAN PERBEKALAN Penentuan Jumlah Crew Menurut Estimasi Nilai GT dan Tenaga Penggerak GT = Volume sampai H + 15% Volume Kapal sampai H (untuk bangunan atas) x 30% GT = ( Lwl x B x H ) + 15% ( Lwl x B x H ) GT = 3319,66(Nilai GT = Volume ruangan yang tertutup) Dimana : Volume sampai H = 9622,20m 3
Tenaga penggerak kapal BHP = 5566 KW
Berdasarkan keputusan menteri perhubungan nomor : KM 70 tahun 1998 tentang pengawakan kapal niaga (hal 19-25) Maka diperoleh jumlah crew berdasarkan nilai GT dan tenaga penggerak yaitu : 1. Untuk Steward Departement : pasal 11 point B Untuk kapal tonase kotor GT 3000 s.d kurang dari GT 10000... (hal) Nakhoda : 1 orang Muallim : 1 orang Muallim I: 1 orang Operator radio : 1 orang Serang : 1 orang Jumlah : 12 orang 2. Untuk Engine Departement Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 3000 KW s.d kurang dari 7500 KW... (Hal. 761). Kepala kamar mesin : 1 orang Masinis I : 1 orang Masinis II : 1 orang Mandor mesin : 1 orang 2.3.1. PERKIRAAN BOBOT MATI KAPAL (DWT) 1. Berat bahan bakar Dalam buku Ship Design and Ship Theory o;eh H. Phoels, hal. 10 : Wfo = [(Pbme x bme +pae x bae) x (S/Vserver) x 10 -6 x (1,3~ 1,5)] + 10% Dimana : Pbme = total power of main engine in KW = 4143 KW bme = konsumsi bahan bakar spesifik main engine = 196~209 gr/kw (untuk mesin 4 langkah) = 209 gr/kw (nilai max. diambil agar konsumsi bahan bakarnya lebih banyak) pae = total power of auxiliary engine in KW = daya mesin bantu (15% Pbme) = 15% x 4143 x 3 = 1380 KW bae = konsumsi bahan bakar spesifik unutk mesin diesel = 205~211 gr/kw = 211 gr/kw (dipilih agar cadangan bahan bakar spesifik untuk mesin diesel banyak) Vs = kecepatan kapal = 15 knot S = sea trial = 585 seamiles Maka : Pembantu kamar mesin : 1 orang Juru minyak (Oiler) : 3 orang Jumlah : 8 orang Sehingga jumlah crew keseluruhan = 20 orang
Wfo = [(Pbme x bme + pae x bae) x (S/Vserver) x 10 -6 x (1,3~ 1,5)] = [(4143 x 209 + 1380 x 211) x (585/12) x 10 -6 x 1,5)] = 67,69 Ton Wfo = 74,46 Ton ( penambahan sebesar 10% ) 2. Berat minyak pelumas Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, hal. 12 : Wlub = Pbme x bme x S/Vserv x 10 -6 + add Dimana : bme = 1,2 ~ 1,6 gr/kwh ( untuk mesin 4 tak ) = 1,2 gr/kwh ( dipilih 1,2 agar konsumsi bahan bakarnya besar ) Add = penambahan sebesar 10% sebagai pertimbangan faktor keamanan = 10% Maka : Wlub = Pbme x bme x S/Vserv x 10 -6 + 10% = 4143 x 209 x 585/15 x 10 -6 + 10% Wlub = 0,21 Ton 3. Berat air tawar Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, hal. 12 : Kebutuhan air minum = 20 kg/orang/hari Kebutuhan untuk mck = 200 kg/orang/hari Kebutuhan untuk air pendingin = 0,14 kg/kwh Jumlah crew = 20 orang Lama pelayaran (T = S/V) = 39,00 jam Waktu bongkar muat = 73,8894 jam Total hari berlayar = 4,70 hari = 5 hari 3.1. Berat air tawar Wfwd = ( kebutuhan air minum x J.crew x total hari berlayar ) / 1000 = (20 x 20x 5)/1000 = 2,00 Ton 3.2. Berat air mck Wmck= ( kebutuhan untuk mck x J. crew x total hari berlayar ) / 1000 = (200 x 20 x 5)/1000 = 20,0 Ton 3.3. Berat air pendingin Wfwo = ( 0,14 x Pbme x S / Vserv x 10 -3 ) + add Dimana : Add = penambahan sebesar 10% sebagai pertimbangan faktor keamanan Wfwo = (0,14 x 4143 x 585 / 15 x10 -3 ) + 10% = 24,88 Ton Maka Wfw = Wfwd + Wmck + Wfwo = 2,00 + 2,00 + 24,88 = 46,88 Ton 4. Berat crew Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, hal. 13 : Rata-rata crew berat crew adalah = 75 kg/orang Jumlah crew = 20 orang Maka : Wcrew = (rata-rata berat crew x jumlah crew) / 1000 = (75 x 20)/1000 = 1,50 Ton 5. Berat provision dan bawaan Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, hal. 13 : Berat provision = 3~5 kg/orang/hari = 5 kg/orang/hari (nilai dipilih agar mengantisipasi kekurangan berat) Wpv = ( berat provision x jumlah crew x Total berlayar ) / 1000 = (5 x 20 x 5)/1000 = 0,50 Ton Berat bawaan = 20 kg/orang Wbw = ( berat bawaan x jumlah crew ) / 1000 = (20 x 20)/1000 = 0,40 Ton Maka : Wpb = Wpv + Wbw = 0,50 + 0,40 = 0,90 Ton 6. Berat diesel oil Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, hal. 13 : Wdo = ( 0,1 ~ 0,2 ) x Wfo = 0,2 x Wfo ( diambil 0,2 agar mengatisipasi kekurangannya bahan bakar ) = 0,2 x 74,46 = 14,89 Ton Maka total berat komponen Supply adalah : Suply = Wfo + Wlub + Wfw + Wcrew + Wpb + Wdo = 74,46 + 0,21 + 46,88 + 1,50 + 0,90 + 14,89 = 138,84 Ton, Jadi berat mati kapal adalah : DWT = Payload + Suply Payload = DWT Suply = 6050 138,84 = 5911,155 Ton 2.3.2. Perkiraan Berat Kapal Kosong (Lwt) 1. Berat baja Dalam buku ship design for efficiency and economy Hal.209 : Wst = Cb 2/3 x (( Lbp x B ) / 6 ) x H 0,72 x ( 0,002 x ( Lbp / H ) 2 + 1 ) = 0,69 2/3 x (( 95,88 x 16,68 ) / 6 ) x 8,48 0,72 x ( 0,002 x ( 95,88 / 8,48 ) 2 + 1 ) = 249,54 Ton Dalam Buku Ship Basic Design , Hal. 14 : Wst = 36 x Lbp 1,6 x ( B + H ) / 10 3
= 36 x 95,88 1,6 x ( 16,68 + 8,48 ) / 10 3
= 1342,08 Ton Dalam Ship Design By Matsui Engineering dan Ship Building Lo LTD Hal. 14, terdapat beberapa persamaan untuk menghitung Berat Baja Lambung : Wh = Ch x Lbp x ( B + H ) Dimana : Ch = Coefficient Hull ( 0,4 ~ 0,48 ) Lbp = Panjang kapal ( 95,88 m ) B = Lebar kapal ( 16,68 m ) H = Tinggi kapal ( 8,48 m ) Jadi Wh = Ch x Lbp x ( B + H ) = 0,48 x 95,88 x ( 16,68 + 8,48 ) = 1157,924 Ton Dipilih Wst = 1342,08 Ton 2. Berat perlengkapan dan Peralatan Dalam buku Ship Design And Ship Theory oleh H. Phoels, Hal. 76 : Woa = C x ( Lbp x B x H ) 2/3
Dimana : C = 0,7 ~ 0,9 t/m 2
= 0,79 Maka : Woa = C x ( L x B x H ) 2/3
= 0,79 x ( 95,88 x 16,68 x 8,48 ) 2/3
= 451,54 Ton
Dalam buku Ship Design for Efficiency and Economy Hal. 226 : Woa = K x Lbp x B Dimana : K = 0,40 ~ 0,45 t/m 2
= 0,4 Maka : Woa = K x L x B = 0,4 x 95,88 x 16,88 = 639,71 Ton Dipilih Woa = 451,54 Ton 3. Berat Permesinan 3.1. Berat main engine Dari perhitungan Daya mesin didapat BHP = 2520,71 Hp Dari Brosur mesin diperoleh data mesin utama sebagai berikut : Merek : NIIGATA Model : 18MG26HX Jumlah silinder : 4 Rpm : 1000 BHP : 5555,85 Hp Bore : 220 mm Stroke : 300 mm Berat : 38,2 Ton Panjang : 6,43 m Maka : Wme = 38,2 Ton 3.2. Berat tambahan lainnya ( termasuk mesin bantu, instalansi yang ada diamar mesin ) Dalam buku Ship Design and Ship Theory oleh H. Phoels, Hal.75 : Wadd = 0,56 x ( MCR ) 0,7
Dimana : MCR = Daya maximum main engine = ( 1,15 ~ 1,2 ) x NCR NCR = BHP = 5555,85 Hp MCR = 1,2 x 5555,85 = 6667,02 Maka : Wadd = 0,56 x ( MCR ) 0,7
= 0,56 x 1184,4 0,7
= 79,37 Ton Sehingga berat total permesinan adalah : Weng = Wme + Wadd = 11,5 + 79,37 = 90,87 Ton Maka berat kapal kosong (LWT ) adalah : LWT = Wst + Woa + Weng = 676,31 + 417,02 + 90,87 = 1184,10 Ton Dan koreksi untuk displacement kapal adalah : 1 = Lwl x B x T x Cb x x c = 74,21 x 12,80 x 7,07 x 0,73 x 1,025 x 1,004 = 3334,41 Ton
= 0,45 0,85
= 0,64 Semakin besar harga perbandingan DWT/, maka design kapal rancangan telah memenuhi aspek ekonomis
2.4. PENETAPAN DISPLACEMENT KAPAL RANCANGAN Displacement kapal merupakan aplikasi dari Hukum Archimedes yang menyatakan bahwa setiap benda yang dimasukkan ke dalam air akan mendapat gaya tekan ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkan dalam keadaan setimbang. Gaya tekan ke atas tersebut dinamakan displacement ( ), yang besarnya adalah volume badan kapal yang tercelup dibawah permukaan air dikalikan dengan berat jenis air. Sehingga Displacement kapal secara lengkap ditulis dalam buku "Element of Ship Design" oleh R.Munro Smith, hal.14, diberikan rasio muatan bersih (payload) dengan Displecement kapal, dimana untuk kapal dengan tipe CARGO/PERINTIS diberikan harga: = Lwl x B x T x Cb x x c Dimana : Lwl = panjang dari badan kapal yang terbenam di dalam air = berat jenis air laut (ton/m 3 ) c = faktor kulit Sehingga displacement kapal rancangan adalah: 2 = Lwl . B . T . Cb . . c = 74,21 x 12,80 x 7,07 x 0,73 x 1,025 x 1,004 = 3334,41 Ton (Scheltema De Heere, 1970 : 23) Berdasarkan prinsip Hukum Archimedes maka dapat dikatakan bahwa besarnya perpindahan zat cair sama dengan berat kapal itu sendiri, di mana berat kapal adalah sama dengan berat kapal kosong ditambah dengan bobot mati kapal. Selanjutya perlu diingat bahwa gaya berat dari kapal bekerja dari arah vertikal ke bawah sedangkan displacement yang merupakan gaya tekan yang bekerja sebaliknya yaitu dari arah vertikal ke atas, sehingga displacement kapal juga dapat diperoleh dengan : = Lwt + Dwt Dimana : Lwt ( Lightweight ton ) adalah berat kapal kosong yang pada umumnya terdiri dari tiga bagian besar yaitu berat baja kapal, berat perlengkapan dan mesin penggerak serta seluruh komponen instalansinya. Dwt ( Dead weight ton ) adalah gaya angkut dari sebuah kapal mencakup berat muatan, bahan bakar, minyak pelumas, air tawar, berat crew dan perlengkapannya serta berat bahan makanan. Dari semua perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa ukuran-ukuran utama kapal rancangan dan koefisien bentuknya untuk sementara adalah : Lbp = 72,40 m B = 12,80 m T = 4,70 m H = 7,07 m Lwl = 74,21 m Vs = 12 Knot Fb = 2,37 m Fn = 0,23 = 3334,41 Ton Vol. = 3240,12 m 3