Anda di halaman 1dari 31

BAB I

TUGAS GAMBAR RENCANA GARIS

1.1. Latar Belakang


Manusia tidak lepas dari angkutan transportasi laut,apalagi manusia yang
menetap di daerah kepulauan seperti daerah Indonesia ini.Kapal laut adalah alat
transportasi yang di gunakan untuk melintasi laut dari darat ke darat.Kapal laut ini di
gunakan untuk membawa barang atau pun makhluk hidup dari suatu daratan ke daratan
lain dengan melewati jalur air.Transportasi ini sangat cocok untuk daerah Indonesia
karena berdaerah kepulauan.
Sehubungan dengan jurusan mata kuliah Teknik Perkapalan ini dan untuk
menambah pengetahuan di bidang perkapalan, maka pada semester ini terdapat
matakuliah Teknik RencanaGaris(TRG) denganbobotsatusksini. Mata kuliah ini sangat
mendukung dalam proses pembangunan Indonesia terutama dalam bidang kelautan,
karena mata kuliah ini adalah dasar dari proses pembutan kapal. Dengan melahirkan
para Architek kapal (pembuat kapal) maka proses pembangunan Indonesia terutama di
bidang kelautan akan maju.

1.2. Maksud dan Tujuan


Dari mata kuliah ini (Teknik Rencana Garis)
mahasiswanantinyadiharapkandapatmerancangataumembuatrencanagarisdarisuatukapa
l yang merupakanlangkahawaldarimahasiswauntukpencapaiantugas-tugasselanjutnya,
sepertiTugasRencanaUmum, TugasPerporosan , Propeller dan
PerancanganKamarMesin. Dalampembuatannyaadabeberapametode yang digunakan,
dalam semester inimetode yang digunakanadalahMetode NSP diagram,
yaitusuatumetodeperhitungandenganpembacaangrafik NSP yang
nantinyaakandidapatkanluasantiap-tiap station darikapal yang dirancang.
Mahasiswa dalam Tugas Rencana Garis ini diharapkan dapat membuat
penggambaran utama yang ada dalam Tugas Rencana Garis.
Adapungambartersebutadalah Body Plan, Sheer Plan dan Half Breadth Plan. Dalam
latar belakang mahasiswa teknik, maka dalam pengambaran ini tentunya dibutuhkan

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 1


ketelitian dalam perhitungan maupun dalam pengukuran gambar. Ketelitian ini yang
nantinya akan memberikan keakuratan dalam pengambaran utama dalam Tugas
Rencana Garis.
Searah dengan perkembangan dunia keteknikan mahasiswa juga diharapkan
mampu menggunakan kemajuan teknologi di bidang teknik. Maka pada konteks Tugas
Rencana Garis ini digunakan program Excel sebagai pengolah data dan hitungan,
sedangkan untuk penggambarannya digunakan AutoCad sebagai program pendukung.

1.3. Pengertian dari Bagian-Bagian Kapal


1.3.1. Panjang kapal
Panjang pada kapalterdiridari :
a) Lpp (Length between perpendiculars / panjang sepanjang garis tegak)
adalah panjang kapal antara kedua garis tegak buritan (belakang) dan garis
tegak haluan (depan) yang diukur pada garismuat air.
Garistegakburitan (belakang) After Perpendicular (AP) adalahgaristegak
yang dibuatmelaluisumbuporoskemudibagianbelakang.
Garistegakhaluan (depan) atauFore Perpendicular (FP) adalahgaristegak
yang dibuatmelaluiperpotonganantaralinggihaluandengangaris air muat.
b) Loa (Length over all / panjangkeseluruhan)
adalahpanjangkeseluruhandarikapal yang
diukurdariujungburitansampaikeujunghaluan, diukursejajarlunaskapal.
c) Lwl (Length on the waterline / panjangsepanjanggaris air)
adalahjarakmendatarantarakeduaujunggarismuat, yang
diukurdarititikpotongdenganlinggihaluansampaititikpotongnyadenganlingg
iburitanatau yang diukur pada bagianluarlinggidepan dan linggibelakang
(panjangdiukursejajardenganlunas / keel). Yang
dirumuskansebagaipertambahanpanjangdari LPP sebesar 5%.
LWL =LPP + ( 2−5 ) % × LPP
d) Length of Displacement( Ldisp )
Merupakanpanjangkapalimajiner yang
terjadikarenaadanyaperpindahanfluidasebagaiakibatdaritercelupnya badan
kapal,panjangkapalinidigunakanuntukmenentukanseberapabesarluasan-
NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 2
luasanbagian yang tercelup air, pada saatdibagimenjadiduapuluh station.
Panjang displacement dirumuskansebagaipanjang rata-rata antaraLpp dan
Lwl, yaitu:
1
Ldisp = ×(L PP + LWL )
2
1.3.2. LebarKapal (B)
B (Breadth) adalahlebarkapal (pada jarakmendatar) pada gadingtengahkapal
(midship) yang diukur pada bagianluargading,
jaditidaktermasuktebalkulitlambungkapal
1.3.3. Tinggi Kapal (H)
Adalahjaraktegakdarigarisdasar / keel sampaigarisgeladak yang terendah,
ditepidiukur di tengah-tengahpanjangkapal (Lpp) / midship.
1.3.4. SaratKapal (T)
Merupakanketinggian pada kapal yang diukurdarigarisdasarsampai pada
ketinnggiantertentu, dimanaketinggiantersebutmerupakanbatasketinggiankapal
yang terendam air pada saatkapaldiberimuatanpenuh.

T H

AP FP
Lpp
LwL
LoA

Gambar 1.1.ukuran utama kapal

1.3.5. Coefisien blok(Cb / Cbpp /pp)

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 3


Merupakan perbandingan antara volume kapal dengan perkalian panjang,
lebar, dan sarat kapal. Semakin besar nilai Cb, semakin gemuk (mendekati
kotak) kapal tersebut, begitu pula sebaliknya.
1.3.6. Coefisien blok batas air(WL )
Merupakan perbandingan antara volume kapal dengan hasil kali antara
panjang, lebar dan sarat kapal. Koefisien blok ini menunjukkan kegemukan
kapal. Rumusnya yaitu:
σ WL =( LPP ×Cb pp) /LWL

1.3.7. Volume Displacement (Vdisp )

Merupakan volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya badan


kapal yang tercelup dibawah permukaan air, yang dirumuskan sebagai:
V disp =Ldisp × B× T ×Cb disp

1.3.8. Radius Bilga (R)

Merupakan jari-jari lengkung bagian yang menghubungkan antara bagian


samping dan bagian dasar kapal, yang dirumuskan sebagai:
1
R=√ { ( B ×T )−Aφ }/(1- 1/4π)
2

1.3.9. Luas Penampang Melintang Tengah Kapal / Midship (A)

Merupakan luasan bagian tengah kapal yang dipotong secara melintang yang
memiliki lebar B dan tinggi T, yang dirumuskan sebagai:
Aφ=B× T × β
Lebar (B)

Sarat (T) A midship

Gambar 1.2.arsiran mid ship

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 4


1.3.10. CoefisienMidship ( Cm /  )

Merupakan perbandingan antara gading besar (Midship Area) dengan uasan


suatu bidang yang lebarnya B dan tingginya T, yang dirumuskan sebagai harga
pendekatan terhadap koefisien block displacement, sebesar:

β (Cm )=
B ×T

1.3.11. Coefisien Prismatik

Merupakan perbandingan antara bentuk kapal di bawah sarat dengan sebuah


prisma yang dibentuk oleh bidang tengah kapal.
Coeffisien Prismatik of Perpendicular (Cp / PP )

φ PP=σ PP / B

Coeffisien Prismatik of Water Line (Cp /  WL )

φ WL=Cb WL /Cm

Coeffisien Prismatik of Displacement (Cp /  displ )

φ disp=V disp /( Ldisp × Aφ)


1.3.12. Midship()
Merupakan potongan melintang pada tengah kapal.
1.3.13. Centre Line
Merupakan potongan memanjang pada bagian tengah kapal.
1.3.14. Base Line
Merupakangarisdasarkapal

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 5


1.3.15. Station (St)
Merupakan pembagian panjang kapal menjadi beberapa bagian dengan jarak
yang sama.

1.4. Curve of Sectional Area


CSA merupakan sebuah grafik yang dibentuk antara luas setiap station dengan
stationnya. Tahapan pembuatan CSA ini adalah menggunakan panjang Ldisp, lalu di
gambar ke Lwl setelah itu ke Lpp.

1.5. Body Plan


Body plan adalah proyeksi potongan dengan bidang-bidang vertikal melintang
yang di lihat dari depan

1.6. Halfbreadth plan


Halfbreadth plan adalah proyeksi potongan dengan bidang-bidang horizontal
yang di lihat dari atas.

1.7. Sheer plan


Proyeksi potongan dengan bidang-bidang vertikal memanjang yang dilihat dari
samping.

1.8. Geladak utama, geladak akil dan geladak kimbul


Geladak utama atau main deck adalah lantai kapal utama tempat
penumpang atau benda berpijakan serta aktifitas ABK.
Geladak akil atau forecastle deck adalah bangunan yang terletak tepat
diatas main deck pada bagian haluan yang memiliki tinggi 2,0-2,4 meter diukur
dari geladak utama.
Geladak Kimbul atau Poop Deck adalah bangunan yang terletak diatas
main deck pada bagian buritan yang memiliki tinggi 2,2-2,5 meter di ukur dari

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 6


geladak utama, sedangkan untuk panjang nya tidak di tentukan sehingga
direncanaka sampai sekat kamar mesin.

1.9. Tahap Pembuatan Desain Rencana Garis


Dalam pembuatan desain rencana garis ini ada beberapa tahapan
pengerjaan, antara lain :
1. Perhitungan Data awal
2. Pembuatan CSA
3. Pembuatan A/2T dan B/2
4. Perencanaan Haluan dan Buritan
5. Perencanaan Body Plan
6. Perencanaan Half Breath Plan
7. Perencanaan Buttock Line pada Sheer Plan
8. Perencanaan Forecastle deck, Poop deck dan Bullwark.

Dari tahapanan-tahapantersebutsebagaipengolah data hitungandipergunakan


program Excel, sedangkanuntukvisualisasipenggambarandigunakanAutoCad.
Program Excel dan AutoCaddipilihkarenahanyamerupakan program
pendukungpembuatanRencanaGarissecara manual
sehinggasangatcocokjikadigunakanuntukpembelajaranbagimahasiswa.

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 7


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Ukuran Utama Kapal :


Nama Kapal : Wakashio Ryiuki
Type Kapal : Bulk Carrier
Metode : NSP Diagram
Lpp : 122.8 Meter
Breadth : 22.6 Meter
Hight : 15.4 Meter
Sarat (T) : 10.2 Meter
Vs : 13.2 Knot

Setelah kita ketahui data perhitungan awal dari ukuran utama kapal maka data
tersebut dapat kita masukkan ke dalam program Excel sebagai angka acuan yang akan
digunakan untuk perhitungan selanjutnya.
Metode yang digunakan dalam perhitungan ini adalah "Metode NSP"

Langkah-langkah perhitungan :
2.1.1.Perhitungan data awal
1. Leght water line
LWL = Lpp + (2-5)% x Lpp
= 122.8 + 4% x 122.8
= 127.712 meter

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 8


2. Lenght of Displacement(Ldisp)
Ldisp = 1/2 x (Lpp + LwL)
= 1/2 x (122.8 + 127.712)
= 125.256 meter
= 410.945 feet
3. Menentukan harga Vs/ √ Ldisp guna mencari % luasan per station dari
tabel NSPdi lampirkan di belakang
Vs/√Ldisp = 11 /√410.945
= 0.651
4.Menetukan harga Coefisien Block (Cb/δ)
a.δdisp (Cbdisp)
δdisp = 0.744 Di dapatdarigrafik NSP
b.δpp (Cbpp)
δpp= (Ldisp xδdisp)/Lpp
=( 125.256 X0.744)/122.8
= 0.759
c.Cbwl(δwl)
δwl = (Lpp xCbpp)/LWL
=(122.8 X0.759 )/127.712

= 0.730

5.Tentukan Coefisien Midship (Cm atau β)


Cm(β) = 0.978
Keterangan : Cm didapat dari Grafik NSP(Dapat di lihat pada lampiran)
6.Luas Midship (Amid)/(Aɸ)
Aɸ = B x T x β
= 122.8 X 10.2 X 0.978 = 225.499 M2

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 9


7.Menghitung radius bilga pada midship (Tanpa Rise of Floor)
R = √1/2.{(B x T)-Aɸ}/(1-1/4π)
= √1/2.{(22.6 x 10.2)-225.449}/(1-1/4 x 3.14)
= 3.434 meter

8.Coefisien Midship (Cm)/(β)


β(Cm)= Aɸ/(B x T)
= 110.629 / (16.5x 6.8)
= 0.978

9.Jarak antar displacement (hdisp)


Hdisp= Ldisp/20
= 125.256 / 20
= 6.282 meter
Hwl = Lwl/20
= 127.712/ 20
= 6.385
Hpp = lpp/20
= 122.8/20
= 6.14

10.Volume Displacement (Vdisp)


Vdisp = Ldisp xB x T x Cbdisp
= 125.256 x 22.6 x 10.2 x 0.744
= 21482.2658 M3

11.Coefisien Prismatic Perpendiculer (ϕpp)


wl = Cbwl/Cm

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 10


= 0.730/ 0.978
= 0.746
disp = Vdisp/(Ldisp xAɸ) atau disp = Cbdisp / cm
= 21482.2658 /(125.256 x 225.449) = 0.744 / 0.978
= 0.761 = 0.761
pp= δpp/β
= 0.759 / 0.978
= 0.776

2.2. PembuatanCurve of Section Area (CSA)


Caranya adalah mencari e (prosentase area per-station) dengan menggunakan
tabel NSP yaitu dengan cara mengetahui coefisien prismatic, kemudian membuat garis
datar dari angka koefisien prismatic itu dan membuat titik temu antara garis datar
tersebut dengan garis b pada tabel NSP, kemudian ditarik garis vertikal dari titik
tersebut dan mendapatkan nilai e dalam persen.

2.2.1. Membaca Grafik NSP


Sebelum kita memulai menggambar, maka kita harus mengetahui cara
membaca dari grafik NSP. Karena dari grafik ini kita akan mengetahui luasan
tiap station pada kapal. Dari perhitungan awal tadi kita telah mendapatkan
besarnya nilai dari CBdisp (φdisp) = 0,774 dari nilai itu kita dapat mencari besarnya
persen luasan dari tiap–tiap station pada diagram NSP , dengan cara menetukan
φ kemudian ditarik garis mendatar dari nilai φ tersebut sehingga akan
menemukan titik temu antara garis mendatar tersebut dengan kurva tiap-tiap
station, kemudian dari titik tersebut ditarik garis vertikal ke atas dan akan
menemukan besar nilai persen. Setelah mendapatkan nilai luasan tersebut, lalu
di buat dalam bentuk kolom pada exel, kolom-kolom tersebut terdiri dari kolom
nomor, luasan NSP dalam bentuk % dan kolom Luasan NSP dibagi hdisp.

Selain untuk mencari besar luasan tiap station, dari diagram NSP maka
kita juga dapat menentukan letak LCBdisp, dengan cara menentukan titik
perpotongan antara  dengan letak titik tekan b, kemudian tarik garis vertical ke
NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 11
bawah dan kita akan mendapatkan nilai letak dari titik dalam % Ldisp.Setelah
diukur didapat data-data %luasan pada setiap station sebagai berikut

Tabel 2.1.Luasan (%)

LUAS(%)
NO
I
0 0.000
1 13.200
2 36.076
3 56.763
4 75.435
5 88.119
6 94.968
7 98.029
8 100.000
9 100.000
10 100.000
11 100.000
12 100.000
13 100.000
14 100.000
15 98.426
16 91.849
17 77.189
18 53.388
19 22.796
20 0.000

2.2.2. Pembutan CSA


CSA merupakan sebuah grafik yang dibentuk antara luas tiap station
dengan stationnya. Cara pembuatanCSA :
1. Pertama–tama kita membuat suatu garis horizontal dengan panjang Ldisp &
membagi panjang Ldisp/20 serta memberikan tanda, mulai dari kiri
kekanan mulai station 0,1,2,3 dst.Dari data yang diperoleh pada pembacaan
grafik NSP, maka bisa kita gambarkan CSA awal dengan panjang Ldisp :

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 12


120.000

100.000

80.000

60.000

40.000

20.000

0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Gambar 2.1. CSA awal

2. Membuat garis sejajar dibawah garis Ldisp yaitu garis LwL dengan
panjangnya adalah Lpp + (4% x Lpp), tambahan panjang tersebut
ditambahkan pada bagian depan dan belakang csa.
3. Kemudian membuat garis sajajar dengan garis LwL yaitu garis Lpp (Length
between Perpendiculer) dan membaginya menjadi 20 station (mulai Ap
sampai dengan Fp), dengan catatan station Fp berada pada ujung bagian
kanan csa dengan panjang Lwl.
4. Untuk selanjutnya diperoleh CSA baru dengan patokanLength Between
Perpendicular (LPP) namun dari titik AP ke kiri ada penambahan garis
sepanjang 4 % Lpp yang dibagi menjadi 2 station yaitu station A’ dan A.
5. Membuat table luasan daerah perstation dengan mengukur tinggi tiap-tiap
station pada grafik CSA_Lwl sehingga diperoleh persentase dari setiap
stationnya. Untuk mendapatkan luas tiap station dengan cara mengalikan
presentase dengan Amid (A).

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 13


Tabel 2.2 luasan (%) CSA awal

LUAS(A PRODUCT
LUAS(%) A mid ) FS I FM PRODUCT II
NO
(I X LUAS PRODUCT I x
I II II)/100  fs A X fs   FM
A 0.000 225.449 0.000  0.4 0.000 -10.8 0.000
A 3.523 225.449 7.943 1.6 12.708 -10.4 -132.164
AP 7.228 225.449 16.295 1.4 22.814 -10 -228.136
1 19.334 225.449 43.588 4 174.353 -9 -1569.179
2 38.664 225.449 87.168 2 174.335 -8 -1394.682
3 60.219 225.449 135.763 4 543.053 -7 -3901.368
4 78.462 225.449 176.892 2 353.784 -6 -2122.702
5 89.918 225.449 202.719 4 810.877 -5 -4054.385
6 96.173 225.449 216.821 2 433.642 -4 -1734.569
7 99.182 225.449 223.605 4 894.419 -3 -2683.258
8 100.000 225.449 225.449 2 450.898 -2 -901.796
9 100.000 225.449 225.449 4 901.796 -1 -901.796
10 100.000 225.449 225.449 2 450.898 0 0.000
11 100.000 225.449 225.449 4 901.796 1 901.796
12 100.000 225.449 225.449 2 450.898 2 901.796
13 100.000 225.449 225.449 4 901.796 3 2705.388
14 100.000 225.449 225.449 2 450.898 4 1803.592
15 98.648 225.449 224.401 4 889.604 5 4448.019
16 93.973 225.449 211.861 2 423.722 6 2542.334
17 80.985 225.449 182.580 4 730.319 7 5112.236
18 53.388 225.449 120.363 2 240.725 8 1925.803
19 26.160 225.449 58.977 4 235.910 9 2123.189
20 0.0000 225.449 0.000 1 0.000 10 0.000
Ʃ1 10449.250 Ʃ2 2940.119

Jarakantarstation(hlpp
)
hlpp = lpp/20
= 122.8/20
NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 14
hlpp = 6.14

Vsimp = 1/3 x hlpp x ∑1


= 1/3 x 6.14x10449.250
Vsimp = 21386.123

Lcbsimp = ∑2/∑1 x hlpp


= 2940.119/10449.250 x 6.14
= 1.728

2.2.3. Mencari koreksi Volume CSA dan Lcb


Koreksi Volume Displacement :

21482.26
Vdisp = 8 M3

Koreksi Volume = Vsimp - Vdispl x 100%


Vdispl

= 21386.123– 21482.268 x 100%


21482.268

Koreksi Volume = -0.448% ≈Koreksinya tidak memenuhi karena ≤ 0.5%

Note : Lambang ( I I ) merupakan harga mutlak,harga selalu positif.


Koreksi titik tekan memanjang ( Lcb ) :

e = 1.877% (diperoleh dari grafik NSP a,b dan c ) )

Ldisp = 125.256 (diperoleh dari perhitungan awal)


Lcbdisp = e x Ldispl
= 1.877% x 99.756
Lcbdisp = 2.351
LcbNSP = Lcbdispl
= 2.351

Koreksi Lcb = Lcbsimp - LcbNSP x 100 %


Lpp

= 1.728– 2.351 x 100 %


122.8
NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 15
hlpp = lpp/20

Koreksi Lcb = 0.050 ≈Koreksinya tidak memenuhi karena ≤ 0.1%

Langkah selanjutnya adalah membuat grafik CSA akhir pada Auto Cad dan Exel
menggunakan data baru yang di peroleh, seperti berikut ini :

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 16


120.000

100.000

80.000

60.000

40.000

20.000

0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Gambar 2.2. Grafik CSA akhir

2.3. Merencanakan Bentuk Garis Air Pada Sarat Penuh


2.3.1. Pembuatan A/2T
Cara membuat grafik A/2T adalah dengan membandingkan antar A/2T tiap
station dengan stationnya dengan garis absisnya LwL dan garis ordinatnya adalah
luas tiap station dibagi dengan 2 kali tinggi kapal. Sedangkan yang perludi
perhatikan dimana grafik A/2T tidak boleh melebihi tinggi atau diatas garis B/2.
Grafik A/2T dibuat dari data kapal penulis, sebagai berikut :

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 17


12.000

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000

0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Gambar 2.3 grafik A/2T

Berikut ini adalah data-data grafik A/2T :


Tabel 2.3.A/2T

LUAS
NO 2T A/2T
(A)
       
A 0.000 20.4 0.000
A' 7.943 20.4 0.389
AP 16.295 20.4 0.799
1 43.588 20.4 2.137
2 87.168 20.4 4.237
3 135.763 20.4 4.574
4 176.892 20.4 5.988
5 202.719 20.4 6.990
6 216.821 20.4 7.662
7 223.605 20.4 7.951
8 225.449 20.4 8.134
9 225.449 20.4 8.134
10 225.449 20.4 8.134
11 225.449 20.4 8.134
12 225.449 20.4 8.134
13 225.449 20.4 8.134
14 225.449 20.4 8.134
15 222.401 20.4 8.002

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 18


16 211.861 20.4 7.646
17 182.580 20.4 6.263
18 120.363 20.4 4.119
19 58.977 20.4 1.832
20 0.000 20.4 0.000

2.3.2. Pembutan B/2


Kemudian B/2 adalah lebar keseluruhan suatu kapal dibagi dua.
Untuk mengambarkan B/2, maka langkah pertama yang harus ditempuh
adalah kita harus menentukan sudut masuk garis air (pada grafik dengan cara
menentukan φf pada sumbu x kemudian ditarik garis lurus ke atas sampai
memotong garis kontinu (NSP) pada grafik dan dari titik temu itu kita tarik
garis horisontal maka akan mendapatkan nilai sudut masuk garis air).
Sebelum kita menentukan sudut masuknya ada beberapa data
perhitungan yang dihitung, yaitu :

Menentukan Cpf (Coefesien Prismatic Fore) :


Cpf = ϕpp+[(1,4+ϕpp) x e]
= 0.753+[(1.4+0.753)*(1.788%)]
= 0.719
Cpa = ϕpp-[(1,4+ϕpp) x e]
= 0.753-[(1.4+0.753)X(1.788%)]
= 0.714
Jadi dari nilai Cpf = 0.791 dapat kita ketahui sudut masuknya yaitu
24°+3°=27°
Kemudian menentukan nilai B/2 yang mempunyai persen luas 100%
kemudian kita tambahkan untuk 2 station ke depan dan ke belakang inilah
yang dinamakan dengan Paralel Middle Body. Kemudian dari Paralel Middle
Body kita desain sendiri garis melengkung yang stream line yang berakhir
pada station A untuk buritan dan untuk haluan berakhir pada station 20 dan
sudut masuk kita tambahkan kira-kira 5 mm dari FP. Untuk bagian AP, dalam
mendesain kita harus benar-benar memperhatikan luas Engine Room yaitu
kira-kira berada mulai dari station A sampai 4. terakhir kali setelah gambar

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 19


Station Hasil ( B/2 x
B/2 (ST) B/2 FS FS ) terbentuk maka kita
0.
akan memperoleh nilai
A 0.000 4 0.000
B/2 tiap station dengan
1.
cara mengukur panjang
A' 3.266 6 5.226
garis 1. vertikal dan
AP 3.893 4 5.450 dikalikandengan
skalanya. Setelah
1 4.917 4 19.668
pengambaran selesai
maka 2 5.694 2 11.388 diambil data-data
B/2 tiap-tiap station pada
3 6.456 4 25.824
grafik tersebut. Misalnya
pada 4 7.143 2 14.286 station Ap (lihat
gambar dibawah
5 7.713 4 30.852
ini) :
6 8.063 2 16.126

Gambar 7 8.163 4 32.744 2.4. Grafik A/2T dan


B/2
8 8.250 2 16.500

9 8.250 4 33.000 Berikut data-data


dari 10 8.250 2 16.500 luasan tiap-tiap
station :
Tabel 2.4. B/2 11 8.250 4 33.000

12 8.250 2 16.500

13 8.250 4 33.000

14 8.250 2 16.500

15 8.191 4 32.764

16 7.844 2 15.688

17 6.840 4 27.360

18 4.888 2 9.776
NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 20
19 2.473 4 9.892

FP 0.000 1 0.000

Σ 422.044
Berdasarkan data-data yang diperoleh tersebut, maka dihitung
koreksi luas bidang garis airnya. Toleransi maksimum koreksi Awl adalah
0.5 %. Sebelum kita menghitung koreksi Awl, ada beberapa data
perhitungan yang perlu dihitung, yaitu :

Menentukan Cwl & Awl :


Awl simp = 2/3 x hLpp x ∑
= 2/3 x 4.89 x 422.044
= 1375.863

Menetukan Cwl & Awl


Cwl = 1/3 + (2/3 x Cbwl)
= 1/3+(2/3x0.724)
= 0.816

Awl = LWL x B x Cwl


= 101.712 x 16.5 x 0.816
= 1369.235 M²

Setelah Awl diketahui maka perhitungan koreksi Awl bisa dihitung :


Koreksi titik tekan memanjang (Lcb) :
AWL simp − AWL
Koreksi Awl = X 100 %
AWL simp − AWL

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 21


1375.863. – 1369.235
= X 100 %
1369.235
= 0.484
Koreksi Awl = 0.484 → Koreksinya memenuhi karena dibawah 0,5
%

2.4. Perencanaan Haluan dan Buritan


Sebelum kita membuat gambar selanjutnya maka kita akan menentukan
bentuk dari haluan dan buritan kapal yang kita rencanakan.

2.4.1. Perencanaan Haluan Kapal


Haluan merupakan bagian depan dari kapal, maka langkah pertama
yang perlu kita rencanakan yaitu membuat garis miring 150 yang diukur dari
garis tegak FP sepanjang T (sarat). Untuk lebih jelas, lihat gambar dibawah
ini:

Gambar 2.5 Gambar haluan kapal

2.4.2. Perencanaan Buritan kapal

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 22


Buritan adalah bagian belakang dari kapal, maka pada
perencanaannya ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, untuk lebih
jelas lihat gambar dibawah ini :

Gambar 2.6 Gambar buritan kapal

2.5. Perencanaan Body Plan


Sebelum kita merencanakan Body Plan, perlu dipahami terlebih dahulu
bahwa body plan adalah proyeksi station-station pada kapal dari pandangan depan.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

Gambar 2.7 body plan

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 23


Setelah kita membuat grafik CSA, A/2T dan B/2. kemudian dari grafik itu
kita gunakan untuk merencanakan Body Plan. Langkah-langnya adalah sebagai
berikut :
1. Membuat persegi panjang dengan panjang adalah lebar kapal (B) sedangka
tingginya adalah sarat kapal (T). Pada bagian tengah persegi panjang ditarik garis
vertikal. Garis vertikal ini diserbut Center Line (CL)
2. Membuat titik-titik sepanjang sisi atas dari persegi panjang tersebut, yang
jaraknya dari center line adalah b/2 dan A/2T.
3. Buat garis bantu (line spline) untuk memudahkan dan membuat body plan
menjadi smut.
4. Mengerjakan setengah bagian dulu dari persegi panjang tersebut (misalnya pada
bagian kiri). Dengan luasan antara B/2-A/2T = A/2T-CL sehingga masuk
terhadap koreksinya. Setelah itu lakukan hal yang sama juga terhadap sebelahnya
lagi. Untuk lebih jelas lihat gambar dibawah ini :

Gambar 2.8 Body plan

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 24


2.6. Perencanaan Half Breath Plan
Half breadth planinimerupakangambaririsan-
irisankapaljikadilihatdariatas, pada setiapgaris air (water line).
Untuklebihjelasnyaperhatikangambardibawahini:

Gambar 2.9. half breadth plan

2.6.1. Membuat Half Breadth Plan


Untuk membuatnya pada kotak Body Plan dibuat garis horizontal
yang disebut sebagai garis water line (WL). Garis–garis ini memiliki
ketinggian tertentu yang diukur mulai dari garis dasar pada Body Plan . Pada
kapal ini terdapat 8 water line yaitu : WL 0,0m;WL 0,5m; WL 1,0m ; WL
2,0m; WL 3,0m ; WL 4,0m; WL 5,0m; WL 6,0 WL. Selanjutnya diukur
jarak tiap kurva masing-masing station dengan center line untuk tiap water
linenya.
Kemudian dari ukuran-ukuran tersebut dibuat grafik atau kurva yang
stream line untuk masing – masing WL. Apabila kurva yang dibuat tidak
stream line maka dilakukan perubahan pada Body Plan. Kurva-kuva ini
menggambarkan bentuk separuh kapal yang dilihat dari atas.Pada WL sarat
grafik atau kurvanya akan sama dengan grafik B/2.

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 25


Gambar 2.10.Half breadth plan

2.6.2. Membuat Sent Line


Membuat Sent Line dengan cara menarik garis diagonal pada kedua
sisi Body Plan dimulai dari center line kesisi bawah center line dan diukur
jarak tiap kurva section dengan titk awal garis diagonal tadi.
Setelah data Sent Line didapat kemudian digambarkan dengan cara
mengambar garis lurus sepanjang LWL yang dibagi persectionnya dan
selanjutnya titik- titik itu digambarkan pada tiap section dengan posisi dibawah
garis LWL. Penggambaran garis ini harus secara stream line.

2.7. Perencanaan Buttock Line pada Sheer Plan


Buttock line adalah garis yang menyatakan bentukirisan kapal jika dibuat
dari samping. Pembuatannya adalah berdasarkan data pada half breadth plan.
Untuklebihjelasnyaperhatikangambar di bawahini:

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 26


Gambar 2.11. buttock line

Membuat Buttock Line


Caranya adalah pertama kita bagi ½ lebar kapal menjadi 4 bagian yang
sama baik pada body plan maupun pada half breadth plan. Lalu dari perpotongan
antara garis-garis lurus itu dengan garis-garis air (water lines), kita proyeksikan
kesheer plan, dengan cara menarik garis lurus keatas. Garis-garis vertikal ini jika
dipotongkan dengan garis-garis air (water lines) pada sheer plan yang sesuai pada
half bread plan, makaakanterbentuktitik-titik yang
jikadihubungkanakanterbentukbuttock line.
Tiap-tiapgarisbaik pada water line maupun pada buttock
lineharusmempunyaibentuk yang fair dan stream line. Jikatidak,
makaharusdirubahsupayabisafair dan stream line. Tentu saja perubahan ini akan
berpengaruh pada bagian-bagian sebelumnya, misalnya merubah body plan.

Gambar 2.12.Buttock Line

2.8. PerencanaanForecastle deck, Poop Deck dan Bulwark


2.8.1. Forecastle deck

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 27


Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main
deck pada bagian haluan yang memiliki ketinggian 2.0 -2,4 meter diukur dari
geladak utama (upper deck side line), sedangkan untuk panjang dari
bangunan ini adalah ≥ 7%LPP dari FP. Serta diletakkan tepat pada
frame/gading. Pada perencanaan ini, perencana merencanakan :
Panjang Forecastle Deck : 7,20144%LPP
: 7,20144% x 99.98
: 7.2 Meter
Tinggi Forecastle Deck : 2.3 Meter

2.8.2. Bulwark
Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada
geladak tepi pada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang berfungsi
sebagai pembatas untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan
setinggi 1000 mm diukur pada geladak terendah.

Gambar 2.13.Forcastle deck dan Bulwark

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 28


2.8.3. Poop Deck
Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada
bagian buritan yang memilki ketinggian 2,2-2,5 meter diukur dari geladak
utama (upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan ini
tidak ditentukan besarnya sehingga direncanakan sepanjang jarak antara
ujung kapal pada bagian buritan sampai pada sekat depan kamar mesin dan
ditempatkan tepat pada frame/gading. Panjang kamar mesin ±15%Lpp. Pada
perencanaan ini, perencana merencanakan :

Panjang Poop Deck : 18,56871%LPP


: 18,56871% x 99.98
: 18,565 Meter

Tinggi Poop Deck : 2,2 Meter

Gambar 2.14.Poop deck

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 29


BAB III
GAMBAR RANCANGAN

Gambar 3.1. Lines Plan

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALAIS 30


DIAGRAM NSP

Gambar 3.2.Diagram NSP

NAVAL ARCHITECTURE POLITEKNIK NEGERI BENGKALAIS 31

Anda mungkin juga menyukai