TP201405
NIM : 09211018
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
menyelesaikan Tugas Rencana Garis (Lines Plan) tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Tugas ini terdiri dari penentuan Curve of Sectional Area (CSA) dengan
berdasarkan perencanaan garis air muat pada masing – masing station dan
Plan (bow – bow buttock line) dan Half Breadth Plan. Keseluruhan bentuk
telah ditentukan.
sanggahan yang bersifat membangun kearah yang lebih baik. Akhir kata,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Ibu Amalia
Ika Wulandari, S.T.,M.T dan Bapak Wira Setiawan, S.T.,M.T selaku dosen
pembimbing Desain Rencana Garis (DRG) serta rekan – rekan yang telah
memberikan bantuan pada saat diskusi. Semoga laporan tugas rencana garis
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca maupun penulis untuk tugas
perencanaan selanjutnya.
Firman Noor
NIM. 09211018
Laporan Kurva Hirdostatik dan Kurva Bonjean | II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................I
DAFTAR ISI........................................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
I.1. DATA UMUM KAPAL...........................................................................................................1
I.2. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN......................................................................1
I.3. TUJUAN...............................................................................................................................1
I.4. SISTEMATIKA LAPORAN...................................................................................................1
BAB II DASAR TEORI.......................................................................................................................2
II.1. KURVA HIDROSTATIK........................................................................................................2
II.2. PENJELASAN KURVA-KURVA HIDROSTATIK...................................................................3
II.3. KURVA BONJEAN...............................................................................................................9
BAB III PERHITUNGAN KURVA.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14
LAMPIRAN.........................................................................................Error! Bookmark not defined.
I.3. TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan kurva ini adalah agar mahasiswa mampu dalam:
a. Memahami pembuatan kurva hidrostatik
b. Memahami kurva-kurva yang terdapat pada kurva hidrostatik antara lain:
Displacement, Moulded Displacement, Water Line Coefficient (Cw), Midship
Coefficient (Cm), Block Coefficient (Cb), Prismatic Coefficient (Cp), Midship Sectional
Area (MSA), Water Plan Area (WPA), Wetted Surface Area (WSA), Longitudinal
Center of Buoyancy to Metacenter (LBM), Longitudinal Center of Keel to Metacenter
(LKM), Transverse Center of Keel to Metacenter (TKM), Keel Center of Buoyancy
(KB), Midship to Center of Buoyancy ( B), Midship to Center of Floatation ( F),
Moment to Change Trim One Centimeter (MTC), Ton per Centimeter Immersion
(TPC) dan Displacement due to One Centimeter of 3Trim (DDT).
c. Memahami pembuatan kurva bonjean
2. KB (Keel of Buoyancy)
Keel of Buoyancy adalah adalah jarak antara dasar kapal (keel) ke titik Bouyancy (B)
yang mempunyai satuan meter (m).
TKM
Gambar 1.2 Jarak metacenter melintang kapal
LKM = LBM + KB
Jarak titik apung terhadap titik tengah memanjang kapal (m). Seperti juga Lcb, tanda
(-) menunjukkan bahwa titik Lcf terletak di belakang midship dan (+) menunjukkan
bahwa titik Lcf terletak di depan midship. Bila dilihat secara memanjang kapal sarat
kapal sebelum terjadi trim dan setelah mengalami trim akan berpotongan disatu titik
yaitu titik F (Flotation), yaitu titik berat bidang garis air saat trim, atau dengan kata lain
titik putar trim adalah dititik F. Grafik displasement pada Kurva Hidrostatik bisa dipakai
bila kapal tidak mengalami trim atau titik F tepat pada midship.
Besarnya MSA bisa dihitung dengan cara mengukur masing-masing lebar kapal
untuk beberapa sarat. Dari hasil pengukuran tersebut kemudian diintegralkan kearah
vertikal.
Dimana :
2
MSA = 2x1/3xh'x Σ YS' (m )
h' = jarak antar sarat ( m )
Σ YS' = jumlah perkalian ½ lebar kapal dengan faktor Simpson kearah vertikal
Pada sarat nol MSA berharga nol, karena h' berharga nol.
DDT dapat digunakan untuk menghitung besarnya displasement saat trim. Dimana
besarnya DDT adalah:
( ΦF×TPC )
DDT =
L PP
11. MTC (Moment To Change One Centimetre Trim)
Δ∗GM L ( LBM ×Δ )
MTC=
L ( 100×L PP )
MTC = . 0,01 = (ton m)
LBM
Gambar 1.9 Jarak Titik tekan Keatas dengan titik metacenter kapal
Jika kapal tenggelam sebesar 1 cm diair laut, maka penambahan volume adalah hasil
perkalian luas bidang garis air (m 2) dengan tebal 0.01 m,
t
3
Berat (ton) = TPC = Awl * 0.01 m * 1.025 m
Gambar 1.16. . Kurva Bonjean digunakan untuk menghitung displasemen kondisi trim
A. Tabel A
1. Tabel A adalah perhitungan untuk mainpart.
2. Tabel A dibuat untuk tiap interval waterline, Interval tersebut dibagi 2 bagian
yang sama besar sehingga terdapat 3 waterline yang ditinjau pada tiap tabel
A.
3. Data-data yang dimasukkan dalam tabel A adalah sebagai berikut:
- y : half breadth pada station dan waterline yang ditinjau
- n : faktor momen memanjang kapal ditinjau dari midship
- s : faktor Simpson memanjang kapal
- n’ : faktor momen vertikal ditinjau dari waterline tengah
- s’ : faktor Simpson vertikal
- g : panjang kurva bodyplan dari midship sampai dengan centerline yang
ditinjau dari setiap station.
B. Tabel B
1. Tabel B adalah perhitungan untuk mainpart
2. Pada tabel B dilakukan perhitungan berdasarkan hasil yang didapat dari tabel
A.
3. Perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:
- Lwl : panjang garis air pada water line yang ditinjau
- B : lebar garis air paling atas dari interval yang ditinjau
- d : tinggi garis air paling atas dari interval yang ditinjau
- α : jarak station
- β : jarak tiap waterline pada interval yang ditinjau
- β’ : tinggi water line tengah pada interval yang ditinjau
- t : tebal pelat kapal
- ρ : massa jenis air
- Volume Displacement
1 1 3
Volume Displacement =2× × × α × β × ∑ 1[m ]
3 3
- Moulded Displacement
ρ
Moulded Displacement = ×Wolume Displacement [ton ]
1000
- MSA s.d.WL = luas midship dari WL 0 m sampai dengan garis air teratas
pada interval yang ditinjau.
- Cm = koefisien midship
MSA s . d .WL
C m=
B×d
- Cb = koefisienblok
Volume Displacement s . d .WL
C b=
Lwl × B × d
- IT = momen inersia melintang garis air teratas pada interval yang ditinjau
1 1 4
I T =2 × × ×α ×∑ 5[m ]
3 3
- F = jarak titik berat luas garis air teratas pada interval yang ditinjau
terhadap midship
∑ 6 ×α
F= [m]
∑4
( )
2
( ∑ 6) 2 3 4
I L = ∑7− × ×α [m ]
∑4 3
C. Tabel C s.d.Tabel H
Tabel C s/d tabel E1 merupakan tabel perhitungan cant part. Hal-hal yang dihitung
secara garis besar sama dengan perhitungan main part.
Tabel E2 merupakan tabel perhitungan data gabungan main part dan cant part
untuk WSA, Shell Displacement, WPA dan F.
Tabel F merupakan tabel perhitungan data gabungan main part dan cant part
untuk LBM dan TBM.
Tabel G merupakan tabel perhitungan data gabungan main part dan cant
partuntuk moulded Displacement, KB dan B.
Tabel H merupakan data akhir Hidrostatic Calculation untuk seluruh badan kapal
sampai dengan sarat penuh.
Tabel I dan Tabel J merupakan tabel data perhitungan Bonjean sampai dengan
Upper Deck Side Line (sheer ).
Pembagian water line untuk gambar hidrostatik curves dan bonjean curves adalah
sebagai berikut.
i. WL 0 ~ WL 0,1
ii. WL 0,1 ~ WL 0,5
iii. WL 0,5 ~ WL 1
iv. WL 1 ~ WL 2
v. WL 2 ~ WL 3
vi. WL 3 ~ WL 4
vii. WL 4 ~ WL 5
viii. WL 5 ~ WL 6
Pembagian station adalah 20 station dimulai dari After peak (Ap) hingga fore peak
(Fp).
BKI. (n.d.).
Diktat Perhitungan Hidrostatic. (n.d.).
Lewis, E. V. (1988). Principal of Naval Architectur Vol 1. Jarsey City, NJ: The Society of Naval
Architects and Marine Engineers 601 Pavonia Avenue.
Newnes, D. (1990). Ship Stability for Masters and Mates, Fourth Edition.
Panunggal, P. E. (2009). Diktat Teori Bangunan Kapal I. Surabaya: ITS, FTK, Jurusan Teknik
Perkapalan.
Tabel 1.2 Perhitungan Halfgirth ditambahkan dengan nilai jarak centerline terhadap tiap
station pad WL 0 meter.
Sampel tabel A diatas adalah perhitungan untuk mainpart. Tabel A dibuat untuk tiap
interval waterline, Interval tersebut dibagi 2 bagian yang sama besar sehingga terdapat 3
waterline yang ditinjau pada tiap tabel A. Bagian interval waterline yang dihitung hingga pada
ketinggian sarat. Pada tabel di atas dilakukan perhitungan pada interval sarat WL 0 – WL
0.1. Begitupun juga dengan interval waterline diatasnya hingga sarat tertinggi.
Tabel B merupakan perhitungan main part. Perhitungan diatas adalah tabel B pada salah
satu interval sarat yaitu antara 0 m WL-1 m WL. Begitupun halnya dengan perhitungan pada
sarat yang lain.