Anda di halaman 1dari 104

LAPORAN PERHITUNGAN TAHANAN TOTAL

DENGAN METODE GULDHAMMER-HARVALD DAN


METODE HOLTROP
MATA KULIAH TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL KELAS B

Oleh :
AKHMAD HIDAYA RAJAB

4214100101

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT
TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Kampus ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111, Jawa Timur

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan hormat saya panjatkan ke hadirat Allah SWT,
karena atas kasih karunia-Nya tugas Perhitungan Tahanan Kapal dengan
Guldhammer-Harvald dan Holtrop ini dapat diselesaikan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tahanan dan
Propulsi (ME141312) Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi
Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya semester genap
2015/2016.
Dalam proses penyusunan laporan ini penulis telah mendapatkan
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulispun
mengucapkan terima kasih khususnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan serta kesempatan
untuk membuat tugas tahanan dan laporan ini.
2. Bapak dan Ibu yang selalu memberi dukungan penuh kepada saya
hingga tugas dan laporan ini dapat diselesaikan.
3. Bapak Dhimas Widhi Handani, ST., M.Sc. selaku dosen mata kuliah
Tahanan dan Propulsi kapal yang telah memberikan pengajaran
dalam perkuliahan maupun pengerjaan tugas ini.
4. Keluarga Mahakarya HIMASISKAL khususnya departement Dalam
Negeri yang telah membantu saya berupa pengarahan jika ada
yang saya bingungkan.
5. Saudara saudariku di Mercusuar14 yang telah berkenan untuk
saling berbagi informasi dalam perkuliahan dan pengerjaan tugas
ini, dan
6. Pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Semoga Allah berkenan menerima amal baiknya dan beroleh
limpahan kasih karuniaNya.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan kami dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Surabaya, 30 Maret 2016

Muhamad Naufal
Sadanas
4214100101
Page | 2

Page | 3

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN..........................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................4
1.3 Tujuan ................................................................................................5
1.4 Data Ukuran Utama Kapal..................................................................5
BAB 2. Perhitungan Tahanan Total dengan Metode Holtrop.........6
2.1 Perhitungan Awal................................................................................6
2.2 Menghitung Tahanan Gesek (RF).........................................................6
2.3 Menghitung Tahanan Tambahan (RAPP)................................................8
2.4 Menghitung Tahanan Gelombang (Rw)...............................................8
2.5 Tahanan dari Bullbous-Bow (RB)..........................................................9
2.6 Tahahan tambahan dari Transom (RTR)...............................................10
2.7 Model-Ship Correlation Resistance (RA)..............................................10
2.8 Tahanan Total......................................................................................11
2.9 Tahanan Total + Sea Margin...............................................................11
BAB 3. Perhitungan Kebutuhan Daya Motor ...................................12

Page | 4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kapal merupakan suatu alat transportasi yang bergerak diatas
fluida yang cair. Pada umumnya kapal memiliki tujuan berupa
mengangkut suatu payload. Payload merupakan suatu beban angkut
yang dapat berupa manusia, hewan, dan juga barang. Perbedaan
kapal dengan jenis moda transportasi lainnya adalah jenisnya yang
dapat mengangkut beban yang lebih besar dibandingkan dengan
moda transportasi lainnya seperti pesawat, truk, dan lain-lain.
Meskipun kapal adalah alat transportasi tertua saat ini,
perkembangan terhadap perlengkapan dan fungsinya terbilang
lambat. Perubahan pada fungsi dan perlengkapan kapal itu
dipengaruhi oleh pola perdagangan dunia, tekanan sosial,
pembaharuan pada teknologi material, teknik konstruksi, sistem
kontrol dan perubahan pola ekonomi dunia. Contohnya, saat ini era
kapal-kapal besar sangat mempengaruhi keuntungan ekonomi
karena dapat mengangkut muatan lebih banyak dan lebih efisien
pula. (Tupper, 2004)
Pada kapal zaman sekarang, dapat melaju karena adanya
gaya dorong yang dihasilkan oleh propeller. Dimana propeller ini
digerakkan oleh main engine melalui sebuah poros. Propeller dan
sistem perporosan merupakan sebuah komponen penting dalam
sebuah sistem transmisi daya, yaitu sistem penyaluran daya yang
berasal dari main engine ke propeller untuk menghasilkan gaya
dorong (thrust), sehingga kapal dapat melaju dengan kecepatan
tertentu yang telah di desain sebelumnya.
Sebelum menuju ke topik propeller dari kapal, agar
mendapatkan propeller yang cocok untuk kapal yang sudah didesain
maka, perlulah diperhitungkan terlebih dahulu daya-daya yang akan
bekerja mulai dari daya yang dihasilkan propeller hingga daya yang
akan ditransmisikan ke propeller untuk menggerakkan kapal ini.
Sebelum kita masuk ke perhitungan-perhitungan daya juga di
laporan ini akan fokus pada pembahasan perhitungan tahanan dari
kapal yang mana nantinya dapat ditentukan pula Daya yang
diperlukan oleh Main Engine untuk kapal yang telah didesain pada
tugas rancang sebelumnya di desain 1. Pada perhitungan tahanan
kapal dilaporan ini akan membandingkan dua metode yaitu
Guldhammer-Halvard dengan metode Holtrop untuk mendapatkan
metode yang tepat dalam perhitungan kapal yang sudah didesain
ini untuk mendapatkan daya yang tepat dibutuhkan kapal juga akan

Page | 5

berimbas kepada pemilihan propeller yang tepat untuk efisiensi laju


kapal yang maksimal.
1.2. Rumusan Masalah
A. Bagaimana cara menghitung tahanan untuk kapal?
B. Berapa Tahanan kapal yang dimiliki oleh kapal?
C. Berapa Daya yang dibutuhkan oleh kapal?
1.3. Tujuan
A. Untuk mengetahui besaran dari Daya Main Engine yang
dibutuhkan kapal pada alur pelayaran yang sudah ditentukan
B. Untuk mengetahui rancang desain dari Propeller yang Effisien
dan cocok untuk Main Engine sehingga kapal dapat melaju pada
Speed Service yang telah ditentukan.
1.4. Data Ukuran Utama Kapal
Adapun dibawah ini akan disajikan data berupa ukuran utama
kapal yang akan dihitung besar tahanannya. Data ukuran utama
kapal ini diambil dari data kapal pada Desain 1 : Tugas Rencana
Garis)
Tipe Kapal

Panjang (Lpp)
Lebar (B)
Tinggi geladak (H)
Sarat air (T)
Kecepatan dinas (Vs)

Container
Carrier
85
m
14.5
m
6.3
5.48
13
knot

Cm
Cb
Cp

0.9814
0.672
0.6841
m
m

Page | 6

BAB II
PERHITUNGAN TAHANAN TOTAL DENGAN METODE
HOLTROP
2.1

Perhitungan Awal
Dengan data kapal yang dimiliki, maka dapat ditentukan:

1. MENENTUKAN Lwl

4. MENENTUKAN Am

Lwl
=

(1 + 3%) Lpp

Am
=

Cm x B x T

(1 + 3%) 135

77.982044

87.55 meter

2. MENENTUKAN Ldisplacement

5. MENENTUKAN Vdisp

Lwl
=

Vdisp
=

Cb x Ldisp x B
xT

4606.836528

87.55

L disp
=

1/2(Lpp+Lwl)

86.275

meter

283.051
02

feet

3. MENENTUKAN Speed Length Ratio

meter3

6. MENENTUKAN Berat Displasmen ()

Page | 7

Speed Length Ratio


=
=

Vs/Ldisp

0.7727001

7. Menentukan Awl

x air laut
4722 ton

8. Menentukan Cwp

Lwl x B
Awl = x
= 968.869

Cwp = Awl/(Lwl x Bwl)


= 0.763204798

9. MENENTUKAN Luas Permukaan Basah (S)

S=L ( 2T + B ) C M ( 0.453+ 0.4425C B 0.2862C M 0.003467 B/T +0.3696 C ) +2.38 A BT /C B


1639.342
= 87

2.2.

m2

Menghitung Tahanan Gesek

1
2
Rf ( )= C f saltwater V s S ( 1+k 1 )
2
1+ k 1

Dengan Cf berdasarka rumusan dari ITTC 1957


Terlebih dahulu kita mencari nilai yang dibutuhkan terlebih dahulu yaitu:

2.2.1.Length of the run


Dengan rumus sebagai berikut:

LR =L(1C P +

0,06 C P lcb
)
4 C P 1

Dengan Lcb = 0.435019333


Page | 8

Maka di dapatkan Lr = 28.5573419

2.2.2.Factor C14

Karena
desain dari
kapal saat
desain 1
memiliki
kemiripan
dengan desain C(stren)= -8, maka di pilih nilai C(stern)=-8

C14 =1+ 0.03 x C Stern


C14 =0.98

2.2.3.Perhitungan Form Factor

1+k 1=0,93+0,487118 c 14

3 0,36486

( )
L

B
L

1,06806

T
L

0,46106

L
LR

0,121563

( ) ( ) ( )

(1C P)0,604247

1+k 1=0.9685019508668

Page | 9

Sehingga Nilai dari

Vs
(knot)

2.3.

Vs (m/s)

1
Rf ( )= C f saltwater V s2 S ( 1+k 1 )
2
1+ k 1

Cf

Rf(1+K1) Knot

14

7.196

0.0015998

81.289378804

13

6.682

0.0016150

70.755100146

12

6.168

0.0016316

60.908059340

11

5.654

0.0016499

51.754981100

10

5.14

0.0016704

43.302859753

Menghitung Tahanan Tambahan (RAPP)

Rumusan untuk mencari Tahanan tambahan adalah

1
R APP= V 2 S APP ( 1+k 2 )eq C f
2

( 1+k 2 ) eq=

( 1+k 2) S APP ; S =C C C C 1.75 xLxT


APP
1 2 3 4
100
S APP

Terlebih dahulu melihat nilai dari (1+K2) pada tabel disamping


(1+K2)eq =1.4
Nilai 1+K2 untuk rudder behind stern adalah antara 1.3-1.5
Kemudian mencari nilai dari SAPP, dengan nilai yang diketahui
berdasarkan BKI Volume II Section 14-2/21
Didapatkan nilai dari C1=1 ; C2=1 ; C3=1 ; C4=1.5
Maka dapat dihitung nilai dari SAPP adalah

S APP=C 1 C 2 C 3 C 4

1.75 xLxT
100

S APP=27.33339028875

Sehingga Nilai dari

1
2
R APP= V S APP ( 1+k 2 )eq C f
2
Page | 10

2.4.

Vs
(knot)

Vs (m/s)

14

Cf

RAPP

7.196

0.001528

0.71497737

13

6.682

0.0015349

0.61927462

12

6.168

0.0015497

0.532748461

11

5.654

0.001566

0.452353721

10

5.14

0.001584

0.378151355

Menghitung Tahanan Gelombang (Rw)

Dikarenakan Fn kapal 0.4, maka rumusan untuk mencari tahanan total


adalah

Rw =C 1 C 2 C 5 gexp { m1 Fnd +m 2 cos ( F2


n )}
Dengan Nilai C yang diketahui dengan nilai:
Setelah, rumus-rumus yang diatas dihitung dengan sesuai kebutuhan, maka didapatkan

d : - 0.9
c15 = -1.69385
512
hasilnya adalah
C7=

0.165619
65

iE =

7.45

for L3/ <

Karena B/L antara 0.11 sampai 0.25


Sudut Masuk =

14.9

Page | 11

C1 =

1.983601
61

C3 =

C2 =

C5 =

L/B =

6.037931
03

0.808070
67

d=

-0.9

C16 =

Karena luas BulbousBow = 0

Karena Luas Transom = 0


maka yang digunakan adalah 1.446 CP - 0.03 L/B

Karena Cp <0.80, C16 menggunakan


rumus

C16 =

1.273680
25

M1 =

2.176293
3

C15 =

-1.69385

M2 =

-0.116147

L3/V =

145.669

Kurang Dari 512

Sehingga dapat dihitung besar dari Rw adalah

Vs
(knot)

4.5.

Vs (m/s)

Fn

M2

Rw

14

7.196

0.2457347

-0.15132516

37.63721

13

6.682

0.2281822

-0.11614724

27.52182

12

6.168

0.2106297

-0.08321449

12.42046

11

5.654

0.1930772

-0.05421559

6.804757

10

5.14

0.1755248

-0.03086571

2.706085

Tahanan dari Bullbous-Bow (Re)

Rumusan untuk mencari nilai tahanan dari Bullbous-bow adalah

Page | 12

Tetapi, dikarenakan kapal yang bersangkutan tidak memiliki Bullbous-Bow, maka nilai R B = 0

4.6.

Tahanan Tambahan dari Transom(RTR)


Rumusan untuk mencari nilai Tahanan dari Transom adalah

Dikarenakan Kapal yang bersangkutan luasan Transomnya tidak tercelup dalam air, maka
nilai dari RTR = 0

4.7.

Model-Ship Correlation Resistance (RA)


Rumusan untuk mencari nilai dari RA adalah

Page | 13

Tf/Lwl
=

0.04

CA
=

Jadi C4 =

Tf/Lwl =

Sehingga
didapatkan nilai dari
RA yaitu:

0.0004636
8

Vs
(knot)

Vs (m/s)

14

7.196

23.7926

13

6.682

20.515

12

6.168

17.4802

11

5.654

14.6883

10

5.14

12.1391

4.8.

0.04

RA

Tahanan Total

RTOTAL=R f ( 1+ k 1 ) + R APP + RW + R B + RTR + R A


Jadi dapat dihitung nilai dari RTOTAL adalah
Page | 14

4.9.

Vs
(kno
t)

Vs
(m/s)

14

Rf(1+K
1) Knot

RAPP

Rw

7.196

75.9589
28

0.714977
37

37.637
21

13

6.682

66.1154
21

0.619274
62

27.521
82

12

6.168

56.9140
88

0.532748
461

12.420
46

11

5.654

48.3612
12

0.452353
721

6.8047
57

10

5.14

40.4633
28

0.378151
355

2.7060
85

R
B
0
0
0
0
0

RT
R

RA

Rtotal

23.792
55

138.10
37

20.515
01

114.77
15

17.480
24

87.347
54

14.688
26

70.306
58

12.139
06

55.686
62

Tahanan Total +Sea Margin


Dalam hal ini tahanan total masih dalam pelayaran percobaan,
untuk kondisi rata-rata pelayaran dinas harus diberikan kelonggaran
tambahan pada tahanan dan daya efektif. Kelonggaran itu disebut sea
margin. Kapal berlayar dari Surabaya- Singapore yang memiliki sea margin
15%-20% dalam hal ini saya mengambil Sea margin sebesar 18%
Rtsm =(1+18%)Rt
Sehingga didapatkan Rtsm sebesar :

Vs
(knot
)

Vs
(m/s)

Rtotal Sea
Margin

14

7.196

162.9623264

13

6.682

135.4303967

12

6.168

103.0700966

11

5.654

82.9617674

10

5.14

65.71021391

Page | 15

4.10. Grafik Hasil Perhitungan Tahanan Kapal Metode Holtrop

Grafik Tahanan Kapal Metode Holtrop


Tahanan Total
Tahanan Total + Sea Margin
190
170
150
130
110
90
70
50
8

10

11

12

13

14

15

Page | 16

BAB III
PERHITUNGAN KEBUTUHAN DAYA MOTOR
3.1. Perhitungan Kebutuhan Daya Motor Penggerak Utama
a. Effective Horse power (EHP)

Daya yang diperlukan untuk menggerakkan kapal di air atau


untuk menarik kapal dengan kecepatan v. Perhitungan daya efektif
kapal (EHP) menurut buku HARVALD,TAHANAN DAN PROPULSI
KAPAL, 6.2.1 hal. 135 sebagai berikut :

EHP=Rt dinas x V s

RT dinas
V dinas

= 147.29 kN
= 11.3 knot

= 5.81272 m/s

EHP=147.29 5.81272
EHP=856.15 kW

EHP=1164.039 HP
b. Delivery Horse Power (DHP)
Daya yang diserap oleh propeller dari sistem perporosan atau daya
yang dihantarkan oleh sistem perporosan ke propeller untuk diubah
menjadi daya dorong (thrust ), dengan rumus :

DHP=

EHP
, dimana Pc=Hxrrxo
Pc

1. Effisiensi Lambung (H)

H=

1t
1w

a. Menghitung Wake Friction (w)


Wake friction atau arus ikut merupakan perbandingan antara
kecepatan kapal dengan kecepatan air yang menuju ke
propeller. Dengan menggunakan rumus yang diberikan oleh
Taylor, pada buku Resistance,Propulsion and Steering of
Ships, Van Lammeren, hal 178, dengan rumus :

w=0.5 Cb0.05

Sehingga didapat w = 0.3200


b. Menghitung Thrust Deduction Factor (t)
Nilai t dapat dicari dari nilai w yang telah diketahui yaitu :

t=k . w

c. Perhitungan Speed of Advance (Va)

Keberadaan lambung kapal di depan propeller


mengubah rata rata kecepatan lokal dari propeller. Jika
kapal bergerak dengan kecepatan V dan akselerasi air
dibagian propeller akan bergerak kurang dari kecepatan
kapal tersebut. Akselerasi air tersebut bergerak dengan

Page | 17

kecepatan

Va

, diketahui sebagai Speed of Advance.

Perhitungannya adalah sebagai berikut:


Va
V
= (1 - w) s
= (1 0.3200)13.5
= 11.1528 knots
= 5.7355 m/s
Dimana harga k menurut buku Principal of Naval Architecture hal
158 antara 0.7~0.9. Dan penulis mengambil nilai 0.7. Sehingga
diperoleh nilai t = 0.22397
Sehingga nilai Effisiensi Lambung diperoleh sebesar H = (1-t)/(1-w)
= 1.14114

2. Effisiensi Relatif Rotarif (rr)


arga rr untuk kapal dengan propeller tipe single screw berkisar 1.01.1. (Principal of Naval Architecture hal 152 ) pada perencanaan
propeller dan tabung poros propeller ini diambil harga rr = 1.06
3. Effisiensi Propulsi (o)
Effisiensi Propulsi Adalah open water efficiency yaitu efficiency dari
propeller pada saat dilakukan open water test. Nilainya antara 40-70%,
dan diambil o=55%.
Sehingga didapat Coeffisien Propulsif (Pc) sebesar = 0.6653.
Maka daya pada tabung poros baling-baling dihitung dari perbandingan
antara daya efektif dengan koefisien propulsif yaitu DHP = 3797.78 HP

d. Thrust Horse Power (THP)


THP merupakan daya yang dikirimkan propeller ke air, ketika
propeller berputar, propeller akan bereaksi dengan air. Reaksi
tersebut akan meningkatkan momentum air sehingga muncul
gaya dorong (thrust).
THP

= EHP / H
= 1858.32 / 1.14114
= 1628.4727
= 2214.1029

kW
HP

e. Shaft Horse Power (SHP)


Untuk kapal yang peletakan kamar mesin di belakang kapal
maka kerugian mekanis nya 2%. Sedangkan untuk kapal yang
peletakan kamar mesinnya di tengah kapal maka kerugian
mekanis nya 3%. Dalam perencanaan ini kamar mesin berada
Page | 18

pada belakang kapal sehingga kerugian mekanis yang dipakai


adalah 2%.
SHP

= DHP / sb
= 3797.78 / 0,98
= 3875.28 HP
f. Menghitung Daya Motor Penggerak yang dibutuhkan
BHP SCR

Adanya pengaruh pada efisiensi roda sistem gigi tranmisi (G),


dan pada perencanaan ini tidak memakai gearbox sehingga G
= 0.98
BHP SCR
= SHP / G
= 3875.28/ 0.98
= 2908.44 kW
= 3954.37 HP

BHP MCR
BHP SCR

adalah daya output dari motor penggerak kapal pada

saat kondisi Continues Service Rating (CSR), yaitu daya motor


pada kondisi 80% - 85% dari Maximum Continues Rating (MCR)nya. Artinya daya yang dibutuhkan kapal agar mampu
beroperasi pada saat kondisi service adalah cukup diatasi oleh
80% - 85% daya motor (engine rated power) dan pada kisaran
100% putaran motor (engine rated speed).
BHP MCR
BHP SCR
=
/ 0,85
= 3954.37/ 0,85
= 3421.69 kW
= 4652.20 HP
2.1. Lampiran kesimpulan Pemilihan Mesin Penggerak
Dari pertimbangan-pertimbangan diatas, maka dapat dipilih
mesin yang sesuai dengan daya yang diharapkan, yaitu dari segi
efisiensi dan keekonomisan. Dari pertimbangan-pertimbangan diatas,
maka dapat dipilih mesin yang sesuai dengan daya yang diharapkan,
yaitu dari segi efisiensi dan keekonomisan. BHP mesin induk 3421.69
kW dengan data mesin sebagai berikut :

Page | 19

Main Engine Selection


Brand

MAN B&W

Power

3500 kW

4758.67 BHP

Type

7L32/40

Bore

320 mm

Stroke

400 mm

Cylinders

SFOC

183

750 rpm

Length

6470 mm

Width

2630 mm

Height

4010 mm

Dimension

Setelah mendapatkan mesin yang sesuai dengan daya maka


perlu dilakukan perhitungan ulang daya sistem propulsi , berikut
perhitungan power re-calculating :
Power Re-Calculating
BHPMCR

3500

kW

4758.7

HP

Page | 20

BHPSCR

SHP

DHP

EHP

THP

BHPMCR . 0,85

2975

kW

4044.87

HP

BHPSCR . %G

2915.50

kW

3963.97

HP

SHP . %S

2857.19

kW

3884.69

HP

DHP . Pc

1900.85

kW

2584.43

HP

EHP . %H

2169.15

kW

2949.21

HP

2.2. Pemilihan Gear Box


Setelah didapatkan Motor Penggerak yang dibutuhkan, maka
diperlukan sebuah Gear Box untuk menurunkan jumlah putaran yang
keluar dari Motor Penggerak karena besar putaran yang keluar cukup
besar yaitu 750 rpm. setelah dilakukan pencarian, maka didapatkan
data Gear Box yang sesuai dengan kebutuhkan, yaitu:

Page | 21

Data Gear Box


Merk
= Reintjets
WAF
Type
= 5675
Daya Max
= 4500
Ratio
= 7.550
Rpm max
= 1000
Berat
= 18000

kW

kg

Page | 22

BAB III
PERHITUNGAN PROPELLER
3.1.

Tujuan Awal
Tujuan dari pemilihan tipe propeller adalah untuk mengetahui
karakteristik dari tiap jenis propeller yang sesuai dengan kondisi
kapal yang telah di rancang karena setiap type propeller akan
memiliki efisiensi dan diameter yang berbeda sehingga harus di
cocokkan dengan kondisi kapal yang telah di rancang supaya hasil
yang diinginkan sesuai dengan kecepatan kapal. Kavitasi merupakan
suatu kondisi dimana titik didih yang terjadi antara akselerasi
propeller dan air semakin rendah sehingga penguapan yang terjadi
semakin tinggi dan dapat merusak propeller. Jadi intinya, kondisi
kavitasi ini harus dihindari untuk menjaga kondisi dari propeller.
Langkah-langkah Pemilihan Tipe Propeller:
1. Menghitung sarat air (T) pada saat kondisi kapal kosong, karena
akan menjadi Diameter maksimal (D max) yang diperbolehkan
untuk Propelller.
2. Perhitungan propeller dan pemilihan tipe propeller
3. Perhitungan syarat kavitasi
4. Design dan gambar Propeller. (untuk saat ini yang digambar
hanya Expanded Area dari Propeller yang dirancang)
3.2.
Kondisi Awal
Dalam melakukan perancangan propeller, pertama kali yang harus
diketahui adalah parameter untuk mendesign propeller yang meliputi
efisiensi,putaran propeller, power dan speed of advance. Adapun
definisi dari masing masing parameter tersebut adalah :
a. Efisiensi, adalah perbandingan output dan input sehingga
memiliki nilai dimana nilai tersebut adalah kemampuan propeller
pada saat beroperasi di air. Efisiensi tiap type propeller berbeda
karena tiap type propeller memiliki diagram yang berberda juga.
b. Putaran propeller (N), merupakan putaran propeller. Putaran
mesin pada perancangan ini adalah 750 rpm, putaran tersebut
sangat tinggi sehingga di butuhkan gearbox untuk bisa
mereduksi putaran mesin tersebut. Pada perancangan ini ratio
gearbox yang di pakai adalah 7.550. Sehingga putaran propeller
nya adalah perbandingan antara putaran mesin dan ratio
gearbox yang hasilnya adalah 99.34 rpm.
c. Delivered Horse Power (DHP), adalah power yang diterima dari
Shaft Horse Power (SHP) yang akan diubah menjadi Thrust Horse
Power (THP).
V
d. Speed of Advance ( a ), adalah kecepatan aliran fluida pada
disk propeller. Harga

Va

adalah lebih rendah dari harga

(kecepatan service kapal). Dimana nilai dari

Va

Vs

telah di dapat

dari perhitungan sebelumnya sebesar:


Page | 23

Va

= (1 - w) V s

= (1 0,31995)13.5= 5.73254948 knots


3.3.

Menghitung Sarat Kapal (T)

Sarat kapal yang dihitung adalah pada saat kondisi kapal kosong,
artinya didalam kapal hanya ada barang barang yang tidak dapat
dipindahkan seperti mesin kapal, tangki dan sebagainya. Perhitungan
sarat kapal ini adalah sebagai acuan untuk mencari diameter
D max
propeller. Sarat kapal pada saat kondisi kosong merupakan
dari propeller kapal.

Berat Bahan Bakar Mesin Induk


WFO =
WFO =
Dimana

WFO =

BHPME . bME . (S/Vs) . 10-6 .


C
BHPME . bME . (S/Vs) . 10-6 .
1.5

(Ton)
(Ton)

"Tentang Rencana
Umum" Gaguk
Suhardjito 2006 hal
16

BHP Mesin utama dari catalog


BHPME = (kW)
Spesifik konsumsi bahan bakar mesin
bME =
183
g/kWh induk
S = Rute Pelayaran (Nautical Miles)
Kecepatan Kapal
Vs = (Knots)
Koreksi Cadangan (1.3C = 1.5)
128

Ton
Volume Bahan Bakar Mesin Induk

V(WFO)
=

WFO /

Dimana diesel =
V(WFO)
=

134.305

(m3)
0.95
3

m =

"Tentang Rencana Umum"


Gaguk Suhardjito 2006 hal 16
Ton/m3
13430
5

Liter

Koreksi Volume Tambahan Bahan Bakar Mesin Induk


V2 (WFO) = 102% . V (WFO)

(m3)

(Koreksi untuk Double Bottom)


Page | 24

136.9
V2 (WFO) =
91
102% . V2
V3 (WFO) = (WFO)
139.7
V3`(WFO) =
31
139.7
Jadi V(WFO) =
31
m3
13973
=
1 Liter

(m3)
m3

13699
1
Liter
(Koreksi untuk Ekspansi
karena Panas)
13973
1
Liter

"Tentang Rencana Umum"


Gaguk Suhardjito 2006 hal 16

Berat Bahan Bakar Mesin Bantu


WFB = (0.1-0.2) . WFO

(Ton)

WFB = 0.15 . WFO

(Ton)

WFB =

19.1385

"Tentang Rencana Umum"


Gaguk Suhardjito 2006 hal 16

Ton

Volume Bahan Bakar Mesin Bantu


WFB /
V (WFB) =
(m3)
"Tentang Rencana Umum"
3
Dimana diesel =
0.95
Ton/m Gaguk Suhardjito 2006 hal 16
20.14
20145
3
V (WFB) =
57
m
.7
Liter
Penambahan Volume Tanki Bahan Bakar Mesin Bantu
VTank (WFB) = 104% . V (WFB)
20.95
VTank (WFB) =
16
m3 =

20951.
6
Liter

"Tentang Rencana
Umum" Gaguk
Suhardjito 2006 hal
16

Berat Minyak Pelumas

WLO
WLO

BHPME . bLO . (S/Vs) . 10-6 .


= C
BHPME . bLO . (S/Vs) . 10-6 .
= 1.5

Dimana

(Ton)
(Ton)

"Tentang Rencana
Umum" Gaguk
Suhardjito 2006 hal
16

BHP Mesin utama dari catalog


BHPME = (kW)
(1.2bLO =
1.6)
S = Rute Pelayaran (Nautical Miles)
Kecepatan Kapal
Vs = (Knots)
Page | 25

Koreksi Cadangan (1.3C = 1.5)


WLO =

1.04582

Ton
Volume Minyak Pelumas

V(WLO)
=
WLO /
Dimana lube oil =
V(WLO)
=

(m3)
0.9

Ton/m3

"Tentang Rencana
Umum" Gaguk
1.16202 m3
=
Suhardjito 2006 hal
16
Penambahan Volume Tanki Minyak Pelumas
1162.0
2
Liter

VTank (WLO) = 104% . V(WLO)


1.208
VTank (WLO) =
5
m3

1208.
5

Liter

Berat Fresh Water


Air Minum
((10-20) . Total Crew . S(km)) / 24 .
Vs (km/h)
(15 . Total Crew . S(km)) / / 24 . Vs

a=
a=

kg

kg
1.0799
1079.95 kg
=
5
Ton
Air Cuci
((80-200) . Total Crew . S(km)) / 24 .
Vs (km/h)
kg
(150 . Total Crew . S(km)) / / 24 . Vs
kg
(km/h)
8.6396
8639.61 kg
=
1
Ton
Air Pendinginan Mesin
(km/h)

a=
b=
b=
b=

c= BHPME . 4 . (S/Vs) . 10-6


= 0.92962 ton
= 929.615 kg

"Tentang Rencana
Umum" Gaguk
Suhardjito 2006 hal
17

ton

Total Berat Fresh Water


WFW =
WFW =

a + b + c (Ton)
10649.2

kg
Page | 26

WFW =

10.6492

Ton
Berat Bahan Makanan

WP =
WP =

(5 . Total Crew . S(km)) / 24 . Vs (km/h)


kg
0.3599
=
359.984
kg
8
Ton

"Tentang Rencana
Umum" Gaguk
Suhardjito 2006 hal
17

Berat Crew dan Barang Bawaan


kg/cre
75 w
kg/cre
25 w

Crew =
Bawaan
=
WCP =

"Tentang Rencana Umum"


Gaguk Suhardjito 2006 hal 17

(Crew + Bawaan) . Total


Crew

WCP =

2600

kg

2.6

Ton

Berat Cadangan
WR =

(0.5-1.5)% .
Vdisp

(Ton)

WR =

1.2% . Vdisp

(Ton)

WR =

203.395

"Tentang Rencana Umum"


Gaguk Suhardjito 2006 hal 17

(Ton)

WFO + WFB + WLO + WFW + WP + WCP +


WT =
WR
WT =
364.78
Ton
DWT
= Displacement - LWT
(ton)
12323
=
.2 ton
LWT Calculation
Berat Baja Kapal
Perhitungan berat baja kapal berdasarkan formula dari Watson, RINA
(Practical Ship Design, DGM Watson) :
E(Llyod's equipment num) = Lpp(B+T)+ 0.85 Lpp(H-T)
+0.85{(L1.h1)+0.75(L2.h2)}
Dimana
= panjang forcastle
12.01
:
L1
deck
=
7 m
h1

= tinggi forcastle

2.48 m
Page | 27

L2

= panjang poopdeck

21.63
4 m

h2

= tinggi bangunan atas


=
15 m
4373.5
sehingga nilai E adalah =
9
m2
Berat baja kapal(Wst)
Wst = K x E1.36
Dimana nilai K didapat dari Tabel yang terdapat pada buku practical ship
design hal 85.

K = 0.036
Diambil nilai K
Wst = K x E1.36
0.003
=
3398.
=
78 ton
Berat Outfit dan Akomodasi

0.03
8

WOA = 0.4 x Lpp x B


(Practical Ship Design Page. 100 DGM
1109.68 ton
Watson)
Berat Instalasi Permesinan
,dimana BHP
0.78
Wmt = 0.72 x MCR
3500 Kw
MCR =
=
418.51
=

Page | 28

Berat Cadangan (WRes)


Untuk menghindari kesalahan pada perencanaan akibat perkiraan yang
kurang tepat dalam hal perhitungan serta hal-hal yang sebelumnya belum
dimasukkan dalam perhitungan, maka perlu faktor penambahan berat (2 - 3)
% LWT, diambil angka penambahan sebesar 2.5%
WRes = 2.5% (Wst+WOA+Wmt)
=
123.174 ton
LWT = Wst+Woa+Wmt+Wres
5050.1
=
ton
Volume Kapal Kosong
Volume Kapal Kosong (VLWT)
= LWT x

12022.
=
6
Sarat Kapal Kosong
Sarat Kapal Kosong (TLWT) = VLWT/
(BxLxCb)
5.686
=
59

3.4.

Perhitungan Diameter

Procedure perhitungan diameter tiap type propeller dapat di bantu


dengan menggunakan Bp diagram. Sehingga mendapatkan
diameter yang optimal dan bisa gunakan untuk kapal yang telah di
rancang. Adapun procedure perhitungan diameter propeller adalah
sebagai berikut :
Dari perhitungan tahanan kapal kita dapat mengetahui :
t
= 0,224
w
= 0,3200
Vs
= 13.5 knot
= m/s
3
air laut
= 1,025 kg/ m
Proses perhitungan diameter propeller tiap type propeller dapat di
dapatkan melalui pembacaan Bp diagram setelah melakukan
langkah langkah berikut ini :
-

Menentukan nilai Bp
Nilai Bp didapatkan melalui penurunan rumus :

Page | 29

Bp1=
=

N propeller x SHP
2,5
Va

0,5

dimana, Va =

Va

= (1 - w)

Vs

99.34 x 3875.280,5
2,5
5.73254948

= 15.0563

Pembacaan diagram Bp 1
Pada pembacaan diagram Bp-1, nilai Bp harus di konversikan terlebih
dahulu dengan rumus :
Bp1
0,1739 x

= 0,1739 x
BP1

BP

= 0.67

Type Propeller B3 - 35
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B3 35
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.6088, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 162.91

Gambar diagram B3-35

Page | 30

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 18.290406 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

= 0,96 x

Do

DB

= 0,96 x 18.290406
= 17.55879 ft = 5.35919 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 156.39548

Page | 31

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.7334
B

1
J

= 1.5444

= 0,627245

Type Propeller B3 - 50
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B3 50
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.6122, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 163.26

Gambar diagram B3-50

- Menentukan nilai Diameter Optimum (

Do

) dari pembacaan Bp

diagram

Page | 32

Nilai

Do

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 18.290406 ft

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 18.329263
= 17.596092 ft = 5.363289 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 156.727731

Page | 33

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0,7164
B

1
J

= 1.5477

= 0,601974

Type Propeller B3 - 65
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B3 65
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.5621, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 158.19
Gambar diagram B3-65

Page | 34

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 17.760435 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 17.760435
= 17.050017 ft = 5.196845 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 151.863864

Page | 35

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0,7518
B

1
J

= 1.4997

= 0,581561

Type Propeller B3 - 80
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B3 80
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.5965, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 161.67

Page | 36

Gambar diagram B3-80

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 18.151423 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 18.151423
= 17.425366 ft = 5.311251 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 155.207078

Page | 37

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.8071
B

1
J

= 1.5327

= 0.547802

Type Propeller B4 - 40
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B4 40
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.5102, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 152.93
Gambar diagram B4 40

Page | 38

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 17.170131 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 17.170131
= 16.483326 ft = 5.024118 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 146.816364

Page | 39

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.8056
B

1
J

= 1.4498

= 0.616395

Type Propeller B4 - 55
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B4 55
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.5371, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 152.93
Gambar diagram B4 55

Page | 40

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 17.476075 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

= 0,96 x

Do

DB

= 0,96 x 17.476075
= 16.777032 ft = 5.113639 meter

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 149.8116364

Page | 41

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.7727
B

1
J

= 1.4756

= 0.604135

Type Propeller B4 - 70
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B4 70
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.5341, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 155.35
Gambar diagram B4 70

Page | 42

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 17.441518 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 17.441518
= 16.743858 ft = 5.103528 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 149.136911

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Page | 43

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.7969
B

1
J

= 1.4727

= 0.592611

Type Propeller B4 - 85
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B4 85
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.4807, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 149.95

Gambar diagram B4 85

Page | 44

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 16.834945 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 16.834945
= 16.161547 ft = 4.926039 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

Page | 45

= 143.950292

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.8499
B

1
J

= 1.4215

= 0.586347

Type Propeller B4 - 100


1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B4 100
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.4298, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 144.79
Gambar diagram B4 100

Page | 46

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 16.255698 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 16.255698
= 15.60547 ft = 4.756547 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 138.997335

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Page | 47

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.9361
B

1
J

= 1.33726

= 0.583172

Type Propeller B5 - 45
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B5 45
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.4461, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 146.44

Gambar diagram B5 45

Page | 48

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 16.441069 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 16.441069
= 15.783426 ft = 4.810788 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 140.58238

Page | 49

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.8912
B

1
J

= 1.3883

= 0.616021

Type Propeller B5 - 60
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B5 60
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.4765, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 149.52
Gambar diagram B5 60

Page | 50

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 16.787194 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 16.787194
= 16.115707 ft = 4.912067 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 143.541993

Page | 51

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.8429
B

1
J

= 1.4175

= 0.60843

Type Propeller B5 - 75
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B5 75
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.4635, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 148.20
Gambar diagram B5 75

Page | 52

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 16.639078 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

= 0,96 x

Do

DB

= 0,96 x 16.639078
= 15.973515 ft = 4.868727 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 142.275497

Page | 53

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.8460
B

1
J

= 1.4050

= 0.604507

Type Propeller B5 - 90
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B5 90
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.4463, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 146.46
Gambar diagram B5 90

Page | 54

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 16.442949 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 16.442949
= 15.785231 ft = 4.811338 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 140.275497

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Page | 55

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.8914
B

1
J

= 1.3884

= 0.600434

Type Propeller B5 - 105


1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B5 105
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.4081, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 142.60

Gambar diagram B5 105

Page | 56

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 16.009652 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 16.009652
= 15.369266 ft = 4.684552 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 136.893473

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Page | 57

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.9522
B

1
J

= 1.3518

= 0.592156

Type Propeller B6 - 50
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B6 50
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.3987, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 141.65

Gambar diagram B6 50

- Menentukan nilai Diameter Optimum (

Do

) dari pembacaan Bp

diagram

Page | 58

Nilai

Do

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 15.902788 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 15.902788
=15.266676 ft = 4.653283 meter
-

Menentukan nilai
B

Nilai
B

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 135.979712

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
D
(
= 0.9636
B
1
J

= 1.3428

Page | 59

= 0.603297

Type Propeller B6 - 65
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B6 65
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.4097, sehingga :
o
1
J
= [ ]/0,009875

= 142.75

Gambar diagram B6 65

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 16.027086 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 16.027086
Page | 60

= 15.386003 ft = 4.689653 meter


-

Menentukan nilai
B

Nilai
B

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 137.042547

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.9264
B

1
J

= 1.3533

= 0.613446

Type Propeller B6- 80


1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B6 80
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.4094, sehingga :
o

Page | 61

1
J
= [ ]/0,009875

= 142.72

Gambar diagram B6 80

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 16.02375 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 16.02375
= 15.3828 ft = 4.688677 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 137.01402
Page | 62

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
D
(
= 0.9306
B

1
J

= 1.3530

= 0.610282

Type Propeller B6 - 95
1
Menentukan J
dari pembacaan Bp diagram
Dengan nilai Bp sebesar 0.67 tersebut, pada Bp diagram B6 95
ditarik garis hingga memotong maximum efficiency line. Dari
pertemuan garis tersebut di tarik garis ke atas kanan untuk
1
mendapatkan nilai ( J
sebesar 1.3915, sehingga :
o

1
J
= [ ]/0,009875

= 140.91

Gambar diagram B6 95

Page | 63

- Menentukan nilai Diameter Optimum (


diagram
Do
Nilai

Do

) dari pembacaan Bp

atau diameter propeller pada kondisi open water dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut :


ox V a
Do
= N propeller
= 15.820436 ft
-

Menentukan nilai Diameter Maksimal(


Nilai

DB

DB

di peroleh dengan rumusan :

DB

= 0,96 x

Do

(untuk single screw propeller)

DB

= 0,98 x

Do

(untuk twin screw propeller)

DB

= 0,96 x

Do

= 0,96 x 15.820436
= 15.187619 ft = 4.629186 meter
-

Menentukan nilai
Nilai
B

B
=

diperoleh dari rumusan :


N x DB
Va

= 135.27555

Page | 64

Menentukan nilai (

1
P
J
D , , dan
B

Setelah mendapatkan nilai

dan

kita bisa mencari nilai (

1
P
J
D , ,
B

pada Bp diagram. Sehingga nilai yang di dapat dari

diagram adalah sebagai berikut :


P
( D
= 0.9583
B
1
J

= 1.3358

= 0.603080

Berikut adalah tabel hasil hasil perhitungan rumus-rumus diatas :


Tipe

P/Do

1/Jo

B3-35

0.83878

1.6088

162.91

B3-50

0.82978

1.6122

163.26

B3-65

0.87208

1.5621

158.19

B3-80

0.95215

1.5965

161.67

B4-40

0.90683

1.5102

152.93

Do(ft)

Db(ft)

18.2904
06
18.3292
63
17.7604
35
18.1514
23
17.1701

17.5587
9
17.5960
92
17.0500
17
17.4253
66
16.4833

Dmax
(ft)
16.938
81
16.938
81
16.938
81
16.938
81
16.938

Db <
Dmax

Db(m)

Decli
ne
Decli
ne
Decli
ne
Decli
ne
Accep

5.3519
19
5.3632
89
5.1968
45
5.3112
51
5.0241

Page | 65

31
17.4760
75
17.4415
18
16.8349
45
16.2556
98
16.4410
69
16.7871
94
16.6390
78
16.4429
49
16.0096
52
15.9027
88
16.0270
86
16.0237
5
15.8204
36

26
16.7770
32
16.7438
58
16.1615
47
15.6054
7
15.7834
26
16.1157
07
15.9735
15
15.7852
31
15.3692
66
15.2666
76
15.3860
03

81
16.938
81
16.938
81
16.938
81
16.938
81
16.938
81
16.938
81
16.938
81
16.938
81
16.938
81
16.938
81
16.938
81
16.938
81
16.938
81

B4-55

0.88665

1.5371

155.66

B4-70

0.90748

1.5341

155.35

B4-85

0.95932

1.4807

149.95

B4-100

1.02904

1.4298

144.79

B5-45

0.97645

1.4461

146.44

B5-60

0.94724

1.4765

149.52

B5-75

0.95230

1.4635

148.20

B5-90

0.98437

1.4463

146.46

B5-105

1.03752

1.4081

142.60

B6-50

1.03320

1.3987

141.65

B6-65

1.01054

1.4097

142.75

B6-80

1.01692

1.4094

142.72

B6-95

1.04558

1.3915

140.91

1/Jb
1.544
4
1.547
7
1.499
7
1.532
7
1.449
8
1.475
6
1.472
7
1.421
5
1.372
6
1.388
3
1.417
5

P/Db

0.7334

0.627245

0.7164

0.601974

0.7518

0.581561

0.8071

0.547802

0.8056

0.616395

0.7727

0.604135

0.7969

0.592611

0.8499

0.586347

0.9361

0.583172

0.8912

0.616021

0.8429

0.60843

Tipe

b
156.3954
B3-35
8
156.7277
B3-50
31
151.8638
B3-65
64
155.2070
B3-80
78
146.8163
B4-40
64
149.4323
B4-55
96
149.1369
B4-70
11
143.9502
B4-85
92
138.9973
B4-100
35
140.5823
B5-45
8
143.5419
B5-60
93

15.3828
15.1876
19

t
Accep
t
Accep
t
Accep
t
Accep
t
Accep
t
Accep
t
Accep
t
Accep
t
Accep
t
Accep
t
Accep
t
Accep
t
Accep
t

18
5.1136
39
5.1035
28
4.9260
39
4.7565
47
4.8107
88
4.9120
67
4.8687
27
4.8113
38
4.6845
52
4.6532
83
4.6896
53
4.6886
77
4.6291
86

Page | 66

142.2754
97
140.5984
B5-90
58
136.8934
B5-105
73
135.9797
B6-50
12
137.0425
B6-65
47
137.0140
B6-80
2
135.2755
B6-95
5
B5-75

1.405
0
1.388
4
1.351
8
1.342
8
1.353
3
1.353
0
1.335
8

0.8460

0.604507

0.8914

0.600434

0.9522

0.592156

0.9636

0.603297

0.9264

0.613446

0.9306

0.610282

0.9583

0.603080

3.5.
Perhitungan Kavitasi
Perhitungan kavitasi perlu

dilakukan

dengan

tujuan

untuk

memastikan suatu propeller bebas dari kavitasi yang menyebabkan


kerusakan fatal terhadap propeller. Perhitungan kavitasi ini dihitung
dengan menggunakan Diagram Burrils seperti gambar dibawah ini :

1. Menetukan 0.7R
Nilai 0,7R ini digunakan untuk mengetahui nilai angka kavitasi
pada diagram burrill dipotongkan dengan kurva merchant ship
propeller.Rumusnya adalah sebagai berikut :
188.2+ 19.62h
0.7 R= 2
2 2
V a + 4.836 n D
Dimana h adalah jarak center poros denga sarat, yang dalam
kapal penulis sebesar 5.443 m (dipeoleh dari gambar lines plan).
2. Perhitungan Kavitasi

Page | 67

Berikut adalah rumus-rumus yang digunakan untuk perhitungan


kavitasi.
Disk Area / Area of tip

Projected Area of

AO circle
=
( D/2 )2
Ae

AP =

AO x (Ae/AO)

=
T = Rt / (1-t)
Thrust coefficient
tC =
T / ( AP 0.5 Vr2)
0.1079 x ln ( 0.7R ) +

Vr2 =

blade
AD x ( 1.067 0.229 x
P/D)
Va2 + ( 0.7 p n D
0.3048)2

C = 0.2708
Sumber : Resistance,Propulsion and Steering of Ships, Van
Lammeren hal. 181, HARVALD,Tahanan dan Propulsi Kapal hal
140, 183, 199.

Tipe

Ae/A
o

B3-35

0.35

B3-50

0.50

B3-65

0.65

B3-80

0.80

B4-40

0.40

B4-55

0.55

B4-70

0.70

B4-85

0.85

B4-100

1.00

B5-45

0.45

B5-60

0.6

Ao
(ft2)
242.2
44
243.2
75
228.4
10
238.5
77
213.4
79
221.1
54
220.2
80
205.2
25
191.3
46
195.7
34
204.0
63

Ae/Ad
(ft2)

Ap (ft2)

84.786

76.226

121.637

109.833

148.466

132.854

190.862

168.373

85.391

75.359

121.635

108.261

154.196

136.387

174.441

152.178

191.346

163.146

88.080

76.005

122.438

107.009

Ap
(m2)

Va
(m/s)

n
(rps)

5.733

1.66

5.733

1.66

5.733

1.66

5.733

1.66

5.733

1.66

5.733

1.66

5.733

1.66

5.733

1.66

5.733

1.66

7.0613

5.733

1.66

9.9416
76

5.733

1.66

7.0818
24
10.204
08
12.342
84
15.642
76
7.0012
66
10.058
01
12.671
12
14.138
13
15.157
17

Page | 68

B5-75

0.75

B5-90

0.9

B5-105

1.05

B6-50

0.5

B6-65

0.65

B6-80

0.8

B6-95

0.95

Tipe
B3-35
B3-50
B3-65
B3-80
B4-40
B4-55
B4-70
B4-85
B4100
B5-45
B5-60
B5-75
B5-90
B5105
B6-50
B6-65

200.4
77
195.7
79
185.5
97
183.1
28
186.0
01
185.9
24
181.2
36

Vr

Thrus
t

412.8681
98
414.4845
05
391.1656
11
407.1150
36
367.7435
6
379.7839
84
378.4133
44
354.7964
19
333.0236
94
339.9084
65
352.9727
47
347.3488
84
339.9786
99
324.0059
78
320.1321
94
324.6404

344.8
30
344.8
30
344.8
30
344.8
30
344.8
30
344.8
30
344.8
30
344.8
30
344.8
30
344.8
30
344.8
30
344.8
30
344.8
30
344.8
30
344.8
30
344.8

150.358

131.301

176.201

152.039

194.877

165.438

91.564

77.493

120.901

103.353

148.739

127.006

172.174

145.927

c
Hitunga
n
0.230
0.159
0.139
0.106
0.261
0.176
0.140
0.134
0.133
0.280
0.192
0.159
0.140
0.135
0.292
0.216

0.7R
0.7040
99
0.7013
54
0.7431
61
0.7140
49
0.7904
91
0.7654
31
0.7682
03
0.8193
35
0.8728
98
0.8552
19
0.8235
68
0.8369
01
0.8550
42
0.8971
9
0.9080
46
0.8954

12.198
58
14.125
2
15.370
11
7.1995
29
9.6020
09
11.799
51
13.557
38
C

5.733

1.66

5.733

1.66

5.733

1.66

5.733

1.66

5.733

1.66

5.733

1.66

5.733

1.66

Cavitation

0.232945
0.232523
0.238771
0.234459
0.245433
0.241957
0.242347
0.2493
0.256132
0.253925
0.249856
0.251588
0.253902
0.259094

No
Cavitation
No
Cavitation
No
Cavitation
No
Cavitation
Cavitation
No
Cavitation
No
Cavitation
No
Cavitation
No
Cavitation
Cavitation
No
Cavitation
No
Cavitation
No
Cavitation
No
Cavitation

0.260392

Cavitation

0.258883

No

Page | 69

B6-80
B6-95

21
324.5189
61
317.1646
76

30
344.8
30
344.8
30

0.176
0.156

Dari beberapa perhitungan


penjelasan tabel dibawah ini:
Tipe
B335
B350
B365
B380
B440
B455
B470
B485
B4100
B545
B560
B575
B590
B5105
B650
B665
B680
B695

P/Do
0.83878
0.82978
0.87208
0.95215
0.90683
0.88665
0.90748
0.95932
1.02904
0.97645
0.94724
0.95230
0.98437
1.03752
1.03320
1.01054
1.01692
1.04558

P/Db
0.733
4
0.716
4
0.751
8
0.807
1
0.805
6
0.772
7
0.796
9
0.849
9
0.936
1
0.891
2
0.842
9
0.846
0
0.891
4
0.952
2
0.963
6
0.926
4
0.930
6
0.958
3

37
0.8957
72
0.9165
41

diatas,

1/Jo

1/Jb

1.6088

1.5444

1.6122

1.5477

1.5621

1.4997

1.5965

1.5327

1.5102

1.4498

1.5371

1.4756

1.5341

1.4727

1.4807

1.4215

1.4298

1.3726

1.4461

1.3883

1.4765

1.4175

1.4635

1.4050

1.4463

1.3884

1.4081

1.3518

1.3987

1.3428

1.4097

1.3533

1.4094

1.3530

1.3915

1.3358

dapat

0.258924
0.261397

disimpulkan

Do(
m)

Db(
m)

0.6272
5
0.6019
7
0.5815
6
0.5478
0
0.6163
9
0.6041
3
0.5926
1
0.5863
5
0.5831
7
0.6160
2
0.6084
3
0.6045
1
0.6004
3
0.5921
6
0.6033
0
0.6134
5
0.6102
8
0.6030
8

5.574
92
5.586
76
5.413
38
5.532
55
5.233
46
5.326
71
5.316
17
5.131
29
4.954
74
5.011
24
5.116
74
5.071
59
5.011
81
4.879
74
4.847
17
4.885
06
4.884
04
4.822
07

5.351
92
5.363
29
5.196
85
5.311
25
5.024
12
5.113
64
5.103
53
4.926
04
4.756
55
4.810
79
4.912
07
4.868
73
4.811
34
4.684
55
4.653
28
4.689
65
4.688
68
4.629
19

Cavitation
No
Cavitation
No
Cavitation

dengan
Cavitat
ion
No
No
No
No
Yes
No
No
No
No
Yes
No
No
No
No
Yes
No
No
No

Propeller yang dipilih adalah propeller yang memiliki efisiensi yang


besar meskipun ada kemungkinan terjadinya kavitasi, dan
dikarenakan pada B3 tidak diterima karena diameter propeller
Page | 70

melebihi tinggi sarat kosong, maka jenis tipe propeller yang dipilih
adalah:
Tipe
: B4-40
Diameter
: 5.02412 m
n (rpm)
: 99.34
P/Db
: 0.8056
b

: 0.61639

3.6.
Koreksi Daya Motor Penggerak utama dengan Effisiensi
Propeller
A. Perhitungan Propulsive Coefficient (Pc)

Pc =rr x 0 x H

Dimana rr untuk propeller tipe single screw berkisar antara 1.0~1.1.


Penulis mengambil angka 1.06. Sedangkan untuk o adlah effisiensi
propeller yang dipilih. Dan H memiliki rumus (1-t)/(1-w), yang sudah
diketahui pada perhitungan daya motor. Sehingga Pc bernilai 0.7456
B. Perhitungan Effective Horse Power
Menurut buku Harvald 5.5.27. Tahanan dan Propulsi Kapal, hal 135, EHP
memiliki rumus :
EHP = RtxVs
Sehingga didapatkan EHP sebesar 1900.85 kW
C. Perhitungan Delivery Horse Power
Menurut buku principle of naval architecture, hal 120, DHP memiliki
rumus :
DHP = EHP/Pc
Sehingga didapatkan DHP sebesar 2549.43 kW
D. Perhitungan Thrust Horse Power
Menurut buku principle of naval architecture, hal 120, THP memiliki
rumus :
THP = EHP/H
Sehingga didapatkan THP sebesar 1665.74 kW
E. Perhitungan Shaft Horse Power
Menurut Dwi Priyanta Lecture, PKM 2, page 7-11, SHP memiliki rumus :
SHP = DHP/sb
Dimana sb =0.98 untuk mesin yang berada dibelakang. Sehingga
didapatkan SHP sebesar 2601.46 kW
F. Perhitungan Break Horse Power
Menurut Surjo Widodo Adjie, Daya Motor yang Diinstal,EPM, BHP
memiliki rumus :
BHPscr = BHP/G
Dimana G =0.98 untuk reduction gear. Sehingga didapatkan BHPscr
sebesar 2654.55 kW
Sedangkan untuk BHPmcr = BHPscr/0.85 memiliki nilai sebesar
3123.00 kW atau 4246.09 HP. Sehingga daya mesin yang dipilih
masih memenuhi.

Page | 71

BAB IV
ENGINE PROPELLER MATCHING (EPM)
4.1. Data Propeller, Gear Box dan Mesin Penggerak Utama dan data
pendukung lainnya
Propeller
Tipe
: B4-40
Diameter (m)
: 5.02412 m
n (rpm)
: 99.34 rpm
P/Db
: 0.8056

Gear Box
Merk
Tipe
Daya Max
Ratio
rpm max
Berat
Main Engine
Merk
Tipe
Daya

: 0.61639

:
:
:
:
:
:

Reintjets
WAF 5675
4500 kW
7.550
1000 rpm
18 Ton

:
:
:
:
:
:
:
:
:

MAN B&W
MAN B&W 7L32/40
4758.67 HP
3500 kW
Stroke
400 mm
Bore
320 mm
Cylinders
7
SFOC
183 g/kWh
Speed
750 rpm
Weight
: 25.98 Ton
Tahanan Kapal pada keadaan Clean Hull pada 5 variasi kecepatan
Vs
(m/s)

Rt

7.196

252.90602
657

6.939

226.77971
513

6.425

181.37363
701

5.911

144.04880
975

5.397

114.86189
873

Ct
0.0024653
33
0.0023774
38
0.0022178
21
0.0020810
69
0.0019905
35

Page | 72

Tahanan Kapal pada keadaan Rough Hull pada 5 variasi kecepatan


Vs
(m/s)
7.196
6.939
6.425
5.911
5.397

Rtsm
298.42911
135
267.60006
385
214.02089
167
169.97759
550
135.53704
050

Ctsm
0.002909093
0.002805376
0.002617029
0.002455661
0.002348831

Luas Permukaan Basah Kapal


S = 3865.51574 m2
Thrust Deduction Factor (t)
t = 0.224
Wake Friction (w)
w = 0.3200
4.2. Perhitungan
0.5 xCtxS
=
( ( 1t ) x ( 1w )2 D2 )

Page | 73

Ktcleanhull

Ktroughhull

0.250000
0.230000
0.210000
0.190000
0.170000
KT 0.150000
0.130000
0.110000
0.090000
0.070000
0.050000
0.43

0.45

0.47

0.49

0.51

0.53

0.55

0.57

0.59

De
ngan asumsi bahwa kapal mengalami keadaan pada saat Clean Hull
dan pada saat Rough Hull, maka dapat di jelaskan sebagai berikut:
Vs
(knot)
14

Vs
(m/s)
7.196

13.5
12.5
11.5
10.5

6.939
6.425
5.911
5.397

Va
(m/s)
4.8936
4
4.7188
67
4.3693
21
4.0197
76
3.6702
3

J
0.58831
395
0.56730
273
0.52528
031
0.48325
788
0.44123
546

Ktclean
hull

Ktrough
hull

0.182049

0.214818

0.163243

0.192626

0.130558

0.154059

0.103691

0.122355

0.082681

0.097564

4.3. Menghitung Nilai KT


Untuk mengetahui perpotongan pada diagram perlu dilakukan
Perhitungan KT pada tiap-tiap kecepatan dengan J antara 0 hingga 1 pada
keadaan Clean Hull dan Rough Hull.

K T = . J 2

J
0
0.
1
0.
2
0.

14
0.00000
0
0.00526
0
0.02103
9
0.04733

Keadaan Clean Hull


KT pada Vs
13.5
12.5
11.5
0.00000 0.00000 0.00000
0
0
0
0.00507 0.00473 0.00444
2
2
0
0.02028 0.01892 0.01776
9
7
0
0.04565 0.04258 0.03996

J=

Va
nD

10.5
0.00000
0
0.00424
7
0.01698
7
0.03822
Page | 74

3
0.
4
0.
5
0.
6
0.
7
0.
8
0.
9

8
0.08415
7
0.13149
5
0.18935
3
0.25773
1
0.33662
8
0.42604
5
0.52598
1

1
0.08115
7
0.12680
7
0.18260
2
0.24854
2
0.32462
6
0.41085
5
0.50722
9

6
0.07570
8
0.11829
4
0.17034
3
0.23185
6
0.30283
2
0.38327
1
0.47317
5

0
0.07104
0
0.11100
0
0.15983
9
0.21755
9
0.28415
9
0.35963
9
0.44399
8

1
0.06794
9
0.10617
1
0.15288
6
0.20809
5
0.27179
7
0.34399
3
0.42468
3

0.600000

0.500000

0.400000

KT

14

0.300000

13.5
12.5
11.5

0.200000

10.5
0.100000

0.000000
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

Maka didapatkan grafik seperti dibawah ini untuk keadaan Clean


Hull

Dan penjelasan untuk Keadaan Rough Hull adalah sebagai berikut:

14

Keadaan Rough Hull


KT pada Vs
13.5
12.5
11.5

10.5
Page | 75

0
0.
1
0.
2
0.
3
0.
4
0.
5
0.
6
0.
7
0.
8
0.
9
1

0.00000
0
0.00620
7
0.02482
6
0.05585
9
0.09930
5
0.15516
5
0.22343
7
0.30412
2
0.39722
1
0.50273
3
0.62065
8

0.00000
0
0.00598
5
0.02394
1
0.05386
8
0.09576
5
0.14963
3
0.21547
1
0.29328
0
0.38305
9
0.48480
9
0.59853
0

0.00000
0
0.00558
3
0.02233
4
0.05025
1
0.08933
5
0.13958
7
0.20100
5
0.27359
0
0.35734
1
0.45226
0
0.55834
6

0.00000
0
0.00523
9
0.02095
7
0.04715
3
0.08382
7
0.13097
9
0.18861
0
0.25672
0
0.33530
8
0.42437
4
0.52391
8

0.00000
0
0.00501
1
0.02004
5
0.04510
1
0.08018
0
0.12528
1
0.18040
5
0.24555
2
0.32072
0
0.40591
2
0.50112
6

0.700000
0.600000
0.500000

14

0.400000
KT

13

12

0.300000

11

10

0.200000
0.100000
0.000000
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

Maka didapatkan grafik untuk keadaan Rough Hull adalah sebagai


berikut:
4.4. Membuat kurva Open Water
Pada langkah ini, dibutuhkan grafik open water test untuk
propeller yang telah dipilih yaitu B4-40. Setelah itu dicari nilai masing
Page | 76

masing dari KT, 10KQ, dan . Untuk mencari nilai tersebut


berhubungan dengan nilai P/D nya. Jika nilai P/D tidak ada pada grafik
yang telah di sediakan bisa di lakukan proses interpolasi sehingga
mendapatkan nilai P/D yang cocok.
Pada rancangan ini nilai P/D nya adalah 0.8056, sehingga kita
mencari nilai dari KT, 10KQ, dan dari grafik P/D 0.8 dan grafik P/D
0.9 dikarenakan grafik P/D 0.8056
tidak tersedia. Sehingga
diperlukan proses interpolasi antara Grafik P/D 0.8 dengan P/D 0.9
seperti proses dibawah ini:
Pada P/D 0.8
J
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9

KT
0.2976
78
0.2717
48
0.2420
79
0.2089
62
0.1726
86
0.1335
43
0.0918
21
0.0478
12
0.0018
06

10KQ
0.3447
86
0.3232
21
0.2987
6
0.2706
87
0.2382
82
0.2008
3
0.1576
14
0.1079
14
0.0510
15

o
0.1373
54
0.2675
11
0.3867
23
0.4912
53
0.5764
76
0.6347
27
0.6487
74
0.5638
92
0.0506
75

10KQ
0.4258
96
0.4030
08
0.3771
2
0.3475
55
0.3136
4
0.2746
98
0.2300
57
0.1790
39
0.1209
72

o
0.1253
48
0.2455
75
0.3578
74
0.4596
51
0.5481
44
0.6196
38
0.6675
4
0.6764
58
0.5962
99

Pada P/D 0.9


J
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9

KT
0.3355
64
0.3110
45
0.2827
76
0.2510
42
0.2161
28
0.1783
19
0.1379
01
0.0951
6
0.0503
8

Page | 77

Dari data yang didapat diatas, maka dilakukan Interpolasi


sehingga didapatkan nilai P/D 0.8056, berikut adalah hasil interpolasi
dari tabel-tabel diatas:
J
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9

KT
0.2998
63
0.2740
05
0.2444
09
0.2113
64
0.1751
59
0.1360
85
0.0944
31
0.0504
88
0.0045
45

10KQ
0.3491
12
0.3274
7
0.3029
26
0.2747
63
0.2422
68
0.2047
25
0.1614
18
0.1116
32
0.0546
52

o
0.1366
48
0.2662
34
0.3850
78
0.4895
27
0.5751
11
0.6345
07
0.6514
91
0.5756
22
0.1190
85

Sehingga kurva KT, 10KQ dan hasil interpolasi diatas adalah


sebagai berikut:

Page | 78

KT, 10KQ, Efisiensi


0.9

0.7

0.5

0.3

0.1
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

-0.1
KT

10KQ

4.5. Pembacaan grafik pada kurva open water B series B4-40


Berdasarkan grafik diatas, maka data yang didapat adalah:
a) Titik Operasi Propeller :
Pada saat Clean Hull dengan Vs = 14 knot
J
= 0.5463
KT
= 0.1575
KQ
= 0.0226077

= 0.6072
Perhitungan Putaran Propeller
J=

Va
n x D
n

Va
J xD

= 1.77983
Perhitungan Torsi
Q

KQ

D5

= 234.9817kNm
Perhitungan Delivered Horse Power
Page | 79

DHP = 2 x

xQx

= 2626.463kW

Perhitungan Shaft Horse Power


SHP

= DHP/0,98
= 2680.06 kW

Perhitungan Break Horse Power


BHP mcr

SHP

/ (0,85 x G)

= 2734.759

kW

Perhitungan Thrust
T

KT

nprop 2

D4

KT, 10KQ, Efisiensi (Clean Hull V = 14)


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

KT

10KQ

KT Clean Hull V=14

= 325.8951292

0.8

0.9

kN

Pada saat Clean Hull dengan Vs = 13.5 knot


Page | 80

J
= 0.5522
KQ
= 0.0223627
KT
= 0.1546

= 0.6101
Perhitungan Putaran Propeller
J=

Va
n x D
n

Va
J xD

= 1.70107
Perhitungan Torsi
KQ
Q
=
x

D5

= 212.3207kNm
Perhitungan Delivered Horse Power
DHP = 2 x x Q x
= 2268.166kW
Perhitungan Shaft Horse Power
SHP = DHP/0,98
= 2314.46 kW
Perhitungan Break Horse Power
BHP mcr
= SHP / (0,85 x G)
= 2361.689
Perhitungan Thrust
T

KT

kW

nprop

Page | 81

KT, 10KQ, Efisiensi (Clean Hull V = 13.5)


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

KT

10KQ

KT Clean Hull 13.5

= 292.2287205

0.8

0.9

kN

Pada saat Clean Hull dengan Vs = 12.5 knot


J
KT
KQ

=
=
=
=

0.5636
0.1509
0.0219038
0.6177

Perhitungan Putaran Propeller


J=

Va
n x D
n

Va
J xD
= 1.54023

Perhitungan Torsi
Q

KQ

D5

= 170.4965kNm
Page | 82

Perhitungan Delivered Horse Power

DHP = 2 x

xQx

= 1649.155kW
Perhitungan Shaft Horse Power
SHP

= DHP/0,98
= 1682.81 kW

Perhitungan Break Horse Power


BHP mcr

SHP

/ (0,85 x G)

= 2020.181

kW

Perhitungan Thrust
T

KT

nprop 2

D4

KT, 10KQ, Efisiensi (Clean Hull V = 12.5)


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

KT

10KQ

KT Clean Hull V = 12.5

= 233.7183722

0.9

kN

Pada saat Clean Hull dengan Vs = 11.5 knot


J
= 0.5739
KT = 0.1465
KQ = 0.0215236
= 0.6231
Perhitungan Putaran Propeller
Page | 83

J=

Va
n x D
n

Va
J xD

= 1.39285
Perhitungan Torsi
Q

KQ

D5

= 137.0073kNm
Perhitungan Delivered Horse Power
DHP = 2 x

xQx

= 1198.412kW
Perhitungan Shaft Horse Power
SHP

= DHP/0,98
= 1222.87 kW

Perhitungan Break Horse Power


BHP mcr

SHP

/ (0,85 x G)

= 1468.030

kW

Perhitungan Thrust
T

KT

= 185.6215374

nprop

kN

Page | 84

KT, 10KQ, Efisiensi (Clean Hull V = 11.5)


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

KT

10KQ

KT Clean Hull V = 11.5

0.8

0.9

Pada saat Clean Hull dengan Vs = 10.5 knot


J
= 0.5807
KT = 0.1434
KQ = 0.0212
= 0.6259
Perhitungan Putaran Propeller
J=

Va
n x D
n

Va
J xD
= 1.25704

Perhitungan Torsi
Q

KQ

D5

= 110.123 kNm
Perhitungan Delivered Horse Power
DHP = 2 x

xQx

Page | 85

= 869.3334kW
Perhitungan Shaft Horse Power
SHP

= DHP/0,98
= 887.075 kW

Perhitungan Break Horse Power


BHP mcr

SHP

/ (0,85 x G)

= 1064.916

kW

Perhitungan Thrust
T

KT

= 148.011235

nprop 2

D4

kN

KT, 10KQ, Efisiensi (Clean Hull V = 10.5)


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

KT

10KQ

KT Clean Hull V = 10.5

0.8

0.9

Pada saat Rough Hull dengan Vs = 14 knot


J
= 0.5192
KT
= 0.1675
KQ
= 0.0236

= 0.5890
Perhitungan Putaran Propeller

Page | 86

J=

Va
n x D
n

Va
J xD

= 1.87485
Perhitungan Torsi
Q

KQ

D5

= 271.7067kNm

Perhitungan Delivered Horse Power


DHP = 2 x

xQx

= 3199.098kW
Perhitungan Shaft Horse Power
SHP

= DHP/0,98
= 3264.39 kW

Perhitungan Break Horse Power


BHP mcr

SHP

/ (0,85 x G)

= 3331.00607

kW

Perhitungan Thrust
T

KT

= 384.5562524

nprop 2

D4

kN

Page | 87

KT, 10KQ, Efisiensi (Rough Hull V = 14)


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

KT

10KQ

KT Rough Hull V=14

0.8

0.9

Pada saat Rough Hull dengan Vs = 13.5 knot


J
KT
KQ

=
=
=
=

0.5246
0.1658
0.0234
0.5934

Perhitungan Putaran Propeller


J=

Va
n x D
n

Va
J xD
= 1.78467

Perhitungan Torsi
Q

KQ

= 244.6188kNm
Perhitungan Delivered Horse Power

Page | 88

DHP = 2 x

xQx

= 2741.623kW
Perhitungan Shaft Horse Power
SHP

= DHP/0,98
= 2797.57 kW

Perhitungan Break Horse Power


BHP mcr

= SHP / (0,85 x G)

= 2854.66763

kW

Perhitungan Thrust
T

KT

= 344.8298902

nprop 2

D4

kN

KT, 10KQ, Efisiensi (Rough Hull V = 13.5)


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

KT

10KQ

KT Rough Hull V = 13.5

0.8

0.9

Pada saat Rough Hull dengan Vs = 12.5 knot


J
= 0.5368
KT
= 0.1614
KQ
= 0.0230

= 0.6012
Perhitungan Putaran Propeller
J=

Va
n x D
Page | 89

Va
J xD

= 1.61770
Perhitungan Torsi
Q

KQ

D5

= 197.1103kNm
Perhitungan Delivered Horse Power
DHP = 2 x

xQx

= 2002.477kW
Perhitungan Shaft Horse Power
SHP

= DHP/0,98
= 2043.34 kW

Perhitungan Break Horse Power


BHP mcr

= SHP / (0,85 x G)

= 2854.66763

kW

Perhitungan Thrust
T

KT

= 275.7876793

nprop

kN

Page | 90

KT, 10KQ, Efisiensi (Rough Hull V = 12.5)


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

KT

10KQ

KT Rough Hull V = 12.5

0.8

0.9

Pada saat Rough Hull dengan Vs = 11.5 knot


J
= 0.5472
KT
= 0.1570
KQ
= 0.0226

= 0.6078
Perhitungan Putaran Propeller
J=

Va
n x D
n

Va
J xD

= 1.46158
Perhitungan Torsi
Q

KQ

= 158.1175kNm
Perhitungan Delivered Horse Power
DHP = 2 x

xQx

= 1451.314kW
Perhitungan Shaft Horse Power
SHP

= DHP/0,98
Page | 91

= 1480.93 kW
Perhitungan Break Horse Power
BHP mcr

= SHP / (0,85 x G)

= 1511.15594

kW

Perhitungan Thrust
T

KT

= 219.0334141

nprop 2

D4

kN

KT, 10KQ, Efisiensi (Rough Hull V = 11.5)


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

KT

10KQ

KT Rough Hull V = 11.5

0.8

0.9

Pada saat Rough Hull dengan Vs = 10.5 knot


J
= 0.5545
KT
= 0.1543
KQ
= 0.0223

= 0.6112
Perhitungan Putaran Propeller
Va
J=
n x D
n

Va
J xD
= 1.31656

Perhitungan Torsi

Page | 92

KQ

D5

= 174.6532573

kNm

Perhitungan Delivered Horse Power


DHP = 2 x

xQx

= 1047.249kW
Perhitungan Shaft Horse Power
SHP

= DHP/0,98
= 1068.62 kW

Perhitungan Break Horse Power


BHP mcr

= SHP / (0,85 x G)

= 1090.42984

kW

Perhitungan Thrust
T

KT

= 1090.42984

nprop 2

D4

kN

KT, 10KQ, Efisiensi (Rough Hull V = 10.5)


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

KT

10KQ

KT Rough Hull V = 10.5

0.8

0.9

Page | 93

Keadaan Clean Hull


Vs
(kno
t)

KT

KQ

n
(rps)

N
(rpm)G

Q
(kNm)

806.26 234.98
13
17
770.58 212.32
13.5
59
07
697.72 170.49
12.5
52
65
630.95 137.00
11.5
90
73
569.43 110.12
10.5
0.0212
86
3
Sehingga akan diperoleh hasil seperti tabel dibawah ini:
14

Vs
(kno
t)
14
13.5
12.5
11.5
10.5

0.54
63
0.55
22
0.56
36
0.57
39
0.58
07

0.15
75
0.15
46
0.15
09
0.14
65
0.14
34

0.0226
077
0.0223
627
0.0219
038
0.0215
236

0.607
2
0.610
1
0.617
7
0.623
1
0.625
9

DHP
(kW)

SHP
(kW)

BHP
(kW)

2626.4
63
2268.1
66
1649.1
55
1198.4
12
869.33
34

2680.
06
2314.
46
1682.
81
1222.
87
887.0
75

2734.7
59
2361.6
89
2020.1
81
1468.0
30
1064.9
16

1.779
83
1.701
07
1.540
23
1.392
85
1.257
04

T (kNm)
325.8951
292
292.2287
205
233.7183
722
185.6215
374
148.0112
35

Perbandingan
BHP dengan
daya Motor
78%
67%
58%
42%
30%

Keadaan Rough Hull


Vs
(kno
t)

J
KT
KQ
o
0.519 0.167
0.589
14
2
5
0.0236
0
0.593
13.5 0.524 0.165
6
8
0.0234
4
0.536
0.161
0.601
12.5
8
4
0.0230
2
0.607
11.5 0.547 0.157
2
0
0.0226
8
0.611
10.5 0.554 0.154
5
3
0.0223
2
Vs
DHP
SHP
BHP
(knot)
(kW)
(kW)
(kW)
3199.09 3264.3 3331.006
14
8
07
9

n (rps)
1.87485
1.78467
1.61770
1.46158
1.31656

N
(rpm)G
849.30
91
808.45
61
732.81
90
662.09
48
596.40
36

Q (kNm)
271.706
7
244.618
8
197.110
3
158.117
5
126.662
5

T (kNm)
384.5562
524
344.8298
902
275.7876
793
219.0334
141
174.6532
573

Perbandingan BHP dengan daya Motor


95%
Page | 94

13.5
12.5
11.5
10.5

2741.62
3
2002.47
7
1451.31
4
1047.24
9

2797.5
7
2043.3
4
1480.9
3
1068.6
2

2854.667
63
2085.044
57
1511.155
94
1090.429
84

82%
60%
43%
31%

Page | 95

BAB V
PENGGAMBARAN PROPELLER
5.1. Identifikasi Tipe Propeller
Didalam melakukan perancangan propeller, penggambaran propeller
atau Propeller Design serta penentuan parameter dimensinya,
termasuk juga bentuk blade section, thickness, panjang chord dari
masing-masing blade section. Dapat duginakan tabel Wageningen
B-Screw Series. Dari perhitungan sebelumnya telah didapatkan
hasil data propeller sebagai berikut:
Tipe
: B4 40
Diameter : 5.02412 m
n (rpm)
: 99.34
P/Db
: 0.8056
Ae/Ao
: 0.40
Z
:4
Setelah itu, gunakan tabel perbandingan ukuran propeller dari
percobaan yang dilakukan oleh Wageningen dengan jumlah
daun/blade 4.
Dengan tabel perbandingan sebagai berikut:
cr Z
r/R
D
AE/Ao
0.2
1.662
0.3
1.882
0.4
2.05
0.5
2.152
0.6
2.187
0.7
2.144
0.8
1.97
0.9
1.582
1
0
Keterangan :
R
=
r/R
=
Z
=
Cr
=
D
Ae/Ao

=
=

a
b

=
=

t/D = Ar - Br.Z
a/c

b/c

0.617
0.613
0.601
0.586
0.561
0.524
0.463
0.351
0

0.35
0.35
0.351
0.355
0.389
0.443
0.479
0.5
0

Ar
0.0526
0.0464
0.0402
0.034
0.0278
0.0216
0.0154
0.0092
0.003

radius propeller
rasio jarak tebal blade (pitch)
jumlah blade
panjang antara trailling edge
ke leading edge pada r/R
diameter propeller
perbandingan luasan daun propeller
dengan seluruh lingkaran propeller
jarak antara generator line ke leading
edge
jarak maksimum tebal ke leading edge
Page | 96

= tebal maksimum

Page | 97

ar
cr

For P > 0
Yback= V1(tmax tle)
Yface = (V1 + V2) (tmax tle)

For P < 0
Yback= V1(tmax tte)
Yface = (V1 + V2) (tmax tte)
br

Generator line

tte
P = -1

P=0

Langkah berikutnya adalah membuat layer per-section dari blade tersebut. Dengan
design seperti berikut:

Page | 98

Dari tabel perbandingan tersebut, maka didapatkan sebuah data berupa:


r/R

(CrZ)/
(D(Ae/Ao)

0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1

1.662
1.882
2.05
2.152
2.187
2.144
1.97
1.582
-

Cr

Ar/Cr

Ar

Br/Cr

Br

0.83501
0.94554
1.02994
1.08119
1.09877
1.07717
0.98975
0.79482

0.617
0.613
0.601
0.586
0.561
0.524
0.463
0.351
0

0.5152
0.579615
0.618996
0.633577
0.616413
0.564438
0.458255
0.27898

0.35
0.35
0.35
0.35
0.389
0.443
0.479
0.5
-

0.292253
0.330939
0.36048
0.378417
0.427423
0.477187
0.474091
0.397408

Sr/D = Ar-BrZ
Ar
Br
0.0526 0.004
0.0464 0.0035
0.0402 0.003
0.034 0.0025
0.0278 0.002
0.0216 0.0015
0.0154 0.001
0.0092 0.0005
0.003
0

Sr
0.183883
0.162781
0.14168
0.120579
0.099478
0.078376
0.057275
0.036174
0.015072

Cr-Ar
0.319808
0.365924
0.410948
0.447613
0.482362
0.512733
0.531496
0.515835

Dengan nilai perbandingan V1 berupa nilai berikut:


Y
face
r/R

-1

0.15

0.3

0.2

0.28

0.25

0.26

0.3
0.4

0.23
0.15

0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
Y

0.05
0
0
0
0
0

P
-0.95
0.28
2
0.26
3
0.23
7
0.20
4
0.12
0.04
2
0
0
0
0
0

-0.9

-0.8

-0.7

-0.6

-0.5

-0.4

-0.2

0.265

0.23

0.195

0.131

0.128

0.955

0.365

0.24

0.1967

0.157

0.1207

0.088

0.0592

0.0172

0.2115

0.1651

0.1246

0.0899

0.0579

0.035

0.0084

0.179
0.0972

0.1333
0.063

0.0943
0.0395

0.0623
0.0214

0.0376
0.0116

0.0202
0.0044

0.0033
0

0
0

0.033
0
0
0
0
0

0.019
0
0
0
0
0

0.01
0
0
0
0
0

0.004
0
0
0
0
0
P

0.0012
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0

Page | 99

face
r/R

0.2

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.85

0.9

0.15

0.0384

0.0614

0.092

0.032

0.187

0.223

0.2642

0.2

0.0304

0.052

0.0804

0.118

0.1685

0.2

0.2353

0.25

0.0224

0.0417

0.0669

0.1008

0.1465

0.1747

0.2068

0.3

0.01
0.00
5
0.00
3
0.00
3

0.0148

0.03

0.0503

0.079

0.1191

0.1445

0.176

0.4

0.0033

0.009

0.0189

0.0357

0.0637

0.0833

0.1088

0.5

0.0008

0.0034

0.0085

0.0211

0.0328

0.05

0.6
0.7
0.8
0.9
1

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0.0006
0
0
0
0

0.0022
0
0
0
0

0.0067
0
0
0
0

0.9
5
0.3
2
0.2
8
0.2
5
0.2
2
0.1
5
0.0
8
0.0
2
0
0
0
0

1
0.38
6
0.35
6
0.32
6
0.29
2
0.21
8
0.12
8
0.03
8
0
0
0
0

Dan nilai perbandingan dari V2


Y
back
r/R
0.15
0.2
0.25
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.85
0.9
1
Y
back

-1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

-0.95
0.054
0.064
0.725
0.08
0.0905
0.095
0.0965
0.0975
0.0975
0.0975
0.0975
0.0975

-0.9
0.1325
0.1455
0.1567
0.167
0.181
0.1865
0.1885
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19

-0.8
0.287
0.306
0.3228
0.336
0.35
0.3569
0.3585
0.36
0.36
0.36
0.36
0.36

-0.7
0.428
0.4535
0.474
0.4885
0.504
0.514
0.511
0.51
0.51
0.51
0.51
0.51

P
-0.6
0.5585
0.5842
0.605
0.6195
0.6353
0.6439
0.6415
0.64
0.64
0.64
0.64
0.64

-0.5
0.677
0.6995
0.7184
0.7335
0.7525
0.758
0.753
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75

-0.4
0.7805
0.7984
0.8139
0.8265
0.8415
0.8456
0.8426
0.84
0.84
0.84
0.84
0.84

-0.2
0.936
0.9446
0.9519
0.9583
0.9645
0.9639
0.9613
0.96
0.96
0.96
0.96
0.96

0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

r/R

0.2

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.85

0.9

0.15

0.976

0.8825

0.8055

0.7105

0.5995

0.452

0.3665

0.26

0.2

0.975

0.8875

0.817

0.7277

0.619

0.4777

0.3905

0.284

0.25

0.9751

0.8899

0.8259

0.7415

0.6359

0.4982

0.4108

0.3042

0.3

0.975

0.892

0.8315

0.752

0.6505

0.513

0.4265

0.3197

0.4

0.9725

0.8933

0.8345

0.7593

0.659

0.522

0.4335

0.3235

0.5

0.971

0.888

0.8275

0.7478

0.643

0.5039

0.4135

0.3056

0.9
5
0.1
3
0.1
6
0.1
8
0.1
9
0.1
9
0.1
8

1
0
0
0
0
0
0

Page | 100

0.6

0.969

0.879

0.809

0.72

0.606

0.462

0.3775

0.272

0.7

0.9675

0.866

0.785

0.684

0.5615

0.414

0.33

0.2337

0.8
0.85
0.9
1

1
1
1
1

0.9635
0.9615
0.96
0.96

0.852
0.845
0.84
0.84

0.7635
0.755
0.75
0.75

0.6545
0.6455
0.64
0.64

0.5265
0.516
0.51
0.51

0.3765
0.366
0.36
0.36

0.2925
0.283
0.2775
0.2775

0.2028
0.195
0.19
0.19

Dan didapatkan
perbandingan diatas
Y
face
r/R
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
Y
face
r/R

0.2

0.2

0.3

nilai

koordinat

dari

-0.9
0.04413
0.02914
0.01377
0.00398
0
0
0
0
0

-0.8
0.03617
0.02170
0.00893
0.00229
0
0
0
0
0

P
-0.7
0.02887
0.01535
0.00560
0.00121
0
0
0
0
0

0.4

0.5

0.6

0.7

0.00090

0.00559

0.00956

0.01478

0.00044

0.00241

0.00488

0.4

0.00047

0.5

0.6
0.7
0.8
0.9
1
Y
back
r/R
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

-1
0.05197
0.03754
0.02078
0.00629
0
0
0
0
0

-0.95
0.04836
0.03321
0.01700
0.00506
0
0
0
0
0

0.1
5
0.1
2
0.1
1
0.1
0.1
0.1

masing-masing

-0.6
0.02219
0.01014
0.00303
0.00048
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0

data

-0.5
0.01618
0.00612
0.00164
0.00014
0
0
0
0
0

-0.4
0.01089
0.00329
0.00062
0
0
0
0
0
0

-0.2
0.00316
0.00054
0.00000
0
0
0
0
0
0

0.8

0.85

0.9

0.95

0.02170

0.03098

0.03678

0.04327

0.05187

0.00819

0.01286

0.01939

0.02352

0.02865

0.03558

0.00128

0.00268

0.00506

0.00903

0.01180

0.01541

0.02078

0.00010

0.00041

0.00102

0.00254

0.00395

0.00603

0.00938

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0.00006
0
0
0
0

0.00022
0
0
0
0

0.00067
0
0
0
0

0.00168
0
0
0
0

-0.8
0.09244
0.07639
0.05851
0.04533
0.03566
0.02822
0.02062

-0.7
0.11226
0.09487
0.07700
0.06318
0.05083
0.03997
0.02921

-1
0.05197
0.03754
0.02078
0.00629
0
0
0

-0.95
0.06013
0.04623
0.02982
0.01652
0.00960
0.00764
0.00558

-0.9
0.07089
0.05632
0.03942
0.02647
0.01875
0.01489
0.01088

P
-0.6
0.12962
0.11098
0.09304
0.07812
0.06381
0.05016
0.03666

-0.5
0.14481
0.12552
0.10826
0.09154
0.07491
0.05878
0.04296

-0.4
0.15770
0.13783
0.11985
0.10196
0.08382
0.06584
0.04811

-0.2
0.17686
0.15653
0.13665
0.11623
0.09563
0.07524
0.05498

Page | 101

0
0.18388
0.16278
0.14168
0.12058
0.09948
0.07838
0.05727

0.9
1
Y
back
r/R
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1

0
0

0.00353
0

0.00687
0

0.01302
0

0.01845
0

0.02315
0

0.02713
0

0.03039
0

0.03473
0

0.03617
0

P
0
0.1838
8
0.1627
8
0.1416
8
0.1205
8
0.0994
8
0.0783
8
0.0572
7
0.0361
7
0

0.2
0.1801
9
0.1591
5
0.1377
8
0.1170
8
0.0963
9
0.0758
3
0.0551
8
0.0347
3
0

0.4
0.1687
9
0.1476
1
0.1270
3
0.1070
7
0.0874
4
0.0678
7
0.0488
0
0.0303
9
0

0.5
0.1597
9
0.1402
4
0.1195
1
0.0998
8
0.0804
8
0.0615
3
0.0437
3
0.0271
3
0

0.6
0.1486
0
0.1306
0
0.1102
6
0.0905
8
0.0716
2
0.0536
1
0.0374
9
0.0231
5
0

0.7
0.1355
2
0.1187
5
0.0984
3
0.0785
6
0.0602
8
0.0440
1
0.0301
6
0.0184
5
0

0.8
0.1188
3
0.1028
9
0.0829
8
0.0633
0
0.0460
2
0.0324
5
0.0215
6
0.0130
2
0

0.85
0.1085
8
0.0929
5
0.0732
2
0.0538
1
0.0377
7
0.0258
6
0.0167
5
0.0100
4
0

0.9
0.0954
9
0.0806
9
0.0612
5
0.0428
8
0.0277
2
0.0183
2
0.0116
2
0.0068
7
0

0.95
0.0805
6
0.0663
5
0.0482
0
0.0304
8
0.0164
5
0.0097
2
0.0060
1
0.0035
3
0

Page | 102

0.0654

0.0475

0.0309

0.0154

0.0038
0
0
0
0

BAB VI
KESIMPULAN
Dari beberapan perencanaan dan perhitungan pada Bab-Bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa sisitem propulsi yang digunakan pada
kapal ini adalah:

1. Motor Penggerak Utama yang digunakan adalah:


Merk
Tipe
Daya
Stroke
Bore
Cylinders
SFOC
Speed
Weight

:
:
:
:
:
:
:
:
:

MAN B&W
MAN B&W 7L32/40
4758.67 HP
3500 kW
400 mm
320 mm
7
183 g/kWh
750 rpm
: 25.98 Ton

2. Gear Box yang digunakan :


Merk
Tipe
Daya Max
Ratio
rpm max
Berat

:
:
:
:
:
:

Reintjets
WAF 5675
4500 kW
7.550
1000 rpm
18 Ton

3. Jenis Tipe Propeller yang digunakan dan spesifikasinya:


Tipe
: B4-40
Diameter (m)
: 5.02412 m
n (rpm)
: 99.34 rpm
P/Db
: 0.8056
b

: 0.61639

Page | 103

BAB V
KESIMPULAN
Setelah mencoba kedua metode, Guldhammer-Harvald dan Holtrop, dapat
dibandingkan bahwa dalam semua kecepatan untuk desain kapal ini metode
Guldhammer-Harvald memiliki hasil tahanan yang lebih besar dibandingkan
dengan tahanan total yang dihitung oleh metode holtrop..

Grafik Tahanan Kapal Metode Holtrop


Metode Holtrop

Metode Guldhammer

170

150

130

110

90

70

50
8

8.5

9.5

10

10.5

11

11.5

12

Dengan ilustrasi grafik tahanan total antara 2 metode seperti yang dapat
dilihat diatas.

Page | 104

Anda mungkin juga menyukai