Anda di halaman 1dari 88

NRP : 6113030054

Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Lembar Pengesahan
Laporan Tugas Gambar Rencana Umum
(General Arrangement)

Mahasiswa

Dwi Riyan Juninlinardho


NRP : 6113030054

Menyetujui,
Dosen Pembimbing 1

Dosen Pembimbing 2

Ir. Hariyanto Suroso MT.

Ir. Santoso

NIP : 195 709 201 987 011 001

NIP : 194 804 081 988 031 001

PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI KAPAL


JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2014

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Kata Pengantar
Puji syukur kami mengucapkan kehadirat Allah SW, karena atas berkah, rahmat, dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Rencana Umum tentang
Laporan Tugas Gambar Rencana Umum.
Makalah ini menjelaskan tentang bagaimana proses / tahapan / cara dalam pembuatan
tugas gambar rencana umu beserta penggambaran dan perhitungannya.
Semoga makalah yang telah dibuat ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
bagi para pembaca. Dan mudah- mudahan dapat dijadikan referensi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, bila ada kesalahan dalam penulisan kami
mohon maaf, kritik dan saran akan sangat membantu penyempurnaan dan pembenahan
makalah ini.
Terima kasih
Surabaya, 30 Desember 2014

Penulis

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Daftar Isi
Lembar Pengesahan...............................................................................................................................1
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
BAB I UKURAN UTAMA KAPAL DAN JARAK PELAYARAN.......................................................6
BAB II SUSUNAN ABK......................................................................................................................8
BAB III PERHITUNGAN BHP MESIN.............................................................................................11
BAB IV PERHITUNGAN KONTRUKSI...........................................................................................20
BAB V PERHITUNGAN VOLUME RUANG MUAT.......................................................................23
BAB VI PERHITUNGAN COMSUMABLE......................................................................................27
BAB VII PERENCANAAN RUANG AKOMODASI........................................................................35
BAB VIII PERLENGKAPAN SISTEM NAVIGASI...........................................................................40
BAB IX PERENCANAAN PINTU, JENDELA DAN TANGGA.......................................................43
BAB X PERLENGKAPAN KESELAMATAN...................................................................................47
BAB XI PERALATAN TAMBAT.......................................................................................................51
BAB XII PERHITUNGAN PIPA DAN POMPA BONGKAR MUAT................................................72
PENUTUP...........................................................................................................................................86

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

PENDAHULUAN
Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di dalam
penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang dimaksud
seperti ruang muat dan ruang kamar mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut
superstructure (bangunan atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan peralatanperalatan dan letak jalan-jalan dan beberapa sistem dan perlengkapan lainnya.
Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara garis besar
dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama adalah perancangan
dan pembangunan badan kapal sedangkan yang kedua adalah perancangan dan pemasangan
permesinan kapal.
Pengerjaan atau pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk
mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan
perencanaan yang baik pula.
Dalam perencanaan Rencana Umum terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan yakni :

Ruang muat merupakan sumber pendapatan, sehingga diusahakan volume ruang muat
besar.
Pengaturan sistem yang seoptimal mungkin agar mempermudah dalam
pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian ruangan yang kecil dan
mempersingkat waktu kapal dipelabuhan saat sedang bongkar muat.
Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang optimal
pada kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain dapat ditekan.
Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan dengan mempertimbangkan
mengenai berat konstruksi dan harga mesin.
Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk kamar mesin dilakukan dengan
seefisien dan seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.

Adapun hal-hal yang direncanakan dalam tugas ini adalah :


Perkiraan Jumlah Dan Susunan ABK
Perhitungan Daya Motor Penggerak Utama
Pemilihan Motor Penggerak Utama
Perencanaan Sekat Kedap Air
Pembagian Ruang Akomodasi
Penentuan Volume Tangki Double Bottom
Penentuan Volume Ruang Muat
Perhitungan Mesin Kemudi
Perhitungan Mesin Jangkar (Windlass)
Perhitungan Mesin Tambat (capstan)
Perencanaan Bongkar muat

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Perencanaan Life Boat


Perencanaan Tanghi-tangki ( fuel oil tank, lubricating oil tank, fresh water tank, dan
slop tank. )
Rencana umum adalah suatu proses yang berangsur-angsur disusun dan ini dari
percobaan, penelitian, dan masukan dari data-data kapal yang sudah ada (pembanding).
Informasi yang mendukung pembuatan rencana umum:
Penentuan besarnya volume ruang muat, type dan jenis muatan yang dimuat.
Metode dari sistem bongkar muat.
Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari type mesin dan
dimensi mesin.
Penentuan tangki-tangki terutama perhitungan volume seperti tangki untuk minyak,
ballast, dan pelumas mesin.
Penentuan volume ruangan akomodasi jumlah crew, penumpang dan standar
akomodasi.
Penentuan pembagian sekat melintang.
Penentuan dimensi kapal (L, B, H, T, )
Lines plan yang telah dibuat sebelumnya.

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

BAB I UKURAN UTAMA KAPAL DAN JARAK PELAYARAN


1. 1. Ukuran Utama Kapal
Nama Kapal

: KM. JN II

Type Kapal

: Tanker

Lpp

: 73 m

Lwl

: 76.65 m

: 11.2 m

: 5.8 m

:5m

Cb

: 0.7

Kecepatan Dinas

: 11 knots

Jarak Pelayaran

: Surabaya => Merak

Radius Pelayaran

: 500 mil

NRP : 6113030054
Rencana Umum

1. 2. Jarak Pelayaran

=v*t

500 mil

= 11 mil/jam * t

= 45.45 jam

500 mil
11 mil/ jam

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

= 1.89 hari / 1 hari 21 jam 45 menit

BAB II SUSUNAN ABK


2. 1. Kebutuhan dan Jumlah ABK
1. Master

Captain (Nahkoda)

: 1 orang

2. Deck Departement

Perwira

a. Chief Officer (Mualim I)

: 1 orang

b. Second Officer (Mualim II)

: 1 orang

Bintara
a. Quarter Master (Kepala Kamar Mesin)

: 2 orang

b. Boatswan (Kepala Kelasi)

: 1 orang

c. Seaman (Kelasi)

: 1 orang

3. Engine Departement

Perwira

a. Chief Engineer

: 1 orang

b. Second engineer

: 1 orang

Bintara
a. Mechanic

: 1 orang

4. Catering Departement

Chief Cook
Bintara

: 1 orang

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

a.Steward

: 1 orang

b. Boys

: 1 orang
Total : 13 orang

5 Cadet

: 2 orang
Total :15 orang

Keterangan :
Deck Departement
Departement deck menguasai masalah yang berkaitan dengan geladak seperti
pembersihan dan perawatan geladak, penanganan dan pengoperasian peralatan
keselamatan,administrasi pelabuhan, komunikasi dan navigasi, labuh dan sandar, bongkar
muat dan penanganan muatan dikapal.
Master
Merupakan kedudukan tertinggi dikapal.menjadi pemberi komando, mengambil keputusan
dan penangung jawab secara umum.
Deck Officer ( 1st , 2nd , 3rd ).
Merupakan kedudukan dibawah master.Pada kondisi master tidak aktif ( istirahat, sakit dan
sebagainya ), menjadi pemegang komando dengan pertanggungjawaban kepada master. Juga
melakukan fungsi mengatur anak buah kapal di departementnya serta melakukan pekerjaan
administrasi di kapal.
Quartermaster.
Juru mudi bertugas untuk mengendalikan jentara untuk mendapatkan arah kapal yang
ditentukan.
Seaman.
Anak buah kapal yang bertugas menangani pengoperasian dan perawatan mesin geladak,
penggoperasian peralatan bongkar muat, penanganan muatan di kapal dan pengoperasian
serta perawatan peralatan keselamatan.

NRP : 6113030054
Rencana Umum

10

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Engineering Departement
Chief Engineer.
Dalam kapal memiliki kedudukan yang hampIr setara dengan nahkoda atau master.
Bertanggungjawab penuh atas kamar mesin dan operasionalnya besrta segala isinya.
Engineer
Mempunyai kedudukan diatas mekanik. Bertanggungjawab terhadap operasional kamar
mesin.
Mechanic.
Bertugas menangani pengoperasian, pemantauan, perawatan dan perbaiakan permesinan
dikamar mesin dan system penunjangnya. Waktu tugas normalnya adalah 8 jam.
Catering Departement
Chief Cook.
Mengepalai departemen pelayanan bagian hidangan / memasak makanan untuk seluruh anak
buah kapal, bertanggungjawab kepada nahkoda ( master ).
Steward
Bertugas menyiapkan makanan untuk seluruh anak buah kapal dan menyajikannya ke pantry.
Dan membersihkan segala peralatan makanan dan menjaga kebersihan dapur sekaligus ruang
makan
Utility Man / Boys.
Melakukan tugas tugas kerumahtanggaan seperti membersihkan kabin anak buah kapal,
laundry dan setrika.

11

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

BAB III PERHITUNGAN BHP MESIN


3. 1. Menghitung Daya Efektif Kapal
Metode yang digunakan adalah Metode Watson
P

5,0.2 / 3 .V 3 .(33 0,017 L)


15.000 110.n. L

( kW )

Dimana ;

= daya efektif kapal (EPH) dalam kW (1HP = 0.746 kW)

= kecepatan dalam meter / detik

= panjang kapal dalam meter

= kisaran per detik

= displacement dalam ton

= vol. Displ * 1.025 (air laut)


= 2861.637 * 1.025
= 2933.17793 ton

= 11 knots
= 5, 654 m/s (1 knots = 0.514 m/s)

= 5 kisaran per detik

Hingga
Dari 1000 ton hingga

1000 ton:

2000 ton :

n = 6,67 kisaran / detik

Dari 2000 ton hingga

3000 ton

n.= 5,00 kisaran / detik

Dari 3000 ton hingga

5000 ton

n = 3,33 kisaran / detik

Dari 5000 ton hingga

7500 ton

n = 2,50 kisaran / detik

Dari 7500 ton hingga

12500 ton

n = 2,08 kisaran / detik

Dari 12500 ton hingga

25000 ton

n = 1,92 kisaran / detik

12

n = 8,33 kisaran / detik

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Dari 25000 ton hingga

50000 ton

Dari 50000 ton ke atas

n = 1,83 kisaran / detik


n = 1,67 kisaran / detik

5 * 2933,11793 2 / 3 * 5 * 654 3 * (33 0,017 * 73)

15.000 110 * 5 * 73
= 586.34 kW
= 785.98 HP

3. 2. Menghitung Wake Friction (W)


W

= (0.5 * Cb) 0.05


= (0.5 * 0.7) 0.05
= 0.3

3. 3. Menghitung Thrust Deduction Factor (T)


T

=k*W

k= 0.7 0.9, maka diambil k = 0.8

= 0.8 * 0.3
= 0.24
3. 4. Menghitung Speed of Advance (Va)
Va

= (1 w) * Vs
= (1 0.24) * 5.654
= 3.9578

3. 5. Menghitung Efisiensi Propulsif


a. Efisiensi Relatif Rotatif (rr)
Harga rr untuk kapal dengan propeller tipe single screw berkisar 1.02-1.05. pada
perencanaan propeller dan tabung poros propeller ini diambil harga rr = 1.03
b. Efisiensi Propulsi (p)
Nilainya antara 40 -70 % dan diambil p = 60 %
c. Efisiensi Lambung (H)
H

= (1 - T) / (1 - W)
13

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

= (1 - 0.24) / (1 - 0.3)
= 1.0857
d. Coefisien Propulsif (Pc)
(Pc)

= rr x p x H
= 1.04 x 60% x 1.1
= 0.686

3. 6. Menghitung Daya pada Tabung Poros Buritan Baling Baling (DHP)


Daya pada tabung poros baling - baling dihitung dari perbandingan antara daya efektif
dengan koefisien propulsif, yaitu :
DHP

= EPH / Pc
= 785.98 / 0.06709
= 1171.5 HP

3. 7. Menghitung Daya Dorong (THP)


THP

= EHP / H
= 785.98 / 1.0857
= 723.94 HP

3. 8. Menghitung Daya pada Poros Baling Baling (SHP)


Untuk kapal yang kamar mesinnya terletak di bagian belakang akan mengalami losses
sebesar 2%, sedangkan pada kapal yang kamar mesinnya pada daerah midship kapal
mengalami losses sebesar3%. Pada perencanaan ini kamar mesin di bagian belakang sehingga
mengalami losses atau efisiensi transmisi porosnya (sb) sebesar = 0,98
SHP

= DHP / sb
= 1171.5 /o.98
= 1195.41 HP

3. 9.Menghitung Daya Penggerrak Utama yang Diperlukan


a. BHPscr
Adanya pengaruh effisiensi roda sistem gigi transmisi (G), pada tugas ini memakai sistem
roda gigi reduksi tunggal atau single reduction gears dengan loss 2% untuk arah maju shg G
= 0,98
14

NRP : 6113030054
Rencana Umum

BHP scr

Laporan Tugas Gambar

= SHP / G
= 1195.41 / 0.98
= 1219.8 HP

b. BHPmcr
Daya keluaran pada kondisi maksimum dari motor induk, dimana besarnya daya BHPscr =
dari BHPmcr (kondisi maksimum)
BHP mcr

= BHPscr / 0.85
= 1219.8 / 0.85
= 1435.085 HP
= 1435 HP

3. 10. Pemilihan Mesin Induk


Pilihan 1 :
Merek

: Caterpillar

Cycle

: 4 Strokes

Type

: Marine Engine 3512B

Daya Maksimum

: 1300 1475 BHP

Bore

: 170 mm

Strokes

: 190 mm

Engine Speed

: 1200 rpm

Displacement

: 51.8 L

Panjang

: 2994 mm

Lebar

: 1703 mm

Tinggi

: 2091 mm

15

NRP : 6113030054
Rencana Umum

16

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Pilihan 2 :
Merek

: Wartsila

Type

: Marine Engine 6L20

Daya Maksimum

: 1080 kW atau 1470 BHP

Bore

: 200 mm

Strokes

: 280 mm

Engine Speed

: 1000 rpm

SFOC

: 188 196 g/kWh

Weight

: 9.3

Panjang

: 3254 mm

Lebar

: 1579 mm

Tinggi

: 2424 mm

17

NRP : 6113030054
Rencana Umum

18

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Pilihan 3 :
Merek

: MAN B&W

Type

: Marine Engine BL23/30A

Daya Maksimum

: 800 1280 kW atau 1090 - 1740 BHP

Bore

: 225 mm

Strokes

: 300 mm

Engine Speed

: 900 rpm

SFOC

: 190 g/kWh

Weight

: 15

Panjang

: 4136 mm

Lebar

: 1628 mm

Tinggi

: 3176 mm

19

NRP : 6113030054
Rencana Umum

20

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

BAB IV PERHITUNGAN KONTRUKSI


4. 1. Menghitung L Kontruksi
Metode yang digunakan adalah BKI Volume II
Rumus

= 85% * H moulded
= 85% * 5.8
= 4.93 m
Ditarik sejajar dengan WL, sehingga di dapat panjang WL sebesar 74.42

L Kontruksi

= 96% * 74.42
= 71.4432 m

4. 2. Tinggi Dasar Geladak (Double Bottom)


Menurut BKI 2006 Volume II Bab 8, 2.2.1 ;
Rumus = 350 + (45 * B)
Menurut General Arrangement Plan :
Untuk kapal tanker, tinggi double bottom minimum adalah B / 15, tetapi tidak boleh kurang
dari 1 m dan tidak boleh lebih dari 3 m
h

= B / 15
= 11.2 / 15
= 0.746 m = 0.75 m
= 1 m (supaya orang bisa bekerja didalamnya)

4. 3. Jarak Gading (Frame Spacing)


Jarak gading atau Frame Spacing merupakan jarak antara 2 gading yang terletak
antara Sekat Ceruk Buritan (After Peak Bulkhead) dengan Sekat Tubrukan (Collision
Bulkhead). Jarak tersebut dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
a0

= (L / 500) + 0.48

(BKI vol II 1989 sec 9. A 1.1)

= (73 / 500) + 0.48


= 0,626m ( Maksimum ), jadi harga a0 diambil sebesar 0.626 m.

21

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Menurut BKI vol II 2006 section 9 A.1.1, di depan sekat tubrukan dan dibelakang
sekat ceruk buritan, jarak gading pada umumnya tidak boleh lebih dari 600 mm atau 0.6 m.
Sehingga dalam perencanaannya jarak gading di depan sekat tubrukan dan dibelakang sekat
ceruk buritan adalah 0.6 m
4. 4. Perencanaan Letak Sekat Tubrukan dan Sekat Ceruk Buritan
4. 4. 1 Sekat Tubrukan (Collision Bulkhead)
Syarat letak sekat tubrukan di belakang FP untuk kapal dengan L < 200 m adalah
( 0,05 0,08 ) L.
Collision bulkhead

= 0.08 x L
= 0.08 x 73
= 5.84 m

4. 4. 2 Sekat Ceruk Buritan (Sterntube Bulkhead)


Syarat minimum adalah 3 kali jarak gading diukur dari ujung boss. Perencanaan letak
sekrat tubrukan (collition Bulkhead) dan Sekat Ceruk Buritan :
a. Sekat Tubrukan

: frame 112

b. Sekat Ceruk Buritan

: frame 09

4. 5. Perencanaan Panjang Ruang Mesin


Jarak sekat kamar mesin diletakkan dengan mempertimbangkan banyak hal antara
lain :
Panjang mesin
Poros
Jarak untuk peletakan peralatan di depan mesin induk
Dalam hal ini panjang kamar mesin diusahakan seminimal mungkin sesuai dimensi
permesinan yang ada agar ruang muat menjadi maksimal. Sekat depan kamar mesin
dilokasikan sejauh mungkin kebelakang untuk memberi kapasitas ruang muat yang lebih
besar, pada umumnya lokasi sekat depan kamar mesin berjarak 17% hingga 22% didepan AP.
Dimensi mesin:
p

= 2994 mm

= 1703 mm

= 2091 mm
22

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Panjang sekat depan ruang mesin

= 15-22 % L
= 21% x L
= 21% x 73
= 15.33 m

Pada perencanaan ini panjang kamar mesin diambil sebesar 21% dari panjang kapal
dengan panjang 15.33 m (gading no. 09 - 31)
4. 6. Perencanaan Panjang Tangki Ruang Muat
Panjang ruang muat

= L Collision bulkhead Panjang sekat depan kamar mesin


= 73 5.84 15.33
= 51.83 m

Ruang muat I terletak pada frame no. 85 sampai dengan 110, dengan panjang ruang
muat 15 m.
Ruang muat II terletak pada frame no. 61 sampai dengan 85, dengan panjang ruang
muat 14.4 m.
Ruang muat III terletak pada frame no. 37 sampai dengan 61, dengan panjang ruang
muat 14.4 m.

23

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

BAB V PERHITUNGAN VOLUME RUANG MUAT


5. 1. Perhitungan Volume Ruang Muat
Perhitungan volume ruang muat disesuaikan dengan jumlah ruang muat yang telah
direncanakan (terletak pada frame berapa sampai berapa). Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan Metode Simpson.
5. 1. 1 Ruang Muat 1

5. 1. 2 Ruang Muat 2

5. 1. 3 Ruang Muat 3

24

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

5. 2. Perhitungan Tangki Air Ballast


Untuk perhitungan tangki ballast berdasarkan buku MARINE AUXILARY
MACHINERY & SYSTEM, p 453
Berat air ballast direncanakan berkisar antara 10 - 17 % berat displasement kapal,
direncanakan 13 % x displasement kapal, jadi berat air ballast adalah sebagai berikut:
( = 2933.14 Ton )
Wballast = x 13 %
= 2933.14 Ton x 13 %
= 381.3082 Ton
Wballast
air laut

Vtb

381.3082 Ton
1.025Ton / m 3

= 372.008 m3

25

NRP : 6113030054
Rencana Umum

5. 2. 1 Tangki Ballast 1

5. 2. 2 Tangki Ballast 2

26

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

5. 2. 3 Tangki Ballast 3

5. 3. Perhitungan Tangki Sloop Tank

Total Volume = 125.9 m3

27

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

BAB VI PERHITUNGAN COMSUMABLE


Perhitungan DWT :
1. Berat Bahan Bakar Mesin Induk

(Wfo)

2. Berat Bahan Bakar Mesin Bantu

(Wfb)

3. Berat minyak Pelumas

(Wlo)

4. Berat Air Tawar

(Wfw)

5. Berat Bahan Makanan

(Wp )

6. Berat Crew dan Barang Bawaan

(Wcp)

7. Berat Cadangan

(Wr )

8. Berat Muatan Bersih

(Wpc)

6. 1. Berat Bahan Bakar Mesin Induk


Wfo = BHPme . bme . S/Vs . 10-6 . C ( ton )
dimana :
BHPme

= Bhp mesin induk (katalog mesin) kW

bme

= spesifik konsumsi bahan bakar mesin induk (181 g/kWh)

= jarak pelayaran ( mil )

Vs

= kecepatan dinas ( knot )

= koreksi cadangan ( 1,3 1,5 )

Wfo

= BHPme . bme . S/Vs . 10-6 . C ( ton )

Wfo

= 1280 x 181 x 500/11 x 10-6 x 1.4 ( ton )

Wfo

= 14.74 ton
6. 1. 1. Menentukan volume bahan bakar mesin induk :

V fo = Wfo / ( m3 )
V fo = 14.74 / 0.95 ( m3 )
V fo = 15.5 m3

28

dimana: = 0,95 ton/m3

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

6. 1. 2. Volume bahan bakar mesin induk ada penambahan karena :


Double bottom ( 2 % )
Ekspansi karena panas ( 2 % )
Vfo + 4% Vfo = 15.5 m3 + 0.62
= 16.12 m3

6. 2. Berat Bahan Bakar Mesin Bantu ( Wfb )


Wfb = ( 0,1 0,2 ) Wfo ( ton )
Wfb = 0.2 x 14.74 ( ton )
Wfb = 2.948 ton
6. 2. 1. Menentukan volume bahan bakar mesin bantu ( Vfb ) :
Vfb = Wfb / diesel ( m3 )

dimana: : = 0,95 ton/m3

Vfb = 2.948 / 0.95 ( m3 )


Vfb = 3.1 m3
6. 2. 2. Volume tangki bahan bakar mesin bantu ada penambahan sebesar 4 % Vfb
Volume tanki = Vfb + (4% x Vfb ) (m3 )
= 3.1 + (4% x 3.1) (m3 )
= 3.224 m3

6. 3. Berat Minyak Pelumas ( Wlo )


Wlo = BHPme . blo . S/Vs . 10-6 . ( 1,3 1,5 ) ( ton ) , dimana : blo = 1,2 1,6
Wlo = 1280 x 1.4 x 500/11 x 10-6 x 1.4 ( ton )
Wlo = 0.114 ton
6. 3. 1. Menentukan volume minyak pelumas ( lubricating oil ):
Vlo = Wlo /

( m3 )

Vlo = 0.114 / 0.9

( m3 )

Vlo = 0.1267 m3
29

dimana: = 0,90 ton/m3

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

6. 3. 2. Volume tangki ada penambahan sebesar 4 % Vlo.


Volume tanki = Vlo + (4% x Vlo ) (m3 )
= 0.1267 + (4% x 0.1267) (m3 )
= 0.131768 m3
=0.132

6. 4. Berat Air Tawar ( Wfw )


6. 4. 1. Untuk diminum
( Wmi ) = (Zc x Cmi x S )/ ( 24 x Vs x 1000)
dimana :
Cmi : Koefisien pemakaian air minum (10-20 )Kg /crew hari
Direncanakan 15 kg/crew . hari
Untuk 13 orang
Wmi

= (13 . 15 . 500 ) / (24. 11 .1000)


= 97500 / 264000 ton
= 0.37 ton

Untuk 15 orang
Wmi

= (15 . 15 . 500 ) / (24. 11 .1000)


= 112500 / 264000 ton
= 0.43 ton

6. 4. 2. Untuk cuci
(Wcu) = (Zc x Ccu x S ) / (24 x Vs x 1000)
dimana :
Ccu : Koefisien air mandi (80-200)
Direncanakan koefisien air mandi ( 100 kg / crew. hari )
Untuk 13 orang
Wcu
30

= (13 . 100 . 500 ) / (24. 11 .1000)

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

= 650000 / 264000 ton


= 2.46 ton
Untuk 15 orang
Wcu

= (15 . 100 . 500 ) / (24. 11 .1000)


= 750000 / 264000 ton
= 2.84 ton

6. 4. 3. Untuk pendinginan mesin


(Wpm) = (2-5) x BHP
dimana :
Cpm : Koefisien air pendingin (2-5) kg
Direncanakan 5 kg /HP
Wpm = 5 x 1280
= 6400 kg

=> 6.4 ton

Untuk 13 orang,
Total Wfw

= 0.37 + 2.46 + 6.4

Total Wfw

= 9.23 ton

Untuk 15 orang,
Total Wfw

= 0.43 + 2.84 + 6.4

Total Wfw

= 9.67 ton

6. 5. Berat Bahan Makanan ( Wp )


( Wp ) = (Zc x Cbm x S) / (24 xVs x 1000)
dimana :
Cbm = Koefisien pemakaian bahan makanan ( 3-5 )
Direncanakan 5 kg /crew. hari
Untuk 13 orang,
Wp

= (13 x 5 x 500) / (24 x 11 x 1000)


31

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Wp

Laporan Tugas Gambar

= 0.123 ton

Untuk 15 orang,
Wp

= (15 x 5 x 500) / (24 x 11 x 1000)

Wp

= 0.142 ton

6. 6. Berat Crew Dan Barang Bawaan ( Wcp )


a. Untuk crew

= 75 kg / orang hari

b. Untuk barang

= 25 kg / orang hari

Wcp = berat crew + berat barang


Wcp = 75 kg + 25 kg
Wcp = 100 kg
Wcp = 0.1 ton
Untuk 13 orang

= 1.3 ton

Untuk 15 orang

= 1.5 ton

6. 7. Berat Cadangan ( Wr )
Terdiri dari peralatan di gudang:
1. Cat
2. Peralatan reparasi kecil yang dapat diatasi oleh ABK
3. Peralatan lain yang diperlukan dalam pelayaran
Wr = ( 0,5 1,5 ) % . Displ. ( ton )
Wr = 1 % x 2933.14 ( ton )
Wr = 29.3314 ton

6. 8. Berat Muatan Bersih ( Wpc )


Wpc diperoleh dari : DWT - berat keseluruhan
Lwt dengan perhitungan kasar
32

= 1/3 x Disp

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

= 1/3 x 2933.14
= 977.7 ton
Dwt diperoleh dari : ( Disp - LWT perhitungan kasar )
maka :
DWT = Disp LWT
= 2933.14 977.7
= 1955.44 ton
Berat keseluruhan yang di rencanakan :
DWT Wpc

= Wfo + Wfb + Wlo + Wfw + Wp + Wcp + Wr


= 14.74 + 2.948 + 0.114 + 9.67 + 0.142 + 1.5 + 29.3314
= 58.4454 ton

Wpc

= DWT - berat keseluruhan

Wpc

= 1955.44 58.4454 ton

Wpc

= 1896.9946 ton

Hasil :
DWT = berat keseluruhan + Wpc ton
DWT = 58.4454 + 1896.9946 ton
DWT = 1955.44 ton

LWT = Displ DWT


LWT = 2933.14 1955.44
LWT = 977.7 Ton

6. 9. Perhitungan MDO, LOT dan Fresh Water


6. 9. 1. Perhitungan Tangki Bahan Bakar Mesin Induk (Medium Diesel Oil A)
Terletak pada frame 39 sampai dengan 43

33

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Total Volume 23.5 m3


6. 9. 2. Perhitungan Tangki Bahan Bakar Mesin Bantu (Medium Diesel Oil B)
Terletak pada frame 37 sampai dengan 39

Total Volume 11.4 m3


6. 9. 3. Perhitungan Tangki Minyak Pelumas (Lubricating Oil Tank)
Terletak pada frame 35 sampai dengan 37

Total Volume 10.9 m3


6. 9. 4, Perhitungan Tangki Air Tawar ( Fresh Water Tank)
Terletak pada frame 5 sampai dengan 9

34

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Total Volume 36.62 m3

35

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

BAB VII PERENCANAAN RUANG AKOMODASI


Dari SHIP DESIGN AND CONSTRUCTION 1980, hal. 113 1260 diperoleh
beberapa persyaratan untuk crew accomodation.
BRT

= 0.6 DWT
= 0.6 x 1955.44
= 1173.264 BRT

7. 1. Perencanaan Ruang Tidur (Sleeping Room)


Ruang tidur harus diletakkan di atas garis air muat di tengah / di belakang kapal.
Ruang tidur yang direncanakan :
Semua kabin ABK terletak pada dinding luar sehingga mendapat cahaya
matahari.
Bridge Deck terdapat ruang tidur Captain dan Chief Engineer.
Boat Deck terdapat ruang tidur Chief Officer, Second Officer, Second
Engineer, Chief Cook.
Poop Deck terdapat ruang tidur Chief Cook, Quarter Master (2).
Main Deck terdapat ruang tidur, Boatswan, Seaman, Stewards, Boys,
Mechanic.
Tidak boleh ada hubungan langsung ( opening ) di dalam ruang tidur dari ruang
muat, ruang mesin, dapur, ruang cuci umum, WC, paint room dan dry room ( ruang
pengering ).
Tinggi ruangan dalam keadaan bebas minimum 190 m.
Perabot dalam ruang tidur.
1. 1. Ruang tidur Captain
Tempat tidur single bad, lemari pakaian, sofa, meja tulis dengan kursi putar, TV,
kamar mandi, bathtub, shower, wash basin dan WC.
1. 2. Ruang tidur Perwira
Tempat tidur single bed, lemari pakaian, meja tulis dengan kursi putar dilengkapi
dengan komputer.
1. 3. Ruang tidur Bintara
Tempat tidur single bed, lemari pakaian, meja tulis dengan kursi putar. Pada ruang
tidur bintara, satu kamar diisi dengan satu orang.
Ukuran perabot.
Tempat tidur
36

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Ukuran tempat tidur minimal 190 x 68 cm. Direncanakan ukuran tempat tidur
tiap orang 190 x 80 cm.
Lemari pakaian
Ukuran lemari pakaian yang direncanakan 150 x 60 x 60 cm.
Meja tulis
Ukuran meja tulis yang direncanakan 80 x 50 x 80 cm

7. 2. Perencanaan Ruang Makan (Mess Room)


Ruang makan harus menampun seluruh jumlah ABK
Untuk kapal yang lebih dari 1000 BRT harus tersedia ruang makan yang terpisah
untuk perwira dan bintara.
Letak ruang makan sebaiknya dekat dengan pantry dan galley (dapur).
Drencanakan untuk ruang makan bintara terletak pada Main Deck dan ruang makan
perwira terletak pada Poop Deck.
Fasilitas ruang makan : meja dan kursi makan, TV, almari penyimpanan, wash basin.
7. 3. Perencanaan Kamar Mandi (Sanitary)
Jumlah WC minimum untuk kapal lebih dari 3000 BRT adalah 6 buah.
Untuk kapal dengan radio operator terpisah maka harus tersedia fasilitas sanitary di
tempat itu.
Fasilitas sanitary umum minimum.
Shower untuk 8 orang atau kurang
Satu WC untuk 8 orang atau kurang
Satu wash basin untuk 6 orang atau kurang
Sanitary yang direncanakan :
a. Di Main Deck

Satu shower untuk 3 orang atau lebih (3 shower)


Satu WC untuk 3 orang atau lebih (3 WC)
Satu wash basin
Satu urin oiler
b. Di Poop Deck

Satu shower untuk 1 orang (3 shower)


Satu WC untuk 1 orang (3 WC)
Satu wash basin
Satu urin oiler
c. Di Boat Deck

37

Satu shower untuk 3 orang atau lebih (1 shower)


Satu WC untuk 3 orang atau lebih (1 WC)
Satu wash basin

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Satu urin oiler


d. Di Bridge Deck

Ruang tidur Captain terdapat bathtub, washbasin, WC


Ruang tidur Chief Engineer terdapat bathtub, wash basin, WC
e. Di Navigation Deck

Terdapat satu WC dan satu wash basin

7. 4. Perencanaan Mosque
Sesuai dengan jumlah ABK yang beragama Islam, maka direncanakan letak mosque
di Poop Deck yang dilengkapi dengan tempat wudhu dan almari penyimpanan peralatan salat.
7. 5. Perencanaan Ship Office
Letak ship office direncakana di Main Deck dengan fasilitas meja dilengkapi kursi
putar, komputer dan almari penyimpanan.
7. 6. Perencanaan Dry Provision dan Cold Storage
Dry provision
Dry provision berfungsi untuk menyimpan bahan bentuk curah yang tidak
memerlukan pendinginan dan harus dekat dengan galley dan pantry.
Cold storage
Untuk bahan yang memerlukan pendinginan agar bahan makanan tersebut tetap segar
dalam pelayaran
Temperatur ruangan harus dijaga terus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut.

Untuk menyimpan daging suhunya maksimum -22 C


Untuk menyimpan sayuran suhunya maksimum 4 C
Untuk menyimpan ikan suhunya masksimum -18 C

7. 7. Perencanaan Dapur (Galley)


Letaknya berdekatan dengan ruang makan, cold dan dry store
Luas lantai 0.5 m2 /ABK

Harus dilengkapi dengan Exhause fan dan ventilasi untuk menghisap debu dan asap
Harus tidak ada bukaan antara dapur dengan kamar tidur
Dapur yang direncanakan terletak pada Main Deck dekat dengan Mess room.
Fasilitas dapur : kompor, lemari penyimpanan dan lemari pendingin, wash basin, lift
food ke pantry di Poop deck

38

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

7. 8. Perencanaan Ruang Navigasi


Ruang kemudi (Wheel house)
Terletak pada deck yang palig tinggi sehingga pandangan ke depan dan ke
samping tidak terhalang (visibility 360 )
Flying whell house lebarnya selebar kapal untuk mempermudah waktu
berlabuh
Jenis pintu samping ialah pintu geser

Ruang peta (Cart room)


Terletak pada ruang wheel house
Antara ruang peta dan wheel house harus bisa langsung berhubungan sehingga
perlu dilengkapi dengan tirai yang dapat menghubungkan keduanya
Ruang rado (Radio room)
Diletakkan setinggi mungkin di aras kapal dan harus terlindungi dari air dan
gangguan suara
Ruang radi harus terpisah dari kegiatan lain
Ruang tidur radio operator harus dekat dengan radio room dan dapat ditempu
dalam waktu 3 menit
Battery room
Merupakan tempat untuk menyimpan Emergency Source of Electrical Power (
ESEP)
Terletak di tempat yang jauh dari pusat kegiatan karena suara bising akan
mengganggu
Harus mampu men-supply kebutuhan listrik minimal 3 jam pada saat kapal
dalam kondisi darurat
Instalasi harus masih bisa bekerja jika kapal miring sampai 22.5 atau kapal
mengalami trim 10
7. 9. Perencanaan Engine Casing

39

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Engine casing harus cukup besar untuk memudahkan pekerjaan pada cylinder head
station. Umumnya engine casing mempunyai tangga dalam. Tangga dalam engine casing
lebarnya antara 0,6 ~ 0,8 m.
Engine casing dapat berfungsi sebagai berikut.

Lubang pemasukan mesin


Tempat pipa gas buang
Lubang sinar matahari masuk
Tempat escape ladder

Dalam perencanaan dimensi engine casing, orientasinya ialah pada dimensi mesin
yang digunakan. Dimensi engine casing yang direncakan ialah :

Panjang
Minimal sama dengan panjang mesin. Panjang mesin yang dipilih 3.25 m, maka
dipakai 5.4 m.

Lebar
Minimal sama dengan lebar mesin. Lebar mesin yang dipilih 0.79 m, maka dipakai
1.39 m.

40

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

BAB VIII PERLENGKAPAN SISTEM NAVIGASI


8. 1. Anchor Light
Setiap kapal dengan L > 150 ft pada saat lego jangkar harus menyalakan anchor light.
Warna
Jumlah
Visibilitas
Sudut Sinar

: Putih.
: 1 buah.
: 3 mil ( minimal )
: 360o horisontal.

Tinggi
Letak

: 8 meter.
: Forecastle.

8. 2. Lampu Buritan (Stern Light)


Warna
Visibilitas
Sudut Sinar
Jumlah
Letak

: Putih.
: 3 mil ( minimal )
: 135o horisontal
: 1 buah.
: Buritan

8. 3. Lampu Tiang Agung (Mast Head Light)


Warna
Visibilitas
Sudut Sinar
Tinggi
41

: Putih.
: 6 mil ( minimal )
: 225o horisontal
: 6 - 12 meter (di tiang agung depan)

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

: 4,5 meter (di tiang di top deck di ukur dari Mast head
light pada tiang agung depan )

8. 4. Lampu Sisi (Side Light)


Jumlah :

Starboard Side : 1 buah (kanan)


Port Side
: 1 buah (kiri)

Starboard Side : Hijau (kanan)


Port Side
: Merah (kiri)
: 2 mil ( minimal )
: 112,5o horisontal

Warna :

Visibilitas
Sudut Sinar
Letak

: Navigation deck (pada Fly Wheel House)

8. 5. Morse Light
Warna

: Putih.
: 360o horizontal

Sudut Sinar
Letak di Top Deck, satu tiang dengan mast head light, antena UHF dan radar.
8. 6. Lampu Diluar Kendali (NOT UNDER COMMAND)
Lampu diluar komando (not undercommand) berwarna merah terdiri dari dua lampu
yang diletakkan dalam satu garis vertikal berjarak satu terhadap yang lain sejarak 1,8m dan
dapat dilihat disemua keliling horisontal berjarak sedikit-dikitnya 2 mil dan instalasinya dapat
portable atau permanen.
8. 7. Lampu Khusus (Special Light)
42

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Lampu Khusus (Special Light) dipasang pada kapal-kapal khusus dan diletakkan pada
tiang navigasi dan biasanya lampu berwama putih jumlahnya lebih dari satu. Untuk lampu
pada kapal tunda pada saat menarik kapal harus tersedia dua lampu yang dipasang satu
vertikal dengan lampu tiang dan berjarak satu sama lain tidak kurang 1,8m bersudut 225o
instalasinya kadang-kadang portable.
8. 8. Tanda Suara
Tanda suara ini dilakukan pada saat kapal melakukan manuver di pelabuhan dan
dalam keadaan berkabut atau visibilitas terbatas. Setiap kapal dengan panjang lebih dari 12 m
harus dilengkapi dengan bel dan peluit.
8. 9. Pengukur Kedalaman (Depth Sounder Gear)
Setiap kapal dengan BRT diatas 500 gross ton dan melakukan pelayaran internasional
harus dilengkapi dengan pengukur kedalaman yang diletakkan di anjungan atau di ruang peta.

8. 10. Compass
Setiap kapal dengan BRT diatas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan gyro
compass yang terletak di compass deck dan magnetic compass yang terletak di wheel house.

8. 11. Radio Direction Finder dan Radar


Setiap kapal dengan BRT diatas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan direction
finder dan radar yang masing-masing terletak diruang peta dan wheel house. Fungsi utama
dari radio direction finder adalah untuk menentukan posisi kapal sedangkan radar berfungsi
untuk menghindari.

43

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

BAB IX PERENCANAAN PINTU, JENDELA DAN TANGGA


9. 1. Perencanaan Pintu
9. 1. 1. Pintu Baja Kedap Cuaca ( Ship Steel Water Tight Door )
Digunakan sebagai pintu luar yang berhubungan langsung dengan cuaca bebas.

Tinggi
Lebar
Tinggi ambang

: 1800 mm
: 800 mm
: 300 mm

Gambar Pintu Baja Kedap Cuaca


(Ship Steel Water Tight Door)
9. 1. 2. Pintu Dalam

Tinggi
Lebar
Tinggi ambang

: 1800 mm
: 700 mm
: 200 mm

9. 2. Ukuran Jendela
Jendela bundar dan tidak dapat dibuka (menurut DIN ISO 1751), direncanakan
menggunakan tipe A dengan ukuran d = 400 mm.

Jendela persegi
- 1. Panjang

: 400 mm

Lebar

: 400 mm

- 2. Panjang

: 900 mm

Lebar

: 500 mm

Untuk wheel house


Berdasarkan simposium on the design of ship budges

44

Semua jendela bagian depan boleh membentuk sudut 15o.


Bagian sisi bawah jendela harus 1,16 meter diatas deck
Jarak antara jendela tidak boleh kurang dari 100 mm

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

9. 3. Ladder / Tangga
9. 3. 1. Accomodation ladder
Accomodation ladder diletakkan menghadap ke belakang kapal. Sedangkan untuk
menyimpannya diletakkan di poop deck (diletakkan segaris dengan railing / miring). Sudut
kemiringan diambil 45o.
Dengan melihat gambar (kurva) Hidrostatik di dapatkan nilai T kosong melalui LWT.
LWT = 1/3 x Displacement
= 1/3 x 2933.14
= 977.7 ton
Kemudian masukkan nilai LWT ke dalam grafik Hidrostatik yang sebelumnya nilai
LWT dirubah dengan skala pada kurva hidrostatik yaitu 1 cm = 40 ton hasinya adalah
977.7 / 40 = 24.4 cm. Kemudian pada gambar tarik garis lurus ke arah horisontal sebesar 24.4

cm, selanjutnya tarik garis ke arah vertikal hingga menyentuh garis Incl (Displacement
Including Sheel), kemudian dari perpotongan ditarik garis horisontal ke kiri sampai
menyentuh garis ukur untuk sarat sehingga diketahui besarnya sarat kosong (TE).

T E = 1,8 m
Karena tangga akomodasi diletakkan di poop deck:
a

H 2,4 TE

= (5,8 +2,4 ) 1,8

45

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

= 6,4 m
Jadi:

Panjang tangga akomodasi (L)

a
Sin 45
6,4
0,707

=
= 9.05 m
Dimensi tangga akomodasi: ( direncanakan )
- Width of ladder = 600 s/d 800 mm
- Height of handrail = 800 mm
- The handrail = 1500 mm
- Step space = 200 s/d 350 mm diambil 300 mm

Gambar tangga akomodasi


9. 3. 2. Steel Deck Ladder
Digunakan untuk menghubungkan deck satu dengan deck lainnya. Pada kapal ini
menggunakan deck ladder type A dengan :
- lebar 800 mm
- Kemiringan terhadap horizontal 60 0
- Interval of treads 200 s/d 300,
- step space 200 mm.

46

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Gambar steel deck ladder


9. 3. 3. Ship Steel Vertical Ladders
Digunakan untuk tangga pada escape gang, tangga main hole dan digunakan untuk
tangga menuju ke top deck, direncanakan:
- Lebar tangga = 400 mm
- Interval treads = 300 s/d 340 mm
- Jarak dari dinding = 150 mm

47

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

BAB X PERLENGKAPAN KESELAMATAN


Kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan pelayaran yang sesuai yang
ada. Menurut fungsinya alat keselamatan dibagi 3, yaitu :
10. 1. Sekoci

Persyaratan sekoci penolong :


- Dilengkapi dengan tabung udara yang diletakkan dibawah tempat duduk.
- Memiliki kelincahan dan kecepatan untuk menghindar dari tempat kecelakaan
- Cukup kuat dan tidak berubah bentuknya saat mengapung dalam air ketika dimuati
ABK beserta perlengkapannya.
- Stabilitas dan lambung timbul yang baik
- Mampu diturunkan kedalam air meskipun kapal dalam kondisi miring 15o
- Perbekalan cukup untuk waktu tertentu.
- Dilengkapi dengan peralatan navigasi, seperti kompass radio komunikasi

48

Digunakan model Freefall degan ukuran :


-

Type

: GAR 6.0

Length

6,00 m

Breadth

2,35 m

Registered height

1,06 m

Persons

19

Weigth without persons

3100 kg

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Gambar rencana umum sekoci

Gambar sekoci luncur

Gambar davit dan sekoci luncur

10. 2. Perlengkapan Apung (Bouyant Apparatus)


10. 2.1. Pelampung Penolong ( Life Buoy )

Persyaratan pelampung penolong :


- Dibuat dari bahan yang ringan (gabus dan bahan semacam plastik)

49

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

- Berbentuk lingkaran atau tapal kuda


- Harus mampu mengapung dalam air selama 24 jam dengan beban sekurangkurangnya 14,5 kg besi
- Tahan pada pengaruh minyak, berwarna menyolok dan diberi tali pegangan, keliling
pelampung dilengkapi dengan lampu yang menyala secara otomatis serta ditempatkan
pada dinding atau pagar yang mudah terlihat dan dijangkau
- Jumlah pelampung untuk kapal dengan panjang 60 - 122 m minimal 12 buah

10. 2. 2. Baju Penolong (Life Jacket)

Persyaratan baju penolong :


- Mampu mengapung selama 24 jam dengan beban 7,5 kg besi
- Jumlah sesuai banyaknya ABK, berwarna menyolok dan tahan minyak serta
dilengkapi dengan peluit.

10. 3. Tanda Bahaya Dengan Signal atau Radio


Bila dengan signal dapat berupa cahaya, misal lampu menyala, asap, roket, lampu
sorot, kaca dsb. Bila berupa radio dapat berupa suara radio, misal radio dalam sekoci, auto
amateur rescue signal transmiter dsb.
10. 4. Alat Pemadam Kebakaran
Dalam kapal terdapat alat pemadam kebakaran berupa :
- CO2
50

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

- Air laut

Gambar sistem pemadam kebakaran dengan air laut

Gambar sistem pemadam kebakaran dengan CO2

Gambar sistem pemadam kebakaran dengan busa (foam)

51

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Gambar sistem pemadam kebakaran

52

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

BAB XI PERALATAN TAMBAT


11. 1. Penentuan Jangkar
Dari peraturan BKI 1989 ditentukan :
Z = D2/3 + 2hB + A/10
dimana :

D2/3 = (Lwl x B x T x Cb x 1.025) 2/3


= (76.65 x 11.2 x 5 x 0.7 x 1.025) 2/3
= 211.680764 ton
B

= Lebar kapal
= 11.2 m

= fb + h
= (H - T) + (4 x 2.4)
= (5.8 5) + (4 x 2.4)
= 10.4 m

= Luas penampang membujur dari bangunan atas diatas sarat air pada

centre line m2
= 209.18 m2
Maka,

= D2/3 + 2hB + A/10


= 211.680764 + 2*10.4*11.2 + (209.18 /10)
= 465.56

Pada tabel 18.2 vol II, BKI 1996 pada nomer register 120, Z = 465.56 berada
diantara nilai Z = 450 - 500. Sehingga dapat diperoleh:
- Jumlah Jangkar

= 2 buah

- Berat per Jangkar

= 1440 kg

- Panjang total

= 412.5 m

- Diameter
53

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

a. d1

= 38 mm

b. d2

= 34 mm

c. d3

= 30 mm

- Tali tarik
a. Panjang

= 180 m

b. Beban putus

= 275 kN

- Tali tambat
a. Jumlah

= 4 buah

b. Panjang

= 140 m

c. Beban putus

= 110 kN

Kemudian dari data dapat dianbil ukuran-ukuran yang ada pada jangkar yaitu sebagai
berikut :
Berat jangkar diambil 1350 kg
a = 22,6922 x Gd^1/3
dimana :
Gd : berat jangkar dalam kg
a

= 22,6922 x 1350^1/3
= 250.79 mm
= 251mm

54

a.

a = 251 mm ( Basic Dimension )

b.

0.779 x a

= 195.529 mm

c.

1.050 x a

= 263.55 mm

d.

0.412 x a

= 103.412 mm

e.

0.857 x a

= 215.107 mm

f.

9.616 x a

= 2413.616 mm

g.

4.803 x a

= 1205.553 mm

h.

1.100 x a

= 276.1 mm

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

i.

2.401 x a

= 602.651 mm

j.

3.412 x a

= 856.412 mm

k.

1.323 x a

= 332.073 mm

Dari Practical Ship Building direncanakan menggunakan jangkar type Hall


Ancor.
A

= 1700 mm

= 1205 mm

= 550 mm

= 1120 mm

= 890 mm

= 60 mm

11. 2. Penentuan rantai Jangkar


Setelah diketahui data-data dari jangkar yaitu :
- Panjang keseluruhan rantai jangkar = 412.5 mm
- Diameter rantai jangkar :
- diameter rantai jangkar

= 38 mm

- bahan

= ST.37-43

Komposisi dan konstruksi dari rantai jangkar meliputi :


1. Ordinary link
a : 6.00 d

= 228 mm

b : 3.60 d

= 136.8 mm

c : 1.00 d

= 38 mm

2. Large link

55

a : 6.50 d

= 247 mm

b : 4.00 d

= 152 mm

c : 1.10 d

= 41.8 mm

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

3. End link
a : 6.75 d

= 256.5 mm

b : 4.00 d

= 152 mm

c : 1.20 d

= 45.6 mm

4. Connecting Shackle
a : 7.10 d

= 269.8 mm

c : 4.00 d

= 152 mm

d : 0.60 d

= 22.8 mm

e : 0.50 d

= 19 mm

5. Anchor Kenter Shackle


a : 8.00 d

= 304 mm

b : 5.95 d

= 226.1 mm

c : 1.75 d

= 66.5 mm

6. Swivel
a : 9,.0 d

= 342 mm

b : 2,80 d

= 106.4 mm

c : 1,20 d

= 45.6 mm

d : 2,90 d

= 110.2 mm

e : 3,40 d

= 129.2 mm

f : 1,75 d

= 66.5 mm

7. Kenter Shackle

56

a : 6,00 d

= 228 mm

b : 4,20 d

= 159.6 mm

c : 1,52 d

= 57.76 mm

NRP : 6113030054
Rencana Umum

57

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

58

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

11. 3. Tali Tambat


Bahan yang dipakai untuk tali tambat terbuat dari nilon. Adapun ukuran- ukuran yang
dipakai berdasarkan data-data dari BKI 1989 didapatkan:
- Jumlah tali tambat

= 4 buah

- Panjang tali tambat

= 140 m

- Beban putus

= 110 KN

Keuntungan dari tali nylon untuk tambat :

Tidak rusak oleh air dan sedikit menyerap air.


Ringan dan dapat mengapung di permukaan air.

11. 4. Penentuan Bolard, Fairlaid, Hawse Pipe dan Chain Locker


11. 4. 1. Penentuan Bollard
Dari Partical Ship Building halaman 189 (Ship and Marine Engineering vol. IIIB)
dipilih type vertical bollard dan didapatkan ketentuan sebagai berikut :
- Ukuran Bollard adalah :
D

= 250 mm

= 1200 mm

= 360 mm

= 450 mm

Berat Bollard = 318 kg


Jumlah baut

= 8 buah

Diameter

= 1 inch

- Ukuran baut adalah :

59

= 750 mm

= 310 mm

= 50 mm

w1

= 30 mm

= 60 mm

NRP : 6113030054
Rencana Umum

= 100 mm

w2

= 40 mm

r1

= 40 mm

r2

= 85 mm

Laporan Tugas Gambar

Bollard ditempatkan di main deck, forcastle, dan poop deck


F

Weight

Type

i1

i2

kg

125

4.5

13.2

140

80

165

250

315

455

26

160

5.6

15.8

168

90

195

300

400

568

37

200

10.2 29

219

100

250

400

500

719

75

250

13.2 37.2

273

125

315

500

630

903

124

315

20.9 55

324

150

375

600

800

1124

230

400

28.5 75.4

406

175

435

700

1000

1406

356

500

52

123.4 508

200

515

830

1250

1758

723

630

62.7 158.1 610

225

615

1000 1570

2180

1084

710

83.1 219.3 711

250

675

1100 1750

2461

1532

11. 4. 2. Penentuan Fairlaid


Fairlaid berfungsi untuk mengarahkan dan mempelancar tali tambat. Type ini
tergantung dari jumlah roller yang digunakan yaitu antara 1 - 4 kadang - kadang fairlaid dan
chock digabung yang ddisebut fairlaid and chock. Ukuran tergantung dari diameter roller itu
sendiri tergantung dari hawses yang dipakai. Dari Practical Ship Building dan didapatkan
ukuran roller sebagai berikut:
Diameter roller

= 150 mm

Breaking strees hawses

= 29 ton

Diameter Bollard

= 225 250 mm

Diametre of fastering bolt

= 22 mm

Length(L)

= 1040 mm

60

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Breadth(B)

= 280 mm

Weight design I

= 140 kg

Weight design II

= 170 kg

Size

d1

d2

d3

d4

d5

h1

h2

h3

h4

s1

s2

P(tonnes)

150

150

240

105

85

90

158

25

40

15.8

200

200

310

130

110

115

190

25

40

19.8

250

250

380

150

130

135

245

25

40

28.5

300

300

440

170

150

155

270

35

50

33.6

350

350

500

190

170

175

294

35

50

10

10

44.8

400

400

560

200

180

185

332

35

50

12

12

58

450

450

630

225

205

210

341

35

50

12

12

64.2

500

500

680

245

225

230

358

40

50

15

15

84.3

Dari Breaking Stress tali penarik 15,8 Ton maka diambil ukuran fairlaid berdasarkan
Practical Ship Building dan didapatkan ketentuan sebagai berikut:
Size

= 150

h1

= 158 mm

d1

= 150 mm

h2

= 5 mm

d2

= 240 mm

h3

= 25 mm

d3

= 105 mm

h4

= 40 mm

d4

= 85 mm

s1

= 8 mm

61

NRP : 6113030054
Rencana Umum

d5

Laporan Tugas Gambar

= 90 mm

s2

= 6 mm

11. 4. 3. Hawse Pipe

Berdasarkan Practical Ship Building yang penentuannya tergantung dari ukuran dan
diameter rantai jangkar maka dipilih bahan hawse pipe dari besi tuang. Untuk diameter rantai
jangkar 38 mm.
Bagian :

62

9.0 x d

= 342 mm

0.6 x d

= 22.8 mm

0.7 x d

= 26.6 mm

3.5 x d

= 133 mm

5.0 x d

= 190 mm

1.4 x d

= 53.2 mm

47 x d

= 1786 mm

37 x d

= 1406 mm

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

11. 4. 4. Penentuan Chain Locker

Volume chain locker adalah :


Dimana :
Sm

= volume chain locker untuk panjang rantai jangkar 100 fathom rantai

= diameter rantai jangkar dalam inch

dalam m^3

= 38/25.4
= 1,49 inch
Panjang rantai jangkar = 412.5 m , dari GL diketahui 15 fathom = 25 m, maka : 412.5 m =
309.375 fathom atau di bulatkan = 309 fathom
Maka volume dari chain locker adalah :
Sm

= 309 / 100 x 1.492


= 6.86 m3

Perencanaannya yaitu dengan ditambah volume cadangan 20%, maka


Sm

= (20% x 6.86) + 6.86


= 8.232 m3

Volume diambil 9 m3
Pada chain locker diberi sekat pemisah antara kotak sebelah kanan dan kotak sebelah
kiri.
Perencanaan ukuran chain locker
V

= 3 x 2 x 1.5
= 9 m3

63

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Ukuran mud box


V

= 3 x 1 x 1.5
= 4.5 m3

11. 5. Penentuan Tenaga Windlass, Capstan, dan Steering Gear


11. 5. 1. Penentuan Tenaga Windlass
Perhitungan ini berdasarkan pada Practical Ship Building oleh M. Khetagurof
Gaya tarik cable lifter untuk menarik 2 jangkar adalah :
Tcl = 2.35 ( Ga + Pa x La ) kg
dimana :
Ga

= Berat jangkar
= 1350 kg

Pa

= Berat tiap rantai jangkar


= 0.023 x d2
= 0.023 x 382
= 33.212 kg/m

La

= Panjang rantai jangkar yang menggantung


= 412.5 / 2
= 206.25 m

Tcl

= 2.35 (1350 + 33.212 x 206.25 )


= 19269.94 kg

Diameter Cable Lift:


Dcl

= 0.013 d (m)
= 0.013 x 38
= 0.494 m

64

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Torsi pada Cable Lifter

cl =

TCL xDCL
2 x CL

dimana :
cl

= 0.9 s/d 0.92

Diambil = 0.91

19269.94 x0.494
2 x0.91

= 5230.413 kgm
Torsi pada poros motor Windlass

CL
Iaxa
=

dimana :
= efisiensi total (0.722 0.85)
Nm = 523 rpm 1165 rpm
Va = 0.2 m/s

Ia =

Nm
Ncl

diambil :

= 0.79

Nm

= 840 rpm

Ncl

65

60 xVa
0.04 xd

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

60 x0.2
0.04 x38

= 7.89 kgm

Ia

840
7.89

= 106.46

5230.413
106.46 x0.79

= 62.188 rpm
Daya effective Windlass

Pe

=
Pe

W xNm
716.2
62.188 x840
716.2

= 72.9 HP
11. 5. 2. Capstan

Dihitung juga:
Gaya pada capsta barrel
Twb = Pbr/6
= 14500/6 = 2416.667
Dimana:
Pbr = Tegangan putus dari wire ropes = 14500 kg
Momen pada poros capstan barrel
Mr = (Twb x Dwb) / (2 x Ia x a) (kgm)
66

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Dimana :

Laporan Tugas Gambar

Dwb = 0.4 m
Ia

= 166.67

= 0.85

Mr = (2416.667x 0.4)/(2 x 166.67 x 0.85)


= 3.41 kg m

Daya efektif
Pe = (Mr x 1000) / 975(HP)
= (3.41 x 1000) / 975
= 3.50 Hp
Dari Practical Ship Building dapat ditentukan:
- Type capstan = VC 18000 - 17

67

- Roop Speed

= 5 m/min

- Weight

= 527 kg

Model Number
NRP : 6113030054
Rencana Umum
Working Load
lb
Limit
kg
Starting
Working Load
Limit
Running
Rope Speed
Rope Diameter*
(Polypropylene)
Rope Diameter*
(Spect-Set)
Motor

Weight

E
Dimensions
F

J
68
K

VC
VC
VC
VC
VC
VC
VC
VC
VC
2000- 5000- 5000- 8000- 8000- 12000- 15000- 18000- 22000Tugas
26
30
45
13
30 Laporan
17
13 Gambar
17
17
2000 5000 5000 8000 8000 12000 15000 18000

22000

907

2268 2268 3628 3628

5442

6803

8163

9977

lb

1000 2500 2500 4000 4000

6000

7500

9000

11000

kg

454

2721

3401

4082

4989

ft/min

26

30

45

13

30

17

13

17

17

m/min

14

in

5/8

1-3/4

mm

16

29

29

38

38

44

50

in

5/8

5/8

5/8

3/4

3/4

7/8

1-1/4

1-1/4

mm

16

16

16

20

20

22

25

32

32

Hp

1.5

7.5

7.5

kW

1.1

2.3

3.8

2.3

3.8

3.8

3.8

5.7

5.7

Lb

202

330

355

452

474

660

1124

1162

1379

Kg

92

150

161

205

215

299

510

527

625

In

9.00

9.00

9.00 14.50 14.50 14.50

17.00

17.00

17.00

mm

229

229

229

368

368

368

432

432

432

In

5.58

6.00

6.00

8.75

8.75

8.75

10.50

10.50

12.40

mm

142

152

152

222

222

222

267

267

315

32.00

32.66

51.66

813

830

1312

23.69

23.69

22.90

602

602

582

16.09

16.09

11.88

349

409

409

302

11.50

11.50

11.50

11.50

In
mm
In
mm
In
mm
In

1134 1134 1814 1814

1-1/8 1-1/8 1-1/2 1-1/2

14.66 26.39 26.39 27.62 27.62 30.00


372

670

670

702

702

762

11.83 14.00 14.00 18.00 18.00 19.77


300

356

356

457

457

502

8.95 10.05 10.05 11.81 11.81 13.75


227

255

255

300

300

5.25 11.50 11.50 11.50 11.50

mm

133

292

292

292

292

292

292

292

292

In

0.75

0.75

0.75

1.00

1.00

1.00

1.25

1.25

1.25

mm

19

19

19

25

25

25

32

32

32

In

4.00

7.00

7.00

7.00

7.00

9.00

11.00

11.00

11.00

mm

102

178

178

178

178

229

279

279

279

In

0.81

0.81

0.81

1.06

1.06

1.06

1.31

1.31

1.31

mm

21

21

21

27

27

27

33

33

33

21.00

21.00

21.00

533

533

533

In
mm

11.00 11.00 11.00 17.50 17.50 17.50


279

279

279

445

445

445

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

11. 5. 3. Steering Gear


Luas daun kemudi

TxL
100

x [ 1 + 25 ( B/L )2 ]

5x73
100

x [ 1 + 25 ( 11.2 / 73 )2]

= 5.79 m2
Luas ballansir
A'

= 23% x A
= 23% x 5.79
= 1.3 m2

Untuk baling-baling tunggal dengan kemudi ballansir


= 1.8
= h/b
dimana :
h = Tinggi kemudi
b = Lebar kemudi
h

=xb
= 1.8 x b

=hxb

5.79

= 1.8 x b2

b2

= 3.22

= 1.79 m

= 1.8 x 1.79

maka :

= 3.23 m
69

NRP : 6113030054
Rencana Umum

x'

Laporan Tugas Gambar

= A' / h
= 1.3 / 3.23
= 0.4 m

Kapasitas mesin kemudi (power steering gear )


Dasarnya adalah gaya dan momen yang bekerja pada mesin tersebut
Gaya normal kemudi (Pn)
Pn = 1.56 x A x Va2 x sin
dimana :
A

= Luas daun kemudi


= 5.79 m2

Va

= 11 knots

sin = 35
= 1.56 x 5.79 x 112 x sin 35

Pn

= 622.96 kg
Moment puntir kemudi (Mp)
Mp = Pn ( x - a )
dimana :
a

= Jarak poros kemudi


= 0.5 m

= lebar kemudi = 1.79 m

= b (0.195 + 0.305 sin35)


= 1.79 (0.195 + 0.305 sin 35)
= 1.95 m
Mp

= 622.96 (1.95 0.5)


= 903.3 kgm

Daya Steering Gear


70

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

1.4 xM P xnrs
1000 xsg

D=
dimana :
nrs = 1/3 x /
= 35

= 30o
nrs = 1/3 x 35/30
= 0.4

Sg

= 0.1 s/d 0.35


= 0.225

1.4 x903.3x0.4
1000 x0.225

= 2.25 HP
Diameter tongkat kemudi
Menurut BKI 1989 :

Dt

Mp

903.3

= 9x
= 9x
= 87 mm

71

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Steering Gear hasil perhitungan diambil ukuran dalam katalog yaitu,


Type : J
Max. Angle : 2 x 70 deg
Weight : 500 kg
Design Torque : 29.4 kNm, 3 t-m
Max . Diameter of Rudderstock : 150 mm

72

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

BAB XII PERHITUNGAN PIPA DAN POMPA BONGKAR MUAT

Volume ruang muat effective = sesuai yang direncanakan


Berat jenis muatan ()

= 0.865 ton/m3

Waktu bongkar muat

= direncanakan 10 12 jam

12. 1. Kapasitas Pompa


12. 1. 1. Perhitungan Debet Muatan (Qe)
Qe = Volume ruang muat / waktu bongkar muat (m3/jam)
dimana :
Volume ruang muat effective = 1661.337 m3
Berat jenis muatan ()

= 0.865 ton/m3

Waktu bongkar muat

= 11 jam

Qe

= 1661.337 / 11
= 151.03 m3/jam

Kecepatan aliran = 2 m/s


Kapasitas pompa bantu (Qs)
Qs

= 25% x Qe
= 0.25 x 151.03
=37.75 m3/jam

12. 2. Diameter Pipa


12. 2. 1. Diameter pipa utama (Main Cargo Line)
Qe = V x [( x Db^2)/4] x 3600
Qe = 0.565 x Db^2
Db = (Qe / 0.565)
dimana :
V

= kecepatan aliran = 2 m/s


73

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Qe

= kapasitas pompa utama

Db

= diameter pipa utama


Db

Laporan Tugas Gambar

= (151.03/ 0.565)
= 16.35 cm
= 0.16 m
= 6.3 inch

Diameter pipa hasil perhitungan = 6.3 inch, sehingga diambil ukuran dalam katalog
Nominal Size : 6 inch
Outside Diameter :6.625 inch
12. 2. 2. Diameter pipa bantu
Qs = V x [( x Dbs^2)/4] x 3600

74

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Qs = 0.565 x Dbs^2
Dbs = (Qs / 0.565)
dimana :
V

= kecepatan aliran = 2 m/s

Qs

= kapasitas pompa bantu

Dbs

= diameter pipa bantu


Dbs

= (37.75 / 0.565)
= 8.2 cm
= 0.08 m
= 3.14 inch

Diameter pipa hasil perhitungan = 3.14 inch, sehingga diambil ukuran dalam katalog
75

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Nominal Size : 3 inch


Outside Diameter : 3.5 inch
12. 3. Tenaga Pompa
12. 3. 1. Tenaga Pompa Utama
N = (Qe x x H) / (3600 x 75 x )
dimana :
Qe

= debet muatan

= berat jenis muatan (0.865 ton/m3)

= efisiensi total pompa (0.5 0.9)

= pressure head
= H statis +H dinamis
H dinamis

= V^2 / (2 x g)

V = kecepatan aliran (2 m/s)


g = percepatan gravitasi (9.8 m/s2)
H statis
Z

= (Z + P) /

= H + 0.76 0.4
= 0.2 + 0.76 0.4
= 0.56 m

P = tekanan pancar (25 ton/m2)


H dinamis

= 2^2 / (2 x 9.8)
= 0.2 m

H statis

= (Z + P) /
= (0.56 + 25) / 0.865
= 2.6 m

H
N

= 2.8 m
= (Qe x x H) / (3600 x 75 x )
= (151.03 x 0.865 x 35.2) / (3600 x 75 x 0.7)

76

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

= 4598 6 / 189000
= 0.0015 kW
12. 3. 2. Tenaga pompa bantu
Ns

= 25% x N
= 0.25 x 0.0015
= 0.00037 kW

12. 4. Tiang Agung (Mast)


12. 4. 1. Jarak jangkauan Derrick Boom
L

= [( 0.5 x ( 0.5 x B x + 3 )) / sin 60]

= 14.1 m
12. 4. 2. Beban yang harus diterima boom ( direncanakan SWL = 2000 kg )

= 0.1 x SWL x d

= 3.14 ( D^4 d^4 ) / ( 32 x D )

dimana :
tebal plat = 0.02 x D
tebal plat rata rata ( estimasi ) = 30 mm
D = 1500
d = 0.96 x D
d = 1440
tinggi goose neck dari upper deck = 2.6 ~ 2.8 m
tinggi topping bracket dari upper deck = (0.6 ~ 0.8) L m
= 11.28 m
W

= 288000 cm^3

= 4992182.2 cm^3
= 49. 89 m^3

12. 5. Derrick Boom


Save preassure direncanakan = 2000 kg
77

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Di peroleh data sebagai berikut :


L1, L2, n, D, d, S, GI, GII
12. 5. 1. Winch Motor
Pe

= ( W x V ) / ( 75 x 60 )
= 332614.548 HP

dimana :
Pe : effective power
W : rated load
V : rated hoisting speed (30 m/min)
12. 5. 2. Input of Motor Power
Ip

= f x Pe
= 36254985.7 HP

f : 1.05 ~ 1.1 (diambil 1.09)


Pe : effective power
Untuk pemilihan Direct Boom dilihat dari swl yang dibutuhkan

78

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Untuk pemilihan pompa dilihat dari debet air dan tinggi dari tanktop sampai h kapal

Gambar Sistem pipa

79

ruang muat Oil Tanker

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Data dari katalog pompa yaitu,


Type : CD80M
Merk : Godwin Product Catalog
Branch Size : 3 x 3 mm
Flow Range : 0 350 gpm
Max. Total Dynamic Head : 93 ft
Height : 71 in
Length : 98 in
Width : 54 in
Weigth : 1620 lbs

80

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Perhitungan Instalasi Sistem Ballast


Pada Rancangan Umum telah diketahui volume dari tanki ballast 372.008 m3 maka apabila
dengan volume tersebut direncanakan dapat dikosongkan dalam waktu kurang dari 1 jam dan
diambil 30 menit, maka kapasitas pompa yang dibutuhkan adalah
Q

= V/t
=

372.008 m 3
30 x 60

= 0.406 m3/s
Perhitungan diameter dalam pipa utama
Kapasitas pompa sesuai rumus mekanika fluida
Q

= Ax V

Dimana

= Luasan pipa (m2)

= kecepatan aliran (2 4 m/s)


= diambil 3 m/s

Sehingga

= Ax V
= /4 x dh2 x V

dh

0.406 x 4
xV

0.406 x 4
3.14 x 3

= 0.415 m
= 415 mm
= 16.3 inch

81

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Diameter pipa hasil perhitungan = 6.3 inch, sehingga diambil ukuran dalam katalog
Nominal Size : 16 inch
Outside Diameter : 16 inch
Berdasarkan pipa yang beredar dipasaran, dipilih pipa jenis karbon steel. ANSI / ASME B
36.10M and API 5L
ANSI = American National Standards Institute
ASME = American Society of Mechanical Engineers
API = American Petroleum Institute
NPS = Nominal Pipe Size
O.D. =. Outside Diameter
E.H. = Extra Heavy
Dbl. = Double
Std. = Standart

82

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Perhitungan diameter pipa cabang


Ballast tank 1
Q

= V/t
=

101.0218 m 3
30 x 60

= 0.056 m3/s
dh

Qx4
xV

0.056 x 4
3.14 x 3

= 0.154 m
= 154 mm
= 6 inch

83

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Ballast tank 2
Q

= V/t
=

143.2243 m 3
30 x 60

= 0.0795 m3/s
dh

Qx4
xV

0.0795 x 4
3.14 x 3

= 0.183 m
= 183 mm
84

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

= 7.2 inchi

Ballast tank 3
Q

= V/t

95.81184 m 3
8 x 3600

= 0.0532 m3/s
dh

85

Qx4
xV

0.0532 x 4
3.14 x 3

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

= 0.150 m
= 150 mm
= 6 inchi

86

Laporan Tugas Gambar

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

Data dari katalog pompa yaitu,


Type : CD400M
Merk : Godwin Product Catalog
Branch Size : 18 x 18 mm
Flow Range : 4000 10000 gpm
Max. Total Dynamic Head : 147 ft
Height : 72 in
Length : 180 in
Width : 86 in
Weigth : 13575 lbs

PENUTUP
Setelah menyelesaikan Tugas Rencana Umum ini dapatlah diambil kesimpulan yang
perlu diperhatikan :
1. Ruang merupakan sumber pendapatan, sehingga diusahakan kamar mesin sekecil mungkin
tetapi jangan sampai mengurangi efektifitas dari mesin, agar didapat volume ruang muat
yang lebih besar.
2. Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang optimal pada
kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain dapat ditekan.
3. Perencanaan Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk kamar mesin dilakukan dengan
seefisien dan seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.
87

NRP : 6113030054
Rencana Umum

Laporan Tugas Gambar

4. Pengaturan sistem yang secanggih dan seoptimal mungkin agar mempermudah dalam
pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian ruangan yang kecil dan mempersingkat
waktu berthing kapal dipelabuhan bongkar muat.
5. Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa
semakin lama kapal sandar dipelabuhan bongkar muat semakin besar biaya untuk keperluan
tambat kapal.

88

Anda mungkin juga menyukai