HARDNESS TEST
Disusun Oleh :
1. Widia Yuliati PN
2. Mohammad Faizal H
3. Martina Caesar F
(6513040103)
(6513040105)
(6513040111)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Tujuan
1.1.1
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan pengujian kekerasan (hardness test)
terhadap suatu material dengan beberapa metode.
1.1.2
Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengujian kekerasan (hardness test)
terhadap suatu material dengan metode pengujian kekerasan Brinell,
Vickers, dan Rockwell sesuai prosedur.
2. Mahasiswa dapat menghitung nilai kekerasan benda uji dari pengujian
menggunakan metode Brinell, Vickers, dan Rockwell.
3. Mahasiswa dapat membuat grafik kekerasan rata-rata dari pengujian
kekerasan Brinell, Vickers, dan Rockwell.
Dimana :
P = Gaya tekan (kgf)
D = Diameter identor bola baja (mm)
d = Diameter hasil identasi (mm)
6. Penulisan nilai kekerasan seperti contoh berikut :
150 BH 2,5/150 10
Dimana :
1.2.2
3. Pada dasarnya semua beban bisa digunakan, kecuali untuk pelat yang tipis
harus digunakan beban yang ringan.
4. Pada pelaksanaannya, pengujian kekerasan ini dilakukan dengan menekan
identor pada permukaan specimen selama 10 30 detik.
5. Nilai kekerasan pengujian ini dinyatakan dalam satuan DPH (Vickers
Diamond Pyramid Hardness) yang dihitung berdasarkan diagonal
identasi dengan persamaan sebagai berikut :
DPH
= { 2P sin (/2) } / d2
= 1,854 P/d2
Untuk
= 136o
Dimana :
= Waktu Pembebanan(detik)
b.
Gambar 3. Jenis indentor dan jenis beban utama serta kombinasinya pada
metode pengujian kekerasan Rockwell
Skala Rockwell
C
a
D
A
G
B
F
K
E
H
pelaksanaan metode ini,
Indentor
Beban (Kg)
Satuan
Pad
Kerucut intan (DP)
150
RC
Kerucut intan (DP)
100
RD
Kerucut intan (DP)
60
RA
Bola 1/16
150
RG
Bola 1/16
100
RB
Bola 1/16
60
RF
Bola 1/8
150
RK
Bola 1/8
100
RE
Bola 1/8
60
RH
mula-mula spesimen diberi indentasi awal dengan beban
minor 10 Kg, setelah itu baru diberi beban utama (60 Kg, 100 Kg atau 150 Kg)
selama 10-30 detik.
4. Setelah spesimen dibebaskan dari kedua beban tersebut maka jarum skala
akan menunjukkan berapa nilai kekerasan dari spesimen tersebut.
5. Penulisan nilai kekerasan seperti contoh berikut : 73 Rc, dimana 73 nilai
kekerasannya, sedangkan Rc adalah skala yang digunakan:
BAB II
METODOLOGI
II.1 Alat dan Bahan
II.1.1
Alat
a.
b.
c.
d.
Obeng
e.
Stop Watch
f.
Mesin polister
g.
Bolpoin
h.
Lembar kerja
II.1.2
a.
Bahan
II.2
Tisu
LANGKAH-LANGKAH KERJA
Meratakan dan menghaluskan spesimen.
1.
Menyalakan mesin polister, katup dibuka sehingga air mengalir
di kertas gosok yang berputar.
2.
Mengambil spesimen, ditelungkupkan dengan sedikit tekanan
3.
4.
spesimen digosok lagi sampai tidak ada lagi goresan yang tidak searah.
Bila goresan sudah searah, motor dan aliran air dimatikan,
kemudian kertas gosoknya
halus (120, 240, 400,
5.
dan
diganti
dengan
grid
yang
lebih
sebelumnya.
Bila proses poles telah selesai, matikan motor dan aliran air
mesin polister serta cuci spesimen dengan air dan keringkan dengan
tissue.
9. Menyalakan lampu dan atur posisi spesimen serta focus lensa sehingga
bekas indentasi tampak pada layer.
10. Mengukur diagonal indentasi pada posisi datar dan tegak serta hitung
rata-ratanya. Catat pada lembar kerja.
11. Mengulangi lagi untuk titik berikutnya
12. Bila sudah selesai lepas kembali indentor dan letakkan pada tempatnya.
Pengujian Kekerasan dengan Metode Rockwell C
1. Mengatur handle pada posisi Rockwell.
2. Melepaskan
baut
pada
tempat
pemasangan
indentor
dengan
menggunakan obeng.
3. Mengambil indentor untuk Rockwell C dan memasang indentor pada
tempatnya.
4. Menekan pen beban sesuai Rockwell C, mencatat pada lembar kerja.
5. Meletakkan spesimen pada anvil dan mengatur tepat pada titik
penetrasi.
6. Memutar handwheel sehingga permukaan spesimen menyentuh ujung
indentor dan memutar handwheel untuk pembebanan minor hingga
jarum kecil menunjuk angka 3.
7. Mengatur skala hingga jarum petunjuk tepat pada angka nol.
8. Mengambil stopwatch dengan tangan kiri dan menyalakan ketika
tangan kanan melepaskan handle beban.
9. Menarik handle dan mengunci handle pada tempatnya setelah 15 detik.
10. Mencatat pada lembar kerja nilai kekerasan yang ditunjukkan jarum.
11. Mengulangi kembali dengan langkah yang sama untuk titik kedua dan
ketiga.
12. Bila sudah selesai, melepas kembali indentor dan meletakkannya pada
tempatnya
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
III.1
No
Load (P)
Identor
Time
Type
1
2
3
70 kgf
72.5 kgf
71 kgf
: 15 detik
1
2
3
1. BHN
2. BHN
Rata-rata (mm)
0,960
0,965
0,98
3. BHN
90
80
70
60
50
BHN
40
Pengujian Ke
30
20
10
0
1
=
=
III.2
No
1
2
3
1. HV = 1,854
2. HV
= 1,854
= 1,854
= 1,854
= 83,23 kgf/mm2
= 84,86 kgf/mm2
3. HV = 1,854
= 1,854
= 94,78 kgf/mm2
120
100
80
BHN
60
Pengujian Ke
40
20
0
1
=
= 87,62 kgf/mm2
Jadi Nilai Kekerasan pada Base Metal =87,62 kgf/mm2
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengujian ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu, metode Brinell, metode Vickers,
metode Rockwell. Hal ini ditunjang dari perbedaan indentornya. T
etapi, yang
paling akurat yaitu dengan metode Rockwell, karena dilakukan secara otomatis
dan nilai kekerasan dapat dibaca langsung pada skala yang ada pada mesin uji
kekerasan.
B. Saran
Perlu diingat saat melakukan percobaan ini adalah material yang akan diuji
harus memiliki permukaan yang rata dan halus. Serta benda yang akan diuji
harus dibersihkan dengan mesin poles hingga benar-benar mengkilat untuk
mengurangi kesalahan saat dilakukan pengujian.