Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Metodologi pelaksanaan merupakan cara atau prosedur yang berisi


tahapan-tahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses
penelitian. Tiap tahapan maupun bagian yang menentukan tahapan selanjutnya
sehingga harus dilalui dengan teliti.

3.1 Tempat & Waktu Perencanaan


Perencanaan dilaksanakan di sebuah perusahaan kapal yang berlokasi di Jakarta
Selatan. Perencanaan system dilakukan mulai tanggal 12 April 2014 dengan judul
ANALISA REKONDISI MAIN ENGINE & SISTEM PROPULSI KAPAL
KUMAWA JADE 20.7 METER CATAMARAN

3.2 Objek Perencanaan


Sebuah Perusahaan Kapal merupakan industri bergerak di bidang repair,
repowering/rekondisi dan bangunan kapal baru. Perusahan ini dipercayai oleh
salah satu perusahaan swasta untuk rekondisi kapal jenis catamaran yang
mempunyai panjang 20.7 meter. Kapal ini akan dilakukan rekondisi yaitu
penggantian main engine dan system propulsinya karena performance kapal ini
sudah menurun seiiring dengan umur kapal yang sudah wajib diganti. Salah satu
permasalah menurunya performance kapal adalah kecepatan kapal sudah mulai
menurun, system propulsinya sudah rusak.

3.3 Identifikasi Dan Perumusan Masalah


Mengidentifikasi permasalahan objek yang akan dianalisa yaitu mengenai
menurunnya performa kapal dilihat dari menurunnya kecepatan kapal. Kemudian
merumuskan masalah yang akan diselesaikan mengenai perencanaan rekondisi
kapal Kumawa Jade 20.7 meter.

3.4 Studi Literatur


Studi literatur merupakan proses mengetahui tentang kapal, system propulsi
kapal dan mengenai power tentang kapal. Studi literatur merupakan proses
mengetahui tentang tahanan kapal dan system propulsi. Proses ini mengumpulkan
informasi dari buku dan handbook yang mendukung mengenai tahanan dan
system propulsi di kapal bedasarkan aturan dan klas yang berlaku.

3.5 Pengumpulan Data


Dalam proses pengumpulan data atau pengambilan data dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok proses pengambilan data, diantaranya :
1. Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian
secara langsung di lapangan. Pengumpulan data primer ini dilakukan
dengan jalan mengamati secara langsung di kapal dan meminta keterangan
serta mewawancarai karyawan yang terlibat secara operasional. Data yang
diperoleh antara lain adalah kecepatan kapal, kondisi main engine dan
system propulsi dan kontruksi yang berhubungan dengan main engine
berupa pondasi mesin dan lain-lain.

2. Data sekunder adalah data yang tidak langsung diamati oleh peneliti. Data
ini merupakan data berupa desain lama, spesifikasi kapal, rule dan standar
kapal serta buku-buku dan handbook tentang system propulsi kapal.

3.6 Analisa Power Kapal


Proses analisa power kapal dilakukan dengan cara:
a. Perhitungan Tahanan Kapal dengan beberapa metode
Proses perhitungan tahanan kapal dilakukan dengan beberapa metode
dengan memanfaatkan data lama kapal berupa karakteristik kapal. Metode
tahanan kapal menggunakan metode software maxsuf dan metode
perhitungan manual dengan metode Harvald.
Adapun langkah langkah perhitungan manual menggunakan metode
Harvald yaitu sebagai berikut :
1. Perhitungan Volume Displacement ()
Pertama kali yang perlu diketahui adalah dimensi dan karakteristik
kapal untuk mencari volume dari lambung yang terendam air. Adapun
persamaan untuk menghitung volume displacement menggunakan
persamaan sebagai berikut :
= Lwl x B x T x Cbwl
Dimana :
Lwl

Panjang kapal yang terkena air

Lebar kapal

Cbwl

Koefisien Blok yang terendam air

Adapun untuk menghitung Cbwl menggunakan persamaan sebagai


berikut:
Cbwl = (Ldisp x Cbdisp)/ Lwl
Dimana :
Ldisp adalah Panjang displacement kapal
Lwl adalah Panjang garis air kapal
2. Perhitungan Displacement ( )
Displacement merupakan berat kapal ketika lambung kapal pada posisi
garis air. Displacement merupakan berat kapal yang harus ditahan kapal
saat berlayar.
= Lwl x B x T x Cbwl x

3. Luas Permukaan Basah (S)


Berdasarkan versi rumus Mumford (Harvald 5.5.31, Tahanan &
Propulsi Kapal, hal 133, persamaan menentukan luas permukaan basah
adalah sebagai berikut :
S = 1.025 Lpp (Cbpp x B + 1.7T)

4. Menentukan Harga Bilangan Froude Dan Angka Reynould


Fn = Vs/ (g x Lwl)^0.5
Rn = (Vs x Lwl)/

5. Mencari Cf Dari Diagram


Cf = 0.075/ (log Rn-2)^2

6. Menentukan Harga Cr Dari Diagram


Cr merupakan tahanan sisa yang tersimpan secara tidak terlihat. Ada
beberapa macam yang bisa dihasilkan untuk menghitung tahahan sisa,
yaitu :
A. Badan Kapal
Kapal mempunyai beberapa bentuk badan kapal tergantung dari
volume displacement dan berat displacement. Untuk menentukan
nilan tahanan sisa berdasarkan badan kapal digunakan grafik dari
buku tahanan dan propulsi kapal karangan Harvald.
B. Ratio B/T
Rasio antara lebar dan tinggi sarat kapal dapat menghasilkan
tahanan sisa. Besar dari tahanan sisa berdasarkan rasio B/T adalah
dengan menggunakan grafik harvald.

7. Tahanan Udara (CAA)


Tahanan udara merupakan tahanan yang diakibatkan oleh gaya gesekan
badan kapal dengan udara. Koefisien tahanan udara berdasarkan grafik
harvald yaitu 0,707 x 10-3

8. Tahanan Kemudi (CAS)


Tahanan

kemudi

disebabkan

karena

kontruksi

kemudi

yang

menghambat aliran air. Berdasarkan buku harvald, tahanan kemudi


berkisar 0,04 x 10-3

b. Penentuan Main Engine Kapal


Analisa power yang digunakan yaitu dengan variabel kecepatan kapal.
Sehingga diperoleh beberapa daya yang dibutuhkan agar sesuai dengan
yang dibutuhkan. Kemudian dilakukan pemilihan power engine sesuai
dengan yang diharapkan.
Adapun langkah langkah menentukan daya main engine yaitu sebagai
berikut :

1. Menghitung Daya Efektif Kapal (EHP)


Daya Efektif atau EHP adalah daya yang diperlukan untuk
menggerakkan kapal di air atau untuk menarik kapal dengan kecepatan
v. Perhitungan daya efektif kapal (EHP) menurut buku HARVARD,
Tahanan & Propulsi Kapal, 6.2.1 hal. 135 sebagai berikut :
EHP = Rtdinas x Vs
2. Menghitung Daya Pada Tabung Poros Buritan Baling-Baling (DHP)
Adalah daya yang diserap oleh propeller dari sistem perporosan atau
daya yang dihantarkan oleh sistem perporosan
diubah menjadi daya dorong (thrust )
DHP = EHP/Pc

ke propeller untuk

Dimana, Pc = H x rr x o
a. Effisiensi lambung ( H )
H =(1 - t)/ (1 - w)
Dimana :
w : Wake friction atau arus ikut merupakan perbandingan antara
kecepatan kapal dengan kecepatan air yang menuju ke propeller.
Dengan

menggunakan rumus yang diberikan oleh Taylor (

Resistance, Propulsion and Steering of Ships, Van Lammeren,


hal178 ).
Adapun persamaan mencari nilai w adalah sebagai berikut :
w = (0.5 x Cbwl) - 0.05
t = Thrust Deduction Factor, nilai t dapat dicari dari nilai w yang
telah diketahui yaitu t = k.w
dimana nilai k antara 0.7-0.9 dan diambil nilai k= 0.8 menurut buku
Harvald
b. Efisiensi Relatif Rotatif (rr)
Harga rr untuk kapal dengan propeller tipe single screw berkisar
1.02~1.05 (Principal of Naval Architecture hal 152 ) pada
perencanaan propeller dan tabung poros propeller ini diambil harga :
1.02~1.05
c. Efisiensi Propulsi (o)
adalah open water efficiency yaitu efficiency dari propeller pada saat
dilakukan open water test, nilainya antara 40-70%.

3. Perhitungan Daya Dorong Baling-Baling (THP atau PT)


Adalah besarnya daya yang dihasilkan oleh kerja dari alat gerak kapal
(propulsor) untuk mendorong badan kapal.
PT = EHP / H

4. Menghitung Daya Pada Poros Baling-Baling (SHP)


Untuk kapal yang kamar mesinnya terletak di bagian belakang akan
mengalami losses sebesar 2%, sedangkan pada kapal yang kamar
mesinnya pada daerah midship kapal mengalami losses sebesar
3%.(Principal of Naval Architecture hal 131). Pada perencanaan ini,
kamar mesin terletak dibagian belakang, sehingga losses yang terjadi
hanya 2%
SHP=DHP/sb
Dimana :
sb = shaft transmission efficiency. Pengurangan 2% ~ 3% untuk
kamar mesin di kapal bagian belakang
sb = 98% (untuk kamar mesin di bagian belakang = 100% - 2%)

5. Menghitung Daya Penggerak Utama Yang Diperlukan


a. BHPscr
Daya hasil mesin penggerak kapal saat kondisi service continuous
rating. Karena rpm yang didapatkan dari mesin adalah 500
rotation/menit, maka diperlukan gearbox / reduction gear, sehingga
G = 0.98
BHPscr = SHP/G

b. BHPmcr
Daya hasil mesin penggerak kapal saat kondisi maximum continuous
rating (daya keluaran pabrik). Nilainya berkisar 80 ~ 85% dari PHP
SCR.
BHPmcr = HPscr/ 0.85

3.7 Perencanaan Sistem Propulsi Baru


System propulsi kapal terdiri dari system poros dan propeller. Perencanaan
system propulsi direncanakan sesuai dengan power engine baru menggunakan
perhitungan secara umum. Setelah direncanakan berapa dimensi dan spesifikasi
system propulsi, dilakukan perencanaan kontruksi baru yang sesuai dengan
system propulsi dan main engine baru.

START

Identifikasi dan Perumusan


Masalah
Studi Literatur

Pengumpulan Data:
Data Spesifikasi Kapal, Sistem
Propulsi Kapal, Rule, Class

Perhitungan Tahanan Kapal, Pemilihan Main Engine,


System Propulsi

Analisis Engine Matching

Perhitungan sesuai
dengan Rule dan Class,
Performance Tercapai?

Perubahan Pondasi dan Layout


Engine Room

END

Gambar 3.1 Flow Chart Penyelesaian Tugas Akhir

Anda mungkin juga menyukai