Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BAHASA

INDONESIA

Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya
2015

Disusun Oleh :
Ludruk

Sejarah
Ludruk
Ludruk adalah salah satu jeniskebudayaanasli dari daerah
yang ada di Jawa Timur(Surabaya). Ludruk merupakan pementasan
seni drama yang bersifat tradisional yang dimainkan oleh kelompok
kesenian diatas panggung. yang umumnya seluruh pemainnya adalah
laki-laki Cerita dari sebuah pementasan ludruk berasal dari kehidupan
masyarakat sehari-hari, cerita perjuangan, dan lain sebagainya yang
disertai dengan lawakan para pemainnya. Pementasan drama ludruk
juga diiringi dengan iringan musik gamelan. Ludruk pada awalnya
muncul dari kesenian rakyat besutan, yang biasa dipentaskan di
lapangan dan ditonton banyak orang.
Dialog yang digunakan dalam pementasan ludruk sangat menghibur
sehingga membuat para penontonnya tertawa. Dialog yang digunakan
dalam pementasan ludruk menggunakan bahasa khas dari Surabaya.
Bahasa yang sederhana para pemain ludruk membuat mudah
dimengerti para penontonnya.

Perkembangan
Ludruk
Dari tahun 1922 sampai dengan tahun 1930, ludruk mengalami
perkembangan dengan masuknya secara berangsur-angsur unsur-unsur
cerita di dalamnya.
Perkembangan ini banyak dipengaruhi oleh peredaran film bisu di
Indonesia. Ludruk yang telah memasukkan unsur cerita disebut ludruk
sandiwara. Jenis ludruk ini menampilkan adegan-adegan cerita yang
mencerminkan situasi kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
Ludruk sandiwara secara realistis berani mengungkapkan keprihatinan
masyarakat yang sedang terjajah. Di samping itu, bentuk seni ini
mengandung unsur-unsur yang mendorong perjuangan. Kostum ludruk
sendiri terdiri dari warna merah dan putih yang mencerminkan bendera
kebangsaan Indonesia. Pada zaman Jepang kesenian ludruk berfungsi
sebagai media kritik terhadap pemerintah. Ini tampak terutama dalam
ludruk Cak Durasim yang terkenal dengan parikan "Pagupon omahe
dara, melok Nippon tambah sengsara". Dengan parikan serupa itu Cak
Durasim ternyata berhasil membangkitkan rasa tidak senang rakyat
terhadap Jepang. Cak Durasim akhirnya ditangkap dan meninggal dalam
tahanan Jepang.

Fungsi Ludruk
pada masa sebelumnya kesenian ini berfungsi sebagai penyalur kritik
sosial, pada masa yang kemudian fungsinya bergeser menjadi
penyampai kebijaksanaan pemerintah.
Selain itu, ludruk juga digunakan sebagai media promosi barang
dagangan tertentu oleh Sponsor tertentu.

Cerita didalam
Ludruk
Cerita ludruk dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni cerita pakem
dan cerita fantasi. Cerita pakem adalah cerita mengenai tokoh-tokoh
terkemuka dari wilayah Jawa Timur, seperti Cak Sakera dan Sarif
Tambak Yoso.
Cerita fantasi adalah cerita karangan individu tertentu yang biasanya
berkaitan dengan kehidupan masyarakat sehari hari.
Lakon yang dipentaskan oleh Ludruk Bintang Jaya terdiri dari dua
macam, yaitu lakon pakem dan lakon fantasi. Lakon fantasi meliputi
lakon horor, drama rumah tangga. Lakon ini banyak dipentaskan karena
para penonton cenderung menyenanginya.

Kesimpulan
Ludruk merupakan suatu kesenian di daerah jawa timur(Surabaya) yang
perlu dilestarikan
Karena jarang ada generasi muda yang mau untuk meneruskan atau
melestarikan budaya ludruk tersebut.kebanyakan generasi muda hanya
suka menonton kebudayaan ludruk tersebut.

KARYA BUDAYA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai