Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

DESAIN 1 – TUGAS RENCANA GARIS


PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK DAN
TEKNOLOGI KEMARITIMAN (FTTK)

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Lulus


Mata Kuliah Desain 1 - TRG

Disusun Oleh : Nursidik Anggara


NIM : 2101030015

Dosen Pengampu :
Muhd Ridho Baihaque, S.T, M.Sc

PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK DAN TEKNOLOGI KEMARITIMAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2023
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Rencana Garis, Kurva Hidrostatik dan Kurva
Bonjean ini.
Pembuatan Laporan ini bertujuan untuk melengkapi Tugas Rencana Garis Kurva
Hidrostatik dan Kurva Bonjean, di samping itu juga untuk melampirkan data-data mengenai
Tugas Rencana Garis, Kurva Hidrostatik dan Kurva Bonjean.

Pada kesempatan ini, saya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Muhd Rdho Baihaque,ST.,M.Eng. selaku Dosen Pembimbing Tugas Rencana Garis,
Kurva Hidrostatik dan Kurva Bonjean
3. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan kepada saya
4. Serta rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan yang telah membantu dalam
mengerjakan Tugas ini.

Dalam pengerjaan Tugas ini, saya menyadari masih banyak kekurangan. Saya
berharap Tugas Rencana Garis ini dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu dan prestasi
akademik dalam bidang Teknik Perkapalan.

Semua kritik dan saran dari pihak manapun, saya terima dengan senang hati dan
ikhlas demi perbaikan kedepannya.

Tanjungpinang, 1 Juni 2023

Nursidik Anggara
2101030015

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

2|Pag e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

LEMBAR PERSETUJUAN
TUGAS RENCANA GARIS 1

KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Nama : Nursidik Anggara


NIM : 2101030015
Dosen Pembimbing : Muhd Rdho Baihaque,ST.,M.Eng.

Dengan ini telah menyelesaikan Tugas Rencana Garis, Kurva Hidrostatik serta Kurva
Bonjean dan disetujui oleh dosen pembimbing.

Menyetujui, Tanjungpinang, Juli 2023

Dosen Pembimbing, Mahasiswa yang bersangkutan,

Muhd Rdho Baihaque,ST.,M.Eng. Nursidik Anggara


NRP : 4111100005 NIM : 2101030015

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

3|Pag e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

ABSTRAK

Tugas Rencana Garis merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa Jurusan
Teknik Perkapalan Fakultas Teknik dan Teknologi Kemaritiman Universitas Maritim Raja Ali
Haji. Tugas Rencana Garis adalah tugas rancang dengan masalah pokok yaitu membuat lines
plan, kurva Hidrostatik dan kurva Bonjean.
Kurva Hidrostatik adalah kurva-kurva yang menjelaskan bentuk dan sifat karakteristik
dari badan kapal yang berada di bawah garis air sampai muatan penuh dalam air laut maupun
air tawar. Cara yang paling umum dalam menggambarkan kurva lengkungan hidrostatik adalah
dengan membuat dua sumbu saling tegak lurus. Sumbu mendatar adalah garis dasar kapal (
base line ) sedangkan garis vertikal menunjukkan sarat tiap waterline yang dipakai sebagai titik
awal pengukuran lengkung-lengkung hidrostatik. Ada 19 lengkungan dalam lengkungan
hidrostatik.
Kurva Bonjean digunakan untuk memvisualisasikan distribusi gaya hidrostatis dan
momen yang bekerja pada lambung kapal pada berbagai draft atau kedalaman celup. Gaya
hidrostatis adalah gaya yang dihasilkan oleh fluida (biasanya air) yang mendukung kapal dan
bertindak secara vertikal ke atas. Gaya ini terkait dengan berat fluida yang dipindahkan oleh
lambung kapal. Kurva Bonjean dapat memberikan informasi penting tentang kestabilan kapal
dan batas-batas tegangan struktural yang diberikan oleh gaya-gaya hidrostatis. Dengan
mempelajari kurva Bonjean, perancang kapal dan insinyur dapat memastikan bahwa kapal
memiliki kestabilan yang memadai dan tidak akan mengalami tegangan berlebih yang dapat
menyebabkan kerusakan atau kegagalan struktural.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

4|Pag e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii


LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 DATA UMUM KAPAL ........................................................................ .. 6
I.3 LATAR BELAKANG ............................................................................ 6
I.3 TUJUAN ................................................................................................ 7
I.4 SISTEMATIKA LAPORAN ................................................................. . 7
BAB II
DASAR TEORI
II.1 LINESPLAN ......................................................................................... 8
II.2 KURVA HYDROSTATIC ……………………………………………. . 9
II.3 PENJELASAN KURVA-KURVA HYDROSTATIC ………………… . 10
II.4 KURVA BONJJEAN ………………………………………………….. 16
II.5 PENJELSAN KURVA-KURVA BONJEAN …………………………. 17
BAB III
METODOLOGI
III.1 PENGAMBILAN TUGAS…………………………………………… 19
III.2 PENGERJAAN GAMBAR LINESPLAN……….………………….... 19
III.3 KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN………………... 54
BAB IV
IV.1 KESIMPULAN ………………………………………………………. 65
IV.2 SARAN ………………………………………………………………. . 65
IV.3 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… ..... 66

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

5|Pag e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Data Umum Kapal :

 NAMA KAPAL : AD PRINCESS

 TYPE KAPAL : TANKER

 UKURAN UKURAN UTAMA :

- Panjang ( Loa ) : 117,68 m

- Panjang ( Lpp ) : 110 m

- Lebar ( B ) : 17,6 m

- Sarat Air ( T ) : 6,6 m

- Tinggi ( H ) :9 m

- Koefisien Blok ( Cb ) : 0,744

- Kecepatan Dinas ( Vs ) : 12,5 knot

I.2. Latar Belakang dan Permasalahan

Jurusan Teknik Perkapalan (Naval Architecture and Shipbuilding) merupakan


disiplin ilmu yang menitikberatkan pada dua hal pokok yaitu perancangan kapal dan
pembangunan kapal. Dalam kaitannya dengan Perancangan kapal maka mahasiswa Teknik
Perkapalan perlu untuk mengerti dasar-dasar dan karakteristik kapal. Dalam merencanakan
kapal, pertama kali yang harus diperhatikan adalah membuat perencanaan garis (Linesplan)
terlebih dahulu, lalu membuat kurva hidrostatik (Hydrostatic Curves) dan kurva
bonjean(Bonjean Curves).

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

6|Pag e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Dalam Tugas Rencana Garis ini hal yang dipermasalahkan meliputi perhitungan
besaran-besaran dalam kapal, yang mana data-data utama yaitu pembagian DWT ditentukan
oleh dosen pembimbing Tugas Rencana Garis, serta penggambaran kurva hidrostatik.

I.3.Tujuan
Tujuan dalam Tugas Rencana Garis ini adalah agar mahasiswa mampu dalam:

a. Memahami pembuatan Linesplan pada AutoCAD


b. Memahami kurva hidrostatik dan kurva bonjean
c. Memahami Kurva-kurva yang terdapat pada kurva hydrostatic antara lain:
MSA,WPA,CW,,CM,CB,CP,MTC,WSA,Displacement moulded, Volume diplacement,
LBM,LKM,LCB,LCF,TKM,TBM,KB,
d. Memahami Kurva-kurva yang terdapat pada kurva bonjean
I.4 Sistematika Laporan

Laporan Tugas Rencana Garis ini tersusun atas:

a. Lembar pengesahan tugas


b. Abstrak
c. Daftar isi
d. Pendahuluan
e. Dasar Teori
f. Metodologi
g. Kesimpulan
h. Daftar Pustaka
i. Lampiran

\
LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

7|Pag e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

BAB II
DASAR TEORI

11.1 Pengenalan Linesplan

Pengertian Linesplan

Linesplan adalah salah satu elemen penting dalam perancangan kapal. Ini adalah
representasi grafis dari bentuk lambung kapal yang digunakan sebagai acuan untuk
konstruksi. Linesplan melibatkan pembuatan dan penyusunan garis-garis yang
menggambarkan kontur lambung kapal. Berikut ini adalah beberapa konsep dasar yang perlu
dipahami tentang Linesplan:

 Garis Dasar (Baseline): Garis dasar adalah garis referensi utama dalam linesplan yang
menentukan panjang kapal. Garis ini berada pada bagian bawah kapal dan
membentang dari haluan (bow) ke buritan (stern).
 Garis Air (Waterlines): Garis-garis air adalah serangkaian garis horizontal yang
ditarik melintasi lambung kapal untuk menggambarkan kontur lambung pada posisi
tertentu. Garis-garis ini digunakan untuk mengukur jarak vertikal dari garis dasar ke
garis air yang bersangkutan.
 Garis Tulang Punggung (Buttock Lines): Garis-garis tulang punggung adalah
serangkaian garis vertikal yang ditarik melintasi lambung kapal untuk
menggambarkan kontur lambung pada posisi tertentu. Garis-garis ini memotong garis
dasar dan garis air dan digunakan untuk mengukur jarak horizontal dari garis tulang
punggung ke sisi kapal.
 Garis Potongan Lintang (Section Lines): Garis-garis potongan lintang adalah
serangkaian garis vertikal yang ditarik melintasi lambung kapal untuk
menggambarkan kontur lambung pada posisi tertentu secara rinci. Garis-garis ini
digunakan untuk menggambarkan bentuk lintasan potongan melintang pada setiap
bagian lambung kapal.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

8|Pag e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Gambar Linesplan 1.1

Linesplan digunakan sebagai panduan dalam konstruksi kapal dan memberikan


informasi tentang bentuk lambung kapal, termasuk dimensi, garis lengkung, dan kontur
lintang. Biasanya, AutoCAD digunakan untuk membuat dan menggambar linesplan
dengan presisi yang tinggi, memungkinkan desainer kapal untuk memvisualisasikan
dan menganalisis bentuk lambung secara lebih akurat.

II.2 Kurva Hidrostatik

Pengertian Kurva Hidrostatik


Kurva Hidrostatic adalah kurva-kurva yang menjelaskan bentuk dan karakteristik
dari badan kapal yang berada di bawah garis air sampai muatan penuh dalam air laut
ataupun air tawar.
Kurva hidrostatik kapal berguna untuk memahami berbagai karakteristik dan parameter
penting, seperti daya apung, stabilitas, dan performa kapal. Kurva ini memberikan
informasi tentang seberapa banyak fluida yang dipindahkan oleh kapal pada berbagai draft,
serta gaya hidrostatis yang dihasilkan oleh fluida tersebut.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

9|Pag e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Gambar Kurva Hidrostatik 1.2

II.3 Penjelasan Kurva-Kurva Hidrostatik


Dalam kurva Hidrostatic tersebut terdapat sembilan belas kurva yaitu:
1. Displacement Moulded (Δ)

Berat air yang dipindahkan oleh volume badan kapal yang tercelup dalam air. Displacement
kapal dapat diperoleh dari prinsip hukum Archimedes dengan meninggalkan dengan
mengalikan volume badan kapal yang tercelup air dengan massa jenis air:
Δ = L . B . T . CB . ρ [Ton]
Dimana: L = Panjang Kapal (m)
B = Lebar Kapal (m)
T = Sarat Kapal (m)
ρ = Massa Jenis Air Laut [Ton/m^3]

2. Displacement Extrim (including shell) (ton).


Displacement adalah berat air yang dipindahkan karena volume kapal yang berada
di bawah sarat kapal (kapal mempunyai kulit) satuan dalam ton.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

10 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

3. Water Line Coefficient (Cw)


Water Line Coefficient (Cw) adalah perbandingan antara luas bidang garis air muat tiap
water line (WPA) dengan segi empat dengan panjang LPP dan lebar B dengan LPP adalah
panjang kapal dan B adalah lebar kapal. Pada umumnya harga Cw terletak antara 0.7-0.9

WPA
Cw = LPP x B

Gambar Koefisien Garis Air 1.3

4. Midship Coefficient (Cm)


Midship Coefficient (Cm) adalah perbandingan antara luas penampang bidang tengah
kapal dengan luas suatu penampang persegi yang mempunyai lebar B dan tinggi T, dengan B
adalah lebar kapal, dan T adalah tinggi sarat air.
MSA
Cm = BxT

Gambar Koefisien Midship 1..4


Penampang gading besar (midship) yang besar terutama di jumpai pada kapal sungai
dan kapal barang sesuai dengan keperluan ruangan muatan yang besar. Sedang bentuk
penampang gading besar yang tajam pada umumnnya didapatkan pada kapal tunda sedangkan
yang terakhir didapatkan pada kapal-kapal pedalaman. Harga Cm terletak antara 0.5-0.995
dimana harga yang pertama didapatkan pada kapal tunda sedangkan yang terakhir didapatkan
pada kapal pedalaman. Bentuk penampang melintang yang sama pada bagian tengah dari
panjang kapal dengan parallel middle body.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

11 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

5. Block Coefficient (Cb)


Block Coeffient (Cb) adalah perbandingan volume suatu bentuk kapal dengan suatu
volume balok yang mempunyai panjang LWL, Lebar B, dan tinggi T.
Volume
Cb = LPP x B x T

Dari harga Cb dapat dilihat apakah badan kapal mempunyai bentuk yang gemuk atau ramping.
Pada umumnya kapal cepat memiliki harga Cb yang kecil dan sebaliknya kapal lambat
mempunyai harga Cb yang besar. Harga Cb terletak antara 0.2-0.84.

6. Prismatic Coefficient (Cp)


Prismatic coefficient (Cp) adalah perbandingan antara volume dengan volume prisma
yang mempunyai luas penampang tengah kapal MSA dan panjang LPP.
Cb Volume
Cp = Cm atau Cp = MSA x LPP

7. Midship Sectional Area (MSA)


Midship Sectional Area (MSA) adalah luas dari bagian kapal untuk tiap-tiap sarat kapal.
Skala yang digunakan biasanya sama dengan skala sarat air.

8. Water Plan Area (WPA)


Water Plan Area (WPA) adalah luas bidang garis air yang telah direncanakan dalam
lines plan dari tiap-tiap water line. Kemungkinan-kemungkinan bentuk WPA ditinjau dari
bentuk alas kapal antara lain:
- Kapal dengan rise of floor
Pada WL 0 m luas garis air adalah nol karena luasan water line hanya berupa garis-
garis lurus (base line) sehingga lengkung WPA dimulai dari titik (0,0).

Gambar WPA dengan Rise of Floor 1.5

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

12 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

- kapal tanpa rise of floor


Pada WL 0 m ada luasan yang terbentuk dari garis dasar sehingga luas garis air tidak
sama dengan nol.

Gambar WPA Tanpa Rise of Floor 1.6

9. Water Surface Area (WSA)


Watted Surface Area (WSA) adalah luas permukaan badan kapal yang tercelup
untuk tiap-tiap sarat kepal.

GambarWSA (Watted Surface Area) 1.7


dengan g : panjang half girth tiap station
a : jarak antar station
dari perhitungan dengan menggunakan metode simpson didapat Ʃ(gs), maka
dengan metode simpson tersebut didapat luas permukaan yang tercelup di dalam air
(WSA).
2
WSA 3 x a x Ʃ(gs)

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

13 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

10. Longitudinal Center of Bouyanca to Metacenter (LBM)


Longitudinal center of bouyancy to metacenter (LBM) adalah jarak memanjang antara
titik metacenter terhadap titik tekan bouyancy.

11. Longitudinal Center of Keel to Metacenter (LKM)


Longitudinal center of keel to metacenter (LKM) adalah jarak memanjang antar titik
metacenter terhadap lunas kapal untuk tiap-tiap sarat kapal.

Gambar LKM (Longitudinal Center of Keel to Metacenter) 1.8

12. Transverse Center of Keel (TKM)


Transverse Center of Keel to Metacenter (TKM) adalah jarak melintang antara titik
metacenter terhadap lunas kapal untuk tiap-tiap sarat kapal.
13. Transverse Center of Bouyance to Metacenter (TBM)
Transverse Center of Bouyancy to Metacenter (TBM) adalah jarak melintang antara
titik-titik metacenter terhadap titi tekan bouyancy.

Gambar TBM (Transverse Center of Bouyance to Metacenter) 1.9


14. Keel Center of Bouyance (KB)
Keel center of bouyance (KB) adalah jarak antara titik tekan bouyance ke lunas kapal.
LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

14 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

15. Midship Center of Bouyance (ϕB)

Midship center of bouyance (ϕB) merupakan jarak titik tekan bouyancy diukur dari
midship untuk tiap-tiap sarat kapal
16. Midship to Center of Floatatation (ϕF)
Midship of Center of Floatation (ϕF) adalah jarak titik berat luasan garis air terhadap
penampang tengah kapal (midship) untuk tiap-tiap sarat kapal.

17. Moment to Change Trim One Centimeter (MTC)


Moment to Change Trim One Centimeter (MTC) adalah momen yang dibutuhkan untuk
mengadakan trim kapal sebesar 1 cm.

Gambar MTC (Moment to Change Trim One Centimeter) 1.10


ML B x D
MTC =
100 x LPP
IL
dimana MLB =
V
VxIL
maka MTC =
100 x LPP x V
IL
MTC =
100 x LPP

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

15 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

18. Ton per Centimeter Immersion (TPC)


Ton per Centimeter Immersion (TPC) adalah jumlah tonase yang diperlukan untuk
mengadakan perubahan sarat kapal sebesar 1 cm.
Penambahnya = luas garis air x 1 cm
Penambahan volume = 0,01 x WPA [m2 ]
Penambahan tonase = 0,01 x WPA x 1,025 [ton]

Gambar TPC (Ton per Centimeter Immersion) 1.11


19. Displacement due to One Centimeter of Trim (DDT)
Displacement due to One Centimeter of trim (DDT) adalah besar perubahan
displacement kapal yang diakibatkan oleh perubahan trim kapal sebesar 1 cm.

Gambar DDT (Displacement Due to One Centimeter of Trim) 1.12

II.4 Kurva Bonjean


Pengertian Kurva Bonjean
Secara umum, kurva Bonjean digunakan dalam perencanaan dan desain kapal, serta
dalam analisis stabilitas kapal. Kurva ini juga digunakan dalam perhitungan struktural,
khususnya dalam menentukan ketebalan dan kekuatan dinding lambung kapal.

Kurva Bonjean digunakan untuk memvisualisasikan distribusi gaya hidrostatis dan


momen yang bekerja pada lambung kapal pada berbagai draft atau kedalaman celup. Gaya
hidrostatis adalah gaya yang dihasilkan oleh fluida (biasanya air) yang mendukung kapal dan

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

16 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

bertindak secara vertikal ke atas. Gaya ini terkait dengan berat fluida yang dipindahkan oleh
lambung kapal.

Gambar Kurva Bonjean 1.13


Kurva Bonjean dapat memberikan informasi penting tentang kestabilan kapal dan
batas-batas tegangan struktural yang diberikan oleh gaya-gaya hidrostatis. Dengan
mempelajari kurva Bonjean, perancang kapal dan insinyur dapat memastikan bahwa kapal
memiliki kestabilan yang memadai dan tidak akan mengalami tegangan berlebih yang dapat
menyebabkan kerusakan atau kegagalan struktural.

II.5 Penjelasan Kurva-Kurva Bonjean

Dalam kurva Bonjean, terdapat beberapa jenis kurva yang menggambarkan


karakteristik tegangan pada lambung kapal. Berikut adalah beberapa kurva yang umumnya
terdapat dalam kurva Bonjean:
1. Garis Stabilisasi (Righting Arm Curva)
Kurva ini menggambarkan hubungan antara momen restorasi (righting moment)
dengan sudut condong kapal. Garis ini menunjukkan kemampuan kapal dalam mengembalikan
dirinya ke posisi tegak saat terjadi kemiringan.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

17 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

2. Garis Kestabilan Awal (Initial Stability Curve)

Kurva ini menunjukkan hubungan antara sudut condong kapal dengan stabilitas
awalnya. Garis ini menggambarkan kisaran sudut condong yang aman untuk menjaga stabilitas
kapal.

3. Garis Kestabilan Kritis (Angle of Vanishing Stability)


Garis ini menunjukkan sudut condong maksimum di mana stabilitas kapal hilang dan
terjadi kegagalan struktural atau terguling (capsizing). Di atas sudut ini, kapal tidak lagi mampu
memulihkan diri dan menjadi sangat tidak stabil.

4. Garis Kestabilan Dinamis (Dynamic Stability Curve)


Kurva ini menggambarkan stabilitas kapal dalam kondisi gelombang atau gerakan air
yang dinamis. Garis ini memberikan informasi tentang stabilitas kapal saat beroperasi di laut
dengan adanya variasi gelombang dan kondisi cuaca.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

18 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

BAB III
METODOLOGI
III.1. PENGAMBILAN TUGAS
Pada tahap ini pengambilan tugas rencana garis kepada dosen pembimbing yang
didalamnya sudah disertakan ukuran dasar kapal yang akan dihitung melalui classifikasi BV,
NK, Dll.
III.2. PENGERJAAN GAMBAR LINESPLAN
Pada pengerjaan gambar Linesplan ini saya menggunakan shofware AutCAD,
Dan menggunakan Microsoft Exel sebagai media perhitungan.
Berikut langkah-langkah pengerjaan gambar Linesplan pada AutoCAD :
a. Penentuan Ukuran Kapal
Pada pertemuan kedua mata kuliah Tugas Rencana Garis, diberikan data kapal sebagai
berikut:
Type of Ship : ADEN PRINCESS
Length of Over All (LOA) : 117,68
Length of Perpendicular (LPP) : 110
Breadth (B) : 17,6
Height (H) :9
Draft (T) : 6.6
Block Coefficient (CB) : 0.744
Service Speed (VS) : 12.5 knot.

Data di atas merupakan sudah ditentukan oleh dosen pembimbing berdasarkan DWT
masing-masing mahasiswa berdasarkan NIM dan urutan presensi. Perhitungan di bawah
mengacu pada data yang telah di tentukan.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

19 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

b. Menghitung Nilai Lwl, Ldisp dan Speed Constant

Menghitung Nilai Lwl, Ldisplacement dan Speed Constant Menggunakan Exel


dengan rumus sebagai berikut :
Lwl : Lpp + 4% x Lpp
= 114,4 m
Ldisp : 1/2 x (Lwl+Lpp)
= 112,2 m
𝑉𝑠
Speed ratio : √𝐿

= 0,652

c. Membaca Diagram NSP

Gambar Diagram NSP 3.14

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

20 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Nilai dari speed ratio dimasukkan ke diagram NSP dengan cara menarik garis pada
autocad secara horizontal,kemudian arahkan ujung garis kekanan pada diagram NSP,
sehingga berpotongan pada tiap station yang ada pada kurva, tarik garis secara
vertical ke bawah sehingga mendapatkan presentase dari LCB dan Tarik vertical ke
atas sehingga memotong suatu harga tertentu dari presentase luasan tiap-tiap station
terhadap luasan midship, data-data tersebut dimasukan ke dalam table untuk
memperoleh luasan gading sebenarnya. Sehingga diperoleh nilai-nilai dari koefisien
midship, koefisien blok, koefisien prismatic, presentase luas untuk masing – masing
station dan letak titik LCB.
𝛽 (Cm) : 0,986  (Cp) : 0756
𝛿 (Cb) : 0,744 %LCB : 1,78%

d. Menghitung Luas Midship (Am)


Dengan rumus :
Amidship = Cm x B x T
= 114,53 m2

e. Menghitung Luas Displacement Kapal


∇ 𝐿𝑑𝑖𝑠𝑝 = 𝐿𝑑𝑖𝑠𝑝 × 𝐵 × 𝑇 × 𝛿
= 9.506,534 m3

f. Menentukan % Luas dan Tiap-Tiap Station Berdasarkan Diagram NSP


𝑉𝑠
 Nilai √𝐿 masukan pada diagram NSP, kemudian tarik garis horizontal ke kanan

sehingga memotong station 1 sampa station 19.


 Pada titik-titik perpotongan pada tiap-tiap station, tarik garis vertikal ke atas
hingga memotong garis horizontal maka akan diperoleh nilai-nilai %luas untuk
setiap station. Nilai-nilai %luas yang diperoleh untuk setiap station ini
dimasukan dalam tabel di exel

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

21 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Gambar Diagram NSP 3.15

 Dari nilai-nilai %luas pada tiap-tiapstation dikalikan Am akan diperoleh nilai-


nilai luas setiap station. Nilai-nilai luas yang diperoleh untuk setiap station ini
dimasukan kedalam tabel

Gambar Table Luas Station Sebelum di Ubah 1.16

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

22 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

 Station 0 sampai station 20 diperoleh dari Ldisp dibagi 20 bagian yang berjarak
sama.
g. Menggambar Curve of Sectional Area (CSA)
 Gunakan perintah Line pada AutoCAD, tarik garis horizontal sepanjang Ldisp.
 Panjang Ldisp kemudian dibagi menjadi 20 bagian dengan menggunakan
perintah Divide pada AutoCAD sehingga diperoleh titik station dari 0 sampai
station 20.

Gambar Grafik CSA 3.17

 Dari setiap titik station tarik sebuah garis vertikal ke atas sesuai ukuran luas
station pada table di Exel sebelumnya, yaitu A x Am.
 Kemudian gunakan perintah Spline dan tarik garis lengkung dari station 0
sampai station 20.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

23 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

h. Menggambar Diagram CSA Displacement dan Koreksi Ulang volume


Dispalacement Dari Hasil Nilai % Setiap Station.

Gambar Table Luas Station Setelah di Ubah 3.18

Gambar Grafik CSA Displ 3.19

Koreksi LCB = LCN NSP – LCB Displ / Ldisp x 100


= 0,08402%
Syarat koreksi LCB displacement 0,1%

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

24 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

i. Menentukan Letak LCB Berdasarkan Diagram NSP (LCB NSP)


LCBNSP = %LCB x Ldisp
= 2,098 m
j. Transformasi Diagram CSA Displacement Menjadi Diagram CSA Lwl dan Lpp

Gambar Grafik CSA Lpp 3.20

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

25 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

k. Menggambar Nilai A/2T

Nilai A/2T diperoleh dari perhitungan luas station pada table sebelumnya
dengan membuat table baru di Exel dan masukkan rumus berikut : Luas station(A) / 2 x T
(Sarat Air)
sehingga didapat hasil A/2T seperti gambar di bawah.

Gambar Table A/2T 3.21


Kemudian aplikasikan ke AutoCAD dengan peinrtah line dari Center Line ke atas setinggi
luas A/2T pada table di atas pada diagram CSA Lpp yang telah di buat.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

26 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Pada gambar di bawah, garis berwarna kuning adalah garis A/2T

Gambar Garis A/2T 3.22

l. Menggambar Nilai B/2


Pembuatannya hampir sama dengan A/2T, hanya berbeda saat perhitungan di Exel.
dengan menambahkan ketentuan S pada perhitungan.

Gambar Table B/2 3.23

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

27 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Setelah mendapatkan nilai B/2, maka selanjutnya menggambar pada AutoCAD, garis
berwarna merah adalah garis B/2, seperti contoh gambar di bawah :

Gambar Garis B/2 3.24

Selanjutnya, lakukan koreksi garis B/2 dengan syarat koreksi sebesar ± 0,5% .
langkah awal menghitung rumus Awl dan rumus Simpson seperti gambar di bawah :

Gambar Perhitungan Rumus Awl dan Simpson 3.25

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

28 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Jika masih melebihi batas koreksi 0,5%, maka garis B/2 perlu di perbaiki dengan cara
menurunkan atau merampingkan garis B/2 pada AutoCAD.

m. Menggambar Bentuk Haluan(Stem) dan Buritan(Stern)

Linggi haluan (stem)

Geladak agil
)
(forecastle deck
Kubu-kubu (bulwark)
k)
Geladak utama (main dec
Garis air

Sekat tubrukan
(collision bulkhead) Ceruk depan ± 150

Lunas (keel) Garis dasar

FP
Gambar Ketentuan Ukuran Haluan 3.26
Langkah pertama adalah membuat bentuk persegi panjang dengan ukuran panjang
Lpp, dan tinggi T(Sarat Air). Lalu pada haluan hitung sudut masuk sebesar 15 derajat
dan tambahkan garis lagi ke atas dari dasar garis setinggi ukuran kapal (B)
Kemudian gambar lengkungan haluan menggunakan Spline pada AutoCAD seperti
gambar di bawah :

Gambar Haluan Kapal 3.27

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

29 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Setelah bentuk haluan, selanjutnya membuat bentuk buritan (Stern), dengan cara menghitung
nilai D,a,e, dan b yang di kalikan dengan sarat air(T) terlebih dahulu, untuk lebih jelas
perhatikan gambar berikut :

b. Bentuk linggi buritan tanpa sepatu linggi


LWL
LPP
Garis air
Diameter propeller:
D = ( 0,6~0,7 ) T
Sumbu poros kemudi

a = ± 0,33 T
e = ± 0,12 T
>( 0,6~0,7 ) T

T b = ± 0,35 T
e

AP

Gambar Ketentuan Ukuran untuk Linggi Buritan(Stern) 3.28

Gambar Hasil Perhitungan D,a,b dan e 3.29

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

30 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Gambar Linggi Buritan(Stern) 3.30

n. Menggambar Setengah Lebar Kapal Main Deck (Bdeck/2)

Gambar Ketentuan Ukuran Bdeck/2 3.31


Terlihat gambar di atas menunjukkan bahwa lebar kapal pada bagian
transom(belakang) terdapat ketentuannya, yaitu lebar bagian belakang berada pada
rentang 0,8 sampai 0,9 dikali B(lebar asli kapal).
Dan bagian depan terdapat ketentuan bahwa pada batas 0,05 Lpp, lebar kapal harus
pada rentang 0,5 sampai 0,6 di kali B(lebar asli kapal).

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

31 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Maka di dapat gambar garis berwarna merah(Bdeck/2) pada AutoCAD sebagai


berikut :

Gambar Bdeck/2 3.32

o. Menggambar Body Plan

PERHITUNGAN JARI-JARI BILGA DI MIDSHIP


(bila telah ditentukan harga β)
Bila harga β telah diambil dari diagram NSP, maka harus dihitung besar
jari-jari bilga R. Misalnya untuk kapal dengan dasar rata:

A1 = ¼. π. R2
A2 = ½. { (BxT) – Am } dan A2 = R2 – A1
maka : ½. { (BxT) – Am } = R2 - ¼. π. R2
= R2 ( 1 – ¼ π )
R

R A1
Jadi R = √ ½. { (BxT) – Am } / ( 1 – ¼ π )
A2

Gambar Rumus Mencari Jari-jari Bilga 3.33


Langkah awal menggambar pada Body Plan adalah menentukan jari-jari bilga dengan
rumus seperti gambar di atas.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

32 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Setelah itu gambar pada AutoCAD bentuk Body Plan dengan ukuran lebar kapal(B),
tinggi kapal(H) dan Bilga dengan menggunakan lingkaran yang jari-jari lingkaran
tersebut telah di perhitungkan.

Gambar Jari-jari Bilga 3.34

Kemudian Trim(hapus) bagian sudut bawah agar membentuk Body Plan yang sebenarnya.

Gambar Jari-jari Bilga 3.35

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

33 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Setelah bentuk Body Plan dan jari-jari bilga telah jadi,langkang selanjutnya adalah membuat
garis Station pada Body Plan dengan ketentuan sebagai berikut.

Gambar Ketentuan Pembuatan Garis Station pada Body Plan 3.36

Garis lengkung orange pada gambar di atas adalah garis Station. Cara membuatnya dengan
mengukur jarak Bdeck/2, B/2, dan A/2T dari Center Line (Garis tengah Body Plan),
Kemudian dihubungkan dengan garis lengkung(Spline) jarak titiknya.
Untuk area yang di arsir (A1 dan A2) memiliki luas yang dimana perbandingan luas kedua
area tersebut tidak boleh lebih atau kurang dari 0,1%.
Dan untuk perbedaan luas station ini hanya beerlaku untuk station 1 sampai station 20 saja.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

34 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Gambar Garis Station pada Body Plan 3.37

Setelah area setiap station telah terpenuhi maka hasilnya sebagai berikut :

Gambar Hasil Station pada Body Plan 3.38

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

35 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

p. Menggambar Sent Line

Dalam menggambar Sent Line, pertama yang harus dilakaukan adalah mengukur
terlebih dahulu jarak dari titik tengah sarat air(T) pada tampak Body Plan dengan
menggunakan perintah DIMLINE pada AutoCAD, dan masukkan nilai jarak tersebut
dalam bentuk table di Exel.

Perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar Proses pengukuran jarak Sent Line pada Body Plan 3.39

Lalu gambarkan Sent Line pada Half Breadth Plan(tampak atas), sesuai dengan jarak
yang telah d ukur di setiap station.

Gambar Hasil garis Sent Line 3.40

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

36 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

q. Menggambar Water Line pada Half Breadth Plan

Langkah awal adalah dengan membuat garis horizontal selebar kapal pada Body Plan
dari base line sampai ke sarat air(T).
Untuk tinggi atau jarak setiap garis tidak ada aturan(bebas).

Seperti contoh gambar garis berwarna kuning dibawah saya menggunakan garis Water
Line 0.5, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 6.6 dimana sarat airnya (T) adalah 6.6 :

Gambar Hasil garis Sent Line 3.41


Langkah kedua dalam membuat Water Line yaitu mengukur jarak dari Center Line ke
titik potong Water Line pada setiap station. Sebagai contoh perhatikan gamba berikut:

Gambar Pengukuran jarak setiap Water Line 3.42


LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

37 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Lakukan hal sama pada setiap Water Line seperti gambar di atas.
Lalu masukkan nilai jarak tersebut kedalam table Exel seperti contoh di bawah :

Gambar Table Water Line 3.43

Langkah terakhir, aplikasikan nilai-nilai dari tabel di atas pada AutoCAD, sama
seperti membuat garis A/2T, B/2 dan Bdeck/2 sebelumnya.
Maka hasil pembuatan garis Water Line pada Half Breadth Plan sebagai berikut :

Gambar Water Line 3.44

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

38 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

r. Menggambar Buttock Line

Buttock Line adalah garis memanjang yang membentuk badan kapal pada tampak Sheer
Plan.
Dsini saya membuat 3 garis Buttock,untuk jumlahnya tidak ada batasan, semakin
banyak Buttock Linenya semakin bagus karna semakin jelas bentuk kapal tersebut.

Cara membuatnya yakni pada tampak Body Plan terlebih dahulu,


Perlu di ketahui,karna garis Buttock kiri dan kanan kapal itu sama maka kita hanya
perlu membuat setengah/ setengah lebar kapal saja.
Pertama buat garis vertikal dengan jarak yang sama dari setengah lebar kapal,
Contoh lebar kapal = 6 meter,setengah lebar kapal = 3, maka 3/3 = 1 meter.

Untuk lebih memahami perhatikan gambar berikut :

Gambar Pembagian Jumlah Buttock Line Pada Body Plan 3.44

Garis kuning pada Body Plan tersebut adalah garis Buttock yang sudah d bagi
menjadi 3.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

39 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Langkah selanjutnya adalah proyeksikan setiap titik potong antara garis Buttock
dengan garis station dan tarik garis dari titik yang berpotongan tersebut ke Sheer Plan
dan berhenti di setiap station.
Perhatikan dan pahami gambar di bawah :

Gambar Proyeksi Buttock Line 3.45


Lingkaran merah adalah titik potong antara BL1 (Buttock Line1) dengan station 1 dan
2.

Gambar Proyeksi Buttock Line ke Sheer Plan 3.46


Dan berhenti pada masing-masing station.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

40 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Gambar Proyeksi Buttock Line ke Sheer Plan 3.47

Selain proyeksi dari Body Plan, perlu juga dilakukan proyeksi dari Half Breadth Plan,dengan
cara tarik garis dari setiap titik perpotongan antara BL dengan WL.

Kemudian gunakan Spline untuk membuat lengkungan buttock pada Sheer Plan
sehingga membentuk garis Buttock berwarna ungu seperti berikut :

Gambar Hasil dari Buttock Line 3.48

s. Menghitung Fram Spacing dan Bulkhead

Fram Spacing merupakan jarak gading yang terbagi menjadi 3 bagian, yakni buritan,
ruang muat dan haluan.
Sebelum membuat jarak fram pada bagian-bagian tersebut, perlu menghitung rumus
Fram Spacing pada Exel.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

41 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Gambar Rumus Perhitungan Fram Spacing 3.49

Gambar Rumus Perhitungan Fram Spacing 3.50

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

42 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Gambar Rumus PerhitunganMENGGAMBAR


Fram Spacing
GELADAK3.51
AKIL (FORECASTLE DECK) dan
KUBU- KUBU (BULWARK)
MENGGAMBAR GELADAK KIMBUL (POOP DECK) Tinggi geladak akil dari geladak utama, a = +/- 2,4 ~ 2,5 meter, sejajar
Tinggi kubu-kubu dari geladak utama dan akil, b = 1 meter, sejajar
Tinggi geladak kimbul dari geladak utama +/- 2,4 ~ 2,5 meter ( = a ), sejajar Ujung kubu-kubu dibuat lengkungan agar tidak terjadi keretakan
Tambahan tinggi pelat sisi di atas geladak kimbul 100 ~ 200 mm(=b),sejajar Lebar geladak akil di 0,05L adalah (0,5 ~ 0,6) B.
Lebar ujung depan geladak kimbul, bila tidak paralel, (0,80 ~ 0,95) B Kubu-kubu
(bulwark)
b Geladak akil
b Tambahan tinggi pelat sisi, 100 ~ 200 mm
Kubu-kubu (forecastle
Geladak kimbul (bulwark) a deck)
Kubu-kubu
a ) b
Geladak utama Geladak utama (main deck Ceruk
Ceruk buritan
Jarak gading haluan Garis air
Sekat tabung poros Sekat kamar mesin
≤ 600 mm (17~20%) Lpp dari
(sterntube bulkhead) Sekat tubrukan
gading 0 (AP) (collision bulkhead) Jarak gading
di ceruk ≤
Jarak gading di kamar Jarak gading di ruang 600 mm
muat ≤ 1000 mm
Jarak gading di ruang muat ≤ 1000 mm
mesin ≤ 1000 mm Garis dasar
AP
Lunas (keel) FP
Lihat gambar min. 3 jarak Panjang kamar mesin (0,05 – 0,08) Lc
bentuk stern gading kelipatan jarak gading Lc = Lpp
b= ± 0,35 T

Gambar Ketentuan Jarak Gading Setiap Sekat 3.52

Hasil gambar dari Fram Spacing di AutoCAD :

Gambar Fram Spacing 3.53

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

43 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

t. Menggambar Bentuk Forecastle Deck, Poop Deck dan Bulwark


MENGGAMBAR GELADAK KIMBUL (POOP DECK)
Sebelum menggambar ketiga bentuk tersebut, penting membaca ketentuan yang telah
Tinggi geladak kimbul dari geladak utama +/- 2,4 ~ 2,5 meter ( = a ), sejajar
di tetapkanTambahan
untuk bangunan atas,
tinggi pelat sisi sebagai berikutkimbul
di atas geladak : 100 ~ 200 mm(=b),sejajar
Lebar ujung depan geladak kimbul, bila tidak paralel, (0,80 ~ 0,95) B

b Tambahan tinggi pelat sisi, 100 ~ 200 mm


Geladak kimbul
Kubu-kubu
a
Geladak utama
Ceruk buritan
Jarak gading Sekat kamar mesin
Sekat tabung poros
≤ 600 mm (17~20%) Lpp dari
(sterntube bulkhead)
gading 0 (AP)

Jarak gading di kamar Jarak gading di ruang


mesin ≤ 1000 mm muat ≤ 1000 mm
AP
Lihat gambar min. 3 jarak Panjang kamar mesin
bentuk stern gading kelipatan jarak gading
b= ± 0,35 T

Gambar Ketentuan Ukuran Tinggi Poop Deck dll. 3.54

Dalam pembuatan bangunan atas kapal saya, untuk tinggi forecastle deck dan poop
deck setinggi 2,5 meter, 1 meter untuk bulwark tengah kapal dan 1 meter bulwark
bagian haluan. Tingginya di ukur dari Main Deck.
Contoh gambarnya sebagai berikut :

Gambar Forecastle Deck dan Bulwark 3.55

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

44 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Gambar Poop Deck 3.56

u. Proyeksi Bangunan Atas pada Body Plan

Tak hanya di Sheer Plan bangunan atas di buat, tetapi juga pada Body Plan di butuhkan
bangunan atas.
Metode yang digunakan adalah dengan cara proyeksi dari Half Breadth Plan dan Sheer
Plan dengan menggunakan garis bantu.

Langkah Pertama, buat garis bantu pada setiap lengkungan bangunan atas, yakni
lengkungan pada Forecastle Deck, Poop Deck, dan Bulwark.
Tarik garis bantu dari sekat Collision Bulkhead(sekat tubrukan/haluan) sepanjang
lengkungan kemudian bagi menjadi beberapa titik, dalam desain saya menggunakan
panjang garis bantu = 2,2 meter dan dibagi menjadi 3 titik bantu. Untuk membagi
sebuah garis menjadi beberapa titik gunakan perintah DEVIDE pada AutoCAD, sellect
garis yang telah di buat, kemudian masukkan nilai 4 untuk mendapatkan 3 titik.

Gambar Garis bantu berwarna kuning 3.57


LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

45 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Gambar Proyeksi Garis Bantu Pada Half Breadth Plan 3.58

Kemudian tarik garis bantu sampai ke Half Breadth Plan seperti gambar di atas.
Setelah itu copy Body Plan, dan letakkan sejajar di haluan pada Half Breadth Plan
seperti berikut :

Gambar peletakan Body Plan di depan Half Breadth Plan 3.59

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

46 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Proyeksikan dengan menarik garis dari titik potong garis bantu warna kuning dengan
setiap WL ke Body Plan yang sudah di sejajarkan sebelumnya. Perhatikan gambar dibawah
ini :

Gambar Proyeksi Garis Bantu Pada Body Plan 3.60

Area yang di lingkari merupakan titik potong antara garis bantu dari Sheer Plan ke
Half Breadth Plan.
Kemudian gunakan Spline untuk menghubungkan setiap titik proyeksi yang ada pada Body
Plan, sehingga gambarnya menjadi :

Gambar Garis Lengkung Pada Body Plan 3.61


Lakukan hal yang sama pada garis bantu yang lain dan pada lengkungan yang lain
seperti Bulkwark dan Poop Deck.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

47 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Selain Proyeksi dari Half Breadth Plan, Proyeksi kan juga dari Sheer Plan, dengan cara tarik
garis bantu yang berpotongan pada garis bantu yang telah di buat pada Body Plan kemudian
gunakan Spline untuk menguhubungkan titik potong dari kedua garis bantu sehingga
membentuk sebuah lengkungan Forecastle deck dan Bulwark di Body seperti gambar
berikut :

Gambar Garis Lengkung Forecastle Deck dan Bulkwark Pada Body Plan 3.62

Lakukan hal yang sama pada proyeksi Poop Deck.

v. Proyeksi Bangunan Atas Pada Half Breadth Plan

Setelah pada Body Plan, selanjutnya proyeksi pada Half Breadth Plan.
Caranya hampir sama, yaitu dengan meletakkan Body Plan sejajar pada haluan tampak
atas kapal, kemudian tarik garis bantu yang berhubungan dengan titik potong
lengkungan.

Gambar Garis Lengkung Forecastle Deck dan Bulkwark Pada Tampak Atas 3.63

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

48 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Lakukan hal yang sama untuk PoopDeck.


Sehigga di peroleh hasil akhir dari proyeksi sebagai berikut :

Gambar Hasil Akhir dari pembuatan garis dan proyeksi 3.64

w. Mengisi Table Ordinate

Teerdapat 2 tabel yang perlu di buat untuk melegkapi data kapal, yakni Table Ordinate
Of Half Breadth Plan dan Table Ordinate Of Height Above Baseline.

Contoh Table Ordinate Of Half Breadth :

Gambar Table Ordinate Of Half Breadth Plan 3.65

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

49 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Cara melengkapi tabel tersebut dengan mengukur jarak dari Center Line setiap station
pada Half Breadth Plan ke setiap WL.

Gambar Pengukuran Ordinate Of Half Breadth Plan 3.66

Dari gambar di atas, terlihat bahwa station 2 terhadap WL 0,5 = 1,026 dan station 2
terhadap WL1 = 2,760. Lakukan hal yang sama pada setiap station kemudian input nilai
Ordinate ke tabel.

Kedua ada Table Ordinate Of Height Above Baseline.

Gambar Table Ordinate Of Heidht Above Baseline 3.67

Secara teknis, cara pengukurannya sama tetapi pada Sheer Plan.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

50 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Perhatikan gambar berikut :

Gambar Pengukuran Ordinate Of Height Above Baseline 3.68


Dari contoh gambar di atas terlihat bahwa nilai Height di ukur dari station 1 ke Buttock Line
1, 2, dan 3 dampai ke Main Deck dan Poop Deck. Kemudian masukkan ke dalam tabel.

x. Contoh Etiket

Etiket berisi data kapal seperti dimensi kapal(Ukuran utama kapal), nama kapal, jenis
kapal, desainer, tanggal desain dll.

Gambar Etiket 3.69


LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

51 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

y. Plotting (Cetak Gambar)

Proses terakhir dalam mendesain Linesplan adalah mencetak gambar dalam


bentuk PDF atau yang lainnya.

Namun, sebelum mencetak, perlu di lakukan pengukuran skala kapal dan sekala
etiket agar perbandingan kapal asli dan yg di desain benar.

Dalam tugas Rancang Garis ini saya mencetak hasil akhir dengan ukuran kertas A0
( 0,841 X 1,189 ) dalam satuan meter.

Langkah awal setting pengaturan Unit pada AutoCAD dengan mengubah satuan
menjadi meter. Kemudian buat kotak dengan perintah Rectangle dengan ukuran A0
kemudian skalakan kotak tersebut sampai kapal yang di desain bisa masuk ke dalam
kotak.
Contoh di sini saya menskalakan dengan perbandingan 1 : 120

Gambar Etiket 3.70

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

52 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Setelah menentukan skala, langkah terakhir adalah memplot desain yang telah di buat
dengan cara komen Ctrl + P , maka akan muncul laman seperti berikut :

Gambar Proses Plotting 3.71


Pada pilihan Name pilih DWG To PDF.pc3, Lalu pilih paper size ISO full bleed A0
(841.00 x 1189.00), pada Plot scale centang Fit to paper, centang juga center the plot, dan
pada Drawing orientation pilih Landscape, kemudian pilih window pada plot area untuk
menentukan bagian gambar yang akan di print atau di cetak. Terakhir klik preview dan oke.
Contoh PDF :

Gambar Hasil Plotting dalam bentuk PDF 3.72


LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

53 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

III.3. KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN


a. Metode dan Proses Pembuatan

Dalam menganalisis kurva hidrostatik dan kurva bonjean saya menggunakan software
Maxsurf sebagai aplikasi pendukung, alasan saya menggunakan Maxsurf karna mudah
digunakan, hasil akurat dan proses yang cepat.

b. Proses Analisa Hidrostatik dan bonjean

Langkah awal sebelum menganalisa kurva hidrosatik dan kurva bonjean adalah
membuat model 3D kapal pada Maxsurf Modeller.
Untuk dapat membuat model kapal dengan mudah, saya menggunakan data dari tabel-
tabel ordinate yang telah di buat sebelumnya pada aplikasi AutoCAD.
Dengan memanfaatkan nilai-nilai yang ada di setiap garis pada kapal, saya dapat
dengan mudah menentukan posisi control point pada maxsurf hingga membentuk body kapal
dengan sempurna.
Proses pembuatan model kapal pada software Maxsurf Modeller :

 Buka aplikasi Maxsurf Modeller


 Pilih opsi surface pada menu bar di atas
 Pilih Add surface
 Klik Buttock Plane
Input :

Gambar Pemilihan Surface Buttock Plane 3.73


LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

54 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Output :

Gambar Surface Buttock Plane 3.74


 Pilih Icon Profile(tampak samping) dan klik maximize

 Blok 2 Control point bagian kiri, input nilai Long.Pos = 0

Gambar Input nilai 3.75

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

55 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

 Blok 2 Control point bagian bawah, input nilai Heigth = 0

Gambar Input nilai 3.76


 Blok 2 Control point bagian atas, input nilai Heigth = tinggi kapal (H).
 Blok 2 Control point bagian kanan, input nilai Long.Pos = panjang
kapal (Lpp).
Maka hasilnya seperti ini :

Gambar Hasil tinggi dan panjang kapal 3.77

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

56 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

 Tambahkan Control Point dengan cara Klil Icon berbentuk pen pada
menu bar di atas.

Gambar Icon Control Point 3.78

 Klik control point pada garis bagian atas sebanyak jumlah station yang
ada pada AutoCAD. Misalnya 20, tambahkan 19 titik di sepanjang
garis bagian atas.

Gambar Add control point pada tampak Profile 3.79


 Lanjut ke Body Plane(tampak depan) dengan klik Icon Body Plane

Gambar Icon Body Plane 3.80

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

57 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

 Tambahkan lagi Control Point dari bawah ke atas sebanyak jumlah WL


pada desain AutoCAD sebelumnya. Misalnya jumlah WL saya = 8

Gambar Add Control Point pada tampak Body Plane 3.81

 Bentuk Haluan Kapal dengan cara mengukur jarak dari AP ke FP pada


setiap Water Line di AutoCAD.

Gambar Bentuk Haluan 3.82

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

58 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

 Kemudian blok 1 per 1 control point dan masukkan nilai Offset sesuai
dengan nilai yang tertera pada tabel Ordinate yang telah di buat,
contohnya pada station 19 WL 0,5 dan WL dibawah :

Gambar Input Nilai Ordinate dari autocad 3.83

Gambar Penyesuaian Nilai Ordinate dari autocad 3.84

 Lakukan hal yang sama pada semua control point di setiap station
hingga membentu 3D kapal.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

59 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Lanjut dalam menganalisa kurva hidrostatik, sebelumnya lakukan penyesuain nilai


Cb, Cp, Cm, dan Cwp yang telah di cari dari awal menggunakan diagran NSP terhadap nilai
Cb, Cp, Cm dan Cwp pada model kapal di Maxsurf.
 Cara cek Data di Maxsurf dengan pilih menu Data dan klik calculate
hydrostatic

Dengan catatan Koreksi perbandingan nilai sebesar ± 0,1 %

Gambar Nilai Cm, Cb, Cp, dan Cwp pada AutoCAD 3.85

Gambar Nilai Cm, Cb, Cp, dan Cwp pada Maxsurf 3.86

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

60 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

Setelah nilai Cm, Cb, Cp, dan Cwp sesuai maka bisa di lakukan analisa kurva
hidrostatik dan bonjean.

 Langkah pertama, buka aplikasi Maxsurf Stability


 Open desain yang sudah di buat

Gambar Tampilan awal pada Maxsurf Stability 3.87

 Maka akan muncul opsi seperti di atas, klil OK


 Selanjutnya pilih Upright Hydrostatics pada pojok kiri atas

Gambar Pilihan Upright Hydrostatics 3.88

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

61 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

 Klil menu Analysis pada bagian atas menu bar.


 Pilih TRIM, kemudian OK.
 Klik menu Analysis lagi dan pilih Draft

Gambar Pilihan Draft 3.89

Gambar Input Draft 3.90

 Pada Draft, Initial Draft = 0


 Final Draft = sarat air (T)
 Number of Draft = jumlah WL yang di buat
 Klil OK
 Kemudian klik Icon Start Analysis

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

62 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

 Maximize layar pada bagian Graph

Gambar Lokasi graph Hidrostatik dan Bonjean 3.92

 Maka terdapat Kurva Hidrostatik

Gambar Grafik Hidrostatik 3.93


 Untuk mengganti kurva menjadi bonjean klik pada bagian sudut kiri
atas kurva terdapat pilihan kurva bonjean

Gambar Pilihan Kurva Bonjean 3.94


LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

63 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

 Maka terdapat Kurva Bonjean

Gambar Grafik Bonjean 3.95

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

64 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

BAB IV
PENUTUP
IV.1. KESIMPULAN
Beberapa simpulan yang dapat diambil dalam pengerjaan Tugas Rencana Garis, Kurva
Hidrostatik ini antara lain:
1. Tugas rencana garis (lines plan) terdiri dari gambar body plan, sheer plan, dan half
breadth plan.
2. Proses menggambar lines plan secara manual memungkinkan terjadinya kesalahan
karena ketidak tepatan meletakkan titik koordinat dan kurang terampil dalam
menggambar
3. Kurva hidrostatik menggambarkan bentuk dan karakteristik dari badan kapal yang
berada di bawah garis air sampai penuh
4. Terdapat 19 lengkungan dalam kurva hidrostatik yang menjelaskan bentuk dan sifat
karakteristik kapal
5. Kapal dengan panjang (LPP) 110 m, lebar 17.6 m, dan sarat 6.6 m mempunyai total
displacement sebesar 9.744,198 ton (𝑡𝑜𝑛/𝑚3 )
IV.2 SARAN
Berikut ini beberapa saran yang dapat membantu dalam proses pengerjaan Tugas
Rencana Garis, Kurva Hidrostatik, dan Kurva Bonjean
1. Dalam menggambar lines plan, koordinat titik yang akan digambar diusahakan tepat
dan proses menyambungkan titik-titik koordinat yang dibantu dengan mal perkapalan
diusahakan setetpat mungkin.
2. Proyeksi gambar pada rencana garis juga harus diperhatikan dengan baik, sehingga
dapat meminimalisir terjadinya kesalahan proyeksi dan pengukuran.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

65 | P a g e
AD PRINCESS – CHEMICAL/OIL TANKER
TUGAS RENCANA GARIS, KURVA HIDROSTATIK DAN KURVA BONJEAN

IV.3 DAFTAR PUSTAKA


Indro D. C. (2014). Fungsi Kurva Bonjean Pada Peluncuran Kapal Secara End Launching.
Semarang: UNDIP, FT, Teknik Perkapalan.
Nur, H. R. (2014). Tugas Rencana Garis “SAKURA”. Surabaya: ITS, FTK, Jurusan
Teknik Perkapalan.

LAPORAN AKHIR DESAIN I

NURSIDIK ANGGARA (2101030015)

66 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai