Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN TAHANAN KAPAL

PERHITUNGAN TAHANAN KAPAL METODE HOLTROP


DAN METODE YAMAGATA

SAMPU
RAHIM PUJI PAMUNGKAS

D091 19 1027

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2020
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

LEMBAR PENGESAHAN

MATA KULIAH TAHANAN KAPAL

Semester Awal 2020/2021

Berdasarkan tugas “PERHITUNGAN TAHANAN KAPAL METOE HOLTROP DAN


DIAGRAM YAMAGATA” yang diberikan kepada :

NAMA : RAHIM PUJI PAMUNGKAS

NIM : D091191027

PRODI :TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

Telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing sebagai salah satu persyaratan
untuk lulus pada mata kuliah tersebut di atas.

Gowa, Desember 2020

Mengetahui,

DOSEN PEMBIMBING, MAHASISWA,

Dr.Eng. Faisal Mahmudin, ST., M.Inf.tech., M. Eng. Rahim Puji Pamungkas


NIP. 1981021120012005011003 Nim: D091191027
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

LEMBAR PENILAIAN

MATA KULIAH TAHANAN KAPAL

Semester Awal 2020/2021

Berdasarkan tugas “PERHITUNGAN TAHANAN KAPAL METODE HOLTROP DAN

METODE DIAGRAM YAMAGATA” yang diberikan kepada :

NAMA : RAHIM PUJI PAMUNGKAS

NIM : D091191027

PROGRAM STUDI : TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

Benar-benar telah menyelesaikan tugas dengan nilai :

A A- B+ B B- C+ C D E

Demikian lembar nilai ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Gowa, Desember 2017

Mengetahui

PENGAMPU MATA KULIAH, ASISTEN

Dr.Eng. Faisal Mahmudin, ST., M.Inf.tech., M. Eng. M. ARDI ISRAGUSRA


NIP. 1981021120012005011003 Nim: D091171018
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas laporan ini. Tidak
sedikit kendala yang menghadang penyusun dalam menyelesaikan laporan ini,
namun berkat rahmat dan hidayah-Nya telah membimbing penyusun untuk terus
berusaha menyelesaikan laporan ini.

.Penyusun harus mengakui, laporan ini masih sangat jauh dari sempurna,
semua karena keterbatasan waktu dan pengetahuan serta kemampuan penyusun
sebagai manusia biasa. Untuk itu penyusun mohon maaf atas semua kekurangan
dan kesalahan yang terjadi di dalam penyusunan laporan “Tahanan Kapal” ini,
serta penyusun berharap masukan dan saran agar ke depannya penyusun dapat
lebih baik lagi dalam menyusun tugas.

Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi


penyusun secara pribadi serta pada pembaca yang menjadikan laporan ini sebagai
acuan atau pedoman dalam pembelajaran ataupun dalam menyusun laporan.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya pada kita
semua. Amin.

Gowa, 17 Desember 2020

Penyusun
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
LEMBAR PENILAIAN ............................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
I.1 LATAR BELAKANG ............................................................ 1
I.2 RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH ........................ 2
I.3 MAKSUD DAN TUJUAN .................................................... 2
BAB II. LANDASAN TEORI ..................................................................... 3
II.1 PENGERTIAN UMUM TAHANAN KAPAL ...................... 3
II.2 KOMPONEN TAHANAN KAPAL ...................................... 3
II.3 METODE PENENTUAN TAHANAN KAPAL ................... 6
II.4 PROSEDUR PENGERJAAN ................................................ 7
BAB III. PENYAJIAN DATA .................................................................... 11
BAB IV. ANALISA PERHITUNGAN TAHANAN KAPAL ..................... 12
IV.2 PERHITUNGAN TAHANAN METODE YAMAGATA ... 12
IV.1 PERHITUNGAN TAHANAN METODE HOLTOP ........... 17
BAB V. PENUTUP ..................................................................................... 25
V.1 KESIMPULAN ...................................................................... 25
V.2 SARAN .................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 27
LAMPIRAN
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap benda yang bergerak atau dinamis pastinya akan memiliki
hambatan atau tahanan yang mengiringinya. Hal ini disebabkan karena ketika
benda bergerak, maka akan timbul gaya gesek antara benda dengan
benda/media yang lain. Misalnya antara ban mobil dengan aspal jalan raya
timbul gesekan yang sedikit tidak akan menghambat laju mobil tersebut.
Sekalipun hambatan yang timbul dari suatu benda terhadap benda lain,
sehingga hambatan itu perlu diperhitungkan agar tidak mengganggu kerja dari
suatu alat yang kita gunakan.

Dalam bidang perkapalan hambatan itu dikenal dengan istilah tahanan


kapal. Tahanan kapal sendiri didefinisikan sebagai estimasi kebutuhan daya
efektif agar kapal mampu bergerak dengan kecepatan servis. Sebuah kapal
yang bergerak diatas permukaan air akan mendapatkan gangguan yang berasal
dari haluan dan buritan kapal. Gangguan ini berupa gelombang yang berbeda-
beda dan merupakan gelombang transversal. Gelombang ini menyebabkan
perubahan dalam arah jalan kapal.

Adapun asumsi yang dibuat dalam perhitungan tahanan kapal adalah


konsisi air yang tenang, lambung bersih dari gangguan hewan, dan tidak ada
gelombang. Dari nilai tahanan yang diketahui besarnya gaya dan daya untuk
propulsi kapal. Metode yang di pakai untuk menyelesaikannya ada 3, yakni:

1. Melakukan observasi langsung dari data yang diambil pada kapal,


2. Memakai modal matematis dalam kaitannya dengan perhitungan numerik
(model numerik)
3. Memakai model fisik

Dahulu, perancangan kapal di dasarkan pada pengalaman, yaitu metode


pertama yakni, melakukan langsung observasi dan mengumpulkan data kapal
merupakan pekerjaan yang sulit dan memakan waktu yang lama. Selain itu
berbagai parameter rancangan kapal yang penting juga sulit untuk di
variasikan. Kini model kapal secara matematis dan fisik dipakai di dalam
perancangan hidrodinamik kapal. William frouide (1810-1879) adalah orang
pertama yang berhasil memakai model untuk perancangan hidrodinamika
kapal.

1
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

I.2. Rumusan Dan Batasan Masalah

Masalah peranan tahanan kapal sangat menentukan dalam


penentuan daya efektif mesin penggerak kapal seefisiennya. Faktor
tahanan gesek, tahanan sisa, tahanan gelombang serta tahanan tambahan
akan dibahas secara konseptual dalam laporan ini.

Dalam menyusun laporan ini, penyusun merasa perlu


menemukakan batasan masalah yang disepakati bersama, agar mudah
disajikan. Adapun masalah yang dibahas adalah penentuan tahanan kapal
yang dibatasi dalam tiga metode perhitungan yaitu:

 Metode Yamagata
 Metode Holtrop

Secara jelasnya hubungan kecepatan dengan daya maupun kecepatan


dengan tahanan kapal digambarkan dalam grafik.

I.3. Maksud Dan Tujuan

Adapun maksud tugas ini yaitu:

 Mahasiswa memahami bahwa tahanan kapal bergantung pada fungsi


dan waktu maupun faktor tertentu.
 Mahasiswa mampu menghitung besarnya tahanan kapal serta daya
yang dibutuhkan bagi propulsi dari kapal yang ditentukan.
 Mahasiswa mengetahui metode-metode perhitungan tahanan kapal.
 Mahasiswa mampu menarik kesimpulan dari hubungan kecepatan,
tahanan kapal dan daya efektif bagi propulsi kapal.

2
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB II
LANDASAN TEORI

II .1 . Pengertian Umum Tahanan Kapal


Tahanan kapal merupakan ilmu yang mempelajari reaksi fluida akibat
gerakan kapal yang melalui fluida tersebut. Dalam istilah hidrodinamika kapal,
tahanan/resistance/drag adalah besarnya gaya fluida yang bekerja pada kapal
sedemikian rupa sehingga melawan gerakan kapal tersebut. Tahanan tersebut
sama dengan komponen gaya yang bekerja sejajar dengan sumbu gerakan
kecepatan kapal.
Tahanan kapal mempunyai kurva C – Fn, dimana koordinat horizontalnya
adalah angka froude :
Vs
Fn =
gL
Sedangkan ordinatnya adalah koefisien tahanan kapal yang didefenisikan sebagai
:
R
C=
0,5 xSxV 2
Dimana :
V = Kecepatan kapal
L = Panjang kapal
g = percepatan grafitasi
S = luas permukaan bidang basah

II . 2 . Komponen Tahanan Kapal


Tahanan kapal dalam penentuan daya efektif propulsi adalah nilai tahanan
total, diberi notasi RT, dapat diuraikan menjadi beberapa komponenyang berbeda
yang diakibatkan oleh berbagai macam penyebab dan saling berinteraksi dalam
cara yang benar-benar rumit. Menurut ITTC ( International Towing Tank
Conference ) tahanan kapal dibagi menjadi beberapa komponen sebagai berikut :

3
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

a. Tahanan Gesek, RF ( Resistantion Friction ) adalah komponen tahanan yang


diperoleh dengan jalan mengintegralkan tegengan tangensial keseluruh
permukaan basah kapal menurut arah gerakan kapal.
b. Tahanan Sisa, RR ( Residual Resistance ) adalah kuantitas yang merupakan
hasil pengurangan dari tahanan total badan kapal, suatu tahanan gesek yang
merupakan hasil perhitungan yang diperoleh dengan memakai rumus khusus.
Secara umum, bagian terbesar dari tahanan sisa pada kapal niaga adalah
tahanana gelombang ( Wavemaking resistance ).
c. Tahanan Viskos, RV ( Viskos Resistance ) adalah komponen tahanan yang
terkait dengan energi yang dikeluarkan akibat pengaruh viskos/kekentalan.
d. Tahanan Tekanan, RP ( Pressure Resistance ) adalah komponen tahanan
yang diperoleh dengan jalan mengintegralakan tegangan normal keseluruh
permukaan kapalmenurut arah gerakan kapal.
e. Tahanan Tekanan Viskos, RPV ( Viskos Pressuru Resistance ) adalah
komponen tahanan yang diperoleh dengan jalan mengintegralkan komponen
tegangan normal akibat viskositas dan turbulensi. Kuantitas ini tidak dapat
diukur langsung, kecuali untuk benda yang terbenam seluruhnya; dalam hal
ini sama dengan tahanan tekanan.
f. Tahanan Gelombang, RW ( Wavemaking Resistance ) adalah komponen
tahanan yang terkait dengan energi yang dikeluarkan untuk menimbulkan
gelombang gravitasi.
g. Tahanan Pola Gelombang, RWP (Wave Pattern Resistance ) adalah
komponen tahanan yang disimpulkan dari hasil pengukuran elevesi
gelombang yang jauh dari model kapal; dalam hal ini medan kecepatan
bawah permukaan ( subsurface velocity field ), yang berarti momentum
fluida, dianggap dapat dikaitkan dengan pola gelombang dengan memakai
teori linier. Tahanan yang disimpulkan demikian itu tidak termasuk tahanan
pemecahan gelombang ( wave breaking resistance ).
h. Tahanan Pemecehan Gelombang, RWB ( Wave Breaking Resistance ) adalah
komponen tahanan yang terkait dengan pemecahan gelombang yang berada
di buritan kapal.

4
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

i. Tahanan Semprotan, RS (Spray Resistance ) adalah komponen tahanan yang


terkait dengan energi yang dikeluarkan untuk menimbulkan semprotan.
Sebagai tahanan atas komponen tahanan, diberikan beberapa Tahanan
Tambahan (Added Resistance ), RA perlu diuraikan disini :
j. Tahanan Anggota Badan ( Appendage Resistance ) adalah tahanan dari boss
poros, penyangga poros (shaft bracket ) dan poros, lunas bilga dan
sebagainya. Dalam memakai model fisik, model tersebut umumnya
dilengkapi dengan anggota badan seperti itu disertakan dalam pengukuran
tahanan. Umumnya lunas bilga tidak dipasang. Jika tanpa anggota badan
maka tahanannya disebut tahanan polos ( bare resistance ).
k. Tahanan Kekasaran (Intermental Resist Resistance ) adalah tahanan akibat
kekasaran permukaan badan kapal misalnya akibat korosi dan fouling
(pengotoran) pada badan kapal.
l. Tahanan Udara (Air Resistance ) adalah tahanan yang dialmi bagian atas
permukaan air serta bangunan atas ( superstructure ) karena gerakan kapal
yang menyusuri udara.
m. Tahanan Daun Kemudi (Steering Resistance ) adalah tahanan akibat gerakan
daun kemudi. Gerakan daun kemudi ditujukan untuk kelurusan lintasan
maupun menufer kapal.
Lingkungan juga berpengaruh pada tahanan. Bila kapal bergerak diair
yang terbatas, dinding pembatas air tersebut akan cukup dekat untuk
mempengaruhi tahanan kapal. Terbatas disini diartikan sebagai dekatnya jarak
antara dinding pembatas air itu sendiri dalam arah horizontal. Kedangkalan air
juga mempunyai pengaruh pada tahanan, yang disebut pengaruh air dangkal (
Shallow Water Effect). Bila membandingkan katerisrtik untuk kerja kapal umunya
karateristik didaerah perairan yang mempunyai panjang, lebar dan kedalaman
yang terbatas. Selain itu, jika berada dijalur perairan samudera bebas ( sea way ),
tahanan kapal akan mengalami perubahan yang berupa :
1. Adanya Tahanan Tambahan (Added Resistance ) akibat angin yang
bertiup pada bagian superstructure, RAA.
2. Tahanan menjadi lebih besar akibat gerakan kapal.

5
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

3. Adanya tahanan tambahan akibat refleksi gelombang pada badan


kapal.
4. Tahanan menjadi lebih besar karena sudut hanyut ( drift angle ) yang
ditimbulkan oleh baik angin dan gelombang maupun gerakan daun
kemudi.
Kenaikan tahanan rata-rata digelombang, RAW, diartikan sebagai kenaikan
tahanan rata-rata diangin dan gelombang dibandingkan terhadap tahanan diair
tenang pada kecepatan rata-rata yang sama.

II . 3 . Metode – Metode Penentuan Tahanan Kapal


Dalam menentukan tahanan suatu kapal, digunakan tiga metode,yaitu :
1. Metode Kapal Pembanding
Dalam metode ini, untuk menetukan tahanan dari suatu kapal dilakukan
dengan cara mengambil suatu contoh kapal dengan type dan ukuran yang
sama sehingga dapat diketahui berapa besar tahanan kapal tersebut.
2. Metode Statistik
Untuk menentukan berapa besar tahanan suatu kapal dengan mengunakan
metode statistik ini dilakukan dengan cara mengambil contoh dari beberapa
kapal pembanding dengan type k apal yang sama. Melalui data statistik maka
akan diperoleh besar tahanan suatu kapal untuk ukuran yang berbeda.
3. Metode Satupersatu
Dalam metode ini, untuk menentukan besar tahanan dari suatu kapal dapat
diperoleh dengan jalan menghitung setiap konponen tahanan yang dad pada
suatu kapal sehingga diperoleh keseluruhan jumlah tahanan kapal tersebut.
Dalam metode satu persatu terbagi lagi menjadi beberapa metode,yaitu :
a. Diagram Taylor dan Gertler
b. Metode Guldhammer
c. Diagram Lapp
d. Metode Yamagata
e. Metode Ayre Rammers
f. Metode Holtrop

6
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Namun dalam tugas tahanan kapal ini untuk perhitungan tahanan kapal
dengan ukuran yang telah diberikan akan menggunakan 2 metode,yaitu :
1. Metode Holtrop
2. Motode Yamagata

II . 4 . Prosedur Pengerjaan
1. Metode Holtrof.
 Komponen sama yang dihitung pada metode Guldhamer memiliki nilai
yang sama pada perhitungan Holtrof.
 Prediksi tahanan Kapal ( RT)
RT = Rf.(1+k1) + RAPP + Rw + RB + RTR + RA

 Perhitumgan Panjang bagian kapal yang mengalami hambatan langsung


(Length Of Run ) ditentukan dengan formula :
LR = Lwl.{1-Cp + [0,06.Cp.%LCB)/(4.Cp -1]}

 Perhitungan harga faktor lambung ( 1 + k1 )


Faktor lambung yang memperlihatkan hubungan tahanan viskositas bentuk
lambung dengan tahanan gesek diformulasikan :

(1+k1) = 0,93+{0,487118(B/Lwl)]1,06806.(T/Lwl)0,46106.

(Lwl/LR)0,121563.(Lwl3/)0,3486/(1 – Cp)0,604247)}

 Perhitungan Hambatan Gesek ( Rf ) ditentukan dengan formula :

 Perhitungan harga bagian tambahan ( 1+k2 ) ditentukan dengan formula :

dimana harga E1 dan harga E2 ditentukan berdasarkan tabel berikut:

7
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Bagian Ada =1,tidak = 0 Faktor Produk

Konvensional stern dan kemudi 1,5

Kemudi dan skeg 2

Kemudi kembar 2,8

Y Braket 3

Skeg 2

Shaft Bossing 3

Shell Bossing 2

Shaft telanjang 4

Sirip Bilga 2,8

Dome 2,7

Lunas Bilga 1,4

∑1 ∑2 =

 Perhitungan harga bagian tambahan ( RAP ) dapat ditentukan dengan


formula :
RAP = /2.Vs2.As.Cf.(1+k2) (KN)

 Perhitungan tahanan akibat hambatan gelombang ( Rw ) dapat dihitung


dengan formula :
0,9)
( M 2 cos( / Fn2 )
Rw = C1.C2.P5...g.e {M1 / Fn (KN )

 Perhitungan tahanan tekanan tambahan dari haluan gembung dekat


permukaan air ( RB ) dapat dihitung dengan formula :
 ABT 2 / 3   Fni3 
RB = 0,11 . ρ . g .  ( 3 / Pb)   2
(KN )
 e   (1  Fn) 

8
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

 Perhitungan tekanan tambahan akibat adanya transom yang terbenam (


RTR ) dapat dihitung dengan formula :

( KN )

 Perhitungan tahanan akibat korelasi model kapal ( RA )

( KN )

 Perhitungan tahanan total (RT)


RT = Rf.(1+k1) + RAPP + Rw + RB + RTR + RA (KN)

 Perhitungan Daya efektif dalam satuan KW


PE = RT . Vs ( KW )

 Perhitungan daya kuda efektif dalam satuan HP EHP = P E / 0,7355 (HP)

2 . Metode YAMAGATA

Metode ini banyak digunakan pada kapal-kapal berukuran kecil


serta komponn-komponen tahanan yang diperhitungkan juga terbatas.

Menurut Yamagata dalam menentukan tahanan kapal diberikan format


sebagai berikut :

1. menentukan dimensi dan kecepatan kapal dalam knot dan m/s


2. Menentukan angkan Reynold
3. Angka Reynold (Rn).
Vs.Lwl
Rn =

4. Menentukan Koefisien Tahanan Gesek (Cf).


Cf = 0,075/(log Rn – 2 )2

5. Menentukan nilai EHPfo


EHPfo = /2.Vs2.S.(Cfa +∆Cf)

9
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

6. Menentukan Froude Number (Fn)


Vs
Fn =
g .Lwl

7. Menentukan Koefisien tahanan sisa (C’R).


Diperoleh dari grafik pada gambar 2.2 yang merupakan fungsi dari
Fn dan Cb. C’R = 0,00495

8. Koreksi tahanan sisa akibat Ratio Lebar dan Panjang Kapal


(rR’)B/L.
Diperoleh dari grafik pada gambar 5.3 – 2 yang merupakan fungsi
dari Fn dan Cb.
(rR’. B/L)/(B/L-0,135)
9. Koreksi tahanan sisa akibat Ratio Lebar dan Sarat Kapal (rR’)B/T.
Diperoleh dari grafik 5.2 yang merupakan fungsi dari Fn dan Cb.
(rR’ . B/T)/(B/T-2,250) =
10. Menentukan Koefisien tahanan sisa total (CR’).
CR’ = C’R’ + (rR’)B/L + (rR’)B/T

11. Menentukan Nilai EHPr


12. Menentukan Nilai EHPa.
EHPa = ρa/2 A.v3

13. Menentukan Nilai EHPtotal


EHPtotal = EHPfo+ EHPr+ EHPa

10
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB III
PENYAJIAN DATA

UKURAN UTAMA
 Type Kapal = General Cargo
 Nama Kapal = ALEXINDO 1
 Main Dimention
 Length of Waterline (Lwl) = 95,680 m
 Length between perpendicular (Lbp) = 92,000 m
 Breadth (B) = 16,500 m
 Draugth (T) = 5,500 m
 Tinggi (H) = 7,800 m
 Velocity (V) = 12,250 knot
 Form Coefficient
 Block Coefficient (Cb) = 0,710
 Midship Coefficient (Cm) = 0,987
 Waterline Coefficient (Cw) = 0,806
 Horizontal Prismatik Coefficient (Cph) = 0,713
 Vertical Prismatik Coefficient (Cpv) = 0,876

11
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB IV

ANALISA PERHITUNGAN TAHANAN KAPAL

IV.1 PERHITUNGAN TAHANAN METODE YAMAGATA

Perhitungan tahanan metode Yamagata diperkenalkan oleh seorang


ilmuan Jepang bernama Dr. Yamagata. Beliau mengistimasi daya efektif
kapal dengan terlebih dahulu menghitung tahanan kapalnya. Ada empat
hambatan kapal yang dihitung dalam estimasi daya yaitu : Hambatan
gesek, hambatan bentuk, hambatan gelombang dan hambatan udara.
Berikut format perhitungan tahanan kapal dalam penentuan EHP metode
ini :

Data :

Lbp = 92,000 m Cb = 0,710

Lwl = 95,680 m Cm = 0,987

B = 16,500 m Cw = 0,806

H = 7,800 m Cph = 0,713

T = 5,500 m Cpv = 0,876

V = 12,250 Knot L/B =


5,815

∆ = 6366,417 Ton B/T = 3,000

  m3  m2

g = 9,800 m/s2 Z = 4 buah

kp = 1,000

kb = 0,850

ks = 1,025

12
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

DAYA EFEKTIF TOTAL :

EHP =

A. Perhitungan Daya Efektif akibat Tahanan Gesek (EHPfo)


EHPfo =

1. Menentukan luas bidang basah (Moulded wetted surface)


Smld = L x B x ( 1,220 T/B + 0,460 ) ( Cb + 0,765 )

= ( 92,000 m ) x ( 16,500 m )( 1,220 x (5,500/16,500) + 0,460 )


(0,710 + 0,765 )

= 1940,510 m2

Atau :


Smld =


=

= 2042,341 m2

Rata-rata Smid (mean)

= 1991,425 m2

Sapp = 10 % x mean
= 0,1 x 1991,425m2
= 199,143 m2
Luas bidang basah total
Stotal = mean + Sapp
= 1991,425 m2 + 199,143 m2
= 2190,568 m2

13
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

2. Menentukan nilai Cfo

Cfo = (10)-3

= (10)-3

= 1,668 (10)-3

3. Menentukan nilai ∆Cf


Pada buku Yamagata hal 23 nilai ∆Cf untuk 30 m ≤ Lbp ≤ 90 m
adalah
∆Cf = ( 5,000 – Lbp /30 ) ×10-4
= ( 5 – 92,000 m / 30 ) × 10-4
= 0,0002

Sehingga :

EHPfo =

= ( )
=(0,697)×(2190,568m2)×(6,301m/s)3x(1,668+
0,0008)×1
=711,551 Hp
B. Perhitungan Daya Efektif Akibat Tahanan Tambahan (EHPr)

EHPr =

1. Menentukan nilai Koefisien Tahanan Tambahan Cro


Nilai diperoleh dari Fig. 41 dalam jurnal “Power Prediction Based on
Modified Yamagata Resistance Chart and Newly Intruduced Thrust
Deductionb and Wake Factor “
Cro = 0,006

2. Menentukan nilai

14
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN


Nilai diperoleh daro Fig 4.2 dalam jurnal “Power Prediction

Based on Modified Yamagata Resistance Chart and Newly Intruduced


Thrust Deductionb and Wake Factor “.

3. Menentukan nilai ⁄


⁄ ⁄

= 0,0027

4. Menentukan nilai

Nilai diperoleh dari Fig. 43 dalam jurnal “Power Prediction Based on


Modified Yamagata Resistance Chart and Newly Intruduced Thrust
Deductionb and Wake Factor “

Nilai = 0,001

5. Menentukan nilai ⁄



6. Menentukan nilai
(∆ ⁄ ( ⁄ ) 0,0027+0,00075)
= 0,009
7. Menentukan Nilai Koefisien Tahanan Tambahan (Cr)

Sehingga :

⁄ ⁄
EHPr =

Hp
C. Perhitungan Daya Efektif Akibat Tahanan Angin (EHPa)

15
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

EHPa =

1. Menentukan Luas bidang Tangkap Angin (A)


Perhitungan luas bidang tangkap angin (A) dengan menggunakan
metode perhitungan simpson
A = 419,347 m2
Sehingga
EHPa =

DAYA EFEKTIF TOTAL :

EHP =

EHP =

RT = EHP/V

=1202,055/6,301

= 142,250 KN

16
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

IV.1 PERHITUNGAN TAHANAN METODE HOLTROP

Pada beberapa metode perhitungan kapal terdapat beberapa


peninjauan yang berdasarkan suatu kesepakatan dan tidak berdasarkan atas
usaha percobaan atau pengambilan data di lapangan, seperti pada
pengestimasia nilai hambatan haluan gembung yang hanya meninjau
haluan gembung tersebut tersebut secara terpisah.

Atas dasar itulah maka J. Holtrop dan G.G.J. Mennen membuat


sutu metode dengan mengandalkan ketepatan perhitungan pada
pengambilan data dan pengolahannya secara statistik, karena itulah
metode ini juga disebut sebagai Metode Prediksi Daya Efektif Statistik,
disingkat Metode Tahanan Kapal Statistik.

a. Penyajian Data Kapal dan Perhitungan :


1. Panjang antara garis tegak (LBP) = 92,000 m
2. Panjang garis air (Lwl) = 95,680 m
3. Lebar Kapal (B) = 16,500 m
4. Tinggi kapal (H) = 7,800 m
5. Sarat Kapal (T) = 5,500 m
6. Displasemen () = 6366,417 ton
7. Volume kapal() = 6164,100 m3
8. Luas Garis Air (Awl) = 1272,526 m2
9. Luas Permukaan Basah (S) = 2045,565 m2
10. Sudut kemiringan entrance () = 27,079 °
11. Kecepatan dinas (Vs) = 12,250 knot
12. Luas bagian tambahan (As) = 10%.S = 204,556 m2
13. Luas bagian transom yang tercelup (ATS) =0 m2
14. Luas penampang melintang haluan gembung = 8,061 m2
15. Tinggi haluan gembung (Hb) = 4,015 m
16. Harga sarat depan (Td) = 5,500 m
17. Harga sarat belakang (Tf) = 5,500 m
b. Koefisien - Koefisien Utama
1. Harga Cb = 0, 710
2. Harga Cm = 0,987
3. Harga Cw = 0.806
4. Harga Cp = 0.719

17
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

5. LCB = 0,731
6. Kecepatan kapal = 12,250 knot
7. Kecepatan kapal dalam m/s
1 knots = 0,514 m/s
Vs = V*0,514
= 12,250*0,514
= 6,301 m/s
8. Panjang garis air (lwl)
Lwl = lbp*1,040
= 92,000 m * 1,040
= 95,680 m
9. Harga bilang Froud (Fn)

Fn =

=

= 0,206
10. Harga bilangan Reynold

Rn =

= 506621579,831

PERHITUNNGAN TAHANAN TOTAL (RT)

RT = RF ( 1+ k ) + RAPP + RW + RB + RTR + RA
1. Menghitung tahanan gesek (RF (1+K))
RF = Cf . 0,5 .  . S . Vs2 . (1+k1)
a. Harga Koefisien Gesek (formula ITTC 1957)

Cf =

18
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

= 0,002
b. Perhitungan Panjang bagian kapal yang mengalami Hambatan
Langsung (LR : Length Of The Run)
LR = Lwl×{1-Cp + [0,06.Cp.%LCB)/(4.Cp -1]}
=95,680×{1-0.719+[0,06×0,719×0,731)/(4×0,719-1]}
= 28,461
c. Menentukan nilai C12
0,2228446
Untuk > 0,005 maka C12 =

C12 = = 0.529

d. Menentukan nilai C13


C13 = 1 + 0,003 Cstern
C13 = 1 + 0,003*10
= 1,030
e. Perhitungan Harga Faktor Lambung

Faktor lambung yang memperlihatkan hubungan tahanan


viskositas bentuk lambung dengan tahanan gesek diformulasikan :

(1+k1) = C13{0,930+C12 (B/LR)]1,06806.(T/Lwl)0,92497. (0,950 –

Cp)-0,521448.(1 - Cp + 0,022 LCB)0,6906 }

= 1,030 {0,930+ 0,529 (16,500/28,461)]1,06806 x


(5,500/95,680)0,92497 x (0,950 - 0.719)-0,521448 x (1 - 0.719 +
0,022 . 0,731)0,6906 }

= 1,165

f. Perhitungan Luas Bidang Basah (S)


S= L(2T+B)√ (0,453+0,4425 +(-0,2862 -
0,003467B/T+0,3696 )+2,38 /
2
S= 2045,564 m
Sehingga

19
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

RF = Cf . 0,5 .  . S . Vs2
= (0,0016)(0,5)(1,025)(2045,564)(6.301
= 76,396 Kn
2. Menghitung Tahanan Tambahan (RAPP)

a. Harga faktor bagian tambahan


Tahanan tambahan yang digunakan adalah rudder behind stern,
strut bossing, shaft, bilge keels.
𝑘 𝑆𝐴𝑃𝑃
𝑘 𝑒𝑞 𝐶𝐹
𝑆𝐴𝑃𝑃

= 1,967

Approximate 1+k2 values

Rudder behind skeg 1.5-2.0

Rudder behind stern 1.3-1.5

Twin-screw balance rudders 2.8

Shaft brackets 3.0

Skeg 1.5-2.0

Strut bossings 3.0

Hull bossings 2.0

Shafts 2.0-4.0

Stabilizer fins 2.8

Dome 2.7

Bilge keels 1.4

Sehingga

20
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

= (0,5)(1,025kg/m3)(6,301m/s)2(204,556)(1,967)( 0,002)

= 13,659 kN

3. Perhitungan Tahanan Pembentuk Gelombang (RW)


{M1 / Fn0 , 9 )  ( M 2 cos( / Fn 2 )
Rw = C1.C2.C5...g.e
a. Harga koefisien 
Untuk Lwl/B ≤ 12 rumus  = {(1,446.Cp) – (0,03.Lwl/B)

 = {(1,446.Cp)– (0,030.Lwl/B)

= [(1,446 x 0.719 ) – (0,030 x 95,680 m / 16,500 m)]

= 0.865

b. Harga koefisien C7
C7 = B/L ketika 0.110 < B/L < 0.250

C7 = = 0,172

c. Penentuan Sudut Entrance


𝐿
𝑖𝐸 exp ( ) 𝐶𝑊𝑃 𝐶𝑃
𝐵
𝐿 ∇
𝐿𝐶𝐵 ( 𝑅) ( )
𝐵 𝐿

= 1 + 89exp [ -(95,680m/13,030m)0,80856 ( 1 – 0,806 ) 0,30484 ( 1


– 0,719 – 0,0225x0,731)0,6367 (28,461/ 16,500 m )0,34574 (
100(6164,902 m3 / ( 95,680 m)3)0,16302]

= 27,079

d. Harga koefisien C1(parameter reduksi tahanan gelombang yang


disebabkan angel of entrance)

B/LWL = 13,03/82,1904 = 0,157


Untuk 0,11 < B/Lwl ≤ 0, 25 , maka rumus C1 adalah

C1 = 2223105 C7 3,78613 (T/B)1,07961/(90-iE)-1,37565

21
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

= 2223105 (0,172)3,78613 x (5,500 m / 16,500 m )/(90° - 27,079)

= 2,932

e. Harga Koefisien C3

=

= 0,060
f. Harga Koefisien C2 (Parameter reduksi Tahanan Gelombang yang
disebabkan Bulbous Bow)
Ditentukan oleh rumus

C2 = [e -1,87. C3
]
C3
C2 = 1/[e 1,87. ]

= 1 / [ e 1,87 x (0,060)1/2

C2 = 0,630

Harga Koefisien C5 (Parameter reduksi Tahanan Gelombang yang


disebabkan Transom Stren)

C5 = 1 – 0,8 AT / (B.T.Cm)
= 1 – 0,8 x 4,482 / ( 16,5 m x 5,5 m x 0,987 )
= 0,960
g. Harga Koefisien C16
C16 = 8,07981 Cp – 13,867 Cp2 + 6,984388 Cp3 Cp < 0,8
C16 = 8,07981 x 0,719 – 13,867 ( 0,719 )2 + 6,984388 ( 0,719)3
= 1,236
h. Harga Koefisien m1
Jika Fn < 0,550

22
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

m1 = [0,0140407(Lwl/T)]-[1,75254.(1/3/Lwl)]-[4,79323.(B/Lwl)]-C16
= [0,0140407(95,680 m / 5,500 m )]-[1,752.( 6164, 907 1/3/95,680
m)]-[4,793.(16,500 m/95,680 m)] - 1,236
= - 2,154
i. Harga koefisien C15
Untuk Lwl 3/  < 512, C15 = - 1,693
j. Harga Koefisien m2
m2 = C15 .Cp2.exp (-0,1Fn-2 )
= -1,693 .(0,719 ) 2.exp (-0,100 x (0,205) 2
= - 0,082

menghitung tahanan ombak

dimana :

= 0.960

= 0.865
D = -0.900

= 109848,589

RW = 13,749

4. Menghitung Tahanan Haluan Gembung (RB)


a. Harga koefisien darurat haluan gembung (PB)

= -3,043
b. Harga bilangan foude akibat ketenggelaman haluan gembung

= 1,712

23
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

c. Harga hambatan akibat adanya Bulbous Bow (RB)

= 23,342 kN

5. Perhitungan Hambatan Akibat Korelasi Model (R TR)


a. Harga Koefisien (C6)

C6 = 0,053
b. Menghitung tahanan transom
RTR = 0,5ρVs2ATC6
= 0,5x1,025x(6,301)2 m/s x4,482 m2 x0,053
= 4,853
6. Perhitungan tahanan angin (RA)
RA = ½ .ρ.Vs2.S.CA

= ½ x1,025x(6,301)2x136,29 x0.000529312

= 1,861 kN

TAHANAN TOTAL = RF ( 1+ k ) + RAPP + RW + RB + RTR + RA


= 76,396 (1.165) kN + 13,659 kN + 13,749kN + 23,342
kN + 4,853 kN + 1,861 kN
= 146,478 kN

24
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB V
PENUTUP

V.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan “Tahanan Kapal “ Metode Holtrop dan Diagram
Yamagata diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penganalisaan dasar dalam menentukan tahanan kapal dengan menggunakan Metode


Holtrop dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
 Semua data mengacu pada kecepatan suatu kapal.
 Komponen terdiri dari tahanan-tahanan yang terjadi pada kapal
 Variabel bentuk kapal dihaluan
 Variabel komponen kapal tambahan
 Variabel komponen dari luas tambahan kapal
2. Penganalisaan dasar dalam menentukan tahanan kapal dengan menggunakan
Diagram Yamagata dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
 Semua data mengacu pada kecepatan suatu kapal.
 Tiga macam hambatan secara : Hambatan Gesek, Hambatan Bentuk, &
Hambatan Gelombang
 Rasio perbandingan B/L dan B/T
3. Secara Umum, tahanan suatu kapal dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu :
 Bentuk badan kapal.
 Kondisi daerah pelayaran.
 Bentuk permukaan kulit kapal.
 Variabel gelombang.
 Variabel cuaca.
4. Hasil perhitungan tahanan kapal (RT)dengan menggunakan Metode Holtrop
cenderung lebih besar dibandingkan dengan perhitungan tahanan kapal dengan
mengunakan Diagram Yamagata. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor :
 Perbedaan jumlah dan macam komponen tahanan kapal yang diperhitungkan.
 Perbedaan formula yang digunakan.
 Perhitungan Guldahamer dan Yamagata menggunakan diagram-diagram
sedangkan Holtrop hanya rumus empiris.

25
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

5. Dari kedua perhitungan Tahanan Kapal dengan menggunakan Diagram Yamagata


dan Metode Holtrop didapatkan hasil Tahanan Total (R T):
 Tahanan Total Metode Yamagata
RT = EHP/V
=1202,055/6,301
= 142,250 kN
 Tahanan Total Metode Holtrop
TAHANAN TOTAL
RT = RF ( 1+ k ) + RAPP + RW + RB + RTR + RA
= 76,396 (1.165) kN + 13,659 kN + 13,749kN + 23,342 kN + 4,853 kN +
1,861 kN
= 146,478 kN

V.2. Saran
Adapun saran-saran praktikan setelah menyelesaikan tugas “ Tahanan
Kapal “ adalah sebagai berikut :
 Sebaiknya ada kesatuan visi atau pandangan antara asisten yang satu dengan
asisten yang lain mengenai segala hal yang berhubungan dengan tugas ini.
 Masih perlu adanya penambahan literatur-literatur, buku pedoman sehingga
dapat lebih memperlancar proses penyelesaian tugas.

26
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

DAFTAR PUSTAKA

Guldhammer H. E. Dan Harvald Sv.Aa. “Ship Resistance”.Akademic Forlas.


Copenhaben.1974
Harvald Sv. Aa.”Tahanan dan propulsi kapal”. Department Of Ocean
Engineering .The Technical Unoversity Of
Denmark.Lyngby.1964
Ir. Rosmani “Perhitungan Tahanan Kapal” Jurusan Perkaplan Fakultas
Teknik Universitas Hasanudddin Makassar

27
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

28
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Grafik Hubungan V dan Tahanan

GRAFIK HUBUNGAN V (m/s) dan EHP (KW


EHP Kw))

hol
tr…

5,2726 5,787 6,3014 6,8158 7,3302


V (Kn)
holtrop 463,8531682 653,5577758 896,37245 1201,461528 1578,733524
yamagata 575,1495796 735,3205015 923,0181236 1122,27538 1349,886602

GRAFIK HUBUNGAN V (m/s) dan BHP (KW)


BHP (Kw)

Ya
m…

5,2726 5,787 6,3014 6,8158 7,3302


v(m/s)
Yamagata 788,8659322 1111,492816 1524,442942 2043,301919 2684,920959
holtrop 978,1455435 1250,545071 1569,758714 1908,631599 2295,725513

29
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Grafik Hubungan Tahanan Total/ Rt (Kn) dengan Kecepatan


(m/s)
Rt (Kn)

H…
y…

5,2726 5,787 6,3014 6,8158 7,3302


Holtrop 109,0827257 127,0641959 146,4782625 164,6579096 184,1541298 V(m/s)
yamagata 87,9742761 112,9355064 142,2497302 176,2759365 215,3738676

30
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Perhitungan Luas Tangkap Angin

ORD MS HK
a 0,000 0,400 0
b 0,013 1,600 0,0208
0 0,047 1,400 0,0658
1 0,4 4,000 1,6
2 0,68 2,000 1,36
3 0,84 4,000 3,36
4 0,93 2,000 1,86
5 0,972 4,000 3,888
6 0,99 2,000 1,98
7 0,998 4,000 3,992
8 1,000 2,000 2
9 1,000 4,000 4
10 1,000 2,000 2
11 1,000 4,000 4
12 1,000 2,000 2
13 0,9878 4,000 3,9512
14 0,9691 2,000 1,9382
15 0,928 4,000 3,712
16 0,828 2,000 1,656
17 0,646 4,000 2,584
18 0,4 2,000 0,868
19 0,23 4,000 0,92
20 0,052 1,280 0,06656
c 0,05 1,120 0,056
d 0,000 0,280 0
JUMLAH 47,87856

31
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

32
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

33
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

LEMBAR ASISTENSI

TUGAS TAHANAN KAPAL

Nama : Rahim Puji Pamungkas

NIM : D091191027

Dosen Pemeriksa : Dr.Eng. Faisal Mahmudin, ST., M.Inf.tech., M. Eng.

No Detail Tugas Tanggal Paraf Ket

Perhitungan data Metode Holtrop (5


1
poin)

Perhitungan Tahanan Gesek (10


2
poin)

Perhitungan Tahanan tambahan (10


3
poin)

Perhitungan Tahanan Gelombang (10


4
poin)

Perhitungan Tahanan transom dan

5 tahanan angin (10 poin)

34
TAHANAN KAPAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Perhitungan Tahanan total dan daya

6 efektif (15 poin)

Perhitungan tahanan Metode

7 Yamagata

(20 poin)

Grafik Hubungan Kecepatan dan

8 tahanan

(20 poin)

Gowa, Desember 2020

Mahasiswa Asisten

RAHIM PUJI PAMUNGKAS M. ARDI ISRAGUSRA


NIM. D091191049 NIM. D091171018

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Dr.Eng. Faisal Mahmudin, ST., M.Inf.tech., M. Eng.


NIP. 1981021120012005011003

35

Anda mungkin juga menyukai