BANGUNAN KAPAL
OLEH:
IRFANIYANTI
D081171504
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
LEMBAR PENGESAHAN
BANGUNAN KAPAL
Nama : IRFANIYANTI
Stambuk : D081171504
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing sebagai persyaratan untuk lulus pada
mata kuliah tersebut di atas.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
4.3. Penampang Tengan Memanjang Kapal ..........................................................................37
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................................65
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
KATA PENGANTAR
Assalamaualaikum warahmatullahi wabarakatu
Pertama - tama, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya laporan tugas mata kuliah “Bangunan Kapal“ tepat pada waktu yang telah ditetapkan.
Laporan ini mencakup tentang Lines Plan, Bonjean and Hidrostatic Curve dimana laporan ini
merupakan persyaratan kelulusan untuk mata kuliah “Bangunan Kapal” pada Departemen Teknik
Kelautan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.
Meskipun dalam tahap penyelesaian laporan ini, penulis banyak mendapat hambatan, baik itu
berupa perhitungan-perhitungan data sampai pada tahap penggambarannya dan juga keterbatasan
waktu, materi, dan lain sebagainya, namun semua itu akhirnya dapat penulis atasi sebaik mungkin
dengan penuh kesabaran dan ketekunan serta bantuan-bantuan tak terduga dari berbagai pihak.
Bertolak dari semua itu, penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kesalahan
ataupun kekurangan, baik itu dari metode penulisan maupun dari segi pehaman teori. Maka dari itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan laporan ini. Tak
lupa pula Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan senior-senior yang telah
bersedia memberikan bantuan demi penyelesaian laporan “Bangunan Kapal” ini.
Akhir kata, penulis hanya dapat mengucapkan mohon maaf atas kesalahan-kesalahan yang
masih tersirat. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang telah
berkenan membaca atau mempelajarinya. Semoga TUHAN YME senantiasa memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada kita semua.
Wasallam.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................................1
BAB II
BAB III
BAB IV
PEMBAHASAN ...................................................................................................................34
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
4.12. Tabel Perhitungan Hidrostatik ......................................................................................69
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................................65
LAMPIRAN ................................................................................................................................69
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
BAB I
PENDAHULUAN
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
3. Mahasiswa mampu mengetahui titik-titik penting dalam bangunan
kapal agar memperhatikannya dalam pembuatan kapal untuk
mencapai stabilitas yang baik.
4. Mahasiswa mampu menguasai fungsi lengkungan hisrostatik dan
kurva bonjean
b. Manfaat
Adapun manfaat dari tugas ini adalah :
1. Gambar-gambar tersebut digunakan dalam perhitungan Stabilitas
Kapal, Peluncuran, Trim, Kekuatan, Tahan, dan Perhitungan-
perhitungan lain yang membutuhkan gambar Lines Plan, Bonjean
Curve, dan Hydrostatic Curve.
2. Gambar-gambar tersebut dimanfaatkan sebagai patron dalam
pembuatan bentuk gading-gading kapal.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LOA ( Length Over All ) adalah panjang kapal keseluruhan yang dikukur
dari ujung buritan sampai ujung haluan.
LBP ( Length Between Prependiculars ) adalah panjang antara kedua garis
tegak buritan dan garis tegak haluan yang di ukur pada garis air muat.
LWL ( Length of Water Line ) adalah jarak mendatar antara ujung garis
muat ( garis air ) yang diukur dari titik potong dengan linggi buritan sampai
titik potongnya dengan linggi buritan dan linggi haluan.
AP ( After Prependicular ) garis tegak buritan yang letaknya pada linggi
kemudi bagian belakang atau pada sumbu poros kemudi.
FP ( Fore Prependicular ) garis tegak haluan yang letaknya perpotongan
antara linggi haluan dengan garis air muat.
2) Lebar Kapal
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
koefisien garis air adalah perbandingan antara luas bidang garis air muat
dengan luas segi empat persegi panjang L dan lebarnya .
Awl
Cwl =
Lwl x B
Dimana:
Awl = Luas garis air.
Lwl = panjang garis air.
B = Lebar kapal
2. Koefisien Gading Besar (Midship coefisien/cm)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Am
Cm =
BxT
Dimana :
Am = Luas penampang gading besar
B = lebar kapal
T = sarat kapal
3. Koefisien Blok (Block Coeffisien/cb)
Koefisien blok adalah perbandingan antara isi karena dengan suatu balok
dengan panjang L,lebar B,dan tingginya T.
V
Cb =
LxBxT
Dimana :
V= isi carena
B = lebar kapal
T = sarat kapal
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
L = panjang garis air
4. Koefisien Prismatik Memanjang (Longitudinal Prismatik
Coeffisien/Cph)
Dimana :
V = isi karena
Am = luas penampang gading besar
L = panjang garis air
Rumus tersebut dapat dijabarkan Sbb:
Dimana :
V = isi karena
V
Cph = ………………………….. (1)
Am x L
V
Cb = menjadi V = L x B x T x Cb ………(2)
LxBxT
Am
Cm = menjadi Am = B x T x Cm ……..(3)
BxT
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Kalau (2) dan (3) dimasukkan pada (1) maka rumus menjadi :
L x B x T x Cb
Cph =
L x B x T x Cm
Cb
Cph =
Cm
V = isi karena
T = sarat kapal
Cpv = …………………………..(1)
Awl x T
Awl
Cwl = menjadi Awl = Lwl x B x Cwl ……..(2)
Lwl x B
Apabila persamaan (2) dimasukkan kepersamaan (1) maka rumus menjadi :
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
V L x B x T x Cb
Cpv = =
Awl x T L x B x T x Cwl
Cb
Cpv =
Cwl
B. Displasement
1. Pengertian Displacement.
Hukum Archimedes menyatakan bahwa setiap benda yang dimasukkan
kedalam air akan mendapat gaya tekan ke atas sebesar berat zat cair yang
dipindahkan dalam keadaan setimbang.
Gaya tekan ke atas tersebut dinamakan displacement ( ), yang besarnya
adalah volume badan kapal yang tercelup dibawah permukaan air dikalikan
dengan berat jenis air. Sehingga displacement secara lengkap adalah :
= Lwl .B .T .Cb . . c
dimana : Lwl = Lbp + 2,5% Lbp ( Ship Design for Efficiency and
Economy Hal 38 )
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Berdasarkan prinsip hukum Archimedes yang disebutkan di atas, maka
besarnya perpindahan zat cair akan sama dengan berat kapal itu sendiri,
dalam hal ini berat kapal sama dengan berat kapal kosong ditambah dengan
bobot mati kapal.
Selanjutnya perlu diingat bahwa gaya berat dari kapal bekerja dalam arah
vertikal ke bawah sedangkan displacement yang merupakan gaya tekan
bekerja dalam arah vertikal ke atas, sehingga displacement kapal juga dapat
diperoleh dengan :
= Lwt + Dwt
dimana : - Lwt ( Lightweight Ton ) adalah berat kapal kosong yang pada
umumnya terdiri dari tiga bagian besar yaitu berat baja kapal, berat
peralatan dan mesin penggerak serta seluruh komponen instalasinya.
- Dwt ( Deadweight Ton ) adalah daya angkut dari sebuah kapal
mencakup berat muatan, bahan bakar, minyak pelumas, air tawar, berat
crew dan perlengkapannya serta berat bahan makanan.
Displasement adalah berat zat cair yang didesak atau yang dipindahkan oleh
badan kapal secara keseluruhan dan dapat dirumuskan sbb:
Δ = L x B x T x Cb x γ x C
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
mempunyai arti tertentu walaupun dalam istilah bahasa inggris dan
penggunaannya sudah standart. Apabila seseorang hendak membuat suatu
kapal digalangan, maka pertama–tama yang harus dikerjakan adalah
pemindahan gambar rencana garis dari kertas gambar kelantai (mould loft)
dengan ukuran yang sebenarnya atau skala 1 : 1 karena dari gambar rencana
garis inilah kita dapat membentuk kapal yang akan dibangun.
Dalam gambar rencana garis ini ada beberapa istilah atau pengertian yang
harus diketahui seperti yang diuraikan dibawah ini :
Garis Geladak Tepi ( Sheer Line )
Dalam gambar rencana garis, garis geladak tepi adalah garis lengkung
dari tepi geladak yang di tarik melalui ujung atas dari balok geladak. Kalau
kita melihat garis geladak tepi dari gambar diatas, maka terlihat bahwa
jalannya garis sisi tersebut adalah menanjak naik dihaluan maupun di
buritan.
1) Pembagian panjang kapal tersebut masing – masing : 1/6L dariAP,
1/3 L dari AP, midship, 1/3 L dari FP dan 1/6 L dari FP.
2) Selanjutnya pada midship ukurkan tinggi kapal ( H ).
3) Kemudian pada ketinggian H ditarik garis datar sejajar dengangaris
dasar ( base line ), sedemikian rupa sehingga memotong garis tegak
yang ditarik melalui titik AP, 1/6 L dari AP, 1/3 Ldari AP midship,
1/3 L dari FP, 1/6 L dari FP dan FP
4) Dari perpotongan antara garis datar yang ditarik sejajar dengan
base line setinggi H pada midship tadi dengan garis tegak yang
ditarik melalui titik-titik AP, diukurkan tinggi sheer standart
sebagai berikut ( dalam mm ) :
AP = 25 (L/3 + 10)
1/6 L dari AP = 11,1 (L/3 + 10)
1/3 L dari AP = 2,8 (L/3 + 10)
Miship = 0
AP = 5,6 (L/3 + 10)
1/6 L dari AP = 22,2 (L/3 + 10)
1/3 L dari AP = 50 (L/3 + 10)
5) Kemudian dari titik-titik tersebut diatas dibentuk garis yang stream
line, menanjak naik kedepan dan kebelakang.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Tinggi 1/50 B dari garis geladak tepi diukur pada centre line dari kapal
disebut camber. Lengkungan dari camber kesisi kiri kanan lambung kapal
dan berhenti pada titik garis geladak tepi disebut garis lengkung geladak.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Body plan merupakan bagian dari rencana garis yang mempelihatkan
bentuk kapal jika kapal dipotong tegak melintang. Dari gambar terlihat
kelengkungan gading-gading (station-station). Kurva ini digambar satu sisi yang
biasanya sisi kiri dari kapal tersebut. Bagian belakang dari midship digambar di
sisi kiri dari centre line, bagian depan di sebelah kanan
Langkah pengerjaan :
1) Gambar body plan diletakan ditengah-tengah ( Midship ).
2) Membuat garis-garis WL sesuai kebutuhan
3) Menentukan lebar kapal sesuai ukuran utama kapal
4) Menentukan rise of floor ( Kemiringan dasar kapal )
5) Membuat garis BL ( Buttock Line )
6) Menggambar bentuk gading ukur ( Station ) sesuai tabel yang
diberikan.
Radius Bilga
Bilga adalah kelengkungan pada sisi kapal terhadap base line.Radius bilga
adalah jari-jari pada bilga. Radius bilga tanpa rise of floor dapat dihitung dengan
rumus :
R = {B x T x (1 – Cm)/0,4292}1/2.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
2.4 Garis – Garis Lengkung Hidrostatik
Sebuah kapal yang mengapung tegak, lengkungan (grafik hidrostatik)
digunakan untuk menunjukkan karakteristik (sifat-sifat) dari badan kapal
terutama di bawah garis air.
Pada gambar pertama digambarkan lengkungan hidrosatik dan gambar
kedua yaitu lengkung bonjean. Cara yang paling umum untuk menggambar
lengkung-lengkung hidrostatik adalah adalah dengan membuat dua buah sumbu
yang saling tegak lurus. Sumbu yang mendatar dipakai sebagai garis datar
sedangkan sumbu tegak menunjukkan sarat kapal dan dipakai sebagai tititk awal
pengukuran dari lengkung-lengkung hidrostatik.
Tetapi ada beberapa lengkung dimana titik awal pengukuran dimulai pada
sumbu tegak yang ditempatkanagak disebelah kanan gambar. Karena ukuran-
ukuran kapal yang digunakan untuk menghitung lengkung-lengkung hidrostatik
diambil dari gambar rencana garis, dimana pada gambar ini adalah keadaan kapal
tanpa kulit.
Maka didalam menentukan tinggi garis-garis air pada gambar hidrostatik
harus diperhitungkantebal pelat lunas (keel).Garis-garis air di bagian bawah
dibuat lebih rapat untuk mendapatkan perhitungan yang teliti karena di bagian ini
terjadi perubahan bentuk kapal yang agak besar.Lengkung-lengkung hidrosatik
ini digambarkan sampai pada sarat air kapal dan berlaku untuk kapal tanpa trim.
Lengkung Luas Garis air
Lengkungan ini menunjukkan luas bidang garis air dalam meter persegi
untuk tiap bidang garis sejajar dengan bidang dasar. Ditinjau dari bentuk alas dari
kapal, maka kita mengenal tiga macam kemungkinan bentuk lengkung luas garis
air:
1) Bentuk lengkung Aw untuk kapal dalam keadaan even keel dan
menjumpai kenaikan alas (rise of floor) sehingga pada garis 0, luas
bidang garis air tersebut adalah nol.
Lengkung luas garis air dalam keadaan even keel kenaikan alas.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
2) Bentuk lengkung Aw untuk kapal dalam keadaan even keel dan dengan
alas rata (flat bottom) sehingga pada garis 0, lengkung luas garis air
mempunyai harga yaitu luas bidang alas rata tersebut.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Lengkungan Ds menunjukkan displacement (ton) dalam air laut (massa jenis air)
Ds = Df x 1,025
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Untuk sarat kapal yang sama displacement kapal dalam air tawar adalah
lebih kecil dari displacement kapal dalam air laut. Untuk displacement yang
sama, kapal di dalamair lautakan mempunyai sarat yang lebih kecil daripada
kapal berada di dalam air tawar.
Dengan menggunakan luas garis air; kalau lengkung luas garis air sampai
sarat tertentu misalnya T. Kita hitung luasnya, maka hasil yang di dapat adalah
volume karene sampai sarat T tersebut.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Lengkung ini tidak terhitung mulai dari garis dasar, tetapi mulai dari titik
terendah dari kapal dan besarnya adalah jarak titik terendah kapal ke penampang
tengah kapal.
Dengan berubahnya sarat kapal, bagian kapal yang masuk ke dalam air juga
berubah. Hal ini akan mengakibatkan berubahnya titik tekan (centre of buoyancy)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Lengkung ϕB dan ϕF.
Lengkung KB.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Lengkung titik tekan sebenarnya menunjukkan kedudukan titik tekan B
terhadap penampang tengah kapal untuk tiap-tiap sarat kapal. Lengkung ini
merupakan gabungan dari lengkung letak titik tekan terhadap keel (KB) dan
lengkung letak titik tekan terhadap penampang tengah kapal (OB)
Untuk kapal yang even keel pada sarat kapal sama dengan nol, letak titik
tekan sebenarnya adalah sama dengan letak B. Jadi kedua lengkungan ini
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
mempunyai titik awal yang sama dengan B. Demikian pula lengkung B dan OB
mempunyai garis singgung vertikal yang sama.
Lengkung momen inersia melintang garis air (I) dan lengkung momen inersia
memanjang garis air (IL)
kapal.
Lengkung momen inersia melintang.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Lengkung KML.
Lengkung koefisien garis air (Cw), lengkung koefisien blok (Cb), lengkung
koefisien midship (Cm) dan lengkung koefisien prismatik mendatar (Cp).
Ton per centimeter Immersion (TPC)
Bilasebuah kapal mengalami perubahan displacement misalnya dengan
penambahan atau pengurangan muatan yang tidak seberapa besar, hal ini berarti
tidak terjadi penambahan atau pengurangan sarat yang besar. Maka untuk
menentukan sarat kapal dengan cepat kita menentukan lengkung TPC ini.
Perubahan sarat kapal ditentukan dengan membagi perubahan
displacement dengan ton percentimeter immersion. Atau dapat dikatakan bahwa
ton percentimeter immersion adalah jumlah ton yang diperlukan untuk
mengadakan perubahan sarat kapal sebesar satu centimeter di dalam air laut.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
kapal mengalami trim,displacement kapal dengan trim tersebut mungkin lebih
besar atau kurang dari harga displacement, kecuali kalau titik berat garis air F
terletak tepat pada penamapng tengah kapal.
Kapal dalam keadaan even keel dengan garis W1L1 pada sarat T.
Displacement kapal pada sarat T dapat dibaca dari lengkung hidrostatik misalnya
D ton. Kalau kapal mengalami trim dengan garis air W2L2, maka untuk garis air
tersebut displacement kapal tidak sama dengan D.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
perkataan lain, displacement kapal terletak dalam keadaan trim pada garis air
W2L2 = D- (x Aw. 1,025)
Dimana D = displacement kapal pada garis air W1L1 yang didapat dari
lengkung displacement.
Perubahan dispalacement karena trim buritan
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
tengah kapal, maka F bertanda positif sedang DDT bertanda negatif, karena DDT
merupakan pengurangan. Jadi supaya tidak terjadi kesalahan tanda maka
sebaiknya rumus DDT ditulis: DDT = F . TPC.
Lengkung DDT.
Pada penggambaran lengkung ini harga DDT sama dengan nol. DDt yang
bertanda positif kita gambarkan di sebelah kanan sumbu tegak sedang yang
bertanda negatif akan terletak di sebelah kiri sumbu tegak.
Momen untuk mengubah trim sebesar 1cm (momen to alter one cm)
(MTC)
Lengkung MTC ini menunjukkan berapa besarnya momen untuk
mengubah kedudukan kapal dengan trimsebesar satu centimeter pada bermacam-
macam sarat.
Gambar di bawah menunjukkan sebuah kapal terapung pada garis air WL
dengan G dan B sebagai titik berat kapaldan titik tekan kapal. Sebuah beban p ton
yang sudah berada di atas geladak dipindahkan kebelakang dengan jarak xp
meter, perpindahan beban itu akan mengakibatkan kapal terapung dengan garis
air yang baru W1 dengan G1 dan B1 sebagai titik berat kapal dan titik tekan kapal
yang baru.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Garis gaya tekan ke atas yang melalui B (sebelum beban pindah)dan garis
gaya tekanke atas yang melalui B1 ( sesudah beban dipindahkan) akan
berpotongan di ML yaitu metacentra memanjang.
Menurut hukum pergeseran, dimana titik berat kapal bergeser sejauh GG1
dengan menganggap GG1 // xp, maka:
GG1 : xp = p:D
Dimana D displacement kapal dalam ton (termasuk beban p)
GG1.D = xp.p
GG1 = (p.xp)/D
Dari GG1 ML, GG1 = MLG tan θ
Dengan θ = sudut inklinasi (trim)
Tg θ = GG1/MLG
Tg θ = (p . xp)/ (D.MLG)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Darigambar diketahui bahwa BG adalah relatif kecil bila dibandingkan
dengan harga MLB. Sehingga tidak akan melakukan kesalahan yang besar jika
mengambil MLG = BML
Momen trim (p.xp) 1 cm = D. BML
Karena MLB = IL; IL = momen inersia memanjang dari garis air. Maka
momen trim (p.xp) 1cm = V. IL
MTC = IL
MTC = BML.D
Kalau D = γV , maka
Trim (p.p) 1 cm = D. MLG
= γV. MLG
Sering dianggap bahwa γMLG = BML, maka
Momen trim (p.p)1 cm = V. BML
lengkung Bonjean.
Jadi untuk mengetahui luas dari tiap-tiap station sampai tinggi sarat (T)
tertentu dapat dibaca dari gambar lengkung bonjean pada ketinggian sarat (T)
yang sama, dengan menarik garis mendatar hingga memotong lengkung Bonjean.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Demikian pula untuk sarat-sarat kapal yang lain dapat dilakukan dengan cara
yang sama. Pada umumnya lengkung bonjean cukup digambar sampai setinggi
tepi kapai, pada setiap station sepanjang kapal.
Untuk menggambar lengkung bonjean terlebih dahulu harusmenghitung
tiap-tiap station untuk beberapa macam tinggi sarat.Karena lengkung bonjen
digambar sampai garis geladak disampingkapal, maka harus menghitung luas
station sampai geladak disampingkapal.Untuk kapal kayu, ukuran yang dipakai
didalam perhitunganadalah dengan memperhitungkan tebal kulit.Sedang untuk
kapal baja ukuran yang diambil adalah tanpamemperhitungkan tebal kulit kapal.
Jadi gambar lengkung bonjeanuntuk kapal baja adalah tanpa kulit.
Gambar lengkung bonjean yang paling umum adalah yangdigambar pada
potongan memanjang dari kapal
Untuk ini mula-mula kita gambarkan garis dasar, linggi haluan dan buritan
kapal, garis geladak ditepi kapal, letak station-station dan garis-garis air. Skala
sarat tidak perlu sama dengan skala panjang kapal. Pada tiap-tiap station kita
gambar lengkung bonjean. Gambar lengkung bonjean dilengkapi pula dengan
skala sarat di AP dan FP untuk mndapatkan gambar yang betul, maka ujung-ujung
lengkung bonjean pada garis geledak ditepi kapal perlu kita koreksi dengan
menarik garis yang laras.
Dengan gambar lengkung bonjean ini kita dapat menghitungvolume
displacement tanpa kulit untuk kapal baja pada bermacam-macamkeadaan sarat,
baik kapal itu dalam keadaan even keel (saratrata) maupun kapal dalam keadaan
trim atau garis air berbentuk profilgelombang (wave profil).
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Sedang untuk kapal kayu yang dihitung adalah volume displacement
dengan kulit. Letak titik tekan memanjang B pada bermacam-macamkeadaan
seperti diatas juga dapat dihitung dari lengkung bonjean ini.
Untuk menghitung volume displacement dan titik tekanmemanjang (B)
kalau sarat depan dan sarat belakang diketahui, makamula-mula kita ukurkan
sarat depan di FP dan sarat belakang di AP. Bidang garis air pada kapal dalam
keadaan trim kita tarik sehinggamemotong station AP, 1, 2….9, FP. Dari tiap titik
potong stationdengan garis air itu kita tarik garis mendatar memotong
lengkungbonjean.Harga luas dari tiap-tiap station dapat dibaca pada
garishorizontal itu. Sehingga luas tiap-tiap station yang masuk ke dalam airdapat
diketahui yaitu AAP, A1, A2… A8, A9.Harga luas tiap-tiap station ini yang
diperlukan untuk menghitungvolume displacement dan titik tekan memanjang
(B).
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
BAB III
PENYAJIAN DATA
DATA KAPAL
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Poin Tugas : 1. Rencana Garis
LBP : 89.95 m
H : 13 m
T : 8m
B : 18 m
V : 12 knot
∆ : 9438.28 Ton
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Ukuran
Utama
Panjang kapal
LBP = 177,00 M
LWL
= LBPr x 1,025
LWL
= 184,08 M
Lebar
Kapal
B= 30,60 M
Sarat Kapal
T= 10,02 M
tinggi
Kapal
H = 14,5 M
Koefisien Midship
Berdasarkan buku “Ship Design for Efficiency and Economy” Cm:
CM = 1.006-(0.0056*(CB)^-3.56)
= 0.987
= 1/(1+(1-CB)^3.5)
= 0.987
Koefisien Waterline
Berdasarkan buku “Ship Design for Efficiency and Economy” Cw:
CWP = CB/(0.471+0.551*CB)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
= 0.824
4.3 DISPLASEMENT
Volume Displacement (∆) Keterangan
∆= LWL . B . T . CB g = berat jenis
air
=9438.28 ton = 1.025 ton/
m3
c = faktor kulit kapal
Displacement (∆) = 1.0040
∆=▽.ϒ.C
=9,712.93
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI
III*IV =
I II IV V
0 7.500 0.25 1.875
0.25 7.900 1 7.900
0.5 8.560 0.5 4.280
0.67 8.749 1 8.749
1 8.870 0.75 6.653
Buritan Haluan
Untuk Buritan
Kapal
Ap = 25 (LBP/3 + 10) = 999.5833 mm = 0.999583 m
11.1 (LBP/3 +
1/3 Ap = 10) = 443.815 mm = 0.443815 m
1/6 Ap = 2.8 (LBP/3 +10) = 111.9533 mm = 0.111953 m
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Untuk Haluan
Kapal
Fp = 50 (LBP/3 + 10) = 1999.167 mm = 1.999167 m
22,2 (LBP/3 +
1/3 Fp = 10) = 675.63 mm = 0.67563 m
1/6 Fp = 5,6 (LBP/3 + 10) = 177.9067 mm = 0.177907 m
4.6 PERENCANAAN
BURITAN
Diameter propeller
Kapal
DP = 2/3 x T dp/2
= 5.333333 m 2.666667
Perhitungan kemudi
1). Luas daun kemudi
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
A = ((T x Lbp/100) + (25 (B /Lbp ))
= 12.199 m
f = 0.04 x DP
= 0.213 m
l = 50 x √Lbp
= 474.21 mm 0.47421
t = 2.4 x √Lbp
= 22.762 mm
b = 36 x √Lbp
= 341.43 mm
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Cvpr = 0.0028
Czb = 0.4154
CABL = 0.08
CABT = 0.09
CLPR = 0.027
CBB = 0.14
VPR = 0.40 m3
ZB = 3.3232 m
ABL = 11.37 m2
ABT = 12.79 m2
LPR = 2.4287 m 1.214325
BB = 2.5200 m
1.26 bn
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
6.666667 5 0.76000 4 3.04
8 6 0 1 0
Σ= 25.5946
11.3753
ABL' = 1/3 x T/6 x Σ =
8
Koreksi =
(ABL'-ABL/ABL') x 100 % = 0.0297 %
Series1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
4 3 1.2600 4 5.04
5.33 4 1.032 2 2.064
6.67 5 0.525 4 2.1
8 6 0 1 0
Σ= 14.392
12.7928
ABT' = 2/3 x T/6 x Σ = 9
Koreksi = ±0.05 %
(ABT'-ABT/ABT') x 100
% = 0.00 %
5
Se…
0
0 0.5 1 1.5
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
4.8 Perhitungan Sectional Area Curve( SAC )
Awal pembuatan rencana garis adalah menentukan berapa luasan tiap
gading dari AP hingga FP yang diperoleh dari diagram delf, berupa persen
luasan tiap gading. Untuk memperoleh luasan yang sebenarnya persen
luasan gading tersebut dikalikan dengan luasan midship (Am). Persen
luasan inilah yang bisa menjadi patokan kita dalam menentukan luasan
gading sebenarnya. Bentuk-bentuk gading yang digambar diperoleh dari
literatur.Caranya tentukan terlebih dahulu berapa Cb kapal anda setelah itu
cari di literatur bagaimana model gading-gading untuk kapal dengan Cb
sekian.Tabel yang akan dilampirkan berikut ini merupakan tabel luasan
gading-gading.Jika keseluruhan luasan gading tersebut dikalikan dengan
faktor simpson,akan menghasilkan volume kapal.Volume kapal yang
diperoleh dengan cara seperti ini dikoreksikan dengan volume kapal yang
diperoleh dengan rumus empiris.Dari tabel ini pula kita dapat memperoleh
nilai ∆3 yaitu dengan rumus :
∆3 = Vsac x 1,025 x 1,004
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
I = Bangunan
4.50 Kapal 2018
I'' = 1.214325
I' = 1.12
No. N faktor
%luas NSP (A) Am A x Am (A) s Axs AxsxN
Station momen
-0.5 0 142.147 0 0.25 0 -10.5 0
-
-0.3 0.023 142.147 3.269376104 1 3.269376104 -10.25
33.51110507
-
0.0882 142.147 12.53735 1.25 15.67168328 -10
0 156.7168328
-
0.236 142.147 33.54664 4 134.1865671 -9
1 1207.679104
-
0.4105 142.147 58.35126 2 116.7025122 -8
2 933.6200979
-
0.5794 142.147 82.35985 4 329.4393939 -7
3 2306.075757
-
0.729 142.147 103.62501 2 207.2500156 -6
4 1243.500094
-
0.844 142.147 119.97189 4 479.8875534 -5
5 2399.437767
-
0.93 142.147 132.19651 2 264.3930241 -4
6 1057.572096
-
0.979 142.147 139.16170 4 556.6468184 -3
7 1669.940455
-
1 142.147 142.14679 2 284.2935743 -2
8 568.5871486
-
1 142.147 142.14679 4 568.5871486 -1
9 568.5871486
10 1 142.147 142.14679 2 284.2935743 0 0
11 1 142.147 142.14679 4 568.5871486 1 568.5871486
12 1 142.147 142.14679 2 284.2935743 2 568.5871486
13 1 142.147 142.14679 4 568.5871486 3 1705.761446
14 0.958 142.147 136.17662 2 272.3532442 4 1089.412977
15 0.8901 142.147 126.52486 4 506.0994209 5 2530.497105
16 0.769 142.147 109.31088 2 218.6217586 6 1311.730552
17 0.614 142.147 87.27813 4 349.1125092 7 2443.787564
18 0.443 142.147 62.97103 2 125.9420534 8 1007.536427
19 0.249 142.147 35.39455 4 141.5782 9 1274.2038
0.0984 142.147 12.79289 16.24696889 10
20 1.27 162.4696889
0.0275 142.147 5.88089 10.3
20.3 1.08 6.35136 65.419008
0 142.147 0.00000 0 10.5
20.5 0.27 0
Σ1
6299.125252 Σ2 A.s.n
A.s 616.2763634
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
SHIP NAME
WATERLINE AREA, CENTRE AND INERTIA MOMENT
LOA = 98.18 m.
LWL = 92.20 m.
LBP = 89.95 m. WATERLINE at T = 8 m (WL6)
B = 18.00 m. LWL = 92.199 m S = 4.498 m.
H = 13.00 m. BWL = 18.000 m Sa = 2.249 m.
T = 8.00 m. Sa' = 1.124 m.
½B ½B.MS
NS FS FM ½B . FS (½B)3.MS ½B.MS.FM2
(m) .FM
(2) (5) (6) (7) (8)
(1) (3) (4)
= (2).(3) = (5).(4) = (2) 3.(3) = (6).(4)
-0.5 2.364 0.25 -10.5 0.591 -6.21 3.303 65.158
-0.25 3.640 1.00 -10.25 3.640 -37.31 48.229 382.427
0 4.400 1.25 -10 5.500 -55.00 106.480 550.000
1 6.240 4 -9 24.960 -224.64 971.882 2021.760
2 7.440 2 -8 14.880 -119.04 823.662 952.320
3 8.220 4 -7 29.760 -208.32 1647.323 1458.240
4 8.569 2 -6 16.440 -98.64 1110.824 591.840
5 8.800 4 -5 34.276 -171.38 2516.810 856.900
6 8.879 2 -4 17.600 -70.40 1362.944 281.600
7 8.988 4 -3 35.516 -106.55 2799.962 319.644
8 9.000 2 -2 18.000 -36.00 1458.000 72.000
9 9.000 4 -1 36.000 -36.00 2916.000 36.000
10 9.000 2 0 18.000 0.00 1458.000 0.000
11 9.000 4 1 36.000 36.00 2916.000 36.000
12 9.000 2 2 18.000 36.00 1458.000 72.000
13 9.000 4 3 36.000 108.00 2916.000 324.000
14 8.810 2 4 17.620 70.48 1367.596 281.920
15 8.320 4 5 33.280 166.40 2303.721 832.000
16 7.559 2 6 15.118 90.71 863.820 544.248
17 6.380 4 7 25.520 178.64 1038.776 1250.480
18 4.560 2 8 9.120 72.96 189.638 583.680
19 2.580 4 9 10.320 92.88 68.694 835.920
20 - 1 10 - 0.00 0.000 0.000
S1 = S2 = S3 = S4 =
456.141 -317.42 30345.664 12348.137
Waterline area (AWL) = 2 S/3 S1 1367.663 m2
Centre of waterplane from midship ( OF ) = S S2 / S1 -3.130 m
Athwart inertia moment of waterplane( IT ) = 2 1/3 S/3 S3 30328.805 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S 3 S4 748899.783 m4
2
Long. inertia moment of waterplane(IL) = Iy - OF AWL 735503.652 m4
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
1,367.5
Koreksi = (AWL - Awl rancangan)/AWL*100%
= (0.009)
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
-
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
4.10 Perhitungan Luasan Waterline
a)waterline 5.5
WATERLINE at T = 4.4 m (WL5,5) LBP = 89.950 m
LWL = 92.280 m S = 4.498 m
BWL = 18.000 m Sa = 2.330 m sa' = 1.165 m
TWL = 7.333 m Sf = 1.165 m sf' = 0.5825 m
½B.MS.F
NS ½B (m) MS FM ½B . MS (½B)3.MS ½B.MS.FM2
M
(5) (6) (7) (8)
(1) (2) (3) (4)
= (2).(3) = (5).(4) = (2)3.(3) = (6).(4)
a 0.000 0.259 -9.741 0.000 0.000 0.000 0.000
b 3.570 1.036 -9.482 3.699 -35.074 47.143 332.565
0 4.067 2.036 -10.000 8.281 -82.809 136.971 828.095
1 5.509 1.259 -9.000 6.936 -62.424 210.502 561.817
2 6.895 4 -8.000 27.580 -220.640 1311.181 1765.120
3 7.936 2 -7.000 15.872 -111.104 999.620 777.728
4 8.412 4 -6.000 33.648 -201.888 2380.991 1211.328
5 8.670 2 -5.000 17.340 -86.700 1303.429 433.500
6 8.829 4 -4.000 35.316 -141.264 2752.926 565.056
7 8.964 2 -3.000 17.928 -53.784 1440.574 161.352
8 9.000 4 -2.000 36.000 -72.000 2916.000 144.000
9 9.000 2 -1.000 18.000 -18.000 1458.000 18.000
10 9.000 4 0.000 36.000 0.000 2916.000 0.000
11 9.000 2 1.000 18.000 18.000 1458.000 18.000
12 9.000 4 2.000 36.000 72.000 2916.000 144.000
13 9.000 2 3.000 18.000 54.000 1458.000 162.000
14 8.777 4 4.000 35.108 140.432 2704.570 561.728
15 8.293 2 5.000 16.586 82.930 1140.683 414.650
16 7.454 4 6.000 29.816 178.896 1656.640 1073.376
17 6.180 2 7.000 12.360 86.520 472.058 605.640
18 4.475 4 8.000 17.900 143.200 358.459 1145.600
19 2.540 1.130 9.000 2.869 25.821 18.509 232.387
20 0.256 0.518 9.259 0.133 1.228 0.009 11.370
c 0.150 0.130 8.259 0.019 0.160 0.000 1.325
S1 = S2 = S3 = S4 =
443.391 -282.500 30056.266 11168.637
Waterline area (AWL) = 2 S/3 S1 1329.434 m2
Centre of waterplane from midship ( OF ) = S S2 / S1 -2.866 m
Athwart inertia moment of waterplane( IT ) = 2 1/3 S/3 S3 30039.568 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S3 S4 677364.471 m4
Long. inertia moment of waterplane(IL) = Iy - OF2 AWL 666448.254 m4
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
b)waterline 5
WATERLINE at T = 5,6 m (WL5) LBP = 89.950 m
LWL= 92.252 m S = 4.498 m
BWL= 18.000 m Sa = 2.302 m sa' = 1.151 m
TWL= 6.667 m Sf = 1.151 m sf' = 0.5755 m
½B ½B.MS.F
NS MS FM ½B . MS (½B)3.MS ½B.MS.FM2
(m) M
(5) (6) (7) (8)
(1) (2) (3) (4)
= (2).(3) = (5).(4) = (2) 3.(3) = (6).(4)
a 0 0.256 -9.744 0.000 0.000 0.000 0.000
b 0.9 1.024 -9.488 0.921 -8.742 0.746 82.941
0 2.426 1.256 -10.000 3.047 -30.469 17.932 304.686
1 4.779 4 -9.000 19.116 -172.044 436.587 1548.40
2 6.350 2 -8.000 12.700 -101.600 512.096 812.800
3 7.652 4 -7.000 30.608 -214.256 1792.19 1499.79
4 8.255 2 -6.000 16.510 -99.060 1125.07 594.360
5 8.540 4 -5.000 34.160 -170.800 2491.34 854.000
6 8.780 2 -4.000 17.560 -70.240 1353.67 280.960
7 8.940 4 -3.000 35.760 -107.280 2858.07 321.840
8 9.000 2 -2.000 18.000 -36.000 1458.00 72.000
9 9.000 4 -1.000 36.000 -36.000 2916.00 36.000
10 9.000 2 0.000 18.000 0.000 1458.00 0.000
11 9.000 4 1.000 36.000 36.000 2916.00 36.000
12 9.000 2 2.000 18.000 36.000 1458.00 72.000
13 9.000 4 3.000 36.000 108.000 2916.00 324.000
14 8.745 2 4.000 17.490 69.960 1337.55 279.840
15 8.266 4 5.000 33.064 165.320 2259.16 826.600
16 7.350 2 6.000 14.700 88.200 794.131 529.200
17 5.980 4 7.000 23.920 167.440 855.389 1172.08
18 4.390 2 8.000 8.780 70.240 169.209 561.920
19 2.501 4 9.000 10.004 90.036 62.575 810.324
20 0.525 1.128 10.000 0.592 5.922 0.163 59.218
c 0.379 0.512 10.1280 0.194 1.965 0.028 19.898
d 0.000 0.128 10.256 0.000 0.000 0.000 0.000
S1 = S2 = S3 = S4 =
441.126 -207.408 29187.91 11099
Waterline area (AWL) = 2 S/3 S1 1322.644 m2
Centre of waterplane from midship ( OF ) = S S2 / S1 -2.115 m
Athwart inertia moment of waterplane( IT ) = 2 1/3 S/3 S3 29171.696 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S 3 S4 673132.349 m4
Long. inertia moment of waterplane(IL) = Iy - OF2 AWL 667217.973 m4
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
C)Waterline 4.5
WATERLINE (WL4,5) LBP 89.950 m
LWL 92.028 m S 4.498 m
BWL 18.000 m Sa 2.078 m sa' = 1.039 m
TWL 6.000 m Sf 1.039 m sf' =
0.5195 m
½B.MS.F
NS ½B (m) MS FM ½B . MS (½B)3.MS ½B.MS.FM2
M
(5) (6) (7) (8)
(1) (2) (3) (4)
= (2).(3) = (5).(4) = (2)3.(3) = (6).(4)
a 0.000 0.231 -10.769 0.000 0.000 0.000 0.000
b 1.844 0.924 -10.538 1.704 -17.957 5.794 189.225
0 1.944 1.231 -10.000 2.393 -23.931 9.044 239.310
1 3.618 2.231 -9.000 8.072 -72.646 105.660 653.817
2 5.175 4 -8.000 20.700 -165.600 554.359 1324.80
3 7.200 2 -7.000 14.400 -100.800 746.496 705.600
4 8.011 4 -6.000 32.044 -192.264 2056.460 1153.58
5 8.463 2 -5.000 16.926 -84.630 1212.280 423.150
6 8.730 4 -4.000 34.920 -139.680 2661.354 558.720
7 8.939 2 -3.000 17.878 -53.634 1428.554 160.902
8 9.000 4 -2.000 36.000 -72.000 2916.000 144.000
9 9.000 2 -1.000 18.000 -18.000 1458.000 18.000
10 9.000 4 0.000 36.000 0.000 2916.000 0.000
11 9.000 2 1.000 18.000 18.000 1458.000 18.000
12 9.000 4 2.000 36.000 72.000 2916.000 144.000
13 9.000 2 3.000 18.000 54.000 1458.000 162.000
14 8.744 4 4.000 34.976 139.904 2674.179 559.616
15 8.230 2 5.000 16.460 82.300 1114.884 411.500
16 7.235 4 6.000 28.940 173.640 1514.871 1041.84
17 5.840 2 7.000 11.680 81.760 398.353 572.320
18 4.275 4 8.000 17.100 136.800 312.513 1094.40
19 2.465 1.250 9.000 3.081 27.731 18.722 249.581
20 0.778 1.000 10.000 0.778 7.780 0.471 77.800
c 0.352 0.250 10.000 0.088 0.879 0.011 8.788
S1 = S2 = S3 = S4 =
420.043 -104.460 27921.167 9482.418
Waterline area (AWL) = 2 S/3 S1 1259.429 m2
Centre of waterplane from midship ( OF ) = S S2 / S1 -1.118 m
Athwart inertia moment of waterplane( IT ) = 2 1/3 S/3 S3 27905.655 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S3 S4 575097.344 m4
Long. inertia moment of waterplane(IL) = Iy - OF2 AWL 573521.795 m4
D)Waterline 4
WATERLINE at T =3,2 m
LBP = m
(WL4) 89.950
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
= m S = 4.498 m
LWL 91.630
= m Sa = 1.680 m
BWL 18.000 Sa' = 0.84 m
= 5.333 m Sf = 0.840 m
TWL Sf' = 0.42 m
½B .
NS ½B (m) MS FM ½B.MS.FM (½B)3.MS ½B.MS.FM2
MS
(5) (6) (7) (8)
(1) (2) (3) (4) =
= (5).(4) = (2)3.(3) = (6).(4)
(2).(3)
a 0.000 0.19 -9.813 0.000 0.000 0.000 0.000
b 1.77 0.75 -9.626 1.322 -12.729 4.143 122.539
1 2.457 1.19 -9.000 2.916 -26.243 17.603 236.187
2 5.080 4 -8.000 20.320 -162.560 524.386 1300.48
3 6.749 2 -7.000 13.498 -94.486 614.820 661.402
4 7.768 4 -6.000 31.072 -186.432 1874.941 1118.59
5 8.387 2 -5.000 16.774 -83.870 1179.913 419.350
6 8.680 4 -4.000 34.720 -138.880 2615.888 555.520
7 8.938 2 -3.000 17.876 -53.628 1428.075 160.884
8 9.000 4 -2.000 36.000 -72.000 2916.000 144.000
9 9.000 2 -1.000 18.000 -18.000 1458.000 18.000
10 9.000 4 0.000 36.000 0.000 2916.000 0.000
11 9.000 2 1.000 18.000 18.000 1458.000 18.000
12 9.000 4 2.000 36.000 72.000 2916.000 144.000
13 9.000 2 3.000 18.000 54.000 1458.000 162.000
14 8.744 4 4.000 34.976 139.904 2674.179 559.616
15 8.196 2 5.000 16.392 81.958 1101.042 409.790
16 7.121 4 6.000 28.484 170.904 1444.385 1025.42
17 5.700 2 7.000 11.400 79.800 370.386 558.600
18 4.160 4 8.000 16.640 133.120 287.965 1064.96
19 2.430 1.09 9.000 2.657 23.912 15.689 215.211
c 1.032 0.37 9.093 0.385 3.505 0.411 31.876
d 0.503 0.09 9.187 0.047 0.432 0.012 3.964
=1 2 = 3 = 4 =
411.432 -71.293 27275.826 8926.43
Waterline area (AWL) = 2 S/3 1 1233.611 m2
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
E)Waterline 3.5
WATERLINE at T =2,8 m (WL3,5) LBP = 89.950 m
LWL = 90.638 m S = 4.498 m
BWL = 18.000 m Sa = 0.688 m sa' = 0.344 m
S1 = S2 = S3 = S4 =
402.118 -22.388 26443.717 8381.142
Waterline area (AWL) = 2 S/3 S1 1205.684 m2
Centre of waterplane from midship ( OF ) = S S2 / S1 -0.250 m
Athwart inertia moment of waterplane( IT ) = 2 1/3 S/3 S3 26429.026 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S 3 S4 508306.262 m4
Long. inertia moment of waterplane(IL) = Iy - OF2 AWL 508230.664 m4
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
F)Waterline 3
WATERLINE at T =2,4 m (WL3) LBP = 89.95 m
LWL= 89.646 m S = 4.498 m
BWL= 18.000 m Sa = -0.304 m Sa' = -0.152 m
TWL= 4.000 m Sf = -0.152 m Sf' = -0.076 m
½B ½B.MS.F ½B.MS.FM
NS MS FM ½B . MS (½B)3.MS 2
(m) M
(5) (6) (7) (8)
(1) (2) (3) (4)
= (2).(3) = (5).(4) = (2) 3.(3) = (6).(4)
a 0.000 -0.03 -10.034 0.000 0.000 0.000 0.000
b 1.22 -0.14 -10.068 -0.165 1.660 -0.245 -16.716
1 1.138 0.97 -9.000 1.100 -9.896 1.424 89.063
2 3.570 4 -8.000 14.280 -114.240 181.997 913.920
3 5.580 2 -7.000 11.160 -78.120 347.482 546.840
4 7.150 4 -6.000 28.600 -171.600 1462.104 1029.600
5 8.080 2 -5.000 16.160 -80.800 1055.028 404.000
6 8.560 4 -4.000 34.240 -136.960 2508.888 547.840
7 8.925 2 -3.000 17.850 -53.550 1421.853 160.650
8 9.000 4 -2.000 36.000 -72.000 2916.000 144.000
9 9.000 2 -1.000 18.000 -18.000 1458.000 18.000
10 9.000 4 0.000 36.000 0.000 2916.000 0.000
11 9.000 2 1.000 18.000 18.000 1458.000 18.000
12 9.000 4 2.000 36.000 72.000 2916.000 144.000
13 9.000 2 3.000 18.000 54.000 1458.000 162.000
14 8.695 4 4.000 34.780 139.120 2629.473 556.480
15 8.111 2 5.000 16.222 81.110 1067.218 405.550
16 6.920 4 6.000 27.680 166.080 1325.496 996.480
17 5.532 2 7.000 11.064 77.448 338.592 542.136
18 4.010 4 8.000 16.040 128.320 257.925 1026.560
19 2.299 0.98 9.000 2.260 20.341 11.946 183.072
c 1.260 -0.07 8.983 -0.085 -0.765 -0.135 -6.873
d 0.751 -0.02 8.966 -0.013 -0.114 -0.007 -1.020
S1 = S2 = S3 = S4 =
393.186 22.035 25731.045 7864.602
Waterline area (AWL) = 2 S/3 S1 1178.901 m2
Centre of waterplane from midship ( OF ) = S S2 / S1 0.252 m
Athwart inertia moment of waterplane( IT ) = 2 1/3 S/3 S3 25716.750 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S 3 S4 476978.712 m4
Long. inertia moment of waterplane(IL) = Iy - OF2 AWL 476903.817 m4
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
G)Waterline 2.5
WATERLINE at T =2 m (WL2,5) LBP = 89.950 m
LWL = 89.498 m S = 4.498 m
BWL = 18.000 m Sa = -0.452 m sa' = -0.226 m
S1 = S2 = S3 = S4 =
383.247 70.483 24748.444 7396.884
Waterline area (AWL) = 2 S/3 S1 1149.102 m2
Centre of waterplane from midship ( OF ) = S S2 / S1 0.827 m
Athwart inertia moment of waterplane( IT ) = 2 1/3 S/3 S3 24734.695 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S 3 S4 448612.190 m4
Long. inertia moment of waterplane(IL) = Iy - OF2 AWL 447826.033 m4
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
H)Waterline 2
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
WATERLINE at T =1,6 m (WL2) LBP = 89.95 m
LWL= 89.350 m S = 4.498 m
BWL= 18.000 m Sa = -0.600 m Sa' = -0.3 m
TWL= 2.667 m Sf = -0.300 m Sf' = -0.15 m
½B ½B.MS.F
NS MS FM ½B . MS (½B)3.MS ½B.MS.FM2
(m) M
(5) (6) (7) (8)
(1) (2) (3) (4)
= (2).(3) = (5).(4) = (2) 3.(3) = (6).(4)
a 0.000 -0.07 -10.067 0.000 0.000 0.000 0.000
b 0.85 -0.27 -10.133 -0.227 2.298 -0.164 -23.288
1 0.609 0.93 -9.000 0.568 -5.115 0.211 46.039
2 2.030 4 -8.000 8.120 -64.960 33.462 519.680
3 4.148 2 -7.000 8.296 -58.072 142.740 406.504
4 5.900 4 -6.000 23.600 -141.600 821.516 849.600
5 7.370 2 -5.000 14.740 -73.700 800.631 368.500
6 8.380 4 -4.000 33.520 -134.080 2353.922 536.320
7 8.858 2 -3.000 17.716 -53.148 1390.071 159.444
8 9.000 4 -2.000 36.000 -72.000 2916.000 144.000
9 9.000 2 -1.000 18.000 -18.000 1458.000 18.000
10 9.000 4 0.000 36.000 0.000 2916.000 0.000
11 9.000 2 1.000 18.000 18.000 1458.000 18.000
12 9.000 4 2.000 36.000 72.000 2916.000 144.000
13 9.000 2 3.000 18.000 54.000 1458.000 162.000
14 8.600 4 4.000 34.400 137.600 2544.224 550.400
15 7.875 2 5.000 15.750 78.750 976.746 393.750
16 6.664 4 6.000 26.656 159.936 1183.764 959.616
17 5.320 2 7.000 10.640 74.480 301.138 521.360
18 3.899 4 8.000 15.596 124.768 237.094 998.144
19 2.218 0.97 9.000 2.144 19.296 10.548 173.666
c 1.146 -0.13 8.967 -0.153 -1.371 -0.201 -12.292
d 0.503 -0.03 8.933 -0.017 -0.150 -0.004 -1.339
S1 = S2 = S3 = S4 =
373.367 118.932 23917.700 6933.442
Waterline area (AWL) = 2 S/3 S1 1119.478 m2
Centre of waterplane from midship ( OF ) = S S2 / S1 1.433 m
Athwart inertia moment of waterplane( IT ) = 2 1/3 S/3 S3 23904.413 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S 3 S4 420504.990 m4
Long. inertia moment of waterplane(IL) = Iy - OF2 AWL 418207.328 m4
I)Waterline 1.5
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
WATERLINE at T =1,2 m (W1,5) LBP = 89.950 m
LWL = 88.851 m S = 4.498 m
BWL = 17.870 m Sa = 0.930 m sa' = 0.465 m
S1 = S2 = S3 = S4 =
364.882 203.494 22376.038 6925.581
Waterline area (AWL) = 2 S/3 S1 1094.037 m2
Centre of waterplane from midship ( OF ) = S S2 / S1 2.508 m
Athwart inertia moment of waterplane( IT ) = 2 1/3 S/3 S3 22363.607 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S 3 S4 420028.231 m4
Long. inertia moment of waterplane(IL) = Iy - OF2 AWL 413145.336 m4
J)Waterline 1
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
WATERLINE at T =0,8 m (WL1) LBP = 89.95 m
LWL= 88.352 m S = 4.498 m
BWL= 17.740 m Sa = -1.598 m Sa' = -0.799 m
TWL= 1.333 m Sf = -0.799 m Sf' = -0.3995 m
½B ½B.MS.F
NS MS FM ½B . MS (½B)3.MS ½B.MS.FM2
(m) M
(5) (6) (7) (8)
(1) (2) (3) (4)
= (2).(3) = (5).(4) = (2) 3.(3) = (6).(4)
a 0.000 -0.18 -10.178 0.000 0.000 0.000 0.000
b 0.54 -0.71 -10.355 -0.384 3.974 -0.112 -41.149
1 0.395 0.82 -9.000 0.325 -2.923 0.051 26.311
2 1.000 4 -8.000 4.000 -32.000 4.000 256.000
3 2.290 2 -7.000 4.580 -32.060 24.018 224.420
4 4.290 4 -6.000 17.160 -102.960 315.814 617.760
5 6.210 2 -5.000 12.420 -62.100 478.966 310.500
6 7.790 4 -4.000 31.160 -124.640 1890.917 498.560
7 8.491 2 -3.000 16.982 -50.946 1224.353 152.838
8 8.870 4 -2.000 35.480 -70.960 2791.456 141.920
9 8.870 2 -1.000 17.740 -17.740 1395.728 17.740
10 8.870 4 0.000 35.480 0.000 2791.456 0.000
11 8.870 2 1.000 17.740 17.740 1395.728 17.740
12 8.870 4 2.000 35.480 70.960 2791.456 141.920
13 8.870 2 3.000 17.740 53.220 1395.728 159.660
14 8.210 4 4.000 32.840 131.360 2213.551 525.440
15 7.466 2 5.000 14.932 74.660 832.327 373.300
16 6.349 4 6.000 25.396 152.376 1023.708 914.256
17 4.978 2 7.000 9.956 69.692 246.714 487.844
18 3.590 4 8.000 14.360 114.880 185.073 919.040
19 2.009 0.91 9.000 1.831 16.475 7.388 148.274
c 0.724 -0.36 8.911 -0.257 -2.292 -0.135 -20.427
d 0.200 -0.09 8.822 -0.018 -0.157 -0.001 -1.383
S1 = S2 = S3 = S4 =
344.960 206.558 21008.187 5871.947
Waterline area (AWL) = 2 S/3 S1 1034.306 m2
Centre of waterplane from midship ( OF ) = S S2 / S1 2.693 m
Athwart inertia moment of waterplane( IT ) = 2 1/3 S/3 S3 20996.515 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S 3 S4 356126.584 m4
Long. inertia moment of waterplane(IL) = Iy - OF2 AWL 348625.269 m4
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
K)Waterline 0.5
WATERLINE at T =0,4 m (W0,5) LBP = 89.950 m
LWL = 86.902 m S = 4.498 m
BWL = 16.370 m Sa = 0.610 m sa' = 0.305 m
S1 = S2 = S3 = S4 =
307.611 247.951 15700.848 5134.870
Waterline area (AWL) = 2 S/3 S1 922.320 m2
Centre of waterplane from midship ( OF ) = S S2 / S1 3.625 m
Athwart inertia moment of waterplane( IT ) = 2 1/3 S/3 S3 15692.125 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S 3 S4 311423.760 m4
Long. inertia moment of waterplane(IL) = Iy - OF2 AWL 299302.335 m4
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
L)Waterline 0
WATERLINE at T =0 m (WL0) LBP = 89.95 m
LWL= 85.452 m S = 4.498 m
BWL= 15.000 m Sa = -4.498 m Sa' = -2.249 m
TWL= 0.000 m Sf = -2.249 m Sf' = -1.1245 m
½B ½B.MS.F
NS MS FM ½B . MS (½B)3.MS ½B.MS.FM2
(m) M
(5) (6) (7) (8)
(1) (2) (3) (4)
= (2).(3) = (5).(4) = (2) 3.(3) = (6).(4)
a 0.000 -0.50005559 -11.000 0.000 0.000 0.000 0.000
b 0.14 -2.00022235 -11.500 -0.280 3.220 -0.005 -37.035
2 0.290 0.499944414 -8.000 0.145 -1.159 0.012 9.273
3 0.598 4 -7.000 2.392 -16.744 0.855 117.208
4 1.940 2 -6.000 3.880 -23.280 14.603 139.680
5 3.400 4 -5.000 13.600 -68.000 157.216 340.000
6 5.160 2 -4.000 10.320 -41.280 274.776 165.120
7 6.583 4 -3.000 26.332 -78.996 1141.121 236.988
8 7.500 2 -2.000 15.000 -30.000 843.750 60.000
9 7.500 4 -1.000 30.000 -30.000 1687.500 30.000
10 7.500 2 0.000 15.000 0.000 843.750 0.000
11 7.500 4 1.000 30.000 30.000 1687.500 30.000
12 7.500 2 2.000 15.000 30.000 843.750 60.000
13 7.500 4 3.000 30.000 90.000 1687.500 270.000
14 7.100 2 4.000 14.200 56.800 715.822 227.200
15 6.448 4 5.000 25.792 128.960 1072.346 644.800
16 5.367 2 6.000 10.734 64.404 309.190 386.424
17 3.760 4 7.000 15.040 105.280 212.630 736.960
18 2.175 2 8.000 4.350 34.800 20.578 278.400
19 0.700 4 9.000 2.800 25.200 1.372 226.800
20 0.000 1 10.000 0.000 0.000 0.000 0.000
S1 = S2 = S3 = S4 =
264.305 279.205 11514.265 3921.817
Waterline area (AWL) = 2 S/3 S1 792.474 m2
Centre of waterplane from midship ( OF ) = S S2 / S1 4.751 m
Athwart inertia moment of waterplane( IT ) = 2 1/3 S/3 S3 11507.868 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S 3 S4 237853.542 m4
Long. inertia moment of waterplane(IL) = Iy - OF2 AWL 219965.429 m4
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
A0SAC = 12.5373 m2
A0GD = 2/3 x T/6 x Σ
= 12.5369 m2
[(A0GD-A0sac )/A0GD] x
Koreksi = 100%
= 0.0 %
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI
III*IV =
I II III IV V
5 0.000 1 0.000
0 5.5 2.426 4 9.704
6 4.400 1 4.400
Σ= 14.104
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A1SAC = 33.5466 m2
III*IV =
I II III IV V A1GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 0.140 1 0.140 = 33.564 m2
[(A1GD-A1sac
)/A1GD] x
1 0.395 4 1.580 Koreksi = 100%
2 0.609 2 1.218 = 0.053 %
1 3 1.138 4 4.552
4 2.457 2 4.914
5 4.779 4 19.116
6 6.240 1 6.240
Σ= 37.76
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A2SAC = 58.3513 m2
I II III IV III*IV = V A2GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 0.290 1 0.290 = 58.338 m2
[(A2GD-A2sac )/A2GD]
1 1.000 4 4.000 Koreksi = x 100%
2 2
3
2.030
3.570
2
4
4.060
14.280
= -0.02 %
4 5.080 2 10.160
5 6.350 4 25.400
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
6 7.440 1 7.440
S1 = 65.6298
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A3SAC = 82.3598 m2
I II III IV III*IV = V A3GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 0.598 1 0.598 = 82.400 m2
[(A3GD-A3sac )/A3GD] x
1 2.290 4 9.160 Koreksi = 100%
2 4.148 2 8.296 = 0.049 %
3 3 5.580 4 22.320
4 6.749 2 13.498
5 7.652 4 30.608
6 8.220 1 8.220
S1 = 92.7
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A4SAC = 103.6250 m2
I II III IV III*IV = V A4GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 1.940 1 1.940 = 103.667 m2
[(A4GD-A4sac )/A4GD] x
1 4.290 4 17.160 Koreksi = 100%
2 5.900 2 11.800 = 0.040 %
4 3 7.150 4 28.600
4 7.768 2 15.536
5 8.255 4 33.020
6 8.569 1 8.569
Σ= 116.625
5 2
3
7.370
8.080
2
4
14.740
32.320
= 0.049 %
4 8.387 2 16.774
5 8.540 4 34.160
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
6 8.800 1 8.800
Σ= 135.034
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A6SAC = 132.1965 m2
I II III IV III*IV = V A6GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 5.160 1 5.160 = 132.159 m2
[(A6GD-A6sac )/A6GD] x
1 7.790 4 31.160 Koreksi = 100%
2 8.380 2 16.760 = -0.028 %
6 3 8.560 4 34.240
4 8.680 2 17.360
5 8.780 4 35.120
6 8.879 1 8.879
Σ= 148.679
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A7SAC = 139.1617 m2
I II III IV III*IV = V A7GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 6.583 1 6.583 = 139.188 m2
1 8.491 4 33.964 Koreksi = [(A7GD-A7sac )/A7GD] x 100%
2 8.858 2 17.716 = 0.019 %
7 3 8.925 4 35.700
4 8.938 2 17.876
5 8.940 4 35.760
6 8.988 1 8.988
Σ= 156.587
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A8SAC = 142.1468 m2
I II III IV III*IV = V A8GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 7.500 1 7.500 = 142.204 m2
[(A8GD-A8sac )/A8GD] x
1 8.870 4 35.480 Koreksi = 100%
2 9.000 2 18.000 = 0.041 %
8 3 9.000 4 36.000
4 9.000 2 18.000
5 9.000 4 36.000
6 9.000 1 9.000
Σ= 159.98
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A9SAC = 142.1468 m2
I II III IV III*IV = V A9GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 7.500 1 7.500 = 142.204 m2
[(A9GD-A9sac )/A9GD] x
1 8.870 4 35.480 Koreksi = 100%
2 9.000 2 18.000 = 0.041 %
10 3 9.000 4 36.000
4 9.000 2 18.000
5 9.000 4 36.000
6 9.000 1 9.000
Σ= 159.98
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A9SAC = 142.1468 m2
I II III IV III*IV = V A9GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 7.500 1 7.500 = 142.204 m2
[(A9GD-A9sac )/A9GD] x
1 8.870 4 35.480 Koreksi = 100%
2 9.000 2 18.000 = 0.041 %
11 3 9.000 4 36.000
4 9.000 2 18.000
5 9.000 4 36.000
6 9.000 1 9.000
Σ= 159.98
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A9SAC = 142.1468 m2
I II III IV III*IV = V A9GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 7.500 1 7.500 = 142.204 m2
[(A9GD-A9sac )/A9GD] x
1 8.870 4 35.480 Koreksi = 100%
2 9.000 2 18.000 = 0.041 %
12 3 9.000 4 36.000
4 9.000 2 18.000
5 9.000 4 36.000
6 9.000 1 9.000
Σ= 159.98
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A9SAC = 142.1468 m2
I II III IV III*IV = V A9GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 7.500 1 7.500 = 142.204 m2
[(A9GD-A9sac )/A9GD] x
1 8.870 4 35.480 Koreksi = 100%
2 9.000 2 18.000 = 0.041 %
13 3 9.000 4 36.000
4 9.000 2 18.000
5 9.000 4 36.000
6 9.000 1 9.000
Σ= 159.98
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A14SAC = 136.1766 m2
I II III IV III*IV = V A14GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 7.100 1 7.100 = 136.176 m2
[(A14GD-A14sac )/A14GD] x
1 8.210 4 32.840 Koreksi = 100%
2 8.600 2 17.200 = 0.000 %
14 3 8.695 4 34.780
4 8.744 2 17.488
5 8.745 4 34.980
6 8.810 1 8.810
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Σ= 153.198
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A15SAC = 126.5249 m2
I II III IV III*IV = V A15GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 6.448 1 6.448 = 126.473 m2
[(A15GD-A15sac )/A15GD] x
1 7.466 4 29.864 Koreksi = 100%
2 7.875 2 15.750 = -0.041 %
15 3 8.111 4 32.444
4 8.196 2 16.392
5 8.266 4 33.064
6 8.320 1 8.320
Σ= 142.2816
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A16SAC = 109.3109 m2
I II III IV III*IV = V A16GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 5.367 1 5.367 = 109.308 m2
[(A16GD-A16sac )/A16GD] x
1 6.349 4 25.396 Koreksi = 100%
2 6.664 2 13.328 = -0.002 %
16 3 6.920 4 27.680
4 7.121 2 14.242
5 7.350 4 29.400
6 7.559 1 7.559
Σ= 122.972
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A17SAC = 87.2781 m2
I II III IV III*IV = V A17GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 3.760 1 3.760 = 87.236 m2
[(A17GD-A17sac )/A17GD] x
1 4.978 4 19.912 Koreksi = 100%
17 2 5.320 2 10.640 = -0.049 %
3 5.532 4 22.128
4 5.700 2 11.400
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
5 5.980 4 23.920
6 6.380 1 6.380
S1 = 98.14
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A18SAC = 62.9710 m2
I II III IV III*IV = V A18GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 2.175 1 2.175 = 62.945 m2
[(A18GD-A18sac )/A18GD] x
1 3.590 4 14.360 Koreksi = 100%
2 3.899 2 7.798 = -0.042 %
18 3 4.010 4 16.040
4 4.160 2 8.320
5 4.390 4 17.560
6 4.560 1 4.560
S1 = 70.813
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A19SAC = 35.3945 m2
I II III IV III*IV = V A19GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 0.700 1 0.700 = 35.388 m2
[(A19GD-A19sac )/A19GD] x
1 2.009 4 8.036 Koreksi = 100%
2 2.218 2 4.436 = -0.017 %
19 3 2.299 4 9.196
4 2.430 2 4.860
5 2.501 4 10.004
6 2.580 1 2.580
Σ= 39.812
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A20SAC = 12.7929 m2
I II III IV III*IV = V A20GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 0.000 1 0.000 = 12.793 m2
[(A20GD-A20sac )/A20GD] x
20 1 0.724 4 2.896 Koreksi = 100%
2 1.146 2 2.292 = 0.000 %
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
3 1.260 4 5.040
4 1.032 2 2.064
5 0.525 4 2.100
6 0.000 1 0.000
Σ= 14.392
HASIL
GADING SARAT ORDINAT FS KALI A20SAC = 5.8809 m2
I II III IV III*IV = V A20GD = 2/3 x T/6 x Σ
0 0.000 1 0.000 = 5.881 m2
[(A20GD-A20sac )/A20GD] x
1 0.200 4 0.800 Koreksi = 100%
2 0.503 2 1.006 = 0.000 %
c 3 0.751 4 3.004
4 0.503 2 1.006
5 0.200 4 0.800
6 0.000 1 0.000
Σ= 6.616
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
DIMENSIONS OF SHIP
LOA = 98.180 m. MIDSHIP SECTION AREA AND COEFFIENT
LWL = 92.199 m.
LBP = 89.950 m. Waterline spacing (t) = 0.6667 m
B = 18.000 m.
H = 13.000 m.
T = 8.000 m.
0,5 B 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS
(m) MS
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
DIMENSIONS OF SHIP
LOA = 98.180 m. VOLUME, DISPLACEMENT AND CENTRE OF BUOYANCY
LWL = 92.199 m.
LBP = 89.950 m. Waterline spacing (t) = 0.667 m
B = 18.000 m. Specific gravity of sea water ( s ) = 1.025 ton/m 3
H = 13.000 m. Specific gravity of fresh water ( f ) = 1.000 ton/m 3
T = 8.000 m. Skin factor (c) = 1.008
2
WL AWL (m ) MS FM OF (m) AWL.MS AWL.MS.FM AWL.MS.OF
(6) (7) (8)
(1) (2) (3) (4) (5)
= (2).(3) = (6).(4) = (6).(5)
0.000 792.474 1.000 0.000 4.307 792.474 0.000 3413.267
0.500 922.320 4.000 1.000 0.816 3689.280 3689.280 3010.715
1.000 1034.306 1.000 2.000 2.518 1034.306 2068.613 2603.967
S1.1 = S2.1 = S3.1 =
5516.060 5757.892 9027.949
1.000 1034.306 1.000 2.000 2.518 1034.306 2068.613 2603.967
1.500 1094.037 4.000 3.000 0.291 4376.150 13128.449 1271.422
2.000 1119.478 1.000 4.000 1.376 1119.478 4477.912 1540.745
S1.2 = S2.2 = S3.2 =
12045.994 25432.865 14444.084
2.000 1119.478 1.000 4.000 1.376 1119.478 4477.912 1540.745
2.500 1149.102 4.000 5.000 -0.420 4596.406 22982.031 -1930.817
3.000 1178.901 1.000 6.000 0.400 1178.901 7073.409 471.574
S1.3 = S2.3 = S3.3 =
18940.779 59966.217 14525.587
3.000 1178.901 1.000 6.000 0.400 1178.901 7073.409 471.574
3.500 1205.684 4.000 7.000 -1.300 4822.735 33759.146 -6269.271
4.000 1233.611 1.000 8.000 -0.717 1233.611 9868.888 -884.947
S1.4 = S2.4 = S3.4 =
26176.027 110667.660 7842.943
4.000 1233.611 1.000 8.000 -0.717 1233.611 9868.888 -884.947
4.500 1259.429 4.000 9.000 -2.467 5037.715 45339.436 -12430.401
5.000 1322.644 1.000 10.000 -1.868 1322.644 13226.438 -2470.710
S1.5 = S2.5 = S3.5 =
33769.997 179102.421 -7943.114
5.000 1322.644 1.000 10.000 -1.868 1322.644 13226.438 -2470.710
5.500 1329.434 4.000 11.000 -5.589 5317.736 58495.093 -29723.307
6.000 1383.662 1.000 12.000 -5.417 1383.662 16603.942 -7495.473
S1.6 = S2.6 = S3.6 =
41794.038 267427.895 -47632.604
T V (m3) DFW (ton) DSW (ton) KB (m) OB (m)
WL
( m) = 1/3 t S1.n = V f c = V s c = t S 2.n/S 1.n = S 3.n/S 1.n
1.000 1.333 1225.791 1234.985 1265.859 0.696 1.637
2.000 2.667 2676.888 2696.964 2764.388 1.408 1.199
3.000 4.000 4209.062 4240.630 4346.646 2.111 0.767
4.000 5.333 5816.895 5860.522 6007.035 2.819 0.300
5.000 6.667 7504.444 7560.727 7749.745 3.536 -0.235
6.000 8.000 9287.564 9357.221 9591.151 4.266 -1.140
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
Data Hidrostatik
SARAT AWL OF IT Iy IL MSA V DS DF KB
T0 792.4741 4.751052 11507.87 237853.5 219965.4 - - - - -
T1 1034.306 2.693048 20996.52 356126.6 348625.3 21.82667 1431.677 1265.859 1234.985 0.695894
T2 1119.478 1.432634 23904.41 420505 418207.3 45.65333 3117.17 2764.388 2696.964 1.407542
T3 1178.901 0.252051 25716.75 476978.7 476903.8 69.65333 4916.896 4346.646 4209.062 2.110656
T4 1233.611 -0.77933 27260.67 541377.4 540628.2 93.65333 6806.947 6007.035 5816.895 2.81855
T5 1322.644 -2.11462 29171.7 673132.3 667218 117.6533 9161.555 7749.745 7560.727 3.535731
T6 1383.662 -3.41109 31400.62 761488 745388.4 141.6533 11313.35 9591.151 9357.221 4.265806
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
0 - 1 4 - 1
0.5 - 4 4.5 - 4
1 - 1 5 2.426 1 2.426
∑= ∑= 2.426
A 1.078
1 - 1 5 2.426 1 2.426
1.5 - 4 5.5 4.067 4 16.268
2 - 1 6 4.400 1 4.400
∑= ∑= 25.520
A 11.342
2 - 1 6 4.400 1 4.400
2.5 - 4 WL I 4.785 4 19.140
3 - 1 WL II 5.170 1 5.170
∑= ∑= 28.710
A 41.679
3 -
3.5 -
4 -
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
L= 0.666667
GADING 1
I= 2.98
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.49
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
GADING 3 L= 0.666667
I= 2.63
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.315
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
GADING 4 L= 0.666667
I= 2.41
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.205
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
GADING 5 L= 0.666667
I= 2.35
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.175
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
GADING 6 L= 0.666667
I= 2.34
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.17
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
GADING 7 L= 0.666667
I= 2.31
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.155
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
GADING 8 L= 0.666667
I= 2.27
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.135
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
GADING 9 L= 0.666667
I= 2.24
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.12
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
GADING 10 L= 0.666667
I= 2.2
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.1
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
GADING 11 L= 0.666667
I= 2.26
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.13
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
GADING 12 L= 0.666667
I= 2.3
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.15
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
GADING 13 L= 0.666667
I= 2.38
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.19
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
GADING 14 L= 0.666667
I= 2.5
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.25
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
GADING 15 L= 0.666667
I= 2.66
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.33
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
GADING 16 L= 0.666667
I= 2.88
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.44
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
GADING 17 L= 0.666667
I= 3.16
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.58
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
GADING 18 L= 0.666667
I= 3.48
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.74
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
GADING 19 L= 0.666667
I= 3.82
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
I'= 1.91
(m) MS MS
(1) (2) (3) (4)
GADING 20 L= 0.666667
I= 4.12
0,5 B 0,5 B . 0,5 B .
WL MS WL 0,5 B (m) MS
(m) MS MS I'= 2.06
(1) (2) (3) (4)
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Rencana garis air (lines plan) adalah gambar rencana garis dari bentuk
sebuah kapal.
Kegunaan lengkungan bonjean adalah ;
a. untuk mengetahui luas setiap section sepanjang kapal pada tinggi
sarat tertentu.
b. Dari lengkungan bonjean dapat kita hitung besarnya luas garis air
pada sarat tertentu.
c. Dari lengkungan bonjean kita dapat menghitung volume kapal
(V),displasement pada bermacam-macam sarat,baik kapal dalam
keadaan rata (Even keel) maupun kapal dalam keadaan trim atau
garis air berbentuk profil gelombang (wave profil).
V.2 Saran
Butuh lebih banyak referensi dalam menyelesaikan tugas ini.
Dalam pengambilan data dilakukan dengan teliti agar
kesimpangsiuran data tidak menyita waktu.
Dalam pengambilan data dilakukan dengan teliti agar
kesimpangsiuran data tidak menyita waktu.
Dibutuhkan koordinasi yang baik antara pembimbing dengan
mahasiswa
Perlunya pemanfaatan yang optimal dari studio gambar.
Dalam pengambaran agar memperhatikan waktu yang diberikan
dalam melaksanakan tugas.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
DAFTAR PUSTAKA
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
DAFTAR NOTASI
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
MK : Tinggi metasentra Melintang.
MLK : Tinggi metasentra Memanjang.
MB : Jari-jari metasentra Memanjang
DDT : Perubahan Displasmen akibat Trim Buritan.
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN
Bangunan Kapal 2018
IRFANIYANTI/D081171504/TEKNIK KELAUTAN