Anda di halaman 1dari 52

Laporan Lengkap

PERENCANAAN PELABUHAN
Semester Ganjil 2020/2021

PERENCANAAN PELABUHAN SERIHOLO


KABUPATEN AMALATU MALUKU

Disusun Oleh:

Nama : TINA
NIM : D081 18 1003
Departemen : TEKNIK KELAUTAN

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
HASANUDDIN
LEMBAR PENGESAHAN
MATA KULIAH PERENCANAAN PELABUHAN
Semester Awal 2020/2021

TUGAS REKAYASA PERENCANAAN PELABUHAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa mahasiswa dengan:
Nama : Tina

Stambuk : D081 18 1003

Benar telah menyelesaikan tugas rekayasa “Perencanaan Pelabuhan” sebagai


persyaratan untuk melulusi mata kuliah Perencanaan Pelabuhan dan Seminar Rekayasa I.

Tugas ini telah diperiksa dan dinyatakan LAYAK dan SAH untuk
diseminarkan. Demikian lembar pengesahan ini dibuat dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Gowa, 12 Desember 2020

Mengetahui, Dosen

pembimbing

Dr. Eng. Achmad Yasir Baeda, S.T.,


M.T.

ii
LEMBAR PENILAIAN
MATA KULIAH PERENCANAAN PELABUHAN
Semester Awal 2020/2021

TUGAS REKAYASA PERENCANAAN PELABUHAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa mahasiswa dengan:

Nama : Tina
Stambuk : D081 18 1003

Berdasarkan hasil penilaian dosen mata kuliah “Perencanaan Pelabuhan” sebagai


persyaratan untuk melulusi mata kuliah Perencanaan Pelabuhan dan Seminar Rekayasa I.
Dengan nilai sebagai berikut :

A A- B+ B B- C C+ D

Demikian penilaian tugas ini diberikan kepada yang bersangkutan dan


untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Gowa, 12 Desember 2020

Mengetahui,
Dosen pembimbing

Dr. Eng. Achmad Yasir Baeda, S.T., M.T.

iii
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmatnya, sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan
ini disusun berdasarkan kegiatan perkuliahan Perencanaan Pelabuhan dalam
rangka memenuhi suatu persyaratan mata kuliah pada semester 5 di Program studi
Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih


kepada para dosen yang telah mengajari kami mata kuliah ini, serta semua rekan
mahasiswa yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa isi dari laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan mengingat terbatasnya kemampuan dan literatur yang kami miliki.

Terlepas dari keterbatasan tersebut diharapkan laporan ini dapat


memberikan suatu manfaat sehingga dengan senang hati kami menerima saran dan
petunjuk kearah perbaikan

Gowa, 12 Desember 2020

Penulis

iv
Tina (D081181003)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

DAFTAR ISI

Sampul ......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan .................................................................................... ii
Lembar Penilaian ....................................................................................... iii
Kata Pengantar ........................................................................................... iv
Daftar isi .......................................................................................................v
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang ..................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat .........................................................................2
BAB II Tinjaun Pustaka
2.1 Arti penting pelabuhan .....................................................................3
2.2 Definisi pelabuhan ...........................................................................3
2.3 Fungsi pelabuhan .............................................................................5
2.4 Klasifikasi pelabuhan .......................................................................6
2.5 Fasilitas pelabuhan .........................................................................12
2.6 Fasilitas perairan ............................................................................13
2.7 Perencanaan pelabuhan ..................................................................14
2.8 Proyeksi Arus Barang ....................................................................25
2.9 Proyeksi Kunjungan Kapal ............................................................25
2.10 Kinerja Pelabuhan ........................................................................26
BAB III Penyajian Data
3.1 Data Awal.......................................................................................28
3.2 Peramalan potensi hinterland Rencana Pengembangan ................28
3.3 Jumlah Kapal Datang .....................................................................35
3.4 Perhitungan Kebutuhan Fasilitas Darat ..........................................37
3.5 Perhitungan DLKr & DLKp ..........................................................42
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan ....................................................................................45
4.2 Saran ...............................................................................................46
DaftarPustaka ...........................................................................................47

v
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagai wilayah kepulauan, keberadaan sarana transportasi laut dan fasilitas
penunjangnya seperti pelabuhan dan dermaga di Indonesia sangat penting perannya
untuk menunjang kelancaran kebutuhan akan transportasibagi masyarakat
mengingat banyak daerah dipisahkan oleh laut. Dalam sistem transportasi,
pelabuhan merupakan suatu simpul dari mata rantai kelancaran muatan angkutan
laut dan darat, yang selanjutnya berfungsi sebagai kegiatan peralihan antar moda
transportasi. Pentingnya peran pelabuhan dalam sistem transportasi mengharuskan
setiap pelabuhan memiliki suatu kerangka dasar rencana pembangunan pelabuhan
dimana kerangka dasar tersebut tertuang dalam suatu tahapanpelaksanaan
pembangunan keruangan yang kemudian dijabarkan dalam suatu tahapan
pelaksanaan pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang. Hal ini
diperlukan untuk menjamin kepastian usaha dan pelaksanaan pembangunan
pelabuhan yang terencana, terpadu, tepat guna, efisien dan berkesinambungan.
Pelabuhan itu sendiri merupakan daerah perairan yang terlindung terhadap
gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga
dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, gudang laut (transito)
dan tempat-tempat penyimpanan dimana kapalmembngkar muatannya, dan
gudang-gudang dimana barang-barang dapat disimpan dalam waktu yang lebuh
lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan.

Dalam pengoperasiannya, pelabuhan harus menyediakan prasarana yang


diperlukan guna mendukung kelancaran kapal dan barang yang dibongkar.
Penyediaan fasilitas pelabuhan yang berlebihan akan menguntungkan pemakaian
jasa, karena kurang melancarkan arus barang dan kapal dan dapat berdampak lebih
luas yaitu tidak dapat mendukung perkembangan sektor-sektor ekonomi lainnya
yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat secara keseluruhan. Hal tersebut
di atas dapat diatasi apabila perencanaan fasilitas pelabuhan dibuat seoptimal
mungkin dengan memperthatikan luas lapangan penumpukan setiap tahunnya serta
jumlah muat dan bongkar barang setiap tahunnya.

1
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

Seriholo demikian sekarang disebut, adalah leluhur Negeri Seriholo yang


ada di Nunusaku. Seriholo sendiri berada di Kabupaten Seram Bagian Barat,
Kecamatan Amalatu Provinsi Maluku. Dalam perkembangannya “Seriholo” telah
melampaui fase-fase sebelum masuknya Pemerintahan Belanda, jaman
Pemerintahan Belanda dan jaman Pemerintahan RI hingga saat ini. Paparan
mengenai sejarah Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat ini bukanlah
merupakan suatu tulisan yang sudah sempurna, sehingga masih perlu untuk dikaji
dan disempurnakan bersama-sama sehingga menjadi suatu materi yang bisa
dipahami dan diterima oleh semua kalangan. Kerangka dasar rencana
pengembangan dan pembangunan Pelabuhan Seriholo tersebut diwujudkan dalam
suatu rencana pengaturan ruang Pelabuhan Seriholo berupa peruntukan tanah dan
perairan di Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan
(DLKp) Pelabuhan Seriholo Provinsi Maluku dalam suatu dokumen Rencana Induk
Pelabuhan Seriholo yang disinkronkan dengan perencanaan tata ruang wilayah
Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku.

1.2. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan manfaat tugas :
Tujuan :
• Mengetahui indikator yang menunjang pengembangan Pelabuhan di
daerah Seram Bagian Barat, Maluku.
• Mengetahui perkembangan pelabuhan jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang
Manfaat :
• Mengerjakan tugas perencanaan pelabuhan dapat dijadikan bahan
referensi mengenai cara pengerjaan tugas dan evaluasi mengenai
pemahaman yang mahasiswa dapatkan.

2
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

BAB II

TINJAUAN PUSTKA

2.1. Arti Penting Pelabuhan


Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim,pernanen pelayaran adalah
sangat penting bagi kehidupan sosial, ekonomi, pemeritahan,
pertahanan/keamanan, dan sebagainya. Bidang kegiatan pelayaran sangat luas yang
meliputi angkutan penumpang dan barang, penjagaan pantai, hidrografi, dan masih
banyak lagi jenis pelayaran lainnya.
Bidang Kegiatan pelayaran dapat dibedkan menjadi dua yaitu pelayaran
niaga dan bukan niaga. Pelayaran niaga adalah usaha pengangkutan barang,
terutama barang dagangan, melalu laut antar pulau atau pelabuhan. Pelayaran bukan
niaga meliputi pelayaran kapal patroli, survey kelauan, dan sebagainya. (Bambang
Triatmodjo, 2009).
Kapal dengan sarana pelayaran mempunyai peran yang sangat penting
dalam sistem angkutan laut. Hampir semua barang impor, ekspor dan muatan dalam
jumlah yang snagat besar diangkut dengan menggunakan kapal laut, walaupun
diantara tempat-tempat dimana pengangkutan dilakukan terdapat fasilitas angkutan
lain yang berupa angkutan laut dan udara. Hal ini mengingat bahwa kapal
mempunyai kapasitas yang jauh lebih besar daripada sarana angkutan lainnya.
Sebagai contoh pengangkutan minyak yang mencapai puluha atau bahkan ratusan
ribu ton, apabila harus diangkut dengan truk tangki memerlukan ribuan kendaraan
dan tenaga kerja. Misalkan kapal tanker 10.000DWT bisa mengangkut minyak
10.000 ton atau sekitar 12.000.000 liter yang setara dengan 1000 truk gandeng
dengan kapasitas 12000 liter. Dengan demikian untuk muatan dalam jumlah besar,
angkutan dengan kapal akan memerlukan waktu lebiih singkat, tenaga kerja lebih
sedikit dan biaya lebih murah. Selain itu untuk angkutan barang antar pulau atau
negara, kapal merupakan sarana yang paling sesuai (Bambang Triatmodjo, 2009)

2.2. Definisi Pelabuhan


Pelabuhan (Harbour) Adalah tempat bagi berhentinya kapal-kapal dan
perahu. Nama ini ditekankan pada maksud berhentinya kapal-kapal dan perahu,

3
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

karena kapal-kapal dan perahu yang berlabuh memerlukan suatu tempat dengan
syarat-syarat tertentu.
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya
dengan batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi
yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar,berlabuh, naik dan turun
penumpang atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antara moda transportasi.Sedangkan pelabuhan menurut
Bambang Triadmodjo adalah Bandar yang dilengkapi dengan bangunan-bangunan
untuk pelayanan penumpang dan muatan seperti dermaga, tambatan, dengan segala
perlengkapannya.
Menurut Wiwoho Sedjono, SH, pelabuhan adalah tempat yang dengan
peraturan pemerintah ditunjuk sebagai demikian di Indonesia yang dapat
dikunjungi oleh kapal-kapal laut.
Secara teknis pelabuhan adalah salah satu bagian dari Ilmu Bangunan
Maritim, dimana padanya dimungkinkan kapal-kapal berlabuh atau bersandar dan
kemudian dilakukan bongkar muat. Ditinjau dari sub sistem angkutan (Transport),
maka pelabuhan adalah salah satu simpul dari mata rantai kelancaran angkutan
muatan laut dan darat. Jadi secara umum pelabuhan adalah suatu daaerah perairan
yang terlindung terhadap badai/ombak/arus, sehingga kapal dapat berputar (turning
basin), bersandar/membuang sauh,sedemikian rupa sehingga bongkar muat atas
barang dan perpindahan penumpang dapat dilaksanakan; guna mendukung fungsi-
fungsi tersebut dibangun dermaga (piers or wharves), jalan, gudang, fasilitas
penerangan, telekomunikasi dan sebagainya, sehingga fungsi pemindahan muatan
dari/ke kapal yang bersandar di pelabuhan menuju pelabuhan selanjutnya dapat
dilaksanakan.
Dari segi manajemen pelabuhan (bina pengusahaan) berarti prosedur
kegiatan-kegiatan sejak kedatangan kapal, bongkar muat barang, dan hubangan
kapal dengan daerah-daerah lain, dimana kegiatan tersebut harus dapat dikelola
secara efisien. Ditinjau dari segi finansil, pengusahaan pelabuhan harus dapat
menghasilkan, dalam arti secara minimal segala investasi dan peng-operasiannya
harus dapat ditutup dari hasil pendapatan dalam suatu periode tertentu.

4
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 2001 Tentang Kepelabuhanan


Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan
batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang
dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra
dan antar moda transportasi.
Dengan demikian, pelabuhan adalah suatu tempat yang memenuhi syarat-
syarat tertentu dilengkapi fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk kegiatan
pemerintahan dan kegiatan ekonomi dimana dibutuhkan manajemen yang baik agar
fungsinya dapat dioptimalkan dan dapat mencapai tujuan awal pembangunan
pelabuhan tersebut.

2.3. Fungsi Pelabuhan


Fungsi dari pelabuhan adalah:
a. Interface: fasilitas dan pelayanan untuk transportasi barang dari kapal
ke moda transportasi lain dan sebaliknya.
b. Link : mata rantai dalam sistem transportasi.
c. Gateway : pintu gerbang dari daerah atau negara.
d. Industry entity : terdapat industri estate/industrial lengkap dengan
jaringan dan jasa transportasi.
Peran pelabuhan adalah:
a. Transportasi : penunjang dan dinamisator sistem antar moda
transportasi, baik angkutan laut maupun darat.
b. Perdagangan : akses perdagangan internasional dan domestic, serta
memberi kesempatan yang lebih luas dalam menentukan hubungan
perdagangan.
c. Industri : industri transportasi, industri yang berorientasi ekspor atau
bahan bakunya impor, dan industri lain.

5
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

2.4. Klasifikasi Pelabuhan


1. Ditinjau dari segi penyeleggaraannya:
a. Pelabuhan umum, diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan
masyarakat umum. Penyelenggaraan pelabuhan umum dilakukan
oleh pemerintah dan pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada
badan usaha milik negara yang didirikan untuk maksud tersebut. Di
Indonesia dibentuk empat badan usaha milik negara yang diberi
wewenang untuk mengelola pelabuhan umum diusahakan. Keempat
badan usaha tersebut adalah: PT (Persero) Pelabuhan Indonesia
Iberkedudukan di Medan, Pelabuhan Indonesia II berkedudukan di
Jakarta, Pelabuhan Indonesia III berkedudukan di Surabaya dan
Pelabuhan Indonesia IV berkedudukan di Ujung Pandang.
b. Pelabuhan khusus, diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna
menunjang kegiatan tertentu. Pelabuhan ini tidak boleh digunakan
untuk kepentingan umum, kecuali dalam keadaan tertentu dengan
ijin pemerintah. Pelabuhan khusus dibangun oleh suatu perusahaan
baik pemerintah maupun swasta yang berfungsi untuk prasarana
pengiriman hasil produksi perusahaan tersebut. Sebagai contoh
adalah pelabuhan LNG Arun di Aceh yang digunakan untuk
mengirimkan hasil produksi gas alam cair ke daerah atau negara lain.
Pelabuhan pabrik alumunium Asahan di Kuala Tanjung Sumatra
Utara digunakan untuk melayni import bahan baku bauksit dan exort
alumunium ke daerah / negara lain.

2. Ditunjau dari segi pengusahaannya:


a. Pelabuhan yang diusahakan,pelabuhan ini sengaja diusahakan
untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh kapal
yang memasuki pelabuhan untuk melakukan kegiatan bongkar-muat
barang,menaik-turunkan penumpang serta kegiatan lainnya.
Pemakaian pelabuhan ini dikenakan biaya-biaya, seperti biaya jasa
labuh, jasa tambat, jasa pemanduan, jasa penundaan, jasa pelayanan

6
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

air bersih, jasa dermaga, jasa penumpukan, bongkar-muat, dan


sebagainya.
b. Pelabuhan yang tidak diusahakan,pelabuhan ini hanya merupakan
tempat singgah kapal/perahu, tanpa fasilitas bongkar muat, bea-
cukai, dan sebagainya.Pelabuhan ini umumnya pelabunan kecil
yang disubsidi oleh pemerintah, dan dikelola oleh Unit Pelaksana
Teknis Direktorat Jendral Perhubungan Laut.

3. Ditinjau dari fungsinya dalam perdagangan nasional dan


internasional:
a. Pelabuhan laut, pelabuhan yang bebas dimasuki oleh kapal-
kapal berbendera asing. Pelabuhan ini biasanya merupakan
pelabuhan besar dan ramai dikunjungi oleh kapal-kapal samudra.
b. Pelabuhan pantai, pelabuhan yang disediakan untuk perdagangan
dalam negeri dan oleh karena itu tidak bebas disinggahi oleh kapal
berbendera asing. Kapal asing dapat masuk ke pelabuhan ini dengan
memint ijin terlebih dahulu.

4. Ditinjau dari segi penggunaannya:


a. Pelabuhan ikan, pada umumnya pelabuhan ikan tidak memerlukan
kedalaman air yang besar, karena kapal-kapal motor yang digunakan
untuk menangkap ikan tidak besar.
b. Pelabuhan minyak, untuk keamanan pelabuhan minyak harus
diletakkan agak jauh dari keperluan umum. Pelabuhan minyak
biasanya tidak memerlukan dermaga atau pangkalan yang harus
dapat menahan muatan vertikal yang besar, melainkan cukup
membuat jembatan perancah atau tambatan yang dibuat menjorok
ke laut untuk mendapatkan kedalaman air yang cukup besar.
Bongkar muat dilakukan dengan pipa-pipa dan pompa-pompa. Pipa-
pipa penyalur diletakkan di bawah jembatan agar lalu lintas di atas
jembatan tidak terganggu. Tetapi pada tempat-tempat di dekat kapal
yang merapat, pipa- pipa dinaikkan ke atas jembatan guna

7
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

memudahkan penyambungan pipa-pipa. Biasanya, di jembatan


tersebut juga ditempatkan pipa uap untuk memebersihkan tangki
kapal dan pipa air untuk suplai air tawar. Karena jembatan tidak
panjang, maka pada ujung kapal harus diadakan penambatan
dengan bolder atau pelampung pengikat agar kapal tdak bergerak.
c. Pelabuhan barang, pelabuhan ini mempunyai dermaga yang
dilengkapi dengan fasilitas untuk bongkar muat barang. Pelabuhan
dapat berada di pantai atau estuari dari sungai besar. Daerah perairan
pelabuhan harus cukup tenang sehingga memudahkan bongkar muat
barang. Pelabuhan barang ini bisa dibuat oleh pemerintah sebagai
pelabuhan niaga atau perusahaan swasta untuk keperluan transport
hasil produksinya seperti baja, alumunum, pupuk, batu bara, minyak
dan sebagainya. Pada dasarnya pelabuhan barang harus mempunyai
perlengkapanperlengkapan berikut ini:
a) Dermaga harus panjang dan harus dapat menampung seluruh
panjang kapal atau setidaktidaknya 80% dari panjang kapal.
Hal ini disebabkan karena muatan dibongkar muat melalui
bagian muka, belakang dan di tengah kapal.
b) Mempunyai halaman dermaga yang cukup lebar untuk
keperluan bongkar muat barang. Barang yang akan dimuat
disiapkan di atas dermaga dan kemudian diangkat dengan
kran masuk kapal. Demikian pula pembongkarannya
dilakukan dengan kran dan barang diletakkan di atas
dermaga yang kemudian diangkut ke gudang.
c) Mempunyai gudang transito/penyimpanan di belakang
halaman dermaga.
d) Tersedia jalan dan halaman untuk pengambilan /pemasukan
barang dari dan ke gudang serta mempunyai fasilitas
reparasi.
Jenis Muatannya:
a) Barang-barang potongan (general cargo) yaitu barang-
barang yang dikirim dalam bentuk satuan seperti mobil, truk,

8
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

mesin, dan barang-barang yang dibungkus dalam peti,


karung, drum, dan sebagainya.
b) Muatan curah/lepas (bulk cargo) yang dimuat tanpa
pembungkus seperti batu bara, bijibijian, minyak dan
sebagainya.
c) Peti kemas (container) yaitu suatu peti yang ukurannya telah
distandarisasi sebagai pembungkus barang-barang yang
dikirim. Karena ukurannya teratur dan sama, maka
penempatannya akan lebih dapat diaturdan
pengangkutannyapundapatdilakukan dengan alat tersendiri
yang lebih efesien. Ukuran peti kemas dibedakan dalam 6
macam yaitu: (https://www.abdcontainer.com/,2020)
1. 10x8x8.6 m berat maksimum 10 ton
2. 20x8x8.6 m berat maksimum 20 ton
3. 40x8x8.6 m berat maksimum 40 ton
4. 45x8x9.6 m berat maksimum 45 ton
d. Pelabuhan penumpang, tidak banyak berbeda dengan pelabuhan
barang. Pada pelabuhan barang di belakang dermaga terdapat
gudang-gudang, sedang untuk pelabuhan penumpang dibangun
stasiun penumpang yang melayani segala kegiatan yang
berhubungan dengan kebutuhanorang yang bepergian, seperti kantor
imigrasi, duane, keamanan, direksi pelabuhan, maskapai pelayaran,
dan sebagainya. Barang-barang yang perlu dibongkar muat tidak
begitu banyak, sehingga gudang barang tidak perlu besar. Untuk
kelancaran masuk keluarnya penumpang dan barang, sebaiknya
jalan masuk/keluar dipisahkan.
e. Pelabuhan campuran, pada umumnya percampuran pemakaian ini
terbatas untuk penumpang dan barang, sedangkan untuk keperluan
minyak dan ikan biasanya tetap terpisah. Tetapi bagi pelabuhan kecil
atau masih dalam taraf perkembangan, keperluan untuk bongkar
muat minyak juga menggunakan dermaga atau jembatan yang sama
guna keperluan barang dan penumpang.

9
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

f. Pelabuhan Militer, pelabuhan ini mempunyai daerah perairan yang


cukup luas untuk memungkinkan gerakan cepat kapal-kapal perang
dan agar letak bangunan cukup terpisah. Konstruksi tambatan
maupun dermaga hampir sama dengan pelabuhan barang, hanya saja
situasi dan perlengkapannya agak lain. Pada pelabuhan barang
letak/kegunaan bangunan harus seefisien mungkin, sedang pada
pelabuhan militer bangunan-bangunan pelabuhan harus dipisah-
pisah yang letaknya agak berjauhan.

5. Ditinjau dari letak geografis:


a. Pelabuhan alam, merupakan daerah perairan yang terlindungi dari
badai dan gelombang secara alam, misalnya oleh suatu pulau, jazirah
atau terletak di teluk, estuari dan muara sungai. Di daerah ini
pengaruh gelombang sangat kecil. Estuari adalah bagian dari sungai
yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Karena adanya pasang
surut tersebut maka kedalaman air di estuari cukup besar, baik pada
waktu air pasng maupun surut, sehingga memungkinkan kapal-kapal
untuk masuk ke daerah perairan tersebut. Di estuari ini tidak
dipengaruhi oleh gelombang, tetapi pengaruh arus dan sedimentasi
cukup besar.

Gambar 2.1 Pelabuhan alam


b. Pelabuhan buatan, adalah suatu daerah perairan yang dilindungi
dari pengaruh gelombang dengan membuat bangunan pemecah
gelombang (breakwater). Pemecah gelombang ini membuat daerah
perairan tertutup dari laut dan hanya dihubungkan oleh suatu celah
atau mulut pelabuhan untuk keluar masuknya kapal. Di dalam

10
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

daerah tersebut dilengkapi dengan alat penambat. Bagunan ini


dibuat mulai dari pantai dan menjorok ke laut sehingga gelombang
yang menjalar ke pantai terhalang oleh bangunan tersebut.

Gambar 2.2 Pelabuhan Buatan


c. Pelabuhan semi alam, pelabuhan ini merupakan campuran dari
kedua tipe di atas. Misalnya suatu pelabuhan yang terlindungi oleh
lidah pantai dan perlindungan buatan hanya pada alur masuk.
Pelabuhan Bengkulu adalah contoh dari pelabuhan ini. Pelabuhan
Bengkulu memanfaatkan teluk yang terlindung oleh lidah pasir
untuk kolam pelabuhan. Pengerukan dilakukan pada lidah pasir
untuk membentuk saluran sebagai jalan masuk/keluar kapal. Contoh
lainnya adalah muara sungai yang kedua sisinya dilindungi oleh
jetty. Jetty tersebut berfungsi untuk menahan masuknya transpor
pasir sepanjang pantai ke muara sungai, yang dapat menyebabkan
terjadinya pendangkalan.

Gambar 2.3 Pelabuhan Semi Alam

11
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

2.5. Fasilitas Pelabuhan


Sesuai Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 70 tahun 1996
tentang Pelabuhan dalam Pasal 8 merupakan daerah yang digunakan untuk:
a. Fasilitas pokok pelabuhan meliputi:
1. Perairan tempat labuh
2. Kolam labuh
3. Alih muat antar kapal
4. Dermaga
5. Terminal penumpang
6. Pergudangan
7. Lapangan penumpukan
8. Terminal peti emas, curah cair, curah kering dan RO-RO
9. Perkantoran untuk kegiatan pemerintahan dan pelayanan jasa
10. Fasilitas bunker
11. Instalasi air, listrik dan telekomonikasi
12. Jaringan jalan dan rel kereta api
13. Fasilitas pemadam kebakaran
14. Tempat tunggu kendaraan bermotor

b. Fasilitas penunjang pelabuhan meliputi:


1. Kawasan perkantoran untuk mengguna jasa pelabuhan
2. Sarana umum
3. Tempat penampungan limbah
4. Fasilitas pariwisata, pos, dan telekomunikasi
5. Fasilitas perhotelan dan restoran
6. Areal pengembangan pelabuhan
7. Kawasan perdagangan;
8. Kawasan industri.

Fasilitas bangunan pelabuhan adalah seluruh bangunan / konstruksi yang


berada dalam daerah kerja suatu pelabuhan baik itu di darat maupun di laut yang

12
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

merupakan saran pendukung guna memperlancar jalannya kegiatan yang ada dalam
pelabuhan.

Gambar 2.4 Sarana dan prasaarana pelabuhan

2.6. Fasilitas Perairan


Pelabuhan juga ditunjang oleh fasilitas perairan, yakni fasilitas pokok dan
fasilitas penunjang. Fasilitas Pokok di perairan ;
a. Kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal;
b. Perairan tempat alih muat kapal;
c. Perairan untuk kapal yang mengangkut Bahan/Barang Berbahaya dan
Beracun (B3);
d. Perairan untuk kegiatan karantina;
e. Perairan alur penghubung intra-pelabuhan;
f. Perairan pandu; dan
g. Perairan untuk kapal pemerintah
Fasilitas Penunjang di perairan ;
Perairan untuk pengembangan pelabuhan jangka panjang;
Perairan untuk fasilitas pembangunan dan pemeliharaan kapal;
Perairan tempat uji coba kapal (percobaan berlayar);
Perairan tempat kapal mati;
Perairan untuk keperluan darurat; dan
Perairan untuk kegiatan kepariwisataan dan perhotelan.

13
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

2.7. Perencanaan Pelabuhan


Untuk dapat merealisir suatu pembangunan pelabuhan, maka minimal ada
tujuh data-data pokok yang dibutukan, yaitu:
1. Asal dan tujuan muatan; jenis muatan.
2. Klimatologi, meliputi: angin, pasang surut, sifat air laut.
3. Topografi, geologi, struktur tanah.
4. Recana pembiayaan, indikator keberhasilan dilihat dari segi investasi.
5. Pendayagunaan modal sitinjau dari segi operasional, terutama dalam
penanganan muatan.
6. Kaitan pelabuhan dengan jenis kapal yang singgah dan sarana/prasarana
angkutan lain yang mendukung kegiatan pelabuhan dengan daerah
pendukungnya secara keseluruhan.
7. Kaitan pelabuhan dengan pelabuhan lainnya dalam rangka lalu-lintas dan
sistem jaringan guna mendukung perdagangan.

Untuk perencanaan pelabuhan yang baik, ciri-ciri teknik khusus harus


diperhatikan agar rancangan desain pelabuhan dapat memenuhi persyaratan
berikut:
1. Kapal harus dapat dengan mudah ke luar-masuk pelabuhan dan bebas dari
gangguan gelombang dan cuaca, sehingga navigasi kapal dapat dilakukan
2. Tersedia ruang gerak kapal di dalam kolam dan dalam pelabuhan. Gerakan
memutar kapal untuk mengarah ke luar pelabuhan harus dimungkinkan
sebelum kapal ditambatkan.
3. Pengerukan mula dan pemeliharaan pengerukan yang minim.
4. Mengusahakan perbedaan pasang-surut yang relatif kecil,tetapi
pengendapan harus dapat diperkecil.
5. Kemudahan kapal untuk bertambat.
6. Pembuatan dermaga diusahakan sedemikian, agar:
a. Biaya awal dan biaya pemeliharaan yang minim, tetapi kuat memikul
muatan, peralatan, dan tumbukan kapal pada saat menambat.
b. Letak dan bentuk tambatan yang mempu menampung berbagai jenis
kapal dengan draft atau penjang kapal yang berlainan.

14
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

c. Mempunyai ukuran dimensi yang cukup untuk melaksanakan bongkar-


muat, jalan kereta api, jalan raya, gudang pelabuhan, dan alat-alat
transportasi lain yang beroperasi di pelabuhan.
d. Bagi barang khusus (curah), maka penanganan bongkar-muat agar
dapat dilakukan secara efisien.
7. Cukup mempunyai tempat-tempat penyimpanan tertutup ataupun lapangan
terbuka untuk menampung muatan.
8. Penyediaan peralatan bongkar muat yang memadai.
9. Fasilitas prasarana lain yang mendukung, yaitu air bersih, listrik, telepon
dan minyak yangcukup untuk meayani kapal dan muatan.
10. Mempunyai jaringan angkutan darat yang mudah dengan daerah
pendukungnya.
11. Muatan diusahakan bebas dari gangguan, misalnya terhadap pencurian dan
bahaya kebakaran.
12. Tersedia fasilitas pemeliharaan minimal baik bagi kapalnya maupun
peralatannya.
13. Tersedia fasilitas perkantoran untuk para karyawan di pelabuhan.
14. Masih dimungkinkannya perluasan atau pengembangan pelabuhan.
Dengan demikian, perancangan pelabuhan berkaitan erat dengan fungsi dan
tata letak tiap-tiap bagiannya untuk dihadapkan pada kegiatan perencanaan, agar
investasi mencapai tujuannya.

2.7.1. Perencanaan Pelabuhan, berkaitan dengan Navigasi Kapal


A. Alur Pelayaran (Ship Channel)
Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk
ke kolam pelabuhan. Alur pelayaran dan kolam pelabuhan harus cukup
tenang terhadap pegaruh gelombang dan arus. Perencanaan alur pelayaran
dan kolam pelabuhan ditentukan oleh kapal terbesar yang akan masuk ke
pelabuhan dan kondisi meteorology dan oseanografi.
Dalam perjalanan masuk ke pelabuhan melalui alur pelayaran kepal
mengurangi kecepatannya sampai kemudian berhenti di dermaga. Alur
pelayaran ini ditandai dengan alat bantu pelayaran yang berupa pelampung

15
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

dan lampu-lampu. Pada umumnya daerah-daerah tersebut mempunyai


kedalaman yang kecil, sehingga sering diperlukan pengerukan untuk
mendapatkan kedalaman yang diperlukan.
Penentuan dimensi alur pelayaran meliputi kedalaman dan lebar alur
pelayaran. Dalam hal ini perencana harus memperhatikan:
a. Dimensi kapal yang akan dilayani.
b. Jalur lalu lintas (searah / 2 jalur).
c. Bentuk lengkung alur.
d. Besaran dari turning circle base kapal dan lokasinya.
e. Arah angin, arah arus dan gerakan perambatan gelombang.
f. Stabilitas dari pemecah gelombang.
g. Arah kapal saat merapat ke dermaga.

Gambar 2.5 Layout alur pelayaran

Gambar 2.6 Tampang alur pelayaran

16
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

➢ Kedalaman alur pelayaran


Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan kedalaman alur ideal
adalah:

𝐻 =𝑑+𝐺+𝑅+𝑃+𝑆+𝐾
Dimana:
d = Draft kapal
G = Gerak vertical kapal karena gelombang dan squat
R = Ruang kebebasan bersih
P = ketelitian pengukuran
S = Pengendapan sedimen antara dua pengerukan
K = Toleransi pengerukan

Gambar 2.7 Kedalaman alur pelayaran

➢ Lebar Alur Pelayaran


Bila lebar kapal adalah B, maka lebar jalur lalu-lintas adalah 1,2
sampai 1,5 B.dan jalur pengaman adalah 1,5 B. ukuran lebar alur
dihitung mulai dari kemiringan alur.
Lebar alur biasanya diukur pada kaki sisi-sisi miring saluran atau pada
kedalaman yang direncanakan. Lebar alur tergantung pada beberapa
factor, yaitu:
h. Lebar, kecepatan dan gerakan kapal
i. Trafik kapal, apakah alur direncanakan untuk satu jalur atau dua
jalur.
j. Kedalaman air

17
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

k. Apakah alur sempit atau lebar


l. Stabilitas tebing alur
m. Angin, gelombang, arus dan arus melintang dalam alur
Tidak ada rumus yang memuat factor-faktor tersebut secara
explisit, tetapi beberapa kriteria telah ditetapkan berdasarkan pada lebar
kapal dan factor-faktor tersebut secara implisit. Pada alur untuk satu
jalur, lebar alur dapat ditentukan dengan mengacu pada (gambar 2.8).
sedangkan jika kapal boleh bersimpangan, lebar alur dapat ditentukan
dengan menggunakan (gambar 2.9) (Bruun, P. 1981).

Gambar 2.8 Lebar alur satu jalur (Bruun, P., 1981)

Gambar 2.9 Lebar alur dua jalur (Bruun, P., 1981)

B. Mulut Pelabuhan (Port Entrance)


Gerakan kapal untuk masuk ke dalam sutau pelabuhan harus
direncanakan, karena dipersulit dengan adanya arus dan angin yang
berubah. Gerakan ini biasa disebut navigasi kapal. Navigasi ini meliputi:
a) Pendekatan kapal untuk masuk ke pelabuhan.

18
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

b) Gerakan memutar pada kolam putar (turning basin).


c) Penambatan kapal Karena adanya gerakan kapal yang sulit untuk
masuk ke pelabuhan, maka dalammerencanakan mulut pelabuhan
untuk melayani kapal-kapal besar (>10.000 DWT) dianjurkan antara
(200 -300) m

2.7.2. Penanganan Muatan


Dalam rangka pengembangan ekonomi nasional, pelabuhan menempati
kedudukan yang penting sebagai bagian konsep hubungan dan distribusi. Pelabuhan
bukan hanya berfungsi sebagai terminal, tetapi juga berfungsi sebagai transito
dimana barang / manusia / hewan dapat berpindah pada jenis alat transport yang
lain. Perpindahan muatan ini dapat menaikkan biaya. Dalam merencanakan
pelabuhan perlu memperhatikan faktor ini, agar konsumen tidak dirugikan. Jadi
fasilitas penangan muatan harus efektif, aman dan cepat.

2.7.3. Parameter Penentuan Ukuran Pelabuhan


A. Panjang, Lebar dan Keladaman Demaga
Ukuran dermaga didasarkan pada perkiraan jenis kapal yang akan
berlabuh pada pelabuhan tersebut. Beberapa bentuk dasar dermaga adalah:
1) Bentuk dermaga memanjang, dimana muka deramaga adalah sejajar
dengan garis pantai; ukuran: d = n.L + (n-1).15 + 2.(25) Tambatan ini
dibangun bila garis kedalaman kolam pelabuhan hamper merata sejajar
dengan garis pantai. Bentuk ini biasa digunakan untuk pelabuhan peti
kemas, dimana dibutuhkan suatu lapangan terbuka (minimum 60 m).

Gambar 2.10 Dermaga memanjang

19
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

2) Bentuk dermaga menyerupai jari. Dermaga ini dibangun bila kedalaman


terbesar menjorok ke laut dan tidak teratur. Khususnya dibangun untuk
melayani kapal dengan muatan umum:
a. ukuran panjang dermaga (m): d = n.L + (n-1).15 + 2.(25)
b. ukuran lebar kolam (m): b = 2.B + (30 – 40)

Gambar 2.11 Dermaga menyerupai jari

3) bentuk pier, dibangun bila garis kedalaman jauh dari pantai dan
perencana tidak menginginkan adanya pengerukan kolam pelabuhan
yang besar, berhubung dengan lingkungan stabilitasnya. Antara
dermaga dan pantai dihubungkan dengan jembatan penghubung
(approach trestle) sebagai penerus dari pergerakan barang.

Gambar 2.12 Dermaga bentuk Pier

20
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

B. Kedalaman Kolam Pelabuhan dan Elevasi Dermaga


Kedalaman dasar kolam ditetapkan berdasarkan sarat maksimum
(maks. draft) kapal yang bertambat ditambah dengan jarak aman sebesar
(0,8-1,0) m. Elevasi dermaga ditetapkan antara (0,5-1,5) m diatas MHWS
sesuai dengan besarnya kapal.

Gambar 2.13 Kedalaman kolam Pelabuhan

C. Penentuan Lebar Dermaga


Dermaga direncanakan sesuai dengan kebutuhan dermaga.
Perhitungan lebar dermaga dilakukan dengan memperhitungkan jarak tepi,
jarak kaki crane dan kebutuhan manouver peralatan yang berada diatas
dermaga.

D. Jalan di Dalam Pelabuhan


Jalan yang menghubungkan dermaga /gudang dengan jaringan jalan
di luar pelabuhan diatur dengan kelas jalan I dan minimal 2 jalur
disesuaikan dengan intensitas keluar-masuknnya muatan di pelabuhan.
Disarankan lebar minimal adalah 8 m.

2.7.4. Muatan-Muatan Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perencanaan


Pelabuhan
A. Muatan Horizontal
a) Gaya akibat angin, Angin yang berhembus ke arah badan kapal yang
ditambatkan akan menyebabkan gerakan pada kapal yangbisa

21
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

menimbulkan gaya terhadap dermaga. Apabila arah angin menuju ke


dermaga, maka gaya tersebut akan berupa benturan kepada dermaga.
Sedangkan apabila arah angin meninggalkan dermaga, maka gaya
tersebut akan mengakibatkan gaya tarikan kepada alat penambat. Gaya
akibat angin maksimum terjadi saat berhembus angin dari arah lebar:
𝑉𝑤²
𝐹𝑤 = 𝐶𝑤 × 𝛾𝑤 × 𝐴𝑤 ×
2𝑔
Dimana:
Fw = Gaya akibat angina arah tegak lurus kapal (Kgf)
w = Berat jenis udara (Kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/dt2)
Aw = Proyeksi bidang yang tertiup angina (m2)
Cw = Koefisien angina = 1.1
b) Gaya akibat Arus, Bila pada tambatan terdapat kapal yang sedang
berlabuh, maka diperhitungkan adalah luas muka kapal diatas
permukaan kapal di atas permukaan air, kemudian dikalikan dengan
faktor 1,3 sebagai ganti ukuran bentuk kapal sebenarnya. Besar gaya

akibat arus adalah2𝑔 × 𝑉², dimana :

 = Berat jenis benda cair dimana kapal tersebut terapung


g = Percepatan gravitasi
v = kecepatan arus
c) Gaya akibat benturan kapal, Pada waktu merapat ke dermaga, kapal
masih mempunyai kecepatan sehingga terjadi benturan antara dermaga
dengan kapal.Dalam perencanaan, dianggap bahwa benturan maksimum
terjadiapabila kapal bermuatan penuh menghantam dermaga dengan
sudut 10º terhadap sisi depan dermaga. Besarnya energi benturan yang
diberikan oleh kapal adalah sesuai dengan rumus berikut:
𝑊𝑉²
𝐸= × 𝐶𝑚 × 𝐶𝑒 × 𝐶𝑠 × 𝐶𝑐
2𝑔
Dimana :
E = energi kinetik yang timbul akibat benturan kapal (ton/m)
V = kecepatan kapal saat merapat (m/det)

22
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

W = displacement tonage (ton)


= 1,3 .k . (L.B.D/35) L = panjang kapal (ft)
B = lebar kapal (ft)
D = draft (ft)
α = sudut penambatan kapal terhadap garis luar dermaga (10º)
g = gaya gravitasi bumi = 9,81 m/det²
Cm = koefisien massa
Ce = koefisien eksentrisitas
Cs = koefisien kekerasan (diambil 1)
Cc = koefisien bentuk dari tambatan (diambil 1)
Hasil perhitungan energi akibat benturan kapal kemudian
dikalikan dengan dua untuk mendapatkan beban impak abnormal.
Kemudian beban impak abnormal dikalikan dengan faktor reduksi
produk fender yang ditentukan oleh supplier fender, dengan harga faktor
reduksi ± 10% dari beban impak abnormal.
d) Gaya akibat gempa, Analisis dinamik menggunakan respon spektrum
yang dihitung secara tiga dimensi dengan menggunakan program SAP
2000 versi 9.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya beban gempa antara lain:
1. Faktor keutamaan struktur (I)
2. Faktor reduksi gempa (R)
3. Faktor respon gempa (C) yang ditentukan berdasarkan zona gempa
dan jenis.
4. Beban vertikal struktur atau massa dari beban sendiri dan beban dari
luar.
➢ Faktor Keutamaan Struktur (I), digunakan untuk memperbesar
beban gempa rencana, agar sistem struktur mampu untuk memikul
beban gempa dengan periode ulang yang lebih panjang. Faktor I
adalah suatu koefisien yang diadakan untuk memperpanjang waktu
ulang dari kerusakan bangunan yang lebih penting, untuk
mengamankan penanaman modal. Bangunan dermaga adalah

23
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

bangunan penting yang harus tetap berfungsi setelah terjadi


gempa, jadi faktor keutamaan struktur bangunan dermaga yaitu 1,4.
➢ Faktor Reduksi Beban Gempa (R) Sistem struktur dermaga ini pada
dasarnya memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara
lengkap, dimana beban lateraldipikul rangka pemikul momen
terutama melalui mekanisme lentur. Biasanya untuk sistem rangka
pemikul momen biasa dari beton bertulang harga Faktor Daktilitas
Maksimum µm = 2,1 dan Faktor Reduksi Gempa Maksimum Rm =
3,5.
➢ Faktor Spektrum Respon Gempa (C) Koefisien spektrum respon
gempa (C) digunakan untuk menjamin agar struktur bangunan
mampu untuk memikul beban gempa yang dapat menyebabkan
kerusakan pada sistem struktur.Besarnya faktor respon gempa
didapat dari diagram spektrum respon gempa.Pemilihan dan
penggunaan diagram spektrum respon gempa didasarkan pada zona
gempa dan jenis tanah. Penentuan Zona Gempa Faktor wilayah
kegempaan (Z) dimaksudkan untuk memperhitungkan pengaruh
dari beban gempa pada suatu wilayah tertentu.
e) Gaya akibat muatan hidup horizontal,
Besar muatan hidup horizontal diambil secara prosentase (5-10) % dari
muatan hidup yang bekerja pada bangunan pelabuhan.

B. Muatan Vertikal
Muatan vertikal terdiri dari muatan mati (dead load) dan muatan
hidup (life load). Muatan mati terjadi akibat berat konstruksi-konstruksi
yang terdapat pada bangunan tersebut, sedang muatan hidup biasanya terdiri
atas muatan merata, muatan terpusat akibat roda-roda truk, mobil, crane, dll.
Muatan hidup merata biasanya untuk menampung muatan-muatan minyak
/ air / barang-barang curah dan umumnya diambil (2-4) t/m³.

24
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

2.8. Proyeksi Arus Barang


Secara skematis penghitungan proyeksi jumlah barang dilakukan. Data
tahunan dari aktivitas pelabuhan terdiri dari antara lain kunjungan kapal, volume
bongkar muat barang, jumlah naik turun penumpang setiap tahunnya, sementara
data dari laporan bulanan memuat kunjungan kapal, ukuran kapal, panjang kapal,
waktu sandar, volume barang setiap kapal.
Pertama dari laporan bulanan data tentang kunjungan kapal, ukuran kapal,
panjang kapal dan waktu sandar, volume barang dikelompokkan menurut masing-
masing katagori ukuran kapal. Selanjutnya dilakukan proyeksi permintaan (barang
dan penumpang) pada tiap tahapan tahun perencanaan berdasarkan data tahunan
dengan melakukan model-model perhitungan proyeksi (forecasting) yang
memasukkan variabel-variabel yang saling berkaitan yaitu kecenderungan
perkembangan volume barang, penumpang, PDRB dan jumlah penduduk dari
hinterland pelabuhan.
Tahap terakhir adalah hasil proyeksi permintaan (barang dan penumpang)
dari masing-masing tahap tahun perencanaan dipisahkan menurut tiap katagori
ukuran kapal yang telah ditetapkan, dan kemudian jumlah kunjungan kapal (ship
calls) ditetapkan berdasarkan hasil proyeksi tersebut.
Beberapa model proyeksi (forecasting) akan dipergunakan dalam
melakukan proyeksi permintaan (barang), secara singkat dapat dijelaskan sebagai
model trend, model regresi linier, dan Model rata-rata tingkat pertumbuhan
(Average Growth Rate), merupakan perhitungan tingkat pertumbuhan rata-rata dari
tingkat pertumbuhan rata-rata setiap tahun, proyeksi masa yang akan datang.

2.9. Proyeksi Kunjungan Kapal


Dari hasil proyeksi volume barang dan jumlah peti kemas selanjutnya
diproyeksikan jumlah kunjungan kapal pada setiap tahun tahapan perencanaan
berdasarkan alokasi proyeksi volume barang menurut katagori ukuran kapal sesuai
dengan karakteristik kunjungan kapal yang ada di pelabuhan dewasa ini.
Dalam memproyeksikan jumlah kunjungan kapal ini diperhitungkan pula
kemungkinan adanya kecenderungan peningkatan ukuran kapal yang singgah pada
masa yang akan datang oleh karena adanya perubahan karakteristik permintaan

25
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

pasar dan oleh karena adanya peningkatan pelayanan dengan adanya perbaikan atau
tambahan fasilitas pelabuhan yang direncanakan.

2.10. Kinerja Pelabuhan

Kinerja pelabuhan adalah output dari tingkat keberhasilan


pelayanan/penggunaan fasilitas alat-alat pelabuhan pada suatu periode (wakru)
tertentu yang ditetapkan dalam ukuran satuan waktu, satuan berat, ratio
perbandingan (persentase) atau satuan lainnya.

a) Satuan dan tujuan dari analisa kinerja pelabuhan.


b) Sebagai parameter dalam pengelolaan manajemen pelabuhan
c) Parameter dalam perencanaan pengembangan serta menetapkan kebijakan-
kebijakan.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan, produktivitas dan efisiensi


penggunaan fasilitas pelabuhan pada periode waktu tertentu.

Dalam menganalisis kinerja pelabuhan terdapat beberapa faktor yang


dikelompokkan dalam jenis kinerja pelabuhan sebagai dasar untuk menganalisa:

a) Pelayanan Kapal
b) Produktifitas Bongkar Muat
c) Utilisasi fasilitas dan alat
d) Dermaga
e) Gudang
f) Alat Bongkar Muat
g) Lapangan Penumpukan

Kita akan membahas mengenai dermaga dimana dalam tugas ini yang akan
dianalisa mengenai kinerja/utilisasi dermaga penumpang Pelabuhan Makassar.

Tingkat pemakaian dermaga/Berth Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat


pemakaian dermaga adalah perbandingan antara jumlah waktu pemakaian tiap
dermaga yang tersedia dengan jumlah waktu yang tersedia dalam satu periode
(Bulan/Tahun) yang dinyatakan dalam prosentase. Untuk perhitungan tingkat

26
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

pemakaian dermaga atau tambatan dibedakan menurut jenis dermaga atau tambatan
dengan alternatif sebagai berikut:

a) Tambatan yang tebagi, Tambatan terbagi atas beberapa tempat tambatan


(untuk satu atau beberapa kapal) maka penggunaan tidak dipengaruhi oleh
panjang kapal, sehingga menggunakan perhitungan:

Jumlah waktu terpakai


BOR = x 100%
Jumlah waktu tersedia

b) Tambatan yang menerus (Contineus Berth)


Tambatan atau dermaga yang tidak terbagi atas beberapa tempat tambatan.
Perhitungan tingkat pemakaian dermaga atau tambatan didasarkan pada
panjang kapal (LOA = Length Over All) di tambah 5 meter sebagai faktor
pengaman muka belakang, sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑙𝑥(𝐿𝑜𝑎 + 10%𝐿𝑜𝑎)𝑥𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡


𝐵𝑂𝑅 =
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑥 24 𝑥 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎

c) Tammbatan yang digunakan untuk kapal secara susun sirih


Tambatan yang dipergunakan untuk penambatan kapal secara susun sirih
adalah kapal yang tertambat tidak pada posisi lambung kapal, panjang yang
diperhitungkan tidak mengikuti panjang kapal, melainkan panjang tambatan
yang nyata dipakai.

27
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

BAB III

PENYAJIAN DATA
3.1. Kondisi Lokasi
3.1.1 Gambaran Lokasi
Lokasi Pembangunan berada dalam wilayah Kecamatan Amalatu,
Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.. Berdasarkan posisi
geografisnya, Kecamatan Amalatu memiliki batas - batas yaitu:
➢ sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Inamosol.
➢ sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Seram.
➢ sebelah Timur berbatasan dengan Telek Elpaputih.
➢ sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kairatu Barat.

Luas Daerah Kecamatan Seram Bagian Barat adalah 6948 Km2.

3.2. Peramalan Potensi Hinterland Rencana Pembangunan


Peramalan yang dilakukan dengan cara memproyeksi data awal untuk
meramal kemungkinan jumlah penduduk maupun PDRB pada beberapa puluh tahun
ke depan.Data yang digunakan adalah data yang dianggap untuk daerah yang telah
maju dan berpotensi pada sektor pertanian , industri , dan pembangunan daerah,
untuk itu diperlukan pelabuhan sebagai pintu masuk Logistik untuk pengembangan
daerah.

28
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

3.2.1 Proyeksi Data Penduduk


Tabel 3.3 Proyeksi Penduduk
Proyeksi Metode Geometrik
Jumlah Proyeksi Pertumbuhan Least
Tahun n Pertumbuhan Rata-Rata
Penduduk Geometrik Square

2014 0 180256
2015 1 205585 0.141
2016 2 206250 0.003
2017 3 208009 0.009
2018 4 210167 0.010 210167 210167.0 210167.0
2019 5 218713.2 220727.2 219720.2
2020 6 227606.8 226951.8 227279.3
2021 7 236862.1 233176.4 235019.3
2022 8 246493.8 239401.0 242947.4
2023 9 256517.2 245625.6 251071.4
2024 10 266948.1 251850.2 259399.1
2025 11 277803.2 258074.8 267939.0
2026 12 289099.6 264299.4 276699.5
2027 13 300855.5 270524.0 285689.7
2028 14 313089.4 276748.6 294919.0
2029 15 325820.7 282973.2 304397.0
2030 16 339069.8 289197.8 314133.8
2031 17 352857.6 295422.4 324140.0
2032 18 367206.0 301647.0 334426.5
2033 19 382138.0 307871.6 345004.8
2034 20 397677.1 314096.2 355886.6
2035 21 413848.1 320320.8 367084.4
2036 22 430676.6 326545.4 378611.0
2037 23 448189.5 332770.0 390479.8
2038 24 466414.5 338994.6 402704.6
2039 25 485380.6 345219.2 415299.9
2040 26 505118.0 351443.8 428280.9
Rata-Rata 0.041

Gambar 3.1 Grafik proyeksi pertumbuhan penduduk

29
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

3.2.2. Proyeksi Data PDRB


Tabel 3.4 Proyeksi PDRB
Proyeksi Metode Geometrik
Proyeksi
Tahun n Jumlah PDRB Pertumbuhan Least Square Rata-Rata
Geometrik
2014 0 2023154
2015 1 2230528 0.103
2016 2 2424706 0.087
2017 3 2620026 0.081
2018 4 2810460 0.073 2810460 2810460.0 2810460.0
2019 5 3051311.6 3011007.8 3031159.7
2020 6 3312803.8 3207418.8 3260111.3
2021 7 3596705.5 3403829.8 3500267.6
2022 8 3904937.0 3600240.8 3752588.9
2023 9 4239583.5 3796651.8 4018117.6
2024 10 4602908.6 3993062.8 4297985.7
2025 11 4997370.0 4189473.8 4593421.9
2026 12 5425636.1 4385884.8 4905760.4
2027 13 5890603.8 4582295.8 5236449.8
2028 14 6395418.5 4778706.8 5587062.7
2029 15 6943495.0 4975117.8 5959306.4
2030 16 7538540.7 5171528.8 6355034.8
2031 17 8184580.8 5367939.8 6776260.3
2032 18 8885985.4 5564350.8 7225168.1
2033 19 9647499.3 5760761.8 7704130.5
2034 20 10474273.5 5957172.8 8215723.1
2035 21 11371900.9 6153583.8 8762742.3
2036 22 12346453.4 6349994.8 9348224.1
2037 23 13404523.5 6546405.8 9975464.6
2038 24 14553268.3 6742816.8 10648042.5
2039 25 15800458.6 6939227.8 11369843.2
2040 26 17154531.0 7135638.8 12145084.9
Average 0.086

Gambar 3.2 Grafik proyeksi pertumbuhan PDRB

30
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

3.2.3. Proyeksi Data Bongkar Muat Cargo


Tabel 3.5 Proyeksi bongkar muat Cargo
Proyeksi Penduduk vs PDRB VS Penduduk vs PDRB
Tahun n Cargo Pertumbuhan Penduduk PDRB Moderat
Pertumbuhan Cargo Cargo vs Cargo
2014 0 41,867
2015 1 43,093 0.028443201
2016 2 103,450 0.583443451
2017 3 119,230 0.132347453
2018 4 159,926 0.254465667 159925.7 210167 2810460 159,926 159,926 159,926 159,926
2019 5 199855.14 219720 3031160 142489.7574 190119.4206 192566.706 191343.06
2020 6 249753.9607 227279 3260111 163445.4836 226415.2648 228565.1246 227490.19
2021 7 312111.2665 235019 3500268 184902.4984 264487.4002 266574.9974 265531.2
2022 8 390037.6291 242947 3752589 206881.1859 304488.0519 306779.4557 305633.75
2023 9 487420.2519 251071 4018118 229402.7594 346582.4905 349377.7619 347980.13
2024 10 609116.8754 259399 4297986 252489.2945 390950.1499 394586.7101 392768.43
2025 11 761198.0964 267939 4593422 276163.7646 437785.8412 442642.1468 440213.99
2026 12 951250.1876 276700 4905760 300450.0774 487301.0707 493800.6229 490550.85
2027 13 1188753.524 285690 5236450 325373.1124 539725.4701 548341.1881 544033.33
2028 14 1485555.492 294919 5587063 350958.7613 595308.3505 606567.3399 600937.85
2029 15 1856461.474 304397 5959306 377233.9682 654320.3881 668809.1405 661564.76
2030 16 2319973.387 314134 6355035 404226.7731 717055.4559 735425.5156 726240.49
2031 17 2899212.609 324140 6776260 431966.3561 783832.6114 806806.752 795319.68
2032 18 3623073.352 334427 7225168 460483.084 854998.2545 883377.2091 869187.73
2033 19 4527663.984 345005 7704131 489808.5583 930928.4711 965598.2648 948263.37
2034 20 5658108.23 355887 8215723 519975.6655 1012031.577 1053971.514 1033001.5
2035 21 7070796.079 367084 8762742 551018.6295 1098750.88 1149042.243 1123896.6
2036 22 8836196.686 378611 9348224 582973.0659 1191567.679 1251403.202 1221485.4
2037 23 11042373.59 390480 9975465 615876.0383 1291004.518 1361698.703 1326351.6
2038 24 13799377.58 402705 10648043 649766.1178 1397628.725 1480629.07 1439128.9
2039 25 17244736.39 415300 11369843 684683.4436 1512056.243 1608955.471 1560505.9
2040 26 21550314.96 428281 12145085 720669.7874 1634955.804 1747505.164 1691230.5
Jumlah 0.249674943

Gambar 3.4 Grafik proyeksi pertumbuhan bongkar muat

31
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

3.2.4. Proyeksi Data Peti Kemas


Tabel 3.6 Proyeksi peti kemas
Proyeksi Penduduk vs PDRB VS Penduduk vs PDRB
Tahun n Peti Kemas Pertumbuhan Penduduk PDRB Moderat
Pertumbuhan Peti Kemas Peti Kemas vs Peti Kemas
2014 0 105,856
2015 1 121,309 0.14598525
2016 2 125,607 0.035426797
2017 3 132,659 0.056141024
2018 4 147,419 0.111269077 147,419 210167 2810460 147,419 147,419 147,419 147,419
2019 5 160275.188 219720 3031160 145046.8066 155899.2709 155552.2133 155725.74
2020 6 174252.0718 227279 3260111 152952.5235 166918.5443 166613.6657 166766.1
2021 7 189447.8173 235019 3500268 161047.3556 178477.0927 178181.0437 178329.07
2022 8 205968.716 242947 3752589 169338.9929 190621.1309 190296.1794 190458.66
2023 9 223930.3285 251071 4018118 177835.4383 203400.8344 203004.4279 203202.63
2024 10 243458.2931 259399 4297986 186545.0201 216870.6787 216354.9663 216612.82
2025 11 264689.2043 267939 4593422 195476.4051 231089.8077 230401.1192 230745.46
2026 12 287771.5685 276700 4905760 204638.6126 246122.4338 245200.7111 245661.57
2027 13 312866.8427 285690 5236450 214041.0288 262038.2722 260816.4491 261427.36
2028 14 340150.5638 294919 5587063 223693.4214 278913.0128 277316.3388 278114.68
2029 15 369813.5764 304397 5959306 233605.9554 296828.8319 294774.1347 295801.48
2030 16 402063.368 314134 6355035 243789.209 315874.9482 313269.8301 314572.39
2031 17 437125.5199 324140 6776260 254254.1906 336148.2261 332890.1882 334519.21
2032 18 475245.2857 334427 7225168 265012.3565 357753.8313 353729.3191 355741.58
2033 19 516689.3061 345005 7704131 276075.6284 380805.942 375889.3055 378347.62
2034 20 561747.4745 355887 8215723 287456.4132 405428.5213 399480.882 402454.7
2035 21 610734.9648 367084 8762742 299167.622 431756.1556 424624.1734 428190.16
2036 22 663994.4354 378611 9348224 311222.6911 459934.9653 451449.4946 455692.23
2037 23 721898.4268 390480 9975465 323635.6031 490123.5929 480098.22 485110.91
2038 24 784851.9669 402705 10648043 336420.9092 522494.2764 510723.7267 516609
2039 25 853295.4042 415300 11369843 349593.7522 557234.0143 543492.4188 550363.22
2040 26 927707.4882 428281 12145085 363169.891 594545.8304 578584.8386 586565.33
Jumlah 0.087205537

Gambar 3.5 Grafik proyeksi pertumbuhan peti kemas

32
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

3.2.5 Proyeksi Data Bongkar Muat Penumpang


Tabel 3.7 Proyeksi Penumpang Total
Proyeksi Penduduk vs PDRB VS Penduduk vs
Tahun n Penumpang Pertumbuhan (%) Penduduk PDRB Moderat
Pertumbuhan Penumpang Penumpan PDRB vs
2014 0 90,704
2015 1 100,979 0.113280561
2016 2 123,155 0.219610018
2017 3 127,022 0.031399456
2018 4 148,307 0.167569397 148,307 210167 2810460 148,307 148,307 148,307 148,307
2019 5 168026.6192 219720 3031160 142971.3782 155899.2709 162090.2247 158994.748
2020 6 190368.2548 227279 3260111 153641.6641 166918.5443 178503.6506 172711.097
2021 7 215680.5428 235019 3500268 164567.1972 178477.0927 195748.889 187112.991
2022 8 244358.4755 242947 3752589 175758.357 190621.1309 213898.4542 202259.793
2023 9 276849.5655 251071 4018118 187225.9447 203400.8344 233031.1249 218215.98
2024 10 313660.8287 259399 4297986 198981.2009 216870.6787 253232.4832 235051.581
2025 11 355366.6963 267939 4593422 211035.8232 231089.8077 274595.4993 252842.654
2026 12 402617.9786 276700 4905760 223401.9849 246122.4338 297221.1673 271671.801
2027 13 456152.021 285690 5236450 236092.3545 262038.2722 321219.1949 291628.734
2028 14 516804.2097 294919 5587063 249120.1152 278913.0128 346708.7527 312810.883
2029 15 585521.0081 304397 5959306 262498.9868 296828.8319 373819.2873 335324.06
2030 16 663374.7259 314134 6355035 276243.2466 315874.9482 402691.4049 359283.177
2031 17 751580.2521 324140 6776260 290367.7527 336148.2261 433477.8302 384813.028
2032 18 851514.0137 334427 7225168 304887.9672 357753.8313 466344.4475 412049.139
2033 19 964735.4537 345005 7704131 319819.981 380805.942 501471.4319 441138.687
2034 20 1093011.366 355887 8215723 335180.5396 405428.5213 539054.4765 472241.499
2035 21 1238343.468 367084 8762742 350987.0689 431756.1556 579306.1256 505531.141
2036 22 1402999.631 378611 9348224 367257.7038 459934.9653 622457.2223 541196.094
2037 23 1589549.278 390480 9975465 384011.3166 490123.5929 668758.4797 579441.036
2038 24 1800903.472 402705 10648043 401267.5469 522494.2764 718482.1875 620488.232
2039 25 2040360.346 415300 11369843 419046.8329 557234.0143 771924.0651 664579.04
2040 26 2311656.57 428281 12145085 437370.4439 594545.8304 829405.2725 711975.551
Rata-rata 0.132964858

Gambar 3.6 Grafik proyeksi pertumbuhan total penumpang

33
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

3.2.6. Proyeksi Data Embarkasi


Tabel 3.8 Proyeksi Embarkasi

Gambar 3.6 Grafik proyeksi pertumbuhan embarkasi

34
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

3.2.7. Proyeksi Data Debarkasi


Tabel 3.9 Proyeksi Debarkasi
Proyeksi Penduduk vs PDRB VS Penduduk vs PDRB
Tahun n Debarkasi Pertumbuhan Penduduk PDRB Moderat
Pertumbuhan Debarkasi Debarkasi vs Debarkasi
2014 0 44,242
2015 1 47,195 0.062570188
2016 2 53,285 0.114291076
2017 3 53,896 0.011336648
2018 4 61,806 0.127981102 61806 210167 2810460 61,806 61,806 61,806 61,806
2019 5 66691.44004 219720 3031160 59319.79563 65038.91572 65165.3556 65102.136
2020 6 71963.04848 227279 3260111 62415.45444 69905.89797 70016.97125 69961.435
2021 7 77651.34992 235019 3500268 65585.16548 75011.06666 75118.92312 75064.995
2022 8 83789.28174 242947 3752589 68831.94 80374.83394 80493.22014 80434.027
2023 9 90412.38487 251071 4018118 72158.91166 86019.36129 86163.77999 86091.571
2024 10 97559.00955 259399 4297986 75569.34159 91968.70936 92156.59355 92062.651
2025 11 105270.5374 267939 4593422 79066.62349 98249.00077 98499.90354 98374.452
2026 12 113591.6211 276700 4905760 82654.28909 104888.5968 105224.3985 105056.5
2027 13 122570.4428 285690 5236450 86336.01371 111918.2892 112363.4234 112140.86
2028 14 132258.9933 294919 5587063 90115.62213 119371.5087 119953.2084 119662.36
2029 15 142713.3728 304397 5959306 93997.09466 127284.5507 128033.1173 127658.83
2030 16 153994.1162 314134 6355035 97984.57348 135696.8212 136645.917 136171.37
2031 17 166166.5431 324140 6776260 102082.3692 144651.1034 145838.0706 145244.59
2032 18 179301.1366 334427 7225168 106294.9676 154193.8466 155660.0555 154926.95
2033 19 193473.9507 345005 7704131 110627.0371 164375.481 166166.7084 165271.09
2034 20 208767.0515 355887 8215723 115083.4359 175250.7585 177417.6004 176334.18
2035 21 225268.9917 367084 8762742 119669.2194 186879.1231 189477.4444 188178.28
2036 22 243075.3236 378611 9348224 124389.6491 199325.113 202416.5368 200870.82
2037 23 262289.1526 390480 9975465 129250.2002 212658.7975 216311.2379 214485.02
2038 24 283021.7341 402705 10648043 134256.5703 226956.2503 231244.4929 229100.37
2039 25 305393.1173 415300 11369843 139414.6892 242300.0648 247306.3981 244803.23
2040 26 329532.841 428281 12145085 144730.7275 258779.9124 264594.8155 261687.36
Jumlah 0.079044754

Gambar 3.6 Grafik proyeksi pertumbuhan debarkasi

3.3. Jumlah Kapal Datang


Untuk menentukan berapa banyak kapal yang datang pada pelabuhan yang
direncanakan, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui jenis-jenis kapal apa saja
yang akan sandar dipelabuhan yang kita rancang, kemudian berapa kapasitas kapal
tersebut dan juga sarat kapalnya setelah itu dengan melakukan perhitungan, kita
dapat menentukan kapal yang datang untuk jangka waktu setahun penuh.

35
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

3.3.1 Kapal Cargo


Tabel 3.9 Jumlah kapal bongkar muat yang dating
Tahun Muatan Kapasitas Kapal Call/Tahun
2019 142489.76 2805 51
2020 163445.48 2805 58
2021 184902.5 2805 66
2022 206881.19 2805 74
2023 229402.76 2805 82
2024 252489.29 2805 90
2025 276163.76 2805 98
2026 300450.08 2805 107
2027 325373.11 2805 116
2028 350958.76 2805 125
CALL CARGO 2029 377233.97 2805 134
2030 404226.77 2805 144
2031 431966.36 2805 154
2032 460483.08 2805 164
2033 489808.56 2805 175
2034 519975.67 2805 185
2035 551018.63 2805 196
2036 582973.07 2805 208
2037 615876.04 2805 220
2038 649766.12 2805 232
2039 684683.44 2805 244
2040 720669.79 2805 257

Dari (tabel 3.9) untuk kapal bongkar muat (General Cargo) yang datang
pada pelabuhan yang dirancang peramalan datangnya kapal dari tahun 2017-2036.

Tabel 3.10 Jumlah kapal peti kemas yang datang


Tahun Muatan Kapasitas Kapal Call/Tahun
2019 155725.74 1048 149
2020 166766.1 1048 159
2021 178329.07 1048 170
2022 190458.66 1048 182
2023 203202.63 1048 194
2024 216612.82 1048 207
2025 230745.46 1048 220
2026 245661.57 1048 234
2027 261427.36 1048 249
2028 278114.68 1048 265
CALL Peti Kemas 2029 295801.48 1048 282
2030 314572.39 1048 300
2031 334519.21 1048 319
2032 355741.58 1048 339
2033 378347.62 1048 361
2034 402454.7 1048 384
2035 428190.16 1048 409
2036 455692.23 1048 435
2037 485110.91 1048 463
2038 516609 1048 493
2039 550363.22 1048 525
2040 586565.33 1048 560

36
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

Tabel 3.11 Jumlah kapal penumpang yang datang


Tahun Muatan Kapasitas Kapal Call/Tahun
2019 142971.38 1737 82
2020 153641.66 1737 88
2021 164567.2 1737 95
2022 175758.36 1737 101
2023 187225.94 1737 108
2024 198981.2 1737 115
2025 211035.82 1737 121
2026 223401.98 1737 129
2027 236092.35 1737 136
2028 249120.12 1737 143
CALL PENUMPANG 2029 262498.99 1737 151
2030 276243.25 1737 159
2031 290367.75 1737 167
2032 304887.97 1737 176
2033 319819.98 1737 184
2034 335180.54 1737 193
2035 350987.07 1737 202
2036 367257.7 1737 211
2037 384011.32 1737 221
2038 401267.55 1737 231
2039 419046.83 1737 241
2040 437370.44 1737 252

3.4. Perhitungan Kebutuhan Fasilitas Darat


3.4.1 Tingkat Pemakaian Dermaga (BOR)

Tabel 3.12 BOR Cargo


KAPAL CARGO
Jumlah
Kapasitas Call Kapal Bt (Berth
Tahun Muatan (ton) LOA L dermaga Tambata BOR KETERANGAN
Kapal /Tahun Time)
n
2019 142,490 2805 51 87.19 104.628 1 18 10.69%
2020 163,445 2805 58 87.19 104.628 1 18 12.27%
2021 184,902 2805 66 87.19 104.628 1 18 13.88%
2022 206,881 2805 74 87.19 104.628 1 18 15.53%
2023 229,403 2805 82 87.19 104.628 1 18 17.22%
2024 252,489 2805 90 87.19 104.628 1 18 18.95%
2025 276,164 2805 98 87.19 104.628 1 18 20.73%
2026 300,450 2805 107 87.19 104.628 1 18 22.55%
2027 325,373 2805 116 87.19 104.628 1 18 24.42%
2028 350,959 2805 125 87.19 104.628 1 18 26.34%
2029 377,234 2805 134 87.19 104.628 1 18 28.31%
Jangka Panjang
2030 404,227 2805 144 87.19 104.628 1 18 30.34%
2031 431,966 2805 154 87.19 104.628 1 18 32.42%
2032 460,483 2805 164 87.19 104.628 1 18 34.56%
2033 489,809 2805 175 87.19 104.628 1 18 36.76%
2034 519,976 2805 185 87.19 104.628 1 18 39.03%
2035 551,019 2805 196 87.19 104.628 1 18 41.36%
2036 582,973 2805 208 87.19 104.628 1 18 43.75%
2037 615,876 2805 220 87.19 104.628 1 18 46.22%
2038 649,766 2805 232 87.19 104.628 1 18 48.77%
2039 684,683 2805 244 87.19 104.628 1 18 51.39%
2040 720,670 2805 257 87.19 104.628 1 18 54.09%

37
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

Tabel 3.13 BOR peti kemas


KAPAL PETI KEMAS
Jumlah
Kapasitas Call Kapal Bt (Berth
Tahun Muatan (ton) LOA L dermaga Tambata BOR KETERANGAN
Kapal /Tahun Time)
n
2019 155,726 1048 149 87.19 104.628 1 12 21%
2020 166,766 1048 159 87.19 104.628 1 12 22%
2021 178,329 1048 170 87.19 104.628 1 12 24%
2022 190,459 1048 182 87.19 104.628 1 12 26%
2023 203,203 1048 194 87.19 104.628 1 12 27%
2024 216,613 1048 207 87.19 104.628 1 12 29%
2025 230,745 1048 220 87.19 104.628 1 12 31%
2026 245,662 1048 234 87.19 104.628 1 12 33% Jangka Menengah
2027 261,427 1048 249 87.19 104.628 1 12 35%
2028 278,115 1048 265 87.19 104.628 1 12 37%
2029 295,801 1048 282 87.19 104.628 1 12 40%
2030 314,572 1048 300 87.19 104.628 1 12 42%
2031 334,519 1048 319 87.19 104.628 1 12 45%
2032 355,742 1048 339 87.19 104.628 1 12 48%
2033 378,348 1048 361 87.19 104.628 1 12 51%
2034 402,455 1048 384 87.19 200.537 2 12 56%
2035 428,190 1048 409 87.19 200.537 2 12 60%
2036 455,692 1048 435 87.19 200.537 2 12 64%
2037 485,111 1048 463 87.19 200.537 2 12 68% Jangka Panjang
2038 516,609 1048 493 87.19 200.537 2 12 72%
2039 550,363 1048 525 87.19 200.537 2 12 77%
2040 586,565 1048 560 87.19 200.537 2 12 82%

Tabel 3.14 Bor Dermaga Penumpang


KAPAL PENUMPANG
Jumlah
Kapasitas Call Kapal Bt (Berth
Tahun Muatan (ton) LOA L dermaga Tambata BOR KETERANGAN
Kapal /Tahun Time)
n
2019 142,971 1737 82 141 169.2 1 4 4%
2020 153,642 1737 88 141 169.2 1 4 4%
2021 164,567 1737 95 141 169.2 1 4 4%
2022 175,758 1737 101 141 169.2 1 4 4%
2023 187,226 1737 108 141 169.2 1 4 5%
2024 198,981 1737 115 141 169.2 1 4 5%
2025 211,036 1737 121 141 169.2 1 4 5%
2026 223,402 1737 129 141 169.2 1 4 6%
2027 236,092 1737 136 141 169.2 1 4 6%
2028 249,120 1737 143 141 169.2 1 4 6%
2029 262,499 1737 151 141 169.2 1 4 7%
Jangka Panjang
2030 276,243 1737 159 141 169.2 1 4 7%
2031 290,368 1737 167 141 169.2 1 4 7%
2032 304,888 1737 176 141 169.2 1 4 8%
2033 319,820 1737 184 141 169.2 1 4 8%
2034 335,181 1737 193 141 169.2 1 4 8%
2035 350,987 1737 202 141 169.2 1 4 9%
2036 367,258 1737 211 141 169.2 1 4 9%
2037 384,011 1737 221 141 169.2 1 4 10%
2038 401,268 1737 231 141 169.2 1 4 10%
2039 419,047 1737 241 141 169.2 1 4 10%
2040 437,370 1737 252 141 169.2 1 4 11%

3.4.2. Perhitungan Gudang dan Lapangan Bongkar Muat


Untuk menghuitung luasan dari Gudang bongkar muat yang akan dibangun,
menggunakan rumus:

38
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

𝑇 𝑥 𝑇𝑟𝑇 𝑥 𝑆𝑓
𝐴=
365 𝑥 𝑆𝑡ℎ 𝑥(1 − 𝐵𝑠)
Presentase Barang Tinggal di pelabuhan : 30.00%
Presentase Jumlah Barang yang masuk :
Lapangan Penumpukan : 70%
Gudang : 30%
Jumlah Efektif Pertahun: : 365 Hari

Tabel 3.14 Luasan gudang bongkar muat


Barang Yang Masuk Gudang Dwelling Time Storage Factor Tinggi Penumpukan Broken Stowage A Gudang
A Gudang Cargo (m²) SOR
(Ton/tahun) (hari) (ton/m³) Cargo (m) (25%-50%) Efektif (m²)
17221 7 0.6667 5 25% 59 60 8%
20474 7 0.6667 5 25% 70 70 10%
23898 7 0.6667 5 25% 81 90 12%
27507 7 0.6667 5 25% 94 100 14%
31318 7 0.6667 5 25% 107 110 15%
35349 7 0.6667 5 25% 121 130 17%
39619 7 0.6667 5 25% 135 140 19%
44150 7 0.6667 5 25% 151 160 22%
48963 7 0.6667 5 25% 167 170 24%
54084 7 0.6667 5 25% 184 190 27%
59541 7 0.6667 5 25% 203 210 29%
65362 7 0.6667 5 25% 223 230 32%
71579 7 0.6667 5 25% 244 250 35%
78227 7 0.6667 5 25% 267 270 38%
85344 7 0.6667 5 25% 291 300 42%
92970 7 0.6667 5 25% 317 320 46%
101151 7 0.6667 5 25% 345 350 50%
109934 7 0.6667 5 25% 375 380 54%
119372 7 0.6667 5 25% 407 410 59%
129522 7 0.6667 5 25% 442 450 64%
140446 7 0.6667 5 25% 479 480 69%
152211 7 0.6667 5 25% 519 520 75%

Tabel 3.15 Luasan lapangan bongkar muat


Barang Yang Storage Tinggi
Proyeksi Arus Dwelling A Cargo Yard A Gcargo Yard
Masuk Lap. Factor Penumpukan BS (%) YOR %
Cargo (Ton/tahun) Time (hari) (m²) Efektif (m²)
Penumpukan (ton/m³) Cargo (m)
191343 40182 7 0.6667 5 25% 137 140 8%
227490 47773 7 0.6667 5 25% 163 170 10%
265531 55762 7 0.6667 5 25% 190 200 12%
305634 64183 7 0.6667 5 25% 219 220 13%
347980 73076 7 0.6667 5 25% 249 250 15%
392768 82481 7 0.6667 5 25% 281 290 17%
440214 92445 7 0.6667 5 25% 315 320 19%
490551 103016 7 0.6667 5 25% 351 360 22%
544033 114247 7 0.6667 5 25% 390 390 24%
600938 126197 7 0.6667 5 25% 430 440 26%
661565 138929 7 0.6667 5 25% 474 480 29%
726240 152511 7 0.6667 5 25% 520 530 32%
795320 167017 7 0.6667 5 25% 569 570 35%
869188 182529 7 0.6667 5 25% 622 630 38%
948263 199135 7 0.6667 5 25% 679 680 42%
1033002 216930 7 0.6667 5 25% 740 740 45%
1123897 236018 7 0.6667 5 25% 805 810 49%
1221485 256512 7 0.6667 5 25% 875 880 54%
1326352 278534 7 0.6667 5 25% 950 950 58%
1439129 302217 7 0.6667 5 25% 1030 1040 63%
1560506 327706 7 0.6667 5 25% 1117 1120 69%
1691230 355158 7 0.6667 5 25% 1211 1220 74%

39
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

3.4.3. Pehitungan Lapangan Penumpukan Peti Kemas

T .D. ATEU
A =
365(1 − BS )

Tabel 3.16 Lapangan penumpukan petikemas


Proyeksi Arus Barang Yang Masuk Tinggi
ATEU
Tahun Container Lap. Penumpukan Dwelling Penumpukan BS (%) ACY (m²)ACY Efektif (m²) YOR(%)
(m²/TEU)
(TEUS/tahun) (Ton/tahun) Time (hari) Peti Kemas
2019 155726 46718 7 3 10 25% 6720 6720 12%
2020 166766 50030 7 3 10 25% 7196 7200 13%
2021 178329 53499 7 3 10 25% 7695 7700 14%
2022 190459 57138 7 3 10 25% 8218 8220 14%
2023 203203 60961 7 3 10 25% 8768 8770 15%
2024 216613 64984 7 3 10 25% 9347 9350 16%
2025 230745 69224 7 3 10 25% 9957 9960 17%
2026 245662 73698 7 3 10 25% 10600 10610 19%
2027 261427 78428 7 3 10 25% 11281 11290 20%
2028 278115 83434 7 3 10 25% 12001 12010 21%
2029 295801 88740 7 3 10 25% 12764 12770 22%
2030 314572 94372 7 3 10 25% 13574 13580 24%
2031 334519 100356 7 3 10 25% 14435 14440 25%
2032 355742 106722 7 3 10 25% 15350 15360 27%
2033 378348 113504 7 3 10 25% 16326 16330 29%
2034 402455 120736 7 3 10 25% 17366 17370 30%
2035 428190 128457 7 3 10 25% 18477 18480 32%
2036 455692 136708 7 3 10 25% 19663 19670 35%
2037 485111 145533 7 3 10 25% 20933 20940 37%
2038 516609 154983 7 3 10 25% 22292 22300 39%
2039 550363 165109 7 3 10 25% 23749 23750 42%
2040 586565 175970 7 3 10 25% 25311 25320 44%

Tabel 3.16 Luasan diperlukan per TEU

40
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

3.4.4. Luas Terminal Penumpang


Menghitung luas terminal penumpang menggunakan rumus:
P
AT =  .
.Call
Tabel 3.17 Luasan terminal penumpang
Koef.Musim Kebutuhan Luas Untuk Koef.Fasilitas
Proyeksi Jumlah
Tahun Puncak Penumpang Call Kapal Pendukung At (m^2) At efektif
Penumpang (P)
Penumpan (β) (ψ)(m^2/pnpg) (ϕ)
2019 142971 1.25 0.8 84 0.6 2852.652438 2860
2020 172711 1.25 0.8 91 0.6 3159.957784 3160
2021 187113 1.25 0.8 99 0.6 3159.074433 3160
2022 202260 1.25 0.8 106 0.6 3168.137019 3170
2023 218216 1.25 0.8 114 0.6 3186.035692 3190
2024 235052 1.25 0.8 122 0.6 3211.989049 3220
2025 252843 1.25 0.8 130 0.6 3245.455406 3250
2026 271672 1.25 0.8 138 0.6 3286.073035 3290
2027 291629 1.25 0.8 146 0.6 3333.619057 3340
2028 312811 1.25 0.8 154 0.6 3387.980662 3390
2029 335324 1.25 0.8 162 0.6 3449.134705 3450
2030 359283 1.25 0.8 170 0.6 3517.133094 3520
2031 384813 1.25 0.8 179 0.6 3592.092299 3600
2032 412049 1.25 0.8 187 0.6 3674.185821 3680
2033 441139 1.25 0.8 195 0.6 3763.638857 3770
2034 472241 1.25 0.8 204 0.6 3860.724608 3870
2035 505531 1.25 0.8 212 0.6 3965.761844 3970
2036 541196 1.25 0.8 221 0.6 4079.113465 4080
2037 579441 1.25 0.8 230 0.6 4201.185841 4210
2038 620488 1.25 0.8 239 0.6 4332.428807 4340
2039 664579 1.25 0.8 248 0.6 4473.336196 4480
2040 711976 1.25 0.8 257 0.6 4624.446845 4630

Tabel 3.18 Luas lapangan parkir


Proyeksi Penumpang Call Koefisien Presentasi Pengantar Jumlah Penumpang Jumlah Jumlah Orang
No. Tahun Pax Kapal
Embarkasi Debarkasi Kapal/Tahu Musim & Penjemput (%) Embarkasi Debarkasi Penumpang Total Pengantar & Di terminal
1 2019 96846.8502 65102 82 1737 1.25 30% 1177 791 1968 590 2558
2 2020 108413.967 69961 88 1737 1.25 30% 1226 791 2017 605 2622
3 2021 120555.021 75065 95 1737 1.25 30% 1272 792 2065 619 2684
4 2022 133319.537 80434 101 1737 1.25 30% 1318 795 2113 634 2746
5 2023 146761.296 86092 108 1737 1.25 30% 1362 799 2160 648 2808
6 2024 160938.703 92063 115 1737 1.25 30% 1405 804 2209 663 2871
7 2025 175915.182 98374 121 1737 1.25 30% 1448 810 2258 677 2935
8 2026 191759.61 105056 129 1737 1.25 30% 1491 817 2308 692 3000
9 2027 208546.78 112141 136 1737 1.25 30% 1534 825 2359 708 3067
10 2028 226357.914 119662 143 1737 1.25 30% 1578 834 2413 724 3136
11 2029 245281.21 127659 151 1737 1.25 30% 1623 845 2468 740 3208
12 2030 265412.445 136171 159 1737 1.25 30% 1669 856 2525 758 3283
13 2031 286855.619 145245 167 1737 1.25 30% 1716 869 2585 775 3360
14 2032 309723.669 154927 176 1737 1.25 30% 1765 883 2647 794 3441
15 2033 334139.227 165271 184 1737 1.25 30% 1815 898 2712 814 3526
16 2034 360235.457 176334 193 1737 1.25 30% 1867 914 2781 834 3615
17 2035 388156.959 188178 202 1737 1.25 30% 1921 931 2852 856 3708
18 2036 418060.746 200871 211 1737 1.25 30% 1977 950 2927 878 3806
19 2037 450117.311 214485 221 1737 1.25 30% 2036 970 3006 902 3908
20 2038 484511.782 229100 231 1737 1.25 30% 2097 992 3089 927 4016
21 2039 521445.181 244803 241 1737 1.25 30% 2161 1015 3176 953 4129
22 2040 561135.782 261687 252 1737 1.25 30% 2229 1039 3268 980 4248

41
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

Proporsi Pengguna Jenis Kendaraan (k) Jumlah Pengguna Kendaraan (K) Jumlah Penumpang Per-Kendaraan ( β) Jumlah Kendaraan (Nk)
Pribadi Motor Bus Angkot Pribadi Motor Bus Angkot Pribadi Motor Bus Angkot Pribadi Motor Bus Angkot
15% 20% 10% 55% 384 512 256 1407 4 2 25 8 95.918763 256 10 176
15% 20% 10% 55% 393 524 262 1442 4 2 25 8 98.310612 262 10 180
15% 20% 10% 55% 403 537 268 1476 4 2 25 8 100.65711 268 11 185
15% 20% 10% 55% 412 549 275 1510 4 2 25 8 102.98449 275 11 189
15% 20% 10% 55% 421 562 281 1545 4 2 25 8 105.31494 281 11 193
15% 20% 10% 55% 431 574 287 1579 4 2 25 8 107.66765 287 11 197
15% 20% 10% 55% 440 587 293 1614 4 2 25 8 110.05953 293 12 202
15% 20% 10% 55% 450 600 300 1650 4 2 25 8 112.50579 300 12 206
15% 20% 10% 55% 460 613 307 1687 4 2 25 8 115.02036 307 12 211
15% 20% 10% 55% 470 627 314 1725 4 2 25 8 117.61621 314 13 216
15% 20% 10% 55% 481 642 321 1764 4 2 25 8 120.30559 321 13 221
15% 20% 10% 55% 492 657 328 1805 4 2 25 8 123.10026 328 13 226
15% 20% 10% 55% 504 672 336 1848 4 2 25 8 126.0116 336 13 231
15% 20% 10% 55% 516 688 344 1893 4 2 25 8 129.05079 344 14 237
15% 20% 10% 55% 529 705 353 1939 4 2 25 8 132.22889 353 14 242
15% 20% 10% 55% 542 723 361 1988 4 2 25 8 135.55693 361 14 249
15% 20% 10% 55% 556 742 371 2039 4 2 25 8 139.046 371 15 255
15% 20% 10% 55% 571 761 381 2093 4 2 25 8 142.70729 381 15 262
15% 20% 10% 55% 586 782 391 2149 4 2 25 8 146.55218 391 16 269
15% 20% 10% 55% 602 803 402 2209 4 2 25 8 150.59226 402 16 276
15% 20% 10% 55% 619 826 413 2271 4 2 25 8 154.83939 413 17 284
15% 20% 10% 55% 637 850 425 2336 4 2 25 8 159.30577 425 17 292

Kebutuhan Luas Parkir Tiap Kendaraan Luas Parkir Kendaraan (Ap) Koefisien Penggunaan Ruang (Kr) Kebutuhan Luas Area Parkir Total Luas Luas Efektif
Pribadi Motor Bus Angkot Pribadi Motor Bus Angkot Pribadi Motor Bus Angkot Pribadi Motor Bus Angkot Parkiran (m^2) (m^2)
12 2 40 12 1151 512 409 2110 0.6 0.6 0.6 0.6 1918 853 682 3517 6970 6980
12 2 40 12 1180 524 419 2163 0.6 0.6 0.6 0.6 1966 874 699 3605 7144 7150
12 2 40 12 1208 537 429 2214 0.6 0.6 0.6 0.6 2013 895 716 3691 7314 7320
12 2 40 12 1236 549 439 2266 0.6 0.6 0.6 0.6 2060 915 732 3776 7484 7490
12 2 40 12 1264 562 449 2317 0.6 0.6 0.6 0.6 2106 936 749 3862 7653 7660
12 2 40 12 1292 574 459 2369 0.6 0.6 0.6 0.6 2153 957 766 3948 7824 7830
12 2 40 12 1321 587 470 2421 0.6 0.6 0.6 0.6 2201 978 783 4036 7998 8000
12 2 40 12 1350 600 480 2475 0.6 0.6 0.6 0.6 2250 1000 800 4125 8175 8180
12 2 40 12 1380 613 491 2530 0.6 0.6 0.6 0.6 2300 1022 818 4217 8358 8360
12 2 40 12 1411 627 502 2588 0.6 0.6 0.6 0.6 2352 1045 836 4313 8547 8550
12 2 40 12 1444 642 513 2647 0.6 0.6 0.6 0.6 2406 1069 856 4411 8742 8750
12 2 40 12 1477 657 525 2708 0.6 0.6 0.6 0.6 2462 1094 875 4514 8945 8950
12 2 40 12 1512 672 538 2772 0.6 0.6 0.6 0.6 2520 1120 896 4620 9157 9160
12 2 40 12 1549 688 551 2839 0.6 0.6 0.6 0.6 2581 1147 918 4732 9378 9380
12 2 40 12 1587 705 564 2909 0.6 0.6 0.6 0.6 2645 1175 940 4848 9609 9610
12 2 40 12 1627 723 578 2982 0.6 0.6 0.6 0.6 2711 1205 964 4970 9850 9860
12 2 40 12 1669 742 593 3059 0.6 0.6 0.6 0.6 2781 1236 989 5098 10104 10110
12 2 40 12 1712 761 609 3140 0.6 0.6 0.6 0.6 2854 1269 1015 5233 10370 10380
12 2 40 12 1759 782 625 3224 0.6 0.6 0.6 0.6 2931 1303 1042 5374 10649 10650
12 2 40 12 1807 803 643 3313 0.6 0.6 0.6 0.6 3012 1339 1071 5522 10943 10950
12 2 40 12 1858 826 661 3406 0.6 0.6 0.6 0.6 3097 1376 1101 5677 11252 11260
12 2 40 12 1912 850 680 3505 0.6 0.6 0.6 0.6 3186 1416 1133 5841 11576 11580

3.5. Perhitungan DLKr dan DLKp

42
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

3.5.1 Terminal Cargo

Nama : BONDENG LADJONI


LOA : 87.19
B: 13.5
T: 5.7

3.5.2 Terminal Peti Kemas


Data Kapal Peti Kemas
Nama : KM. STRAIT MAS
LOA : 163
B: 26
T: 5.6

43
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

Perencanaan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan


Kepentingan (DLKp) Pelabuhan adalah untuk area sandar Peti Kemas, area sandar
Penumpang, dan area sandar Penumpang dibuat terpisah. Untuk kolam putar
tersebut dijadikan satu tempat untuk kolam putar cargo, kontainer, dan penumpang
karena letak dermaga yang berdekatan. Luas kolam putar yang digunakan adalah
luas kolam putar yang paling besar yaitu kolam putar petikemas. Area darurat
diletakkan dekat dengan dermaga untuk mengantisipaasi kejadian yang tidak
diinginkan. Seperti terjadi kebakaran kapal di dermaga, akan mempercepat
proses evakuasi kapal tersebut untuk dibawa ke area darurat agar tidak terbakar
di dermaga. Area darurat tidak berada di belakang area labuh agar jika terdapat
kapal yang sedang terbakar untuk dibawa ke area darurat tidak melewati kapal yang
sedang berada di area labuh. Alur pelayaran dibuat berbelok sebesar 45° dari arah
tenggara menuju dermaga dengan mempertimbangkan arah dominan datang
gelombang, sehingga tidak mengganggu stabilitas kapal yang sedang berlayar.

44
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Lokasi Perencanaan : Seriholo, Kecamatan Amalatu, Kabupaten
Seram Bagian Barat, Maluku
Potensi Daerah : Pertanian , Perkebunan , dan Pembangunan
Daerah
4.1.1 Terminal Cargo
Dermaga Cargo di Rencanakan Untuk Jangka Panjang Adalah
sebagai berikut:
Panjang Dermaga : 104.628m
Jumlah Tambatan : 1 Tambatan
Luas lapangan Penumpukan : 1120 m2
Luas Gudang : 520 m2

4.1.2 Terminal Peti Kemas


Dermaga Peti kemas di Rencanakan Untuk Jangka Panjang Adalah
sebagai berikut:
Panjang Dermaga : 253 m
Jumlah Tambatan : 2 Tambatan
Luas lapangan Penumpukan : 16880 m2
Luas Kolam Putar : 187805 m2
Panjang Alur : 2171 m

41.3 Terminal Penumpang

Dermaga Penumpang di Rencanakan Untuk Jangka Panjang Adalah


sebagai berikut:
Panjang Dermaga : 169.2 m
Jumlah Tambatan : 1 Tambatan
Luas Kebutuhan lahan parkir : 11580 m2

45
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

5.2. Saran
Dalam mata kuliah Perencanaan Pelabuhan ada baiknya melakukan survey
ke lapangan untuk melihat secara langsug data Lapangan dan bagaimana
proses pembangunannya. Sehingga mahasiswa lebih mengerti dan paham
dengan tugas apa yang dikerjakannya.

46
Tina (D08118103)
Perencanaan Pelabuhan Seriholo

DAFTAR PUSTAKA

➢ Triatmodjo, B. 2010. Perencanaan Pelabuhan. Penerbit BETA OFFSET,.


Edisi Pertama, Yogyakarta.
➢ https://www.abdcontainer.com/info-news/41-ukuran-container-atau-
petikemas (Diakses pada tanggal 11 Desember 2020
➢ https://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan (Diakses Pada Tanggal 10
Desember 2020)
➢ https://nabirekab.bps.go.id/statictable.htm (Diakses Pada Tanggal 15
November 2020)
➢ hhttps://www.bki.co.id/shipregister-14710.html (Diakses Pada Tanggal 28
November)

47
Tina (D08118103)

Anda mungkin juga menyukai