Laporan Hidrostatika
Laporan Hidrostatika
HIDROSTATIKA KAPAL
`
Oleh :
Muhammad Agus
D031211008
KONTRAK TUGAS
MATA KULIAH
HIDROSTATIKA KAPAL (218D31123 )
Semester Akhir Tahun Akademik 2022/2023
Diberikan kepada:
Nama : Muhammad Agus
NIM : D031 21 1008
Tugas: membuat rencana garis dan kurva hidrostatika kapal dengan data
sebagai berikut:
ii
HIDROSTATIKA KAPAL
LEMBAR PENGESAHAN
DISUSUN OLEH:
Mu h ammad A gus
D031 21 1008
Mengetahui
iii
HIDROSTATIKA KAPAL
KATA PENGANTAR
Penyusun
(MUHAMMAD AGUS)
iv
HIDROSTATIKA KAPAL
DAFTAR ISI
SAMPUL
KONTRAK TUGAS................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan Tugas.............................................................................................2
1.3 Manfaat Tugas...........................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
RENCANA BODY DAN GARIS...........................................................................4
BAB III..................................................................................................................10
KURVA HIDROSTATIK......................................................................................10
3.1 Dasar – dasar hidrostatika kapal..............................................................10
3.1.1 Metacentra dan Titik dalam Bangunan Kapal.....................................10
3.2 Tahapan dan metode perhitungan hidrostatika kapal..............................18
BAB IV..................................................................................................................38
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................38
4.1 Data Kapal Rancangan............................................................................38
4.2 Rencana Garis..........................................................................................39
4.2.1 Perancangan Rencana Garis................................................................39
4.2.2 Gambar Rencana Garis........................................................................64
4.3 Kurva Hidrostatika..................................................................................65
4.3.1 Perhitungan data hidrostatik................................................................65
4.4 Kurva Bonjean.........................................................................................79
v
HIDROSTATIKA KAPAL
DAFTAR TABEL
Table 1 Perhitungan AWL’ Pada TMaks.....................................................................43
Table 2 Sectional Area Curve................................................................................48
Table 3 Resume table Hidrostatika........................................................................74
Table 4 Perhitungan Jari-Jari Dan Tinggi Metasentra (Properti Volume).............78
Table 5 Data Turunan Hidrostatika........................................................................78
Table 6 Data Bounjean...........................................................................................88
DAFTAR GAMBAR
vi
HIDROSTATIKA KAPAL
vii
HIDROSTATIKA KAPAL
vii
HIDROSTATIKA KAPAL
BAB I
PENDAHULUAN
Kapal adalah bagunan apung yangn bergerak di atas media air untuk
memindahkan muatan dari satu tempat ke tempat yang lain. Berangkat dari
pengertian tersebut maka dapat kita ketahui bahwa salah satu karakteristik kapal
adalah berinteraksi dengan medianya yaitu air. Air sendiri adalah kumpulan
partikel – partikel senyawa yangn sejatinya memiliki sifat tenang, diam, dan
datar. Namun hal ini dapat mengalami perubahan apabila terdapat pengaruh dari
luar seperti angin dan getaran yang menyebabkan partikel air akan bergeser
sehinggga terbentuklah gelombang. Kondisi air yang bergelombang inilah yang
umumnya dilalui oleh kapal dalam proses operasinya. Kondisi air yang
bergelombang dapat menyebabkan trim dan oleng pada kapal. Kondisi inilah
yang dapat merubah karakteristik hidrostatika kapal. Karakteristik yang
dimaksud yaitu momen, titik tekan, displacement, volume, luas permukaan, dll.
Karakteristik lain yang bisa diambil dari pengertian kapal diatas yaitu
kapal adalah bangunan apung, dimana sifat apung kapal ini bisa kita hubungkan
dengan hukum Archimedes yang berbunyi “Jika suatu benda tercelup dibawah
air, maka akan mendapat gaya tekan ke atas yang sama besarnya dengan berat
air yang dipindahkan”. Bunyi dari hukum archimedes tersebut bisa kita
simpulkan dimana berat benda akan sama dengan berat air yang
digeser/dipindahkan. Karakteristik satu dan dua inilah yang dibahas dalam
penjabaran kurva bonjean dan hidrostatik. Selain kedua karakteristikk kapal
diatas, karakteristik lain yang dapat kita ketahui dari pengertian kapal diatas
yaitu bahwa kapal merupakan bangunan. Dimana sebagai sebuah bagunan maka
sangat penting untuk merencanakan bentuk lambung kapal. Perencanaan inilah
yang dibahas dalam komponen lines plan.
Jurusan Teknik Perkapalan merupakan disiplin ilmu yang menitikberatkan
pada dua hal pokok yaitu perancangan kapal dan pembangunan kapal. Dalam
kaitannya dengan perancangan kapal maka mahasiswa Teknik Perkapalan perlu
1
HIDROSTATIKA KAPAL
Adapun tujuan dari tugas dalam mata kuliah “Hidrostatika Kapal “ini yaitu:
1. Mahasiswa mampu memahami dasar-dasar perencanaan dalam
pembuatan kapal
2. Mahasiswa mampu merencanakan lines plan suatu kapal melalui
perhitungan sistematis agar membentuk rencana garis yang baik
2
HIDROSTATIKA KAPAL
Adapun manfaat dari tugas ini adalah mahasiswa mampu membuat rencana
garis dan kurva hidrostatik dan bonjean sebagai dasar dalam merancang sebuah
kapal yang kelak dapat berguna khususnya dalam dunia kerja.
3
HIDROSTATIKA KAPAL
BAB II
Rencana garis air (lines plan) adalah gambar rencana garis dari bentuk
sebuah kapal. Dengan gambar ini kita dapat mengetahui bentuk kapal yang
direncanakan. Lines plan atau rencana garis merupakan langkah selanjutnya
dalam proses merancang suatu kapal dengan berdasar pada data kapal yang
diperoleh dari perancangan.
4
HIDROSTATIKA KAPAL
5
HIDROSTATIKA KAPAL
6
HIDROSTATIKA KAPAL
Langkah Awal
1) Membuat garis dasar ( base line ) sepanjang kapal.
7
HIDROSTATIKA KAPAL
Langkah pengerjaan :
1) Gambar body plan diletakan ditengah-tengah ( Midship ).
8
HIDROSTATIKA KAPAL
Langkah Pengerjaan :
1) Membuat garis centre line
2) Menentukan garis pembagian gading ukur ( Station )
3) Membuat buttock line dengan jarak tertentu
4) Membuat garis air ( Water Line ) di pandang dari atas dengan cara
pemindahan ukuran ukurannya dari body plan
5) Mengecek b entuk – bentuk gading ukur dengan membuat garis sent (
garis diagonal )
j. Radius Bilga
Bilga adalah kelengkungan pada sisi kapal terhadap base line. Radius bilga
adalah jari-jari pada bilga. Radius bilga tanpa rise of floor dapat dihitung
dengan rumus :
R = {1,524 x B x T x (1 – Cm)/}0,5.
Gambar 3 Sketsa Perencanaan Radius Bilga
9
HIDROSTATIKA KAPAL
BAB III
KURVA HIDROSTATIK
Kapal juga memiliki titik berat yaitu titik tangkap gaya berat dari kapal.
Titik berat kapal biasanya ditulis dengan huruf G dan titik G ini merupakan gaya
berat kapal W bekerja vertikal ke bawah. Jarak vertikal terhadap titik berat G
terhadap keel (lunas) ditulis KG. Kedudukan memanjang dari titik berat G
terhadap penampang tengah kapal (midship) ditulis G. Di samping cara tertentu
untuk menghitung letak titik G, maka titik KG dan B dapat dihitung sebagai
berikut:
10
HIDROSTATIKA KAPAL
∑ Wh
KG = ∑ W
W = berat komponen
h = jarak vertikal atau horizontal titik berat terhadap keel atau
midship
Wh = momen komponen berat
Titik berat G sangat tergantung pada konstruksi kapal itu sendiri.
Letak titik G tetap selama tidakada penambahan, pengurangan atau
pergeseran muatan.
11
HIDROSTATIKA KAPAL
B = Titik tekan
Bφ = Titik tekan setelah kapal oleng
γV = Gaya tekan keatas ( ton )
Bθ = Titik tekan setelah kapaltrim
G = Titik berat kapal
W = Gaya berat kapal ( ton )
12
HIDROSTATIKA KAPAL
13
HIDROSTATIKA KAPAL
Momen inersia untuk garis air berbentuk empat persegi panjang adalah:
I = 1/12 L x B3
MB = (1/12L x B3)/LBT
MB = B2/12 T
14
HIDROSTATIKA KAPAL
V = volume
Momen inersia memanjang adalah momen inersia terhadap sumbu trim
yang melalui titik berat luas bidang garis air pada tengah kapal (midship). Setelah
itu menghitung momen inersia memanjang terhadap sumbu melintang yang
melalui titik berat bidang garis air yaitu momen inersia terhadap midship
dikurangi hasil perkalian antara jarak kuadrat kedua sumbu dengan luas bidang
garis air.
IL = Ly-(ϕF)2. Awl
Dimana,
IL = momen inersia memanjang terhadap sumbu melintang
yang melalui titik berat bidang garis air (F)
ϕF = jarak sumbu
Ly = momen inersia terhadap midship (sumbu y)
Awl = luas bidang garis air
MB dalam meter, dan titik ML selalu di atas B. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tinggi metacentra melintang (M) terhadap B (centre of buoyancy) adalah
IT/V atau tinggi metacentra memanjang terhadapa B (centre of buoyancy) adalah
IL/V. Dengan demikian tinggi metacentra melintang maupun memanjang terhadap
lunas kapal (keel) dapat dihitung yaitu:
MK = KB + MB
MLK = KB + MLB
KB = tinggi centre of buoyancy terhadap keel.
Dengan mengetahui tinggi MK dan MLK, apabila harga KG atau tinggi
berat kapal dari lunas (keel) diketahui, maka kita dapat menghitung harga atu
tinggi metacentra melintang maupun tinggi metacentra memanjangnya.
MG = MK – KG atau MG = KB + MG – KG
MLG = MLK – KG atau MLG = KB + MLB – KG
Di dunia perkapalan yang perlu mendapat perhatian adalah harga MG
yaitu nilainya harus positif, dimana M harus terletak di atas G atau MK harus
lebih besar dari KG.
15
HIDROSTATIKA KAPAL
Untuk benda yang melayang di dalam air, maka garis air benda tidak ada.
Jadi harga I dan IL adalah nol sehingga dengan demikian MB dan MLB adalah
nol.
IL = 1/12L3B
MLB = (1/12L3B)/LBT
MLB = L2/12T
16
HIDROSTATIKA KAPAL
MG = KB + MB – KG
KB = KB + (I/V) –KG
KB = tinggi titik tekan di atas lunas (keel)
KG = tinggi titik berat kapal di atas lunas (keel)
IT = momen inersia melintang garis air
V = volume kapal sampai sarat tersebut
MG = KML – KG
MG = KB + BML – KG
KB = KB + (IL/V) –KG
KB = tinggi titik tekan di atas lunas (keel)
KG = tinggi titik berat kapal di atas lunas (keel)
I = momen inersia dari garis terhadap sumbu melintang yang
melalui titik berat garis air F
V = volume kapal sampai sarat tersebut
17
HIDROSTATIKA KAPAL
Karena harga IL besar, maka harga MLG selalu positif jadi titik
ML selalu di atas G.
Tetapi ada beberapa lengkung dimana titik awal pengukuran dimulai pada
sumbu tegak yang ditempatkanagak disebelah kanan gambar. Karena ukuran-
ukuran kapal yang digunakan untuk menghitung lengkung-lengkung hidrostatik
diambil dari gambar rencana garis, dimana pada gambar ini adalah keadaan kapal
tanpa kulit.
18
HIDROSTATIKA KAPAL
Gambar 15 Lengkung Luas Garis Air Dalam Keadaan Even Keel Kenaikan Alas
2) Bentuk lengkung Aw untuk kapal dalam keadaan even keel dan dengan
alas rata (flat bottom) sehingga pada garis 0, lengkung luas garis air
mempunyai harga yaitu luas bidang alas rata tersebut.
Gambar 16 Lengkung Luas Garis Dalam Keadaan Even Keel Alas Rata
19
HIDROSTATIKA KAPAL
20
air tawar (massa jenis = 1,000) dalam ton dan displacement kapal dengan dengan
kulit di dalam air laut (massa jenis = 1,025) dalam ton, untuk tiap-tiap sarat kapal.
Gambar lengkung-lengkung hidrostatik untuk lengkung V, Df, Ds pada
sumbu tegak dapat dibaca sarat kapal dalam meter atau nomor garis air (WL).
Sedang pada sumbu mendatar di bawah menunjukkan panjang mendatar dalam
centimeter dimana kalau panjang mendatar dalamm centimeter diketahui,
kemudian dikalikan skala dari lengkung, maka dapat diketahui nilai V, Df, Ds.
Lengkung di atas merupakan volume dari bagian bawah kapal yang masuk
ke dalam air. Untuk kapal baja adalah volume kapal kulit yang dihitung dari
gambar rencana garis. Sedangkan unutk kapal kayu adalah volume dari badan
kapal sampai dengan kulit.
Lengkungan yang di tengah adalah lengkungan displacement dalam air
tawar (Df) dalam ton. Jadi kelengkungan Df adalah hasil penjumlahan volume
kapal tanpa kulit dengan volume kulit, dikalikan dengan massa jenis air tawar
(1,000).
Lengkungan Ds menunjukkan displacement (ton) dalam air laut (massa jenis air)
Ds = Df x 1,025
Untuk sarat kapal yang sama displacement kapal dalam air tawar adalah
lebih kecil dari displacement kapal dalam air laut. Untuk displacement yang sama,
kapal di dalamair lautakan mempunyai sarat yang lebih kecil daripada kapal
berada di dalam air tawar.
21
HIDROSTATIKA KAPAL
Dengan menggunakan luas garis air; kalau lengkung luas garis air sampai
sarat tertentu misalnya T. Kita hitung luasnya, maka hasil yang di dapat adalah
volume karene sampai sarat T tersebut.
22
HIDROSTATIKA KAPAL
Lengkung ini tidak terhitung mulai dari garis dasar, tetapi mulai dari
titik terendah dari kapal dan besarnya adalah jarak titik terendah kapal ke
penampang tengah kapal.
23
HIDROSTATIKA KAPAL
Dengan berubahnya sarat kapal, bagian kapal yang masuk ke dalam air juga
berubah. Hal ini akan mengakibatkan berubahnya titik tekan (centre of buoyancy)
kapal.Lengkung B menunjukkan jarak titik tekan terhadap penampang tengah
kapal untuk tiap-tiap sarat kapal.
24
HIDROSTATIKA KAPAL
Gambar 23 Lengkung KB
25
HIDROSTATIKA KAPAL
1) buat garis bisectrive, yaitu garis yang memiliki sudut 450 dengan
kedua salib sumbu.
2) Tarik garis mendatarpada suatu ketinggian sarat tertentu misalnya
pada ketinggian sarat T sehingga memotong lengkung KB dititik
A, garis bisectrive di titik B dan lengkung B dititik C.
3) Buat seperempat lingakaran dengan pusat lingkaran di titik B dan
berjari-jari BA, sehingga terdapat sebuah titik D yang terletak
vertikal di bawah titik B .
4) Tarik garis mendatar dari titik D dan sebuah garis vertikal dari titik
C sehingga kedua garis ini berpotongan di titikE.
5) Titik E inilah yang menentukan letak titik tekan sebenarnya dari
kapal pada ketinggian sarat T tertentu.
Untuk kapal yang even keel pada sarat kapal sama dengan nol,
letak titik tekan sebenarnya adalah sama dengan letak B. Jadi kedua
lengkungan ini mempunyai titik awal yang sama dengan B. Demikian pula
lengkung B dan OB mempunyai garis singgung vertikal yang sama.
g. Lengkung momen inersia melintang garis air (I) dan lengkung momen inersia
memanjang garis air (IL)
26
HIDROSTATIKA KAPAL
27
HIDROSTATIKA KAPAL
28
HIDROSTATIKA KAPAL
j. Lengkung koefisien garis air (Cw), lengkung koefisien blok (Cb), lengkung
koefisien midship (Cm) dan lengkung koefisien prismatik mendatar (Cp).
k. Ton per centimeter Immersion (TPC)
29
HIDROSTATIKA KAPAL
Bila kita menganggap tidak ada perubahan luas garis air pada
perubahan sarat sebesa satu centimeter atau dengan perkataanlain dapat
dianggap, bahwa pada perbedaan satu centimeter dinding kapal dianggap
vertikal. Jadi kalau kapal ditenggelamkan sebesar satu centimeter, maka
penambahan volume adalah hasil perkalian luas garis air dalam meter persegi
(m2) dengan tebal 0,01 m
V = Aw x 0,01
Berat = Aw x 0,01 x 1,025
TPC = Aw x 0,01 x 1,025
Karena harga TPC adalah untuk air laut, maka bila TPC digunakan
untuk air tawar, TPC air tawar = Aw x 0,01 x 1,000
Karena TPC merupakan perkalian antara luas garis air dengan sesuatu
yang konstan, maka lengkung TPC ini mempunyai bentuk yang hampir sama
dengan lengkung luas garis air.
30
HIDROSTATIKA KAPAL
Karena tidak diketahui, bahwa kalau kapal mengalami trim dengan tidak
ada perubahan displacement, maka garis air trim tersebut akan memotong garis air
even keel pada titik berat garis airF. Jadi garis air trim W2L2 adlah sama dengan
garis air mendatar W3L3, atau dengan perkataan lain: displacement kapal dalam
keadaan trim pada garis air W2L2 adalah D + (x Aw. 1,025)
Karena titik berat garis air F terletak tepat pada penampang tengah kapal,
`dengan displacement kapal pada saat even keel dengan garis air W1L1.
Titik berat garis air F terletak di depan penampang tengah Kapal. Jadi,
displacement kapal pada saat trim dengan garis air W2L2 sama dengan
displacement kapal pada saat even keel dengan sarat W3L3, atau dengan
perkataan lain, displacement kapal terletak dalam keadaan trim pada garis air
W2L2 = D- (x Aw. 1,025)
Dimana D = displacement kapal pada garis air W1L1 yang didapat dari
lengkung displacement.
31
HIDROSTATIKA KAPAL
32
HIDROSTATIKA KAPAL
Pada penggambaran lengkung ini harga DDT sama dengan nol. DDt yang
bertanda positif kita gambarkan di sebelah kanan sumbu tegak sedang yang
bertanda negatif akan terletak di sebelah kiri sumbu tegak.
m. Momen untuk mengubah trim sebesar 1cm (momen to alter one cm)
(MTC)
Lengkung MTC ini menunjukkan berapa besarnya momen untuk
mengubah kedudukan kapal dengan trimsebesar satu centimeter pada bermacam-
macam sarat.
Gambar di bawah menunjukkan sebuah kapal terapung pada garis air WL
dengan G dan B sebagai titik berat kapaldan titik tekan kapal. Sebuah beban p ton
yang sudah berada di atas geladak dipindahkan kebelakang dengan jarak xp meter,
perpindahan beban itu akan mengakibatkan kapal terapung dengan garis air yang
baru W1 dengan G1 dan B1 sebagai titik berat kapal dan titik tekan kapal yang
baru.
33
HIDROSTATIKA KAPAL
Garis gaya tekan ke atas yang melalui B (sebelum beban pindah)dan garis
gaya tekanke atas yang melalui B1 ( sesudah beban dipindahkan) akan
berpotongan di ML yaitu metacentra memanjang.
Menurut hukum pergeseran, dimana titik berat kapal bergeser sejauh GG1
dengan menganggap GG1 // xp, maka:
GG1 : xp = p:D
Dimana D displacement kapal dalam ton (termasuk beban p)
GG1.D = xp.p
GG1 = (p.xp)/D
Dari GG1 ML, GG1 = MLG tan θ
Dengan θ = sudut inklinasi (trim)
Tg θ = GG1/MLG
Tg θ = (p . xp)/ (D.MLG)
Gambar 35 tA dan tF
Bila t = trim total = tA + tF (meter
Bila t = trim total
= tA + tF
tA = trim belakang/ buritan
tF = trim depan/ haluan
LBP = panjang kapal
Tg θ = t/ LBP
t = p. Xp
p.p = t . D. MLG
34
HIDROSTATIKA KAPAL
n. Lengkung Bonjean
Lengkung bonjean (bonjean curve) adalah sarat yang menunjukkan luas
section sebagai fungsi dari sarat kapal.Bentuk lengkungan ini mula-mula
diperkenalkan pada permulaan abad ke 19 oleh seorang sarjana Perancis yang
bernama Bonjean.Kurva ini cukup digambarkan sampai geladak saja pada setiap
section sepanjang kapal. Untuk kapal baja luas section tidak memperhitungkan
kulit.
35
HIDROSTATIKA KAPAL
Jadi untuk mengetahui luas dari tiap-tiap station sampai tinggi sarat (T)
tertentu dapat dibaca dari gambar lengkung bonjean pada ketinggian sarat (T)
yang sama, dengan menarik garis mendatar hingga memotong lengkung Bonjean.
Demikian pula untuk sarat-sarat kapal yang lain dapat dilakukan dengan cara yang
sama. Pada umumnya lengkung bonjean cukup digambar sampai setinggi tepi
kapai, pada setiap station sepanjang kapal.
Untuk menggambar lengkung bonjean terlebih dahulu harusmenghitung
tiap-tiap station untuk beberapa macam tinggi sarat.Karena lengkung bonjen
digambar sampai garis geladak disampingkapal, maka harus menghitung luas
station sampai geladak disampingkapal.Untuk kapal kayu, ukuran yang dipakai
didalam perhitunganadalah dengan memperhitungkan tebal kulit.Sedang untuk
kapal baja ukuran yang diambil adalah tanpamemperhitungkan tebal kulit kapal.
Jadi gambar lengkung bonjeanuntuk kapal baja adalah tanpa kulit.
Gambar lengkung bonjean yang paling umum adalah yangdigambar pada
potongan memanjang dari kapal
Untuk ini mula-mula kita gambarkan garis dasar, linggi haluan dan buritan
kapal, garis geladak ditepi kapal, letak station-station dan garis-garis air. Skala
sarat tidak perlu sama dengan skala panjang kapal. Pada tiap-tiap station kita
gambar lengkung bonjean. Gambar lengkung bonjean dilengkapi pula dengan
skala sarat di AP dan FP untuk mndapatkan gambar yang betul, maka ujung-ujung
lengkung bonjean pada garis geledak ditepi kapal perlu kita koreksi dengan
menarik garis yang laras.
Dengan gambar lengkung bonjean ini kita dapat menghitungvolume
displacement tanpa kulit untuk kapal baja pada bermacam-macam keadaan sarat,
baik kapal itu dalam keadaan even keel (saratrata) maupun kapal dalam keadaan
trim atau garis air berbentuk profil gelombang (wave profil).
Sedang untuk kapal kayu yang dihitung adalah volume displacement
dengan kulit. Letak titik tekan memanjang B pada bermacam-macam keadaan
seperti diatas juga dapat dihitung dari lengkung bonjean ini.
36
HIDROSTATIKA KAPAL
depan di FP dan sarat belakang di AP. Bidang garis air pada kapal dalam keadaan
trim kita tarik sehingga memotong station AP, 1, 2….9, FP. Dari tiap titik potong
stationdengan garis air itu kita tarik garis mendatar memotong lengkung
bonjean.Harga luas dari tiap-tiap station dapat dibaca pada garis horizontal itu.
Sehingga luas tiap-tiap station yang masuk ke dalam airdapat diketahui yaitu
AAP, A1, A2… A8, A9. Harga luas tiap-tiap station ini yang diperlukan untuk
menghitung volume displacement dan titik tekan memanjang (B).
37
HIDROSTATIKA KAPAL
38
HIDROSTATIKA KAPAL
BAB IV
39
HIDROSTATIKA KAPAL
40
HIDROSTATIKA KAPAL
= 0.21 × 2,88 m
= 0.61 m
e = 0.035× DP
= 0.035 × 2,88 m
= 0.10
0.04 LBP = 0.04 x 74,28 m
= 2.971 m
Dari nilai kriteria di atas maka perencanaan bentuk buritan
kapal rancangan dapat disketsakan seperti pada gambar 3.1
sebagai berikut.
41
HIDROSTATIKA KAPAL
z = 25 × (LBP/3 + 10)
= 25 × (74.28/3 + 10)
= 869,04 mm
y = 11.1 × (LBP/3 + 10)
= 11.1 × (74.28/3 + 10)
= 385,85 mm
x = 2.8 × (LBP/3 + 10)
= 2.8 × (74.28/3 + 10)
= 97,33 mm
a = 5.6 × (LBP/3 + 10)
= 5.6 × (74.28/3 + 10)
= 194.67 mm
b = 22.2 × (LBP/3 + 10)
= 22.2 × (74.28/3 + 10)
= 771.71 mm
c = 50 × (LBP/3 +10)
= 50 × (74.28/3 + 10)
42
HIDROSTATIKA KAPAL
= 1738.08 mm
Midship Section (Penampang Tengah Melintang Kapal)
a. Perhitungan Radius Bilga
b. Perhitungan Chamber
Hcamber = 1/50 × B
= 1/50 × (13.37 m)
43
HIDROSTATIKA KAPAL
= 0.267
c. Penampang Garis Air Pada Sarat Desain (Waterplane Pada Tmaks)
LOA = 81.02 M
S : 3.714 m.
LWL = 77.26 m
LBP = 74.28 m
Sa : 2.917 m.
B = 13.37 m
H = 6.08 m
Sa' : 1.486 m.
T = 4.43 m
NS ½ B (m) MS ½B.MS
(1) (2) (3) (5) = (2).(3)
-0.8 0,000 0.40 0,000
-0.4 0,906 1.60 1,449
0 1,672 1.40 2,341
1 3,213 4 12,850
2 4,360 2 8,721
3 5,364 4 21,456
4 6,477 2 12,953
5 6,570 4 26,279
6 6,669 2 13,338
7 6,688 4 26,752
8 6,688 2 13,376
9 6,688 4 26,752
10 6,688 2 13,376
11 6,688 4 26,752
12 6,672 2 13,345
13 6,533 4 26,132
14 6,297 2 12,594
44
HIDROSTATIKA KAPAL
15 5,862 4 23,446
16 5,066 2 10,132
17 3,969 4 15,875
18 2,708 2 5,417
19 1,220 4 4,880
20 0,000 1 0,000
∑1 = 318.216
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
.0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
AWL’ = 2 x (1/3) x l x ∑1
= 2 x (1/3) x 3.714 x 318.216
= 787.954 m2
AWL = LWL x B x CWL
= 77.256 x 13.37 x 0.81
= 836.089 m2
Koreksi:
[(AWL’ – AWL)/AWL’] x 100 % < 0.05 %
[(787.954 – 836.089)/ 787.954] x 100 % < 0.05 %
-6.11 % < 0.05 % (memenuhi)
45
HIDROSTATIKA KAPAL
46
HIDROSTATIKA KAPAL
47
HIDROSTATIKA KAPAL
KAPOTA STAR
VOLUME DAN TITIK TEKAN
LOA = 81.02 m
48
HIDROSTATIKA KAPAL
LWL = 77.26 m
S = 3.71 m
LBP = 74.28 m
Sa = 1.49 m
B = 13.37 m
H = 6.08 m
T = 4.43 m
AS
NS AS.N/ (m2) MS FM AS.MS AS.MS.FM
AMS
(6) (7)
(1) (2) (3) (4) (5)
= (3).(4) = (5).(6)
-0.8 0 0,00 0,4 -10,8 0,00 0,00
-0.4 0,80% 0,47 1,6 -10,4 0,74 -7,74
0 2,50% 1,454 0,9 -10 1,31 -13,09
0,5 7,90% 4,60 2 -9,5 9,19 -87,32
1 16,90% 9,83 1 -9 9,83 -88,46
1,5 29,49% 17,16 2 -8,5 34,31 -291,64
2 42,39% 24,66 1,5 -8 36,99 -295,92
3 64,89% 37,75 4 -7 150,99 -1056,96
4 81,49% 47,41 2 -6 94,81 -568,86
5 92,06% 53,55 4 -5 214,21 -1071,07
6 97,51% 56,72 2 -4 113,45 -453,80
7 99,59% 57,93 4 -3 231,74 -695,22
8 99,99% 58,17 2 -2 116,33 -232,67
9 100% 58,17 4 -1 232,69 -232,69
10 100% 58,17 2 0 116,35 0,00
11 100% 58,17 4 1 232,69 232,69
12 99,20% 57,71 2 2 115,42 230,83
13 96,59% 56,19 4 3 224,76 674,27
14 91,59% 53,28 2 4 106,56 426,25
15 83,38% 48,50 4 5 194,02 970,10
16 70,19% 40,83 2 6 81,66 489,98
17 53,45% 31,09 4 7 124,37 870,62
18 33,59% 19,54 1,5 8 29,31 234,48
18,5 22,85% 13,29 2 8,5 26,59 225,97
19 12,53% 7,29 1 9 7,29 65,60
19,5 5,30% 3,08 2 9,5 6,17 58,58
20 0 0,00 0,5 10 0,00 0,00
49
HIDROSTATIKA KAPAL
Dari data pada tabel 3.4 di atas maka dapat digambarkan grafik
Sectional Area Curve seperti pada gambar berikut.
70.00
60.00
Luasan Station
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Section
Koreksi Volume
Diketahui:
Vol. SAC1 = 3109.80
Vol. SAC2 = LWL x B x T x Cb
= 77.26 x 13.37 x 4.43 x 0.68
= 3109.93
Koreksi LCB
Diketahui:
LCB SAC = -0.911
50
HIDROSTATIKA KAPAL
Section b
51
HIDROSTATIKA KAPAL
Section 0
Section 1
52
HIDROSTATIKA KAPAL
Section 2
Section 3
53
HIDROSTATIKA KAPAL
Section 4
Section 5
54
HIDROSTATIKA KAPAL
Section 6
Section 7
55
HIDROSTATIKA KAPAL
Section 8
Section 9
56
HIDROSTATIKA KAPAL
Section 10
Section 11
57
HIDROSTATIKA KAPAL
Section 12
Section 13
58
HIDROSTATIKA KAPAL
Section 14
Section 15
59
HIDROSTATIKA KAPAL
Section 16
Section 17
60
HIDROSTATIKA KAPAL
Section 18
Section 19
61
HIDROSTATIKA KAPAL
62
HIDROSTATIKA KAPAL
Gambar 50 Buttock
63
HIDROSTATIKA KAPAL
Sent Line adalah garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik
yang ada pada garis tengah (centre line) membuat sudut dengan garis tengah.
Adapun kegunaan dari garis senta adalah utuk mengetahui kebenaran dari
bentuk gading ukur yang masih kurang baik atau kurang streamline.
64
HIDROSTATIKA KAPAL
Untuk tabel offset dari ordinat setengah lebar Penampang Gaeis Air
pada stiap sectionnya akan terterah dibawah.
4
4.2.1
65
HIDROSTATIKA KAPAL
4.1
4.2
4.3
WL 0
No. Wl 0
Ord FS HK [1] FM HK [2] HK[3] HK[4]
No. Sta [3]=[1]X[2 [7]=[1]3X[2
[1] [2] ] [4] [5]=[3]X[4] [6]=[4]X[5] ]
a - - - - - - -
b - - - - - - -
0 - - - - - - -
1 0,000 1 0,000 -9,000 0,000 0,000 0,000
2 0,316 4 1,262 -8,000 -10,096 80,768 0,126
3 1,300 2 2,599 -7,000 -18,194 127,359 4,390
4 2,452 4 9,806 -6,000 -58,838 353,026 58,938
5 3,539 2 7,077 -5,000 -35,386 176,930 88,618
66
HIDROSTATIKA KAPAL
No. Wl 0
Ord FS HK [1] FM HK [2] HK[3] HK[4]
No. Sta [3]=[1]X[2 [7]=[1]3X[2
[1] [2] ] [4] [5]=[3]X[4] [6]=[4]X[5] ]
6 4,644 4 18,577 -4,000 -74,309 297,238 400,712
7 5,222 2 10,445 -3,000 -31,334 94,003 284,866
8 5,419 4 21,678 -2,000 -43,355 86,710 636,669
9 5,430 2 10,859 -1,000 -10,859 10,859 320,141
10 5,430 4 21,719 0,000 0,000 0,000 640,281
11 5,430 2 10,859 1,000 10,859 10,859 320,141
12 5,142 4 20,569 2,000 41,139 82,278 543,936
13 4,473 2 8,946 3,000 26,839 80,517 179,008
14 3,720 4 14,881 4,000 59,525 238,100 205,969
15 3,185 2 6,370 5,000 31,851 159,254 64,624
16 2,539 4 10,158 6,000 60,946 365,675 65,503
17 1,442 2 2,884 7,000 20,189 141,324 5,998
18 0,382 4 1,526 8,000 12,212 97,695 0,222
19 0,000 1 0 9 0 0 0
20 - - - - - - -
∑1 = 180,217 ∑2 = -18,812
∑3 = 2402,595
∑3 = 3820,138
WL 1
67
HIDROSTATIKA KAPAL
No. Wl 1
Ord FS HK [1] FM HK [2] HK[3] HK[4]
No. Sta
[1] [2] [3]=[1]X[2] [4] [5]=[3]X[4] [6]=[4]X[5] [7]=[1]3X[2]
0,10455
0,79089 0 6 0 -9,20911 0 0 0
0,117 0,00067880
0,895 5 0,418 0,049149517 -9,10456 -0,4474845 4,074147623 2
1,10455 0,01167172
1 0,219 6 0,24238369 -9 -2,1814532 19,63307892 3
22,9848310
2 1,791 4 7,16452 -8 -57,31616 458,52928 3
72,2562612
3 3,306 2 6,61168 -7 -46,28176 323,97232 9
362,489238
4 4,492 4 17,96684 -6 -107,80104 646,80624 8
360,996298
5 5,651 2 11,30284 -5 -56,5142 282,571 1
940,788141
6 6,173 4 24,69092 -4 -98,76368 395,05472 1
528,504205
7 6,417 2 12,83422 -3 -38,50266 115,50798 3
1085,22480
8 6,474 4 25,89484 -2 -51,78968 103,57936 8
568,578696
9 6,575 2 13,15074 -1 -13,15074 13,15074 1
1137,15739
10 6,575 4 26,30148 0 0 0 2
568,578696
11 6,575 2 13,15074 1 13,15074 13,15074 1
1030,34408
12 6,363 4 25,45076 2 50,90152 101,80304 9
473,804077
13 6,188 2 12,37522 3 37,12566 111,37698 2
738,201770
14 5,693 4 22,7736 4 91,0944 364,3776 4
257,702273
15 5,051 2 10,10166 5 50,5083 252,5415 3
16 4,163 4 16,65228 6 99,91368 599,48208 288,603192
68
HIDROSTATIKA KAPAL
No. Wl 1
Ord FS HK [1] FM HK [2] HK[3] HK[4]
No. Sta
[1] [2] [3]=[1]X[2] [4] [5]=[3]X[4] [6]=[4]X[5] [7]=[1]3X[2]
9
57,1222750
17 3,057 2 6,11348 7 42,79436 299,56052 4
27,5114458
18 1,902 4 7,60696 8 60,85568 486,84544 5
1,27521 0,20636252
19 0,545 9 0,694917831 9 6,25426048 56,28834435 4
19,2752189 1,10087 9,27521 0,02991428
8 0,301 6 0,330967338 9 3,06979453 28,47301652 7
19,5504379 0,27521 9,55043
6 0 9 0 8 0 0 0
∑1 ∑2
= 261,4601984 = -17,080463
∑3 = 4676,778127
∑3
= 8521,09632
647,417
AWL = 2*k*l*∑1 = 7 m2
2*1/3*l*∑1 =
LCF = L*∑2/∑1 = -0,24264 m
Mod AWL = AWL*LCF = -157,09 m3
38,1165
Inersia AWL = 2*1/3*L*∑1/(L*∑2/∑1)2 = 1 m4
159759,
Iy = 2/3*L3*∑3 = 3 m4
7033,20
Ix = 2/3*1/3*L*∑4 = 4 m4
0,70659
CWL 1 = AWL*(BWL/LWL 0) = 2
159721,
ILCF = IY-Inersia AWL = 2
69
HIDROSTATIKA KAPAL
WL 2
No. Wl 2
Ord FS HK [1] FM HK [2] HK[3] HK[4]
No. Sta [5]=[3]X[4
[1] [2] [3]=[1]X[2] [4] ] [6]=[4]X[5] [7]=[1]3X[2]
0,79 0 0,105 0,000 -9,211 0,000 0,000 0,000
0,20
0,89 6 0,421 0,087 -9,105 -0,790 7,189 0,004
0,37
1 2 1,105 0,411 -9,000 -3,696 33,268 0,057
2,24
2 1 4,000 8,966 -8,000 -71,727 573,819 45,047
3,93
3 0 2,000 7,861 -7,000 -55,025 385,173 121,428
5,07
4 8 4,000 20,311 -6,000 -121,864 731,182 523,659
6,00
5 2 2,000 12,003 -5,000 -60,015 300,076 432,326
6,44
6 9 4,000 25,798 -4,000 -103,191 412,764 1073,065
6,61
7 1 2,000 13,221 -3,000 -39,664 118,993 577,801
6,63
8 6 4,000 26,544 -2,000 -53,088 106,176 1168,905
6,68
9 8 2,000 13,376 -1,000 -13,376 13,376 598,300
6,68
10 8 4,000 26,752 0,000 0,000 0,000 1196,599
6,68
11 8 2,000 13,376 1,000 13,376 13,376 598,300
6,61
12 9 4,000 26,476 2,000 52,952 105,904 1159,950
6,48
13 3 2,000 12,966 3,000 38,897 116,690 544,894
14 6,19 4,000 24,797 4,000 99,189 396,756 952,998
70
HIDROSTATIKA KAPAL
9
5,61
15 8 2,000 11,237 5,000 56,184 280,921 354,709
4,60
16 5 4,000 18,421 6,000 110,529 663,173 390,709
3,50
17 8 2,000 7,016 7,000 49,112 343,787 86,342
2,15
18 9 4,000 8,637 8,000 69,093 552,742 40,263
0,73
19 7 1,349 0,995 9,000 8,952 80,566 0,541
0,36
19,35 4 1,395 0,508 9,349 4,752 44,429 0,068
19,70 0 0,349 0,000 9,697 0,000 0,000 0,000
∑1 = 279,758 ∑2 = -19,400
∑3 = 5280,361
∑3 = 9865,963
WL 3
No. Wl 3
Ord FS HK [1] FM HK [2] HK[3] HK[4]
No. Sta [3]=[1]X[2 [5]=[3]X[4 [7]=[1]3X[2
[1] [2] ] [4] ] [6]=[4]X[5] ]
0,78 0 0,109 0,000 -9,218 0,000 0,000 0,000
0,89 0,3447 0,436 0,150 -9,109 -1,368 12,461 0,018
71
HIDROSTATIKA KAPAL
8
1 0,625 1,109 0,694 -9,000 -6,242 56,178 0,271
2 2,703 4,000 10,811 -8,000 -86,488 691,901 78,972
3 4,398 2,000 8,797 -7,000 -61,576 431,034 170,172
4 5,510 4,000 22,040 -6,000 -132,239 793,433 669,118
5 6,217 2,000 12,433 -5,000 -62,167 310,836 480,523
6 6,548 4,000 26,193 -4,000 -104,770 419,082 1123,093
7 6,657 2,000 13,313 -3,000 -39,940 119,820 589,933
8 6,669 4,000 26,677 -2,000 -53,355 106,709 1186,601
9 6,688 2,000 13,376 -1,000 -13,376 13,376 598,300
10 6,688 4,000 26,752 0,000 0,000 0,000 1196,599
11 6,688 2,000 13,376 1,000 13,376 13,376 598,300
12 6,659 4,000 26,635 2,000 53,270 106,541 1180,995
13 6,520 2,000 13,041 3,000 39,122 117,365 554,410
14 6,285 4,000 25,141 4,000 100,562 402,248 993,122
15 5,750 2,000 11,500 5,000 57,500 287,499 380,215
16 4,842 4,000 19,366 6,000 116,199 697,192 453,972
17 3,743 2,000 7,485 7,000 52,396 366,769 104,841
18 2,310 4,000 9,240 8,000 73,918 591,342 49,301
19 0,868 1,399 1,213 9,000 10,921 98,287 0,913
19,40 0,418 1,595 0,667 9,399 6,268 58,909 0,117
19,80 0 0,399 0,000 9,797 0,000 0,000 0,000
∑1 = 288,900 ∑2 = -37,991
∑3
= 5694,359
∑4 = 10409,786
72
HIDROSTATIKA KAPAL
WL 4
No. Wl 4
Ord FS HK [1] FM HK [2] HK[3] HK[4]
No. Sta [3]=[1]X[2 [5]=[3]X[4
[1] [2] ] [4] ] [6]=[4]X[5] [7]=[1]3X[2]
0,75 0 0,125 0,000 -9,251 0,000 0,000 0,000
0,87 0,94546 0,502 0,474 -9,125 -4,330 39,509 0,424
1 1,282 1,125 1,443 -9,000 -12,983 116,844 2,370
2 3,365 4,000 13,458 -8,000 -107,667 861,335 152,355
3 4,854 2,000 9,709 -7,000 -67,961 475,724 228,780
4 5,888 4,000 23,550 -6,000 -141,300 847,801 816,310
5 6,339 2,000 12,678 -5,000 -63,389 316,945 509,415
6 6,610 4,000 26,440 -4,000 -105,758 423,033 1155,161
7 6,676 2,000 13,352 -3,000 -40,056 120,168 595,090
8 6,688 4,000 26,752 -2,000 -53,504 107,008 1196,599
9 6,688 2,000 13,376 -1,000 -13,376 13,376 598,300
10 6,688 4,000 26,752 0,000 0,000 0,000 1196,599
11 6,688 2,000 13,376 1,000 13,376 13,376 598,300
12 6,663 4,000 26,652 2,000 53,305 106,609 1183,273
13 6,525 2,000 13,049 3,000 39,147 117,442 555,494
14 6,292 4,000 25,169 4,000 100,675 402,698 996,459
15 5,797 2,000 11,594 5,000 57,970 289,848 389,611
16 4,927 4,000 19,708 6,000 118,247 709,482 478,407
17 3,830 2,000 7,660 7,000 53,618 375,326 112,351
18 2,449 4,000 9,798 8,000 78,381 627,046 58,781
19 0,977 1,438 1,405 9,000 12,642 113,774 1,341
19,44 0,46891 1,750 0,821 9,438 7,746 73,102 0,180
19,88 0 0,438 0,000 9,875 0,000 0,000 0,000
∑1 = 297,214 ∑2 = -75,218
∑3 = 6150,448
∑3 = 10825,601
73
HIDROSTATIKA KAPAL
WL 5
No. Wl 5
Ord FS HK [1] FM HK [2] HK[3] HK[4]
No. Sta [7]=[1]3X[2
[1] [2] [3]=[1]X[2] [4] [5]=[3]X[4] [6]=[4]X[5] ]
0,15 0 0,425 0,000 -9,851 0,000 0,000 0,000
1,72
0,57 7 1,701 2,938 -9,425 -27,687 260,964 8,757
2,54
1 7 1,425 3,631 -9,000 -32,679 294,111 23,563
3,92
2 9 4,000 15,716 -8,000 -125,729 1005,832 242,614
5,26
3 9 2,000 10,537 -7,000 -73,760 516,318 292,485
6,20
4 3 4,000 24,811 -6,000 -148,867 893,203 954,604
6,44
5 8 2,000 12,897 -5,000 -64,484 322,419 536,268
6,44
6 8 4,000 25,794 -4,000 -103,176 412,703 1072,586
6,68
7 4 2,000 13,368 -3,000 -40,105 120,315 597,275
6,68
8 8 4,000 26,752 -2,000 -53,504 107,008 1196,599
6,68
9 8 2,000 13,376 -1,000 -13,376 13,376 598,300
6,68
10 8 4,000 26,752 0,000 0,000 0,000 1196,599
11 6,68 2,000 13,376 1,000 13,376 13,376 598,300
74
HIDROSTATIKA KAPAL
No. Wl 5
Ord FS HK [1] FM HK [2] HK[3] HK[4]
No. Sta [7]=[1]3X[2
[1] [2] [3]=[1]X[2] [4] [5]=[3]X[4] [6]=[4]X[5] ]
8
6,66
12 8 4,000 26,672 2,000 53,344 106,688 1185,880
6,52
13 9 2,000 13,058 3,000 39,175 117,524 556,668
6,29
14 6 4,000 25,183 4,000 100,732 402,929 998,175
5,83
15 4 2,000 11,667 5,000 58,336 291,680 397,043
4,99
16 0 4,000 19,959 6,000 119,755 718,530 496,943
3,89
17 2 2,000 7,785 7,000 54,492 381,443 117,935
2,56
18 8 4,000 10,272 8,000 82,178 657,421 67,744
1,09
19 7 1,470 1,613 9,000 14,513 130,615 1,940
0,55
19,47 1 1,881 1,036 9,470 9,815 92,950 0,315
19,94 0 0,470 0,000 9,941 0,000 0,000 0,000
∑1 = 307,193 ∑2 = -137,652
∑3 = 6859,404
∑3 = 11140,592
75
HIDROSTATIKA KAPAL
WL 6
No. Wl 6
Ord FS HK [1] FM HK [2] HK[3] HK[4]
No. Sta [5]=[3]X[4
[1] [2] [3]=[1]X[2] [4] ] [6]=[4]X[5] [7]=[1]3X[2]
-0,8 0 0,4 0,000 -10,8 0,000 0,000 0,000
-0,4 0,90569 1,6 1,449 -10,4 -15,071 156,735 1,189
0 1,672 1,4 2,341 -10 -23,408 234,080 6,544
1 3,213 4 12,850 -9 -115,654 1040,889 132,629
2 4,360 2 8,721 -8 -69,764 558,115 165,795
3 5,364 4 21,456 -7 -150,189 1051,326 617,312
4 6,477 2 12,953 -6 -77,721 466,324 543,370
5 6,570 4 26,279 -5 -131,395 656,977 1134,254
6 6,669 2 13,338 -4 -53,350 213,401 593,156
7 6,688 4 26,752 -3 -80,256 240,768 1196,599
8 6,688 2 13,376 -2 -26,752 53,504 598,300
9 6,688 4 26,752 -1 -26,752 26,752 1196,599
10 6,688 2 13,376 0 0,000 0,000 598,300
11 6,688 4 26,752 1 26,752 26,752 1196,599
12 6,672 2 13,345 2 26,690 53,379 594,131
13 6,533 4 26,132 3 78,396 235,187 1115,306
14 6,297 2 12,594 4 50,376 201,506 499,394
15 5,862 4 23,446 5 117,230 586,150 805,538
16 5,066 2 10,132 6 60,794 364,764 260,056
17 3,969 4 15,875 7 111,127 777,889 250,060
18 2,708 2 5,417 8 43,334 346,670 39,733
19 1,220 4 4,880 9 43,920 395,280 7,263
20 0 1 0,000 10 0,000 0,000 0,000
∑1 = 318,216 ∑2 = -211,694
∑3 = 7686,448
∑3 = 11552,127
787,953
AWL = 2*k*l*∑1 = 9 m2
76
HIDROSTATIKA KAPAL
2*1/3*l*∑1 =
LCF = L*∑2/∑1 = -2,47092 m
Mod AWL = AWL*LCF = -1946,97 m3
4810,79
Inersia AWL = 2*1/3*L*∑1/(L*∑2/∑1)2 = 3 m4
Iy = 2/3*L3*∑3 = 262570 m4
9534,97
Ix = 2/3*1/3*L*∑4 = 8 m4
0,76250
CWL 6 = AWL*(BWL/LWL 0) = 2
257759,
ILCF = IY-Inersia AWL = 2
77
HIDROSTATIKA KAPAL
WL 0-1
78
HIDROSTATIKA KAPAL
WL 1-2
WL 2-3
79
HIDROSTATIKA KAPAL
WL 3-4
WL 4-5
80
HIDROSTATIKA KAPAL
WL 5-6
81
HIDROSTATIKA KAPAL
Displacement DOT TPC x LCF / LBP -0,024 -0,022 -0,025 -0,048 -0,095 -0,175 -0,269
Momen Trim
MTC
Centimeter MLB x Δsw / 100 x LBP 0 22,039 24,883 26,817 28,900 32,041 35,566
4.1
4.2
82
HIDROSTATIKA KAPAL
4.3
4.4
Pada perhitungan bonjean ini tinggi section kapal hingga geladak dan
luasan dari setiap section di skalakan dengan pertimbangan panjang dari
kurva bonjean tersebut (LBP) dan jarak setiap sectionnya. Format
perhitungan bonjean dilampirkan dibawah.
83
HIDROSTATIKA KAPAL
0-1 0 15 0 0
0-2 0 15 0 0
0-3 0 15 0 0
0-4 0 15 0 0
0-5 0 15 0 0
0,0232626
0-6 174470 0,34894 15 23
7
11,6380 0,7758693
0-H 5819020 15 776
4 3
84
HIDROSTATIKA KAPAL
85
HIDROSTATIKA KAPAL
3
2,5170161
0-6 18877621 37,75524 15 2517
3
0-H 32721216 65,44243 15 4,3628288 4363
86
HIDROSTATIKA KAPAL
87
HIDROSTATIKA KAPAL
1,8894649
0-3 14170987 28,34197 15 1889
3
2,5455026
0-4 19091270 38,18254 15 2546
7
3,2029238
0-5 24021929 48,04386 15 3203
7
3,8607938
0-6 28955954 57,91191 15 3861
7
5,4846005
0-H 41134504 82,26901 15 5485
3
88
HIDROSTATIKA KAPAL
0,6153462
0-1 4615097 9,230194 15,0 615
7
1,2708878
0-2 9531659 19,06332 15,0 1271
7
0-3 14467395 28,93479 15,0 1,928986 1929
2,5870841
0-4 19403131 38,80626 15,0 2587
3
3,2451822
0-5 24338867 48,67773 15,0 3245
7
0-6 29274603 58,54921 15,0 3,9032804 3903
5,5252905
0-H 41439679 82,87936 15,0 5525
3
89
HIDROSTATIKA KAPAL
0,6153462
0-1 4615097 9,230194 15,0 615
7
1,2708878
0-2 9531659 19,06332 15,0 1271
7
0-3 14467395 28,93479 15,0 1,928986 1929
2,5870841
0-4 19403131 38,80626 15,0 2587
3
3,2451822
0-5 24338867 48,67773 15,0 3245
7
0-6 29274603 58,54921 15,0 3,9032804 3903
5,5252905
0-H 41439679 82,87936 15,0 5525
3
90
HIDROSTATIKA KAPAL
[2]/[3]
0-1 4135449 8,270898 15 0,5513932 551
1,1792850
0-2 8844638 17,68928 15 1179
7
1,8197014
0-3 13647761 27,29552 15 1820
7
2,4615257
0-4 18461443 36,92289 15 2462
3
0-5 23278230 46,55646 15 3,103764 3104
0-6 28098228 56,19646 15 3,7464304 3746
5,4868481
0-H 41151361 82,30272 15 5487
3
91
HIDROSTATIKA KAPAL
0,4262410
0-1 3196808 6,393616 15 426
7
0,9556566
0-2 7167425 14,33485 15 956
7
1,5172666
0-3 11379500 22,759 15 1517
7
2,0853938
0-4 15640454 31,28091 15 2085
7
0-5 19932780 39,86556 15 2,657704 2658
3,2331578
0-6 24248684 48,49737 15 3233
7
0-H 37730541 75,46108 15 5,0307388 5031
92
HIDROSTATIKA KAPAL
3
0,5760505
0-2 4320379 8,640758 15 576
3
0-3 7005078 14,01016 15 0,9340104 934
0-4 9804318 19,60864 15 1,3072424 1307
1,6871505
0-5 12653629 25,30726 15 1687
3
2,0742665
0-6 15556999 31,114 15 2074
3
3,5410965
0-H 26558224 53,11645 15 3541
3
93
HIDROSTATIKA KAPAL
3
0-6 3645480 7,29096 15 0,486064 486
1,1337174
0-H 8502881 17,00576 15 1134
7
94
HIDROSTATIKA KAPAL
4.1
4.2
4.3
4.4
95
HIDROSTATIKA KAPAL
96
HIDROSTATIKA KAPAL
BAB IV
PENUTUP
5.1 Simpulan
97
HIDROSTATIKA KAPAL
5.2 Saran
98
HIDROSTATIKA KAPAL
DAFTAR PUSTAKA
Edward, V., Lewis. 1988. Principles of Naval Architecture Second Revision: The
Society of Naval Architecture and Marine Engineers 601 Pavonia
Avenue.
Eyres, D., J.. 2001. Ship Construction Fifth Edition. Licensing Agency Ltd.
H. SchneeKluth and V. Bertram. Ship Design for Efficiency and Economy. Planta
Tree: Great Britain.
Jaya, Indra Kusna. 2008. Teknik Konstruksi Kapal Baja Jilid I. Departemen
Pendidikan Nasional: Jakarta.
M., Kracht, Alfred. 1978. Design of Bulbous Bow. SNAME Transactions
SV.AA. Harvald. Resistance and Propulsion of Ships. Departemen of Ocean
Engineering the Technical Universty of Denmark: Denmark, Lyngby
Taggart. Robert, 1980. Ship Design and Construction. The Society of Naval
Architects and Marine Engineers: New York.
Tupper, E., C. 1996. Introduction to Naval Architecture Third Edition: Elsevier
Science Ltd.
99
HIDROSTATIKA KAPAL
LAMPIRAN
10
HIDROSTATIKA KAPAL
10