JUFRI
M1A1 20 101
KELOMPOK 3 (TIGA)
KELAS C
JUFRI
M1A120101
KELAS C
KELOMPOK 3 ( TIGA)
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai akhir praktikum
Hidrologi pada Program Studi Kehutanan
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui :
Koordinator Mata Kuliah Hidrologi Hutan
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan lengkap praktikum hidrologi ini. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatNya, Baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu
untuk menyelesaikan pembuatan laporan lengkap praktikum hidrologi dengan
judul (Profil tanah, Laju infiltrasi dan Lubang resapan biopori).
Saya tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, supaya nantinya dapat
menjadi laporan yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan lengkap
praktikum hidrologi ini memberi manfaat bagi semua pihak dan dapat di jadikan
sebagai bahan bacaan.
JUFRI
NIM. M1A120101
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
LAPORAN I
PROFIL TANAH
2
I PENDAHULUAN
Tanah adalah tubuh alam yang tersusun dari bahan padatan (bahan mineral
dan bahan organik), cairan dan gas, terjadi pada permukaan lahan, menutupi ruang
dan dicirikan oleh salah satu atau kedua hal berikut: horizon-horizonyang
transfer, dan perubahan bentuk dari energi dan bahan, atau kemampuan dalam
dicirikan oleh terjadinya diferensiasi horizon sebagai wakil proses pedogen baik
fisik, kimia dan biologi yang oleh reaksi dalam profil tanah terjadi penambahan
bahan organik dan mineral berupa bahan padatan, cair atau gas, menghilangnya
bahan diatas tanah, alih tempat bahan dari satu bagian ke bagian lain dalam tubuh
tanah, alih rupa senyawa mineral dan bahan organik di dalam tubuh tanah.
lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon tanah yang terbentuk dari
mineral anorganik akar.Susunan horizon tanah tersebut biasa disebut Profil Tanah.
Dengan kata lain, Profil Tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh
tanah yang menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah
oleh keadaan topografi, tanah, hidrologi, dan iklim, serta dinamika yang terjadi
khususnya erosi, banjir dan lainnya. Selain itu kemampuan lahan menurut
wilayah adalah karakteristik lahan yang mencakup sifat sifat tanah, topografi,
II TINJAUAN PUSTAKA
Profil tanah merupakan irisan vertical tanah dari lapisan paling atas hingga
bebatuan induk tanah (regolith), yang biasanya terdiri dari horizon-horizon O-A-
E-B-C-R. Empat lapisan teratas yang masih di pengaruhi cuaca di sebut solam
tanah, meskipun tanah terdiri dari beberapa horizon, namun bagi tetanaman yang
sangat penting adalah horizon O-A (lapisan atas) yang biasanya mempunyai
ketebalan di bawah 34 cm. Bahkan bagi tanaman berakar dangkal seperti padi,
Profil tanah atau penampang tanah adalah bidang tegak dari suatu sisi
horizon tersebut akan menghasilkan benda alam baru yang disebut tanah. Adapun
yang dimaksud solum adalah kedalaman efektif tanah yang masih dapat dijangkau
dianggap sejajar permukaan bumi. Profil tanah dipelajari menggali tanah dengan
padatan, cairan dan udara jarang berada dalam kondisi setimbang, selalu berubah
mengikuti perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang dipengaruhi oleh
suhu udara, angin dan sinar matahari.Pengambilan contoh tanah merupakan tahap
analasis sifat fisik tanah harus dapat menggambarkan keadaan sesungguhnya dari
sifat fisik tanah di lapangan.Contoh tanah adalah suatu volume massa tanah yang
tertentu disesuaikan dengan sifat-sifat yang akan diteliti secara lebih detail di
terhadap tersedianya air, udara tanah dan secara tidak langsung mempengaruhi
ketersediaan unsur hara tanaman. Sifat ini juga akan mempengaruhi potensi tanah
untuk berproduksi secara maksimal. sifat fisika tanah ini sangat berpengaruh
terhadap segala organisme yang hidup di atas tanah. Jika salah satu sifat fisika
tanah ini tidak terpenuhi maka tanaman atau organisme akan mengalami
Sifat kimia tanah merupakan salah satu indikator untuk menentukan tingkat
kemampuan lahan. Sifat kimia tanah menunjukkan aktivitas ion yang tidak dapat
dilihat secara langsung namun dapat diuji dengan menggunakan bahan- bahan
kimia. Sifat kimia tanah juga dapat digunakan sebagai rekomendasi dalam
Salah satu sifat tanah yang paling sering digunakan oleh para peneliti untuk
tanah merupakan sifat fisik yang dapat memberikan informasi tentang beberapa
karakteristik paling penting dari suatu tanah seperti komposisi mineral, usia, dan
proses pembentukan. Dengan mengetahui warna tanah dari suatu tanah , maka
dapat ditentukan kegunaan tanah tersebut apakah cocok untuk lahan pertanian,
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
lapisan 10 cm, dengan tekstur halus , dan memiliki kandungan liat sebesar
37,5persen di dalam tanah dan berwarna kemerah merahan . Lapisan bawah pada
profil mempunyai ketebalan lapisan 22 cm, dengan tekstur halus dan kandungan
liat yang padat dan berat,dan berwarna hitam . Lapisan batuan induk pada profil
padat serta bejal,dan berwarna kuning lebih terang pada area ini belum mengalami
Dari hasil pengamatan profil tanah terdapat 3 lapisan tanah yaitu lapisan
top soil (lapisan timbunan 1), lapisan bawah (lapisan timbunan 2) dan lapisan
batuan atau lapisan induk tanah. Pada lapisan tanah timbunan 1 tanahnya
berwarna gelab kehitam- hitaman untuk tekstur tanah ini kasar dan berpasir. Jenis
tanah ini tidak cocok di tanami tumbuhan. Tanah ini membutuhkan pengelolaan
yang lebih baik agar tanaman yang di budidayakan dapat memberi hasil yang
10
opimal. Menurut Jaenudin, A. (2017) jenis tanah ini adalah tanah aluvial yang
merupakan tanah yang berasal dari endapan alluvial atau koluvial muda dengan
perkembangan profil tanah lemah sampai tidak ada. Sifat tanah beragam
kelabuan mempunyai bahan induk endapan liat, terdapat di daerah yang datar
yang sering digenangi air, sehingga warna tanah kelabu tua atau kehitam-hitaman,
Menurut Jaenudin, A.2017, nama lain dari jenis tanah aluvial adalah
entisols, sifat ciri utama tanah ordo Entisol solum dangkal yaitu hanya lapisan A
dan diikuti lapisan C atau R, sehingga merupakan tanah yang masih sangat muda
yaitu baru tingkat permulaan dalam perkembangan. Tidak ada horison penciri
lain kecuali epipedon ochrik, albik atau histik. Entisol terjadi di daerah dengan
bahan induk dari pengendapan material baru atau di daerah-daerah tempat laju
erosi atau pengendapan lebih cepat dibandingkan dengan laju pembentukan tanah.
Kata Ent berarti recent atau baru. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah
jenis tanah ini termasuk timbunan karena tanah ini mengandung bahan organic
dalam jumah tinggi cenderung berwarnah hitam, atau setidaknya berwarna coklat
gelap. Selain itu, saat di genggam di tangan, tanah akan sedikit melekat dan
tekstur lembut dan berpori karena bercampur dengan pasir. Dan menurut
11
Holilullah et.al., (2016) Warna coklat kekuningan pada tanah disebabkan karena
sedangkan warna tanah pada lahan produksi tinggi didominasi oleh warna
dalam tanah. Adanya perbedaan warna antar lapisan disebabkan oleh kandungan
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di tarik dari percobaan profil tanah ini
adalah:
1. Profil tanah adalah irisan tegak tanah yang menunjukan adanya horizonisasi
2. Untuk mengetahui tekstrur tanah bisa di cek secara langsung dengan cara
diraba.
untuk tekstur tanah ini kasar dan berpasir. Pada lapisan tanah timbunan 2
dan berair.
4.2 Saran
LAPORAN 2
INFILTRASI TANAH
14
I PENDAHULUAN
Infiltrasi adalah proses aliran air masuk ke dalam tanah yang umumnya
berasal dari curah hujan, sedangkan laju infiltrasi merupakan jumlah air yang
masuk ke dalam tanah per satuan waktu. Proses ini merupakan bagian yang sangat
penting dalam daur hidrologi yang dapat mempengaruhi jumlah air yang terdapat
dipermukaan tanah, dimana air yang terdapat dipermukaan tanah akan masuk ke
dalam tanah kemudian mengalir ke sungai. Air yang dipermukaan tanah tidak
semuanya mengalir ke dalam tanah, melainkan ada sebagian air yang tetap tinggal
di lapisan tanah bagian atas (top soil) untuk kemudian diuapkan kembali ke
melainkan ada sebagian air yang tetap tinggal di lapisan tanah bagian atas 9top
soil evaporation. Banyaknya air yang masuk ke dalam tanah melalui proses
infiltrasi di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tekstur dan struktur tanah,
kelembapan tanah awal, kegiatan biologiu dan unsur organik, jenis dan tebal
Dibutuhkan alternatif penanganan yang tepat dalam mengatasi genangan air yaitu
beton porous dalam mengatasi limpasan air pada permukaan miring dilakukan
sistem alami yang terjadi di alam (Xiong, Beckmann, dan Tan 2018, 1–
2).Perubahan pada penggunaan lahan dan tutupan lahan (land use and land cover
change atau LUCC) adalah salah satu dampak yang terjadi akibat pembangunan
infrastruktur.
lebih banyak area pemukiman, kawasan perdagangan dan industri, yang dapat
urbanisasi di seluruh dunia dan pada tahun 2050, lebih dari 70% populasi dunia
vegetasi.
II TINJAUAN PUSTAKA
dalam tanah, air mengalir dalam arah lateral, sebagai aliran antara (interflow)
yang menuju mata air, danau dan sungai; atau secara vertikal, yang dikenal
dengan perkolasi (percolation) menuju air. Laju infiltrasi yang tinggi tidak hanya
tanaman, tetapi juga mengurangi banjir dan erosi yang disebabkan oleh run off
danair tanah untuk diisi ulang. Proses ini sangatbagian penting dari siklus
dimanaair yang ada dipermukaan tanah akan masuk ke dalam tanah dankemudian
terpenuhi dan resapan air hujanke tanah di ketinggian yang lebih tinggi untuk
mencukupi.(Mamonto, 2020).
tekanan infiltrasi adalah komponen penting dalam konservasi tanah. Sebab, upaya
tersebut sangat mendasar dalam mengelola hubungan antara intensitas curah hujan
dan kapasitas infiltrasi, serta lapisan. Besarnya aliran permukaan akibat terganggu
karakteristik dan potensi lahan akan mengubah ekosistem yang dapat menurunkan
fungsi daerah aliran air sungai (DAS). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
laju infiltrasi di DAS Krueng Mane Kabupaten Aceh Utara (Delima, 2018).
tanah dan menyediakan aliran sungai pada saat musim kemarau akan dapat
terpenuhi, selain itu manfaat dari infiltrasi adalah dapat mengurangi terjadinya
erosi tanah dan Diketahui secara umum bahwa pemanfaatan lahan dengan
2011).
lapisan permukaan dibawahnya. Oleh karena itu beton berpori dapat menjadi
19
solusi untuk meningkatkan daerah resapan air. Penelitian ini bertujuan agar dapat
mengetahui tingkat pengaruh variasi silica fume terhadap kecepatan beton berpori
dalam mengalirkan air (Infiltrasi), frekuensi getaran alami, power spectrum, phase
spectrum dan kekakuan dari beton berpori tersebut. Pada penelitian ini
berikut :
f= / × 60
lakukan menggunakan Model Horton. Model Horton adalah model empiris yang
ditentukan oleh kondisi awal tanah kelembaban pada saat infiltrasi tanah mulai
terjadi. Model Horton cocok untuk eksperimen lapangan dilakukan pada berbagai
f = fc + (fo – fc) e - kt
t = waktu;
e = 2,71828.
fc diperkirakan dari ploting dari hubungan antara laju infiltrasi dan waktu.
ln(f 1 -fc)/(f 2 -fc). Nilai K untuk poin berikutnya dapat dilakukan dengan cara
yang sama. Analisis karakteristik tanah meliputi tekstur tanah, struktur tanah
(feeling method), bulk desity (Sample Ring) metode), porositas tanah, kadar air
Laju infiltrasi pada suatu lokasi bergantung pada faktor tekstur tanah, bahan
organik tanah, kadar air tanah, kerapatan massa, kerapatan partikel dan porositas
pada tanah bervegetasi akan cenderung lebih tinggi dibanding tanah yang tidak
Infiltrasi air ke dalam tanah sangat tinggi dan peka terhadap penggunaan lahan
dan pengelolaan tanah (Ogban, 2017). Perubahan vegetasi penutup tanah dapat
mempengaruhi sifat fisik tanah seperti perubahan ruang pori tanah, struktur tanah,
jumlah bahan organik tanah yang dapat mempengaruhi laju infiltrasi tanah dan
kapasitas infiltrasi tanah. Penggunaan lahan ramah resapan dapat diartikan sebagai
penggunaan lahan yang memungkinkan laju infiltrasi air yang tinggi sehingga
limpasan permukaan adalah sebagian kecil curah hujan dan fungsi DAS sebagai
1. Penggaris
3. Stop watch
4. Ember
5. Alat tulis
6. Kamera
1. Air secukupnya
1. Siapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum
pegukuran infiltrasi
2. Tentukan tempat yang akan di ukur infiltrasi (di bawah tegakan apa)
ring infiltrometer.
4. Lakukan pekerjaan ini dengan baik jangan sampai mengganggu posisi dari
6. Isikan air kedalam ring yang terluar terlebih dahulu hingga penuh, kemudian
isi ring yang di dalam secara perlahan-lahan sampai batas yang di inginkan
7. Hidupkan stop watch untuk menghitung laju infiltrasi dan catat perubahan per
Untuk data infliltrasi di luar vegetasi dapat di lihat dalam tabel berikut :
1. h1 = h0 - h1
= 50 - 45
= 5 cm
2. h2 = h1- h2
24
= 45- 42
= 3 cm
3. h3 = h2- h3
= 42- 38
= 4 cm
berikut.
1. t1 = t1-t0
2. t2 = t2- t1
3. t3 = t3- t2
penurunan tinggi air dalam ring infiltrometer dan waktu. Di lihat sebagai berikut :
1. h1/t1= 5/ 0.0833
2. h2/t2 = 3/ 0.0833
1. h1 =h0- h1
= 50- 48
= 2 cm
2. h2 = h1- h2
= 48- 46
= 2 cm
3. h3 = h2- h3
= 46- 41
= 5 cm
26
berikut.
1. t1 = t1-t0
2. t2 = t2- t1
3. t3 = t3- t2
antara penurunan tinggi air dalam double ring infiltrometer dan waktu.di lihat
sebagai berikut :
1. h1/t1= 5/ 0.0833
2. h2/t2 =2 / 0.0833
= 24,00cm/ jam
3. h3/t3 = 5/ 0.0833
Grafik
50
infiltrasi (cm)
40 15; 38
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Waktu (menit)
50
40 15; 38
30
(cm)
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Waktu (menit)
4.2 Pembahasan
Pipa praktikum kali ini di lakukan untuk menghitung laju infiltrasi yang
rerjadi dalam suatu lokasi tanah. Perlu di ketahui bahwa laju infiltrasi adalah
proses masuknya air ke dalam tanah yang tidak terlalu de dalam tanah, dalam
30
pengukuran laju infiltrasi alat utama yang di gunakan untuk double ring infiltrasi
Berdasarkan table di atas dapat di lihat dan di ketahui bahwa laju infiltrasi
di dalam tegakan yaitu pada waktu (t) 0 (s), tinggi air dalam pipa 50 cm, h 0 cm,
t 0,0833 jam, dan h /t adalah 0. Pada data ke dua waktu 5t, tinggi air dalam
pipa 45 cm, h5 cm, t 0, 0833 jam dan h / t adalah 60.02 cm /jam. Data ke
tiga waktu 10 t, tinggi air dalam pipa 46 cm, h 4 cm, t 0,833 jam dan h /t
36.01 cm / jam.
tegakan yaiut pada data pertama waktu 0 (s), tinggi air pipa keluar tegakan 50 cm,
h 0 cm, t 0. 0833 dan h / t 0 cm / jam. Data ke dua pada waktu 5 (s), tinggi
air pipa di luar tegakan sebesar 46 cm, h 2 cm, t 0.0833 jam da n 24.00 cm
/jam. Pada data ke tiga pada waktu ke 10 (s), tinggi air 2 cm, t 0.0833 jam dan
24.00 cm / jam. Pada data ke empat pada waktu ke 15 (s), tinggi air pipa di luar
tegakan sebesar 46 cm, h 2 cm, t 0.0833 jam dan 24.00 cm / jam. Perbedaan
laju infiltrasi pada di dalam tegakan adalah semakin besar tinggi pipanya begitu
maka semakin menurun besar tegakkanya begitu piun sebaliknya laju infiltrasi di
luar tegakan.
31
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
penggaris.
5.2 Saran
Saran saya pada praktikum ini adalah jenis tanah yang beragam sangat
baik di tanam pada suatu lahan untuk memperbesar infiltrasi sehingga dapat
LAPORAN 3
I PENDAHULUAN
Biopori adalah lubang lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat
aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam
tanah titik lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air.
Pada air hujan tidak langsung masuk ke dalam saluran pembuangan air, tetapi
Sampah organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan d
ibuang oleh pemilik / sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola
dengan prosedur yang benar. Sampah organik adalah sampah yang bisa
mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil
dan tidak berbau ( sering di sebut dengan kompos ). Kompos merupakan hasil
sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis proses pelapukan yang dipercepat
lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara (1) meningkatkan daya respon
resapan air, (2) mengubah sampah organik menjadi kompos (3) memanfaatkan
perang aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang
ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.
Aaplikasi lubang biopori pada saluran yang terdapat dalam Microsoft dapat
34
meningkatkan daya serap tanah terhadap air sehingga dapat menekan aliran
permukaan.
Adapun rumusan masalah yang terdapat pada laporan biopori tanah adalah
sebagai berikut:
3. Untuk mengetahui jumlah biopori yang akan dibuat pada suatu lahan
II TINJAUAN PUSTAKA
Kedalamannya tidak melebihi muka air tanah, yaitu sekitar 100 cm dari
air. Air air tersebut melalui biopori yang menembus permukaan dinding LRB ke
dalam tanah di sekitar lubang. Dengan demikian akan menambah cadangan air
Biopori berasal dari kata bio yang artinya makhluk hidup dan pori yang
artinya lubang. Jadi biopori dapat diartikan sebagai lubang yang terbentuk akibat
sudah mulai berkurang kepadatan bangunan dan pemukiman penduduk titik dalam
lubang resapan biopori akan dimanfaatkan oleh organisme tanah sebagai bahan
Biopori adalah pori-pori tanah dan liang yang terbentuk melalui aktivitas
Fungsi utama dari lubang resapan biopori adalah pintu masuk air hujan
yang turun kedalam bumi dan meresapkan nya ke dalam tanah dan mengisi pori-
pori yang ada di lubang titik sementara itu, manfaat yang dapat diperoleh dari
peresapan air kedalam tanah akan menyebabkan banjir pada musim hujan dan
sampah organik menjadi kompos memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan
akar tanaman mengatasi masalah yang ditumbuhkan oleh genangan air seperti
malaria dan demam berdarah titik sebagai karbon sink untuk mencegah
menghasilkan pupuk kompos, sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air
yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air serta
37
dapat juga membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos yang biasa di
Kondisi hidrologi yang tidak terkendali akan menjadi ancaman besar bagi
kabut asap yang melanda sebagian wilayah di Indonesia karena perilaku manusia
yang tidak peka terhadap lingkungan titik selain itu berbagai bentuk pencemaran
udara tanah dan air dapat disaksikan melalui lingkungan di sekitar kita. Masalah
banjir yang melanda berbagai kota di Indonesia menjadi indikator bahwa telah
pedoman rehabilitas hutan dan lahan, lubang resapan biopori LRB merupakan
teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara
meningkatkan daya resapan air, mengubah sampah organik menjadi kompos dan
perkotaan saat ini. Air yang berlebihan pada musim hujan akan mengakibatkan
7,8 liter sampah organik. Dengan demikian setiap lubang dapat diisi dengan
sampah organik selama ± 2-3 hari sehingga <>lubang dapat diisi dengan sampah
organik selama ± 56 -84 hari. Dalam kurun waktu tersebut sampai yang diisi
menjadi maka di permukaan lebih dari 1 jumlah lubang resapan biopori pada luas
Keterangan
P = Laju peresapan air per lubang (liter /jam) (Rahmasan et al., 2015).
Biopori adalah pori-pori tanah dan liang yang berbentuk melalui aktivitas
N = RA
Dimana :
N = Jumlah Lubang
ketersediaan yang cukup air udara dan sumber makanan. Penentuan jumlah lubang
N =1× LV
Keterangan :
Adapun alat dan bahan yang di gunakan pada praktikum ini yaitu :
1. Linggis
3. Sampah organik
4. Air
5. Lapisi lubang dengan pipa pvc seukuran diameter lubang yang sudah
disediakan.
6. Isi lubang dengan sampah organik seperti daun titik rumput kulit buah dan
lain-lainnya.
7. Tutup lubang dengan kawat besi atau tutup pipa pvc dengan yang sudah
dilubangi.
41
1. I = 83,5 m/ jam
2. A = 50 m²
P3 = 2 liter / jam
1. N1 = I.X
P1
= 83,5 . 50
50
= 4.175
= 139,17
2. N2 = I.A
P2
= 83,5 . 50
60
= 4.175
60
= 69,38
3. N3 = I.A
P3
= 83,5
120
= 34,79
42
Hasil dari praktikum yang telah di lakukan dapat di lihat pada tabel
berikut :
4.2 Pembahasan
memperoleh jumlah resapan air pada pipa pertama dengan laju airnya 30 liter per
jam memiliki daya resapan 139, 17 pada pipa kedua dengan laju resapan air nya
60 liter per jam memiliki daya resapan 69,38 dan pipa ketiga dengan laju
Laju infiltrasi pada sampel tanpa biopori adalah 1,609 mm per menit,
sementara pada tanah dengan biopori yang didukung dengan pipa berlubang,
memiliki laju infiltrasi yaitu 4,90 mm per menit. Eksperimen ini menunjukkan
bahwa tanah dengan lubang biopori memiliki daya serap sekitar 3 kali lebih besar
menyuburkan tanaman titip sampah organik yang kita buang di lubang biopori
merupakan makanan untuk organisme yang ada di dalam tanah. ketiga, tempat
air tanah.
diserap kan ke dalam akuifer. Sumur resapan pada hakikatnya nya merupakan
guna air sesuai dengan peruntukannya daya dapat dicapai dengan memperbesar
meningkatkan jumlah resapan air ke dalam tanah titik ukuran serta dimensi lubang
resapan untuk tidak terlalu membutuhkan halaman yang luas. Hal ini dengan
air tanah, volume, dan efisiensi resapan tanah (Yohana et al., 2017).
44
IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan ini adalah sebagai berikut:
dalam tanah.
2. Sampah dedaunan yang terdapat pada lubang biopori semakin lama akan
semakin lembab dan akhirnya menyatu d dengan tanah. Hal ini dikarenakan
3. Mencari lokasi yang akan dibuat lubang, lebih baik bila dibuat di tempat
dimana air cenderung berkumpul atau mengalir, bisa juga dibuat alur
terlebih dahulu.
menggunakan linggis.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan berdasarkan analisis data pada
lebih memperhatikan dan lebih fokus agar dapat menghasilkan hasil yang lebih
akurat, selanjutnya agar menggunakan alat biopori yang lebih lengkap agar
DAFTAR PUSTAKA
Anggara, A., R Ramadhan., dan M Taufik. 2021. Analisis kadar keasaman (ph)
tanah fakultas kehutanan universitas lancang kuning. Jurnal Nasional
Berdasarkan Pola Distribusi Mineral Liat Di Kecamatan Lumbanjulu
Kabupaten Toba Samosir. Jurnal Agroekoteknologi.
Budianto. 2014. Perbedaan laju infiltrasi pada lahan hutan tanaman industri pinus,
jati dan mahoni.Jurnal sumberdaya alam lingkungan. 1 (2) : 15-24.
Edwardo, D., Yupi, H.M dan S. Hendro. 2020. Ana;isis laju infiltrasi di kawasan
temanggung tilung kota palangka raya provinsi kalimantan tengah. Jurnal
teknika. 3 (2) : 149-159.
Evarnas, S. 2014. Sifat fisik tanah di bawah tegakan eboni pada Kawasan Cagar
Alam Pani Binangga Kabupaten Parigi Mautong.
Idie, M., Pioh, D. D., & Kawulusan, R. I. 2017. Kajian Sifat Fisik Dan Kimia
Tanah Pada Tanah Yang Di Tanami Padi Gogo(Oryza Sativa) Di Desa
Wawona Kabupaten Minahasa Selatan. In COCOS
Kiki, W, S., Evi N. Cahya, R, Haribowo. 2021. The Effect of Vertical and
Horizontal Inclined Position on Infiltration Rate and Permeability of
Pervious Concrete with Recycled Aggregate., Jurnal Teknik Pengairan. 12
(1) pp. 30-37
Rahmasari, A. F., Suripin dan Sudamo, 2015. Pengaruh peresapan air hujan
menggunakan lubang resapan biopori. Jurnal media matrasin 13 (3) : 1-9.
Rahmasari, A. F., Suripin dan Sudamo, 2015. Pengaruh peresapan air hujan
menggunakan lubang resapan biopori (LRB). Jurnal Teknik Sipil, 20 (1) :
11-15.
Tufaila, M. dan Alam, S. 2014. Karakteristik Tanah Dan Evaluasi Lahan Untuk
Pengembangan Tanaman Padi Sawah Di Kecamatan Oheo Kabupaten
Konawe Utara. Staf Pengajar Agroteknologi Fak. Pertanian Halu Oleo
Kendari. AGRIPLUS, 24, 0854-0128.
47
WILSON., Supriadi., Guchi. H. 2015. Evaluasi Sifat Kimia Tanah Pada Lahan
Kopi Di Kabupaten Mandailing Natal. Jurnal Online Agroekoteaknologi.
ISSN No. 2337-6597 Vol. 3, No. 2 : 642-648, Maret 2015.
Yanuarning Tyas Dwi Safitri Suteja , Donny Harisuseno , Sri Wahyuni., 2017.
Studi Laju Infiltrasi Menggunakan Model Horton dan Model Philip pada
Berbagai Tutupan Lahan., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya
Air 2 (1).
48
DOKEMENTASI
A B
C D
Keterangan :
1. Pembersihan lahan