Panduan Pelaksanaan Pekerjaan Pengelasan Berdasarkan K3 Di Galangan Kapa1
Panduan Pelaksanaan Pekerjaan Pengelasan Berdasarkan K3 Di Galangan Kapa1
GALANGAN KAPAL
OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan
AnugrahNya, kami dapat menyelesaikan Panduan Pelaksanaan Pekerjaan Pengelasan
Berdasarkan K3 di Galangan Kapal. Panduan ini kami susun sebagai salah satu Upaya untuk
memberikan acuan dalam meningkatkan dan memantau Kesehatan dan keselamatan kerja
pekerja di galangan kapal khususnya pada pekerjaan pengelasan agar menjadi lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi
kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan Panduan Pelaksanaan Pekerjaan
Pengelasan di Galangan Kapal. Semoga dengan digunakannya pedoman ini dapat menjadi
acuan bagi setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan pengelasan ini
Nurul Amalia
Table of Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................. 5
IDENTIFIKASI BAHAYA ................................................................................................................ 5
BAB III .............................................................................................................................................. 10
TINDAKAN PENCEGAHAN.......................................................................................................... 10
BAB IV .............................................................................................................................................. 12
KOMPONEN BIAYA PENCEGAHAN .......................................................................................... 12
A. KOMPONEN BIAYA PENCEGAHAN .............................................................................. 12
BAB V ................................................................................................................................................ 15
PROSEDUR PENGERJAAN PENGELASAN ............................................................................... 15
BAB VI .............................................................................................................................................. 16
PENUTUP ......................................................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
Keselamatan dan Kesehatan kerja bagi seorang tenaga kerja tentunya sangat
diperlukan, mengapa demikian? Karena hal tersebut berhubungan langsung dalam
mempengaruhi pelaksanan proses konstruksi suatu pekerjaan. Kesehatan dan keselamatan
kerja harus diperhatikan oleh setiap tenaga kerja agar proses produksi dalam pekerjaan dapat
berjalan dengan aman dan baik.
Di era sekarang ini Teknik las telah digunakan secara luas dalam proses penyambungan
bagian – bagian konstruksi bangunan baja dan konstruksi mesin. Luasnya penggunaan
teknologi ini disebabkan karena bangunan ataupun mesin yang dibuat dengan menggunakan
Teknik penyambungan ini menjadi lebih ringan dan proses pembuatannya juga lebih sederhana
sehingga biaya yang dibutuhkan menjadi lebih murah. Penggunaan teknologi las dalam
pengerjaan konstruksi semakin luas, terlebih dalam dunia perkapalan. Proses pengelasan
sangat diperlukan pada konstruksi suatu kapal. Pada proses pengelasan tentunya kita harus
mematuhi prosedur yang telah ditetapkan. Proses pengerjaan pengelasan tentunya umum kita
dapatkan di Galangan kapal pada proses pembuatan kapal. Tetapi meskipun mempermudah
pekerjaan konstruksi, pengaplikasian teknologi pengelasan yang kurang baik dapat
menyebabkan masalah – masalah baik itu masalah pada struk dan hasil lasnya hingga masalah
pada keselamatan dan Kesehatan pekerja pengelasan itu sendiri.
BAB II
IDENTIFIKASI BAHAYA
Identifikasi bahaya adalah Upaya sistematis untuk mengetahui potensi bahaya yang ada
dilingkungan kerja. Dengan mengetahui sifat dan karakteristik bahaya – bahaya, kita dapat
lebih berhati – hati, waspada, dan melakukan Langkah – Langkah pengamanan agar tidak
terjadi kecelakaan. Adapun bahaya – bahaya yang berpotensi terjadi di Galangan kapal akibat
dari proses pengerjaan pengelasan yaitu:
A. Bahaya Ledakan
Bahaya ledakan yang sering terjadi yaitu pada proses pengelasan produk yang
berbentuk tangki atau bejana bekas tempat penyimpanan bahan – bahan yang mudah
menyala atau terbakar. Berikut adalah beberapa bahaya ledakan pengelasan yang
perlu diwaspadai :
• Ledakan tabung gas, Pengelasan dengan menggunakan tabung gas
seperti oksigen. Gas pengelasan dapat berbahaya jika tabung tersebut
mengalami kebocoran atau terkena panas berlebih. Kombinasi gas yang
mudah terbakar dan oksigen dapat menjadi pemicu yang menyebabkan
kecelakaan hebat jika terdapat kebocoran atau penggunaan yang salah.
• Ledakan Debu Logam, Ketika logam dalam serbuk atau debu terdispersi
di udara maka ledakan dapat terjadi jika bersamaan dengan itu terjadi
pengapian atau panas yang cukup tinggi. Dikarenakan debu logam
seperti aluminium sangat mudah terbakar dan bisa menghasilkan
ledakan yang sangat keras.
• Ledakan Bahan Kimia, Beberapa pengelasan biasanya juga melibatkan
penggunaan bahan kimia berbahaya seperti pelarut atau bahan pengikat.
Jika bahan kimia terkena panas berlebih atau terjadi reaksi yang tidak
terkendali maka dapat menyebabkan ledakan atau pelepasan gas
beracun.
• Eliminasi Bahaya
Eliminasi merupakan suatu pengendalian resiko yang bersifat permanen dan
harus dicoba untuk diterapkan sebagai pilihan perioritas utama. Eliminasi dapat dicapai
dengan memindahkan obyek kerja atau system kerja yang berhubungan dengan tempat
kerja.
• Substitusi
Cara pengendalian ini adalah dengan menggantikan bahan - bahan dan
peralatan yang lebih berbahaya dengan bahan – bahan dan peralatan yang kurang
berbahaya.
• Pengendalian Teknis
Pengendalian rekayasa Teknik termasuk mengubah struktur obyek kerja untuk
mencegah seseorang terpapar potensi bahaya. Cara pengendalian yang dilakukan
adalah dengan pemberia pegaman mesin, penutup ban berjalan, pemberian alat bantu
mekanik, pemberian absorber suara, pondasi mesin dengan cor beton, dan lain – lain.
• Isolasi
Cara pengendalian yang dilakukan dengan memisahkan seseorang dari obyek
kerja, seperti menjalankan mesin – mesin di tempat tertutup menggunakan remote
control.
• Pengendalian Administrasi
Pengendalian yang dilakukan adalah dengan menyediakan suatu system kerja
yang dapat mengurangi kemungkinan seseorang terpapar potensi bahaya yang
tergatung dari perilaku pekerjanya dan memerlukan pengawasan yang teratur untuk
dipatuhinya pengendalian administrasi ini.
• Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri yang digunakan untuk membatasi antara terpaparnya tubuh
dengan potensi bahaya yang diterima oleh tubuh.
BAB IV
KOMPONEN BIAYA PENCEGAHAN
Cost Of Safety, biaya ini sendiri adalah seluruh biaya yang terjadi, baik untuk Upaya
pencegahan terjadinya kecelakaan maupun biaya kecelakaan yang terjadi, termasuk
dampaknya. Biaya keamanan dibagi menjadi 2 golongan yaitu Direct Cost dan Indirect Cost
of Safety.
Direct Cost Of Safety adalah biaya langsung yang berkaitan dengan keamanan
konstruksi, termasuk biaya – biaya atas kecelakaan yang terjadi. Biaya – biaya ini relative lebih
mudah dihitung, antara lain :
Sedangkan Indirect Cost of Safety adalah biaya – biaya yang secara tidak langsung
berkaitan dengan keamanan, termasuk dampak dari kecelakaan yang terjadi. Biaya ini sulit
untuk dihitung maupun diperkirakan. Biaya ini bisa mecapai kurang lebih 4 sampai 17 kali
lebih besar dari direct cost of safety. Yang termasuk dalam biaya ini, antara lain adalah :
• Biaya Personil K3
Personil K3 pada suatu pengerjaan pengelasan terdiri dari :
1. Manager K3
2. Inspektur K3
3. Supervisor Pengelasan
4. Pekerja Pengelasan
Keselamatan dan Kesehatan kerja bagi seorang tenaga kerja tentunya sangat
diperlukan, Karena hal tersebut berhubungan langsung dalam mempengaruhi
pelaksanan proses konstruksi suatu pekerjaan. Kesehatan dan keselamatan kerja harus
diperhatikan oleh setiap tenaga kerja agar proses produksi dalam pekerjaan dapat
berjalan dengan aman dan baik.