Anda di halaman 1dari 50

Laporan Tugas Rencana Garis

LAPORAN TUGAS GAMBAR RENCANA GARIS

KAPAL CONTAINER “ DRAGON SHIP “

MOHAMAD DICKI ARDIANSSAH


NRP. 0322040020

PROGRAM STUDI D4 – TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALANiNEGERI SURABAYA
0322040020
2023
Laporan Tugas Rencana Garis
MOHAMAD DICKI A LAPORAN TUGAS GAMBAR RENCANA GARIS

NRP. 0322040020 KAPAL CONTAINER “ DRAGON SHIP “

ii
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis
ss

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS GAMBAR RENCANA GARIS


KAPAL CONTAINER “DIRAGON SHIIP”

DISUSUN OLEH :
NAMA : MOHAMAD DICKI ARDIANSAH
NRP : 0322040020
PROGRAM STUDI : D4 – TEKNIK PERMESINAN KAPAL
JURUSAN : TEKNIK PERMESINAN KAPAL

Surabaya, 4 mei 2023

Mahasiswa

MOHAMAD DICKI ARDIANSAH


NRP. 0322040020

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. M. Muhadi Eko Prayitno, M .MT I PUTU ARTA WIBAWA, S.T.M.T


NIP. 19561220198401001 NIP. 197306101999031002

PROGRAM STUDI D3 – TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
iii
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis
2020

iv
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmad, hidayah dan anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Rencana Garis (Lines Plan) tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Tugas ini terdiri dari penentuan Curve of Sectional Area (CSA) dengan
menggunakan metode Hamplin, bentuk lambung kapal yang diperoleh berdasarkan
perencanaan garis air muat pada masing – masing station dan perancangan Body
Plan yang pada akhirnya diproyeksikan menjadi Sheer Plan (bow – bow buttock
line) dan Half Breadth Plan. Keseluruhan bentuk perancangan dikoreksi
sedemikian rupa sehungga memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa perencanaan ini masih jauh dari kata
sempurna sehingga penulis sangat mengharapkan kritik, saran, masukan dan
sanggahan yang bersifat membangun kearah yang lebih baik. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Bapak Ir. M. Muhadi
Eko Prayitno, M. MT dan Ibu Benedicta Dian Alfanda, ST., MT selaku dosen
pembimbing Tugas Rencana Garis (TRG) serta rekan – rekan yang telah
memberikan bantuan berupa masukan dan motivasi pada saat diskusi.

Semoga laporan tugas rencana garis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
maupun penulis untuk tugas perencanaan selanjutnya.

Surabaya, 3 Mi 32023

MOHAMAD DICKI A

v
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

DAFTAR ISI

Cover …………………………………………………………………………… ii
Lembar Pengesahan ………………………………………………………...… iii
Kata Pengantar ………………………………………………………………... iv
Daftar Isi ………………...….….……………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….... 1
1.1 Pengertian / Definisi Rencana Garis ……………………………... 1
1.2 Latar Belakang ………………………………………………...… 3
1.3 Permasalahan ………………………………….………………… 4
1.4 Tujuan ……………………………………………..…………….. 4
1.5 Sistematika Laporan …………………………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………..…….. 5


2.1 Ukuran Utama Kapal ……………………………………………. 5
2.2 Potongan – potongan Badan Kapal ……………………………… 8
2.3 Koefisien Bentuk Kapal ………………………………………… 9
2.4 Komponen – komponen Linesplan …………………………..… 11

BAB III PROSES DAN PERHITUNGAN RENCANA GARIS …………... 16


3.1 Flowchart Pebuatan Rencana Garis …………………………..… 16
3.2 Perhitungan Rencana Garis …………………………………….. 18
1. Menghitung Lwl dan L displacement ……………………….. 18
2. Menghitung Speed Ratio …………………………….……… 18
3. Menentukan Luas Midship (Am) ………………………….... 20
4. Menentukan Menghitung Luas Displacement Kapal (Vdspl) .. 20
5. Menentukan % Luas dan Luas Tiap – Tiap Station
Berdasarkan Diagram NSP …………………………….....… 20
6. Menentukan Letak LCB Berdasarkan Diagram NSP ……..… 21
7. Menghitung Vdspl ……………………………….………….. 21
8. Menentukan Letak LCB (Tabel) ……………………………. 22
9. Mengggambar Diagram CSA dan koreksi ulang displacement 23
10. Transformasi ( Merubah ) Diagram CSA (Curve of Sectional
Area ) menjadi CSA Lwl dan Lpp …………………………. 25
11. Pembuatan A/2T dan B/2 …………………………………… 27
12. Penggambaran Linggi Haluan dan Buritan ……………..…… 30
13. Membuat Bdeck / 2 ……………………………………..…… 30

vi
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pengertian / Definisi Rencana Garis


Sisi luar lambung kapal berbentuk lengkung pada beberapa kasus
terdapat tekukan, penggambaran lambung kapal pada sebidang kertas
gambar dinamakan rencana garis (lines plan/ship’s lines/lines), bentuk
lambung kapal secara umum harus mengikuti kebutuhan daya apung,
stabilitas, kecepatan, kekuatan mesin,olah gerak dan yang penting adalah
kapal bisa dibangun.
Gambar rencana garis (lines plan) adalah suatu gambar yang
terdiri dari bentuk lengkung potongan badan kapal, baik potongan vertical
memanjang (Sheer Plan), potongan secara horizontal memanjang (Half
Breadth Plan), maupun potongan secara melintang badan kapal (Body
Plan). Terdiri dari proyeksi ortographis/siku-siku dari
interseksi/perpotongan antara permukaan/surface lambung kapal dan tiga
set bidang yang saling tegak lurus.

Gambar 1.1 Gambar proyeksi badan kapal

Rencana sheer (Sheer Plan) menunjukkan interseksi/perpotongan


antara permukaan/surface lambung kapal dengan bidang tengah/centreplane
– sebuah bidang vertical pada garis tengah/centreline kapal – dan bidang
tegak/buttockplane yang sejajar dengannya (centreplane). Interseksi dengan
bidang tengah akan menghasilkan profil haluan/bow(stem) dan buritan

1
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

(stern). Rencana Sheer untuk kapal komersial digambar dengan meletakkan


haluan kapal/bow section pada sisi kanan.
Rencana garis air (Half Breadth/Waterlines Plan) menunjukkan
interseksi permukaan lambung kapal dengan bidang yang sejajar bidang
dasar/baseplane horizontal, bidang dasar/baseplane adalah bidang
horizontal yang melalui garis dasar/baseline. Interseksi dengan bidang-
bidang tersebut akan menghasilkan rencana garis air.
Body Plan menunjukkan bentuk dari station/section yang
merupakan interseksi antara permukaan lambung kapal dengan bidang yang
tegak lurus dengan bidang tegak/buttockplane dan bidang garis
air/waterlineplane. Pada umumnya penggambaran body plan dibagi dua sisi
kiri dan sisi kanan, sisi kiri untuk setengah bagian belakang dan sisi kanan
untuk setengah bagian depan.
Jumlah station/section pada umumnya 21 buah, antara garis tegak
depan dan garis tegak belakang dibagi 20 interval, indentifikasi station
dimulai dari AP (station nomor nol) hingga FP (station nomor 20).

Gambar 1.2 Gambar proyeksi badan kapal

2
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

1.2 Latar Belakang


Untuk memahami dalam proses perancangan Lines Plan maka
diperlukan filosofi pemahaman dasar-dasar perancangan Lines Plan. Dalam
mencapai pemahaman dasar-dasar perancangan Lines Plan, metodologi
langkah-langkah perancangannya pada tahap perhitungan – perhitungan
diaksanakan dengan cara memasukkan data di Excel, selanjutnya proses
perencanaan Body Plan, Half Breadth Plan, dan Sheer Plan dilaksanakan
dengan menggunakan Auto-cad.
Perancangan Linesplan secara manual, tanpa memakai soft-ware (
maxsurf ), pada umumnya memakai Metode Diagram NSP atau Metode
Sceltema D.H. Dalam buku Langkah-Langkah perencangan Lines Plan ini
yang dipakai adalah “Metode Diagram NSP”.
Dalam proses pembangunan baru maupun modifikasi/konversi
Offshore Floating Structure, mutlak diperlukan Lines Plan dalam format
gambar autocad maupun dalam format pemodelan maxsurf untuk
menghitung/mendesain tahapan materi-materi berikutnya antara lain:
Hydrostatic/Bonjean, Resistance and Propulsion System, General
Arrangement, Tank Capacity Plan, Engine Room Lay-out, Construction
Profile, Shell Expansion, Midship/Frames Section, Prelimanary Stability,
Damage Stability/Stability Booklet, dll.
Berdasarkan latar belakang seperti tersebut diatas, betapa
pentingnya filosofi pemahaman Perancangan Lines Plan bagi para
mahasiswa, praktisi, serta engineer baik yang beraktifitas di bidang
perencanaan, pembangunan maupun pengawasan.
Dengan diperolehnya pemahaman dasar-dasar perancangan Lines
Plan yang dilaksanakan dengan perhitungan secara manual maka
diharapkan tercapainya basic philosophy pemahaman Lines Plan secara
mendalam, sehingga nantinya pada saat merancang Lines Plan dengan
menggunakan “software“ (maxsurf ,dll) akan lebih memahami, lebih
mudah, cepat dan dapat diperoleh hasil Lines Plan yang optimal dan akurat.

3
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

1.3 Permasalahan
Dalam tugas rencana garis ini hal yang menjadi permasalahan adalah
penghitungan besaran-besaran dalam kapal yang mana data-data utama dari
kapal telah ditentukan dari Kakak Tingkat terdahulu. Serta penggambaran
rencana garis tersebut.

1.4 Tujuan
Tujuan dalam tugas rencana garis ini adalah agar mahasiswa mampu
dalam :
a. Mengerti dan memahami masalah rencana garis.
b. Menguasai cara merencanakan garis yang dipakai dalam
pembuatan kapal.
c. Dapat menyusun laporan.
d. Memenuhi mata kuliah Tugas Rencana Garis.

1.5 Sistematika Laporan

Laporan Tugas Rancang I ini tersusun atas lembar pengesahan tugas,


abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, pendahuluan, perhitungan
pembuatan Curve of Section Area (CSA), perhitungan garis air (water line),
perhitungan jari-jari bilga, merencanakan body plan, perhitungan chamber,
kemudi, dan lampiran yang terdiri atas lampiran koreksi body plan, gambar
body plan, gambar Curve of section Area (CSA), daftar pustaka dan
lampiran.

4
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ukuran Utama


➢ Length Between Perpendicular (Lpp)
- Panjang Kapal antara dua garis tegak buritan dan garis tegak haluan yang
diukur pada garis air muatPanjang kapal yang menghubungkan antara 2
garis tegak yaitu jarak horizontal antara garis tegak depan/haluan/(FP)
dengan garis tegak belakang/buritan/(AP).
- After Perpendicular (AP)Adalah garis tegak buritan yaitu garis tegak
yang terletak berimpit pada sumbu poros kemudi.
- Fore Perpendicular (FP)Adalah garis tegak haluan yaitu garis tegak yang
terletak pada/melalui titik potong antara linggi haluan dengan garis air
pada sarat air muatan penuh yang telah direncanakan.(Lihat Gambar 2.1)
➢ Length of Water Line (Lwl)
Lwl adalah panjang garis air yang diukur mulai dari perpotongan
linggi buritan dengan garis air pada sarat sampai dengan pada perpotongan
linggi haluan dengan garis air / FP (jarak mendatar antara kedua ujung garis
muat). Sebagai pendekatan, panjang garis air dapat dirumuskan sebagai
fungsi dari Lpp sebesar 4% yaitu :
LWL = Lpp + (2 ÷ 4)% Lpp…. (m)
(Lihat Gambar 2.1)
➢ Length of Displacement (Ldisp)
Adalah panjang kapal imajiner yang terjadi karena adanya
perpindahan fluida sebagai akibat dari tercelupnya badan kapal. Dalam
kaitan perancangan Lines Plan dengan metode diagram NSP, panjang ini
digunakan untuk menentukan seberapa besar luasan-luasan bagian yang
tercelup air, pada saat Ldisp dibagi menjadi 20 station.Panjang displacement
dirumuskan sebagai rata-rata antara Lpp dan LWL, yaitu:
Ldisp = ½ (Lpp + Lwl)…. (m)
(Lihat Gambar 2.1)

5
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

➢ Length Over All (Loa)


Adalah panjang keseluruhan kapal yang diukur dari ujung bagian
belakang kapal sampai dengan ujung bagian depan badan kapal.(Lihat
Gambar 2.1)
➢ Breadth (B)
Breadth adalah lebar kapal yang merupakan jarak mendatar dari
gading utama (midship) yang diukur pada bagian luar gading ( tidak
termasuk tebal pelat lambung ).(Lihat Gambar 2.1)
➢ Depth (H)
Tinggi geladak utama (main deck) kapal adalah jarak vertikal yang
diukur pada bidang tengah kapal (midship) dari atas keel (lunas) sampai sisi
atas geladak di sisi kapal.(Lihat Gambar 2.1)
➢ Draught / Draft (T)
Sarat air kapal yaitu jarak vertikal yang diukur dari sisi atas lunas sampai
dengan garis air/ waterline pada bidang tengah kapal (midship).(Lihat
Gambar 2.1)
➢ Service Speed (Vs)
Kecepatan dinas adalah kecepatan operasional kapal saat berlayar di
laut. Kecepatam dinas umumnya (60÷80)% kecepatan maximum.
➢ Displacement ()
Merupakan berat keseluruhan badan kapal termasuk didalamnya
adalah konstruksi badan kapal, permesinan dan sistemnya, elektrikal dan
sistemnya, forniture dan interior, crew dan bawaannya, logistic, bahan
bakar, pelumas, air tawar, dan muatan kapal. Dengan difinisi diatas, satuan
displacement adalah ton. Displacement dapat dirumuskan sebagai berikut:
Δ = LWT+ DWT
= LWL x B x T x Cb x γair laut ….(ton)
= ∇x γair laut ….. (ton)

6
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

➢ Volume Displacement (∇)


Adalah volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya
bagian badan kapal yang tercelup di bagian bawah permukaan air, yang
dirumuskan sebagai :
∇= LWL x B x T x Cb…. (m3)
➢ Light Weight (LWT)
Adalah berat komponen-komponen dalam kapal yang tidak berubah
dalam fungsi waktu operasional kapal. Secara umum yang termasuk dalam
LWT adalah berat-berat konstruksi badan kapal, mesin induk dan
sistemnya, mesin bantu dan sistemnya, pompa-pompa dan sistemnya,
elektrikal dan sistemnya, permesinan gladak, perlengkapan keselamatan,
interior/furniture kapal, serta ditambah juga perlengkapan lainnya.
➢ Dead Weight (DWT)
Adalah berat komponen-komponen dalam kapal yang bisa berubah
dalam fungsi waktu operasional kapal. Secara umum yang termasuk dalam
DWT adalah berat-berat muatan kapal, bahan bakar, pelumas, air tawar,
bahan-bahan logistic, crew dan bawaannya.

Gambar 2.1 Ukuran utama kapal

7
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

2.2 Potongan-Potongan Badan Kapal


Dalam perancangan floating offshore structures khususnya pada
tahapan perancangan Lines Plan, perlu dipahami beberapa macam
potongan-potongan badan kapal sebagai berikut seperti dijelaskan oleh
Bryan Barrass dan D.R Derrett (2006) dalam bukunya yang berjudul Ship
Stability for Masters and Mates, Sixth Edition.
➢ Station
- Station merupakan bidang penampang melintang sepanjang kapal dari
belakang (buritan) sampai depan (haluan). Selain itu, merupakan
potongan-potongan vertical melintang sepanjang kapal.
- Pada umumnya panjang kapal (Lpp) dibagi menjadi 20 station dari AP
sampai dengan FP dengan jarak antar station sama.
- Station no.10 yang merupakan bagian melintang tengah kapal disebut
sebagai “Midship Section”. Luasan bidang/station no.10/ luasan
bidang tengah kapal disebut sebagai “Midship Section Area”.
- Bagian badan kapal dari station AP sampai dengan station FP disebut
sebagai “Main Part”. Sedangkan bagian badan kapal di daerah
belakang (buritan) yaitu dari station AP sampai dengan ujung buritan
kapal disebut sebagai “Cant Part”. Panjang Cant Part ini diberi notasi
Lcp, dimana Lcp = Lwl - Lpp.
➢ Buttock Line
Adalah bidang penampang vertical memanjang, merupakan
potongan-potongan vertical memanjang kapal. Pada umumnya dalam
perancangan Lines Plan, dari bagian tengah memanjang kapal (center line)
kesamping kanan atau kiri lambung 14 kapal dibuat potongan-potongan
buttock line seperti BL-0m; BL-1,8m; BL-3,6m; BL-5,4m; BL-7,2m; BL-
10,2m; dst,melebar sampai dengan lambung kanan/kiri kapal. Jadi, dalam
hal ini BL-0m berada tepat/berimpit pada center line (C ).
➢ Water Line
- Adalah bidang penampang horizontal memanjang kapal, merupakan
potongan-potongan horizontal memanjang kapal dari bagian dasar
badan kapal sampai dengan sarat air (draft) maksimum.

8
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

- Pada umumnya dalam perancanaan Lines Plan dibuat


potonganpotongan horizontal memanjang kapal dari bidang dasar
kapal (base line) seperti WL-0,4m; WL-0,8m; WL-1,8m; WL-2,8m;
dst, sampai dengan sarat air (draft) maksimum. Jadi dalam hal ini,
WL- 0m merupakan bidang dasar badan kapal.
- Bidang penampang horizontal memanjang kapal pada posisi sarat air
maksimum pada umumnya disebut sebagai “Water Plane Area”
(WPA).
2.3 Koefisien Bentuk Kapal
➢ Block Coeffisient (Cb)
Adalah perbandingan antara volume kapal dengan hasil kali antara
panjang, lebar dan sarat kapal, (Gambar 2.2). Koefisien blok ini
menunjukkan kerampingan kapal. Rumusnya yaitu :
𝐶𝑏 = ∇
𝐿𝑤𝑙 𝑥 𝐵 𝑥 𝑇

Gambar 2.2 Block Coefficient

➢ Prismatic Coeffisient (Cp / )


Merupakan perbandingan antara bentuk kapal di bawah sarat dengan
sebuah prisma yang dibentuk oleh bidang tengah kapal.(Gambar 2.3).
- Prismatic Coeffisient of Perpendicular (CpLpp)
CpLpp = CbLpp / Cm
- Prismatic Coeffisient of Water Line ( CpLwl)
CpLwl = CbLwl / Cm
- Prismatic Coeffisient of Displacement (CpLdisp)
CpLdisp = CbLdisp / Cm

9
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

Gambar 2.3 Prismatic Coefficient

➢ Midship Coeffisient ( Cm / )
Merupakan perbandingan antara luas penampang menghitung
tengah kapal (Midship Area) dengan luasan suatu bidang yang lebarnya B
dan tingginya T pada penampang melintang tengah kapal. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada (Gambar 2.4).
𝐶𝑚 = 𝐴𝑚
𝐵𝑥𝑇

Gambar 2.4 Midship Section

➢ Waterline Coefficient (Cw)


Waterline Coefficient adalah perbandingan antara luar bidang garis
air dibagi dengan luasan bidang yang panjangnya LWL dikalikan dengan
lebarnya B. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Gambar 2.5).
𝐶𝑤 = 𝑊𝑃𝐴
𝐿𝑤𝑙 𝑥 𝐵

10
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

Gambar 2.5 Water Plane Area

➢ Radius Bilga (R)


Adalah jari-jari lengkung bagian penampang menghitung tengah
kapal yang menghubungkan antara bagian samping dan bagian dasar kapal,
yang dirumuskan sebagai :

0,5 [(𝐵𝑥𝑇)] − 𝐴𝑚
𝑅=√
(1 − 0,25𝜋)

Keterangan :
B/2 = setengah lebar kapal
T = sarat
a = rise of floor
R = jari-jari bilga
M = pusat kelengkungan
bilga

Gambar 2.6 Radius Bilga

2.4 Komponen – Komponen Lines Plan


➢ Curve of Sectional Area (CSA)
Curve of sectional Area atau CSA adalah kurva yang menunjukan
area (luasan) pada tiap-tiap station . Cara pembuatannya adalah panjang
kapal (Lpp) dibagi menjadi 20 station (st0 – st20 ) dengan mencari
presentase area setiap station terhadap luas midship dengan menggunakan
diagram NSP , yaitu dengan cara menghitung nilai dari
𝑉s/√𝐿 , kemudian membuat garis datar dari nilai 𝑉s/√𝐿itu. Dari garis
mendatar tersebut akan didapatkan nilai 𝛿𝜙 presentase luas tiap station (st0
– st20) terhadap luas midship , dan letak titik tekan memanjang (LCB).

11
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

➢ Body Plan
Body plan adalah bentuk potongan-potongan melintang station-
station pada kapal dari pandangan depan maupun belakang. Jadi body plan
adalah potongan-potongan badan kapal secara melintang.

Gambar 2.7 Body Plan

Gambar pada body plan biasanya hanya digambar setengah dari


keseluruhan garis potongan melintang kapal untuk setiap station,
maksudnya adalah gambar body plan kapal untuk setiap station digambar
dari centerline sampai dengan lebar sisi kapal. Hal ini dimaksudkan agar
gambar tidak penuh dengan garis-garis sebenarnya saling bersimentri antara
sisi kiri (port side) dan sisi kanan (starboard side). Kemudian pada sisi kiri
centerline pada gambar body plan adalah garis-garis proyeksi pada station-
station dibelakang midship, sedangkan pada sisi kanan centerline pada
gambar body plan adalah garis-garis proyeksi pada station-station didepan
midship.
Pada gambar body plan terdapat garis-garis proyeksi setiap station
secara melintang kapal yang berupa garis-garis lengkung, garis-garis air
(water line) yang berupa garis-garis horizontal, garis-garis buttockline yang
berupa garis-garis vertikal, sent line yang berupa garis diagonal, dan
fairness line yang dibentuk dari titik-titik perpotongan antara 𝐴/2𝑇 dengan
garis body plan disetiap stationnya.

12
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

➢ Half Breadth Plan


Half Breadth plan merupakan gambar potongan-potongan horizontal
memanjang kapal jika dilihat dari atas pada setiap garis air (waterline) . Jadi
half breadth plan adalah potongan-potongan bentuk kapal secara horizontal
memanjang.

Gambar 2.8 Half Breadth Plan

Gambar half breadth plan pada umumnya hanya digambar setengah


dari keseluruhan garis proyeksi kapal , yaitu dari centerline sampai dengan
lebar sisi kapal. Kemudian pada sisi atas dari centerline pada gambar half
breadth plan adalah garis-garis proyeksi pada tiap-tiap waterline ,sedangkan
pada sisi bawah dari centerline padagambar half breadth plan adalah garis
sent line yang jaraknya dari masing-masing station yang telah diukur
berdasarkan gambar bodyplan. Pada gambar half breadth plan terdapat
garis-garis proyeksi setiap waterline secara horizontal memanjang kapal
yang berupa garis-garis lengkung, garisgaris bodyplan yang berupa garis-
garus vertikal, garis buttockline yang berupa garis-garis horizontal, dan sent
line yang berupa garis lengkung.
➢ Sheer Plan
Sheer plan ini merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat dari
samping pada setiap buttockline . Jadi sheer plan adalah potonganpotongan
bentuk kapal secara vertikal memanjang. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar 2.9

13
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

Gambar 2.9 Sheer Plan

Pada gambar sheer plan terdapat garis-garis proyeksi setiap buttock


line secara vertikal memanjang kapal yang berupa garis-garis lengkung,
garis-garis body plan yang berupa garis-garis vertikal, garis-garis half
breadth plan yang berupa garis-garis horizontal. Biasanya pada
stationstation parallel middle body dipotong dan dihilangkan yang
kemudian menjadi ruang kosong pada gambar. Ruang kosong ini kemudian
diisi oleh gambar body plan yang sebelumnya sudah digambar. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan dalam penarikan garis-garis proyeksi ke
masing-masing garis (body plan, half breadth, dan sheer plan). Selain itu
juga untuk menghemat ruang dari kertas.

➢ Geladak Utama
Geladak utama merupakan deck utama yang berada dipermukaan
air. Geladak Utama secara memanjang maupun melintang dibuat
melengkung agar air laut tidak sampai naik ke atas geladak, kalaupun air
laut naik ke atas kapal, lengkungan ini berfungsi agar air laut cepat keluar
kembali dari atas geladak utama.
➢ Lengkung Memanjang Geladak Utama (Sheer)
Lengkung geladak secara memanjang biasa disebut sebagai “
Sheer”. Pada perkembangannya, khusus untuk kapal jenis tanker tidak perlu
dibuat garis miring memakai sheer Jadi tidak mempunyai lengkung geladak.
Hal ini berdasarkan pertimbangan utama agar dalam tangkitangki muatan
cair tidak ada permukaan bebas cairan.

14
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

➢ Lengkung Melintang Geladak Utama (Chamber)


Selain membuat lengkung secara memanjang, geladak utama juga
perlu dibuat lengkung secara melintang. Titik lengkung geladak berada pada
pada tengah-tengah geladak utama (centerline). Besarnya tinggi lengkungan
tergantung pada lebar kapal yang nilainya ditentukan sebagai chamber yang
nilainya seperlimapuluh lebar geladak di detiap satuan memanjang kapal.
➢ Geladak Akil (Forecastle Deck)
Geladak Akil atau Forecastle deck (Gambar 2.10) adalah geladak
yang berada di bagian depan kapal berfungsi untuk mengurangi atau
mencegah air laut masuk melalui haluan kapal. Dimana perencanaannya
yaitu setinggi 2,25÷2,50m di atas main deck, dan panjangnya dimulai dari
linggi haluan sampai collision bulkhead. (Jarak collision bulkhead dari FP
adalah 0,1÷0,15 LPP dimana collision bulkhead terletak pada nomor
gading, bukan nomor station).

Forecastle Deck

Gambar 2.10 Forecastle Deck

➢ Geladak Kimbul (Poop Deck)


Poop Deck adalah super structure yang berada pada bagian buritan kapal.
Fungsinya sama seperti forecastle deck pada haluan. Perencanaannya dalah
setinggi 2,25 ÷ 2,50m diatas geladak utama (upper deck side line). Panjang dari
geladak ini dimulai dari ujung belakang umumnya sampai dengan sekat kamar
mesin, dimana sekat kamar mesin diletakan pada nomor gading, bukan nomor
station. Sebagai perkiraan awal, dapat dipakai estimasi pendekatan panjang kamar
mesin 17÷23% LPP dihitung dari AP.

Gambar 2.11 Poop Deck


15
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

BAB III
PROSES DAN PERHITUNGAN RENCANA GARIS

3.1 Flowchart Pembuatan Rencana Garis


DIAGRAM ALIR MERENCANAKAN RENCANA GARIS (1)
MULAI

MEMILIH KAPAL PEMBANDING :


1. TIPE KAPAL
2. Lpp
3. B
4. H
5. T
6. Vs

MENGHITUNG ANGKA FROUDE

MENGHITUNG KOEFISIEN BLOK

MENGHITUNG KOEFISIEN MIDSHIP

MENGHITUNG KOEFISIEN BIDANG GARIS AIR

MENGHITUNG KOEFISIEN PRISMATIK MEMANJANG KESELURUHAN

MENGHITUNG LONGITUDINAL CENTRE OF BOUYANCY

MENGHITUNG KOEFISIEN PRISMATIK MEMANJANG BAGIAN DEPAN DAN BELAKANG

MENGHITUNG LUAS MIDSHIP

MENGHITUNG PROSENTASE LUAS TIAP STATION SEBAGAI PROSENTASE LUAS MIDSHIP

MENGGAMBAR CURVE OF SECTIONAL AREA PADA Lwl

KOREKSI DISPLASEMEN  0.5% ?


DAN KOREKSI LCB  0.1% ?

TIDAK
YA

MENGGAMBAR BIDANG GARIS AIR

KOREKSI BIDANG GARIS AIR  0.5% ?

TIDAK
YA

16
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis
DIAGRAM ALIR MERENCANAKAN RENCANA GARIS (2)

MENGGAMBAR STATION - STATION

MENGGAMBAR SHEER PLAN


1. MENGGAMBAR PEMBAGIAN GARIS AIR
2. UPPER DECK SIDE LINE
3. UPPER DECK CENTRE LINE
4. FORE CASTLE DECK SIDE LINE
5. POOP DECK SIDE LINE
6. BULWARK
7. MENGGAMBAR LINGGI BURITAN
8. MENGGAMBAR LINGGI HALUAN

MENGGAMBAR BODY PLAN


1. MENGGAMBAR STATION-STATION
2. MENGGAMBAR PEMBAGIAN GARIS AIR
3. MENGGAMBAR PEMBAGIAN BUTTOCK LINE
4. UPPER DECK SIDE LINE
5. FORE CASTLE DECK SIDE LINE
6. POOP DECK SIDE LINE
7. BULWARK

MENGGAMBAR HALF BREADTH PLAN


1. MENGGAMBAR PEMBAGIAN BUTTOCK LINE

PADA HALF BREADTH PLAN


1. MENGGAMBAR LENGKUNGAN GARIS AIR - GARIS AIR
2. MENGGAMBAR LENGKUNGAN UPPER DECK SIDE LINE
3. MENGGAMBAR LENGKUNGAN FORE CASTLE DECK SIDE LINE
4. MENGGAMBAR LENGKUNGAN POOP DECK SIDE LINE
5. MENGGAMBAR LENGKUNGAN BULWARK

PADA SHEER PLAN


1. MENGGAMBAR LENGKUNGAN BOW LINE DAN BUTTOCK LINE

MENGISI TABEL :
1. HALF BREADTH FROM CENTRE LINE
2. HEIGH ABOVE BASE LINE

SELESAI

17
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

3.2 Perhitungan Rencana Garis

Nama Kapal : “ DRAGON SHIP”


Type Kapal : CONTAINER

3.2.1 Ukuran Utama :


- Tonnage ( GRT ) : - Ton
- Bobot Mati (DWT) : - Ton
- Panjang ( Loa ) : 171,990m
- Panjang ( Lpp ) : 160 m
- Lebar ( B ) : 27,6 m
- Sarat Air ( T ) : 9,517 m
- Tinggi ( H ) : 14 m
- Kecepatan Dinas ( Vs ) : 21,7 knot

3.2.2 Langkah-Langkah
1. Menghitung Lwl dan Ldisp
LWL = LPP + ( 4% x LPP )
= 160 + ( 4 % x 160)
= 166,4 m
L displ = ½ x ( LPP + LWL ) (1 m : 3,28084 feet)
= ½ x ( 160 + 160,4 )
= 163,2 m
= 535,433088 feet

2. Menghitung Speed Ratio


Speed Ratio = Vs / ( L displ )1/2
= 21,4 / (535,433088)1/2
= 0,937793312 knot/feet

18
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

DIAGRAM NSP

Gambar 3.1 Diagram NSP

Kemudian harga dari speed ratio (Vs/L) ini di masukan ke


diagram NSP dan kita tarik garis horizontal kekanan pada diagram
NSP, dari perpotongan garis ini dengan kurva tiap-tiap station kita
tarik garis vertikal kebawah sehingga kita mendapatkan persentase
dari LCB dan tarik garis vertikal keatas sehingga memotong suatu
harga tertentu dari persentase luasan tiap-tiapstation terhadap luasan
midship, data-data tersebut dimasukkan ke dalam tabel 1 untuk
memperoleh luasan gading sebenarnya. Sehingga diperoleh harga-
harga dari koefisien midship, koefisien blok, koefisen koefisien
prismatik, persentase luasan untuk masing masing station dan letak
titik LCB.
β (Cm) : 0.983
δ (Cb) : 0.74
φ (Cp) : 0.751
% LCB : 1.85 % ( Didepan Midship )

19
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

3. Menghitung Luas Midship (Am)


A midship =BxTx
= 27,6 x 9,5 x 0.9725
= 225,445 m
4. Menghitung Luas Displacemen Kapal (Ldisp)
L displ (rumus) = L displ x B x T x 
= 163,2 x 27,6 x 9,517 x 0.59375
= 25452,64548 m3
5. Menentukan % Luas dan Luas Tiap – Tiap Station
Berdasarkan Diagram NSP
- Harga 𝑉𝑠√𝐿 masukkan pada Diagram NSP (Lihat Gambar
3.1), kemudian tarik garis horizontal ke kanan sehingga
memotong grafik-grafik station 1 s/d 19.
- Dari titik-titik perpotongan pada tiap-tiap station, tarik garis
vertikal ke atas hingga memotong garis horizontal maka akan
diperoleh hargaharga % luas untuk setiap station. Harga-
harga %luas yang diperoleh untuk setiap station ini
masukkan dalam kolom-2 tabel-1.
- Dari harga-harga % luas pada tiap-tiap station dikalikan Am
akan diperoleh harga-harga “luas untuk tiap-tiap station”
(St.0 s/d St.20).Harga-harga luas yang diperoleh untuk setiap
station ini masukkan dalam tabel-1 kolom-3.
- St.0 s/d St.20 diperoleh dari Ldispl. dibagi 20 bagian yang
berjarak sama.

Tabel 1. Prosentase Luas Tiap-Tiap Station Berdasarkan


Pembacaan Pada Diagram NSP

Station %Luas Luas (m2)


[1] [2] [3] = [2] x Am
0 0% 0,000
1 9% 22,990
2 23% 58,753
3 41% 104,733

20
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

4 58% 148,159
5 73% 186,475
6 84% 214,574
7 92,50% 236,287
8 97% 247,782
9 100% 255,446
10 100% 255,446
11 100% 255,446
12 95% 242,674
13 90% 229,901
14 80% 204,357
15 66% 168,594
16 50% 127,723
17 33% 84,297
18 19% 48,535
19 6% 15,327
20 0% 0,000

6. Menentukan Letak LCB Berdasarkan Diagram NSP (LCBNSP)


LCBNSP = %LCB x Ldisp
= -0,74% x 263,2 m
= -1,20768 m ( di depan Midship)

7. Menghitung Ldisp
Perhitungan ini berdasarkan Ldisp/20

Tabel 2. Menghitung Ldisp

Station %Luas Luas (m2) Simson Fungsi Volume


[1] [2] [3] = [2] x Am [4] [5] = [3] x [4]
0 0% 0,000 1 0
1 9% 22,990 4 91,9604869
2 23% 58,753 2 117,505067
3 41% 104,733 4 418,931107
4 58% 148,159 2 296,317125
5 73% 186,475 4 745,901727
6 84% 214,574 2 429,148939
7 92,50% 236,287 4 945,149449
8 97% 247,782 2 495,564846
9 100% 255,446 4 1021,78319
10 100% 255,446 2 510,891594
11 100% 255,446 4 1021,78319
12 95% 242,674 2 485,347014
13 90% 229,901 4 919,604869

21
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

14 80% 204,357 2 408,713275


15 66% 168,594 4 674,376904
16 50% 127,723 2 255,445797
17 33% 84,297 4 337,188452
18 19% 48,535 2 97,0694029
19 6% 15,327 4 61,3069913
20 0% 0,000 1 0
∑A*s 9333,98942

V displ (simson) = 1/3 x Hdispl x ∑A*s


= 1/3 ( 8,16 ) x 9333,98942
= 25388,45123 m3
Koreksi = |𝑉𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 − 𝑉𝑠𝑖𝑚𝑠𝑜𝑛 | 𝑥100
𝑉𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠

= |25452,64548 − 25388,45123 | 𝑥100


25452,64548

= 0,252210526 % ( Terpenuhi )
Syarat Koreksi = ± 0,5 %

8. Menentukan Letak LCB (Tabel)


Perhiutngan LCB ini juga masih berdasarkan Ldisp dan
perhiutnganya dilaksanakan secara tabulasi dengan memakai dasar /
melanjutkan (tabel 2)

Tabel 3. Menghitung LCB

Fungsi Fungsi
Station %Luas Luas (m2) Simson Lever
Volume Momen
[1] [2] [3]=[2]xAm [4] [5]=[3]x[4] [6] [7]=[5]x[6]
0 0% 0 1 0,000 -10 0
1 9% 10.9135 4 22,990 -9 -827,644
2 23% 30.222 2 58,753 -8 -940,041
3 41% 47.8515 4 104,733 -7 -2932,52
4 58% 62.9625 2 148,159 -6 -1777,9
5 73% 73.876 4 186,475 -5 -3729,51
6 84% 78.913 2 214,574 -4 -1716,6
7 92,50% 82.271 4 236,287 -3 -2835,45
8 97% 83.95 2 247,782 -2 -991,13
9 100% 83.95 4 255,446 -1 -1021,78

22
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

10 100% 83.95 2 255,446 0 0


11 100% 83.95 4 255,446 1 1021,783
12 95% 83.95 2 242,674 2 970,694
13 90% 83.95 4 229,901 3 2758,815
14 80% 83.95 2 204,357 4 1634,853
15 66% 82.271 4 168,594 5 3371,885
16 50% 76.3945 2 127,723 6 1532,675
17 33% 63.38225 4 84,297 7 2360,319
18 19% 42.8145 2 48,535 8 776,5552
19 6% 18.469 4 15,327 9 551,7629
20 0% 0 1 0,000 10 0
∑A*s 9333,98942 ∑As*N -1793,32

LCB displ = 𝛴𝐴𝑠𝑁 ∗ 𝐻𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙


𝛴𝐴𝑠

= −1793,32
∗ 8,16
9333,98942

= -1,568 m3
Koreksi = |𝐿𝐶𝐵 𝑁𝑆𝑃 − 𝐿𝐶𝐵 𝐷𝑖𝑠𝑝𝑙| ∗ 100
𝐿𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙

= −1,20768 − (−1,568)
| | ∗ 100
163,2

= -0,221 % (Tak Terpenuhi )


Syarat Koreksi = ± 0,1 %

9. Mengggambar Diagram CSA dan koreksi ulang displacement


Menggambar CSA serta melakukan koreksi ulang dilakukan
jika garis lengkung pada diagram CSA mengalami lengkungan yang
tidak sempurna serta koreksi ulang terhadap hasil koreksi yang
melebihi syarat koreksi.

23
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

Gambar 3.1 Diagram CSA sebelum dan sesudah diedit

Tabel 4. Koreksi ulang Displacement

Fungsi Fungsi
Station %Luas Luas (m2) Simson Lever
Volume Momen
[1] [2] [3]=[2]xAm [4] [5]=[3]x[4] [6] [7]=[5]x[6]
0 0% 0,000 1 0 -10 0
1 9% 21,000 4 84 -9 -756
2 23% 56,000 2 112 -8 -896
3 41% 103,733 4 414,9311071 -7 -2904,518
4 58% 146,159 2 292,3171245 -6 -1753,903
5 73% 184,475 4 737,9017272 -5 -3689,509
6 84% 212,574 2 425,148939 -4 -1700,596
7 92,50% 234,287 4 937,1494489 -3 -2811,448
8 97% 247,782 2 495,5648462 -2 -991,1297
9 100% 255,446 4 1021,783188 -1 -1021,783
10 100% 255,446 2 510,891594 0 0
11 100% 255,446 4 1021,783188 1 1021,7832
12 95% 242,674 2 485,3470143 2 970,69403
13 90% 229,901 4 919,6048692 3 2758,8146
14 80% 204,357 2 408,7132752 4 1634,8531
15 66% 168,594 4 674,3769041 5 3371,8845
16 50% 127,723 2 255,445797 6 1532,6748
17 33% 84,297 4 337,188452 7 2360,3192
18 19% 48,535 2 97,06940286 8 776,55522
19 6% 15,327 4 61,30699128 9 551,76292
20 0% 0,000 1 0 10 0
∑A*s 0 ∑As*N -1545,545

24
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

Dengan menghitung ulang Volume serta LCB Displacement


sama dengan rumus sebelumnya dengan mengganti perhitungan
sesuai data yang baru. Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.
Sebelum Diedit Sesudah Diedit
Koreksi V.Displ ±0.5 %
0.252210526 0.252210526
Koreksi LCB.Displ ±0.1 %
0.221 0,092

10. Transformasi ( Merubah ) Diagram CSA (Curve of Sectional Area )


menjadi CSA Lwl dan Lpp
Mengubah diagram CSA Displacement ke CSA Lwl dan Lpp
dengan menambahka st-2 dan st-1. Dengan begitu lengkung CSA
akan berubah seperti gambar 3.2. Sehingga data CSA di table 4 akan
berubah menjadi data yang ditunjukkan di table 5. Dan st20 menjad
FP (Front Perpendicular) dan st0 menjadi AP (After Perpendicular).

Gambar 3.2 Transformasi Diagram CSA ke CSA Lwl dan Lpp

Tabel 5. Transformasi CSA Displacement ke CSA Lwl dan Lpp


Station Luas (m2) S A*S N As*N
[1] [2] [3] [4]=[2]x[3] [5] [6]=[4]x[5]

25
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

-2 0,000 0.4 0 -10.8 0


-1 6,700 1.6 10,72 -10.4 -111,488
0 14,000 1.4 19,6 -10 -196
1 40,300 4 161,2 -9 -1450,8
2 82,100 2 164,2 -8 -1313,6
3 126,800 4 507,2 -7 -3550,4
4 166,700 2 333,4 -6 -2000,4
5 199,300 4 797,2 -5 -3986
6 223,800 2 447,6 -4 -1790,4
7 241,200 4 964,8 -3 -2894,4
8 252,100 2 504,2 -2 -1008,4
9 255,400 4 1021,6 -1 -1021,6
10 255,400 2 510,8 0 0
11 251,800 4 1007,2 1 1007,2
12 240,000 2 480 2 960
13 223,200 4 892,8 3 2678,4
14 193,900 2 387,8 4 1551,2
15 157,100 4 628,4 5 3142
16 115,500 2 231 6 1386
17 74,900 4 299,6 7 2097,2
18 39,800 2 79,6 8 636,8
19 12,7 4 50,8 9 457,2
20 0 1 0 10 0
∑A*s 9499,72 ∑As*N -5407,488

a. Koreksi Volume Waterline


Vrumus = Vwl = Lwl * B * T * δwl
Dimana :
δwl = Koefisien blok waterline
(𝐿𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙 ∗ 𝛿𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙) δdispl = Cb NSP
δwl =
𝐿𝑤𝑙
δwl = 0,582

Vrumus = Vwl = 6355,748112 m3

Vsimson = 1/3 * H.Lpp * ∑A*s


H.Lpp = Lpp / 20
= 8,000 m

Vsimson = 253332,58667 m3

Koreksi V.waterline = 𝑉𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 − 𝑉𝑠𝑖𝑚𝑠𝑜𝑛


| | 𝑥100
𝑉𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠
= 0,471694832 % (Terpenuhi)

26
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

Syarat Koreksi = ±0.5 %

b. Perhitungan LCB waterline


LCB NSP = e% * Ldispl
= -1,20768 m

LCB.wl = LCB.simson = 𝛴𝐴𝑠𝑁 ∗ 𝐻. 𝑙𝑝𝑝


𝛴𝐴𝑠
= -4,553808323

Koreksi LCB.wl = |(𝐿𝐶𝐵. 𝑛𝑠𝑝 − 𝐿𝐶𝐵. 𝑤𝑙) − 2% 𝐿𝑝𝑝| ∗ 100


𝐿𝑝𝑝
0,09133808323 %
= (Terpenuhi)
Syarat Koreksi LCB = ±0.1 %

11. Pembuatan A/2T dan B/2


a. Pembuatan A/2T
Nomor Station Luas Station A (m2) A/2T
-2 0,000 0,000
-1 6,700 0,352
0 14,000 0,736
1 40,300 2,117
2 82,100 4,313
3 126,800 6,662
4 166,700 8,758
5 199,300 10,471
6 223,800 11,758
7 241,200 12,672
8 252,100 13,245
9 255,400 13,418
10 255,400 13,418
11 251,800 13,229
12 240,000 12,609
13 223,200 11,726
14 193,900 10,187
15 157,100 8,254
16 115,500 6,068
17 74,900 3,935
18 39,800 2,091
19 12,7 0,667
20 0 0,000

27
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

b. Pembuatan B/2

Gambar 3.3 Diagram Sudut Masuk Air

Menentukan sudut masuk air


𝜑𝐿𝑝𝑝 = (𝐿𝑑𝑖𝑠𝑝𝑙 / 𝐿𝑝𝑝) ∗ 𝜑𝑛𝑠𝑝
= 0,62475
𝜑𝑓 = 𝜑𝐿𝑝𝑝 + (1.40 − 𝜑𝐿𝑝𝑝) ∗ 𝑒
= 0,61901315

• Dengan memasukan harga 𝜑f pada grafik NSP diatas maka diperoleh


sudut masuk garis air bidang depan ie = 8,5o.
• Pada FP dibuat garis memotong Lwl yang membentuk sudut ie sbesar 8o
• Dari titik-titik station ditarik garis vertikal. Direncanakan lebar /ordinat
untuk masing-masing station dengan skala lebar pada garis vertikal.
Khusus pada midship dan station kembar lebar ordinat harus = B/2 (max).
Hasil perancangan ordinat pada masing masing station dimasukan ke
tabel perhitungan
• Apabila dari titik ordinat dari station A s/d FP dihubungkan maka akan
terbentuk kurva streamline yaitu Curve of Water Plan Area

Nomor Station B/2 S (B/2)*s


-2 0 0.4 0
-1 1,2 1.6 1,92
0 2,2 1.4 3,08
1 4,8 4 19,2
2 7 2 14
3 9,2 4 36,8
4 11 2 22
5 12,1 4 48,4
6 12,8 2 25,6

28
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

7 13,2 4 52,8
8 13,6 2 27,2
9 13,8 4 55,2
10 13,8 2 27,6
11 13,5 4 54
12 13,2 2 26,4
13 12,6 4 50,4
14 11,8 2 23,6
15 10,4 4 41,6
16 8,6 2 17,2
17 6,7 4 26,8
18 4,7 2 9,4
19 2,8 4 11,2
20 0 1 0
∑(B/2)*s 594,4

Koreksi Luas Bidang Air ( Awl )


Cbwl = Cb x ( Lpp / Lwl )
= 0,571
Cwl = 0,248 + ( 0,778 Cbwl )
= 0,692170673
Awl = Lwl x B x Cwl
= 3178,89072 m2

Awl Simson = (2/3) x H.Lpp x ∑(B/2)*s


= 3170,133333 m2

Koreksi Awl = 𝐴𝑤𝑙. 𝑠𝑖𝑚𝑠𝑜𝑛 − 𝐴𝑤𝑙 ∗ 100


| |
𝐴𝑤𝑙

= -0,275485616 %
Syarat Koreksi= ±0.5 %

29
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

12. Penggambaran Linggi Haluan dan Buritan

Gambar 3.5 B Perhitungan Linggi

D = 0,65T = 5, 018 ms

a = 0,33T = 2, 5476 m

b = 0,35T = 2, 702 m

e = 0,12T = 0, 9264 m

L.gladak = 112, 5052 m

Gambar 3.6 Linggi Haluan dan Buritan

30
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

13. Membuat Bdeck/2

Gambar 3.7 Cara Pembuatan Bdeck/2


AP = 0,8 – 0,9 B = 0,8 x B = 22,08 meter

FP = 0,5 – 0,6 B = 0,5 x B = 13,8 meter

= 0,05 x Lpp = 8 meter

Nomor Station B/2 Bdeck/2


-2 0 11,000
-1 1,2 11,600
0 2,2 12,000
1 4,8 12,500
2 7 12,700
3 9,2 12,800
4 11 13,000
5 12,1 13,100
6 12,8 13,300
7 13,2 13,400
8 13,6 13,600
9 13,8 13,800
10 13,8 13,800
11 13,5 13,700
12 13,2 13,500
13 12,6 13,300
14 11,8 12,700
15 10,4 12,300
16 8,6 11,600
17 6,7 10,700
18 4,7 9,100
19 2,8 6,900
20 0 4,600

31
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

Gambar 3.8 Bdeck / 2

14. Membuat Body Plan


a) Membuat jari jari bilga

1 1
R = ට [(𝐵 × 𝑇) − 𝐴𝑚]/(1 − 𝜋
2 4

= 4,099

A1 = 1/4× 𝜋 × 𝑅2

= 13,194

A2 = 1/2[(𝐵 × 𝑇) − 𝐴𝑚]𝑑𝑎𝑛 𝐴2 = 𝑅2 −
𝐴1

= 3,6055
b) Membuat body plan

Dalam pembuatan Body Plan dibutuhkan data A/2T, B/2, dan


Bdeck/2 dengan memakai acuan luas A1 dan A2 tidak melebihi syarat
koreksi ±0.1 untuk pengerjaan menggunakan autocad kita cukup
menggunakan perintah hatch yang menutupi daerah yang akan dicari
luasnya dan dengan melihat data pada properties telah diketahui luas
daerah tersebut.

32
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

Tabel Luasan A1 dan A2 Body Plan

Nomor Station Luas A1 Luas A2 Selisih


-2
-1
0
1 2,5130 2,513 0,0000
2 3,1485 3,1487 0,0002
3 3,2254 3,2252 0,0002
4 3,5423 3,5424 0,0001
5 3,2160 3,2161 0,0001
6 2,5869 2,5867 0,0002
7 1,33 1,3332 0,0002
8 0,98 0,9819 0,0001
9 0,0000
10 0,0000
11 0,90 0,9008 0,0000
12 1,066 1,066 0,0000
13 1,87 1,8666 0,0001
14 2,01 2,0062 0,0000
15 2,5954 2,5956 0,0002
16 2,7928 2,7929 0,0001
17 2,5298 2,5296 0,0002
18 1,7991 1,7993 0,0002
19 1,1394 1,1396 0,0002
20

33
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

Gambar 3.9 Body Plan


15. Menggambar Half Breadth
Setelah body plan selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah
membuat Half Breadth Plan. Untuk membuatnya pertama-tama yang
harus dilakukan adalah menentukan jumlah water line (WL) yang akan
dibuat. Pada umumnya garis WL dibuat berdasarkan ukuran meter dan
ukuran bagian atau titik dimana sarat kapal dibagi atas ketinggian yang
sama. Garis WL diukur mulai Base Line (garis dasar kapal). Pada kapal
dalam laporan ini dibagi atas 7 Water Line, yaitu: WL-0m; WL-0,5m;
WL-1m; WL-2m; WL-3m; WL-4m; WL-5m; WL-5,6m. Selanjutnya
gambar garis-garis WL tersebut pada body plan. Kemudian ukur jarak
tiap station pada garis WL terhadap garis sumbu atau centerline.
Membuat Sent Line dengan cara menarik garis diagonal pada
kedua sisi Body Plan dimulai dari center line kesisi bawah body plan.
Kemudian ukur jarak tiap station pada garis sent line terhadap titk awal
garis diagonal atau sent line.

a) Menggambar Sentline
Adapun fungsi dari garis Sent ini adalah sebagai koreksi dari
proyeksi Body Plan apakah sudah benar atau tidak , meskipun pada
Body Plan sudah terkoreksi berdasarkan perpotongan antara garis
station dengan tiap WL dan Adapun fungsi dari garis Sent ini adalah
sebagai koreksi dari proyeksi Body Plan apakah sudah benar atau tidak

34
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

, meskipun pada Body Plan sudah terkoreksi berdasarkan perpotongan


antara garis station dengan tiap WL dan.
Nomor Station Sent Line
-2 0,00
-1 1,10
0 1,90
1 3,10
2 5,50
3 8,10
4 10,40
5 12,30
6 13,60
7 14,40
8 14,90
9 15,00
10 15.00
11 14,60
12 14,40
13 13,70
14 12,20
15 10,00
16 7,40
17 4,90
18 2,90
19 1,40
20 0,00

Gambar 3.10 Penggambaran Sentline

35
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

b) Penggambaran Waterline
Bagi Waterline (WL) menjadi beberapa bagian, missal:
WL 0 m
WL 0,5 m
WL 1 m
WL 2 m
WL 3 m
WL 4 m
WL 5 m
WL 6 m
WL 7 m
WL 8 m
WL 9,517 m (sarat air)
Nomor Station WL 0 m WL 0,5 m WL 1 m WL 2 m WL 3 m WL 4 m WL 5 m WL 6 m WL 7 m WL 8 m WL 9,517 m
-2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
-1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,50 0,80 1,2
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00 1,40 2,2
1 0,00 1,00 1,30 1,70 1,90 2,00 2,05 2,10 2,30 2,70 4,8
2 1,80 2,60 3,20 3,80 4,00 4,20 4,30 4,50 4,70 5,10 7
3 4,00 4,90 5,50 6,10 6,40 6,60 6,70 6,80 7,00 7,50 9,2
4 6,40 6,90 7,40 8,00 8,40 8,70 8,90 9,00 9,30 9,50 11
5 7,80 8,60 9,20 9,90 10,30 10,50 10,55 10,60 10,70 11,20 12,1
6 9,30 10,00 10,50 11,30 11,60 11,90 12,00 12,10 12,20 12,40 12,8
7 9,70 11,20 11,60 12,20 12,60 12,80 12,90 12,95 12,98 13,00 13,2
8 9,70 11,60 12,10 12,90 13,30 13,40 13,45 13,47 13,49 13,50 13,6
9 9,70 11,70 12,40 13,20 13,60 13,80 13,80 13,80 13,80 13,80 13,8
10 9,70 11,70 12,40 13,20 13,60 13,80 13,80 13,80 13,80 13,80 13,8
11 9,70 11,40 11,90 12,80 13,30 13,35 13,37 12,38 13,40 13,45 13,5
12 9,70 11,30 11,70 12,30 12,60 12,70 12,75 12,77 12,80 12,85 13,2
13 9,70 10,40 10,80 11,40 11,70 11,80 11,90 11,95 12,00 12,20 12,6
14 8,30 8,90 9,40 9,90 10,10 10,20 10,25 10,30 10,40 10,60 11,8
15 6,40 6,80 7,20 7,70 8,10 8,30 8,35 8,40 8,50 8,80 10,4
16 3,90 4,50 4,90 5,60 5,90 6,00 6,10 6,20 6,30 6,70 8,6
17 2,20 2,60 3,00 3,50 3,70 3,90 4,00 4,05 4,10 4,50 6,7
18 0,70 1,10 1,50 1,80 1,90 2,00 2,10 2,20 2,30 2,40 4,7
19 0,00 0,10 0,30 0,50 0,55 0,60 0,65 0,70 0,73 0,80 2,8
20 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0

Gambar 3.11 Penggambaran Half Breadth Plan

36
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

16. Menggambar Sheer Plan


Sheer Plan merupakan hasil dari pemotongan tegak memanjang
kapal melalui garis yang disebut Buttock Line.

Gambar 3.12 Sheer plan

a) Buttock Line
Buttock line adalah garis yang menyatakan bentuk irisan kapal jika
dibuat dari samping. Pembuatannya adalah berdasarkan data pada half
breadth plan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar 3.13 Buttock Line

b) Membuat Buttock Line


Caranya adalah pertama kita buat garis buttock line baik pada body plan
maupun pada half breadth plan. Lalu dari perpotongan antara garisgaris
lurus itu dengan garis-garis air (water lines), kita proyeksikan ke sheer plan,
dengan cara menarik garis lurus ke atas. Garis-garis vertical ini jika
dipotongkan dengan garis-garis air (water lines) pada sheer plan yang sesuai
pada half bread plan, maka akan terbentuk titik-titik yang jika dihubungkan
akan terbentuk buttock line pada sheer plan seperti gambar berikut:

37
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

Gambar 3.14 Proyeksi Buttock Line

Tiap-tiap garis baik pada water line maupun pada buttock line harus
mempunyai bentuk yang fair dan stream line. Jika tidak, maka harus dirubah
supaya bisa fair dan stream line. Tentu saja perubahan ini akan berpengaruh
pada bagian-bagian sebelumnya, misalnya merubah body plan dan half breadth
plan.
17. Perancangan Bangunan Atas Kapal
a) Forcastle Deck
Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas
main deck pada bagian haluan yang memiliki ketinggian diukur dari
geladak utama.
b) Bulwark
Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak
pada geladak tepi pada upper deck, forecastle deck dan poop deck
yang berfungsi sebagai pembatas untuk sisi kapal pada geladak
paling rendah. Direncanakan setinggi 1 meter diukur pada geladak
terendah.

38
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

c) Poop Deck
Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck
pada bagian buritan yang memilki ketinggian 2,25 meter diukur dari
geladak utama sedangkan untuk panjangnya 23% x Lpp. Poop deck
berfungsi sebagai tempat peralatan tambat, ruang penyimpanan.

SHEER PLAN BODY PLAN SHEER PLAN


BULWARK BULWARK
POOP DECK
POOPDECK FORECASTLE DECK
BULWARK FORECASTLE DECK BULWARK
MAIN DECK
MAIN DECK

MAIN DECK

20
WL 9,517m 9,517 M WL
-2 19
BL 1 BL 2 BL 3 -1
WL 8 m 0 18 8 M WL
BL 3 BL 2 BL 1
WL 7 m
17 7 M WL
2
WL 6 m 6 M WL
16
3
WL 5 m 5 M WL

WL 4 m 4 15 4 M WL

WL 3 m 3 M WL
5 14
WL 2 m 6 13 2 M WL

87 1211
WL 1 m 1 M WL
WL 0,5 m 0,5 M WL
WL 0 m 0 M WL

-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 BL 3 BL 2 BL 1 BL 1 BL 2 BL 3 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Gambar 3.15 Prencanaan Poop deck, Bulwark dan Forcastle

Setelah gambar selesai dibuat, gambar di proyeksikan


ke bodyplan serta pada half breadth plan.

SHEER PLAN BODY PLAN SHEER PLAN


BULWARK BULWARK
POOP DECK
POOPDECK FORECASTLE DECK
BULWARK FORECASTLE DECK BULWARK
MAIN DECK
MAIN DECK

MAIN DECK

20
WL 9,517m 9,517 M WL
-2 19
BL 1 BL 2 BL 3 -1
WL 8 m 0 18 8 M WL
BL 3 BL 2 BL 1
WL 7 m
17 7 M WL
2
WL 6 m 6 M WL
16
3
WL 5 m 5 M WL

WL 4 m 4 15 4 M WL

WL 3 m 3 M WL
5 14
WL 2 m 6 13 2 M WL

8 7 1211
WL 1 m 1 M WL
WL 0,5 m 0,5 M WL
WL 0 m 0 M WL

-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 BL 3 BL 2 BL 1 BL 1 BL 2 BL 3 12 13 14 15 16 17 18 19 20

0 5 8 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120 125 130 135 140 145 150 155 160 165 170 175 180 185 190 195 200 205 210 215 220 225

600 mm 700 mm 700 mm 700 mm 700 mm 700 mm


HALFBREATH PLAN

9,517 WL

8 WL
7 WL
6 WL
5 WL
4 WL
3 WL
2 WL
1 WL
0,5 WL

0 WL

BULWORK

POOPDECK
MAINDECK

BL 3

BL 2

BL 1

-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

SENT LINE

Gambar 3.16 Proyeksi Poop deck, Bulwark dan Forcastle deck

39
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Keterangan Tipe Kapal


Kapal tanker ialah kapal yang dirancang untuk mengangkut minyak
atau produk turunannya. Jenis utama kapal tanker termasuk tanker minyak,
tanker kimia, dan pengangkut LNG.
Di antara berbagai jenis kapal tanker, supertanker dirancang untuk
mengangkut minyak sekitar Tanduk Afrika dan Timur Tengah. Supertanker
Knock Nevis adalah pengangkut terbesar di dunia.
4.2 Lampiran Bodyplan

BODY PLAN
BULWARK
POOPDECK

FORECASTLE DECK

MAIN DECK

20
WL 9,517m
-2 19
-1
WL 8 m 0 18

WL 7 m
17
2
WL 6 m
16
3
WL 5 m

WL 4 m 4 15

WL 3 m
5 14
WL 2 m 6 13
8
7 1211
WL 1 m
WL 0,5 m
WL 0 m

BL 3 BL 2 BL 1 BL 1 BL 2 BL 3

4.2 Lampiran sheer plan

SHEER PLAN SHEER PLAN


BULWARK
POOP DECK
FORECASTLE DECK
BULWARK BULWARK
MAIN DECK
MAIN DECK

9,517 M WL

BL 1 BL 2 BL 3
8 M WL
BL 3 BL 2 BL 1
7 M WL

6 M WL

5 M WL

4 M WL

3 M WL

2 M WL

1 M WL
0,5 M WL
0 M WL

-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 15 16 17 18 19 20

40
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

4.3 Lampiran Half Breadth Plan

4.4 Lampiran Linesplan

S HE E R PLAN S HE E R PLAN

HALFB RE AT H PLAN

S ENT LI NE

41
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

DAFTAR PUSTAKA

Biro Klasifikasi Indonesia. 2009. Rules for the Classification and Construction
Seagoing Steel Ship Volume II - Section 13.

Murtedjo, Mas. 2014. Modul Ajar Perancangan Lines Plan. Surabaya. Tood , F. H.
1962. Series 60 – Methodical Experiments with Models Of Single Screw
Merchant Ships.

Van Lammeren, W. P. A., Troost, L. J. & Koning, J. G. 1948. Resistance,


Propulsion, And Steering Of Ships. H. Stam , Haarlem. Holland.

Santoso, Made., Gusti, Ir . I., Sudjono, Jusuf. & Joswan, Ir. 1982. Teori Bangunan
Kapal. Jakarta.

Schneekluth ,H & Bertram , V. 1998. Ship Design for Efficiency and Economy
Second Edition.

42
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

43
0322040020
Laporan Tugas Rencana Garis

44
0322040020

Anda mungkin juga menyukai