Anda di halaman 1dari 11

Manajemen keuangan

‘’Manajemen modal kerja’’


KELOMPOK 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR I SI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

1.1 latar belakang 4

1.2 Tujuan 4

1.3 rumusan masalah 4

BAB II PEMBAHASAN 5

2.1 Pengertian manajemen modal kerja 5

2.2 Penaksiran jumlah modal kerja 5

2.3 Efisiensi modal kerja6

2.4 alasan penting manajemen modal kerja 6

2.5 Konsep modal kerja 6

2.6 Macam macam modal kerja 7


2.7 Perputaran modal kerja 8
2.8 Pendekatan cegah risiko (hedging) 9

2.9 Menentukan besarnya kebutuhan modal kerja 9

1|Page
BAB III PENUTUP 11

3.1 kesimpulan 11

3.2 saran 11

Daftar pustaka 12

2|Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manajemen modal kerja yang baik sangat penting dalam bidang keuangan
karena kekeliruan dalam mengelola modal kerja dapat menyebabkan kegiatan
usaha menjadi terhambat.

Sehingga adanya analisis modal kerja perusahaan sangat penting dilakukan


untuk mengetahui situasi modal kerja saat ini dan dihubungkan dengan
dengan situsasi keuangan yang akan dihadapi di masa depan.

sehingga dari informasi tersebut dapat ditentukan kebijakan apa yang akan
diambil perusahaan untuk mengatasi permasalahan keuangan perusahaan. Di
dalam perusahaan diperlukan adanya manajemen modal kerja yang tepat
karena manajemen modal kerja akan berpengaruh pada kegiatan operasional
perusahaan (Munawir, 2010)

1.2 . TUJUAN

1. Mengetahui manajemen modal kerja


2. Tugas individu manajemen keuangan

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. apa itu modal kerja ?


2. mengetahui pengertian modal kerja ?
3. mengetahui macam macam modal kerja ?
4. apa alasan pentingnya manajemen modal kerja ?

3|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN MODAL KERJA

Manajemen modal kerja adalah manajemen terhadap harta lancar dan


utang lancar.terutama sekali bagaimana agar operasi perusahaan dapat
berjalan dan kewajiban lancar atau kewajiban yang harus dibayar dalam
jangka pendek satu periode atau satu tahun perusahaan mampu untuk
melunasinya.

Modal kerja (working capital) yang biasa disebut modal kerja bruto
(gross working capital ) adalah aktiva lancar yang digunakan dalam operasi.
Sedangkan pengelolaan modal kerja (working capital management )
menyangkut penetapan kebijakan modal kerja maupun pelaksanaan kebijakan
tersebut dalam operasi sehari – hari.

Dan kebijakan modal kerja (working capital policy) mengacu pada


kebijakan dasar perusahaan mengenai :

1. Jumlah yang ditargetkan untuk setiap katagori aktiva lancar dan


2. Bagaimana alktiva lancar akan dibiayai
.
2.2 PENAKSIRAN JUMLAH MODAL KERJA
Pada umumnya Jumlah modal kerja adalah suatu kebutuhan perusahaan
akan biaya operasi perusahaan atau keseluruhan aktiva lancar untuk operasi
perusahaan.
Atas pengertian diatas maka dapatlah ditarik sebuah definisi tentang
modal kerja yaitu :
“Dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
operasional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah
buruh, membayar hutang, dan pembayaran lainnya”

4|Page
2.3 EFISIENSI MODAL KERJA

Manajemen atau pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat


pentingagar kelangsungan usaha sebuah perusahaan dapat dipertahankan
Kesalahan atau kekeliruan dalam pengelolaan modal kerja akan menyebabkan
buruknya   20 kondisi keuangan perusahaan sehingga kegiatan perusahaan
dapat terhambat atau terhenti sama sekali

2.4 ALASAN PENTING MANAJEMEN MODAL KERJA


1. Bahwa sebagian besar waktu manajer keuangan digunakan untuk
kegiatan oprasi peruusahaan (manajemen Modal Kerja)
2. Lebih separoh aktiva perusahaan merupakan aktiva lancar
3. Manajemen modal kerja sangat penting untuk keberhasilan perusahaan
4. Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan
kebutuhan untuk membiayai aktiva lancar
5. Kelebihan jumlah aktiva lancar bisa berakibat pada relisasi pengembalian
investasi di bawah standar yg di tentukan

2.5 KONSEP MODAL KERJA :


Menurut konsepnya modal kerja dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Konsep kuantitatif
Modal kerja adalah keseluruhan harta lancar (gross working capital)
2. Konsep kualitatif
Modal kerja adalah kelebihan harta lancar di atas utang lancar (net
working capital )
3. Konsep fungsional
Modal kerja dalam usaha yang digunakan untuk menghasilkan
pendapatan periode tersebut

5|Page
2.6 MACAM MACAM MODAL KERJA

A. Modal kerja permanen ( permanen working capital ) adalah modal kerja


yang harus teteap ada agar perusahaan dapat menjalankan operasinya,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
1. Modal kerja primer (primary working capital) yaitu jumlah modal
kerja minimum yang harus ada untuk menjamin kelancaran usaha
2. Modal kerja normal (normal working capital) yaitu jumlah modal
kerja yang diperlukan untukmenyelenggarakan luas produksi yang
normal.

B. Modal kerja variabel (variabel working capital) yaitu modal kerja yang
diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.
1. Modal kerja musiman (seasional working capital) adalah modal kerja
yang jumlahnya selalu berubah karena fluktuasi musim
2. Modal kerja siklis (cychical working capital) adalah jumlah modal
kerja yang selalu berubah karena fluktuasi konjungtur
3. Modal kerja darurat (emergency working capital) adalah modal kerja
yang jumlahnya selalu berubah karena adanya keadaan darurat

6|Page
2.7 PERPUTARAN MODAL KERJA
A. Penjualan dengan kredit

kas barang piutang kas

pembelian penjualan penerimaan uang

B. penjualan tunai

Kas barang kas

pembelian penjualan/ penerimaan uang

C. Penjualan barang yang mengalami proses produksi


Upah buruh
kas
barang jadi piutang kas

material

penjualan penerima
uang

7|Page
Tingkat perputaran modal kerja dapat pula dihitung dengan :

CURRENT ASSETS TURN OVER = NET SALES ATAU NET SALES


CA AVARAGE CA

AVARAGE CURRENT ASSETS = CA PERMULAAN + CA AKHIR TH


2

2.8 PENDEKATAN CEGAH RISIKO (HEDGING)


Adalah metode pendanaan di mana setiap aktiva dengan instrumen
pendanaan yang memiliki maturitas kurang lebih sama. Dengan
pendekataan cegah resiko, aktiva lancar jangka pendek yang bersifat
musiman akan didanai oleh utang jangka pendek,
sedangkan aktiva lancar yang versifat permanen serta seluruh
aktiva tetap didanai oleh utang jangka panjang atau equity.
2.9 MENENTUKAN BESARNYA KEBUTUHAN MODAL KERJA

1. Metode keterikatan dana dan pengluaran kas


Misal: pembelian bahan baku Rp. 75.000
Upah tenaga kerja Rp. 25.000
Jumlah pengeluaran kas sendiri Rp.100.000
Jumlah yang diperlukan sejak pelepasan dana hingga diterima kembali
melalui penjualan 10 hari.
Maka kebutuhan modal kerja = 10 x rp.100.000 = rp.1000.000

2. Metode perputaran modal kerja


KMK =TP : PMK
KET: KMK = KEBUTUHAN MODAL KERJA
TP = TAKSIRAN PENJUALAN

8|Page
PMK = PERPUTARAN MODAL KERJA
Misal jumlah modal kerja tahun 2003 dan 2004 sebagai berikut :
2003 2004
Kas Rp 11.000 Rp. 22.000
Piutang Rp 189.000 Rp. 278.000
Persediaan Rp 300.000 Rp. 500.000
Jumlah Rp 500.000 Rp. 800.000

Taksiran penjualan tahun 2005 = rp.6.125.000 sedangkan penjualan


tahun 2004 = Rp. 4.550.000

Pmk 2004 = 4.550.000


1/ 2 ( 500.000 + 800.000) = 7 kali
\

Kmk 2005 = 6.125.000 = 875.000

7
3. Metode cash flow
Metode ini adalah metode penentuan model kerja dengan
menggunakan budget kas :
a. Metode ini mendasarkan pada aliran kas masuk atau cif dan aliran
kas keluar cof
 
CIF –COF = NCIF ( ALIRAN KAS MASUK BERSIH )
 
Bila ncif negatif – modal kerja yang diperlukan sebanyak negatifnya
Bila ncif positif – ada kelebihan modal kerja

9|Page
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen modal kerja adalah manajemen terhadap harta lancar dan


utang lancar.terutama sekali bagaimana agar operasi perusahaan dapat
berjalan dan kewajiban lancar atau kewajiban yang harus dibayar dalam
jangka pendek satu periode atau satu tahun perusahaan mampu untuk
melunasinya.

Modal kerja (working capital) yang biasa disebut modal kerja bruto
(gross working capital ) adalah aktiva lancar yang digunakan dalam
operasi. Sedangkan pengelolaan modal kerja (working capital
management ) menyangkut penetapan kebijakan modal kerja maupun
pelaksanaan kebijakan tersebut dalam operasi sehari – hari

Adapun konsep modal kerja adalah Konsep Kuantitatif,  Konsep


Kualitatif dan  Konsep Fungsional.

3.2 SARAN

Saya sadar dalam menyelesaikan makalah ini masih banyak


kekurangan. Namun saya telah berusaha melaksanakannya secara
maksimal. Oleh karena itu, saran yang baik untuk para pembaca makalah
ini semoga bisa membantu pembaca untuk mengetahui lebih banyak ilmu
tentang manajemen keuangan terutama manajemen modal kerja ini.

10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Fahlevi, M., Rita, R., & Rabiah, A. (2019). WOMEN ENTREPRENEURS IN


INDONESIA. Journal of Research in Business, Economics and
Management, 13(2), 2416-2425.
Fahlevi, M. (2019). ISLAMIC ECONOMY AND POLITICS IN THE VIEW OF
MUHAMMAD BAQIR SADR. Journal of Research in Business, Economics and
Management, 13(2), 2431-2436.
Fahlevi, M., Zuhri, S., Parashakti, R., & Ekhsan, M. (2019). LEADERSHIP
STYLES OF FOOD TRUCK BUSINESSES. Journal of Research in Business,
Economics and Management, 13(2), 2437-2442.
Fahlevi, M., Theodora, R., Ernawaty, N., & Marciella, J. (2019). THE IMPACT
OF MOTIVATION MILLENIAL GENERATION TO JOB PERFORMANCE IN
E-COMMERCE INDUSTRY. Journal of Research in Business, Economics and
Management, 13(1), 2357-2365.
Fahlevi, M., Juhandi, N., Rahardjo, B., & Tantriningsih, H. (2019). The
GROWTH OF SHARIA BANKING IN ASIA. Journal of Research in Business,
Economics and Management, 12(2), 2341-2347.
Fahlevi, M., Irma, D., Maemunah, S., & Mahfud, I. (2019). The EFFECT OF
FINANCIAL PERFORMANCE, EXTERNAL FACTORS, AND
OPERATIONAL RATIO ON CAR RATIO OF SHARIA COMMERCIAL
BANKS IN INDONESIA. Journal of Research in Business, Economics and
Management, 12(2), 2348-2355.
FAHLEVI, M. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY OF BANK BRI.
Mochammad Fahlevi, M. M., & Ud, M. PERTUMBUHAN PERBANKAN
SYARIAH DI ASIA.
Buku manajemen keuangan/fundamentals of financial management, eighth edition
eugene f, brigham , joel f.houston edisi kedelapan buku 2 -jakarta: erlangga,2001.

Buku manajemen keuangan cetakan pertama oktober 2007 , Nendi Juhandi, SE,
MM – jakarta: pelangi nusantara,2007

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai