Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN

MODAL KERJA
KELOMPOK 9
1. RIZKY WAHYUDI
2. SAMRATUS SILMI
3. SHERLY ABDIRA PUTRI
6
9

Pengertian Manajemen Modal Kerja


Manajemen modal kerja (Working Capital Manajemen modal kerja adalah
Management) menurut Harjito dan pendekatan untuk mengelola aset dan
Martono merupakan manajemen dan kewajiban perusahaan dengan tujuan
elemen elemen aktiva lancar dan elemen menjaga keseimbangan keuangan yang
elemen hutang lancar. optimal.

Modal Kerja adalah Sebuah strategi


dalam akuntansi yang fokusnya pada
pemeliharaan keseimbangan current
0 asset dan liabilities pada perusahaan.

3
6
9

Tujuan Manajemen Modal Kerja


1. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pengeluaran dalam suatu peningkatan penjualan
dankeuntungan.
2. Dalam upaya pemenuhan laba bagi suatu perusahaan.3.
3. Jikalau rasio keuangan menunjukkan tren yang positif maka perusahaan tersebut dapat
memperolehinvestasi dana dari para kreditor.
4. Karena adanya menghargai modal kerja, maka perusahaan akan membayar segala
kebutuhan denganwaktu yang telah ditentukan.
5. Sebagai perlindungan (proteksi) saat terjadinya krisis modal kerja

3
6
9

Pentingnya Manajemen Modal Kerja


a. Melindungi perusahaan dari krisis modal akibat dari penurunan nilainilai aktiva (terutama
aktiva tetap).
b. Memungkinkan perusahaan untuk menjalankan operasi usahanya
dengan lebih efisien, karena barang dan jasa yang dibutuhkan selalu
dapat dipenuhi pada waktunya.
c. Memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada waktu yang
ditentukan, karena perusahaan memiliki credit standing yang baik.
d. Memberi kemungkinan pada perusahaan untuk memiliki persediaan
yang cukup sehingga selalu akan dapat melayani kebutuhan konsumen.
e. Jaminan kredit dan pemberian syarat kredit yang lebih menguntungkan
0 bagi kreditur.

3
Konsep Manajemen Modal Kerja
7

01 02 03
Konsep Konsep Konsep
kuantitatif kualitatif fungsional
Aktiva lancar yang benar-benar Setiap dana yang digunakan dalam
Keseluruhan dari aktiva lancar digunakan untuk membiayai perusahaan adalah dimaksudkan untuk
(Gross Walking Capital) operasi perusahaan tanpa menghasilkan pendapatan.
mengganggu likuiditasnya. (Current Income)
(Net Working Capital)
x
Konsep Kuantitas
(Gross Working Capital)
➽ Digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan
tidak mempersoalkan dari mana diperoleh modal kerjanya tersebut, apakah dari pemilik hutang jangka
panjang ataupun hutang jangka pendek.
➽ Jika modal-kerja yang besar belum tentu menggambarkan batas keamanan atau margin of safety yang
baik atau tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang tinggi.
➽ Jumlah modal-kerja yang besar juga belum tentu menggambarkan likuiditas perusahaan yang baik
sekaligus belum tentu menggambarkan jaminan kelangsungan operasi perusahaan pada periode
berikutnya.
➽ Dalam konsep ini yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana mencukupi kebutuhan dana untuk
mebiayai operasi perusahaan jangka pendek.
Konsep Kuantitas
(Gross Working Capital)
➽ Perhitungan modal kerja gross dilakukan dengan menghitung jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh
perusahaan.
➽ Contohnya:
➽ Perusahaan X mempunyai kas sebesar Rp500 juta, investasi jangka pendek sebesar Rp150 juta,
persediaan barang sebesar Rp100 juta, dan piutangnya sebesar Rp150 juta.
➽ Maka, modal kerja kotor yang dimiliki oleh perusahaan X adalah sebagai berikut:
➽ Modal kerja kotor= kas + investasi jangka pendek + persediaan barang + piutang
➽ Modal kerja kotor= Rp500 juta + Rp150 juta + Rp100 juta + Rp150 juta
➽ Modal kerja kotor= Rp900 juta
➽ Jadi, modal kerja kotor (gross working capital) yang dimiliki oleh perusahaan X adalah sebesar Rp900
juta.
Konsep Kualitas
(Net Working Capital)

Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari pada
hutang lancar dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan
operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan jangka pendek
dengan jaminan aktiva lancar.
Konsep Kualitas
(Net Working Capital)
➽ Perhitungan modal kerja bersih adalah dengan mengurangi total utang jangka pendek (liabilitas lancar)
dengan jumlah aktiva lancar.
➽ Contohnya:
➽ Perusahaan X yang sebelumnya mempunyai aktiva lancar sebesar Rp900 juta rupanya memiliki utang
usaha sebesar Rp100 juta dan biaya yang masih harus dibayarkan adalah sebesar Rp70 juta.
➽ Maka, modal kerja bersih yang dimiliki oleh perusahaan X adalah sebagai berikut:
➽ Modal kerja bersih= aktiva lancar - liabilitas lancar
➽ Modal kerja bersih= Rp900 juta - (utang usaha + biaya yang harus dibayar)
➽ Modal kerja bersih= Rp900 juta - (Rp100 juta + Rp70 juta)
➽ Modal kerja bersih= Rp900 juta - Rp170 juta
➽ Modal kerja bersih= Rp730 juta
➽ Jadi, modal kerja bersih (net working capital) yang dimiliki oleh perusahaan X adalah sebesar Rp730
juta.
Konsep Fungsional
(Current Income)
➽ Menurut konsep fungsional ini menitikberatkan pada fungsi dari pada dana dalam menghasilkan
pendapatan (income) dari usaha pokok perusahaan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan.
➽ Terdapat sebagian dana yang digunakan dalam satu periode akuntansi tertentu yang menghasilkan
pendapatan pada periode tersebut.
➽ Dana yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan pada periode – periode selanjutnya atau
dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin – mesin, alat – alat kantor dan aktiva tetap lainnya
yang disebut future income.
➽ Meskipun dalam kenyataannya terkadang kejadian tidak selalu demikian. Yang termasuk dalam modal
kerja konsep fungsional ini adalah:
○ Modal Kerja.
○ Bukan Modal Kerja.
○ Modal Kerja Potensial.
Dari neraca tersebut terdapat keterangan bahwa:
Penjualan Kredit dengan margin 20%
AKTIVA JUMLAH PASIVA JUMLAH Depresiasi Gedung Rp, 75.000.000
Kas 175.000.000 Hutang Dagang 125.000.000
Depresiasi Kendaraan Rp. 90.000.000
Berdasarkan konsep fungsionalnya adalah:
Surat Berharga 90.000.000 Hutang Wesel 85.000.000

Piutang 350.000.000 Hutang Gaji 15.000.000 Modal Kerja :

Persediaan Barang 185.000.000 Hutang Pajak 60.000.000 Harta Lancar : Rp. 875.000.000
Perlengkapan 75.000.000
Dep. gedung : Rp. 75.000.000
Hutang Hipotek 400.000.000

1.250.000.00 Dep. kendaraan : Rp. 90.000.000 +


Gedung
0

Akum. Peny Gedung -575.000.000 Saham Biasa 1.100.000.000 = : Rp. 1.040.000.000

Kendaraan 750.000.000 Laba Ditahan 215.000.000 Surat berharga : Rp. 90.000.000


Akum. Peny Kendaraan -300.000.000
Margin piutang : Rp. 70.000.000 →(20% x
2.000.000.00
Total Aktiva
0
Total Pasiva 2.000.000.000 350.000.000)

Modal Kerja = : Rp. 880.000.000


Jenis-Jenis Modal Kerja
Menurut ahli A.W Taylor mengatakan ada dua jenis modal kerja yang dikelompokkan yakni:
1. Modal Kerja Permanen merupakan modal kerja yang wajib dan harus selalu ada di setiap atau dalam
perusahaan perusahaan agar di perusahaan tersebut dapat menjalankan setiap kegiatannya untuk
memenuhi setiap kebutuhan konsumen.Di jenis modal kerja permanaen dibagi menjadii dua , yakni
•Modal Kerja PrimerModal kerja primer meupakan Modal keja yg minimal harus ada dalam setiap
perusahaan agarfungsinya untuk menjamin si perusahaan tersebut dapat tetap untuk beroperasi.
• Modal kerja normalModal kerja normal merupakan modal kerja yang wajib dan harus ada agar si
perusahaan terbiasa hanya untuk bisa beroperasi dengan tingkat produksi yang normal.

1. 2. Modal kerja variabel yitu modal kerja yg jumlahnya itu berubah ubah yang menyesuaikan dengansetiap
perubahan kegiatan maupun keadaan yang lain yang bisa mempengauhi perusahaan. Di modal kerja
variabel, terdiri dari:• Modal kerja siklus• Modal kerja musiman
• Modal kerja Darurat.
Sasaran yang akan dapat dicapai dari manajemen modal kerja, yakni:
1. Dapat meminimalkan sekecil mungkin dalam jangka panjang biaya dari modal yang dgunakan untuk
membiayai setiap aktiva lancar.
2. Dapat memaksimalkan nilai dari perusahaan dengan dapat mengella aktiva lancar sehingga tingkatan
dari pengembalian investasi margin adalah lebih besar atau sama dari biaya modal yang dikeluarkan
untuk pembiayaan aktiva lancar.
3. Dapat mengawasi pada arus dana yang ada pada aktiva lancar dan dari ketersediaan dana yang dari
sumber hutang sehingga dapat perusahaan tersebut dapat menjalankan kewajibannya dalam masalah
keuangan ketika jatuh tempo.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai