Anda di halaman 1dari 13

I.

PENDAHULUAN
MATERI 6

Oleh: Kelompok-6

SEMESTER IV-C
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG 2021
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1


I.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
I.2 Materi I ........................................................................................... 2
I.2.1 Pengertian modal kerja ............................................................ 1
I.2.2 Konsep modal kerja ................................................................ 2-4
I.2.3 Jenis-jenis modal kerja ............................................................. 5
I.2.4 Faktor yan mempengaruhi modal kerja .................................... 6-7
I.2.5 Pengertian manajemen modal kerja ......................................... 8-9
I.3 Kesimpulan ..................................................................................... 9
I.4 Kasus .............................................................................................. 9-10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 11

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau
investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan
menjadi dua yaitu modal kerja kotor (gross working capital) dan modal kerja
bersih (net working capital). Modal kerja kotor adalah jumlah harta lancar,
dan modal kerja bersih adalah jumlah harta lancar dikurangi jumlah utang
lancar (current liabilities). Manajemen modal kerja mengelola harta lancar dan
utang lancar agar harta lancar selalu lebih besar daripada utang lancar.
Current assets dan current liabilities kedua-duanya merupakan short-term
financing. Tujuan dari short-term financial management adalah untuk
mengelola tiap-tiap unsur current assets (inventory, accounts receivable, cash
dan marketable securities) dan current liabilities (accounts payable, accruals
dan notes payable) untuk mencapai keseimbangan antara profitabilitas dan
risiko yang memberikan kontribusi yang positif kepada nilai perusahaan.
Gitman (2001) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah harta lancar
yang merupakan bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk ke
bentuk yang lain dalam suatu kegiatan bisnis. Weston dan Brigham (1986)
menjelaskan bahwa manjemen modal kerja adalah investasi perusahaan dalam
jangka pendek: kas, suratsurat berharga (efek), piutang, dan persediaan
. J.Fred Weston dan Thomas E.Copeland (1997:239) memberikan pengertian
modal kerja sebagai berikut:
“Working capital is defined as current assets minus current liabilities. Thus,
working capital represents the firm's investment in BAB IV MODAL KERJA
31 cash, marketable securities, accounts receivable, and inventories less the
current liabilities used to finance the current assets.”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa modal kerja adalah selisih
antara aktiva lancar dan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja
merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan
dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar.
Modal kerja juga disebut manajemen keuangan jangka pendek. Dalam
perspektif yang luas, manajemen keuangan jangka pendek merupakan upaya
perusahaan untuk mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan
jangka pendek; perusahaan harus memberi tanggapan yang cepat dan efektif.
Bidang keputusan ini sangat penting karena sebagian besar waktu manajer
keuangan digunakan untuk menganalisis setiap perubahan aktiva lancar dan
utang lancar.

1
Materi
1.1.1 Pengertian Konsep modal kerja
Konsep modal kerja adalah investasi yang dilakukan oelh perusahaan
untuk menjunjung operasional sehari-hari. Modal kerja terdiri dari aset
lancar dan kewajiban lancar.aset lancar adalah aset yang diubah
menjadi uang dalam waktu singkat, seperti kas, tagihan, dan persediaan.
Sedangkan kewajiban lancar adala kewajiban yang harus dibayardalam
waktu singkat , seperti bayar utang dagang dan biiaya yang masih harus
di bayar.

1.1.2 Konsep modal kerja


bambang Ryanto (1995) mengemukakan konsep modal kerja dapat
dibagi menjadi 3 konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan
fungsional.
1. Konsep Kuantitatif
Modal kerja mnurut konsep kuantitatif menggambarkan
keseluruhanatau jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat
berharga,piutang persediaan atau keseluruhan dari pada jumlah
aktiva lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat
kembali ke bentuk semual atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam
waktu yang relatif pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut
modalkerja bruto (gross working capita).
Berdasarkan konsep tersbut di atas dapat disimmpulkan, bahwa
konsep tersebut ahnya nenunjukkan jumlah dari modal kerja yang
digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan sehari-
hari yang sifatnya rutin, dengan tidak memprsoalkan dari mana
diperoleh modal kerja tersebut, apakah dari pemilik hutang jagka
panjang ataupun hutang jankga pendek.
2. Konsep kualitatif
Pada konsep ini,modal kerja bukan semua aktiva lancar tetapi
mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang harus segera di
bayar. Dengan demikian yang digunakan benar-benar khusus
digunakan untuk membiyai operasi perusahaan sehari-haritanpa
khawatir terganggu oleh pembayaran-pembayaranutang yang segera
jatuh tempo. Krenamenurut konsep ini hutang lancar telah di
keluarkan dari perhitungan, sehingga modal kerja merupakan selisih
dari aktiva lancar dengan hutang lancarnya.
3. Modal kerja fungsional
Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana dalam
menghasilkan penghasilan langsung atau current income. Dan
pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang
digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan current income

2
sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan pada suatu periode
tertentu. Dengan demikian ada tiga syarat untuk menjadi modal
kerja yakni:
a. Current income
b. Sesuai tujuan perusahaan
c. Satu periode akuntansi

Oleh karena itu yang masuk sebagai modal kerja adalah kas,
piutang, dagang sebesar harga pkoknya, persediaan, dan aktiva
tetap sebesar penyusutan periode tersebut. Sedangkan efek atau
surat berharga dan margin laba dari piutang merupakan modal
kerja potensial yang akan menjadi modalkerja bila piutang sudah
dibayar dan efek dijual.

Contoh

Aktiva lancar :

Kas Rp. 18.000.000,00

Efek Rp. . 78.000.000,00

Piutang Dagang Rp. 54.000.000,00

Persediaan Barang Rp. 125.000.000,00

Total Aktiva Lancar Rp. 275.000.000,00

Aktiva tetap :

Tanah Rp. 200.000.000,00

Gedung Rp. 500.000.000,00

Mesin-mesin Rp.150.000.000,00

Kendaraan Rp. 135.000.000,00

Total Aktiva Tetap Rp. 985.000.000,00

Keterangan:

 Penyusutan tiap tahun sbesar 10% untuk gedung, mesin, dan kendaraan.
 Penjualan secara kredit dengan profit margin sebesar 35%.

3
Dari data di atas maka dapat dihitung besarnya mdal kerja menurut konsep
fungsional adalah :

Modal kerja (working capital)

Kas Rp 18.000.000,00

Piutang dagang (65) Rp. 35.100.000,00

Persediaan barmg Rp. 125.000.000,00

Penyusutan Gedung Rp. 50.000.000,00

Penyusutan Mesing-mesin Rp. 15.000.000,00

Penyusutan Kendaraan Rp. 13.500.000,00

Total Modal Kerja Rp. 256.600.000,00

Modal Kerja Potensial (potential working capital)

Efek Rp. 78.000.000,00

Provit Margin (35%) Rp. 18.900.000,00

Ttal Kerja Potensial Rp. 96.000.000,00

Bukan Modal Kerja ( non working capital)

Tanah Rp. 200.000.000,00

Gedung Rp. 450.000.000,00

Mesing-mesin Rp. 135.000.000,00

Kendaraan Rp. 141.000.000,00

Total Bukan Modal Kerja Rp. 886.500.000,00

4
1.1.3 Jenis Modal Kerja
Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1995) Modal Kerja
dogolongkan dalam beberapa jenis yaitu
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Captial)
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada
perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, modalkerja ini
terdiri dari
a. Modal kerja primer (primary working capital)
Modal Kerja Primer merupakanjumlah mmdal kerja minimum
yang harus pada perusahaanuntuk menjaga kontinuitas usahanya
atau modalkerja secara terus menerus diperlukan untuk
kelancaran usaha.
b. Modal kerja normal (normal woeking capital)
Modal kerja normal adalah modal kerja yang dibutuhkan untuk
menyelenggarakan proses produksi yang normal.

2. Modal Kerja Variabel (Vriable Working Capital)


Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan keadaan, modal kerja ini terdiri dari:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh
fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh
fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya
adanya pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan ekonomi
yang mendadak).

5
1.1.4 Faktor yang mempengaruhi modal kerja
Modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
a. Volume penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan
operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan
siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.

c. Perubahan dalam Teknologi


Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan
dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap
kebutuhan akan modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa
dampak terhadap kebutuhan modal kerja.

1. Perputaran Modal Kerja


Periode perputaran Modal Kerja di mulai dari saat di mana kas
diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat di mana kembali
lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut, makin cepat (makin
tinggi) perputarannya.
Contoh:

6
Tingkat perputaran modal kerja dalam 1 tahun diketahui dengan cara membagi
tahun dalam bulan atau hari dengan periode perputaran atau periode terikatnya
modal kerja
Diketahui :
 Periode perputaran modal kerja (k1-k2)= 1 bulan, maka tingkat perputaran
Modal kerjanya 12 kali dalam 1 tahun
 Jika k1-k2 = 2 bulan, tingkat perputaran modal kerja 6 x setahunnya
 Jika k1-k2 = 3 bulan, tingkat perputaran modal kerja 4 x setahunnya
 Jika k1-k2 = 4 bulan, dimana barang harus dibayar dulu sebulan sebelum
barang diterima, periode penyimpanan dan penjualan meliputi waktu 2
bulan penerimaan piutang 1 bulan, dapat dihitung dari neraca dan income
statement dengan :

7
1.1.5 Peegertian Manajemen Modal Kerja
Manajemen Modal Kerja Manajemen modal kerja adalah proses
pengelolaan aset lancar dan kewajiban lancar perusahaan untuk
memastikan kelangsungan operasional perusahaan. Manajemen modal
kerja meliputi pengelolaan kas, piutang, persediaan, dan hutang dagang.
Tujuan dari manajemen modal kerja adalah untuk meminimalkan biaya
modal kerja dan memaksimalkan keuntungan perusahaan.

A. Pentingnya Manajemen Modal Kerja


Manajemen Modal Kerja adalah pengaturan total dan jumlah
masing-masing komponen modal kerja dan pembelanjaan yang
dibutuhkan untuk mendukung aktiva lancar. Beberapa alasan
pentingnya manajemen modal kerja:
1. Sebagian waktu manajer keuangan banyak digunakan untuk
menyelesaikan masalah modal kerja. Misalnya agar perusahaan
beroperasi efisien, persediaan perlu dikelola secara hati-hati
2. Keputusan modal kerja dapat berpengaruh secara berarti
terhadap risiko, return dan harga saham.

B. Manfaat Manajemen Modal Kerja


 Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena
turunnya nilai dari aktiva lancar.
 Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-
kewajiban tepat pada waktunya.
 Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin
besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat
menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang
mungkin terjadi.
 Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah
yang cukup untuk melayani konsumen.

8
 Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat
kredit yang lebih menguntungkan kepada para
langganannya.
 Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi
dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk
memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.

1.2 Kesimpulan.

Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau investasi
dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua
yaitu modal kerja kotor (gross working capital) dan modal kerja bersih (net
working capital). Modal kerja kotor adalah jumlah harta lancar, dan modal kerja
bersih adalah jumlah harta lancar dikurangi jumlah utang lancar (current
liabilities). Manajemen modal kerja mengelola harta lancar dan utang lancar agar
harta lancar selalu lebih besar daripada utang lancar.

1.3 Contoh Kasus


Soal:
PT ABC memiliki aset lancar sebesar Rp 200.000.000 dan kewajiban lancar
sebesar Rp 150.000.000. Hitunglah modal kerja bersih (net working capital)
PT ABC!

Jawaban:

9
Modal Kerja Bersih (Net Working Capital) bisa dihitung dengan mengurangi
kewajiban lancar dari aset lancar.
Modal Kerja Bersih = Aset Lancar - Kewajiban Lancar
= Rp 200.000.000 - Rp 150.000.000
= Rp 50.000.000

Soal:
PT XYZ memiliki rasio modal kerja sebesar 1,5. Jika kewajiban lancar PT
XYZ adalah sebesar Rp 200.000.000, berapakah jumlah total aset lancar yang
dimiliki PT XYZ?

Jawaban:
Rasio modal kerja dapat digunakan untuk mencari jumlah total aset lancar.
Rasio Modal Kerja = Aset Lancar / Kewajiban Lancar
1,5 = Aset Lancar / Rp 200.000.000

Dalam hal ini, kita perlu mencari jumlah Aset Lancar:


Aset Lancar = Rasio Modal Kerja x Kewajiban Lancar
Aset Lancar = 1,5 x Rp 200.000.000
Aset Lancar = Rp 300.000.000

Jadi, jumlah total aset lancar PT XYZ adalah Rp 300.000.000.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/PRODI._MANAJ._PEMASARAN_WISATA/RINI
_ANDARI/Manajemen_Keuangan/modul_manajmen_keuangan/Bab_4__Modal
_Kerja.pdf

Sutrismo, buku manajemen keuangan teori konsep dan aplikasi

Brigham, EF, & Houston, JF (2019). Dasar-dasar manajemen keuangan.


Pembelajaran Cengage.

Gitman, LJ, & Zutter, CJ (2019). Prinsip keuangan manajerial. Pearson.

11

Anda mungkin juga menyukai