Anda di halaman 1dari 8

Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ

Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080

Identifikasi Risiko Kecelakaan Kerja Pada


Pembangunan Gedung

Ghiffari Halim Istiqlal1*, Trijeti2


1,2Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

*E-mail: ghiffarihalim001@gmail.com

ABSTRAK

Dalam pembangunan proyek gedung, ditemukan risiko kecelakaan kerja yang tinggi, sehingga
diperlukan identifikasi risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi guna mengurangi risiko
kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek pembangunan gedung. Identifikasi risiko kecelakaan
tersebut dimulai dengan mengumpulkan variabel penelitian terdahulu yang dilanjutkan dengan
penyebaran kuisioner kepada responden guna mendapatkan nilai kemungkinan dan dampak. Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah Risk Breakdown Structure yang digunakan untuk
melakukan kategorisasi masing-masing risiko. Selanjutnya mengetahui peristiwa risiko yang beresiko
tinggi dan sedang pada proyek konstruksi, khususnya pekerjaan pembesian, pemasangan bekisting,
pengecoran, pembongkaran bekisting dan pemeliharaan beton setelah pengecoran. Hasil penelitian ini
menemukan 33 dari 44 peristiwa risiko yang lolos uji validitas. Terdapat 1 peristiwa risiko yang
beresiko tinggi yaitu debu-debu halus dari besi masuk ke mata pekerja.

Kata Kunci: Identifikasi Risiko, Proyek Gedung, Peristiwa Risiko

ABSTRACT
In the construction of building projects, a high risk of work accidents is found, so it is necessary to
identify the risk of work accidents that may occur in order to reduce the risk of work accidents that
occur in building construction projects. The accident risk identification begins by collecting previous
research variables, followed by distributing questionnaires to respondents in order to obtain
probability and serevity values. The method used in this study is the Risk Breakdown Structure
which is used to categorize each risk. Furthermore, knowing the high and moderate risk events in a
construction project, especially iron work, installation of formwork, casting, dismantling formwork
and maintenance of concrete after casting. The results of this study found 33 out of 44 risk events
that passed the validity test. There is 1 high risk event, namely fine dust from iron getting into the
eyes of the workers.

Keywords: Risk Identification, Building Projects, Risk Events

1. PENDAHULUAN keberhasilan program keselamatan kerja,


Proyek konstruksi merupakan salah antara lain perencanaan kerja yang kurang
satu pekerjaan yang memiliki risiko tinggi baik, pelatihan keselamatan kerja yang
terutama pada tahap pelaksanaan tidak dijalankan dengan baik, anggaran
konstruksi. Walalupun berisiko tinggi, untuk keselamatan yang tidak memadai,
namun program keselamatan kerja masih investigasi dan evaluasi kecelakaan kerja
kurang mendapat perhatian. yang terjadi tidak dijalankan sesuai
Singh et al (1999) menemukan prosedur yang seharusnya.
beberapa hal yang menghalangi

Seminar Nasional Penelitian 2020


Universitas Muhammadiyah Jakarta, 7 Oktober 2020 121 – UMJ - ST
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080

Berdasarkan temuan diatas, jika b. Bila r hitung lebih kecil dari r tabel
kondisi ini dibiarkan saja dan tidak maka item variabel tidak valid
mendapat perhatian yang serius maka
akan menjadikan pekerja di Indonesia Data variabel kemungkinan dan
meremehkan keselamatan kerja mereka. dampak yang telah diuji validitasnya
Salah satu langkah penanganan masalah kemudian diuji reliabilitasnya guna
itu adalah dengan meningkatkan peran mengetahui sejauh mana hasil penilaian
pengawas bidang K3 dalam pembinaan kuisioner dapat dipercaya. Apabila didapat
dan pemeriksaan alat pelindung diri para data tidak valid, maka pada pengujian
pekerja. reliabilitas dihilangkan. Pengujian ini
Tujuan dari penelitian ini adalah: dilakukan dengan menghitung nilai
1. Mengetahui kecelakaan kerja yang cronbach’s alpha melalui aplikasi SPSS.
berisiko tinggi pada proyek gedung. Jika nilai cronbach’s alpha diatas 0,6
2. Mengetahui tindakan pencegahan maka kuisioner dinyatakan reliabel.
terhadap kecelakaan kerja yang terjadi Setelah didapat data yang reliabel,
pada proyek Gedung. dilakukan penilaian potensi bahaya
dengan rumus perhitungan:
2. METODE PENELITIAN Indeks risiko = kemungkinan x dampak
Pengumpulan data dilakukan dengan
penyebaran kuisioner kepada para Tabel 1. Ukuran kualitatif dampak
responden yang berpengalaman dalam (AS/NZS 4360)
proyek konstruksi atau pembangunan
Level Deskripsi Keterangan
gedung. Kuisioner tersebut berisi variabel
1 Insignificant Tidak terjadi
risiko yang diambil dari jurnal terdahulu.
cidera, kerugian
Pengisian kuisioner melalui Google form
finansial sedikit
dengan skala ordinal. Selanjutnya validasi,
2 Minor Membutuhkan
wawancara dan tanggapan dari tim ahli K3
pertolongan
terhadap hasil kuisioner dari responden.
pertama, kerugian
Hasil data yang telah diisi responden
finansial sedang
terbagi menjadi tabel kemungkinan dan
3 Moderate Membutuhkan
tabel dampak. Selanjutnya dilakukan
perawatan medis,
pengujian frekuensi data, validitas dan
kerugian finansial
reliabilitas.
besar
Berdasarkan data yang didapat dari
4 Major Cidera fatal,
responden, uji frekuensi data dilakukan
kehilangan
untuk mengetahui frekuensi atau nilai
kemampuan
tingkatan risiko yang paling dominan. Jika
produksi, kerugian
ada nilai risiko yang sama jumlahnya
finansial besar
maka diambil yang paling besar nilainya.
5 Catastrophic Kematian,
Karena apabila risiko dengan nilai besar
kerugian finansial
teratasi, risiko dengan nilai rendah pun
yang sangat besar
bisa teratasi.
Pengujian validitas dilakukan untuk
mengetahui seberapa tepat kuisioner Tabel 2. Ukuran kualitatif frekuensi
mengukur pertanyaan-pertanyaan yang risiko (AS/NZS 4360)
berkaitan dengan tingkat risiko pada Level Deskripsi Keterangan
masing-masing peristiwa risiko. terdapat 5 Almost Dapat terjadi
32 responden sehingga r tabel yang Certain kapanpun
digunakan adalah 0,349. 4 Likely Sering
Pengujian ini dilakukan dengan aplikasi 3 Possible Dapat terjadi
SPSS dengan ketentuan: sesekali
2 Unlikely Jarang
a. Bila r hitung lebih besar dari r tabel 1 Rare Sangat jarang terjadi
maka item variabel valid

2
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080

Tabel 3 Matriks Penilaian Risiko reliabilitas dari 44 peristiwa risiko.


Menurut Standart AS/NZS 4360 terdapat 5 pekerjaan dan terdapat
peristiwa risiko terbesar tiap pekerjaan.
Frekuensi Dampak Risiko
Setelah ditentukan peristiwa risiko
Risiko 1 2 3 4 5
tertinggi tiap pekerjaan, data tersebut
5 H H E E E
diserahlam ke tim ahli K3 untuk diberikan
4 M H H E E
penanganan dan juga masukan mengenai
3 L M H E E
penanganannya.
2 L L M H E
Terdapat satu peristiwa risiko
1 L L M H H
dengan nilai risiko tinggi yaitu debu-debu
halus dari besi masuk ke mata pekerja.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah mendapat penanganan dari ahli
Pada penelitian ini terdapat 33
K3 nilainya berkurang menjadi sedang.
peristiwa risiko yang lolos uji validitas dan

Tabel 4. Daftar Peristiwa Risiko Sebelum Mitigasi

No Potensi Bahaya Nilai Risiko Kategori Risiko


Pekerjaan Pemasangan
1
Bekisting
1 Pekerja terjatuh dari ketinggian 5 Sedang
Bekisting terjatuh dari
ketinggian sehingga pekerja
2 2 Rendah
yang dibawah tertimpa
bekisting
Tangan terpotong akibat
3 1 Rendah
penggunaan gergaji tajam
Kaki terluka akibat tertimpa
4 6 Sedang
kayu yang difabrikasi jatuh
Tangan terluka akibat terkena
5 9 Sedang
palu
Jari dapat tertusuk paku akibat
6 6 Sedang
penggunaan palu dan paku
Kaki dan tangan terjepit
7 4 Rendah
bekisting saat pemasangan
Bekisting copot saat
8 4 Rendah
pengecoran
Pekerja tertimpa bekisting yang
9 2 Rendah
copot
Pekerja tertimpa bekisting
10 akibat sling TC terputus saat 1 Rendah
pengangkutan bekisting
Terjatuh dari scaffolding saat
11 8 Sedang
pemasangan bekisting
2 Pekerjaan Pembesian
Tangan tergores besi saat
pemotongan besi
1 menggunakan bar cutter dan 4 Rendah
pembengkokan besi dengan bar
bender

3
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080

Tangan terjepit gegep yang


2 digunakan untuk memotong 4 Rendah
kawat bendrat
Debu-debu halus dari besi
3 12 Tinggi
dapat masuk ke mata pekerja
Pekerja tertimpa besi tulangan
4 akibat sling TC terputus saat 1 Rendah
pengangkutan besi tulangan
Pekerja jatuh dari ketinggian
5 5 Sedang
saat pembesian
Besi tulangan terjatuh dari
ketinggian sehingga pekerja
6 5 Sedang
yang dibawah tertimpa besi
tulangan
Tangan tergores besi saat
7 4 Rendah
pemasangan ring besi
Tangan dan kaki tergores saat
8 2 Rendah
pemasangan besi plat lantai
3 Pekerjaan Pengecoran
Pekerja terjatuh dari ketinggian
1 1 Rendah
saat pengecoran
Adonan beton terjatuh
2 mengenai pekerja yang ada 6 Sedang
dibawah
Pekerja yang sedang mengatur
katup untuk mengatur adonan
3 1 Rendah
beton terjatuh dari concrete
bucket
Sling TC terputus sehingga
concrete bucket jatuh dan
4 1 Rendah
menciderai pekerja yang
dibawahnya
Tangan pekerja dapat terkena
5 sabetan sling baja saat 1 Rendah
mengangkat concrete bucket
Pekerja terluka akibat tertimpa
6 adonan beton yang 1 Rendah
menggunakan concrete bucket
Terjadi konsleting sehingga
7 1 Rendah
pekerja tersetrum
Pekerja yang memegang kepala
vibrator berpotensi terkena
8 9 Sedang
cipratan beton dan dapat
melukai matanya
Pekerjaan Pembongkaran
4
Bekisting
Pekerja tertimpa bekisting saat
1 2 Rendah
pembongkaran
Pemeliharaan Beton Setelah
5
Pengecoran

4
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080

Terjadi konsleting sehingga


1 pekerja tersetrum saat 1 Rendah
pemeliharaan beton dengan air
Tidak adanya air atau
2 1 Rendah
kekeringan
3 Lapisan membran rusak 6 Sedang
Lapisan membran terkena
4 hujan sebelum membran 9 Sedang
kering
5 selimut kedap air rusak 9 Sedang

Tabel 5. Indeks Risiko Tertinggi Tiap Pekerjaan

Kemung Dampak Kategori


No Potensi Bahaya KxD
kinan (K) (D) Risiko
Pekerjaan Pemasangan
1
Bekisting
Tangan terluka akibat
5 3 3 9 Sedang
terkena palu
2 Pekerjaan Pembesian
Debu-debu halus dari besi
3 dapat masuk ke mata 4 3 12 Tinggi
pekerja
3 Pekerjaan Pengecoran
Pekerja yang memegang
kepala vibrator berpotensi
8 3 3 9 Sedang
terkena cipratan beton dan
dapat melukai matanya
Pekerjaan Pembongkaran
4
Bekisting
Pekerja tertimpa bekisting
1 2 1 2 Rendah
saat pembongkaran
Pemeliharaan Setelah
5
Pengecoran
Lapisan membran terkena
4 hujan sebelum membran 3 3 9 Sedang
kering
5 selimut kedap air rusak 3 3 9 Sedang

Tabel 6. Penanganan Risiko Menurut Ahli K3

No Potensi Bahaya Penanganan Risiko Nilai Risiko


Kemung
Pekerjaan Pemasangan Dampa
1 kinan KxD
Bekisting k (D)
(K)

3
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080

Penggunaan APD
berupa sarung
tangan, HIRADC
(Hazard
Identification Risk
Assessment
Tangan terluka akibat
5 Determinance 3 3 9
terkena palu
Control), SOP
penggunaan
perkakas dan JSEA
(Job Safety
Environment
Analysis) pekerjaan
Kemung
Dampa
2 Pekerjaan Pembesian kinan KxD
k (D)
(K)
Penggunaan APD
berupa kacamata,
eye wash, HIRADC
(Hazard
Identification Risk
Debu-debu halus dari besi Assessment
3 3 2 6
dapat masuk ke mata pekerja Determinance
Control) dan JSEA
(Job Safety
Environment
Analysis) pekerjaan

Kemung
Dampa
3 Pekerjaan Pengecoran kinan KxD
k (D)
(K)
Penggunaan APD
berupa kacamata,
eye wash, HIRADC
(Hazard
Pekerja yang memegang
Identification Risk
kepala vibrator berpotensi
8 Assessment 3 3 9
terkena cipratan beton dan
Determinance
dapat melukai matanya
Control) dan JSEA
(Job Safety
Environment
Analysis) pekerjaan
Kemung
Pekerjaan Pembongkaran Dampa
4 kinan KxD
Bekisting k (D)
(K)
SOP Critical Lifting,
HIRADC (Hazard
Identification Risk
Assessment
Pekerja tertimpa bekisting
1 Determinance 2 1 2
saat pembongkaran
Control),
Penggunaan APD
(Helmet) dan
pembatasan

6
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080

personel yang
memasuki area
Kemung
Pemeliharaan Setelah Dampa
5 kinan KxD
Pengecoran k (D)
(K)
Rekayasa teknik
(melapisi membran
dengan
Lapisan membran terkena
terpal/plastik
4 hujan sebelum membran 3 3 9
cor/tenda) dan JSEA
kering
(Job Safety
Environment
Analysis) pekerjaan
JSEA (Job Safety
Environment
Analysis)
pekerjaan,
5 selimut kedap air rusak penyiapan gudang 3 3 9
terpisah antara alat,
bahan dan
perlengkapan
lainnya.

Tabel 4. Ranking Risiko

No. Variabel Indeks Risiko No. Variabel Indeks Risiko


1 1.5 9 18 2.7 4
2 3.8 9 19 1.2 2
3 5.4 9 20 1.9 2
4 5.5 9 21 2.8 2
5 1.11 8 22 4.1 2
6 1.4 6 23 1.3 1
7 1.6 6 24 1.10 1
8 2.3 6 25 2.4 1
9 3.2 6 26 3.1 1
10 5.3 6 27 3.3 1
11 1.1 5 28 3.4 1
12 2.5 5 29 3.5 1
13 2.6 5 30 3.6 1
14 1.7 4 31 3.7 1
15 1.8 4 32 5.1 1
16 2.1 4 33 5.2 1
17 2.2 4

3
TOPIK:
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: YYYY-YYYY

Ramli, S. B. (2010). Pedoman Praktis


4. KESIMPULAN Manajemen Risiko Dalam Pespektif
K3 OHS Risk Management. Jakarta:
Berdasarkan hasil penelitian yang Dian Rakyat.
dilakukan dengan penyebaran kuisioner
kepada responden yang memiliki Faisal Abdullatif, D. M. (2018). Analisis
pengalaman kerja di pembangunan Risiko Kecelakaan Kerja Pada
gedung, dapat disimpulkan bahwa Pembangunan Gedung Green
kecelakaan kerja yang berisiko tinggi pada Sedayu Apartment. (Naskah
proyek gedung dari penelitian ini adalah Seminar Tugas Akhir) Universitas
debu-debu halus dari besi dapat masuk ke Muhammadiyah Yogyakarta,
mata yang setelah diberi penanganan oleh Yogyakarta, Indonesia.
tim ahli menjadi berisiko sedang.
Sedangkan kecelakaan kerja yang berisiko Geotextile, H. Agustus 2016, tujuan dan
sedang adalah tangan terluka akibat metode perawatan beton curing
terkena palu, pekerja yang memegang website:
kepala vibrator berpotensi terkena http://www.hilongeotexyile.com/
cipratan beton dan dapat melukai
matanya, lapisan membran terkena hujan Hidayat, A. Agustus 2012, uji validitas,
sebelum membran kering dan selimut website:
kedap air rusak. http://www.statistikian.com/
Penanganan debu-debu halus dari
besi dapat masuk ke mata dengan Hutasoid. E. O. (2016). Analisis Risiko
penggunaan APD berupa kacamata, eye Kecelakaan Kerja Pada Proyek
wash, HIRADC (Hazard Identification Pembangunan Jembatan THP
Risk Assessment Determinance Control) Kanjeran Surabaya. (Tugas Akhir)
dan JSEA (Job Safety Environment Institut Teknologi Sepuluh
Analysis) pekerjaan. Penanganan tangan November, Surabaya, Indonesia.
terluka akibat terkena palu dengan
penggunaan APD berupa sarung tangan, Indojayamix. Agustus 2020, cara merawat
HIRADC, SOP penggunaan perkakas dan beton setelah di cor, website:
JSEA pekerjaan. Penanganan pekerja yang http://www.indojayamix.com/
memegang kepala vibrator berpotensi
terkena cipratan beton dan dapat melukai Sahid Raharjo, S. Januari 2015, cara
matanya dengan penggunaan APD berupa membuat tabel distribusi frekuensi,
kacamata, eye wash, HIRADC dan JSEA website:
pekerjaan. Penanganan lapisan membran http://www.spssindonesia.com/
terkena hujan sebelum membran kering
dengan rekayasa teknik (melapisi Sipil, P. Juni 2014, cara dan teknis kerja
membran dengan terpal/plastik merawat beton, website:
cor/tenda) dan JSEA pekerjaan. http://www.proyeksipil.blogspot.co
Penanganan selimut kedap air rusak m/
dengan JSEA pekerjaan,

DAFTAR PUSTAKA

Astuti. F. W. (2017). Analisis Risiko


Kecelakaan Kerja Menggunakan
Metode Bowtie Pada Proyek One
Galaxy Surabaya. (Tugas Akhir)
Institut Teknologi Sepuluh
November, Surabaya, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai