*E-mail: ghiffarihalim001@gmail.com
ABSTRAK
Dalam pembangunan proyek gedung, ditemukan risiko kecelakaan kerja yang tinggi, sehingga
diperlukan identifikasi risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi guna mengurangi risiko
kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek pembangunan gedung. Identifikasi risiko kecelakaan
tersebut dimulai dengan mengumpulkan variabel penelitian terdahulu yang dilanjutkan dengan
penyebaran kuisioner kepada responden guna mendapatkan nilai kemungkinan dan dampak. Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah Risk Breakdown Structure yang digunakan untuk
melakukan kategorisasi masing-masing risiko. Selanjutnya mengetahui peristiwa risiko yang beresiko
tinggi dan sedang pada proyek konstruksi, khususnya pekerjaan pembesian, pemasangan bekisting,
pengecoran, pembongkaran bekisting dan pemeliharaan beton setelah pengecoran. Hasil penelitian ini
menemukan 33 dari 44 peristiwa risiko yang lolos uji validitas. Terdapat 1 peristiwa risiko yang
beresiko tinggi yaitu debu-debu halus dari besi masuk ke mata pekerja.
ABSTRACT
In the construction of building projects, a high risk of work accidents is found, so it is necessary to
identify the risk of work accidents that may occur in order to reduce the risk of work accidents that
occur in building construction projects. The accident risk identification begins by collecting previous
research variables, followed by distributing questionnaires to respondents in order to obtain
probability and serevity values. The method used in this study is the Risk Breakdown Structure
which is used to categorize each risk. Furthermore, knowing the high and moderate risk events in a
construction project, especially iron work, installation of formwork, casting, dismantling formwork
and maintenance of concrete after casting. The results of this study found 33 out of 44 risk events
that passed the validity test. There is 1 high risk event, namely fine dust from iron getting into the
eyes of the workers.
Berdasarkan temuan diatas, jika b. Bila r hitung lebih kecil dari r tabel
kondisi ini dibiarkan saja dan tidak maka item variabel tidak valid
mendapat perhatian yang serius maka
akan menjadikan pekerja di Indonesia Data variabel kemungkinan dan
meremehkan keselamatan kerja mereka. dampak yang telah diuji validitasnya
Salah satu langkah penanganan masalah kemudian diuji reliabilitasnya guna
itu adalah dengan meningkatkan peran mengetahui sejauh mana hasil penilaian
pengawas bidang K3 dalam pembinaan kuisioner dapat dipercaya. Apabila didapat
dan pemeriksaan alat pelindung diri para data tidak valid, maka pada pengujian
pekerja. reliabilitas dihilangkan. Pengujian ini
Tujuan dari penelitian ini adalah: dilakukan dengan menghitung nilai
1. Mengetahui kecelakaan kerja yang cronbach’s alpha melalui aplikasi SPSS.
berisiko tinggi pada proyek gedung. Jika nilai cronbach’s alpha diatas 0,6
2. Mengetahui tindakan pencegahan maka kuisioner dinyatakan reliabel.
terhadap kecelakaan kerja yang terjadi Setelah didapat data yang reliabel,
pada proyek Gedung. dilakukan penilaian potensi bahaya
dengan rumus perhitungan:
2. METODE PENELITIAN Indeks risiko = kemungkinan x dampak
Pengumpulan data dilakukan dengan
penyebaran kuisioner kepada para Tabel 1. Ukuran kualitatif dampak
responden yang berpengalaman dalam (AS/NZS 4360)
proyek konstruksi atau pembangunan
Level Deskripsi Keterangan
gedung. Kuisioner tersebut berisi variabel
1 Insignificant Tidak terjadi
risiko yang diambil dari jurnal terdahulu.
cidera, kerugian
Pengisian kuisioner melalui Google form
finansial sedikit
dengan skala ordinal. Selanjutnya validasi,
2 Minor Membutuhkan
wawancara dan tanggapan dari tim ahli K3
pertolongan
terhadap hasil kuisioner dari responden.
pertama, kerugian
Hasil data yang telah diisi responden
finansial sedang
terbagi menjadi tabel kemungkinan dan
3 Moderate Membutuhkan
tabel dampak. Selanjutnya dilakukan
perawatan medis,
pengujian frekuensi data, validitas dan
kerugian finansial
reliabilitas.
besar
Berdasarkan data yang didapat dari
4 Major Cidera fatal,
responden, uji frekuensi data dilakukan
kehilangan
untuk mengetahui frekuensi atau nilai
kemampuan
tingkatan risiko yang paling dominan. Jika
produksi, kerugian
ada nilai risiko yang sama jumlahnya
finansial besar
maka diambil yang paling besar nilainya.
5 Catastrophic Kematian,
Karena apabila risiko dengan nilai besar
kerugian finansial
teratasi, risiko dengan nilai rendah pun
yang sangat besar
bisa teratasi.
Pengujian validitas dilakukan untuk
mengetahui seberapa tepat kuisioner Tabel 2. Ukuran kualitatif frekuensi
mengukur pertanyaan-pertanyaan yang risiko (AS/NZS 4360)
berkaitan dengan tingkat risiko pada Level Deskripsi Keterangan
masing-masing peristiwa risiko. terdapat 5 Almost Dapat terjadi
32 responden sehingga r tabel yang Certain kapanpun
digunakan adalah 0,349. 4 Likely Sering
Pengujian ini dilakukan dengan aplikasi 3 Possible Dapat terjadi
SPSS dengan ketentuan: sesekali
2 Unlikely Jarang
a. Bila r hitung lebih besar dari r tabel 1 Rare Sangat jarang terjadi
maka item variabel valid
2
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080
3
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080
4
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080
3
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080
Penggunaan APD
berupa sarung
tangan, HIRADC
(Hazard
Identification Risk
Assessment
Tangan terluka akibat
5 Determinance 3 3 9
terkena palu
Control), SOP
penggunaan
perkakas dan JSEA
(Job Safety
Environment
Analysis) pekerjaan
Kemung
Dampa
2 Pekerjaan Pembesian kinan KxD
k (D)
(K)
Penggunaan APD
berupa kacamata,
eye wash, HIRADC
(Hazard
Identification Risk
Debu-debu halus dari besi Assessment
3 3 2 6
dapat masuk ke mata pekerja Determinance
Control) dan JSEA
(Job Safety
Environment
Analysis) pekerjaan
Kemung
Dampa
3 Pekerjaan Pengecoran kinan KxD
k (D)
(K)
Penggunaan APD
berupa kacamata,
eye wash, HIRADC
(Hazard
Pekerja yang memegang
Identification Risk
kepala vibrator berpotensi
8 Assessment 3 3 9
terkena cipratan beton dan
Determinance
dapat melukai matanya
Control) dan JSEA
(Job Safety
Environment
Analysis) pekerjaan
Kemung
Pekerjaan Pembongkaran Dampa
4 kinan KxD
Bekisting k (D)
(K)
SOP Critical Lifting,
HIRADC (Hazard
Identification Risk
Assessment
Pekerja tertimpa bekisting
1 Determinance 2 1 2
saat pembongkaran
Control),
Penggunaan APD
(Helmet) dan
pembatasan
6
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080
personel yang
memasuki area
Kemung
Pemeliharaan Setelah Dampa
5 kinan KxD
Pengecoran k (D)
(K)
Rekayasa teknik
(melapisi membran
dengan
Lapisan membran terkena
terpal/plastik
4 hujan sebelum membran 3 3 9
cor/tenda) dan JSEA
kering
(Job Safety
Environment
Analysis) pekerjaan
JSEA (Job Safety
Environment
Analysis)
pekerjaan,
5 selimut kedap air rusak penyiapan gudang 3 3 9
terpisah antara alat,
bahan dan
perlengkapan
lainnya.
3
TOPIK:
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: YYYY-YYYY
DAFTAR PUSTAKA