Anda di halaman 1dari 20

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN PEMELIHARAAN TEBING KIRI S. SADDANG HILIR


BENDUNG BENTENG

(PAKET PJ-CW-04)

RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan bangunan pengendali sedimen kampiso I terdiri dari :

1. Pekerjaan persiapan yang meliputi : mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan tenaga
kerja, pekerjaan mutual check MC 0 – MC 100, pekerjaan dokumentasi MC 0 – MC 100,
pekerjaan cofferdam dan dewatering.
2. Pekerjaan tanah yang meliputi : pekerjaan Galian Tanah,Timbunan Tanah
3. Pekerjaan pekerjaan bronjong kawat anyaman ( 2,0 m x 1,0 m x 0,5m ).

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mobilisasi dan Demobilisasi
Metode Pelaksanaan :
- Peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan terdari
excavator dan peralatan lainnya di muat ke truck tronton kemudian di angkut ke
lokasi pekerjaan.
- Peralatan yang dimobilisasi dapat dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan
dan rencana pelaksanaan pekerjaan.
- Material untuk membangun fasilitas pendukung di lokasi pekerjaan diadakan
secukupnya.
- Bangunan fasilitas pendukung yang terdiri dari kantor direksi, gudang kemudian
dibangun di area dekat dengan lokasi pekerjaan.
- Personil inti sesuai struktur organisasi proyek yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan di datangkan ke lokasi pekerjaan.
- Demobilisasi peralatan dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan
selesainya pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Mutual Check (MC 0 – MC 100)
Metode Pelaksanaan :
- Peralatan untuk melaksanakan pengukuran awal diadakan sesuai dengan
kebutuhan terdiri dari waterpass, roll meter dll.
- Pengukuran awal (MC. 0) dilaksanakan bersama dengan Direksi Pekerjaan dan
atau Konsultan Pengawas untuk menentukan benck mark dan peil ketinggian serta
pemasangan patok-patok acuan untuk pelaksanaan pekerjaan.
- Berdasarkan data hasil pengukuran awal dan data dokumen yang ada
sebelumnya kemudian dibuat gambar kerja (shop drawing) yang akan menjadi
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
- Selama pelaksanaan pekerjaan pengukuran dilaksanakan secara berkala sesuai
kemajuan pekerjaan di lapangan untuk melakukan evaluasi terhadap ukuran dan
dimensi – dimensi yang tertuang dalam gambar kerja, serta dilakukan perhitungan
volume untuk evaluasi kemajuan pekerjaan terhadap schedule pelaksanaan
pekerjaan yang telah disepakati bersama.
- Pengukuran akhir (MC. 100) dilakukan setelah pekerjaan selesai dan
dibandingkan dengan gambar kerja yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
- Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi terhadap gambar kerja dicatat.
- Hasil pengukuran akhir kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan beck up data
perhitungan volume dan as built drawing.

c. Dokumentasi
Metode Pelaksanaan :
- Dokumentasi terdiri dari foto dokumentasi dan laporan – laporan yang dibuat terdiri
dari laporan harian, mingguan dan bulanan sesuai dengan kebutuhan dan
petunjuk Direksi Pekerjaan.
- Dokumentasi dibuat berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan yang
dilakukan secara berkala seiring dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
- Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dari gambar kerja diukur dan dicatat
kemudian dilaporkan dan dibahas pada waktu tertentu atau saat meeting dengan
Direksi Pekerjaan.
- Dokumetasi dan pelaporan kepada Direksi Pekerjaan dilaksanakan secara berkala
dalam bentuk Bulanan atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
d. Pekerjaan Dewatering
Metode Pelaksanaan :
- Bangunan pengelak dan cofferdam dibuat sesuai kebutuhan di lapangan untuk
pengalihan pengaliran air pada area yang akan dikerja.
- Survey dan pengumpulan data serta informasi tentang besar debit air terbesar
dikumpulkan untuk merumuskan bentuk dan volume bangunan pengelak serta
cofferdam yang akan dibuat.
- Material untuk pembuatan bangunan pengelak dan cofferdam diadakan di lokasi
pekerjaan.
- Jika diperlukan dilakukan penggalian untuk pembuatan saluran pengalihan
pengaliran air sungai disisi kiri atau kanan rencana bangunan yang akan
dikerjakan dengan menggunakan excavator.
- Bangunan pengelak dan cofferdam kemudian dibuat dengan membentuk tanggul
dengan alat excavator atau dengan menggunakan sand bag untuk proteksi
pengaliran air terhadap area pelaksanaan pekerjaan.
- Dewatering dilaksanakan selama proses pelaksanaan pekerjaan dengan
menggunakan pompa air terhadap genangan yang terjadi pada area pelaksanaan
pekerjaan dan pada cofferdam yang telah dibuat jika dikuatirkan akan terjadi
luapan air ke area pelaksanaan pekerjaan.
- Bangunan pengelak dan cofferdam dibongkar setelah pekerjaan selesai dan
bangunan yang dibangun telah mencapai kekuatan untuk dapat dialiri air atau
sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

II. PEKERJAAN TANAH


a. Pembersihan
Metode Pelaksanaan :
- Survey lokasi dilaksanakan untuk memahami kondisi lokasi pekerjaan dan
menentukan peralatan yang tepat dan efektif digunakan untuk pembersihan lokasi
pekerjaan, apakah menggunakan bulldoser atau excavator.
- Peralatan yang akan digunakan kemudian di mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
- Pembersihan kemudian dilaksanakan dengan penebangan pohon dan penggalian
sampai akar; pembersihan dan pengikisan rumput, semak dan hal – hal lain yang
berada di area rencana pelaksanaan pekerjaan.
- Hasil pembersihan diangkut atau dibuang ke luar area rencana pelaksanaan
pekerjaan.
- Termasuk dalam pekerjaan pembersihan ini adalah perbaikan jalan, pembentukan
jalan sementara atau rintisan jalan untuk mobilisasi material dan area operasi alat
berat serta pembersihan dan pembentukan area untuk penumpukan material yang
akan digunakan saat pelaksanaan pekerjaan.
b. Galian Tanah
Metode Pelaksanaan :
- Peralatan atau excavator yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan
galian tanah di datangkan ke lokasi pekerjaan.
- Pengukuran dan pemasangan patok dilaksanakan mengacu pada gambar kerja
(shop drawing) untuk acuan pelaksanaan pekerjaan.
- Penggalian kemudian dilaksanakan dengan menggunakan excavator mengacu
pada patok yang telah dipasang dengan lebar dan kedalaman galian masing –
masing sesuai dengan gambar kerja (shop drawing).
- Hasil galian ditempatkan pada sisi kiri atau kanan area penggalian dan
ditempatkan secara baik oleh excavator sehingga tidak memungkinkan untuk
terjadinya longsoran kembali kedalam bekas penggalian.
- Pengukuran hasil penggalian excavator dilakukan secara bertahap untuk menjaga
ketepatan ukuran galian tanah sesuai gambar kerja.
- Perapihan profil galian dilaksanakan oleh sekelompok tenaga kerja setelah
penggalian dengan excavator selesai dilaksanakan.

c. Timbunan Tanah
Penimbunan dengan timbunan tanah ini dilaksanakan dengan menggunakan alat
excavator dan stamper, material timbunan di datangkan dari luar sesuai petunjuk
direksi/pengawas
Metode Pelaksanaan :
- Pengukuran dan pemasangan patok, bowplank dan patok peil ketinggian timbunan
di pasang pada area yang akan ditimbun sesuai kebutuhan lapangan.
- Penimbunan dilaksanakan dengan menggunakan excavator langsung ditempatkan
pada area yang akan ditimbun setelah penggalian.
- Jika area yang akan ditimbun jauh dan atau tidak terjangkau oleh excavator dari
area penimbunan, maka material tersebut ditempatkan sementara pada area
jangkauan excavator
- Hasil penimbunan dilaksanakan dan telah membentuk profil sesuai dengan patok
acuan yang dipasang ditempatkan sementara disekitar area untuk kemudian
digunakan untuk pekerjaan penimbunan kembali pada sisi pasangan batu atau
beton yang membutuhkan atau dibuang keluar lokasi setelah pekerjaan selesai
secara keseluruhan.
III. PEKERJAAN PASANGAN
a. Pasangan Bronjong Pabrikasi uk. ( 2,00 x 1,00 x 0,5 m )

Metode Pelaksanaan :
- Material untuk pekerjaan bronjong diadakan secukupnya di lokasi pekerjaan sesuai
dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan, terdiri dari : kawat bronjong, batu
kali/gunung, dll.
- Pabrikasi atau penganyaman kawat bronjong dilaksanakan hingga membentuk kotak
kotak bronjong sesuai dengan gambar kerja. Jika dengan pertimbangan lain kawat
bronjong dapat dianyam di luar area pelaksanaan pekerjaan dan dimobilisasi ke
lokasi pekerjaan dalam bentuk kotak – kotak bronjong yang siap di pasang.
- Pemasangan bronjong pada lokasi pemasangan sesuai gambar kerja dimulai dengan
bronjong dasar satu persatu diselesaikan dengan pengisian batu.
- Pengisian batu kedalam kotak bronjong dilaksanakan dengan menyusun batu isian
bronjong satu persatu secara padat hingga penuh dan membentuk profil bronjong
yang rapi.
- Pelaksanaan pemasangan bronjong - bronjong tingkat selanjutnya dilaksanakan
dengan metode yang sama sesuai gambar kerja.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan dibuat yang merupakan gambaran umum


teknik pelaksanaan dan penanganan pekerjaan, yang dibuat dalam rangka pelelangan
pekerjaan Pemeliharaan Tebing Kiri S. Saddang Hilir Bendung Benteng (Pa
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEKERJAAN PEMELIHARAAN TEBING KIRI S. SADDANG HILIR
BENDUNG BENTENG

(PAKET PJ-CW-04)

RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan bangunan pengendali sedimen kampiso I terdiri dari :

1. Pekerjaan persiapan yang meliputi : mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan tenaga
kerja, pekerjaan mutual check MC 0 – MC 100, pekerjaan dokumentasi MC 0 – MC 100,
pekerjaan cofferdam dan dewatering.
2. Pekerjaan tanah yang meliputi : pekerjaan Galian Tanah,Timbunan Tanah
3. Pekerjaan pekerjaan bronjong kawat anyaman ( 2,0 m x 1,0 m x 0,5m ).

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mobilisasi dan Demobilisasi
Metode Pelaksanaan :
- Peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan terdari
excavator dan peralatan lainnya di muat ke truck tronton kemudian di angkut ke
lokasi pekerjaan.
- Peralatan yang dimobilisasi dapat dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan
dan rencana pelaksanaan pekerjaan.
- Material untuk membangun fasilitas pendukung di lokasi pekerjaan diadakan
secukupnya.
- Bangunan fasilitas pendukung yang terdiri dari kantor direksi, gudang kemudian
dibangun di area dekat dengan lokasi pekerjaan.
- Personil inti sesuai struktur organisasi proyek yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan di datangkan ke lokasi pekerjaan.
- Demobilisasi peralatan dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan
selesainya pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Mutual Check (MC 0 – MC 100)
Metode Pelaksanaan :
- Peralatan untuk melaksanakan pengukuran awal diadakan sesuai dengan
kebutuhan terdiri dari waterpass, roll meter dll.
- Pengukuran awal (MC. 0) dilaksanakan bersama dengan Direksi Pekerjaan dan
atau Konsultan Pengawas untuk menentukan benck mark dan peil ketinggian serta
pemasangan patok-patok acuan untuk pelaksanaan pekerjaan.
- Berdasarkan data hasil pengukuran awal dan data dokumen yang ada
sebelumnya kemudian dibuat gambar kerja (shop drawing) yang akan menjadi
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
- Selama pelaksanaan pekerjaan pengukuran dilaksanakan secara berkala sesuai
kemajuan pekerjaan di lapangan untuk melakukan evaluasi terhadap ukuran dan
dimensi – dimensi yang tertuang dalam gambar kerja, serta dilakukan perhitungan
volume untuk evaluasi kemajuan pekerjaan terhadap schedule pelaksanaan
pekerjaan yang telah disepakati bersama.
- Pengukuran akhir (MC. 100) dilakukan setelah pekerjaan selesai dan
dibandingkan dengan gambar kerja yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
- Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi terhadap gambar kerja dicatat.
- Hasil pengukuran akhir kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan beck up data
perhitungan volume dan as built drawing.

c. Dokumentasi
Metode Pelaksanaan :
- Dokumentasi terdiri dari foto dokumentasi dan laporan – laporan yang dibuat terdiri
dari laporan harian, mingguan dan bulanan sesuai dengan kebutuhan dan
petunjuk Direksi Pekerjaan.
- Dokumentasi dibuat berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan yang
dilakukan secara berkala seiring dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
- Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dari gambar kerja diukur dan dicatat
kemudian dilaporkan dan dibahas pada waktu tertentu atau saat meeting dengan
Direksi Pekerjaan.
- Dokumetasi dan pelaporan kepada Direksi Pekerjaan dilaksanakan secara berkala
dalam bentuk Bulanan atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
d. Pekerjaan Dewatering
Metode Pelaksanaan :
- Bangunan pengelak dan cofferdam dibuat sesuai kebutuhan di lapangan untuk
pengalihan pengaliran air pada area yang akan dikerja.
- Survey dan pengumpulan data serta informasi tentang besar debit air terbesar
dikumpulkan untuk merumuskan bentuk dan volume bangunan pengelak serta
cofferdam yang akan dibuat.
- Material untuk pembuatan bangunan pengelak dan cofferdam diadakan di lokasi
pekerjaan.
- Jika diperlukan dilakukan penggalian untuk pembuatan saluran pengalihan
pengaliran air sungai disisi kiri atau kanan rencana bangunan yang akan
dikerjakan dengan menggunakan excavator.
- Bangunan pengelak dan cofferdam kemudian dibuat dengan membentuk tanggul
dengan alat excavator atau dengan menggunakan sand bag untuk proteksi
pengaliran air terhadap area pelaksanaan pekerjaan.
- Dewatering dilaksanakan selama proses pelaksanaan pekerjaan dengan
menggunakan pompa air terhadap genangan yang terjadi pada area pelaksanaan
pekerjaan dan pada cofferdam yang telah dibuat jika dikuatirkan akan terjadi
luapan air ke area pelaksanaan pekerjaan.
- Bangunan pengelak dan cofferdam dibongkar setelah pekerjaan selesai dan
bangunan yang dibangun telah mencapai kekuatan untuk dapat dialiri air atau
sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

II. PEKERJAAN TANAH


a. Pembersihan
Metode Pelaksanaan :
- Survey lokasi dilaksanakan untuk memahami kondisi lokasi pekerjaan dan
menentukan peralatan yang tepat dan efektif digunakan untuk pembersihan lokasi
pekerjaan, apakah menggunakan bulldoser atau excavator.
- Peralatan yang akan digunakan kemudian di mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
- Pembersihan kemudian dilaksanakan dengan penebangan pohon dan penggalian
sampai akar; pembersihan dan pengikisan rumput, semak dan hal – hal lain yang
berada di area rencana pelaksanaan pekerjaan.
- Hasil pembersihan diangkut atau dibuang ke luar area rencana pelaksanaan
pekerjaan.
- Termasuk dalam pekerjaan pembersihan ini adalah perbaikan jalan, pembentukan
jalan sementara atau rintisan jalan untuk mobilisasi material dan area operasi alat
berat serta pembersihan dan pembentukan area untuk penumpukan material yang
akan digunakan saat pelaksanaan pekerjaan.
b. Galian Tanah
Metode Pelaksanaan :
- Peralatan atau excavator yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan
galian tanah di datangkan ke lokasi pekerjaan.
- Pengukuran dan pemasangan patok dilaksanakan mengacu pada gambar kerja
(shop drawing) untuk acuan pelaksanaan pekerjaan.
- Penggalian kemudian dilaksanakan dengan menggunakan excavator mengacu
pada patok yang telah dipasang dengan lebar dan kedalaman galian masing –
masing sesuai dengan gambar kerja (shop drawing).
- Hasil galian ditempatkan pada sisi kiri atau kanan area penggalian dan
ditempatkan secara baik oleh excavator sehingga tidak memungkinkan untuk
terjadinya longsoran kembali kedalam bekas penggalian.
- Pengukuran hasil penggalian excavator dilakukan secara bertahap untuk menjaga
ketepatan ukuran galian tanah sesuai gambar kerja.
- Perapihan profil galian dilaksanakan oleh sekelompok tenaga kerja setelah
penggalian dengan excavator selesai dilaksanakan.

c. Timbunan Tanah
Penimbunan dengan timbunan tanah ini dilaksanakan dengan menggunakan alat
excavator dan stamper, material timbunan di datangkan dari luar sesuai petunjuk
direksi/pengawas
Metode Pelaksanaan :
- Pengukuran dan pemasangan patok, bowplank dan patok peil ketinggian timbunan
di pasang pada area yang akan ditimbun sesuai kebutuhan lapangan.
- Penimbunan dilaksanakan dengan menggunakan excavator langsung ditempatkan
pada area yang akan ditimbun setelah penggalian.
- Jika area yang akan ditimbun jauh dan atau tidak terjangkau oleh excavator dari
area penimbunan, maka material tersebut ditempatkan sementara pada area
jangkauan excavator
- Hasil penimbunan dilaksanakan dan telah membentuk profil sesuai dengan patok
acuan yang dipasang ditempatkan sementara disekitar area untuk kemudian
digunakan untuk pekerjaan penimbunan kembali pada sisi pasangan batu atau
beton yang membutuhkan atau dibuang keluar lokasi setelah pekerjaan selesai
secara keseluruhan.
III. PEKERJAAN PASANGAN
a. Pasangan Bronjong Pabrikasi uk. ( 2,00 x 1,00 x 0,5 m )

Metode Pelaksanaan :
- Material untuk pekerjaan bronjong diadakan secukupnya di lokasi pekerjaan sesuai
dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan, terdiri dari : kawat bronjong, batu
kali/gunung, dll.
- Pabrikasi atau penganyaman kawat bronjong dilaksanakan hingga membentuk kotak
kotak bronjong sesuai dengan gambar kerja. Jika dengan pertimbangan lain kawat
bronjong dapat dianyam di luar area pelaksanaan pekerjaan dan dimobilisasi ke
lokasi pekerjaan dalam bentuk kotak – kotak bronjong yang siap di pasang.
- Pemasangan bronjong pada lokasi pemasangan sesuai gambar kerja dimulai dengan
bronjong dasar satu persatu diselesaikan dengan pengisian batu.
- Pengisian batu kedalam kotak bronjong dilaksanakan dengan menyusun batu isian
bronjong satu persatu secara padat hingga penuh dan membentuk profil bronjong
yang rapi.
- Pelaksanaan pemasangan bronjong - bronjong tingkat selanjutnya dilaksanakan
dengan metode yang sama sesuai gambar kerja.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan dibuat yang merupakan gambaran umum teknik
pelaksanaan dan penanganan pekerjaan, yang dibuat dalam rangka pelelangan pekerjaan
Pemeliharaan Tebing Kiri S. Saddang Hilir Bendung Benteng (Paket PJ-CW-04).

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


PEKERJAAN PEMELIHARAAN TEBING KIRI S. SADDANG HILIR
BENDUNG BENTENG

(PAKET PJ-CW-04)

RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan bangunan pengendali sedimen kampiso I terdiri dari :

1. Pekerjaan persiapan yang meliputi : mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan tenaga
kerja, pekerjaan mutual check MC 0 – MC 100, pekerjaan dokumentasi MC 0 – MC 100,
pekerjaan cofferdam dan dewatering.
2. Pekerjaan tanah yang meliputi : pekerjaan Galian Tanah,Timbunan Tanah
3. Pekerjaan pekerjaan bronjong kawat anyaman ( 2,0 m x 1,0 m x 0,5m ).

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mobilisasi dan Demobilisasi
Metode Pelaksanaan :
- Peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan terdari
excavator dan peralatan lainnya di muat ke truck tronton kemudian di angkut ke
lokasi pekerjaan.
- Peralatan yang dimobilisasi dapat dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan
dan rencana pelaksanaan pekerjaan.
- Material untuk membangun fasilitas pendukung di lokasi pekerjaan diadakan
secukupnya.
- Bangunan fasilitas pendukung yang terdiri dari kantor direksi, gudang kemudian
dibangun di area dekat dengan lokasi pekerjaan.
- Personil inti sesuai struktur organisasi proyek yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan di datangkan ke lokasi pekerjaan.
- Demobilisasi peralatan dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan
selesainya pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Mutual Check (MC 0 – MC 100)
Metode Pelaksanaan :
- Peralatan untuk melaksanakan pengukuran awal diadakan sesuai dengan
kebutuhan terdiri dari waterpass, roll meter dll.
- Pengukuran awal (MC. 0) dilaksanakan bersama dengan Direksi Pekerjaan dan
atau Konsultan Pengawas untuk menentukan benck mark dan peil ketinggian serta
pemasangan patok-patok acuan untuk pelaksanaan pekerjaan.
- Berdasarkan data hasil pengukuran awal dan data dokumen yang ada
sebelumnya kemudian dibuat gambar kerja (shop drawing) yang akan menjadi
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
- Selama pelaksanaan pekerjaan pengukuran dilaksanakan secara berkala sesuai
kemajuan pekerjaan di lapangan untuk melakukan evaluasi terhadap ukuran dan
dimensi – dimensi yang tertuang dalam gambar kerja, serta dilakukan perhitungan
volume untuk evaluasi kemajuan pekerjaan terhadap schedule pelaksanaan
pekerjaan yang telah disepakati bersama.
- Pengukuran akhir (MC. 100) dilakukan setelah pekerjaan selesai dan
dibandingkan dengan gambar kerja yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
- Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi terhadap gambar kerja dicatat.
- Hasil pengukuran akhir kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan beck up data
perhitungan volume dan as built drawing.

c. Dokumentasi
Metode Pelaksanaan :
- Dokumentasi terdiri dari foto dokumentasi dan laporan – laporan yang dibuat terdiri
dari laporan harian, mingguan dan bulanan sesuai dengan kebutuhan dan
petunjuk Direksi Pekerjaan.
- Dokumentasi dibuat berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan yang
dilakukan secara berkala seiring dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
- Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dari gambar kerja diukur dan dicatat
kemudian dilaporkan dan dibahas pada waktu tertentu atau saat meeting dengan
Direksi Pekerjaan.
- Dokumetasi dan pelaporan kepada Direksi Pekerjaan dilaksanakan secara berkala
dalam bentuk Bulanan atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
d. Pekerjaan Dewatering
Metode Pelaksanaan :
- Bangunan pengelak dan cofferdam dibuat sesuai kebutuhan di lapangan untuk
pengalihan pengaliran air pada area yang akan dikerja.
- Survey dan pengumpulan data serta informasi tentang besar debit air terbesar
dikumpulkan untuk merumuskan bentuk dan volume bangunan pengelak serta
cofferdam yang akan dibuat.
- Material untuk pembuatan bangunan pengelak dan cofferdam diadakan di lokasi
pekerjaan.
- Jika diperlukan dilakukan penggalian untuk pembuatan saluran pengalihan
pengaliran air sungai disisi kiri atau kanan rencana bangunan yang akan
dikerjakan dengan menggunakan excavator.
- Bangunan pengelak dan cofferdam kemudian dibuat dengan membentuk tanggul
dengan alat excavator atau dengan menggunakan sand bag untuk proteksi
pengaliran air terhadap area pelaksanaan pekerjaan.
- Dewatering dilaksanakan selama proses pelaksanaan pekerjaan dengan
menggunakan pompa air terhadap genangan yang terjadi pada area pelaksanaan
pekerjaan dan pada cofferdam yang telah dibuat jika dikuatirkan akan terjadi
luapan air ke area pelaksanaan pekerjaan.
- Bangunan pengelak dan cofferdam dibongkar setelah pekerjaan selesai dan
bangunan yang dibangun telah mencapai kekuatan untuk dapat dialiri air atau
sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

II. PEKERJAAN TANAH


a. Pembersihan
Metode Pelaksanaan :
- Survey lokasi dilaksanakan untuk memahami kondisi lokasi pekerjaan dan
menentukan peralatan yang tepat dan efektif digunakan untuk pembersihan lokasi
pekerjaan, apakah menggunakan bulldoser atau excavator.
- Peralatan yang akan digunakan kemudian di mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
- Pembersihan kemudian dilaksanakan dengan penebangan pohon dan penggalian
sampai akar; pembersihan dan pengikisan rumput, semak dan hal – hal lain yang
berada di area rencana pelaksanaan pekerjaan.
- Hasil pembersihan diangkut atau dibuang ke luar area rencana pelaksanaan
pekerjaan.
- Termasuk dalam pekerjaan pembersihan ini adalah perbaikan jalan, pembentukan
jalan sementara atau rintisan jalan untuk mobilisasi material dan area operasi alat
berat serta pembersihan dan pembentukan area untuk penumpukan material yang
akan digunakan saat pelaksanaan pekerjaan.
b. Galian Tanah
Metode Pelaksanaan :
- Peralatan atau excavator yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan
galian tanah di datangkan ke lokasi pekerjaan.
- Pengukuran dan pemasangan patok dilaksanakan mengacu pada gambar kerja
(shop drawing) untuk acuan pelaksanaan pekerjaan.
- Penggalian kemudian dilaksanakan dengan menggunakan excavator mengacu
pada patok yang telah dipasang dengan lebar dan kedalaman galian masing –
masing sesuai dengan gambar kerja (shop drawing).
- Hasil galian ditempatkan pada sisi kiri atau kanan area penggalian dan
ditempatkan secara baik oleh excavator sehingga tidak memungkinkan untuk
terjadinya longsoran kembali kedalam bekas penggalian.
- Pengukuran hasil penggalian excavator dilakukan secara bertahap untuk menjaga
ketepatan ukuran galian tanah sesuai gambar kerja.
- Perapihan profil galian dilaksanakan oleh sekelompok tenaga kerja setelah
penggalian dengan excavator selesai dilaksanakan.

c. Timbunan Tanah
Penimbunan dengan timbunan tanah ini dilaksanakan dengan menggunakan alat
excavator dan stamper, material timbunan di datangkan dari luar sesuai petunjuk
direksi/pengawas
Metode Pelaksanaan :
- Pengukuran dan pemasangan patok, bowplank dan patok peil ketinggian timbunan
di pasang pada area yang akan ditimbun sesuai kebutuhan lapangan.
- Penimbunan dilaksanakan dengan menggunakan excavator langsung ditempatkan
pada area yang akan ditimbun setelah penggalian.
- Jika area yang akan ditimbun jauh dan atau tidak terjangkau oleh excavator dari
area penimbunan, maka material tersebut ditempatkan sementara pada area
jangkauan excavator
- Hasil penimbunan dilaksanakan dan telah membentuk profil sesuai dengan patok
acuan yang dipasang ditempatkan sementara disekitar area untuk kemudian
digunakan untuk pekerjaan penimbunan kembali pada sisi pasangan batu atau
beton yang membutuhkan atau dibuang keluar lokasi setelah pekerjaan selesai
secara keseluruhan.
III. PEKERJAAN PASANGAN
a. Pasangan Bronjong Pabrikasi uk. ( 2,00 x 1,00 x 0,5 m )

Metode Pelaksanaan :
- Material untuk pekerjaan bronjong diadakan secukupnya di lokasi pekerjaan sesuai
dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan, terdiri dari : kawat bronjong, batu
kali/gunung, dll.
- Pabrikasi atau penganyaman kawat bronjong dilaksanakan hingga membentuk kotak
kotak bronjong sesuai dengan gambar kerja. Jika dengan pertimbangan lain kawat
bronjong dapat dianyam di luar area pelaksanaan pekerjaan dan dimobilisasi ke
lokasi pekerjaan dalam bentuk kotak – kotak bronjong yang siap di pasang.
- Pemasangan bronjong pada lokasi pemasangan sesuai gambar kerja dimulai dengan
bronjong dasar satu persatu diselesaikan dengan pengisian batu.
- Pengisian batu kedalam kotak bronjong dilaksanakan dengan menyusun batu isian
bronjong satu persatu secara padat hingga penuh dan membentuk profil bronjong
yang rapi.
- Pelaksanaan pemasangan bronjong - bronjong tingkat selanjutnya dilaksanakan
dengan metode yang sama sesuai gambar kerja.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan dibuat yang merupakan gambaran umum teknik
pelaksanaan dan penanganan pekerjaan, yang dibuat dalam rangka pelelangan pekerjaan
Pemeliharaan Tebing Kiri S. Saddang Hilir Bendung Benteng (Paket PJ-CW-04).

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


PEKERJAAN PEMELIHARAAN TEBING KIRI S. SADDANG HILIR
BENDUNG BENTENG

(PAKET PJ-CW-04)

RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan bangunan pengendali sedimen kampiso I terdiri dari :

1. Pekerjaan persiapan yang meliputi : mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan tenaga
kerja, pekerjaan mutual check MC 0 – MC 100, pekerjaan dokumentasi MC 0 – MC 100,
pekerjaan cofferdam dan dewatering.
2. Pekerjaan tanah yang meliputi : pekerjaan Galian Tanah,Timbunan Tanah
3. Pekerjaan pekerjaan bronjong kawat anyaman ( 2,0 m x 1,0 m x 0,5m ).

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mobilisasi dan Demobilisasi
Metode Pelaksanaan :
- Peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan terdari
excavator dan peralatan lainnya di muat ke truck tronton kemudian di angkut ke
lokasi pekerjaan.
- Peralatan yang dimobilisasi dapat dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan
dan rencana pelaksanaan pekerjaan.
- Material untuk membangun fasilitas pendukung di lokasi pekerjaan diadakan
secukupnya.
- Bangunan fasilitas pendukung yang terdiri dari kantor direksi, gudang kemudian
dibangun di area dekat dengan lokasi pekerjaan.
- Personil inti sesuai struktur organisasi proyek yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan di datangkan ke lokasi pekerjaan.
- Demobilisasi peralatan dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan
selesainya pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Mutual Check (MC 0 – MC 100)
Metode Pelaksanaan :
- Peralatan untuk melaksanakan pengukuran awal diadakan sesuai dengan
kebutuhan terdiri dari waterpass, roll meter dll.
- Pengukuran awal (MC. 0) dilaksanakan bersama dengan Direksi Pekerjaan dan
atau Konsultan Pengawas untuk menentukan benck mark dan peil ketinggian serta
pemasangan patok-patok acuan untuk pelaksanaan pekerjaan.
- Berdasarkan data hasil pengukuran awal dan data dokumen yang ada
sebelumnya kemudian dibuat gambar kerja (shop drawing) yang akan menjadi
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
- Selama pelaksanaan pekerjaan pengukuran dilaksanakan secara berkala sesuai
kemajuan pekerjaan di lapangan untuk melakukan evaluasi terhadap ukuran dan
dimensi – dimensi yang tertuang dalam gambar kerja, serta dilakukan perhitungan
volume untuk evaluasi kemajuan pekerjaan terhadap schedule pelaksanaan
pekerjaan yang telah disepakati bersama.
- Pengukuran akhir (MC. 100) dilakukan setelah pekerjaan selesai dan
dibandingkan dengan gambar kerja yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
- Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi terhadap gambar kerja dicatat.
- Hasil pengukuran akhir kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan beck up data
perhitungan volume dan as built drawing.

c. Dokumentasi
Metode Pelaksanaan :
- Dokumentasi terdiri dari foto dokumentasi dan laporan – laporan yang dibuat terdiri
dari laporan harian, mingguan dan bulanan sesuai dengan kebutuhan dan
petunjuk Direksi Pekerjaan.
- Dokumentasi dibuat berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan yang
dilakukan secara berkala seiring dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
- Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dari gambar kerja diukur dan dicatat
kemudian dilaporkan dan dibahas pada waktu tertentu atau saat meeting dengan
Direksi Pekerjaan.
- Dokumetasi dan pelaporan kepada Direksi Pekerjaan dilaksanakan secara berkala
dalam bentuk Bulanan atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
d. Pekerjaan Dewatering
Metode Pelaksanaan :
- Bangunan pengelak dan cofferdam dibuat sesuai kebutuhan di lapangan untuk
pengalihan pengaliran air pada area yang akan dikerja.
- Survey dan pengumpulan data serta informasi tentang besar debit air terbesar
dikumpulkan untuk merumuskan bentuk dan volume bangunan pengelak serta
cofferdam yang akan dibuat.
- Material untuk pembuatan bangunan pengelak dan cofferdam diadakan di lokasi
pekerjaan.
- Jika diperlukan dilakukan penggalian untuk pembuatan saluran pengalihan
pengaliran air sungai disisi kiri atau kanan rencana bangunan yang akan
dikerjakan dengan menggunakan excavator.
- Bangunan pengelak dan cofferdam kemudian dibuat dengan membentuk tanggul
dengan alat excavator atau dengan menggunakan sand bag untuk proteksi
pengaliran air terhadap area pelaksanaan pekerjaan.
- Dewatering dilaksanakan selama proses pelaksanaan pekerjaan dengan
menggunakan pompa air terhadap genangan yang terjadi pada area pelaksanaan
pekerjaan dan pada cofferdam yang telah dibuat jika dikuatirkan akan terjadi
luapan air ke area pelaksanaan pekerjaan.
- Bangunan pengelak dan cofferdam dibongkar setelah pekerjaan selesai dan
bangunan yang dibangun telah mencapai kekuatan untuk dapat dialiri air atau
sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

II. PEKERJAAN TANAH


a. Pembersihan
Metode Pelaksanaan :
- Survey lokasi dilaksanakan untuk memahami kondisi lokasi pekerjaan dan
menentukan peralatan yang tepat dan efektif digunakan untuk pembersihan lokasi
pekerjaan, apakah menggunakan bulldoser atau excavator.
- Peralatan yang akan digunakan kemudian di mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
- Pembersihan kemudian dilaksanakan dengan penebangan pohon dan penggalian
sampai akar; pembersihan dan pengikisan rumput, semak dan hal – hal lain yang
berada di area rencana pelaksanaan pekerjaan.
- Hasil pembersihan diangkut atau dibuang ke luar area rencana pelaksanaan
pekerjaan.
- Termasuk dalam pekerjaan pembersihan ini adalah perbaikan jalan, pembentukan
jalan sementara atau rintisan jalan untuk mobilisasi material dan area operasi alat
berat serta pembersihan dan pembentukan area untuk penumpukan material yang
akan digunakan saat pelaksanaan pekerjaan.
b. Galian Tanah
Metode Pelaksanaan :
- Peralatan atau excavator yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan
galian tanah di datangkan ke lokasi pekerjaan.
- Pengukuran dan pemasangan patok dilaksanakan mengacu pada gambar kerja
(shop drawing) untuk acuan pelaksanaan pekerjaan.
- Penggalian kemudian dilaksanakan dengan menggunakan excavator mengacu
pada patok yang telah dipasang dengan lebar dan kedalaman galian masing –
masing sesuai dengan gambar kerja (shop drawing).
- Hasil galian ditempatkan pada sisi kiri atau kanan area penggalian dan
ditempatkan secara baik oleh excavator sehingga tidak memungkinkan untuk
terjadinya longsoran kembali kedalam bekas penggalian.
- Pengukuran hasil penggalian excavator dilakukan secara bertahap untuk menjaga
ketepatan ukuran galian tanah sesuai gambar kerja.
- Perapihan profil galian dilaksanakan oleh sekelompok tenaga kerja setelah
penggalian dengan excavator selesai dilaksanakan.

c. Timbunan Tanah
Penimbunan dengan timbunan tanah ini dilaksanakan dengan menggunakan alat
excavator dan stamper, material timbunan di datangkan dari luar sesuai petunjuk
direksi/pengawas
Metode Pelaksanaan :
- Pengukuran dan pemasangan patok, bowplank dan patok peil ketinggian timbunan
di pasang pada area yang akan ditimbun sesuai kebutuhan lapangan.
- Penimbunan dilaksanakan dengan menggunakan excavator langsung ditempatkan
pada area yang akan ditimbun setelah penggalian.
- Jika area yang akan ditimbun jauh dan atau tidak terjangkau oleh excavator dari
area penimbunan, maka material tersebut ditempatkan sementara pada area
jangkauan excavator
- Hasil penimbunan dilaksanakan dan telah membentuk profil sesuai dengan patok
acuan yang dipasang ditempatkan sementara disekitar area untuk kemudian
digunakan untuk pekerjaan penimbunan kembali pada sisi pasangan batu atau
beton yang membutuhkan atau dibuang keluar lokasi setelah pekerjaan selesai
secara keseluruhan.
III. PEKERJAAN PASANGAN
a. Pasangan Bronjong Pabrikasi uk. ( 2,00 x 1,00 x 0,5 m )

Metode Pelaksanaan :
- Material untuk pekerjaan bronjong diadakan secukupnya di lokasi pekerjaan sesuai
dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan, terdiri dari : kawat bronjong, batu
kali/gunung, dll.
- Pabrikasi atau penganyaman kawat bronjong dilaksanakan hingga membentuk kotak
kotak bronjong sesuai dengan gambar kerja. Jika dengan pertimbangan lain kawat
bronjong dapat dianyam di luar area pelaksanaan pekerjaan dan dimobilisasi ke
lokasi pekerjaan dalam bentuk kotak – kotak bronjong yang siap di pasang.
- Pemasangan bronjong pada lokasi pemasangan sesuai gambar kerja dimulai dengan
bronjong dasar satu persatu diselesaikan dengan pengisian batu.
- Pengisian batu kedalam kotak bronjong dilaksanakan dengan menyusun batu isian
bronjong satu persatu secara padat hingga penuh dan membentuk profil bronjong
yang rapi.
- Pelaksanaan pemasangan bronjong - bronjong tingkat selanjutnya dilaksanakan
dengan metode yang sama sesuai gambar kerja.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan dibuat yang merupakan gambaran umum teknik
pelaksanaan dan penanganan pekerjaan, yang dibuat dalam rangka pelelangan pekerjaan
Pemeliharaan Tebing Kiri S. Saddang Hilir Bendung Benteng (Paket PJ-CW-04).
ket PJ-CW-04).

Anda mungkin juga menyukai