2, Oktober 2022
ABSTRAK – Permasalahan genangan ini juga terjadi pada ruas Jalan Amabi, Kota Kupang
dimana genangan tersebut sudah sangat memprihatinkan dan sangat mengganggu aktivitas
lalulintas pada ruas jalan tersebut. Kondisi ini menimbulkan perlunya untuk
mengidentifikasi penyebab utama terjadinya debit limpasan drainase untuk menemukan
solusi yang efektif untuk menanggulangi permasalahan genangan tersebut. Data yang
diperlukan dalam penulisan skripsi ini adalah data curah hujan, data tata guna lahan, data
catchment area dan data eksisting kondisi saluran di lokasi studi. Data curah hujan
dianalisis dengan metode Log Person III dan metode Gumbel, kemudian diuji dengan Chi
Kuadrat dan Smirnov Kolmogorov untuk memilih distribusi statistik yang diterima. Data
curah hujan tersebut dianalisis ke dalam intensitas hujan jam-jaman menggunakan metode
Monnobe. Intensitas hujan dianalisis menggunakan metode Rasional untuk mendapatkan
debit banjir rencana (Qrencana). Selanjutnya (Qrencana) tersebut dibandingkan dengan
(Qeksisting). Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan saluran sekunder kiri 1
Qeksisiting>Qrencana = 0.039 m3/dtk>0.021 m3/dtk, untuk saluran sekunder kiri 2
Qeksisiting>Qrencana = 0.018 m3/dtk>0.004 m3/dtk, untuk Saluran sekunder kiri 3
Qeksisiting<Qrencana = 0.010 m3/dtk<0.013 m3/dtk, dan untuk saluran sekunder kiri 4
Qeksisiting<Qrencana = 0.010 m3/dtk< 0.023 m3/dtk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
penyebab limpasan drainase adalah adanya kondisi (Qeksisting) tidak dapat menampung
(Qrencana) yang disebabkan karena dimensi yang terlalu kecil.
ABSTRAK – This condition raises the need to identify the main causes of runoff discharge
in order to find an effective solution to overcome the inundation problem. The data needed
in writing this thesis are rainfall data, land use data, catchment area data and existing
channel condition data at the study site. Rainfall data were analyzed using the Log Person
III method and the Gumbel method, then tested with Chi Square and Smirnov Kolmogorov to
select the accepted statistical distribution. The rainfall data were analyzed into hourly
rainfall intensity using the Monnobe method. Rain intensity was analyzed using the Rational
method to obtain the planned flood discharge (Qplan). Then (Qplan) is compared with
(Qeksisting). Based on the calculation results, it is found that the left secondary channel 1
Qexisiting>Qplan = 0.039 m3/s>0.021 m3/s, for the left secondary channel 2
Qexisiting>Qplan = 0.018 m3/s>0.004 m3/s, for the left secondary channel 3
Qexisiting<Qplan = 0.010 m3/s<0.013 m3/s, and for left secondary channel 4
Qexisiting<Qplan = 0.010 m3/s< 0.023 m3/s. So it can be concluded that the cause of
drainage runoff is the condition (Qeksisting) cannot accommodate (Qplanned) due to too
small dimensions. Therefore, planning (modification) of channel dimensions is carried out
and based on the results of calculations (Qmodification) > (Qplan), so that the solution by
modifying or re-planning drainage channel dimensions is very effective.
a) Estimasi Data Curah Hujan Yang curah hujan yang hilang adalah Metode
Hilang Normal Rasio.
Dalam penelitian ini, metode yang Rumus yang digunakan untuk metode
digunakan untuk memperkirakan data normal rasio adalah
𝐴𝑛 𝑥
menimbulkan genangan air maupun banjir yang 𝐷𝑥 = ∑𝑛 𝑖=1 𝑑𝑖 …………………(2.1)
1
termasuk
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol. 14, No. 2, Oktober 2022
Dimana :
A1, A2, A3 .......An = luas daerah pengaruh
sta 1,2,3,........n
Dx = Data tinggi hujan harian
C = koefisien Thiessen
maksimum distasiun x
Ai = luas daerah pengaruh dari stasiun
n = Jumlah stasiun di sekitar x untuk
pengamatan
mencari data di x
di = Data tinggi hujan harian
3. Perhitungan Dispersi
maksimum di stasiun i a) Parameter Statisik
Anx = Tinggi hujan rata – rata tahunan Perhitungan parameter statistik dilakukan
di stasiun x sebelum perhitungan dispersi.Perhitungan
Ani = Tinggi hujan rata – rata tahunan parameter statistik dimaksudkan untuk
di stasiun sekitar x memperoleh nilai dari beberapa dispersi
b) Uji Konsistensi parameter statistik, seperti deviasi standar
(S), koefisien swekness (Cs),pengukuran
Metode yang digunakan untuk
Kurtois (Ck), dan koefisien variasi (Cv).
menguji konsistensi data adalah Metode
b) Parameter Logaritma
Kurva Massa Ganda (Double Mass
Untuk pengukuran besarnya dispersi
Curve) dimana metode berupa
Logaritma dilakukan melalui perhitungan
pendekatan analisis data yang dilakukan
parametrik statistik untuk (LogXi-Log
untuk menguji konsisten atau tidaknya
Xrt ), (LogXi-Log Xrt)², (LogXi-
data curah hujan. Selain itu dilakukan
LogXrt)³, (LogXi-LogXrt)⁴ terlebih
korelasi data hujan dengan cara analisis
dahulu. Pengukuran dispersi ini
korelasi sehingga memperoleh
digunakan untuk analisa distribusi Log
Koefisien korelasi
Pearson Type III.
(R) yang mendekati angka 1. Uji
konsistensi akan terus dilakukan sampai
4. Analisis Distribusi Frekuensi Curah
koefisien korelasi mendekati angka
Hujan
satu.
a) Metode Gumbel
2. Perhitungan Hujan Rata-Rata Suatu
Menghitung hujan atau debit rancangan
Daerah
dengan rumus :
Persamaan metode Poligon Thiessen 𝑠
𝑋𝑡 = 𝑋 + 𝑥(𝑌𝑡 − 𝑌𝑛)……….(2.4)
untuk menghitung hujan rata-rata DAS, 𝑠𝑛
yaitu: Besarnya koefisien Thiessen Dimana :
tergantung dari luas daerah pengaruh XT = curah hujan rencana dengan
stasiun hujan yang dibatasi oleh poligon- periode ulang T
poligon yang memotong tegak lurus pada X = rata-rata data
tengah- tengah garis penghubung stasiun. YT = (reduced varieties) yang
Setelah luas pengaruh tiap-tiap stasiun
didapat, maka koefisien Thiessen dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Soemarto, 1999) :
𝐴
∑𝑛=
A1d1+A2d2+A3d3+∙∙∙∙∙∙∙∙∙Andn
=
𝐴𝑖𝑑𝑖
…(2.2) nilainya berdasarkan periode
A1+A2+A3+∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙ 𝑖=1 𝐴 kala ulang
An
𝐴𝑖
𝐶 = ............................................................ Dimana:
(2.3) A = luar areal
𝐴
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol. 14, No. 2, Oktober 2022
Dimana:
Tc = Waktu Konsentrasi (menit)
To = Waktu pengaliran air pada saluran
(menit)
Td = Waktu pengaliran air pada saluran
(menit)
Lo = Jarak antara titik terjauh ke fasilitas
drainase (m)
Nd = Koefisien kekasaran Manning
S = kemiringan daerah pengaliran
V = Perkiraan kecepatan rata – rata
disaluran (m/dtk)
L = Panjang saluran
b) Perhitungan Intensitas Hujan (I)
Berdasarkan hasil perhitungan waktu
konsentrasi kemudian dihitung
persamaan Intensitas Curah Hujan
dengan rumus Moonobe :
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol. 14, No. 2, Oktober 2022
2
Untuk menentukan jumlah air
X24 ……………(2.10) limbah dapat dilakukan dengan mengacu
I=
243
4
x t
pada besaran People Equivalent (PE) yaitu
Dimana :
untuk rumah biasa perkiraan jumlah air
I : Intensitas Hujan (mm/jam)
X24 : Hujan Harian Maksimum (mm) limbah adalah 150 liter/orang / hari. Debit
air limbah rumah tangga didapat dari 60%
t : Durasi Hujan Atau
- 70% suplai air bersih setiap orang,
Waktu Konsentrasi (jam)
diambil debit limbah rumah tangga 70%
c) Perhitungan Koefisien Pengaliran
dan sisanya dipakai pada proses industri,
(C) Koefisien pengaliran (run-off
penyiraman kebun-kebun dan lain - lain.
coefficient) adalah perbandingan
Debit air kotor ini dapat dihitung
antara jumlah air hujan yang mengalir
menggunakan persamaan:
atau melimpas di atas permukaan
tanah (surface run-off) dengan jumlah Qrerata=(70 % x konsumsi air bersih
orang
air hujan yang jatuh dari atmosfer x jlh penduduk x Fp) ltrhar
(hujan total yang terjadi). Besaran ini Q =
Qrata−rat (ltr⁄dtk)
a
3
(m )
dipengaruhi oleh tata ⁄
guna lahan, kemiringan lahan, jenis
dan Limbah detik dtk
(
kondisi tanah. Pemilihan koefisien 1000 . 24.60.60) hari
3
pengaliran harus memperhitungkan Qtotal = Qrencana + QLimbah (m ⁄dtk)
kemungkinan adanya perubahan tata Dimana :
guna lahan dikemudian hari. (mm/jam) A = Catchment area
(km2)
Tabel 1. Nilai Koef. Pengaliran e) Limbah Pemukiman
Keterangan :
Q = Debit banjir rencana
(m3/dt) C = Koefisien run-off
I = Intensitas hujan
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol. 14, No. 2, Oktober 2022
V = 1/n.R2/3.s1/2……(2.15)
Dimana :
V : Kecepatan rata-rata saluran
n : Koefisien kekasaran manning
R : Radiushidraulik
S : Kemiringan dasar saluran
III.METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Lokasi Penelitian
Lokasi survei berada pada Ruas Jalan
Amabi, Kelurahan Oebufu-Kota Kupang.
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol. 14, No. 2, Oktober 2022
b) Uji Konsistensi
Berikut merupakan perhitungan uji
konsitensi data curah hujan dengan data curah
hujan stasiun eltari sebagai contoh
perhitungan.
b) Parameter Logaritma
Berdasarkan hasil perhitungan parameter
logaritma didapat bahwa : untuk standart
deviasi (Sd) : 0.11, koefisien skewness (Cs) :
0.04, koefisien variasi (Cv) : 0.05 dan
koefisien kuortosis (Ck) : 3.02
DAFTAR PUSTAKA