BAB I
PENDAHULUAN
ini apabila tidak segera dilakukan upaya pengendalian akan menimbulkan suatu
kerugian dan salah satunya adalah berdampak pada kesehatan manusia serta
terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan. Tempar parkir motor Fakultas
Kesehatan Masyarakat (FKM) adalah salah satu lokasi yang berisiko terjadinya
kecelakaan kerja seperti tersandung, terjatuh, tertimpa, tertabrak dll. Oleh karena itu
diperlukan suatu upaya pengendalian lebih lanjut agar tidak timbul korban lebih
jauh.
Kejadian kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian yang tidak sedikit,
baik kerugian yang sifatnya ekonomi, dalam bentuk kerusakan, hilangnya waktu
kerja, biaya perawatan dan pengobatan, menurunnya jumlah mutu dan produksi,
maupun kerugian yang berupa penderitaan karena cidera, cacat atau bahkan
kematian (A. M. Sugeng Budiono, 2005:223).
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai gambaran kondisi parkiran
motor FKM saat ini beserta identifikasi risiko, penilaian risiko, manajemen risiko
dan komunikasi risiko terkait hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian berupa
kecelakaan kerja atau kerugian lain yang dapat terjadi di parkiran motor FKM.
Nantinya makalah ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan langkah
pencegahan dan perbaikan terkait parkiran motor yang ada di FKM.
1
dan pencegahan.
b. Bagi Warga FKM
Memberikan informasi kepada warga FKM yang sehari-harinya
menggunakan parkiran motor FKM mengenai tingkat risiko bahaya apa saja
yang dapat muncul dan upaya apa saja yang dapat dilakukan agar terhindar
dari kerugian lebih lanjut.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajeme
Manajemen
n Risiko
2.1.1 Definisi Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah pedekatan sistematis untuk menentukan
tindakan terbaik dalam kondisi ketidakpastian (Permenkeu No. 191/2008).
Menurut Ghofur (2007), manajemen risiko adalah suatu kegiatan yang
didalamnya mengandung unsur identifikasi sistematis, analisis, perbaikan,
monitoring, dan komunikasi terhadap suatu risiko. Menurut Hinsa S (2009),
terdapat beberapa ciri khas definisi manajemen risiko, yaitu:
1. Manajemen risiko
Manajemen risiko adalah sebuah proses yang dinamis dan selalu
memberi umpan balik kepada dirinya sendiri.
2. Salah satu aspek proses manajemen risiko
Salah satu aspek manajemen risiko adalah mencocokkan atau
membandingkan risiko dengan risko menurut keyakinan perusahaan harus
diambil.
3
2008).
2.1.2 Manajem
Manajemen
en Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk
mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan
diinginkan secara komprehensif,
terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik. Manajemen risiko
K3 berkaitan dengan bahaya dan risiko yang ada di tempat kerja yang dapat
menimbulkan kerugian bagi peusahaan (Ramli, 2010).
2.1.3 Implementas
Implementasii Manajemen Risiko K3
4
Sumber: AS/NZS 4360, 3rd Edition The Australian And New Zealand Standard
on Risk Management, Broadleaf Capital International Pty Ltd, NSW Australia
Tabel 2.3 Matriks Analisa Risiko Secara Kualitatif Menurut Standar AS/NZS
4360
Frekuensi Dampak Risiko
Risiko 1 2 3 4 5
5 H H E E E
4 M H H E E
3 L M H E E
2 L L M H E
1 L L M H H
Sumber : Draper. R, AS/NZS 4360, Risk
4360, Risk Management in Security Risk Analysis,
Analysis,
Brisbane, Australia, ISMCPI
5
2. Substitusi
3. Pengendalian teknis ( Engineering Control )
4. Administratif
5. Alat pelindung diri (APD)
6
7
gangguan organ dalam seperti paru-paru, hati, dan lainnya, gangguan syaraf,
gangguan reproduksi, dan menurunkan kecerdasan. Gas buang yang bersumber dari
kendaraan bermotor yaitu banyak mengandung senyawa kimia yang berbahaya bagi
manusia. Senyawa kimia yang berbahaya itu seperti oksida sulfur (SOx), oksida
nitrogen (NOx), oksida karbon (COx), hidrokarbon (HC), logam berat seperti Pb
Gas buang yang dihasilkan dari kendaraan motor yang berada di udara, akan
berubah karena terjadinya suatu reaksi misalnya adanya reaksi dengan sinar
matahari dengan uap air, atau juga dengan antar senyawa.
Untuk bahan pencemar yang sifatnya lebih stabil seperti limbah (Pb),
beberapa hidrokarbon-halogen dan hidrokarbon poliaromatik, dapat jatuh ketanah
bersama air hujan atau mengendap bersama debu, dan mengkontaminasi tanah dan
air. Senyawa tersebut selanjutnya juga dapat masuk ke dalam rantai makanan yang
pada akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia melalui sayuran, susu ternak, dan
produk lainnya dari ternak hewan. Karena banyak industri makanan saat ini akan
8
dapat memberikan dampak yang tidak diinginkan pada masyarakat kota maupun
desa.
Bahaya gas buang kendaraan bermotor terhadap kesehatan tergantung dari
toksitas (daya racun) masing-masing senyawa dan seberapa luas masyarakat
terpajan olehnya. Sifat kimia dan perilakunya di lingkungan, dampak bahan
9
tinggi dan mengurangi fungsi pada ginjal, pengaruh pada anak-anak adalah
penurunan kemampuan otak dan
dan kecerdasan.
5. SOx (Oksida Belerang)
Oksida belerang dapat menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas,
sehingga menimbulkan batuk sampai sesak nafas, meningkatkan kasus asma
10
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 R i sk A
Asse
ssessm
ssme
ent
11
sepeda motor
Tabel 3.2 Penilaian Risiko pada Tempat Parkir Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
Faktor Dehidrasi,
Fisik Lemas, C 3 (Sedang) T (resiko tinggi)
Kelelahan
Luka/tergores C 3 (Sedang) T (resiko tinggi)
Gangguan
1
pendengaran,
gangguan C 3 (Sedang) T (resiko tinggi)
konsentrasi,
stres
Kelelahan, C 2 (Kecil) S (resiko
12
gangguan sedang)
kenyamanan
Faktor Infeksi S (resiko
2 C 2 (Kecil)
Biologi sedang)
Faktor Penyakit paru E 4 (Berat) T (resiko tinggi)
Keterangan :
13
Tabel 3.3 Daftar Konsekuensi dan Tingkat Peluang pada Tempat Parkir Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
SEVERITY (Konsekuensi)
(Konsekuensi)
LIKELIKOOD
Tidak
(Kemungkinan) Kecil Sedang Berat Bencana
Signifikan
Hampir pasti
terjadi
Pegal-pegal dan
Sering terjadi
kram
- Kelelahan, a. Dehidrasi,
gangguan Lemas,
kenyamanan Kelelahan
- Infeksi b. Luka/tergores
- Iritasi c. Ganggua
Dapat terjadi - Pusing, stress pendengaran,
dan lelah gangguan
konsentras,
stress
d. Sesak napas
e. LBP
Kadang-kadang Asphiksia
terjadi
Penyakit
Jarang terjadi paru
14
15
4. Kesimpulan
3.2 R i sk M ana
nagem
geme
ent
Adapun bagian dari risk management , antara lain:
1. Risk Evaluation
Evaluasi resiko adalah penilaian terhadap satu resiko apakah masih dapat
Kejadian Terhadap
(Likelihood) Manusia
(Keparahan)
1. Kaki terlukaterkena motor 5 3 15 Moderate
lain
2. Jatuhdari motor 1 3 3 Trivial
3. Tersandung 5 3 15 Moderate
4. Kulitmelepuhterkenaknalpo 1 3 3 Trivial
t yang masihpanas
16
karena risiko ini sangat jarang ditemui. Tindakan pengendalian yang dilakukan
sebaiknya pun mengikuti hirarki pengendalian dimana eleminasi, subtitusi, dan
rekayasa engineering lebih diutamakan dari pengendalian secara administratif
dan APD.
17
Monitoring secara
secara terus menerus dilakukan dengan menenmpatkan petugas
untuk memantau fakor resiko fisik, biologi, kimia, psikologi maupun
ergonomi yang terletak di lokasi parkir. Monitoring dilakukan kepada setiap
aspek bahaya yang ada di lokasi parkir. Baik itu yang belum dikendalikan
maupun yang sudah di kendalikan. Hasil dari monitoring ini
ini bisa di gunakan
sebagai masukan untuk penaganan resiko berikutnya dan juga sebagai
optimalisasi penganaganan resiko agar tidak menimbulkan kecelakaan dan
gangguan kesehatan.
2. Monitoring secara
secara berkala
18
3. Review
Review unit
unit pemilikresiko
Pada lokasi tempat parker tidak ada factor resiko spesifik dan sangat
berbahaya. Sehingga untuk monitoring jenis ini tidak terlalu di butuhkan.
Tetepi ketika terdapat faktor resiko yang sifatnya spesifik dan sangat
berbahaya menimbulkan potensi resiko besar perlu dilakuakan review
review unit
pemilik resiko.
4. Audit
Audit dapat dilakukan oleh pihak internal maupun internal. Audit
merupakan monitoring yang lebih mendalam.Audit tidak melihat kondisi
yang ada di lokasi parker tetapi melihat sistem yang berjalan sehingga
menyebabkan kondisi tempat parkir yang masih memiliki faktor resiko.
Audit digunakan untuk menilai apakah sistem yang digunakan untuk
mengatasi resiko di lokasi parker sudah baik atau belum. Rekomendasi dari
hasilnya dapat menjadi saran dan juga masukan untuk memperbaiki kondisi
yang ada.
3.3 R i sk C omunica
unicatio
tion
n
Risk communication
communication merupakan berbagai cara mengkomunikasikan atau
menginformasikan hasil penilaian risiko dan tindakan yang diambil dari hasil
temuan pada tahapan risk assesment di lokasi parkir FKM kepada seluruh
pemangku kepentingan yang meliputi pegawai fakultas, petugas penjaga parkir dan
mahasiswa pengguna lahan parkir. Tujuan dari dilakukannya risk communication
communication
yaitu agar hasil atau kebijakan yang diambil dapat dimengerti dan dilaksanakan.
Implementasi tahap risk communication dapat
communication dapat berupa :
1. Kegiatan
Kegiatan Focus
Focus Group Discusion (FGD)
Discusion (FGD)
Focus Group Discusion
Discusion dengan konsep sharing dan diskusi kelompok
terarah yang bertujuan untuk saling bertukar informasi dan menambah masukan
19
moderator.
dan moderator.
2. Membuat media promkes
Pembuatan media promkes bertujuan untuk mengkomunikasikan,
memberikan peringatan atau informasi, anjuran serta menginggatkan kembali
kepada semua pemangku kepentingan yang meliputi pegawai fakultas, petugas
penjaga parkir, mahasiswa pengguna lahan parkir mengenai jenis potensi bahaya
di lokasi, misalnya spanduk peringatan tentang selalu memakai helm saat
berkendara. Jenis media promkes yang diterapkan dapat berupa poster ataupun
spanduk peringatan yang diletakkan di tempat strategis, mudah dilihat
dilihat dan
dimengerti.
3. Kegiatan sosialisasi
Alasan yang mendasari mengapa perlu diadakan sosialisasi yaitu publik
berhak mengetahui risiko yang dihadapi serta kebijakan apa yang ada untuk
mengatur risiko tersebut, dan berhak berpartisipasi dalam pengkajian risiko serta
pengambilan keputusan manajemen. Selain itu sosialisasi juga dapat digunakan
untuk mencegah munculnya kekacauan situasi akibat informasi risiko yang
mungkin saling bertentangan sesuai dengan pemaknaan atau persepsi serta
kepentingan masing-masing pihak tentang bahaya dan dampak yang
ditimbulkannya.
20
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan identifikasi dan penilaian risiko yang terdapat pada tempat
parkir Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, dapat ditemukan
beberapa potensi bahaya di tempat parkir. Untuk risk assessment didapatkan hasil
seperti faktor fisik, faktor biologi, faktor kimia, faktor psikologi, dan faktor
ergonomi. Faktor-faktor tersebut memiliki tinggi risiko yang beragam, mulai dari
yang kecil, sedang hingga yang tinggi . risiko tersebut dapat mengakibatkan
dampak kesehatan. Risk management terdiri dari risk evaluation,
evaluation, emission and
exposure control dan risk monitoring dimana dalam risk management ditentukan
4.2 Saran
Untuk mengurangi atau meminimalkan resiko yang terjadi, dapat dilakukan
upaya pengendalian risiko seperti pengendalian secara teknis, pengendalian secara
administratif, dan pengendalian menggunakan alat pelindung diri (APD)
21
DAFTAR PUSTAKA
AS/NZS 4360. 2004. 3rd Edition The Australian And New Zealand Standard on Risk
Management . NSW Australia: Broadleaf Capital International Pty Ltd..
22