Anda di halaman 1dari 28

HIRARC

Hazard Identification, Risk


Assessment and Risk Control
Kelompok 9
1. Nur Muzizah Siregar (1905015130)
2. Khaerunisa Putri Lorenzo (1905015288)
3. Nurul Azizah (1905015179)
4. Ipah Kholipah (1905015225)
Outline

01 02
Tujuan HIRARC
Definisi HIRARC
05
03
Kasus HIRARC
04
Tahap Penerapan HIRARC
Proses HIRARC
-01-
Definisi
HIRARC
Hirarc merupakan metode yang dilakukan melalui
serangkaian proses mengidentifikasi bahaya yang dapat
terjadi dalam aktifitas rutin ataupun non rutin di
perusahaan, untuk selanjutnya dilakukan penilaian risiko
dari bahaya tersebut dan membuat program pengendalian
bahaya agar dapat di minimalisir tingkat risikonya ke yang
lebih rendah dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
Hirarc merupakan metode yang dimulai dengan
kecelakaan kerja.
menentukan jenis kegiatan kerja yang
kemudian di identifikasi sumber bahayanya
sehingga didapatkan risikonya. Kemudian akan
dilakukan penilaian risiko dan pengendalian
risiko untuk mengurangi paparan bahaya yang
terdapat pada setiap jenis pekerjaan.
-02-
Tujuan
HIRARC
Tujuan 1 Tujuan 2 Tujuan 3
Memungkinkan bagi suatu
Untuk mengidentifikasi Untuk mempertimbangkan perusahaan untuk
semua faktor yang dapat kemungkinan bahaya merencanakan,memperkenalka
membahayakan dan yang dapat menimpa n dan memantau langkah-
menyebabkan kerusakan siapa saja di situasi dan langkah pencegahan untuk
pada pekerja yang memiliki kondisi pada suatu kasus memastikan bahwa risiko dapat
risiko. tertentu. dikendalikan setiap saat.
-03-
Proses
HIRARC
Proses HIRARC

Mengidentifikasi
1 bahaya
3
Mengklasifikasikan
kegiatan kerja
Melakukan
4 penilaian risiko
Menentukan apakah
risiko dapat
ditoleransi atau
tidak
-04-
Tahap
Penerapan
HIRARC
HIRARC dimulai dari menentukan jenis kegiatan kerja yaitu dengan
mengklasifikasikan kegiatan kerja yang kemudian di identifikasikan sumber
bahayanya sehingga didapatkan risikonya. Kemudian akan dilakukan penilaian risiko
dan pengendalian risiko untuk mengurangi paparan bahaya yang terdapat pada setiap
jenis pekerjaan.

-01- -02- -03-


Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko Pengendalian Risiko
(Hazard Identification) (Risk Assessment) (Risk Control)
1. Indentifikasi Bahaya (Hazard Identification)

Tujuan Identifikasi Bahaya


Mengurangi peluang kecelakaan
Identifikasi bahaya ini merupakan langkah
awal dalam mengembangkan manajemen
Memberikan pemahaman mengenai risiko K3. Identifikasi bahaya adalah upaya
potensi bahaya sistematis untuk mengetahui adanya
bahaya dalam aktivitas organisasi.
Identifikasi risiko merupakan landasan dari
Menentukan strategi pencegahan dan manajemen risiko, tanpa melakukan
pengamanan tepat dan efektif identifikasi bahaya maka tidak mungkin
dapat melakukan pengelolaan risiko
Memberikan informasi yang terdokumentasi dengan baik.
mengenai sumber bahaya
Tabel Penilaian Tingkat Kemungkinan
(Occurance/O)

Untuk menentukan nilai


tingkat keparahan, dapat
digunakan tabel tersebut.
Sehingga setiap kegiatan
dapat dinilai tingkatan
kemungkinannya dalam
menimbulkan incident atau
kerugian.
2. Penilaian Risiko (Risk Assesment)

Analisa risiko ini dimaksudkan untuk


menentukan besarnya suatu risiko dengan
mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya dan besar akibat yang
ditimbulkannya. Berdasarkan hasil analisa
dapat ditentukan peringkat risiko sehingga
dapat dilakukan pemilahan risiko yang
memiliki dampak besar terhadap
perusahaan dan risiko yang ringan atau Terdapat 2 (dua) parameter yang dijadikan
dapat diabaikan. penilaian risiko yaitu probability/likelihood of
hazard dan severity of hazard.

Penilaian risiko (Risk Assessment) mencakup dua


tahapan proses yaitu menganalisa risiko (Risk
Analysis) dan mengevaluasi risiko (Risk Evaluation).
Parameter Parameter
Probably likelihood of hazard Severity of hazard
Dari kedua parameter tesebut pada tabel 1 dan 2 maka didapatkan
Risk Assessment Matix level seperti pada tabel 3 dengan indikasi
level risiko ada pada tabel 4.
3. Pengendalian Risiko (Risk Control)

Eliminasi

Kendali (kontrol) terhadap bahaya di Substitusi


lingkungan kerja adalah tindakan-
tindakan yang diambil untuk
Engineering
meminimalisir atau mengeliminasi
risiko kecelakaan kerja melalui
eliminasi, subsitusi, engineering Warning System
control, warning system,
administrative control, dan alat
Administrative Control
pelindung diri.

Alat Pelindung Diri


1 Hirarki teratas adalah eliminasi dimana bahaya yang ada harus
dihilangkan pada saat proses pembuatan/desain dibuat. Tujuannya adalah
untuk menghilangkan kemungkinan kesalahan manusia dalam
menjalankan suatu sistem karena adanya kekurangan pada desain. Misal:
bahaya jatuh, bahaya ergonomi, bahaya confined space, bahaya bising,
bahaya kimiaSubsitusi, yaitu metode pengendalian ini bertujuan
untuk mengganti bahan, proses, operasi ataupun
2
peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih tidak
berbahaya. Dengan pengendalian ini maka dinilai
dapat menurunkan bahaya dan risiko melalui sistem
ulang maupun desain ulang.
Engineering control, yaitu pengendalian yang
dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan
3 bahaya dengan pekerja serta untuk mencegah
terjadinya kesalahan manusia. Pengendalian ini
terpasang dalam suatu unit sistem mesin atau
peralatan.
4 Warning System, yaitu pengendalian bahaya yang dilakukan dengan
memberikan peringatan, intruksi, tanda dan label yang akan membuat orang
waspada akan adanya bahaya di lokasi tersebut. Sangat penting bagi semua
orang untuk mengetahui dan memperhatikan tanda-tanda peringatan yang ada
dilokasi kerja sehingga mereka dapat mengantisipasi adanya bahaya yang akan
memberikan dampak kepadanya. Aplikasi di dunia industri untuk pengendalian
jenis ini antara lain yaitu berupa alarm system, detektor asap, dan tanda
peringatan. Administrative control, yaitu pengendalian bahaya
yang dilakukan melalui modifikasi pada interaksi 5
pekerja dengan lingkungan kerja, seperti rotasi kerja,
pelatihan, pengembangan standar kerja (SOP), shift
kerja, dan housekeeping.

Alat Pelindung Diri, dirancang untuk melindungi diri dari


6 bahaya di lingkungan kerja serta zat pencemar agar tetap selalu
aman dan sehat. Contoh APD yaitu seperti safety helmet,
masker, sepatu safety, coverall, kacamata keselamatan, dan alat
pelindung diri lainnya yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang
ANALISA HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT
AND RISK CONTROL (HIRARC) PADA PERGURUAN TINGGI
YANG BERLOKASI DI PABRIK

Gedung AKSI-Gresik terdiri dari 5 lokasi, yakni gedung proses


pembelajaran, gedung rektorat, workshop alat berat,
Hasil dan workshop permesinan 1 dan workshop permesinan 2. Kelima
gedung tersebut akan diklasifikasikan menjadi 3 sesuai
dengan jenis kegiatannya, yaitu Gedung Perkantoran. Adapun
Pembahasan beberapa ruangan yang ada pada klasifikasi perkantoran
terdiri dari beberapa ruangan seperti Gedung pembelajaran,
ruangan pembelajaran teori, laboratorium kumputer,
laboratorium perkantoran. Ada Gedung rektorat yang terdiri
dari ruangan direktur, ruangan wakil direktur ruangan kepala
program studi, perpustakaan, ruang dosen, ruangan rapat dan
ruangan hasil karya mahasiswa. Kemudian ada workshop
permesinan yang terdiri dari workshop permesinan 1 dan
workshop permesinan 2 serta workshop alat berat.
ANALISA HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT
AND RISK CONTROL (HIRARC) PADA PERGURUAN TINGGI
YANG BERLOKASI DI PABRIK
Hazard Identification pada gedung workshop permesinan

Hazard
Identification
ANALISA HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT
AND RISK CONTROL (HIRARC) PADA PERGURUAN TINGGI
YANG BERLOKASI DI PABRIK

Risk
Assessment
Risk assessment pada workshop 1
ANALISA HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT
AND RISK CONTROL (HIRARC) PADA PERGURUAN TINGGI
YANG BERLOKASI DI PABRIK

Risk
Assessment Persentase level risiko pada AKSI-
Gresik
Potensi risiko pada AKSI-Gresik

Hasil level risk didapatkan pada


adanya potensi risiko yang akan
terjadi dimana 23% potensi tertinggi
akan terjadi iritasi mata, 20%
gangguan pernafasan dan 20%
memar pada anggota tubuh. Iritasi
mata dan gangguan pernafasan
timbul dari kondisi lingkungan yang
masih aktifnya proses manufaktur
produk semen walaupun saat ini
hanya proses setengah jadi menjadi
produk jadi namun efek nya
mencapai lebih dari 40%.
ANALISA HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT
AND RISK CONTROL (HIRARC) PADA PERGURUAN TINGGI
YANG BERLOKASI DI PABRIK
Risk Control Risk control pada high risk level

Berdasarkan mengamatan dan observasi


langsung pada lokasi 4 dari 6 high risk level yang
terdapat pada gedung pembelajaran dimana
belakang gedung terdapat area kontruksi dari
salah satu anak perusahaan PT Semen Indonesia
sehingga potensi bahaya tindakan merokok sulit
untuk dihentikan selain pengawasan juga sangat
minim sehingga perlu adanya kerjasama pihak
perguruan tinggi dengan safety engineer
perusahaan. Risiko lainnya ada pada ruang
pembelajaran yang salah satunya disebabkan
oleh kondisi ruangan dengan penerangan yang
kurang memadai, hal ini dikarenakan pada proses
renovasi gedung tanpa dilakukan studi penetapan
pencahayaan dan kebutuhan lampu yang sesuai
untuk masing-masing ruangan.
Daftar Pustaka
Putri, R. N., & Trifiananto, M. (2019). Analisa Hazard Identification Risk Assessment and
Risk Control (Hirarc) Pada Perguruan Tinggi Yang Berlokasi Di Pabrik. Seminar dan
Konferensi Nasional IDEC, 2–3.
 
Kresna Adi;. (2015). HIRARC dan Risk Maaping. Retrieved from Academia:
https://www.academia.edu/18361626/HIRARC_dan_Risk_Maaping_bab_1_and_3_
 
Socrates, M. F. (2013). Analisis Risiko Keselamatan Kerja Dengan Metode HIRARC (Hazard
Identification, Risk Assessment and Risk Control) Pada Alat Suspension Preheater
Bagian Produksi Di Plant 6 dan 11 Field Citeureup PT. Indocement Tunggal Prakarsa,
Tahun 2013.

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Thank
You
Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai