Anda di halaman 1dari 8

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO PROYEK DI

PT. PULO DAMAR ABADI


Febri Yanto1, Gentisya Tri Mardiani2

Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia


1,2

Jl. Dipatiukur 112-116, Bandung 40132, Indonesia


E-mail : fyanto361@gmail.com1, gentisya.tri.mardiani@email.unikom.ac.id2

ABSTRAK dalam bidang pelaksanaan proyek, kontraktor,


PT. PULO DAMAR ABADI merupakan perdagangan (barang atau jasa), dan mekanikal
perusahaan yang bergerak dalam bidang serta elektrikal.
pelaksanaan proyek, kontraktor, perdagangan Berdasarkan wawancara dengan bapak Andris
(barang atau jasa), dan mekanikal serta elektrikal. Apriyandi selaku Penanggung Jawab Teknik PT.
Perusahaan memiliki permasalahan dalam PULO DAMAR ABADI menyatakan bahwa saat
perencanaan risiko sehingga Penanggung Jawab ini Penanggung Jawab Teknik mengetahui setiap
Teknik kesulitan dalam mengidentifikasi dan risiko yang terjadi dari laporan yang diberikan oleh
menentukan tingkat kepentingan risiko. Tenaga Teknik tetapi Penanggung Jawab Teknik
Permasalahan selanjutnya yaitu Penanggung Jawab sulit untuk menentukan tingkat kepentingan dari
Teknik kesulitan dalam pengawasan risiko sehingga risiko yang terjadi karena perusahaan belum
terjadi ketidaksesuaian antara realisasi dan memiliki perencanaan untuk risiko proyek.
perencanaan proyek. Solusi dari permasalahan Berdasarkan data rekap risiko proyek, dapat dilihat
perencanaan risiko menggunakan metode Probablity bahwa Penanggung Jawab Teknik hanya
Impact Matrix (PIM) untuk identifikasi tingkat mengetahui risiko yang telah terjadi tetapi tidak
kepentingan risiko dan metode Expected Monetery mengetahui tingkat kepentingan dari risiko tersebut
Value (EMV) untuk identifikasi biaya risiko. Solusi apakah jika terjadi risiko yang serupa harus
dari pengawasan risiko menggunakan metode ditangani secepatnya atau tidak.
Earned Value Management (EVM) untuk Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak
pengendalian biaya dan waktu proyek. Dilihat dari Andris Apriyandi selaku Penanggung Jawab
hasil pemaparan permasalahan diatas, dibutuhkan Teknik PT. PULO DAMAR ABADI menyatakan
sistem informasi manajaemen risiko di PT. PULO bahwa saat pelaksanaan proyek sedang berjalan dan
DAMAR ABADI yang dapat membantu dilaporkan terjadi sebuah risiko maka Penanggung
Penanggung Jawab Teknik dalam perencanaan Jawab Teknik akan melakukan tindakan terhadap
risiko dan pengawasan risiko. Dari hasil penelitian risiko yang dilaporkan terlebih dahulu tanpa
dan pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa melihat risiko yang lain apakah dampaknya lebih
sistem manajemen risiko proyek ini dapat membantu besar atau lebih kecil. Kesalahan dalam
Penanggung Jawab Teknik dalam mengidentifikasi menentukan risiko yang harus ditangani disebabkan
tingkat kepentingan risiko dan perhitungan biaya karena kesulitan dalam pengawasan setiap risiko
risiko berdasarkan proses perencanaan risiko. Sistem sehingga dapat menghambat penyelesaian proyek
manajemen risiko proyek ini juga dapat membantu karena terjadi penambahan biaya. Berdasarkan data
dalam pengawasan risiko berdasarkan fungsional Laporan Kegiatan Proyek pada pengerjaan proyek
hasil evaluasi proyek. penarikan SKTM dan pembangunan gardu tembok
PLN area karawang, memperlihatkan dimana
Kata Kunci: manajemen risiko proyek, perencanaan rencana anggaran biaya proyek yang direncanakan
risiko, pengawasan risiko, Probability Impact sebesar Rp. 137.900.904, sedangkan biaya yang
Matrix, Expected Monetery Value, Earned Value dikeluarkan melebihi dari biaya yang direncanakan
Management. dimana biaya yang dikeluarkan pada pelaksanaan
proyek sebesar Rp. 150.368.933. Ketidaksesuaian
1. PENDAHULUAN biaya yang direncanakan dengan biaya yang
dikeluarkan terjadi karena Penanggung Jawab
1.1. Latar Belakang
Teknik lebih memilih untuk melakukan
PT. PULO DAMAR ABADI merupakan sebuah
pengendalian terhadap risiko keterlambatan
perusahaan yang didirikan oleh sekumpulan
material sedangkan saat melakukan pengendalian
pemuda yang dinamis dan memiliki tekad untuk
tersebut terjadi risiko penambahan pekerjaan yang
berkembang dan maju dalam dunia usaha dan
mengakibatkan penambahan biaya proyek.
kontruksi dengan melihat perkembangan ekonomi,
Berdasarkan wawancara dengan bapak Andris
pembangunan, dan meningkatnya dunia tenologi
Apriyandi selaku penanggung jawab teknik PT.
kelistrikan di Indonesia. Perusahaan ini didirikan
PULO DAMAR ABADI menyatakan bahwa
pada tanggal 24 Juni 2014. Perusahaan ini bergerak
perusahaan telah melakukan proses pengendalian Karawang, dimana waktu pelaksanaan pengerjaan
risiko ketika risiko diatas terjadi, seperti proyek selama 45 hari dimulai pada tanggal 8
menggunakan kas perusahaan untuk mengatasi Januari 2018 s/d 21 Februari 2018 dengan estimasi
penambahan biaya yang tidak sesuai rencana. biaya sebesar Rp. 312.136.000 (termasuk PPN
Penggunaan kas perusahaan dapat dilihat 10%).
berdasarkan data laporan keuangan proyek, dimana 2.2 Landasan Teori
pada tanggal 10 Oktober 2016 digunakan kas 2.2.1 Sistem Informasi
perusahaan sebesar Rp. 13.000.000 untuk Sistem Informasi (SI) adalah sekumpulan elemen
mengatasi penambahan biaya. Namun, tindakan yang saling berhubungan atau komponen yang
pengendalian tersebut akan sangat merugikan dapat mengumpulkan (input), memanipulasi
perusahaan jika risiko yang sama terjadi pada setiap (proses), menyimpan dan menyebarkan (output)
proyek. data, informasi dan memberikan reaksi seperti
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka umpan balik untuk memenuhi dan mencapai tujuan
dapat disimpulkan bahwa inti masalah terdapat tertentu, seperti meningkatkan keuntungan atau
pada kesulitan yang terjadi pada pengawasan meningkatkan layanan.[2]
proyek dan penanggulangan risiko yang belum 2.2.2 Manajemen
diatur dengan baik oleh perusahaan. Sesuai Manajemen adalah sebuah proses yang
permasalahan tersebut maka akan dibangun sebuah dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan suatu
sistem berbasis web yang dapat diakses dimanapun organisasi dengan bekerja secara team. Dalam
user berada dan diharapkan sistem tersebut akan sebuah penerapannya manajemen memiliki subyek
mengatasi permasalahan yang ada di PT. PULO dan obyek. Subyek adalah orang yang mengatur
DAMAR ABADI yang dituangkan dalam bentuk sedangkan obyek adalah yang diatur.[3]
penelitian skripsi dengan judul “Sistem Informasi 2.2.3 Manajemen Proyek
Manajemen Risiko Proyek di PT. PULO DAMAR Manajemen Proyek adalah gabungan dari
ABADI”. penerapan, pengetahuan, alat dan teknik untuk
1.2. Metodologi Penelitian mengendalikan proyek agar memenuhi persyaratan
Metode yang digunakan pada penelitian sistem yang ditentukan, yang biasanya mencakup, namun
informasi manajemen risiko proyek ini tidak terbatas : scope, quality, schedule, budget dan
menggunakan metodologi penelitian deskriptif. risks. dimana tahapan atau proses managemen
Metode pendekatan deskriptif kualitati adalah proyek tersebut adalah Initiating and Planning,
metode pengolahan data dengan cara menganalisa Executing, Monitoring and Controlling,
faktor-faktor yang berkaitan dengan objek Closing.[4]
penelitian dengan penyajian data secara lebih 2.2.4 Manajemen Risiko Proyek
mendalam terhadap objek penelitian. [1] Manajemen risiko proyek meliputi proses
melakukan manajemen risiko perencanaan,
identifikasi, analisis, perencanaan respon, dan
pengendalian risiko pada proyek. Tujuan dari
manajemen risiko proyek adalah untuk
meningkatkan kemungkinan dan dampak dari
peristiwa positif yang terjadi, serta mengurangi
kemungkinan dan dampak peristiwa negatif dalam
pengerjaan proyek. [5]
2.2.4.1 Metode Probability Impact Matrix
Probability Impact Matrix (PIM) merupakan
metode yang digunakan untuk menganalisis risiko
berdasarkan peluang dan dampak risiko tersebut.
Tahapan dalam metode PIM yaitu identifikasi
risiko, menentukan nilai kemungkinan dan dampak
risiko, memnentukan tingkat kepentingan risiko,
dan penanganan risiko.[5]
1. Identifikasi risiko
Proses ini bertujuan untuk membuat daftar risiko
yang pernah terjadi dan mengganggu pelaksanaan
Gambar 1. Metodologi Penelitian proyek di perusahaan.
Tabel 1. Hasil Identifikasi Risiko
Kode
2. HASIL PENELITIAN Risiko
Risiko
2.1 Studi Kasus R1 Keterlambatan jadwal
R2 Biaya tidak sesuai dengan rencana
Studi kasus yang menjadi bahan penelitian ini R3 Penambahan pekerjaan
adalah kegiatan proyek Pembangunan Sipil Gardu R4 Keterlambatan material
Hubung PLN di Kawasan Summarecon Emerald R5 Kehilangan alat kerja
R6 Kerusakan alat kerja
R7 Kondisi cuaca yang tidak mendukung R12 Kecelakaan kerja 1 2
R8 Protes organisasi tertentu 3. Menentukan Tingkat Kepentingan Risiko
R9 Kenaikan harga material
R10 Tenaga kerja kurang paham dengan konsep Setelah didapatkan hasil nilai probabilitas dan
kontruksi dampak risiko, selanjutnya menentukan nilai dari
R11 Tenaga kerja sakit
tingkat kepentingan risiko menggunakan matriks
R12 Kecelakaan kerja
risiko.[5]
2. Menentukan Kemungkinan dan Dampak
Tabel 5. Matrix Analisis Risiko Kualitatif
Risiko Sanga 5 5 10 15 20 25
Berdasarkan hasil identifikasi risiko pada tahap t
sebelumnya, maka selanjutnya yang dilakukan Tingg
i
adalah menentukan nilai kemungkinan munculnya Tingg 4 4 8 12 16 20
risiko dan dampak dari risiko tersebut. kriteria i
dalam menentukan nilai kemungkinan dan dampak Sedan 3 3 6 9 12 15
risiko tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah g

Probability Rating
ini.[5] Renda 2 2 4 6 8 10
h
Tabel 2. Parameter Nilai Dampak
Damp Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat Sanga 1 1 2 3 4 5
ak Rendah 2 3 4 Tinggi t
1 5 Renda
Damp Kenaika Kenaika Kenaika Kenaika Kenaika h
ak n biaya n biaya < n biaya n biaya n biaya > 1 2 3 4 5
terha tidak 5% 5-10% 10-20% 20% Sanga Renda Sedan Ting Sang
dap signifika t h g gi at
biaya n Renda Ting
Pelua Pengura Pengura Pengura Pengura Pengura h gi
ng ngan ngan ngan ngan ngan Impact Rating
biaya biaya biaya < biaya 1- biaya 3- biaya > Keterangan:
dari yang 1% 3% 5% 5%
damp tidak 13 – 25 = Risiko Tinggi, dibutuhkan penanganan segera
ak signifika 06 – 12 = Risiko Sedang, dibutuhkan perhatian manajemen tingkat
dan n atas
anca
01 – 05 = Risiko Rendah, dibutuhkan prosedur rutin
man
Damp Delay Delay < Delay 1- Delay 3- Delay > Perhitungan probabilitas dan dampak risiko serta
ak tidak 1 bulan 3 bulan 6 bulan 6 bulan hasil perhitungan tingkat kepentingan dari masing
anca penting
man – masing risiko adalah sebagai berikut.
pada Risk Score = Probability x Impact
jadwa
l Keterangan:
Pelua Perbaika Perbaika Perbaika Perbaika Perbaika Risk Score = Tingkat kepentingan risiko
ng n yang n < 1 n 1-2 n 2-3 n > 3
jadwa tidak bulan bulan bulan bulan
Probability = Nilai probabilitas risiko
l dari signifika Impact = Nilai dampak risiko
damp n Berikut ini adalah perhitungan tingkat
ak
dan kepentingan risiko yang dapat dilihat pada tabel
anca dibawah ini.
man
Tabel 6. Hasil Perhitungan Tingkat Kepentingan
Tabel 3. Parameter Nilai Probabilitas
Probabilitas Nilai Keterangan
Risiko
Sangat Rendah 1 Jarang terjadi, hanya pada kondisi tertentu Kode Tingkat
Probabilita Dampa
Risik Risiko Kepentinga
Rendah 2 Kadang terjadi pada kondisi tertentu s k
o n
Sedang 3 Terjadi pada kondisi tertentu
R1 Keterlambata 3 3 9
Tinggi 4 Sering terjadi pada kondisi tertentu
n jadwal
Sangat Tinggi 5 Selalu terjadi pada kondisi tertentu
R2 Biaya tidak 2 2 4
Berdasarkan keputusan dari Penanggung Jawab sesuai dengan
Teknik di PT. PULO DAMAR ABADI, maka rencana
R3 Penambahan 2 3 6
didapatkan nilai kemungkinan dan dampak risiko pekerjaan
seperti dibawah ini. R4 Keterlambata 2 2 4
n material
Tabel 4. Hasil Nilai Kemungkinan dan Dampak R5 Kehilangan 2 2 4
Kode alat kerja
Risiko Probabilitas Dampak
Risiko
R6 Kerusakan 2 2 4
R1 Keterlambatan jadwal 3 3 alat kerja
R2 Biaya tidak sesuai dengan 2 2 R7 Kondisi cuaca 2 2 4
rencana yang tidak
R3 Penambahan pekerjaan 2 3 mendukung
R4 Keterlambatan material 2 2 R8 Protes 1 1 1
R5 Kehilangan alat kerja 2 2 organisasi
R6 Kerusakan alat kerja 2 2 tertentu
R7 Kondisi cuaca yang tidak 2 2 R9 Kenaikan 2 2 4
mendukung harga
R8 Protes organisasi tertentu 1 1 material
R9 Kenaikan harga material 2 2 R10 Tenaga kerja 2 1 2
R10 Tenaga kerja kurang paham 2 1 kurang paham
dengan konsep kontruksi dengan
R11 Tenaga kerja sakit 1 2
konsep keterlambata
kontruksi n jadwal
R11 Tenaga kerja 1 2 2 R8 Protes Rendah Penanggung Penanggung
sakit organisasi jawab teknik jawab
R12 Kecelakaan 1 2 2 tertentu melakukan teknik
kerja komunikasi
dengan
4. Penanganan Risiko organisasi
Hasil penilaian kepentingan risiko yang telah atau
dilakukan sebelumnya adalah acuan untuk masyarakat
bahwa
melakukan penanganan mitigasi risiko atau tindak pekerjaan
lanjut pengendalian risiko. Tindakan risiko proyek tidak
akan merusak
didapatkan dari hasil koordinasi dengan direktur lingkungan
dan penanggung jawab teknik di PT. PULO sekitar
DAMAR ABADI. Berikut ini adalah hasil dari R9 Kenaikan Rendah Penanggung Penanggung
harga Jawab Teknik jawab
penanganan risiko. material mengurangi teknik
Tabel 7. Penanganan Risiko biaya yang
Kode Tingka tidak perlu
Pengendalia Penanggun R10 Tenaga kerja Rendah Penanggung Penanggung
Risik Risiko t
n Risiko g Jawab kurang jawab teknik jawab
o Risiko
R1 Keterlambata Sedang Menambah Penanggung paham dan tenaga teknik
n jadwal tenaga kerja jawab dengan teknik
atau teknik konsep memberikan
menambah kontruksi arahan
jam kerja kepada tenaga
untuk kerja sebelum
mengejar memulai
keterlambata suatu proyek
n jadwal R11 Tenaga kerja Rendah Menambah Penanggung
R2 Biaya tidak Rendah Melakukan Penanggung sakit tenaga kerja jawab
sesuai dengan pengurangan jawab untuk teknik
rencana biaya yang teknik mengganti
tidak tenaga kerja
diperlukan yang sakit
agar jadwal
R3 Penambahan Sedang Menambah Penanggung
tidak telambat
pekerjaan tenaga kerja jawab
dan sesuai
untuk teknik
dengan
mengejar
rencana
keterlambata
n jadwal R12 Kecelakaan Rendah Menambah Penanggung
kerja tenaga kerja jawab
R4 Keterlambata Rendah Penanggung Penanggung
untuk teknik
n material jawab teknik jawab
mengganti
mengalihkan teknik
tenaga kerja
ke pekerjaan
yang
lain agar
mengalami
proyek tetap
kecelakaan
berjalan
kerja agar
R5 Kehilangan Rendah Penanggung Penanggung
jadwal tidak
alat kerja jawab teknik jawab
telambat dan
menggunakan teknik
sesuai dengan
kas
rencana
perusahaan
untuk Berdasarkan hasil metode Probability Impact
membeli alat Matrix maka dapat diketahui nama risiko apa yang
kerja yang
hilang atas terjadi, apa tingkat kepentingan dari risiko yang
persetujuan terjadi, dan cara penanganan dari risiko yang
direktur
R6 Kerusakan Rendah Penanggung Penanggung
terjadi.
alat kerja jawab teknik jawab 2.2.4.2 Metode Expected Monetary Value
berkomunika teknik Analisis risiko kuantitatif merupakan analisis
si dengan
tenaga teknik yang dilakukan untuk mengetahui estimasi risiko
apakah alat terutama dalam segi biaya risiko. Perhitungan
kerja yang
rusak bisa estimasi biaya risiko membutuhkan nilai
diperbaiki probabilitas atau kemungkinan terjadinya setiap
atau membeli
alat kerja baru
risiko dan juga biaya konsekuensi dari setiap
menggunakan proyek.tahapan pada metode Expected Monetary
kas Value yiatu identifikasi risiko dan perhitungan nilai
perusahaan
atas biaya risiko.[5]
persetujuan 1. Identifikasi Risiko
direktur
R7 Kondisi Rendah Menambah Penanggung Berikut ini adalah identifikasi risiko dari setiap
cuaca yang tenaga kerja jawab data rekap proyek yang merugikan dalam segi
tidak atau teknik
mendukung menambah
biaya yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
jam kerja Tabel 8. Identifikasi Risiko
untuk Kode Risiko Risiko
mengejar R1 Penambahan pekerjaan
R2 Kehilangan alat kerja 3 Pek. Struktur Beton 155.812.616 54,91
R3 Kerusakan alat kerja 4 Pek. Dinding & Pelapis 23.665.584 8,34
R4 Kondisi cuaca yang tidak mendukung Dinding
R5 Kenaikan harga material 5 Pek. Pintu & Louvere 22.246.784 7,84
R6 Tenaga kerja sakit 6 Pek. Pengecatan 21.650.888 7,63
R7 Kece6akaan kerja 7 Pek. Elektrikal 24.318.232 8,57
2. Perhitungan Metode Expected Monetary 8 Pek. Marmer Gardu 283.760 0,10
9 Serah Terima Pekerjaan 1.362.048 0,48
Value Ke PLN
EMV dihitung dengan cara mengalikan nilai Total 283.760.000 100,00
probabilitas dari tiap risiko dikalikan kemungkinan 2.2.5.2 Analisis Evaluasi Proyek
uang yang dikeluarkan ketika risiko tersebut Pada tahapan ini dilakukan perhitungan untuk
terjadi. Rumus untuk perhitungan biaya risiko mendapatkan nilai PV(Planned Value),
dapat dilihat seperti dibawah ini.[5] EV(Earned Value), AC(Actual Cost), CV(Cost
EMV = Probabilitas x Konsekuensi Variance), SV(Schedule Variance), CPI(Cost
Keterangan : Performance Index), SPI(Schedule Performance
EMV = Expected Monetary Value Index), EAC(Estimate at Completion), dan
Probabilitas = nilai probabilitas risiko ETC(Estimate to Completion) yang dapat dilihat
Konsekuensi = nilai dampak yang ditimbulkan pada tabel dibawah ini.[5]
risiko Tabel 11. Rekap Hasil Analisis
Hasil perhitungan EMV dapat dilihat pada tabel Analisis
Analisis Varian Analisis Estimasi
Kinerja
dibawah ini. Ha
ri SV ETC EAC
Tabel 9. Hasil Perhitungan EMV Ke CV CP
SPI
Kode Probabilita Konsekuens EMV (Rp) I
(Rp) (Rp) (Rp)
Risik Risiko s i (Rp)
o (%) (Rp) 279.673.8 283.760.0
1 0 0 1 1
R1 Penambaha 70 -15.000.000 - 56 00
n pekerjaan 10.500.00 279.673.8 283.760.0
0 2 0 0 1 1
56 00
R2 Kehilangan 30 -1.000.000 -300.000 279.702.2 283.760.0
alat kerja 3 0 0 1 1
32 00
R3 Kerusakan 30 -1.000.000 -300.000 279.702.2 283.760.0
alat kerja 4 0 0 1 1
32 00
R4 Kondisi 70 -300.000 -210.000
281.149.4 283.760.0
cuaca yang 5 0 0 1 1
08 00
tidak
mendukung 281.149.4 283.760.0
6 0 0 1 1
R5 Kenaikan 30 -2.500.000 -750.000 08 00
harga 281.177.7 283.760.0
7 0 0 1 1
material 84 00
R6 Tenaga 30 -500.000 -150.000 281.177.7 283.760.0
8 0 0 1 1
kerja sakit 84 00
R7 Kecelakaan 30 -1.000.000 -300.000 -
0,3 282.908.7 283.760.0
kerja 9 0 1.730.9 1
3 20 00
Total (Rp) - 36
12.510.00 -
1.730.9 0,9 1,6 297.283.8 301.897.0
0 10 300.0
36 4 7 81 33
00
Berdasarkan hasil perhitungan EMV diatas maka
didapatkan nilai biaya risiko sebesar Rp. - Berdasarkan hasil rekap hasil analisis pada
12.510.000. Nilai minus tersebut berarti perhitungan hari ke-1 sampai dengan hari ke-10
menunjukan ancaman kerugian terhadap dari tabel 11, dapat diambil kesimpulan seperti
perusahaan dalam segi biaya. Nilai biaya risiko dibawah ini.
tersebut akan dialokasikan untuk anggaran proyek Tabel 12. Kesimpulan Pengendalian Proyek
Biaya
sehingga dapat menangani maslaah dalam segi Perkiraan
Akhir
Biaya
biaya. Proyek Penyelesaia Keterangan
Tersisa
n Proyek
2.2.5 Pengendalian Proyek (ETC)
(EAC)
Tahapan pada analisis pengendalian proyek Pembanguna Rp. Rp. 1. Pada hari ke-
n Sipil Gardu 282.397.95 283.760.000 9 terjadi
menggunakan metode Earned Value Management Hubung 2 risiko dengan
yang meliputi perhitungan bobot pekerjaan, PLN di kode [R7]
perhitungan planned value, perhitungan earned Emerald yaitu kondisi
Summarecon cuaca yang
value, analisis actual cost, analsis varians, analisis Karawang tidak
indeks kerja, dan analisis estimasi biaya.[6] mendukung
2. Pada hari ke-
2.2.5.1 Perhitungan Bobot Pekerjaan 10 dilakukan
Bobot pekerjaan dihitung berdasarkan harga penanganan
untuk
satuan pekerjaan sesuai dengan nilai kontrak dan mengatasi
tidak termasuk PPN sebesar 10%.[6] risiko [R7]
Tabel 10. Perhitungan Bobot Pekerjaan yaitu
melakukan
Harga Pekerjaan Bobot
No Jenis Pekerjaan penambahan
(Rp) (%)
jam kerja,
1 Pek. Persiapan 16.287.824 5,74 tetapi
2 Pek. Tanah & Pondasi 18.123.264 6,39
penanganan anggaran mengoperasik
tersebut proyek an komputer
mengakibatk 2. Mengelol dan dapat
an a data menggunakan
penambahan jadwal web browser
biaya sebesar proyek
Rp 300.000 3. Mengelol
2.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak a data
laporan
Spesifikasi minimum perangkat lunak yang proyek
dibutuhkan oleh pengguna dalam aplikasi yang
4 Bagian 1. Mengelol Min. Minimal
dibangun sehingga dapat bekerja secara optimal Administra a data Diploma mampu
adalah sebagai berikut. si klien mengoperasik
2. Mengelol an komputer
Tabel 13. Analisis Perangkat Lunak a data dan dapat
No Komponen Spesifikasi yang Spesifikasi proyek menggunakan
tersedia minimum yang 3. Melihat web browser
dibutuhkan data
1 Sistem Windows 7 Ultimate Windows XP SP2 anggaran
Operasi 4. Mengelol
2 Web Browser Google Chrome Mozilla Firefox / a data
Google Chrome user
3 Web Server - WAMPserver32 5. Mengelol
3.1.3 a data
4 Database - MySQL 5.7.21 master
Server
2.4 Analisis Basis Data
2.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Analisis basis data merupakan tahapan yang
Spesifikasi minimum perangkat lunak yang digunakan untuk menggambarkan relasi-relasi
dibutuhkan oleh pengguna dalam aplikasi yang antar data pada sistem informasi manajemen risiko
dibangun sehingga dapat bekerja secara optimal proyek. Analisis basis data pada Sistem Informasi
adalah sebagai berikut. Manajemen Risiko Proyek di PT. PULO DAMAR
Tabel 14. Analisis Perangkat Keras ABADI akan dibangun menggunakan Entity
No Komponen Spesifikasi yang Spesifikasi minimum
tersedia yang dibutuhkan Relationship Diagram (ERD).[7]
1 Processor Intel Core i3 2.0 Intel Dual Core 1.60
GHz GHz
2 RAM DDR3 4 GB 512 MB
3 VGA 512 MB 512 MB
4 Harddisk 500 GB 256 GB
5 Monitor 14” 14”
6 Keyboard Standard Standard Port USB
7 Mouse Optical Mouse USB Optical Mouse USB
8 Printer Canon PIXMA E410 Catridges hitam dan
warna
9 Koneksi Kecepatan diatas 1 Kecepatan diatas 1
Mbps Mbps
2.3 Analisis Pengguna
Analisis pengguna diperlukan untuk menunjang
sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan
sistem. Berikut ini adalah hasil dari analisis
pengguna yang dibutuhkan sistem.
Tabel 15. Analisis Pengguna
Tingkat Tingkat
N
Jabatan Hak Akses Pendidika Keterampila
o
n n
1 Direktur 1. Melihat Min. Minimal
laporan Diploma mampu
proyek mengoperasik
2. Melihat an komputer
data dan dapat
anggaran menggunakan
proyek web browser
3. Melihat
data Gambar 2. Entity Relationship Diagram
jadwal
proyek 2.5 Analisis Kebutuhan Fungsional
2 Penanggun 1. Mengelol Min. Minimal Analisis kebutuhan fungsional menggambarkan
g Jawab a Diploma mampu
Teknik manajem mengoperasik
proses kegiatan yang akan diterapkan didalam sistem
en risiko an komputer dan menjelaskan kebutuhan yang diperlukan agar
2. Melihat dan dapat sistem dapat berjalan dengan baik serta sesuai
data menggunakan
evaluasi web browser dengan kebutuhan. Analisis yang dilakukan
proyek dimodelkan dalam analisis terstruktur yang akan
3. Melihat
data dibahas dalam bentuk Data Folw Diagram.
pekerjaan
3 Tenaga 1. Mengelol Min. Minimal
Teknik a data Diploma mampu
dengan sistem yang akan dibangun. Perancangan
dibuat berdasarkan tampilan antarmuka baik input
maupun output yang akan dihasilkan saat aplikasi
diimplementasikan.
Perancangan antarmuka pada Sistem Informasi
Manajemen Risiko Proyek di PT. PULO DAMAR
ABADI dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5. Antarmuka Hasil Evaluasi


2.7 Pengujian
Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui
Gambar 3. Data Flow Diagram Level 1 kinerja sistem yang telah dibuat apakah sudah
2.6 Perancangan Sistem memenuhi kebutuhan pada tahap perancangan.
Perancangan diidentifikasi sebagai proses Pengujian sistem pada penelitian ini
aplikasi sistem yang akan memiliki teknik dan menggunakanpengujian Blackbox dan pengujian
prinsip bagi tujuan yang akan dicapai, mampu beta (Pengguna Akhir).
memberikan sistem yang mudah untuk digunakan 2.7.1 Pengujian Blackbox
pada saat menggunakannya serta memadai dari Pendekatan pengujirhan Black-Box adalah
tujuan yang diinginkan. Perancangan digambarkan metode pengujian di mana data tes berasal dari
berupa kumpulan langkah dimana persyaratan fungsional yang ditentukan tanpa
mempresentasikan struktur info, struktur program, memperhatikan struktur program akhir.[9]
karakteristik tampilan, dan detail prosedur. Tabel 16. Pengujian Tambah Data Identifikasi
2.6.1 Diagram Relasi Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Diagram relasi memberikan deskripsi hubungan Data Yang Pengamatan Kesimpulan
Masukan Diharapkan
logika antar data dalam basis data secara lengkap, Contoh Mengisikan Data [√] diterima
termasuk di dalamnya nama dan deskripsi semua masukan data identifikasi [ ] ditolak
Nama risiko : identifikasi dapat
atribut, record, dan batasan nilai untuk semua Penambahan risiko dan tersimpan ke
aplikasi yang menggunakan basis data tersebut.[8] pekerjaan menyimpan database dan
Diagram relasi dari Sistem Informasi Manajemen data ke menampilkan
database lalu pesan “Data
Risiko Proyek di PT. PULO DAMAR ABADI menampilkan telah
dapat dilihat pada gambar dibawah ini. pesan “Data tersimpan”.
telah
tersimpan”.
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Yang Pengamatan Kesimpulan
Masukan Diharapkan
Contoh Muncul pesan Muncul pesan [√] diterima
masukan “Harap Isi “Harap Isi [ ] ditolak
Nama risiko : Bidang Ini”. Bidang Ini”.

(kolom nama
risiko kosong)
Berdasarkan hasil pengujian black box yang telah
dilakukan pada sistem informasi manajemen risiko
proyek di PT. PULO DAMAR ABADI, memiliki
kesimpulan bahwa sistem dapat membantu
penanggung jawab teknik dalam membuat
perencanaan risiko dan membantu dalam
pengawasan risiko.
2.7.2 Pengujian Beta
Gambar 4. Diagram Relasi Pengujian beta merupakan pengujian yang
2.6.2 Perancangan Antarmuka dilakukan secara objektif dimana diuji secara
Perancangan antarmuka dibuat untuk langsung ke lapangan yaitu perusahaan yang
menggambarkan tampilan program yang akan bersangkutan dalam pengujian kebutuhan dari
digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi tujuan awal pembangunan sistem informasi
manajemen risiko proyek PT. PULO DAMAR [2] R. M. Stair dan G. W. Reynolds,
ABADI.[10] Fundamentals of Information Systems 6E,
Berdasarkan jawaban dari hasil wawancara Boston, USA: Jonathan Hulbert, 2012.
dengan Administrasi, Direktur, Tenaga Teknik, [3] Yusron Arif, Achmad, Pengertian
dan Penanggung Jawab Teknik di PT. PULO Manajemen, fungsi, Prinsip, Tujuan,
DAMAR ABADI, bahwa sistem yang dibangun Macam-macam,
memiliki kesimpulan bahwa sistem dapat https://rocketmanajemen.com/pengertian-
membantu penannggung jawab teknik dalam manajemen/, 4 Februari 2018 17.00
perencanaan risiko, membantu tenaga teknik dalam [4] P. M. Institue, PMBOK A Guide to the
membuat anggaran, jadwal dan juga laporan Project Management Body of Knowlegde
proyek, membantu administrasi dalam mengolah Fifth Edition, USA: Project Management
data pengguna, klien, dan data proyek, serta Institute, Inc., 2013.
membantu direktur dalam memantau pelaksanaan [5] E. Educators, “Project Risk
proyek. Management”, East Park Avenue, pp. 8-
3. PENUTUP 13, 2011.
3.1 Kesimpulan [6] M. W. L. Bulo, R. Balaka dan R. Sriyani,
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang “Pengaplikasian Metode Earned Value
dilakukan terhadap sistem informasi manajemen Pada Pengendalian Waktu Terhadap
risiko proyek di PT. PULO DAMAR ABADI, maka Biaya,”, Stabilita, vol. 1, p. 363, 2013.
didapatkan kesimpulan sebagai berikut: [7] Fathansyah, BASIS DATA. Bandung :
1. Sistem informasi manajemen risiko proyek Informatika Bandung, 2015.
dapat menghasilkan tingkat kepentingan [8] Mardiani, Gentisya Tri, “Sistem
risiko serta penanganannya berdasarkan Monitoring Data Aset dan Inventoris PT
proses perencanaan risiko sehingga TELKOM Cianjur Berbasis Web”, Jurnal
membantu Penanggung Jawab Teknik dalam Ilmiah Komputer dan Informatika, Vol. 2,
identifikasi risiko risiko. No. 1, 2013.
2. Sistem informasi manajemen risiko proyek [9] MZ, M. Komarudin, “Pengujian
dapat mengetahui risiko yang terjadi Perangkat Lunak Metode Black-Box
berdasarkan fungsional lihat hasil evaluasi Berbasis Equivalence Partitions Pada
sehingga membantu Penanggung Jawab Sistem Informasi Sekolah”, Jurnal
Teknik dalam pengawasan risiko. Miktotik, Vol. 6, No. 3, 2016.
3.2 Saran [10] F. Rompis, “Perancangan dan
Terdapat saran yang dapat dilakukan untuk Implementasi Sistem Informasi Berbasis
menambahkan hal – hal yang dapat melengkapi Web Menggunakan Prototype dan
sistem informasi manajemen risiko proyek ini Script.Aculo.us”, E-Jurnal Teknik Elektro
kedepannya. Saran tersebut adalah sebagai berikut: dan Komputer, 2013.
1. Sistem informasi manajemen risiko proyek ini
dapat ditambahkan fitur pengelolaan tenaga
kerja sehingga membantu Penanggung Jawab
Teknik dalam menentukan tenaga kerja pada
setiap pelaksanaan proyek.
2. Sistem informasi manajemen risiko proyek ini
dapat ditambahkan fitur percepatan pengerjaan
proyek sehingga membantu Penanggung Jawab
Teknik mengetahui pekerjaan yang dapat
dipercepat.
3. Sistem informasi manajemen risiko proyek ini
dapat ditambahkan fitur pengelolaan keuangan
proyek sehingga memudahkan Administrasi
dalam memberikan informasi keuangan kepada
Direktur.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Prabowo, Aan, “Analisis Pemanfaatan
Buku Elektronik (e-book) oleh Pemustaka
di Perpustakaan SMA Negeri 1
Semarang”, Jurnal Ilmu Perpustakaan,
Vol. 2, No. 2, pp. 1-9, 2013.

Anda mungkin juga menyukai