Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Analisis laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan
hubungan diantara berbagai account dari beberapa laporan keuangan yang
mencerminkan keadaan keuangan serta hasil operasional perusahaan. Analisis Rasio
Keuangan (Financial Ratio Analysis) yang sering digunakan di pasar modal, yaitu
rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio rentabilitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas,
rasio pasar (rasio saham) (Rusdin, 2006:140).
Penggunaan analisis rasio untuk melakukan interpretasi dan menganalisis
laporan keuangan akan menggunakan ukuran-ukuran tertentu yang disebut rasio. Rasio
merupakan suatu bentuk rumusan matematis yang menunjukkan hubungan di antara
angka-angka tertentu. Dalam analisis rasio keuangan angka-angka yang dianalisis
berasal dari data keuangan. Agar rasio-rasio itu mempunyai arti, maka rasio yang
dihitung harus dari variable-variabel yang mampu memberikan arti. Jadi, analisis rasio
mampu menjelaskan hubungan antara variable-variabel yang bersangkutan sehingga
dapat digunakan untuk menilai suatu kondisi keuangan dan dapat dipakai sebagai
dasar perbandingan dari waktu ke waktu. (Miswanto, 1998:81)
Bentuk rasio keuangan dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan analisis, analisis
rasio keuangan pada dasarnya terdiri atas dua macam perbandingan yaitu:
1. Dengan cara memperbandingkan rasio keuangan dari satu perusahaan tertentu
dengan rasio keuangan yang sama dari perusahaan lain yang sejenis atau industri
(rasio industri) dalam waktu yang sama.
2. Dengan cara memperbandingkan rasio-rasio waktu-waktu tertentu dengan rasio-
rasio dari waktu-waktu sebelumnya dari perusahaan yang sama. Cara ini akan
memberikan informasi perusahaan rasio dari waktu ke waktu sehingga bisa
diketahui perkembangannya dan dapat untuk proyeksi pada masa yang akan
datang. ( Miswanto, 1998:81)

1
Menurut Gill (2003:36), rasio keuangan terbagi atas empat jenis model rasio
yaitu :
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah uang yang tersedia untuk
membayar biaya jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio ini digunakan untuk mengukur dan membantu mengendalikan
pendapatan, yaitu dengan cara memperbesar penjualan, memperbesar margin,
mendapatkan manfaat yang lebih besar dari pengeluaran biaya-biaya, dan atau
kombinasi ketiga hal ini.
3. Rasio Efisiensi (Efficiency Ratio)
Rasio ini digunakan untuk mengukur dan mengendalikan operasi
perusahaan. Rasio ini melengkapi rasio lainnya untuk membantu perusahaan
meningkatkan pendapatan dengan menilai transaksi-transaksi penting, seperti
penggunaan pinjaman, pengendalian persediaan, dan manajemen asset.
4. Rasio Modal Saham
Rasio ini digunakan terutama oleh investor untuk menentukan apakah ia
membeli saham sebuah perusahaan atau tidak.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan profitabilitas?
2. Apa saja manfaat dari rasio profitabilitas?
3. Apa jenis-jenis rasio profitabilitas?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisa Laporan Keuangan Akuntansi Universitas Banten Jaya.

2
1.4. Metode Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan dalam makalah ini yaitu mencara referensi dari
media internet dan membaca buku–buku guna membantu dan mendukung dalam
menyusun makalah ini.

1.5. Manfaat Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui lebih jelas apa itu rasio profitabilitas.
2. Mengetahui berbagai manfaat dari rasio profitabilitas.
3. Mengetahui jenis-jenis dari rasio profitabilitas

1.6. Sistematika Penelitian


Sistematika penyusunan dalam karya tulis ini penulis di sajikan dalam
beberapa BAB yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Metode Pembahasan
1.5 Kegunaan Penelitian
1.6 Sistematika Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rasio Profitabilitas
2.2 Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas
2.3 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
BAB IV DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Rasio Profitabilitas


Profitabilitas merupakan salah satu indikator yang penting untuk menilai suatu
perusahaan. Profitabilitas selain digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui efektifitas perusahaan dalam
mengelola sumber-sumber yang dimilikinya.
Rasio profitabilitas mengukur keberhasilan menajemen sebagaimana
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi. Pertumbuhan
profitabilitas ini ditandai dengan perubahan profit margin on sales. Dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi berarti perusahaan akan beroperasi pada tingkat biaya rendah
yang akhirnya akan menghasilkan laba yang tinggi. Dengan semua rasio profitabilitas,
perbandingan dari sebuah perusahaan dengan perusahaan serupa dapat dinilai dengan
pasti. Hanya dengan melakukan perbandingan dapat menilai apakah profitabilitas dari
suatu perusahaan baik atau jelek.

2.2. Tujuan Dan Manfaat Rasio Profitabilitas


Tujuan penggunaan Rasio Profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak
luar perusahaan yaitu:
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu
periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya modal laba bersih sesudah pajak denga modal sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal sendiri.

4
Adapun manfaat dari rasio profitabilitas itu sendiri antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.

2.3. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas


Adapun jenis rasio probabilitas dalam praktiknya yang dapat digunakan adalah
:
1) Profit margin (Profit margin on sales)
a) Margin laba kotor (Gross profit margin)
b) Margin laba bersih (Net profit margin)
2) Return on investment (ROI)
3) Return on equity (ROE)
4) Laba per lembar saham
Adanya banyak ukuran profitabilitas. Masing-masing pengembalian
perusahaan dihubungkan terhadap penjualan, aktiva, modal atau nilai saham. Alat
yang umum digunakan untuk mengevaluasi profitailitas dihubungkan dengan
penjualan yaitu laporan laba rugi dimana setiap posnya dinyatakan dalam presentase
penjualan.
Pada laporan laba rugi dalam persentase yang umum, setiap unsur dinyatakan
sebagai persentase penjualan, sehingga memudahkan evaluasi hubungan antara
penjualan dan pendapatan tertentu serta biaya. Laporan laba rugi dalam presentase
yang umum bermanfaat untuk membandingkan kinerja dari tahun ke tahun.

5
1. Profit Margin on Sales
Profit Margin On Sales atau Ratio Profit Margin atau margin laba atas penjualan
merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas
penjualan. Cara pengukuran ini adalah dengan membandingkan laba bersih
setelah pajak dengan penjualan bersih. Ratio ini dikenal dengan profit margin.

Terdapat dua rumus untuk mencari profit margin, yaitu sebagai berikut:

Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)


Adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah
perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi margin laba kotor,
maka semakin baik dan secara relative semakin rendah harga pokok barang yang
dijual.

Penjualan - Harga Pokok Penjualan


Gross Profit Margin =
Penjualan

Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)


Adalah ukuran persentase dari setiap dari setiap hasil penjualan sesudah
dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.
Laba bersih setelah pajak
Net Profit Margin =
Penjualan

2. Hasil pengembalian investasi (Return on Investment / ROI)


Adalah ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasillkan
laba dengan aktiva yang tersedia disebut juga hasil atas investasi (HAI). Semakin
tinggi pengembalian yang dihasilkan semakin baik. ROI merupakan rasio yang
menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
Juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola
investasinya.

Laba bersih setelah pajak


ROI =
Total Aktiva

6
3. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ ROE)
Adalah ukuran pengembalian yang pengembalian yang diperoleh pemilik
(baik pemegang saham preferen dan saham biasa) atas investasi di perusahaan.
Rasio ini digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri. Rasio ini juga menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin
tinggi rasio ini, semakin baik. artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat,
demikian pula sebaliknya.
Laba bersih setelah pajak
ROE =
Ekuitas

4. Laba Per Lembar Saham (Erning per Share of Common Stock)


Rasio perlembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio
untuk mengukur keberhasilan manejemen dalam pencapaian keuntungan bagi
pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manejemen belum berhasil untuk
memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi kesejahtraan
pemegang saham meningkat.
Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah
dipotong pajak. Keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa adalah
jumlah keuntungan dikurangi pajak deviden, dan dikurangi hak-hak lain untuk
pemegang saham prioritas.

Laba saham biasa


laba Per Lembar Saham =
Saham Biasa yang Beredar

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Rasio profitabilitas mengukur keberhasilan menajemen sebagaimana ditunjukkan
oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi.
2. Manfaat dari rasio profitabilitas antara lain: Mengetahui besarnya tingkat laba
yang diperoleh perusahaan dalam satu periode, mengetahui posisi laba perusahaan
tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, mengetahui perkembangan laba dari
waktu ke waktu, mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri, mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
3. Adapun jenisnya antara lain:
a) Profit margin (Profit margin on sales)
b) Return on investment (ROI)
c) Return on equity (ROE)
d) Laba Per Lembar Saham

8
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir . 2015. Analisis Laporan Keuangan. (Edisi ke-4). Jakarta: Rajawali Pres
https://www.academia.edu/25153204/Rasio_Profitabilitas

Anda mungkin juga menyukai