Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS PROFITABILITAS

KELOMPOK 4

1. VANNESA C. ABON OLA (1910020172 )


2. BRYAN R.D. LEDOH ( 1910020243 )

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul ANALISIS PROFITABILITAS ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan
dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhitugas mata kuliah analisis
aporan keuangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang ANALISIS PROFITABILITAS bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak,ibu,teman-teman yang telah


membantu saya dalam menyusun makalah yang berjudul ANALISIS
PROFITABILITAS.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang ,02 November 2022

Penulis

Vannesa C. Abon Ola


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
2.1 Pengertian Rasio Profitabilitas.......................................................................7
2.2 Manfaat Rasio Profitabilitas...........................................................................7
2.3 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas.......................................................................9
BAB III PENUTUP ..............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis laporan keuangan merupakan suatu informasi yang


menggambarkan hubungan diantara berbagai account dari beberapa laporan
keuangan yang mencerminkan keadaan keuangan serta hasil operasional
perusahaan. Analisis Rasio Keuangan (Financial Ratio Analysis) yang sering
digunakan di pasar modal, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
rentabilitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio pasar (rasio saham)
(Rusdin, 2006:140).
Penggunaan analisis rasio untuk melakukan interpretasi dan
menganalisis laporan keuangan akan menggunakan ukuran-ukuran tertentu
yang disebut rasio. Rasio merupakan suatu bentuk rumusan matematis yang
menunjukkan hubungan di antara angka-angka tertentu.Dalam analisis rasio
keuangan angka-angka yang dianalisis berasal dari data keuangan.Agar rasio-
rasio itu mempunyai arti, maka rasio yang dihitung harus dari variable-
variabel yang mampu memberikan arti.Jadi, analisis rasio mampu
menjelaskan hubungan antara variable-variabel yang bersangkutan sehingga
dapat digunakan untuk menilai suatu kondisi keuangan dan dapat dipakai
sebagai dasar perbandingan dari waktu ke waktu. (Miswanto, 1998:81)
Bentuk rasio keuangan dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan analisis,
analisis rasio keuangan pada dasarnya terdiri atas dua macam perbandingan
yaitu:
1. Dengan cara memperbandingkan rasio keuangan dari satu perusahaan
tertentu dengan rasio keuangan yang sama dari perusahaan lain yang
sejenis atau industri (rasio industri) dalam waktu yang sama.
2. Dengan cara memperbandingkan rasio-rasio waktu-waktu tertentu
dengan rasio-rasio dari waktu-waktu sebelumnya dari perusahaan yang
sama. Cara ini akan memberikan informasi perusahaan rasio dari waktu
ke waktu sehingga bisa diketahui perkembangannya dan dapat untuk
proyeksi pada masa yang akan datang. ( Miswanto, 1998:81)
Menurut Gill (2003:36), rasio keuangan terbagi atas empat jenis
model rasio yaitu :
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah uang yang tersedia
untuk membayar biaya jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio ini digunakan untuk mengukur dan membantu
mengendalikan pendapatan, yaitu dengan cara memperbesar penjualan,
memperbesar margin, mendapatkan manfaat yang lebih besar dari
pengeluaran biaya-biaya, dan atau kombinasi ketiga hal ini.
3. Rasio Efisiensi (Efficiency Ratio)
Rasio ini digunakan untuk mengukur dan mengendalikan operasi
perusahaan.Rasio ini melengkapi rasio lainnya untuk membantu
perusahaan meningkatkan pendapatan dengan menilai transaksi-transaksi
penting, seperti penggunaan pinjaman, pengendalian persediaan, dan
manajemen asset.
4. Rasio Modal Saham
Rasio ini digunakan terutama oleh investor untuk menentukan
apakah ia membeli saham sebuah perusahaan atau tidak.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu rasio profitabilitas,manfaat dan jenis-jenis nya?
2. Apa itu ROI

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Mengetahui lebih jelas apa itu rasio profitabilitas,manfaat dan
jenis-jenisnya
2. Mengetahui lebih jelas terkait ROI
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rasio Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu indikator yang penting untuk


menilai suatu perusahaan.Profitabilitas selain digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui
efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya.
Rasio profitabilitas mengukur keberhasilan menajemen sebagaimana
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan
investasi.Pertumbuhan profitabilitas ini ditandai dengan perubahan profit
margin onsales. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi berarti perusahaan
akan beroperasi pada tingkat biaya rendah yang akhirnya akan menghasilkan
laba yang tinggi. Dengan semua rasio profitabilitas, perbandingan dari sebuah
perusahaan dengan perusahaan serupa dapat dinilai dengan pasti.Hanya
dengan melakukan perbandingan dapat menilai apakah profitabilitas dari
suatu perusahaan baik atau jelek.

2.2 Manfaat Rasio Profitabilitas

Adapun manfaat dari rasio profitabilitas itu sendiri antara lain sebagai
berikut:
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
2.3 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Adapun jenis rasio probabilitas yang sering digunakan perusahaan :


1) Profit margin (Profit margin on sales)
a) Margin laba kotor (Gross profit margin)
b) Margin laba operasi (Operating profit margin)
c) Margin laba bersih (Net profit margin)
2) Return on investment (ROI)
3) Return on equity (ROE)
Adanya banyak ukuran profitabilitas. Masing-masing pengembalian
perusahaan dihubungkan terhadap penjualan, aktiva, modal atau nilai saham.
Alat yang umum digunakan untuk mengevaluasi profitailitas dihubungkan
dengan penjualan yaitu laporan laba rugi dimana setiap posnya dinyatakan
dalam presentase penjualan.
Pada laporan laba rugi dalam persentase yang umum, setiap unsur
dinyatakan sebagai persentase penjualan, sehingga memudahkan evaluasi
hubungan antara penjualan dan pendapatan tertentu serta biaya. Laporan laba
rugi dalam presentase yang umum bermanfaat untuk membandingkan kinerja
dari tahun ke tahun.

1. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)


Adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah
perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi margin
laba kotor, maka semakin baik dan secara relative semakin rendah harga
pokok barang yang dijual.

Penjualan - Harga Pokok Penjualan


Gross Profit Margin =
Penjualan

70.365.573 -54.879.962
2015 = Gross Profit Margin = =0,22 →22,00 %
70.365.573
65.185.850-51.806.284
2014 = Gross Profit Margin = =0,20 →20,52 %
65.185 .850
2. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)
Adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah
semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan ajak atau
laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.
Margin laba operasi mengukur laba yang dihasilkan murni dari
operasi perusahaan tanpa melihat beban keuangan (bunga) dan beban dari
pemerintah (pajak).
Laba bersih sebelum pajak
Operating Profit Margin =
Penjualan

8.635.275
2015 = Operating Profit Margin = =0,12 →12,27 %
70.365.573
7.254.713
2014 = Operating Profit Margin = =0,11 →11,12 %
65.185.850

3. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)


Adalah ukuran persentase dari setiap dari setiap hasil penjualan
sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan
pajak.
Laba bersih setelah pajak
Net Profit Margin =
Penjualan

6.452.834
2015 = Net Profit Margin = =0,09 → 9,17 %
70.365.573
5.432.667
2014 = Net Profit Margin = =0,08 → 8,33 %
65.185 .850
4. Hasil pengembalian investasi (Return on Investment / ROI)
Adalah ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam
menghasillkan laba dengan aktiva yang tersedia disebut juga hasil atas
investasi (HAI). Semakin tinggi pengembalian yang dihasilkan semakin
baik. ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah
aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Juga merupakan suatu ukuran
tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.

Laba bersih setelah pajak


ROI =
Total Aktiva

6.452.834
2015 = ROI = =0,10 →10,16 %
63.505.413
5.432.667
2014 = ROI = =0,09→ 9,32 %
58.234.278

5. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ ROE)


Adalah ukuran pengembalian yang pengembalian yang diperoleh
pemilik (baik pemegang saham preferen dan saham biasa) atas investasi
di perusahaan.Rasio ini digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah
pajak dengan modal sendiri. Rasio ini juga menunjukkan efisiensi
penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik.
artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula
sebaliknya.
Laba bersih setelah pajak
ROE =
Ekuitas

6.452.834
2015 = ROE = =0,17 →17,02 %
37.900.082
5.432.667
2014 = ROE = =0,16 → 16,42 %
33.000.157
A. Return On Investmen ( ROI )

ROI adalah singkatan dari Return On Investment yang merupakan rasio


untuk melakukan perhitungan efektivitas sebuah investasi yang diberikan. Secara
teknis, ROI adalah perhitungan laba bersih yang kita dapatkan dari nominal uang
investasi yang sudah dikeluarkan.

Hal ini biasa dilakukan oleh para investor untuk bisa menentukan strategi
bisnis selanjutnya, dengan mengetahui hasil dari ROI yang sudah dilakukan.
Terutama jika Anda ingin mengembangkan bisnis baru dengan laba bersih yang
dihasilkan dari ROI bisnis sebelumnya, selalu pastikan jika Anda sudah
memahami bagaimana cara menghitung ROI agar tidak salah langkah dalam
mengatur strategi berikutnya.

Berikut adalah pengertian ROI menurut para ahli di bidang bisnis:

1. Munawir (2007)
Return On Investment  atau ROI adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan
untuk operasional perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
2. Sutrisno (2001)
Return On Investment  atau ROI adalah kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi
yang dikeluarkan.
3. Suad Husnan & Enny Pudjiastuti (2004)
Return On Investment  atau ROI adalah rasio yang menunjukan seberapa
banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang
dimiliki perusahaan.
4. Sofyan S. Harahap (2007)
Rasio ini menunjukan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari
modal pemilik.
5. Bambang Riyanto (2010)
ROI adalah tingkat pengembalian investasi menunjukkan tingkat
kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan keuntungan netto.
6. Agus Sartono (2009)
Return On Investment atau ROI adalah menunjukkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
7. Kasmir (2015) 
ROI sebagai rasio pengembalian atau hasil (return) atas aktiva yang
digunakan suatu pihak dalam perusahaan. Di samping itu, ROI adalah
skala pengukur efektivitas manajemen suatu transaksi investasi.
Faktanya, ROI sangat membantu sebuah bisnis agar bisa
memperhitungkan langkah selanjutnya yang akan diambil. Selain itu,
masih banyak lagi manfaat ROI yang harus Anda ketahui seperti berikut
ini!

Manfaat

Setelah Anda mengetahui apa pengertian ROI, saatnya Anda juga harus
paham apa saja manfaat ROI lebih dalam!

1. Efisiensi Penggunaan Dana


Fungsi pertama dari ROI adalah saat sebuah perusahaan sudah menjalankan
praktek akuntansi yang baik maka manajemen dengan menggunakan teknik
analisa ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja,
efisiensi produksi dan efisiensi bagian penjualan.
2. Mengetahui Kelemahan Perusahaan
Manfaat berikutnya dari ROI adalah dapat membandingkan efisiensi
penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis,
sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya berada di bawah, sama, atau
diatas rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat diketahui dimana
kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut
dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
3. Mengukur Profitabilitas sebuah Perusahaan/Produk
Jika sebuah perusahaan menggunakan “product cost system” yang baik, dari
perhitungan modal dan biaya dapat dialokasikan kepada berbagai-bagai
produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan, maka akan
memudahkan dalam dihitung profitabilitas dari masing-masing produk yang
dihasilkan.
4. Sebagai Alat Kontrol
Fungsi terakhir dari ROI adalah sebagai alat kontrol untuk melihat bagaimana
prospek saat ini sehingga bisa mendapatkan bayangan langkah apa yang
selanjutnya bisa diambil oleh perusahaan.

Faktor yang Mempengaruhi

Lalu, faktor apa saja yang bisa mempengaruhi ROI? Secara garis besar,
terdapat 2 faktor yang mempengaruhi Return On Investment (ROI) yaitu
tingkat turnover dan juga profit margin. Berikut adalah penjelasan lengkap
mengenai kedua faktor di atas:

1. Tingkat Turnover dari Operating Asset

Tingkat turnover biasa ditentukan dari tingkat perputaran aktiva yang digunakan
untuk operasional setiap harinya.Ini adalah hal yang menjadi fundamental dalam
sebuah bisnis. 

2. Profit Margin

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi ROI adalah profit margin yang dihasilkan
oleh sebuah perusahaan.Anda bisa melihat keuntungan bersih atau laba bersih dari
perusahaan untuk menyimpulkan sebuah perusahaan bisa memiliki ROI yang
sesuai atau tidak.

Melalui 2 faktor ini, Anda akan bisa mendapatkan 2 informasi mengenai


keuntungan bersih yang dihasilkan dan juga seberapa efektif jumlah aktiva yang
ada di sebuah perusahaan.

Kelebihan & Kekurangan ROI


Berikut adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan ROI yang harus
Anda pelajari:

Kelebihan

1. Perhitungan ROI lebih mudah dan sederhana.


2. Memberikan gambaran mengenai prospek bisnis di masa depan.
3. Rumus yang digunakan general dan bisa diterapkan di berbagai industri.
4. Mampu mengukur efisiensi investasi dari segala aspek seperti modal, biaya
operasi, hingga transaksi.
5. Membantu Anda membuat keputusan dan juga strategi bisnis yang lebih
efektif.

Kekurangan

1. Bisa mempengaruhi dividen kas dengan signifikan.


2. Sulit menentukan investasi mana yang dampaknya paling besar, karena semua
investasi akan dipukul rata, sehingga tidak bisa mendapatkan detail investasi
mana yang paling menguntungkan.
3. Perhitungan ROI rawan tidak akurat karena tidak memasukkan matriks lainya
seperti inflasi, pajak, dan sejenisnya. Sehingga bisa jadi, perhitungan menjadi
tidak aktual dengan keadaan yang ada di lapangan saat ini.
4. Jika Anda ingin membandingkan ROI dari waktu ke waktu, rumus yang
digunakan justru semakin rumit.

Cara Menghitung ROI dan Contohnya

Pembahasan selanjutnya adalah bagaimana cara menghitung ROI? Perhitungan


ROI sendiri memiliki rumus yang mudah dan sederhana.Berikut adalah rumus
yang digunakan untuk menghitung ROI bisnis Anda.

Atau bisa dijabarkan juga seperti berikut ini:

ROI = (Laba Bersih/Biaya Investasi) x 100


ROI = ((Nilai Sekarang – Biaya Investasi)/ Biaya Investasi)) x 100

Agar Anda lebih mudah dalam menggunakan rumus ini, Anda bisa menyimak
contoh perhitungan ROI berikut ini!

Contoh Dalam Investasi

Tika menginvestasikan uang sebesar 100 juta pada sebuah perusahaan yang
bergerak di dunia IT. Dalam setahun kemudian, Tika menjual investasinya ini
dengan harga 150 juta kepada orang lain.

ROI=((150 juta-100 juta)/100 juta)x100= 50%

Dari contoh ini, bisa disimpulkan jika Tika berhasil mendapatkan keuntungan
sebesar 50% dari awal Tika berinvestasi.

Cara Meningkatkan ROI

Ini dia cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan nilai ROI dalam
perusahaan!

1. Gunakan A/B Testing

A/B Testing adalah metode yang digunakan untuk membandingkan apakah


strategi yang dilakukan sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen atau belum.
Dalam meningkatkan ROI perusahaan maupun bisnis, Anda bisa melakukan
pengujian A/B Testing pada konsumen, sehingga Anda bisa menguji
jenis campaign mana yang memiliki potensi untuk dikembangakan
dan campaign mana yang harus diperbaiki. Hal pertama yang bisa Anda lakukan
adalah dengan membuat beberapa strategi campaign yang akan dilakukan, berikut
adalah contoh yang bisa Anda gunakan:

 Landing Page
 Newsletter
 Content Marketing
 Website bisnis
Karena cara paling efektif untuk menaikkan ROI adalah dengan menaikkan brand
awareness pada calon konsumen baru mengenai bisnis kita dan juga produk yang
dijual.

2. Tetapkan Tujuan ROI dan Buat Rencana Matang

Cara kedua untuk meningkatkan ROI adalah dengan menetapkan tujuan serta
rencana matang mengenai prospek bisnis yang dijalani ke depannya. Buat tujuan
bisnis yang cerdas, relevan, solutif, dan juga inovatif agar bisa mengembangkan
bisnis lebih jauh dan juga memperluas target audiens yang dituju.

Hasil perhitungan ROI juga dapat ditujukan untuk pedoman dalam membuat
proyeksi  serta strategi bisnis. Nilai perhitungan ROI adalah hal yang sangat
penting bagi kegiatan pemasaran guna mempertimbangkan dan menyesuaikan
keuntungan dengan potensi bisnis yang lebih besar. Selain itu, Anda juga harus
memperhatikan detail-detail seperti perhitungan pajak dan juga perkiraan inflasi
yang akan terjadi di periode sebelumnya dengan data yang sudah dimiliki saat ini.

3. Tentukan Unique Selling Product (USP)

Temukan dan tentukan Unique Selling Product (USP) dari produk serta bisnis


yang dijalankan. Tahukah Anda, jika USP ini sangat membantu untuk menggaet
investor maupun calon konsumen baru pada bisnis Anda? Semakin relevan dan
solutif USP yang dimiliki, maka akan membantu dalam membedakan bisnis kita
dengan kompetitor. Hal ini tentu akan membantu dalam meningkatkan nilai ROI
dalam bisnis.

Contohnya, ketika Anda memiliki sebuah bisnis Cloud Kitchen dimana tren


bisnis ini juga sedang naik dan banyak orang yang ingin berinvestasi dalam bisnis
ini.Langkah yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat inovasi baru dan
juga belum dimiliki perusahaan kompetitor lainnya. Misalnya Anda
menambahkan tempat untuk dine in ataupun inovasi lainnya agar bisnis Anda
memiliki nilai USP lebih dari yang lainnya.

4. Eksplor Channel Pemasaran Lainnya


Strategi ideal yang bisa digunakan untuk meningkatkan ROI adalah dengan
menggunakan channel pemasaran lain, contohnya bisa seperti dengan
menggunakan website, membuat newsletter, melakukan pemasaran secara offline,
hingga menggunakan sosial media untuk menjaring audiens baru. 

Anda bisa mencoba eksplorasi channel pemasaran ini kemudian mencari tahu
menggunakan data analisis, di platform mana bisnis Anda paling banyak
mendapatkan impresi maupun konversi. Jika sudah menemukan platform yang
tepat, Anda bisa mempelajari platform tersebut dan menyusun strategi konten
yang tepat agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Gunakan Strategi Konten Marketing

Di dunia serba digital dan cepat ini, strategi konten marketing adalah cara yang
wajib dimiliki oleh semua perusahaan. Meskipun tidak selalu bertujuan untuk
konversi, perusahaan saat ini dituntut untuk memiliki personal branding sendiri
untuk meningkatkan kepercayaan audiens.Cara ini efektif untuk meningkatkan
nilai ROI pada bisnis kita selama konten yang dihasilkan masih sejalan dengan
visi dan misi perusahaan.

Contoh sederhananya, ketika Anda memiliki sebuah bisnis toko perlengkapan


bayi dan ingin membuat konten marketing untuk meningkatkan penjualan baik
secara offline maupun online, Anda bisa mengangkat berbagai konten mengenai
kebutuhan baju bayi mulai usia tertentu, koleksi baju unik yang dijual, hingga
edukasi mengenai masa pertumbuhan bayi agar bisa menarik perhatian para ibu
yang saat ini memiliki masih bayi. Kunci utama dari sebuah konten marketing
yang sukses adalah berhasil menarik rasa empati dan simpati dari audiens yang
ditargetkan.

6. Amati Semua Data yang Berkaitan dengan Bisnis

Strategi ideal yang bisa digunakan untuk meningkatkan ROI adalah dengan
membaca data yang tersedia saat ini dan melakukan analisis secara
menyeluruh.Kenapa hal ini menjadi penting?Dalam membuat keputusan yang
tepat, memutuskan sesuatu berdasarkan data lapangan adalah salah satu strategi
yang tepat untuk dilakukan.

Lalu, darimana kita bisa mendapatkan data untuk melakukan analisis? Terdapat 2
cara yang bisa dilakukan. Mulai dari membuat data secara manual atau
mengunduhnya melalui platform seperti Google Analytics dan sejenisnya untuk
mendapatkan berbagai data data penjualan, perilaku calon pelanggan, dan
sebagainya.

7. Jangan Ragu Untuk Menaikkan Harga

Konsumen biasanya akan membeli sebuah barang sesuai dengan value dan
jaminan yang diberikan, maka dari itu dari sisi bisnis Anda tidak perlu ragu untuk
menaikkan harga dari barang yang dijual demi meningkatkan nilai ROI Anda. Hal
ini harus dibarengi dengan edukasi serta penyampaian yang tepat agar konsumen
tetap menggunakan bisnis maupun produk Anda meskipun harganya saat ini lebih
mahal dari sebelumnya.

Langkah ini bisa Anda ambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor


sebelumnya dan juga membaca data lapangan saat ini. Jika barang atau bisnis
yang Anda tawarkan memiliki kualitas yang tinggi, maka konsumen tidak akan
ragu untuk tetap membeli apa yang ditawarkan.

8. Fokus pada Meningkatkan Penghasilan Perusahaan

Strategi ideal yang terakhir dalam upaya meningkatkan ROI adalah fokus untuk
meningkatkan penghasilan perusahaan saat ini.Pendapatan dalam sebuah
perusahaan diibaratkan seperti jantung atau nyawa dari perusahaan. Untuk
peningkatan ROI, Anda juga perlu mengetahui detail tentang pengeluaran apa saja
di dalam setiap fase campaign Anda. Karena jika terjadi kerugian dalam fase ini,
hal yang akan terjadi justru membuat bisnis Anda akan merugi dan memburuk
seiring berjalannya waktu, dan kemudian Anda perlu meningkatkannya lagi
dengan biaya yang tidak sedikit.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Rasio profitabilitas mengukur keberhasilan menajemen
sebagaimana ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan
investasi.
Manfaat dari rasio profitabilitas antara lain: Mengetahui besarnya tingkat
laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode, mengetahui posisi
laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, mengetahui
perkembangan laba dari waktu ke waktu, mengetahui besarnya laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri, mengetahui produktivitas dari
seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun
modal sendiri.
Adapun jenisnya antara lain:
a) Profit margin (Profit margin on sales)
b) Return on investment (ROI)
c) Return on equity (ROE)
Fungsi dari ROI sendiri tidak melulu untuk menghitum saham,
properti, maupun investasi ratusan juta, ROI juga bisa Anda gunakan
untuk mengukur seberapa efektif campaign atau promosi iklan di sosial
media yang Anda lakukan. Jangan lupa untuk menerapkan beberapa cara
di atas agar bisa meningkatkan nilai ROI Anda dan juga memperluas
proyeksi bisnis di masa depan nantinya.

Perhitungan ROI menjadi salah satu cara yang bisa kamu gunakan untuk
menentukan apakah investasi tersebut layak Anda lakukan atau tidak,
sehingga Anda bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/25153204/Rasio_Profitabilitas
https://badr.co.id/id/roi-adalah/#:~:text=Fungsi%20pertama%20dari%20ROI
%20adalah,produksi%20dan%20efisiensi%20bagian%20penjualan.

Anda mungkin juga menyukai