Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATERI KULIAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

( Dosen : I.A. Surasmi, SE, M.M. Ak )

OLEH :

KELOMPOK 4

ANGGOTA :

 I Made Aditya Arimbawan (1833121018)


 Kadek Anggita Cahyani Putri (1833121101)
 Janhavi Devi (1833121244)
 Ananda Arya Mahayani (1833121286)

KELAS D6-AKUNTANSI / SEMESTER 4

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

TAHUN AJARAN 2020-2021


Pertanyaan:

1. Jelaskan pengertian rasio keuangan!


2. Uraian, apa pengertian dan jelaskan jenis-jenis rasio keuangan!
3. Kenapa digunakan angka pembanding dalam rasio keuangan?

Jawaban:

1. Rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam


laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
2. Pengertian dan jenis-jenis rasio keuangan:
a. Menurut James O. Gill jenis rasio keuangan terdiri dari:
1) Rasio Likuiditas yang terdiri dari:
Rasio lancar, rasio perputaran kas dan rasio utang terhadap kekayaan bersih.
2) Rasio Profitabilitas yang terdiri dari:
Rasio laba bersih, tingkat laba atas penjualan dan tingkat laba atas investasi.
3) Rasio efisiensi yang terdiri dari:
Waktu pengumpulan piutang, perputaran sediaan, rasio aktiva tetap terhadap
nilai bersih dan rasio perputaran investasi.
Sesungguhnya dalam menggolongkan rasio keuangan pasti terdapat perbedaan namun
itu tidak menjadi masalah karena masing- masing keuangan hanya berbeda dalam
penempatan kelompok rasionnya saja.
Berikut akan diberikan contoh dari penggunaan rasio keuangan:
a. Rasio Likuiditas
Rasio ini merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek, fungsi dari rasio ini adalah untuk
menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya yang jatuh tempo, baik utang diluar perusahaan maupun di dalam.
Dan juga apabila perushaan mampu membayar utangnya maka perusahaan
tersebut dikatakan (Likuid), apabila perusahaan tidak mampu membayar maka
dinamakan (ilikuid).
b. Rasio Leverage
Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayai dengan utang. Yang artinya besarnya jumlah utang yang akan digunakan
untuk membiayai perusahaan atau digunakan sebagai perusahaan tersebut. Adapun
keuntungan dari rasio ini yakni:
1) Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap utang kepada pihak
lain.
2) Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap.
3) Untuk mengambil keputusan penggunaan sumber dana untuk kedepan.
c. Rasio Aktivitas
Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber
daya perusahaan seperti (penjualan, persediaan, penagihan utang).
d. Rasio Profitabilitas
Yaitu rasio untukn menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan
atau laba dalam satu periode tertentu, rasio ini dibedakan mendadi dua yakni:
1) Rentabilitas ekonomi yaitu membandingkan laba usaha dengan seluruh modal.
2) Rentabilitas usaha yaitu membandingkan laba yang disediakan untuk pemilik
dengan modal sendiri.
e. Rasio Pertumbuhan
Yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan ekonomi dan sektor
usaha.
f. Rasio Penilaian
Yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai
pasar usahanya seperti:
1) Rasio harga saham terhadap pendapatan.
2) Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku.
3. Dengan adanya pembanding, maka dapat melihat perbedaan angka–angka yang
ditunjukkan apakah mengalami peningkatan atau penurunan dari periode sebelumnya.
Jumlah pembanding yang dibutuhkan tergantung dari tujuan analisis, artinya jika data
pembanding lebih banyak, maka semakin banyak yang dapat diketahui. Adapun data
pembanding yang dibutuhkan adalah:
a. Angka-angka yang ada dalam setiap komponen laporan keuangan.
Misal: Total Aktiva dengan Utang Lancar, Total Aktiva dengan Total Utang, atau
Tingkat Penjualan dengan Laba.
b. Angka–angka yang ada dalam tiap jenis laporan keuangan.
Misal : Total Aktiva di Neraca dengan Penjualan di Laporan Laba Rugi.
c. Tahun masing – masing laporan keuangan untuk beberapa periode.
Misal: tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2018 dan 2019.
d. Target rasio yang telah dianggarkan dan ditetapkan perusahaan sebagai pedoman
pencapaian tujuan.
Misal: sasaran untuk pencapaian laba, atau penargetan pemasaran.
e. Standar industri yang digunakan untuk industri yang sama.
Misal: tingkat Capital Adequancy Ratio (CAR) untuk perbankan, atau presentase
laba atas penjualan tertentu.
f. Rasio keuangan pesaing pada usaha sejenis yang terdekat, yang digunakan sebagai
bahan acuan untuk menilai rasio keuangan yang diperoleh di samping standar
industri yang ada.
Angka–angka pembanding di dapat dari laporan keuangan yang dibuat, kemudian
untuk masing masing rasio sudah di targetkan sebelumnya. Sementara rasio dari rata–
rata industri dapat diperoleh dari lembaga yang berwenang mengeluarkan, misalnya
untuk perbankan rasio rata–rata diperoleh dari Bank Indonesia (BI). Khusus untuk
rasio pesaing didapat dari laporan keuangan yang sudah dipublikasikan atau dari
intelijen pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai