2. Uraian, apa pengertian dan jelaskan jenis-jenis rasio keuangan! 3. Kenapa digunakan angka pembanding dalam rasio keuangan?
Jawaban:
1. Rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. 2. Pengertian dan jenis-jenis rasio keuangan: a. Menurut James O. Gill jenis rasio keuangan terdiri dari: 1) Rasio Likuiditas yang terdiri dari: Rasio lancar, rasio perputaran kas dan rasio utang terhadap kekayaan bersih. 2) Rasio Profitabilitas yang terdiri dari: Rasio laba bersih, tingkat laba atas penjualan dan tingkat laba atas investasi. 3) Rasio efisiensi yang terdiri dari: Waktu pengumpulan piutang, perputaran sediaan, rasio aktiva tetap terhadap nilai bersih dan rasio perputaran investasi. Sesungguhnya dalam menggolongkan rasio keuangan pasti terdapat perbedaan namun itu tidak menjadi masalah karena masing- masing keuangan hanya berbeda dalam penempatan kelompok rasionnya saja. Berikut akan diberikan contoh dari penggunaan rasio keuangan: a. Rasio Likuiditas Rasio ini merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, fungsi dari rasio ini adalah untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, baik utang diluar perusahaan maupun di dalam. Dan juga apabila perushaan mampu membayar utangnya maka perusahaan tersebut dikatakan (Likuid), apabila perusahaan tidak mampu membayar maka dinamakan (ilikuid). b. Rasio Leverage Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Yang artinya besarnya jumlah utang yang akan digunakan untuk membiayai perusahaan atau digunakan sebagai perusahaan tersebut. Adapun keuntungan dari rasio ini yakni: 1) Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap utang kepada pihak lain. 2) Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap. 3) Untuk mengambil keputusan penggunaan sumber dana untuk kedepan. c. Rasio Aktivitas Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan seperti (penjualan, persediaan, penagihan utang). d. Rasio Profitabilitas Yaitu rasio untukn menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam satu periode tertentu, rasio ini dibedakan mendadi dua yakni: 1) Rentabilitas ekonomi yaitu membandingkan laba usaha dengan seluruh modal. 2) Rentabilitas usaha yaitu membandingkan laba yang disediakan untuk pemilik dengan modal sendiri. e. Rasio Pertumbuhan Yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan ekonomi dan sektor usaha. f. Rasio Penilaian Yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya seperti: 1) Rasio harga saham terhadap pendapatan. 2) Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku. 3. Dengan adanya pembanding, maka dapat melihat perbedaan angka–angka yang ditunjukkan apakah mengalami peningkatan atau penurunan dari periode sebelumnya. Jumlah pembanding yang dibutuhkan tergantung dari tujuan analisis, artinya jika data pembanding lebih banyak, maka semakin banyak yang dapat diketahui. Adapun data pembanding yang dibutuhkan adalah: a. Angka-angka yang ada dalam setiap komponen laporan keuangan. Misal: Total Aktiva dengan Utang Lancar, Total Aktiva dengan Total Utang, atau Tingkat Penjualan dengan Laba. b. Angka–angka yang ada dalam tiap jenis laporan keuangan. Misal : Total Aktiva di Neraca dengan Penjualan di Laporan Laba Rugi. c. Tahun masing – masing laporan keuangan untuk beberapa periode. Misal: tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2018 dan 2019. d. Target rasio yang telah dianggarkan dan ditetapkan perusahaan sebagai pedoman pencapaian tujuan. Misal: sasaran untuk pencapaian laba, atau penargetan pemasaran. e. Standar industri yang digunakan untuk industri yang sama. Misal: tingkat Capital Adequancy Ratio (CAR) untuk perbankan, atau presentase laba atas penjualan tertentu. f. Rasio keuangan pesaing pada usaha sejenis yang terdekat, yang digunakan sebagai bahan acuan untuk menilai rasio keuangan yang diperoleh di samping standar industri yang ada. Angka–angka pembanding di dapat dari laporan keuangan yang dibuat, kemudian untuk masing masing rasio sudah di targetkan sebelumnya. Sementara rasio dari rata– rata industri dapat diperoleh dari lembaga yang berwenang mengeluarkan, misalnya untuk perbankan rasio rata–rata diperoleh dari Bank Indonesia (BI). Khusus untuk rasio pesaing didapat dari laporan keuangan yang sudah dipublikasikan atau dari intelijen pemasaran.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya
Manajemen Risiko Dan Uang Untuk Trading Harian Dan Swing Trading: Panduan Lengkap Cara Memaksimalkan Keuntungan Anda Dan Meminimalkan Risiko Anda Dalam Perdagangan Forex, Futures, Dan Saham