Anda di halaman 1dari 134

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA PADA UNITAS PASEMETONAN MAHASISWA


HINDU DHARMA UNIVERSITAS WARMADEWA
Skripsi

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :
NAMA : I NYOMAN AGUS ADIPRAWIRA
NPM : 1632121492
JURUSAN : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIDAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2020
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP
KINERJA PADA UNITAS PASEMETONAN MAHASISWA
HINDU DHARMA UNIVERSITAS WARMADEWA

Skripsi
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :
NAMA : I NYOMAN AGUS ADIPRAWIRA
NPM : 1632121492
JURUSAN : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIDAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2020

ii
PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA
PADA UNITAS PASEMETONAN MAHASISWA HINDU DHARMA
UNIVERSITAS WARMADEWA
Disusun Oleh :
NAMA : I NYOMAN AGUS ADIPRAWIRA
NPM : 1632121492
JURUSAN : MANAJEMEN

Diuji di depan penguji pada hari, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,


dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Dewan Penguji :


1. Ketua Penguji : (..........)
2. Sekretaris : (..........)
3. Anggota : (..........)
4. Anggota : (..........)
5. Anggota : (..........)

Mengetahui
Universitas Warmadewa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dekan,

Dr. I Made Sara, S.E.,MP.


NIK. 230 34 0024
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
HASIL KARYA PENULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,


iii
Nama : I Nyoman Agus Adiprawira
NPM :1632121492
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Alamat lengkap : Jl. Padang Luwih No.58 Br. Gadji, Dalung Kuta Utara

Menyatakan bahwa memang benar telah melakukan penelitian pada Pasemetonan


Mahasisya Hindu Darma Universitas Warmadewa.
Dengan judul penelitian (Skripsi) : PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN
MOTIVASI TERHADAP KINERJA PADA UNITAS PASEMETONAN
MAHASISWA HINDU DHARMA UNIVERSITAS WARMADEWA.
Skripsi yang saya buat merupakan hasil karya sendiri dan bukan jiplakan ataupun
plagiat.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dan apabila di kemudian
hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka saya siap dikenakan sanksi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

Denpasar, Agustus 2020


Yang membuat pernyataan,

I Nyoman Agus Adiprawira


NPM. 1632121492

iv
ABSTRAK
Sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor yang perlu dikelola dengan
baik oleh organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia harus dilakukan secara
profesional agar dihasilkan sumber daya manusia kompeten sehingga nantinya dapat
meningkatkan kinerja. Kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil atas terlaksananya
tugas tertentu dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap
kinerja pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa
Kota Denpasar, dengan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 133 orang.
Instrumen enelitian menggunakan angket skala Likert. Dari uji validitas dan
reliabilitas semua instrumen penelitian memiliki korelasi > 0,3 dan Apha cronbach >
0,6 yang berarti semua instrumen penelitian layak dijadikan alat penelitian.persamaan
regresi linear berganda yang didapatkan adaah Y = 0,167+ 0,562 X1 + 0,357 X2.
Berdasarkan uji F (secara simultan) nilai signifikansi F adalah 0,000 < 0,05, maka H 0
ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel kepemimpinan (X1), variabel Motivasi (X2),
secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja (Y) Pada Unitas
Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar. Pengaruh
Kepemimpinan terhadap kinerja tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga H0
ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh
positif signifikan terhadap Kinerja. Koefisien regresi β1 (variabel kepemimpinan)
sebesar 0,562, menunjukkan bahwa meningkatnya kepemimpinan maka akan
meningkatkan Kinerja Pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma
Universitas Warmadewa Denpasar. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
memperoleh tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima
yang berarti bahwa variabel Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap
Kinerja. Koefisien regresi β2 (variabel Motivasi) sebesar 0,357, menunjukkan bahwa
meningkatnya Motivasi maka akan meningkatkan Kinerja Pada Unitas Pasemetonan
Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar
Kata Kunci : Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Kinerja

v
ABSTRACT

Human resources are one of the factors that need to be managed properly by the
organization. Human resource management must be carried out professionally so that
competent human resources are produced so that later it can improve performance.
Performance is the level of achievement of results for the implementation of certain
tasks in order to achieve organizational goals. The purpose of this study was to
determine the effect of leadership and work motivation on performance at the
Pasemetonan Hindu Dharma University Warmadewa University Denpasar City, with
the number of respondents in this study were 133 people. The research instrument
used a Likert scale questionnaire. From the validity and reliability test, all research
instruments have correlation> 0.3 and Apha cronbach> 0.6 which means that all
research instruments are suitable as research tools. The multiple linear regression
equation obtained is Y = 0.167+ 0.562 X1 + 0.357 X2. Based on the F test
(simultaneously) the significance value of F is 0.000 <0.05, then H0 is rejected. This
means that the leadership variable (X1), the motivation variable (X2), simultaneously
have a significant effect on the performance (Y) of the Pasemetonan Hindu Dharma
Student Unitas, Warmadewa University, Denpasar. The influence of leadership on the
performance of the significance level of 0.000 <0.05, so that H0 is rejected and Ha is
accepted, which means that the leadership variable has a significant positive effect on
performance. The regression coefficient β1 (leadership variable) is 0.562, indicating
that increased leadership will increase the performance of Hindu Dharma Student
Pasemetonan Unitas, Warmadewa University, Denpasar. The effect of work
motivation on performance obtains a significance level of 0.000 <0.05, so that H0 is
rejected and Ha is accepted, which means that the motivation variable has a
significant positive effect on performance. The regression coefficient β2 (Motivation
variable) is 0.357, indicating that increasing motivation will increase the performance
at Pasemetonan University of Hindu Dharma Students, Warmadewa University,
Denpasar
Keywords: Leadership, Work Motivation, and Performance

vi
DAFTAR ISI

PENGESAHAN...........................................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................iii
ABSTRAK.....................................................................................................................v
DAFTAR ISI.................................................................................................................v
DAFTAR TABEL........................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................xi
KATA PENGANTAR.................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN............................................Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Masalah...................................Error! Bookmark not defined.
B. Perumusan Masalah............................................................................................8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian......................Error! Bookmark not defined.
D. Sistematika Penulisan Skripsi...........................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................Error! Bookmark not defined.
A. Landasan Teoritis..............................................Error! Bookmark not defined.
B. Publikasi Penelitian Sebelumnya......................................................................36
C. Kerangka Pemikiran.........................................................................................39
D. Hipotesis...........................................................................................................43
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................45
A. Tempat dan Obyek Penelitian...........................................................................45
B. Populasi dan Metode Penentuan Sampel..........................................................45
C. Identifikasi Variabel.........................................................................................47
D. Definisi Operasional Variabel..........................................................................47
E. Jenis dan Sumber Data.....................................................................................52
F. Metode Pengumpulan Data..............................................................................53
G. Teknik Analisis Data........................................................................................56
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN........................................64
A. Sejarah Berdirinya Organisasi..........................................................................64
B. Struktur Organisasi...........................................................................................67
C. Visi Misi Organisasi.........................................................................................68
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................70
A. Deskripsi Data..................................................................................................70
B. Analisis Data.....................................................Error! Bookmark not defined.
C. Pembahasan......................................................Error! Bookmark not defined.

vii
BAB VI PENUTUP.....................................................Error! Bookmark not defined.
A. Simpulan...........................................................Error! Bookmark not defined.
B. Saran-saran........................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA..................................................Error! Bookmark not defined.

viii
Tabel 1 Target Dan Realisasi Program Kerja................................................................6
Tabel 2 Absensi Kegiatan..............................................................................................7
Tabel 3 Karakteristik Responden ...............................................................................70
Tabel 4 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Kepemimpinan.............................72
Tabel 5 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Kerja. .Error! Bookmark
not defined.
Tabel 6 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Kinerja........Error! Bookmark not
defined.
Tabel 7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian.......................................................78
Tabel 8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian....................................................79
Tabel 9 Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov Smirnov). .Error! Bookmark not
defined.80
Tabel 10 Hasil Uji Multikoleniaritas (Tolerance dan Variance Inflation Factor).......81
Tabel 11 Hasil Pengujian Analisis Regresi Linear Berganda. . .Error! Bookmark not
defined.3
Tabel 12 Hasil Uji F.....................................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 13 Hasil Uji t......................................................Error! Bookmark not defined.

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian..................................................................40


Gambar 2 Kerangka Konsep........................................................................................42
Gambar 3 Grafik Scatterplot.......................................................................................82

x
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. LEMBAR KUESIONER Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 2. TABULASI DATA Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 3. HASIL UJI VALIDITAS PENELITIAN Error! Bookmark not
defined.
LAMPIRAN 4. HASIL UJI RELIABILITAS PENELITIAN Error! Bookmark not
defined.
LAMPIRAN 6. ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDAError! Bookmark not
defined.
LAMPIRAN 7. HASIL UJI ASUMSI KLASIK Error! Bookmark not defined.

xi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan

Yang Maha Esa, karena atas anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA PADA UNITAS PASEMETONAN MAHASISWA HINDU

DHARMA UNIVERSITAS WARMADEWA” tepat pada waktunya sebagaimana

yang diharapkan. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk memenuhi salah

satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakults

Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa Denpasar.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan maupun

dukungan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E.Sp.Park., selaku Rektor Universitas

Warmadewa Denpasar.

2. Bapak Dr. I Made Sara, S.E.,M.P, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Warmadewa.

3. Bapak Dr. Ida Bagus Agung Dharmanegara, S.E.,M.Si, selaku Ketua Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa Denpasar.

4. Bapak Dr. I Made Sara, S.E.,M.P, selaku Pembimbing I yang telah banyak

memberikan saran, petunjuk yang saya sangat berharga dalam menyelesaikan

skripsi ini.

xii
5. Bapak I Gde Agung Wira Pertama, S.E.,M.M. selaku Pembimbing II atas waktu,

bimbingan, masukan, serta motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

6. Bapak I Made Artawan, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan selama

perkuliahan sampai skripsi ini selesai.

7. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Warmadewa yang telah mendidik penulis dan memberikan bekal ilmu

pengetahuan selama perkuliahan ini.

8. Seluruh pegawai dan staff yang berada di lingkungan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Warmadewa atas pelayanan yang diberikan kepada penulis

didalam pengurusan dministrasi selama kuliah sampai selesainya skripsi ini.

9. Bapak Giri Prasta, DPR dan Time Ahli Kabupaten Badung Yang Telah

Memberikan Semangat dan Motivasi Dalam Pembuatan skripsi Ini

10. Segenap Anggota dan Kepengurusan PMHD yang telah banyak membantu

penulis dalam pengumpulan data dan penjelasan yang penulis perlukan guna

menyelesaikan skripsi ini.

11. Kedua orang tua yang saya cintai, yang selalu memberikan dorongan dan

dukungan materi, moral, serta spiritual dari awal perkuliahan sampai

terselesaikannya skripsi ini.

12. Sahabat saya Disnaker Kota, Bidang HI, Korsik Kota Denpasar, Yoana Cakra

Diwangkara Kecamatan Kuta Utara, Yoana Prasadha Amerta Desa Padang


xiii
Luwih, ST YasaKncana, PMHD Unwar, SEJARI, NMN, Bregedeg, SEMETON

LUBAK, MDM, C’oli Samping Anak Vespa dan Yoana PASEK Provinsi Bali.

Serta rekan-rekan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,

terimakasih atas motivasi, dukungan dan perhatiannya sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan Bapak/Ibu/Saudara/i

sekalian. Penulis menyadari bahwa materi yang disampaikan dalam skripsi ini masih

jauh dari kata sempurna, mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan

kemampuan yang dimiliki, untuk itu segala bentuk dari isi tulisan ini menjadi

tanggung jawab penulis sepenuhnya. Kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan demi penyempurnaan dari materi skripsi ini.

Akhir kata, dengan penuh kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini

dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Atas perhatian dan kerjasamanya

penulis mengucapkan terimakasih.

Denpasar, Januari 2020


Penulis

I Nyoman Agus AdiPrawira

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa atau biasa

disebut PMHD UNWAR merupakan salah satu unitas atau unit kegiatan mahasiswa

yang bernafaskan Hindu di Universitas Warmadewa

(https://www.pmhdwarmadewa.com). Dalam PMHD ini bukan hanya terdapat

kegiatan seperti Tabuh, Tari, Karawitan atau kegiatan Hindu lainnya namun juga

didalamnya terdapat kegiatan seperti seminar, pengabdian masyarakat, diklat,

pelatihan bakat dan minat serta kegiatan organisasi umum lainnya demi

mengembangkan soft-skil dan hard-skill mahasiswa Hindu Warmadewa agar

kedepannya bisa unggul saat terjun dalam masyarakat luas (puniatmaja, 2020). Dalam

setiap kegiatannya ada satu keunikan yang ada di PMHD UNWAR ini adalah

didalam unitas PMHD ini kegiatannya sangat berlandaskan dengan konsep Tri Hita

Karana yaitu implementasi Parahyangan (hubungan harmonis antara manusia dengan

Tuhan), Pawongan (hubungan harmonis antara sesama umat manusia) dan Palemahan

(hubungan antara umat manusia dengan alam lingkungannya)

(https://www.pmhdwarmadewa.com)

Dalam setiap organisasi begitu juga dengan unit kegiatan mahasiswa ini,

sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting bagi

keefektifanberjalannya kegiatan didalam organisasi tersebut.Setiap organisasi atau

apapun bentuknya dan jenisnya, akan memerlukan sumber daya manusia yang
1
2

memiliki kemampuan berfikir, bertindak serta terampil dalam menghadapi suatu

masalah. Organisasi dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya sehingga

terjadi peningkatan kinerja para anggotanya dan dapat memberikan kontribusi bagi

peningkatan kinerja organisasinya (Danan, 2016).

Sumberdaya manusia merupakan merupakan salah satu faktor yang perlu dikelola

dengan baik oleh organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia harus dilakukan

secara profesional agar dihasilkan sumber daya manusia kompeten sehingga nantinya

dapat meningkatkan kinerja. Kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil atas

terlaksananya tugas tertentu dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi (Widodo,

2019).

Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh, merupakan hasil atau

prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional organisasi dalam memanfaatkan

sumber-sumber daya yang dimiliki (Indi, 2019). Menurut Danan (2016), kinerja

merupakan suatu pengukuran dari kuantitas dan kualitas kontribusi tugas-tugas yang

dilakukan oleh individu atau kelompok untuk kerja unit atau organisasi, atau prilaku

nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi.

Kinerja anggota yang meningkat akan turut mempengaruhi meningkatkan prestasi

organisasi tempat pegawai yang bersangkutan bekerja sehingga tujuan organisasi

yang telah ditentukan dapat dicapai (Indi, 2019). Penilaian kinerja individu sangat

bermanfaat bagi pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian

tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja anggota.
3

Penilaian kinerja terhadap anggota biasanya didasarkan pada standar kinerja yang

telah disusun oleh organisasi.

Hakekat dari pembangunan organisasi PMHD UNWAR adalah guna mewujudkan

hubungan yang harmonis serta meningkatkan kesadaran mahasiswa, agar dapat

bertanggung jawab dalam mengemban tugas-tugas yang ada serta Tri Hita Karana

merupakan konsep dasar kegiatan Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma. Melalui

konsep ini PMHD dapat mendorong anggotanya menjadi generasi yang tangguh dan

sesuai dengan spirit Universitas Warmadewa yaitu Sapta Bayu. PMHD merupakan

suatu organisasi yang unggul didalam bidang akademik ataupun non akdemik yang

sudah dibuktikan melalui (non akademik) yaitu dibidang seni dan budaya ikut serta

dalam rangka PKB 2019 yang menjadi pendamping saat pagelaran gong kebyar

dewasa mebarung dengan kontingen kota denpasar dan selain itu dalam bidang

(akademik) bisa dilihat dari leading sector dalam lomba-lomba mahasiswa

diuniversitas warmadewa maupun universitas lainnya dan dibalik dari pada itu

terlihat dari struktur organisasi yang berdedikasi tinggi dan bisa dilihat dari kinerja-

kinerja strukturlal yang ada di PMHD universitas warmadewa.

Tri Hita Karana merupakan salah satu falsafah Hindu yang tidak dapat

ditinggalkan dan masih diterapkan oleh masyarakat hingga saat ini. Tri Hita Karana

berarti tiga penyebab terciptanya kebahagiaan. Pada dasarnya ajaran Tri Hita Karana

menekankan tiga hubungan manusia dan setiap hubungan tersebut memiliki pedoman

hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya. Dengan dasar Tri Hita Karana yang

terbagi atas Parahyangan (hubungan antara manusia dengan Tuhan), Palemahan


4

(hubungan antara manusia dengan lingkungan), dan Pawongan (hubungan antara

manusia dengan manusia) diharapkan agar mahasiswa dapat menjunjung tinggi

melalui pembentukan karakter dan pengembangan kepribadian yang baik serta tidak

lepas dari nilai-nilai agama dan budaya demi terciptanya generasi muda Warmadewa

yang berintegritas tinggi (Sudarsana, 2016).

Dengan menerapkan falsafah tersebut, diharapkan dapat menggantikan pandangan

hidup modern mahasiswa yang lebih mengedepankan individualisme dan

materialisme. Hal ini diharapkan pula dapat membentuk karakter mahasiswa yang

berwawasan dan memiliki pola pikir yang baik serta setiap anggota di PMHD

Universitas Warmadewa bias memiliki jiwa kepemimpinan serta dapat memotivasi

diri sendiri untuk mencapai suatu keberhasilan dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Seperti kita ketahui bahwa aneka ragam aktivitas yang dilakukan dalam suatu

organisasi sudah pasti tidak dapat dipisahkan dari hubungan antara individu dengan

individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Hubungan

tersebut satu sama lainnya saling terjalin, saling mempengaruhi secara kompleks,

rumit dan rentan dalam usaha mencapai tujuan bersama. Dengan mengetahui sifat

hubungan yang kompleks, rumit dan rentan ini sangatlah diperlukan seseorang yang

mampu menengahi, membimbing, mengarahkan dan mengatasi permasalahan-

permasalahan yang muncul. Orang itu lazim disebut pemimpin.Seorang pemimpin

harus mampu memfasilitasi dan memberikan solusi dalam penyelesaian masalah,

memajukan organisasi yang dipimpinnya, serta untuk menciptakan keamanan,

kenyamanan dan kesejahteraan pada anggota organisasi. Tetapi sesungguhnya


5

kepemimpinan itu harus dimulai dari diri sendiri, setiap orang perlu dan seharusnya

memiliki jiwa kepemimpinan (Amin,2019).

Secara umum orang yang menjalankan kepemimpinan terdiri dari dua jenis yaitu

pemimpin dan pimpinan. Pemimpin adalah orang yang dihormati karena kemampuan

individunya berpengatahuan tinggi, orang yang “dituakan” karena memiliki sikap

dewasa arif dan bijaksana serta mampu mengayomi, dipercaya, disegani, dihargai,

dituruti kata-katanya serta sebagai panutan bagi anggotanya. Sedangkan pimpinan

adalah orang yang didudukan dalam suatu jabatan pada organisasi karena dianggap

mampu menjalankan organisasi, berjasa, mempunyai waktu serta tingkat pengabdian

yang tinggi dibidang administrasi dan pengabdian yang tinggi serta memiliki

kewenangan formal dan administratif.

Kualitas dari pemimpin seringkali dianggap sebagai factor terpenting dalam

keberhasilan atau kegegalan organisasi. Kepemimpinan merupakan faktor penting

dalam memberikan pengarahan kepada karyawan apalagi pada saat-saat sekarang ini

di mana semua serba terbuka, maka kepemimpinan yang dibutuhkan adalah

kepemimpinan yang bisa memberdayakan karyawannya. Kepemimpinan yang bisa

menumbuhkan motivasi kerja karyawan adalah kepemimpinan yang bisa

menumbuhkan rasa percaya diri para karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-

masing.Salah satu tantangan yang cukup berat yang sering harus dihadapi oleh

pemimpin adalah bagaimana ia dapat menggerakkan para bawahannya agar

senantiasa mau dan bersedia mengerahkan kemampuannya yang terbaik untuk

kepentingan kelompok atau organisasinya. Seringkali kita menjumpai adanya


6

pemimpin yang menggunakan kekuasaannya secara mutlak dengan memerintahkan

para bawahannya tanpa memperhatikan keadaan yang ada pada bawahannya. Hal ini

jelas akan menimbulkan suatu hubungan yang tidak harmonis dalam organisasi.

Tabel 1
Target dan Realisasi Program Kerja
PMHD Universitas Warmadewa Tahun 2018-2019

Program Kerja Target capaian Realisasi capaian


Festival Budaya Saraswati 7 Fakultas 5 Fakultas
Diklat Astabrata 250 peserta diklat. 273 peserta,
Pengabdian Masyarakat Penanaman 1000 pohon. Penananman 1200 pohon,
Sumber : Laporan Realisasi Program Kerja PMHD (2019)

Tabel 1 yang berjudul Target dan Realiasasi Program Kerka PMHD Universitas

Warmadewa Tahun 2018-2019 diatas merupakan laporan target dan realisasai

program kerja PMHD, penelitian ini mengambil dari beberapa sampel dari program

kerja pmhd, yaitu program kerja Festival Budaya Saraswati dengan target dihadiri

oleh seluruh Fakultas yang ada di Universitas Warmadewa dan realisasi ada dua

fakultas yang tidak dapat hadir karena ada kegiatan lain. Program kerja Diklat

Astabrata dengan target kegiatan berjalan dengan dihadiri oleh 250 peserta diklat dan

realisasi kegiatan berjalan dengan dihadiri oleh 273 peserta melebihi target yang

direncanakan. Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan target kegiatan

berjalan dengan menanam 1000 pohon dan dihadiri oleh masyarakat sekitar dan

realisasi kegiatan berjalan dengan menanam 1200 pohon, dan masyarakat sangat
7

antusias mengikuti kegiatan tersebut. Dari semua program kerja dari PMHD ternyata

ada beberapa Program Kerja yang tidak memenuhi target.

Penelitian ini juga mewawancarai anggota dari PMHD perihal kepemimpinan dan

motovasi, dari hasil wawancara yang didapatkan bahwa pemimpin dalam hal ini

adalah ketua PMHD telah bersikap demokratis terhadap anggotanya, menerima

masukan dari anggotanya dilihat dari pada saat rapat anggota dan pada saat kegiatan

berlangsung.(Lampiran, 2020)

Tabel 2. Absensi Kegiatan

Absensi
Program Kerja
Jumlah Anggota Kehadiran
Festival Budaya 200 122
Saraswati
Diklat Astabrata 200 175
Pengabdian Masyarakat 200 180
Sumber :Data Absensi PMHD (2019)

Berdasarkan tabel 2 jumlah kehadiran anggota PMHD pada saat kegiatan festival

budaya Saraswati yang seharusnya 200 anggota PMHD tapi realita yang hadir di

lapangan adalah 122 orang, pada saat kegiatan diklat abstabrata yang hadir 175 orang

anggota, dan pada saat kegiatan pengabdian masyarakat yang hadir 180 orang

anggota. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kehadiran anggota PMHD tidak 100

persen hadir.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul“Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi terhadap


8

Kinerja pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa Denpasar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang akan dibahas

adalah :

1. Apakah kepemimpinan dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja pada

Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar?

2. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pada Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar?

3. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja pada Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Agar dapat melaksanakan penelitian ini dengan baik dan dapat mengenai

sasaran sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, maka tujuan diadakannya

penelitian ini adalah:

a) Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pada Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar.

b) Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja pada Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar.


9

c) Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja

pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar.

2. Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda baik

teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1) Kegunaan Teoritis

a) Bagi peneliti, sebagai sarana untuk melatih berfikir secara ilmiah

dengan berdasar pada disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah

khususnya yang berhubungan dengan budaya organisasi, lingkungan

kerja, dan kinerja karyawan.

b) Bagi pembaca, untuk menambah informasi, sumbangan pemikiran dan

bahan kajian dalam penelitian tentang pengaruh budaya organisasi dan

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

2) Kegunaan Praktis

a) Bagi organisasi untuk mengetahui seberapa besar kepemimpinan dan

motivasi berpengaruh pada kinerja. Kemudian hasilnya dapat dijadikan

bahan pertimbangan dalam menyusun strategi dan menyusun kebijakan

pemimpin untuk meningkatkan kinerja para karyawan.

b) Bagi para akademisi sebagai implikasi lebih lanjut dalam memberikan

informasi guna menciptakan peningkatan kemampuan dan pemahaman


10

mengenai manajemen sumber daya manusia yang mengarah pada kondisi

kinerja di dalam organisasi.

D. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan maka penulisan ini dibuatkan kerangka

sistematika penulisan yang terdiri dari 6 (BAB) dan masing-masing bab yang

memiliki hubungan yang saling berkaitan. Adapun sistematika penulisannya

adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I merupakan pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II merupakan tinjauan pustaka yang mendukung penelitian, terdiri

dari landasan teoritis, publikasi penelitian sebelumnya, kerangka

pemikiran dan hipotesis. Pada landasan teoritis diuraikan teori:

kepemimpinan, motivasi, dan kinerja.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III menguraikan metode penelitian yang terdiri dari: tempat dan

obyek penelitian, metode penentuan sampel, identifikasi variabel, jenis

data yang diperlukan, metode pengumpulan data dan teknik analisis

data.

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN


11

Bab IV merupakan gambaran umum tempat penelitian yang terdiri

dari: sejarah singkat organisasi PMHD UNWAR, struktur organisasi

PMHD UNWAR.

BAB V DATA DAN PEMBAHASAN

Bab V merupakan data dan pembahasan yang terdiri dari deskripsi

data, analisis data dan pembahasan. Pada deskripsi data dibahas secara

deskriptif data kepemimpinan, motivasi dan kinerja. Selanjutnya

analisis data terdiri dari analisis regresi linier berganda, uji asumsi

klasik, uji statistic F (F-test), uji statistic t (t-test) dan koefisien beta.

BAB VI PENUTUP

Bab VI merupakan bab terakhir yang berisi simpulan dari hasil analisis

serta saran-saran yang diajukan sehubungan dengan hasil pembahasan

tersebut yang sekiranya dapat dipakai oleh pihak manajemen

mengambil keputusan dalam bidang manajemen sumber daya manusia

khususnya, kepemimpinan dan motivasi serta kinerja


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja

a) Pengertian Kinerja

Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu

seorang anggota. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang

dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk

kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di dalam organisasi

tersebut (Ricardianto, 2018).

Menurut Afandi (2018) menyatakan bahwa, kinerja merupakan hasil yang

diproduksi oleh fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan – kegiatan pada

pekerjaan tertentu selama periode waktu tertentu. Hasil kerja tersebut

merupakan hasil dari kemampuan, keahlian, dan keinginan yang dicapai.

Sedangkan menurut Milkovich dan Boudreau dalam Priansa (2016)

menyatakan bahwa, kinerja adalah tingkat dimana pegawai / anggota

melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan syarat – syarat yang telah

ditentukan organisasi.

Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Setyowati&Haryami,

2016). Indi (2019) menyatakan bahwa kinerja didefinisikan sebagai hubungan


12
13

antara hasil kerja nyata dengan harapan yang telah ditetapkan sebelumnya

atau pembandingan hasil yang dicapai oleh orang lain. Setiap anggota yang

ada di dalam sebuah organisasi dituntut untuk memiliki kinerja yang baik

demi terwujudnya tujuan organisasi. Kinerja yang baik merupakan salah satu

sasaran organisasi dalam mencapai produktifitas kerja yang tinggi.

Beberapa pengertian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwasanya kinerja

adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang telah dicapai

seseorang berdasarkan target yang telah ditetapkan sesuai dengan peranan dan

tanggung jawab dalam organisasi.

b) Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Gibson dalam Indi (2019) ada tiga faktor yang berpengaruh

terhadap kinerja, yaitu:

1) Faktor Individu

Faktor individu meliputi: kemampuan, ketrampilan, latar belakang

keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang.

2) Faktor Psikologis

Faktor–faktor psikologis terdiri dari: persepsi, peran, sikap,

kepribadian, motivasi, lingkungan kerja dan kepuasan kerja.

3) Faktor organisasi

Faktor organisasi meliputi : struktur organisasi, desain pekerjaan,

kepemimpinan, dan sistem penghargaan (reward system).

Menurut Simanjutak dalam Indi (2019) kinerja dipengaruhi oleh:


14

a) Kualitas dan kemampuan anggota, hal-hal yang berhubungan

dengan pendidikan/pelatihan, etos kerja, motivasi kerja, sikap

mental, dan kondisi fisik.

b) Sarana pendukung, yaitu hal yang berhubungan dengan lingkungan

kerja (keselamatan kerja, kesehatan kerja, sarana produksi,

teknologi) dan hal yang berhubungan dengan kesejahteraan

amggota (upah/gaji, jaminan sosial, keamanan kerja)

c) Supra sarana, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan

kebijaksanaan pemerintah dan hubungan industrial manajemen.

c) Karakteristik Kinerja

Karakter seseorang yang mempunyai kinerja tinggi oleh Mc. Clelland

Danan (2016) yaitu :

1) Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi

2) Berani mengambil risiko

3) Memiliki tujuan yang realistis

4) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk

merealisasi tujuannya

5) Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkret dalam seluruh

kegiatan kerja yang dilakukannya

6) Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah

diprogramkan.

d) Unsur-unsur Kinerja Karyawan


15

Menurut Richardianto (2018) adalah kesetiaan, kejujuran, kedisiplinan,

kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, dan tanggung jawab.

Menurut Richardianto (2018), kinerja mengandung tiga unsur, yaitu :

1) Unsur waktu, dalam arti hasil-hasil yang dicapai oleh usaha-usaha

tertentu, dinilai dalam satu putaran waktu atau sering disebut periode.

Ukuran periode dapat menggunakan satuan jam, hari, bulan, maupun

tahun.

2) Unsur hasil, dalam arti hasil-hasil tersebut merupakan rata-rata pada

akhir periode tersebut. Hal ini tidak berarti mutlak, setangah periode

harus memberikan setengah dari keseluruhan.

3) Unsur metode, dalam arti seorang anggota harus menguasai betul dan

bersedia mengikuti pedoman metode yang telah ditentukan, yaitu

metode kinerja yang efektif dan efisien, ditambahkan pula dalam

bekerjanya anggota tersebut harus bekerja dengan penuh gairah dan

tekun serta bukan berarti harus bekerja berlebihan.

e) Jenis-jenis Informasi Kinerja

Jenis informasi kinerja menurut Mathis dalam Richardianto (2018)

dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

1) Informasi berdasarkan sifat yaitu mengidentifikasikan sifat karakter

subjektif dari anggota seperti sikap, inisiatif, atau kreativitas dan

mungkin hanya mempunyai sedikit kaitan dengan pekerjaan tertentu.


16

2) Informasi berdasarkan perilaku yaitu berfokus pada perilaku tertentu

yang mendukung keberhasilan kerja.

3) Informasi berdasarkan hasil yaitu memperhitungkan pencapaian

karyawan. Untuk pekerjaan-pekerjaan di mana pengukuran mudah

dilakukan dan jelas berdasarkan hasil yang ditetapkan.

f) Indikator Kinerja

Bernadin dalam Danan (2016) menjelaskan bahwa kinerja seseorang

dapat diukur berdasarkan 6 kriteria, yaitu:

1) Kualitas

Merupakan tingkat dimana hasil aktivitas yang dikehendaki mendekati

sempurna dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari

penampilan aktivitas, maupun tujuan-tujuan yangdiharapkan dari suatu

aktivitas. Kualitas kerja diukur dari banyaknya produksi yang

dihasilkan tiap bulannya dalam waktu satu tahun.

2) Kuantitas

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti

jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. Kuantitas yang

diukur dari jumlah hasil produksi buku yang dihasilkan dalam satu

tahun dengan target yang ditetapkan tiap bulannya

3) Ketepatan waktu

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang

dinyatakan, dengan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk


17

aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari tugas yang diberikan untuk

dikerjakan dalam jangka waktu yang ditentukan (satu bulan) dan dari

persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan dari awal

pengerjaan sampai akhir.

4) Efektivitas

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang,

teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan

hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya. Efektivitas dapat

diukur dari data jumlah produksi yang dikerjakan selama satu tahun

dan dari persepsi karyawan dalam menyelesaikan tugas yang

dibebankan organisasi.

5) Kemandirian

Merupakan tingkat seorang karyawan dapat menjalankan fungsi

kerjanya tanpa meminta bantuan, bimbingan dari orang lain atau

pengawas. Kemandirian dapat diukur dari persepsi karyawan terhadap

tugas dalam melakukan fungsi kerjanya masing-masing karyawan

sesuai dengan tanggung jawab pegawai itu sendiri.

6) Komitmen kerja

Merupakan tingkat dimana anggota mempunyai komitmen kerja

dengan instansi dan tanggung jawab anggota terhadap organisasi.

Pengukurannya dengan menggunakan persepsi anggota dalam


18

membina hubungan dengan instansi serta tanggung jawab dan loyalitas

anggota terhadap organisasi.

2. Kepemimpinan

a) Pengertian Kepemimpinan

Menurut Iqbal, et. al, (2015), kepemimpinan adalah sebuah proses dimana

seorang pemimpin dapat secara langsung membimbing dan mempengaruhi

perilaku dan pekerjaan lainnya untuk menuju pencapaian dalam situasi

tertentu. Selain itu kepemimpinan juga merupakan kemampuan seorang

manajer atau pemimpin untuk memberikan dorongan kepada bawahan agar

bekerja dengan penuh keyakinan dan semangat.

Dalam sebuah organisasi, pemimpin sangatlah dibutuhkan untuk

mengembangkan visi dan memotivasi para karyawan organisasi agar

mencapai visi atau tujuan dan meningkatkan kinerja. Sedangkan menurut

Adair dalam Iqbal et. al (2015) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah

kemampuan untuk membujuk orang lain untuk mencari tujuan yang telah

ditetapkan. Hal tersebut merupakan faktor manusia dimana saling mengikat

satu sama lain untuk membentuk sebuah kelompok dan untuk meningkatkan

kinerja serta mengarahkan pada tujuan yang sama. Seorang pemimpin harus

menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena

seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam

mencapai tujuannya (Richardianto, 2018)


19

Menurut Irham Farmi dalam Danan (2016) kepemimpinan merupakan

ilmu yang mengkaji secara kompherensif tentang bagaimana mengarahkan,

mempengaruhi dan mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai

dengan perintah yang direncanakan. Sedangkan menurut Siagian dalam

Richardianto (2018) kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk

mempengaruhi orang lain, dalam hal ini bawahannya sedemikian rupa

sehingga orang itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara

pribadi hal itu mungkin tidak disenangi.

Jadi dari beberapa pengertian kepemimpinan menurut para ahli diatas

dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah sifat atau karakter, atau

kegiatan pimpinan untuk mempengaruhi perilaku bawahan atau anggotanya

secara positif, membimbing dan mengarahkan agar dapat melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya sehingga tujuan organisasi bias tercapai.

b) Teori Kepemimpinan

Teori kepemimpinan membicarakan bagaimana seorang menjadi

pemimpin, atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin. Beberapa teori

kepemimpinan diantaranya sebagai berikut:

a) Teori Sifat

Teori ini penekanannya lebih pada sifat – sifat umum yang

dimiliki pemimpin, yaitu sifat – sifat yang dibawa sejak lahir. Menurut

teori sifat, hanya individu yang memiliki sifat – sifat tertentulah yang

bisa menjadi pemimpin. Teori ini menegaskan ide bahwa beberapa


20

individu dilahirkan memiliki sifat – sifat tertentu yang secara alamiah

menjadikan mereka seorang pemimpin (Ruslan dalam Danan, 2016).

Menurut Stogdill dalam Danan (2016), sifat – sifat tertentu efektif

di dalam situasi tertentu, dan ada pula sifat – sifat tertentu yang

berkembang akibat pengaruh situasi organisasi. Sebagai contoh, sifat

kreativitas akan berkembang jika seorang pemimpin berada di dalam

organisasi yang flexible dan mendorong kebebasan berekspresi,

dibandingkan di dalam organisasi yang birokratis.

Menurut Darf dalam Danan (2016), menjelaskan tiga sifat penting

yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu kepercayaan diri,

kejujuran, dan integritas, serta motivasi.

b) Teori Perilaku

Teori ini lebihterfokus pada tindakan – tindakan yang dilakukan

pemimpin daripada memperhatikan atribut yang melekat pada diri

seorang pemimpin. Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan

merupakan perilaku seseorang ketika melakukan kegiatan pengarahan

suatu kelompok kearah pencapaian tujuan (Ruslan dalam

Richardianto, 2018).

c) Teori Situasional

Hersey dan Blanchard dalam Richardianto (2018)mengatakan

bahwa pembawaan yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah

berbeda – beda, tergantung dari situasi yang sedang dihadapi., terfokus


21

pada karakterisitik kematangan bawahan sebagai kunci pokok situasi

yang menentukan keefektifan perilaku seorang pemimpin. Menurut

mereka, bawahan memiliki tingkat kesiapan dan kematangan yang

berbeda – beda sehingga pemimpin harus mampu menyesuaikan gaya

kepemimpinannya, agar sesuai dengan situasi kesiapan dan

kematangan bawahan.

Menurut Fread Fiedler dalam Richardianto (2018),

“Kepemimpinan yang berhasil bergantung kepada penerapan gaya

kepemimpinan terhadap situasi tertentu. Sehingga suatu gaya

kepemimpinan akan efektif apabila gaya kepemimpinan tersebut

digunakan dalam situasi yang tepat.”

d) Teori Jalan – Tujuan

Menurut teori ini,nilai strategis dan keefektifan seorang pemimpin

didasarkan pada kemampuannya dalam menimbulkan kepuasan dan

motivasi anggotanya dengan penerapan hadiah. Tugas pemimpin

menurut teori ini adalah bagaimana bawahan bisa mendapatkan hadiah

atas kinerjanya, dan bagaimana seorang pemimpin menjelaskan dan

mempermudah jalan menuju hadiah tersebut. Pemimpin berusaha

memperjelas jalur menuju tujuan yang diinginkan oleh organisasi

sehingga bawahan tahu ke mana harus mengerahkan tenaganya untuk

mencapai tujuan organisasi. Selain itu, pemimpin juga memberikan

hadiah yang jelas bagi prestasi bawahan yang telah memenuhi tujuan
22

organisasi sehinggan bawahan termotivasi (Ruslan dalam

Richardianto, 2018)..

e) Teori Kelebihan

Wursanto dalam Richardianto (2018). beranggapan bahwa

seseorang akan menjadi pemimpin apabila ia memiliki kelebihan dari

para pengikutnya.Pada dasarnya kelebihan yang harus dimiliki oleh

seorang pemimpin mencakup 3 hal yaitu:

(a) Kelebihan rasio, ialah kelebihan menggunakan pikiran,

kelebihan dalam pengetahuan tentang hakikat tujuan dari

organisasi, dan kelebihan dalam memiliki pengetahuan

tentang cara – cara menggerakkan organisasi, dan

pengambilan keputusan yang cepat dan tepat (Wursanto

dalam Richardianto, 2018)..

(b) Kelebihan Rohaniah, artinya seorang pemimpin harus

mampu menunjukkan keluhuran budi pekertinya kepada

bawahannya. Seorang pemimpin harus mempunyai moral

yang tinggi karena pada dasarnya pemimpin merupakan

panutan para pengikutnya. Segala tindakan, perbuatan,

sikap dan ucapan hendaknya menjadi suri teladan bagi para

pengikutnya (Wursanto dalam Richardianto, 2018)..

(c) Kelebihan Badaniah, seorang pemimpin hendaknya

memiliki kesehatan badaniah yang lebih dari para


23

pengikutnya sehingga memungkinkannya untuk bertindak

dengan cepat. (Wursanto dalam Richardianto, 2018).

f) Teori Kharismatik

Ruslan dalam Danan (2016) menyatakan bahwa, seseorang

menjadi pemimpin karena mempunyai charisma (pengaruh) yang

sangat besar. Kharisma diperoleh dari kekuatan yang luar biasa.

Pemimpin yang bertipe kharismatik biasanya memiliki daya tarik,

kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar. Pengaruh yang luar

biasa ini dapat dilihat dari pengorbanan yang diberikan oleh para

pengikut untuk pribadi sang pemimpin, sampai – sampai mereka rela

untuk menebus nyawanya untuk sang pemimpin. Konsep

kepemimpinan yang kharismatik ini banyak bersumber dari ajaran

agama dan sejarah Yunani Kuno. Namun secara konseptual

kepemimpinan kharismatik ini dalam pandangan ilmiah dipelopori

oleh Robert House, yang meneliti pemimpin politik dan religius di

dunia (Richardianto, 2018)

c) Tipe –Tipe Kepemimpinan

Dalam upaya menggerakkan dan memotivasi orang lain agar melakukan

tindakan – tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan, seorang pemimpin

memiliki beberapa tipe (bentuk) kepemimpinan. Tipe kepemimpinan sering

disebut perilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan. Berikut adalah tipe

– tipe kepemimpinan yang luas dan dikenal dan diakui keberadaannya:


24

1) Tipe Otokratik

Tipe kepemimpinan ini menganggap bahwa kepemimpinan adalah

hak pribadinya (pemimpin), sehingga ia tidak perlu berkonsultasi

dengan orang lain dan tidak boleh ada orang lain yang turut campur.

Seorang pemimpin yang tergolong otokratik memiliki serangkaian

karakteristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang

negatif.

Menurut Hadari Nawawi dalam Danan (2016), “Pemimpin otoriter

senang mempergunakan ungkapan dalam kehidupan sehari – hari

dengan mengatakan: “kantor saya” atau “pegawai saya” dan lain– lain

seolah – olah organisasi atau anggota merupakan miliknya.” Ungkapan

yang menyatakan milik itu merupakan manifestasi dari sikap berkuasa.

2) Tipe Kendali Bebas (Laissez-Faire)

Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe

kepemimpinan otokratik. Dalam tipe ini sang pemimpin biasanya

menunjukkan perilaku yang pasif dan seringkali menghindar diri dari

tanggung jawab. Seorang pemimpin kendali bebas cenderung memilih

peran yang pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut

temponya sendiri. Sifat kepemimpinan pada tipe kendali bebas seolah

– olah tidak tampak. Kepemimpinannya dijalankan dengan

memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam

mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan


25

kepentingan masing – masing, baik perseorangan maupun kelompok -

kelompok kecil. Disini seorang pemimpin mempunyai keyakinan

bahwa dengan memberikan kebebasan yang seluas – luasnya terhadap

bawahan maka semua usahanya akan cepat berhasil.

3. Tipe Demokratik

Yang dimaksud dengan tipe demokratik adalah tipe pemimpin

yang demokratis, dan bukan karena dipilihnya si pemimpin secara

demokratis. Tipe kepemimpinan di mana pemimpin selalu bersedia

menerima dan menghargai saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan

bawahan, melalui forum musyawarah untuk mencapai kata sepakat.

Untuk mencapai keefektifan organisasi, penerapan beberapa tipe

kepemimpinan di atas perlu disesuaikan dengan tuntutan keadaan.

Inilah yang dimaksud dengan kepemimpinan situasional. Untuk dapat

mengembangkan tipe kepemimpinan situasional ini, seseorang perlu

memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :

(a) Kemampuan analitis, kemampuan untuk menilai tingkat

pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas

(b) Kemampuan untuk fleksibel, kemampuan untuk menerapkan

gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa

terhadap situasi
26

(c) Kemampuan berkomunikasi, kemampuan untuk menjelaskan

kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang

diterapkan.

4) Indikator Kepemimpinan

Kepemimpinan pada dasarnya adalah proses mempengaruhi orang

lain. Adapun indikator dari kepemimpinan menurut Bass dan Avolio

dalam Indi (2019) adalah :

a) Kharisma, mengarah pada perilaku kepemimpinan

transormasional yang mana pengikut berusaha keras melebihi

apa yang dibayangkan. Para pengikut khususnya mengagumi,

menghormati dan percaya sebagaimana pimpinannya.

b) Motivasi inspiratif dimana pimpinan menggunakan berbagai

simbol untuk memfokuskan usaha atau tindakan dan

mengekspresikan tujuan dengan cara-cara sederhana. Ia juga

membangkitkan semangat kerja sama tim, antusiasme dan

optimisme diantara rekan kerja dan bawahannya.

c) Stimulasi Intelektual adalah upaya memberikan dukungan

kepada pengikut untuk lebih inovatif dan kreatif dimana

pemimpin mendorong pengikut untuk menanyakan asumsi,

memunculkan ide baru.

d) Individual Consideration dimana pemimpinan

transformasional memberikan perhatian khusus pada


27

kebutuhan setiap individu untuk berprestasi dan berkembang,

dengan jalan sebagai pelatih, penasihat, guru fasilitator, orang

terpercaya dan konselor.

3. Motivasi

a) Pengertian Motivasi

Pamela & Oloko (2015) Motivasi adalah kunci dari organisasi yang

sukses untuk menjaga kelangsungan pekerjaan dalam organisasi dengan cara

dan bantuan yang kuat untuk bertahan hidup. Motivasi adalah memberikan

bimbingan yang tepat atau arahan, sumber daya dan imbalan agar mereka

terinspirasi dan tertarik untuk bekerja dengan cara yang anda inginkan.

Chukwuma & Obiefuna dalam Indi (2019),motivasi adalah proses

membangkitkan perilaku, mempertahankan kemajuan perilaku, dan

menyalurkan perilaku tindakan yang spesifik. Dengan demikian, motif

(kebutuhan, keinginan) mendorong karyawan untuk bertindak.

Motivasi adalah suatu proses yang dimulai dengan kebutuhan dalam diri

manusia yang menciptakan kekosongan dalam diri seseorang (Chukwuma

Obiefuna dalam Indi, 2019). Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-

kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang

mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Tujuan yang jika berhasil dicapai

akan memuaskan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.


28

Steers & Porter dalam Richardianto (2018) menyatakan bahwa motivasi

kerja adalah suatu usaha yang dapat menimbulkan suatu perilaku,

mengarahkan perilaku, dan memelihara atau mempertahankan perilaku yang

sesuai dengan lingkungan kerja dalam organisasi. Motivasi kerja merupakan

kebutuhan pokok manusia dan sebagai insentif yang diharapkan memenuhi

kebutuhan pokok yang diinginkan, sehingga jika kebutuhan itu ada akan

berakibat pada kesuksesan terhadap suatu kegiatan. Karyawan yang

mempunyai motivasi kerja tinggi akan berusaha agarpekerjaannya dapat

terselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Dalam pengertian umum, Motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang

mendorong perbuatan kearah suatu tujuan tertentu Motivasi kerja adalah suatu

yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi

kerja dalam psikologi kerya biasa disebut pendorong semangat kerja. Kuat

dan lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar

kecilnya prestasinya. (Anoraga dalam Richardianto, 2018).

Motivasi adalah salah satu faktor paling penting yang mempengaruhi

perilaku manusia dan kinerja. Teori Motivasi telah dibahas dan dikonsep oleh

berbagai peneliti. Tingkat motivasi seorang individu atau tim diberikan dalam

tugas atau pekerjaan mereka yang dapat mempengaruhi semua aspek kinerja

organisasi. Dalam penelitian terbaru, motivasi didefinisikan oleh Saraswathi

dalam Danan (2016) sebagai kesediaan untuk mengerahkan tingkat tinggi

usaha, menuju tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya


29

untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual. (Wan & Tan dalam Danan,

2016)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dapat

disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah suatu proses dimana kebutuhan

mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah

ke tercapainya tujuan tertentu dan tujuan organisasi dan untuk memenuhi

beberapa kebutuhan. Kuat lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut

menentukan besar kecilnya prestasi.

b) Aspek-aspek Motivasi Kerja

Menurut Munandar dalam Indi (2019) menjelaskan tentang aspek-aspek

motivasi kerja adalah:

1) Adanya kedisiplinan dari karyawan

Yaitu, sikap tingkah laku atau perbuatan pada karyawan untuk

melakukan aktivitas-aktivitas kerja yang sesuai dengan pola-pola

tertentu. Keputusan-keputusan dan norma-norma yang telah ditetapkan

dan disetujui bersama baik tulis maupun lisan serta sanggup menerima

sanksi bila melanggar tugas dan wewenang yang diberikan

2) Imajinasi yang tinggi dan daya kombinasi

Membuat hasil kerja dan kombinasi ide-ide atau gambaran disusun

secara lebih teliti atau inisiatif sendiri bukan ditiru dan bersifat

konstruktif sehingga membentuk suatu hasil atau produk yang

mendukung pada kualitas kerja yang lebih baik


30

3) Kepercayaan Diri

Perasaan yakin yang dimiliki karyawan terhadap kemampuan dirinya.

Daya berfikir positif dalam menghadapi kenyataan yang terjadi serta

bertanggung jawab atas keputusan yang dapat diambil sehingga dapat

menyelesaikan masalahnya dengan tenang.

4) Daya tahan terhadap tekanan

Reaksi karyawan terhadap pengalaman emosional yang tidak

menyenangkan yang dirasakan sebagai ancaman atau sebab adanya

ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemauan yang dimilik, dan

tekanan tersebut diselesaikan dengan cara tersendiri yang khas bagi

masing-masing individu

5) Tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan

Suatu kesadaran pada individu untuk melaksanakan kewajiban atau

pekerjaan, diiringi rasa keberanian menerima segala resiko, inisiatif

yang besar dalam menghadapi kesulitan terhadap pekerjaan dan

dorongan yang besar untuk menyelesaikan apa yang harus dan patut

diselesaikan

Menurut George dan Jones (dalam Ella,2015) mengemukakan 3 aspek -

aspek Motivasi kerja :

1) Perilaku (direction of behavior)

2) Tingkat Usaha (Level of effort)

3) Tingkat Kegigihan (level of persistence)


31

Winardi (2011) menggungkapkan ada tiga aspek motivasi yang mengarah

tercapainya tujuan tertentu, yaitu :

1) Keinginan, ketika seseorang memiliki kainginan maka motivasinya

terpacu untuk melakukan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai yang

diinginkan.

2) Kebutuhan, seseorang memiliki motivasi yang tinggi bila seseorang

butuh. Ketika seseorang membutuhkan sesuatu misalnya gaji,

kompensasi maka pekerjaan akan terpacu untuk melakukan

pekerjaannya dengan baik

3) Rasa aman, seseorang akan berusaha melakukan sesuatu juga

disebabkan ketakutan saat orang tersebut tidak melakukan sesuatu

sehingga alas an motivasi muncul karena ketika seseorang melakukan

sesuatu dirinya merasa aman

c) Faktor-faktor Motivasi Kerja

Fredick Hezberg, dkk dalam Indi (2019) mengemukakan faktor-faktor

yang mempengaruhi Motivasi kerja :

1) Faktor Motivasi : faktor yang ada dalam pekerjaan, faktor inilah yang dapat

menimbulkan kepuasan kerja dan kemauan untuk bekerja lebih keras. Faktor

ini akan mendorong lebih banyak upaya.

2) Faktor penyehat : faktor ini disebut penyehat karena berfungsi mencegah

terjadinya ketidakpuasan kerja, faktor penyehat adalah faktor yang jumlahnya

mencukupi faktor motivator. Jika jumlah faktor pemeliharatidak mencukupi


32

akan menimbulkan ketidakpuasan kerja. Jadi faktor pemelihara tidak

menciptakan kepuasan kerja akan tetapi dapat mencegah terjadinya

ketidakpuasan kerja.

d) Jenis-Jenis Motivasi

Jenis - jenis motivasi dikelompokan menjadi dua jenis menurut Hasibuan

dalam Danan (2016) yaitu:

1) Motivasi Positif (Insentif positif).

Pimpinan memotivasi anggotanya dengan memberikan hadiah kepada

mereka yang mampu memberikan prestasi. Dengan motivasi positif

ini, semangat kerja anggota akan meningkat, karena umumnya

manusia senang menerima segala sesuatu yang baik – baik saja.

2) Motivasi Negatif (Insentif negatif).

Pimpinan memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman

kepada mereka yang kinerjanya kurang baik (prestasi rendah). Dengan

motivasi negatif ini semangat kerja anggota akan meningkat dalam

waktu singkat, karena ketakutan akan hukuman lainnya.

e) Indikator Motivasi

Indikator motivasi kerja menurut Sedarmayanti dalam Richardianto

(2018), yaitu sebagai berikut :


33

1) Hubungan kerja.

Untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, haruslah

didukung oleh suasana kerja atau hubungan kerja yang harmonis yaitu

terciptanya hubungan yang akrab, penuh kekeluargaan dan saling

mendukung baik hubungan antara sesama pegawai atau antara

pegawai dengan atasan. Manusia sebagai makhluk sosial akan selalu

membutuhkan hubungan dengan orang lain, baik di tempat kerja

maupun di luar lingkungan kerja. Manusia sebagai makhluk sosial

membutuhkan persahabatan dan mereka tidak akan bahagia bila

ditinggalkan sendirian, untuk itu maka mereka akan melakukan

hubungan dengan teman-temannya. Kebutuhan social secara teoritis

adalah kebutuhan akan cinta, persahabatan, perasaan memiliki dan

diterima oleh kelompok, keluarga dan organisasi. Kelompok yang

mempunyai tingkat keeratan yang tinggi cenderung menyebabkan para

pekerja lebih puas berada dalam kelompok. Kelompok kerja juga

dapat memenuhi sistem sebagai sounding board terhadap problem

mereka atau sebagai sumber kesenangan atau hiburan.

2) Kondisi kerja.

Kondisi kerja yang nyaman, aman dan tenang serta didukung oleh

peralatan yang memadai tentu akan membuat pegawai betah untuk

bekerja. Dengan kondisi kerja yang nyaman, pegawai akan merasa

aman dan produktif dalam bekerja sehari-hari. Lingkungan fisik


34

dimana individu bekerja mempunyai pengaruh pada jam kerja maupun

sikap mereka terhadap pekerjaan itu sendiri. Sebanyak 30% dari kasus

absensi para pekerja ternyata disebabkan oleh sakit yang muncul dari

kecemasan yang berkembang sebagai reaksi bentuk kondisi kerja.

3) Peluang untuk maju.

Peluang untuk maju (advance) merupakan pengembangan potensi

diri seorang pegawai dalam melakukan pekerjaan. Setiap pegawai

tentunya menghendaki adanya kemajuan atau perubahan dalam

pekerjaannya yang tidak hanya dalam hal jenis pekerjaan yang

berbeda atau bervariasi, tetapi juga posisi yang lebih baik. Setiap

pegawai menginginkan adanya promosi ke jenjang yang lebih tinggi,

mendapatkan peluang untuk meningkatkan pengalamannya dalam

bekerja. Peluang bagi pengembangan potensi diri akan menjadi

motivasi yang kuat bagi pegawai untuk bekerja lebih baik. Promosi

merupakan kemajuan pegawai ke pekerjaan yang lebih dalam bentuk

tanggung jawab yang lebih besar, prestise atau status yang lebih, skill

yang lebih besar, dan khususnya naiknya tingkat upah atau gaji.

4) Pengakuan atau penghargaan (recognition).

Setiap manusia mempunyai kebutuhan terhadap rasa ingin dihargai.

Pengakuan terhadap prestasi merupakan alat motivasi yang cukup

ampuh, bahkan bisa melebihi kepuasan yang bersumber dari

pemberian kompensasi. Pengakuan merupakan kepuasan yang


35

diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan

psikologis dan/atau fisik di mana orang tersebut bekerja, yang masuk

dalam kompensasi nonfinansial. Seseorang yang memperoleh

pengakuan atau penghargaan akan dapat meningkatkan semangat

kerjanya. Kebutuhan akan harga diri/penghormatan lebih bersifat

individual atau mencirikan pribadi, ingin dirinya dihargai atau

dihormati sesuai dengan kapasitasnya (kedudukannya). Sebaliknya

setiap pribadi tidak ingin dianggap dirinya lebih rendah dari yang lain.

Mungkin secara jabatan lebih rendah tetapi secara manusiawi setiap

individu (pria atau wanita) tidak ingin direndahkan. Oleh sebab itu

pimpinan yang bijak akan selalu memberikan pengakuan/penghargaan

kepada pegawai yang telah menunjukkan prestasi membanggakan

sebagai faktor motivasi yang efektif bagi peningkatan prestasi kerja

pegawainya.

5) Keberhasilan (achievement).

Setiap orang tentu menginginkan keberhasilan dalam setiap

kegiatan/tugas yang dilaksanakan. Pencapaian prestasi atau

keberhasilan (achievement) dalam melakukan suatu pekerjaan akan

menggerakkan yang bersangkutan untuk melakukan tugas-tugas

berikutnya. Dengan demikian prestasi yang dicapai dalam pekerjaan

akan menimbulkan sikap positif, yang selalu ingin melakukan

pekerjaan dengan penuh tantangan. Sesorang yang memiliki keinginan


36

berprestasi sebagai suatu kebutuhan dapat mendorongnya untuk

mencapai sasaran. Kebutuhan berprestasi biasanya dikaitkan dengan

sikap positif dan keberanian mengambil resiko yang diperhitungkan

untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.

B. Publikasi Penelitian Sebelumnya

1) Penelitian oleh Rokhmaloka Habsoro Abdilah (2016) dengan judul Analisis

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

(studi pada pegawai Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah)

menunjukan bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif

terhadap kinerja pegawai. Nilai koefisien deteminasi sebesar 0,680 yang

menunjukan 68% variabel kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variable

independen ( gaya kepemimpinan dan motivasi ), sedangkan sisanya 32%

dijelaskan oleh variabel lain.

2) Penelitian oleh I Made Sadhana dan Desak Ketut Sintaasih (2017) dengan

judul: Pengaruh Kepemimpinan Dan Kompensasi Finansial Terhadap

Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Ubud Aura Accomodation Di Ubud,

Gianyar, dalam Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, hal. 171-188.

Penelitian ini di tujukan untuk menguji pengaruh kepemimpinan dan

kompensasi finansial terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan.

Penelitian di lakukan dengan menggunakan 52 responden yang berasal dari

seluruh karyawan yang bekerja pada Ubud Aura Accomodation.


37

3) Dwi Wahyu Wijayanti (2017) dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan dan

MOtivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Daya Anugrah

Semesta Semarang, dengan hasil bahwa variabel kepemimpinan (X1),

variabel motivasi kerja (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 67,4% sedangkan sisanya

sebesar 32,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam

penelitian ini.

4) Danang Setya R (2016) dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan dan

Motivasi terhadap Kinerja Pegawai di Balai Pengembangan Kegiatan

Belajar (BPKB) Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan hasil kepemimpinan

dan motivasiberpengaruh positif terhadap kinerja pegawai adalah 73,6%,

sedangkan sisanya sebesar 26,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukan kedalam penelitian ini.

5) Penelitian dilakukan oleh Lydia Gomes dkk, tahun 2017, dengan

mengambil judul “Pengaruh Motivasi Kerja dan Loyalitas Karyawan

Terhadap Kinerja Karyawan di CV. Hartono Flash Surabaya”. Penelitian

ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan

loyalitas karyawan terhadap kinerja karyawan di CV. Hartono Flash

Surabaya. Penelitian ini dilakukan pada CV. Hartono Flash Surabaya

dengan menggunakan sampel sebanyak 32 responden dan data dianalisis

dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil analisis dalam

penelitian ini ditemukan bahwa secara simultan motivasi kerja dan loyalitas

karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di


38

CV. Hartono Flash Surabaya, secara parsial motivasi kerja dan loyalitas

karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di

CV. Hartono Flash Surabaya sehingga dapat dikatakan bahwa dengan

meningkatnya motivasi kerja dan loyalitas karyawan dapat meningkatkan

kinerja karyawan.

6) Penelitian dilakukan oleh Fitri Harjanti, tahun 2019, dengan mengambil judul

“Pengaruh Motivasi, Kecerdasan Emosional, dan Loyalitas Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Pada Masna Mart Group Ponorogo”. Penelitian ini

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, kecerdasan

emosional, dan loyalitas kerja terhadap kinerja karyawan Masna Mart Group

Ponorogo. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara

parsial variabel motivasi berbengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan Masna Mart Group Ponorogo, secara parsial variabel kecerdasan

emosional berbengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja

karyawan Masna Mart Group Ponorogo, secara parsial variabel loyalitas kerja

berbengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan Masna

Mart Group Ponorogo dan secara simultan/bersama-sama variabel motivasi,

kecerdasan emosional, dan loyalitas kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan Masna Mart Group Ponorogo.


39

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir yang pertama dalam penelitian ini adalah ingin melihat

pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Kerangka berpikir

selanjutnya ingin melihat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

Kerangka berpikir yang terakhir ingin melihat pengaruh kepemimpinan dan

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. kepemimpinan dan motivasi kerja

merupakan variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah

kinerja karyawan. Kerangka pemikiran tersebut dapat dijelaskan dengan

gambar sebagai berikut:


40

Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Pada Unitas
Pasemetonan Mahasisiwa Hindu Dharma Universitas Warmadewa

ISU DAN FENOMENA

Kajian Teori

1. Teori Kinerja (Afandi, 2018) Kajian Empiris


2. Teori Kepemimpinan (Iqbal,
et. al, 2015), 1. Rokhmaloka (2016)
Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
3. Teori Motivasi (Pamela & Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Oloko, 2015) (studi pada pegawai Badan Kesbangpol dan
Linmas Provinsi Jawa Tengah)
2. Dwi (2017)
“Pengaruh Kepemimpinan dan MOtivasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan padaPT. Daya
AnugrahSemesta Semarang
3. Danan (2016)
Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi
terhadap Kinerja Pegawai di Balai
Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB)
Daerah Istimewa Yogyakarta

Rumusan Masalah

Hipotesis

Data dan Analisis Data

Hasil Penelitian

Simpulan dan Saran


41

Berdasarkan gambaran diatas dapat dijelaskan di dalam suatu organisasi

kinerja merupakan hal yang terpenting. Setiap anggota dituntut untuk dapat bekerja

dengan baik memberikan kontribusi yang maksimal. Kinerja dipengaruhi oleh kondisi

input dan proses sumber daya manusia sebagai faktor pendukung dalam menjalankan

tugas. Kinerja merupakan hasil dari suatu proses bekerja. Dalam penelitian ini yang

menjadi indikator dari kinerja adalah kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas,

kemandirian dan komitmen kerja .Indikator- indikator inilah yang akan digunakan

peneliti untuk mendapatkan informasi mengenai kinerja yang ada dalam Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar. Hakekat

dari pembangunan organisasi PMHD UNWAR adalah guna mewujudkan hubungan

yang harmonis serta meningkatkan kesadaran mahasiswa, agar dapat bertanggung

jawab dalam mengemban tugas-tugas yang ada serta Tri Hita Karana merupakan

konsep dasar kegiatan Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma. Seperti kita ketahui

bahwa aneka ragam aktivitas yang dilakukan dalam suatu organisasi sudah pasti tidak

dapat dipisahkan dari hubungan antara individu dengan individu, individu dengan

kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Hubungan tersebut satu sama lainnya

saling terjalin, saling mempengaruhi secara kompleks, rumit dan rentan dalam usaha

mencapai tujuan bersama. Kemudian isu tersebut juga didukung dengan kajian

teoritis yang meliputi teori kinerja, kepemimpinan dan disiplin kerja dan kajian

empiris yang meliputi penelitian Rokhmaloka (2016), Dwi (2017), dan Danan (2016)
42

untuk mendapatkan rumusan masalah dari isu yang diteliti tersebut. Dari rumusan

masalah akan mendapatkan jawaban sementara atau hipotesis yang juga mengacu

pada kajian teoritis berupa penelitian terdahulu kemudian untuk mendapatkan hasil

yang pasti hipotesis harus diuji dengan data –data yang diperlukan kemudian data

tersebut diolah untuk mendapatkan hasil penelitian yang sebenarnya. Hasil penelitian

ini juga harus mengacu pada hipotesis sebelumnya dan kajian praktis untuk kemudian

mendapatkan hasil akhir berupa simpulan dan asaran. Dari uraian diatas dapat

diajukan model kerangka berpikir sebagai Gambar 2 berikut :

Gambar 2
Kerangka konsep
Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja pada Unitas
Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Kota
Denpasar

H2
Kepemimpinan
(X1)

Kinerja (Y)
H1

Motivasi (X2)

H3
43

Sumber : Hasil pemikiran peneliti 2020


Keterangan : : Pengaruh secara simultan
: Pengaruh secara parsial

Sumber: H3 : Dwi Wahyu Wijayanti (2017), Lydia Gomes, dkk (2017), Muhammad
Chaerul Rizky (2018), M Made Sadhana dan Desak Ketut Sintaasih
(2017), Fitri Harjanti (2019).
Sumber: H1 :Dwi Wahyu Wijayanti (2017), I Made Sadhana dan Desak Ketut
Sintaasih (2017), Rokhmaloka Habsoro Abdilah (2016),
Sumber: H2 :Sofiyah Eka Alfiyah (2016), Lydia Gomes, dkk (2017), Muhammad
Chaerul Rizky (2018), Fitri Harjanti (2019).

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2017).

Menurut Suharsimi (2015) hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai

jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian dan belum ada jawaban

empiris.

Berdasarkan landasan teori diatas, dapat disusun hipotesis penelitian sebagai

berikut:
44

H1 : Kepemimpinan dan motivasi berpengaruh berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pada Unitas Pasemetonan Mahasisya

Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar.

H2 : Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa Denpasar.

H3 : Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pada

Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa Denpasar..
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Objek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka penelitian ini

dilakukan pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa yang berlokasi di Jalan Terompong No. 24 Sumerta Kelod –

Denpasar,

2. Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:80), objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

objektif, valid, dan reliable tentang sesuatu hal (variabel tertentu). Objek

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh

kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap kinerja pada Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiono, 2017 : 61). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota

pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

45
46

Warmadewa Denpasar sebanyak 200 orang

(https://www.pmhdwarmadewa.com/).

2. Sampel

Sugiyono (2017:81) menyatakan sampel merupakan “bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut)”. Pada penelitian ini

ditetapkan sampel dari jumlah populasi serta pengambilan sampel

menggunakan teknik sampel acak dari total populasi penelitian, yaitu

Pasemetonan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Warmadewa. Penulis

menggunakan rumus Slovin dalam perhitungan sampel dengan tingkat

kesalahan sebesar 5%, berikut rumus Slovin yang dikemukakan oleh

Husein Umar (2015 :78)

Dimana:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Batas toleransi kesalahan (error tolerace)

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dengan menggunakan rumus Slovin,

ukuran sampel dapat dihitung sebagai berikut:

C. Identifikasi Variabel
47

Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017:61).

Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis yang sudah dirumuskan, maka

variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi

oleh variabel bebas (independen). Variabel ini disebut juga variabel

akhir atau variabel endogen atau variable akibat (Ghozali, 2018).

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Kinerja (Y).

b. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas (independen) adalah variabel yang

mempengaruhi variabel terikat (dependen), baik pengaruh positif

maupun negatif (Ghozali, 2018). Variabel ini disebut juga variabel

awal atau variabel eksogen atau variabel penyebab (Ghozali, 2018).

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2).

B. Definisi Operasional Variabel

Definisi variabel merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur

dalam sebuah penelitian. Variabel dalam penelitian ini ditentukan

berdasarkan landasan teori yaitu gaya kepemimpinan transformasional,


48

budaya organisasi dankinerja karyawan. Secara operasional variabel

tersebut didefinisikansebagai berikut:

1. Kepemimpinan adalah kegiatan pimpinan dalam mempengaruhi

perilaku anggota secara positif, membimbing dan mengarahkan

anggota terkait pemberdayaan kompetensi dan menyesuaikan tujuan

dan target dari anggota secara individu, kelompok dan organisasi, yang

berdampak pada kepercayaan anggota terhadap kemampuan

pemimpinnya sehingga meningkatkan kepercayaan diri anggota,

keterlibatan secara emosional, serta untuk meningkatkan target kinerja.

Kepemimpinan dalam penelitian ini diukur menggunakan empat

indikator yang dikembangkan, yaitu :

a) Kharisma mengarah pada perilaku pimpinan Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar yang

dikagumi, dihrmati dan dipercaya oleh karyawan.

b) Motivasi inspiratif dimana pimpinan Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar

memfokuskan usaha atau tindakan dan mengekspresikan tujuan

dengan cara-cara sederhana yang juga membangkitkan semangat

kerja sama tim, antusiasme dan optimise diantara anggota.

c) Stimulasi Intelektual adalah upaya pimpinan Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar

memberikan dukungan kepada anggota untuk lebih inovatif dan

kreatif agar dapat memunculkan ide baru.


49

d) Individual Consideration dimanapimpinan Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar

memberikanperhatian khusus pada kebutuhan setiap karyawan

untuk berprestasi dan berkembang, dengan jalan sebagai pelatih,

penasihat, guru fasilitator, orang terpercaya dan konselor.

2. Motivasi adalah dorongan positif untuk setiap anggota Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar sehingga setiap anggota organisasi tersebut memperoleh

semangat dalam menyelesaikan tugas – tugasnya. Dengan adanya

dorongan positif ini diharapkan berdampak pada perilaku para anggota

yang lain. Pada akhirnya tujuan Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu

Dharma Universitas Warmadewa Denpasar akan dapat lebih

efektif.Motivasi dalam penelitian ini diukur menggunakan lima

indikator yang dikembangkan, yaitu :

a) Hubungan kerja adalah bagaimana situasi atau suasana serta

hubungan yang terjalin diantara anggota Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar.

b) Kondisi kerja adalah sejauh mana Unitas Pasemetonan Mahasisya

Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar memberikan

rasa aman, nyaman, serta didukung oleh peralatan yang memadai

sehingga membuat anggota akan semakin produktif.

c) Peluang untuk maju (advance), yaitu sejauh mana perkembangan

potensi anggota Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma


50

Universitas Warmadewa Denpasar dalam melaksanakan tugas –

tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

d) Pengakuan atau penghargaan, yaitu bagaimana Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar dalam mengapresiasi setiap prestasi yang berhasil diraih

oleh anggotanya.

e) Keberhasilan (achievement), adalah bagaimana Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar berperan membantu, mengawasi dan membimbing

anggotanya sehingga dapat meraih prestasi.

3. Kinerja karyawan adalah tingkat sejauh mana keberhasilan seseorang

dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kinerja karyawan merupakan

hasil sinergi dari sejumlah faktor, faktor-faktor tersebut adalah faktor

lingkungan internal organisasi, faktor lingkungan eksternal dan faktor

internal karyawan. Kinerja dalam penelitian ini diukur menggunakan

enam indikator yang dikembangkan, yaitu :

a) Kualitas merupakan hasil aktivitas anggotaUnitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar tiap

bulannya dalam waktu satu tahun.

b) Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan anggotaUnitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar dalam satu tahun dengan target yang ditetapkan tiap

bulannya
51

c) Ketepatan waktu, adalah bagaimana anggotaUnitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar dapat

menyelesaikan tugas yang diberikan untuk dikerjakan dalam

jangka waktu yang ditentukan.

d) Efektivitas, adalah bagaimana anggotaUnitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar dapat

memaksimalkan penggunaan sumber daya organisasi (tenaga,

uang, teknologi) dalam menyelesaikan tugas.

e) Kemandirian merupakan, bagaimana anggotaUnitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar dapat

melakukan fungsi kerjanya masing-masing sesuai dengan tanggung

jawab karyawan itu sendiri.

f) Komitmen kerja merupakan, sejauh mana karyawan bertanggung

jawab dan loyal terhadap anggotaUnitas Pasemetonan Mahasisya

Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar.

C. Jenis dan Sumber Data


a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat digolongkan

menjadi dua yaitu :

a) Data Kuantitatif
52

Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka-angka yang dapat

dinytakan dan diukur dengan satuan hitung (Sanusi, 2018:104)..

Data kuantitatif dalam penelitian ini seperti jumlahanggotaUnitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar.

b) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka dan tidak

dapat diukur dengan satuan ukur (Sanusi, 2018:104), seperti

sejarah singkat, struktur organisasi Unitas Pasemetonan Mahasisya

Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar.

b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat

digolongkan menjadi dua yaitu :

a) Data Primer

Menurut Sugiyono (2017 : 61), data primer adalah data yang

langsung memberikan jawaban kepada pengumpul data. Data

primer dalam penelitian ini adalah kuisioner yang dibagikan

kepada anggotaUnitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma

Universitas Warmadewa Denpasar.

b) Data Sekunder

Menurut Sumarsono (2017 : 61), data sekunder ialah data yang

diperoleh secara tidak langsung dari objek peneliti. Data sekunder

dalam penelitian ini yaitu mencakup sejarah, struktur organisasi


53

serta informasi mengenai jumlah karyawan pada anggotaUnitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri

yang spesifik tentang suatu obyek. Observasi tidak selalu dengan

obyek manusia tetapi juga obyek-obyek alam yang lain,Sugiyono

(2017:71),. Observasi pada penelitian ini yaitu data yang dikumpulkan

dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke lokasi Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar dan mengadakan pencatatan agar data yang terkumpul sesuai

dengan yang diperlukan. Dimana data yang diobservasi meliputi

variabel kepemimpinan, motivasi dan kinerja karyawan.

2. Menurut Sugiyono (2017:71), wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan juga apabila peneliti

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan secara

terstruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi

apa yang akan diperoleh) maupun tidak terstruktur (peneliti tidak


54

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap sebagai pengumpulan datanya) dan dapat

dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung

(melalui mdia seperti telepon),(Sugiyono,2017),

3. .Wawancara dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data dengan cara

tanya jawab langsung dengan pimpinan dan anggota Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar yang diberi wewenang untuk memberikan data tentang

karyawan di lingkungan Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu

Dharma Universitas Warmadewa Denpasar.

4. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya dan merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.

Kuesioner juga cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar

dan diwilayah yang luas Sugiyono (2017:71). Dalam kuesioner

terdapat skala likert untuk menilai jawaban sesuai dengan pertanyaan.

Skor yang digunakan pada penelitian adalah berskala 5, yaitu:

Skor 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju,

Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju,

Skor 3 diberikan untuk jawaban cukup setuju,

Skor 2 diberikan untuk jawaban kurang setuju,


55

Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju,

Untuk menetapkan penilaian secara kualitatif untuk setiap variabel

digunakan skala interval dengan menginterprestasikan rata-rata skor

kategori penilaiannya.

Rumus (Interval Kelas) =

Keterangan :

R = Selisih antara nilai tertinggi dan nilai terendah = 5 – 1 = 4

K=5

Perhitungan

C (Interval Kelas) = = 0,8


56

Maka dari hasil ini diketahui batas-batas klasifikasi

(kriteria) dengan kategori penilaian seperti pada Tabel 4.1 sebagai

berikut :

Tabel 4.1
Kriteria Penilaian Jawaban Kuesioner
Kriteria Kategori Penelitian
1,00 – 1,80 Sangat tidak baik
1,81 – 2,60 Kurang baik
2,61 – 3,40 Cukup baik
3,41 – 4,20 Baik
4,21 – 5,00 Sangat baik
Sumber : Sugiyono (2017)

G. Teknik Analisi Data

1. Analisis Kuantitatif

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh gaya

kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kinerja

karyawan pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS Versi

22.0 For Windows, hal ini digunakan untuk mempermudah perhitungan.

Langkah-langkah analisis dirinci sebagai berikut :

a) Uji Instrumen

1) Uji Validitas

Pengujian validitas terhadap instrument-instrumen di dalam

kuesioner merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil

penelitian yang valid dan reliable. Priyatno (2016 : 46)

mengatakan validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu


57

instrument mengukur apa yang diukur. Suatu instrumen penelitian

dapat dikatakan valid apabila mampu diukur dengan apa yang

diukur dan dapat mengungkapan data dari variabel-variabel yang

diteliti secara tetap. Priyatno (2016 : 46) menyatakan bahwa

“Ketentuan suatu instrument dikatakan valid apabila memiliki

koefisien korelasi Pearson Product Moment r hitung > r tabel

product moment pada taraf signifikan 5%, maka item atau variabel

tersebut dikatakan valid, sedang r tabel 0,3. Suatu instrumen yang

kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Penyelesaian

pengujian validitas menggunakan paket sub-program SPSS 22.0 for

Windows. Rumusnya adalah sebagai berikut :

Keterangan:

= Koefisien korelasi product moment anatara X dan Y

X = Skor pernyataan setiap nomor

Y = Skor total

n = Jumlah responden

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauh mana

alat pengukur dapat dihandalkan hasil penelitian yang reliabel, bila

terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen

dikatakan handal atau reliabel bila koefisien alpha cronbach ≥ 0.60


58

(Sugiyono, 2017:172). Sedangkan uji reabilitas dilakukan dengan

rumus alpha berikut ini :

Keterangan:

r = koefisien reliabilitas instrument (cronbach alpha)

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= total varians butir

= total varians

b) Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Menurut Ghozali, (2016 : 154), Uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan

pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengamsumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini

dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik

parametrik tidak dapat digunakan. Data populasi dikatakan

berdistribusi normal jika nilai koefisien asymp.sig (2-tailed) lebih

besar dari α = 0,05.

2) Uji Multikolinearitas
59

Menurut (Ghozali, 2016 : 103), Uji multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

antar variabel bebas (independen). Karena model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji

multikolinearitas dilakukan dengan melihat tolerance value atau

dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF) dari hasil

analisis dengan SPSS. Uji multikolinearitas dilakukan dengan

melihat tolerance value dan variance inflation factors (VIF).

Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF diatas nilai 10 atau

tolerance value dibawah 0,10. Multikolinearitas tidak terjadi bila

nilai VIF dibawah nilai 10 atau tolerance value diatas 0,10.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari satu residual satu

pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah hemoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi adalah dengan melihat

grafik scarter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)

dengan residual (SRESID) (Ghozali, 2016:134). Dasar analisis :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar ,kemudian


60

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas

dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak ada

heteroskedastisitas

2. Analisis Data

a) Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan dengan maksud untuk mengetahui secara

pasti besarnya pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja

pada Pasemetonan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Warmadewa .

Bentuk umum dari persamaan regresi linear berganda dirumuskan

sebagai berikut (Sugiyono, 2017) :

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Dimana :

Y = Variabel dependen yaitu kinerja karyawan

a = Konstanta

= Koefisien regresi

= Variabel Independen Kepemimpinan

= Variabel Independen Motivasi


61

b) Uji F (F test)

Uji F ini digunakan untuk menguji antara variabel bebas secara

bersamaan mempunyai hubungan yang nyata (significant) terhadap

variabel terikat. (Sugiyono, 2017).

Menurut Sugiyono (2017), dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

F = Harga F garis regresi

= Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah observasi

Adapun prosedur langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Menyusun hipotesis nihil dan alternatif, yaitu :

(a)H0 : β1 = β2 = 0, berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan

kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada

Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa Denpasar.
62

(b)Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0, berarti ada hubungan signifikan kepemimpinan

dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar.

2) Kriteria pengujian:

(a) Bila sig. F < 0,05 (5%) berarti terdapat hubungan signifikan

kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada

Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa Denpasar.

(b)Bila sig. F ≥ 0,05 (5%) berarti tidak terdapat hubungan

kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada

Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa Denpasar.

c) Uji t (t-test)

Menurut Sugiyono (2017), pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui hubungan masing-masing koefisien regresi dari variabel

bebas secara parsial terhadap variabel terikat, dilakukan dengan dengan

rumus :

Keterangan :

t = besarnya nilai t-hitung

βi = koefisien regresi parsial yang ke-i dari regresi populasi

= koefisien regresi parsial yang ke-I dari regresi sampel


63

= kesalahan standar (standard error) koefisien regresi sampel

Adapun langkah-langkah pengujian t-test adalah sebagai berikut:

1) Formulasi Hipotesis:

(a) H0 : β1, β2 = 0, berarti tidak terdapat hubungan kepemimpinan dan

motivasi terhadap kinerja karyawan pada Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar.

(b) Hi : β1, β2 ≠ 0, berarti terdapat hubungan kepemimpinan dan

motivasi terhadap kinerja karyawan pada Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar.

2) Kriteria Pengujian:

(a) Bila sig. t < 0,05 (5%) berarti terdapat hubungan kepemimpinan

dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar.

(b) Bila sig. t ≥ 0,05 (5%) berarti tidak terdapat hubungan

kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada

Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa.
BAB IV

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Sejarah Berdirinya Organisasi

Pada Tanggal 12 November 1983 dalam acara Rapat Kerja Daerah Korpri

Bali di Kertasabha Denpasar, Ketua Unit Korpri Universitas Udayana Drs. Putu

Kuna Winaya mengusulkan pendirian Universitas Korpri, dengan prinsip dasar 

”biaya pendidikan terjangkau dan mutu terjamin” yang kemudian

dikembangkan menjadi "bermutu, berintegritas dan berwawasan lingkungan".

Usulan pendirian Universitas Korpri ini dimaksudkan sebagai upaya untuk

menampung aspirasi masyarakat yang belum terakomodasi di Perguruan Tinggi

Negeri. Setelah mendapat ijin Korpri Pusat, Ketua Pengurus Korpri Bali (Drs.

Sembah Subhakti) dan Ketua Korpri Unit Universitas Udayana (Drs. Putu Kuna

Winaya) sepakat untuk membentuk Universitas Korpri.

Selanjutnya pada bulan Juni 1984 dilakukan penyusunan proposal pendirian

Universitas Korpri dengan melibatkan unsur Korpri Universitas Udayana dan 

Korpri Pemerintah Daerah, sekaligus menetapkan Badan Pendiri yang terdiri

dari Drs. Sembah Subhakti, Drs. Putu Kuna Winaya, I Ketut Widjana,SH, dan I

Wayan Waya, SH.

Tanggal 17 Juli 1984 , Universitas Warmadewa  resmi didirikan dan.

kepengurusan yayasan ditetapkan susunannya pada Rapat Korpri Bali tanggal

30 Juli 1984. Setelah kelengkapan Badan-Badan Yayasan terbentuk,selanjutnya


64
65

dilaporkan kepada Kopertis Wilayah VIII , bahwa Universitas Korpri telah

berdiri dengan nama Universitas Warmadewa. Nama Universitas Warmadewa

diberikan oleh Gubernur Bali  yang waktu itu dijabat Prof. Dr. Ida Bagus

Mantra, sebagai bentuk apresiasi terhadap  Raja Bali zaman sebelum Majapahit

dari  Dinasti Warmadewa .

Pada tanggal 15 Agustus 1984 Prof. dr. I Gusti Agung Gde Puthra

ditetapkan sebagai  Rektor Pertama Universitas Warmadewa.  Perkuliahan

perdana dilakukan dihalaman Kampus Unud pada tanggal 17 September 1984

yang sampai sekarang diperingati sebagai hari lahirnya Universitas

Warmadewa.

Sesuai SK Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali No. 05/

Yas.Korp/VII/84, Universitas Warmadewa terdiri atas 6 (enam) fakultas dan 1

(satu) pendidikan non-gelar. Dalam perkembangan selanjutnya Koordinator

Kopertis Wilayah VIII memberi persetujuan pembukaan unit-unit

fakultas/jurusan/program studi di lingkungan Universitas Warmadewa dan

memberikan ijin operasional terhadap 18 Program Studi yang diasuh dengan

surat No. 187/Kop.VIII/B/02/1985 tanggal l0 Nopember l985

Sejak 25 November 1986 sesuai dengan SK Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI No. 0825/0/1986 telah ditetapkan Status Terdaftar bagi ke-6

(enam) fakultas dan terakhir berdasarkan SK Mendikbud RI No. 455/0/1991

tanggal 8 Agustus 1991, No. 0641/0/1991 tanggal 13 Desember 1992 serta SK


66

Dirjen Dikti No. 81/Kep/1992 tanggal 2 April 1992 seluruh Fakultas/ Jurusan/

Program Studi di lingkungan Universitas Warmadewa telah berstatus Diakui.

Saat ini Universitas Warmadewa yang memiliki motto: "Guna Widya

Sewaka Nagara" memiliki 14 Progam Studi Sarjana (S1) dan 3 Program

Pascasarjana (S2) yaitu: Magister Manajemen, Magister Ilmu Hukum, dan

Magister Linguistik yang telah memiliki Ijin Operasional. Sedangkan Program

Studi S1 Psikologi, S2 Magister Ilmu Pemerintahan (MIP) dan Magister

Administrasi Publik (MAP) sedang dalam proses pengusulan ke Dikti

Kemendikbud RI.

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa atau biasa

disebut PMHD UNWAR merupakan salah satu unitas atau unit kegiatan

mahasiswa yang bernafaskan Hindu di Universitas Warmadewa. Dalam PMHD

ini bukan hanya terdapat kegiatan seperti Tabuh, Tari, Karawitan atau kegiatan

Hindu lainnya namun juga didalamnya terdapat kegiatan seperti seminar,

pengabdian masyarakat, diklat, pelatihan bakat dan minat serta kegiatan

organisasi umum lainnya demi mengembangkan soft-skil dan hard-skill

mahasiswa Hindu Warmadewa agar kedepannya bisa unggul saat terjun dalam

masyarakat luas. Dalam setiap kegiatannya ada satu keunikan yang ada di

PMHD UNWAR ini adalah didalam unitas PMHD ini kegiatannya sangat

berlandaskan dengan konsep Tri Hita Karana yaitu implementasi Parahyangan

(hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan), Pawongan (hubungan


67

harmonis antara sesame umat manusia) dan Palemahan (hubungan antara umat

manusia dengan alam lingkungannya)

B. Struktur Organisasi

Sumber : https://www.pmhdwarmadewa.com (2018)


68

C. Visi Misi Organisasi

VISI PMHD UNWAR

1. Meningkatkan kesadaran kaum intelektual Hindu yang berada di kampus

dalam memaknai nilai-nilai yang berkembang menurut falsafah Hindu yang

berlandasakan kitab suci Weda. Ini artinya bahwa setiap anggota dari

PMHD UNWAR harus berusaha untuk meningkatkan  kemampuan

intelektualitas mereka dalam upaya meningkatkan moralitas agar tercipta

kader-kader yang siap bersaing dalam segala hal dimana saja.

2. Memberikan panutan bertata kelakuan dalam kehidupan sehari-sehari di

kampus maupun dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Artinya bahwa kader PMHD UNWAR harus memiliki kelakuan yang baik

serta menjadi suri teladan dalam kehidupan bermasyarakat baik dalam

masyarakat kampus maupun di luar kampus

(https://www.pmhdwarmadewa.com).

MISI PMHD UNWAR

1. Menumbuhkan sikap kritis, peka, bertangugung jawab terhadap situasi

global yang berkembang. Artinya bahwa setiap anggota harus selalu

responship terhadap gejala sosial yang terjadi dengan daya nalar yang kritis

serta mampu menumbuhkan sikap tanggung jawab dengan apa saja yang

mereka lakukan.

2. Menumbuhkan sikap eling terhadap ajaran Hindu yang bersumber pada

kitab suci Weda ini memiliki pengertian bahwa sebagai elemen mahasiswa
69

Hindu dan masyarakat intelektual, anggota harus selalu berusaha

menumbuhkan sikap untuk belajar serta memahami ajaran-ajaran suci

Weda dan menerapkannya dalam kehidupan masyarakat.

3. Membangun kesadaran spiritual, ini artinya bahwa segenap anggota PMHD

UNWAR harus terus meningkatkan pemahaman spiritualisme untuk

kehidupan yang lebih baik.

Membentuk sumber daya manusia (SDM) Hindu yang berkualitas. Dalam

terminilogi PMHD UNWAR seluruh anggota PMHD UNWAR haruslah menjadi

sumber daya manusia yang cerdas dalam bidang berpikir, kreatif dalam bidang

melangkah, serta memiliki kedewasaan emosional dan memiliki jiwa-jiwa

nasionalisme, humanisme, religius, dan kritis

(https://www.pmhdwarmadewa.com).
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi

1. Karakteristik responden

Data karakteristik responden adalah data responden yang dikumpulkan untuk

mengetahui profil responden penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan terhadap Responden Pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu

Dharma Universitas Warmadewa Denpasar dapat diketahui karakteristik

respondennya meliputi jenis kelamin, usia dan pendidikan terakhir yang

dijelaskan pada Tabel 3

Tabel 3.
Karakteristik Responden Pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma
Universitas Warmadewa Denpasar

Jumlah Persentase
No Variabel Klasifikasi
(orang) (%)
Jenis Laki – Laki 61 45.86
1 Kelamin Perempuan 72 54.14
Jumlah 133 100
17-20 Tahun 79 59.40
21-24 Tahun 42 31.58
Usia
2 25-30 Tahun 12 9.02
> 30Tahun - -
Jumlah 133 100
SMA/SMK 133 100
Pendidikan Diploma - -
3 terakhir Sarjana - -
Pascasarjana - -
Jumlah 133 100
Sumber : Data diolah, 2020

70
71

44 Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan jumlah mahasiswa Pada Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar

yang di jadikan sampel sebanyak 133 orang. Jika di lihat dari jenis kelamin, jenis

kelamin perempuan mendominasi dalam penelitian ini dengan persentase sebesar

54,14 persen. Jika di lihat dari usia, yang memiliki usia 17-20 tahun

mendominasi dengan presentase sebesar 59,40 persen. Jika di lihat dari tingkat

pendidikan seluruh sampel memiliki tingkat pendiddikan terakhir SMA dengan

persentase sebesar 100 persen.

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Pendeskripsian tanggapan responden mengenai variabel-variabel dalam

penelitian dilakukan dengan penggolongan rata-rata skor jawaban responden

pada skala pengukuran yang telah ditetapkan lima kategori. Kategori

diformulasikan ke dalam suatu interval range yang diperoleh dari nilai batas

tertinggi dikurangi nilai batas terendah lalu dibagi dengan total nilai yang

digunakan (5-1):5 = 0,80). Kriteria pengukuran yang digunakan, yaitu :

Rata-rata skor 1,00 - 1,80 = Sangat Kurang Baik

Rata-rata skor 1,81– 2,60 = Kurang Baik

Rata-rata skor 2,61 - 3,40 = Cukup Baik

Rata-rata skor 3,41 - 4,20 = Baik

Rata-rata skor 4,21 - 5,00 = Sangat Baik


72

1) Kepemimpinan

Variabel kepemimpinan pada penelitian ini merupakan variabel bebas.

Variabel kepemimpinan yang disimbolkan dengan X1 serta diukur dengan

menggunakan 4 pernyataan yang ditanggapi menggunakan 5 poin Skala Likert.

Tabel 4

Deskripsi Jawaban Responden Terhadap kepemimpinan

Proporsi Jawaban
Responden Rata-
No Indikator Jumlah Kriteria
(orang) rata
1 2 3 4 5
Saya mengagumi,
Cukup
1 menghormati dan percaya 2 34 33 33 49 440 3.31
Baik
terhadap pemimpin saya.
Pemimpin saya mampu
membangkitkan semangat
Cukup
2 kerja tim, antusiasme, dan 7 8 67 67 32 447 3.36
Baik
optimisme diantara rekan
kerja dan bawahannya.
Pemimpin saya mampu
mendukung dan mendorong
Cukup
3 bawahannya untuk 10 6 78 78 23 428 3.22
Baik
menanyakan asumsi, dan
memunculkan ide baru.
Pemimpin saya mampu
membuka kesempatan Cukup
4 5 24 40 40 57 436 3.28
anggota untuk berprestasi Baik
dan berkembang.
Cukup
rata-rata 3,29
Baik
Sumber : Lampiran 5
73

Berdasarkan Tabel 4 diketahui persepsi responden mengenai variabel

kepemimpinan yang memiliki rata-rata tertinggi dan terendah adalah sebagai

berikut.

a) Variabel kepemimpinan yang memiliki rata-rata terendah adalah indikator

Pemimpin saya mampu mendukung dan mendorong bawahannya untuk

menanyakan asumsi, dan memunculkan ide baru nilai rata-rata sebesar 3,22

yang masuk kriteria cukup baik, tetapi memiliki nilai rata-rata yang rendah

dibandingkan dengan pernyataan yang lainnya ini berarti secara umum

Pemimpin mereka belum mampu mendukung dan mendorong bawahannya

untuk menanyakan asumsi, dan memunculkan ide baru

b) Variabel kepemimpinan yang memiliki indikotor tertingi adalah Pemimpin

saya mampu membangkitkan semangat kerja tim, antusiasme, dan optimisme

diantara rekan kerja dan bawahannya, diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,36

yang masuk kriteria cukup baik, ini berarti secara umum Pemimpin mereka

mampu membangkitkan semangat kerja tim, antusiasme, dan optimisme

diantara rekan kerja dan bawahannya.

2) Motivasi

Variabel Motivasi pada penelitian ini merupakan variabel bebas. Variabel

Motivasi yang disimbolkan dengan X2 serta diukur dengan menggunakan 5

pernyataan yang ditanggapi menggunakan 5 poin Skala Likert.


74

Tabel5

Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Motivasi

Proporsi Jawaban
Responden Rata-
No Indikator Jumlah Kriteria
(orang) rata
1 2 3 4 5
Saya mampu menciptakan
hubungan kerja yang akrab, Cukup
1 2 16 89 89 17 414 3.11
penuh kekeluargaan, dan saling Baik
mendukung antara anggota.
Saya merasa aman dan produktif
2 9 4 36 36 56 489 3.68 Baik
dalam bekerja sehari-hari.
Saya merasa peluang bagi
pengembangan potensi diri akan
3 10 7 43 43 49 469 3.53 Baik
menjadi motivasi yang kuat bagi
anggota untuk bekerja.
Saya merasa setiap hasil kerja
Cukup
4 yang dilaksanakan layak dapat 6 11 63 63 31 451 3.39
Baik
pengakuan dan penghargaan.
Saya berani mengambil resiko
yang diperhitungkan untuk Cukup
5 4 9 94 94 17 417 3.14
mencapai sasaran yang telah Baik
ditentukan.
Cukup
Rata-rata 3,35
Baik
Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan Tabel 5 diketahui persepsi responden mengenai variabel

Motivasi yang memiliki rata-rata tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut

a) Variabel motivasi kepemimpinan yang memilki rata-rata terendah adalah

Saya mampu menciptakan hubungan kerja yang akrab, penuh

kekeluargaan, dan saling mendukung antara anggota, diperoleh nilai rata-


75

rata sebesar 3,11 yang masuk kriteria cukup baik tetapi memiliki nilai

rata-rata yang rendah dibandingkan dengan pernyataan yang lainnya ini

berarti secara umum mereka mampu menciptakan hubungan kerja yang

akrab, penuh kekeluargaan, dan saling mendukung antara anggota.

b) Variabel Motivasi yang memiliki rata-rata tertinggi adalah indikator Saya

merasa aman dan produktif dalam bekerja sehari-hari.. diperoleh nilai

rata-rata sebesar 3,68 yang masuk kriteria baik, ini berarti secara umum

mereka merasa aman dan produktif dalam bekerja sehari-hari.

3) Kinerja

Variabel Kinerja pada penelitian ini merupakan variabel terikat. Variabel

Kinerja yang disimbolkan dengan Y serta diukur dengan menggunakan 6

pernyataan yang ditanggapi menggunakan 5 poin Skala Likert.

Tabel 6

Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Kinerja

Proporsi Jawaban
Responden Rata-
No Indikator Jumlah Kriteria
(orang) rata
1 2 3 4 5
Saya mampu menyelesaikan Baik
1
setiap pekerjaan dengan baik. 9 15 42 42 44 456 3.43
Saya mampu menyelesaikan Cukup
2 jumlah target kerja yang Baik
diberikan. 14 12 58 58 37 420 3.16
Saya merasa mampu Cukup
3 menyelesaikan pekerjaan Baik
dengan tepat waktu.. 11 17 56 56 37 421 3.17
76

Saya berusaha semaksimal Cukup


mungkin menyelesaikan tugas Baik
4
yang dibebankan oleh
organisasi. 11 20 53 53 37 418 3.14
Saya dalam melaksanakan tugas Cukup
5 dan fungsi kerja dengan penuh Baik
tanggung jawab. 4 20 62 62 32 433 3.26
Saya membina hubungan Cukup
dengan setiap anggota dalam Baik
membina hubungan dengan
6
instansi serta tanggung jawab
dan loyalitas anggota terhadap
organisasi. 14 16 57 57 34 413 3.11
Cukup
Rata-rata 3,21
Baik
Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan Tabel 6 diketahui persepsi responden mengenai variabel

kinerja yang memiliki rata-rata tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut

a) Variabel kinerja yang memiliki rata-rata terendah adalah indikator Saya

membina hubungan dengan setiap anggota dalam membina hubungan

dengan instansi serta tanggung jawab dan loyalitas anggota terhadap

organisasi., diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,08 yang masuk kriteria

cukup baik tetapi memiliki nilai rata-rata yang rendah dibandingkan

dengan pernyataan yang lainnya ini berarti secara umum responden

belum membina hubungan dengan setiap anggota dalam membina

hubungan dengan instansi serta tanggung jawab dan loyalitas anggota

terhadap organisasi.
77

b) Variabel kinerja yang memiliki rata-rata tertinggi adalah indikator Saya

mampu menyelesaikan setiap pekerjaan dengan baik.. diperoleh nilai rata-

rata sebesar 3,43 yang masuk kriteria baik, ini berarti secara umum

responden mampu menyelesaikan setiap pekerjaan dengan baik.

B. Analisis Data

1. Hasil Pengujian Instrumen

1) Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor faktor dengan

skor total dan bila korelasi tiap faktor tersebut bernilai positif (r > 0,3), maka

instrumen penelitian tersebut dapat dikatakan valid. Instrumen yang valid adalah

instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Tinggi rendahnya validitas menunjuk kan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Hasil uji validitas

penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel 7 berikut ini:


78

Tabel 7 Hasil Uji Validitas


Item Korelasi Item
No Variabel Keterangan
Pernyataan Total
X1.1 0,896 Valid
X1.2 0,834 Valid
1 Kepemimpinan
X1.3 0,889 Valid
X1.4 0,895 Valid
X2.1 0,863 Valid
X2.2 0,896 Valid
2 Motivasi X2.3 0,830 Valid
X2.4 0,831 Valid
X2.5 0,847 Valid
Y1 0,915 Valid
Y2 0,979 Valid
Y3 0,975 Valid
3 Kinerja
Y4 0,972 Valid
Y5 0,912 Valid
Y6 0,979 Valid
Sumber : Lampiran 3

Tabel 10 menunjukkan bahwa seluruh koefisien korelasi dari indikator

variabel yang diuji nilainya lebih besar dari 0,30 (r > 0,3). Hasil tersebut

menunjukkan bahwa seluruh indikator yang terdapat pada penelitian ini

terbukti valid.

2) Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi suatu variabel

pada penelitian. Instrumen dikatakan reliabel untuk mengukur variabel bila

memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,70. Hasil uji reliabilitas penelitian ini

ditunjukkan dalam Tabel 8 berikut ini:


79

Tabel 8 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan


kepemimpinan (X1) 0,902 Reliabel
Motivasi (X2) 0,911 Reliabel
Kinerja (Y) 0,981 Reliabel
Sumber: Lampiran 4

Tabel 8 menunjukkan masing-masing nilai Cronbach’s Alpha pada tiap

instrumen tersebut lebih besar dari 0,70 (Cronbach’s Alpha > 0,70). Hal tersebut

menunjukkan bahwa semua instrumen reliabel sehingga dapat digunakan untuk

melakukan penelitian.

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi dikatakan model yang baik apabila dalam model tersebut

bebas dari asumsi klasik statistik. Suatu model regresi linear berganda secara

teoritis akan menghasilkan nilai parameter penduga yang tepat bila memenuhi

persyaratan asumsi klasik regresi, yaitu: uji normalitas, multikolinearitas, dan

heteroskedastisitas.
80

1) Uji normalitas

Pada penelitian ini pengujian normalitas dilakukan menggunakan analisis

grafik histogram, normal probability plot dan analisis statistik One-Sample

Kolmogorov-Smirnov, yaitu dengan membandingkan Kolmogorov-Smirnov

hitung dengan Kolmogorov-Smirnov tabel.Adapun hasil analisis menggunakan

grafik histogram dan normal probability plot ditampilkan pada Gambar 3 dan

Gambar 4 berikut:

Gambar 3 Uji Normalitas (Grafik Histogram)

Sumber: Data primer, diolah 2020

Grafik histogram yang ditunjukkan pada Gambar 3 menunjukkan bahwa adanya

pola distribusi normal sebab memperlihatkan grafik yang mengikuti sebaran kurva

normal yang ditunjukkan dengan kurva yang berbentuk lonceng menghadap ke atas.
81

Gambar 4 Uji Normalitas (Normal Probability Plot)

Sumber: Data primer, diolah 2020

Grafik normal probability plot yang ditunjukkan pada Gambar 8, menunjukkan

bahwa adanya pola distribusi normal dimana data berupa plot menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

Selain menggunakan analisis grafik tersebut, uji normalitas juga dilakukan

melalui analisis One-Sample Kolmogorov-Smirnov pada uji non parametrik.Adapun

hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov dapat ditampilkan dalam Tabel 9.


82

Tabel 9
Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 133
a,b Mean .000
Normal Parameters
Std. Deviation .71562618
Absolute .059
Most Extreme Differences Positive .059
Negative -.050
Kolmogorov-Smirnov Z .675
Asymp. Sig. (2-tailed) .753
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: lampiran7

Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-

Smirnov Test yang ditampilkan pada Tabel 9 tersebut menunjukkan bahwa besarnya

nilai sig. Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,753. Nilai sig. Kolmogorov-

Smirnov tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai alpha sebesar 0,05 maka

mengindikasikan bahwa data yang digunakan pada penelitian ini terdistribusi

normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji multikolinieritas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat korelasi

yang sempurna antar variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini.

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan menganalisis nilai tolerance

dan nilai VIF. Nilai tolerance dan nilai VIF digunakan untuk mengukur
83

variabilitas variabel independen atau hubungan antar variabel independen, jika

nilai tolerance kurang dari 0,10 atau nilai VIF lebih dari 10 maka

menunjukkan adanya multikolinearitas. Adapun nilai tolerance dan nilai VIF

ditunjukkan pada Tabel 10 berikut:

Tabel 10 Uji Multikolinieritas (Tolerance dan Variance Inflation Factor)

Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Kepemimpinan .715 1.399
1
Motivasi .715 1.399
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: lampiran 7

Berdasarkan Tabel 10 tersebut ditunjukkan bahwa tidak terdapat variabel

bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan juga tidak ada

variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Maka dari pada itu model

regresi bebas dari gejala multikoleniaritas

3) Uji heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas diakukan melalui metode glesjer dan dengan

grafik scatterplot. Adapun pengujian melalui grafik scatterplot ditunjukkan

pada Gambar 3 berikut.


84

Gambar3

Uji Heteroskedastisitas (Grafik Scatterplot)

Sumber: lampiran 7

Berdasarkan Gambar 3 ditunjukkan bahwa titik-titik pada gambar

menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas pada model regresi ini.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis regresi linear berganda digunakan untuk mendapat

koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan

diterima atau ditolak. Hasil analisis ini mengacu pada hasil pengaruh variabel

kepemimpinan (X1), variabel Motivasi (X2) terhadap Kinerja (Y) Pada Unitas
85

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar.

Adapun hasil analisis regresi dengan program Statitical Pacage of Social Science

(SPSS) versi 21.0 for Windows dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.

Tabel 11
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) .167 .282 .594 .554
1 Kepemimpinan .562 .085 .487 6.582 .000
Motivasi .357 .086 .306 4.130 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: lampiran 6

Berdasarkan Tabel 11 dapat ditulis persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut.

Y = 0,167+ 0,562 X1 + 0,357 X2

Dimana :

Y = Kinerja

X1 = kepemimpinan

X2 = Motivasi

Persamaan regresi linear berganda tersebut menunjukkan arah

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Persamaan regresi linear berganda tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut :
86

Nilai constant 0,167 menunjukan apabila kepemimpinan, Motivasi, bernilai

sama dengan 0 (nol) maka Kinerja Pada Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar bernilai

sebesar 0,167

X1 = + 0,562 menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif

terhadap Kinerja Pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma

Universitas Warmadewa Denpasar, apabila kepemimpinan meningkat

maka Kinerja akan mengalami peningkatan sebesar 0,562.

X2 = +0,357, menunjukkan bahwa Motivasi berpengaruh positif terhadap

Kinerja Pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma

Universitas Warmadewa Denpasar, apabila kesesuaian Motivasi

meningkat maka Kinerja akan mengalami peningkatan sebesar 0,357.

4. Hasil Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara serempak (simultan)

seluruh variabel bebas (variabel Kepemimpinan, variabel Motivasi) memiliki

pengaruh terhadap variabel terikat (Kinerja). Tabel 12 menunjukkan hasil

perhitungan uji F dengan menggunakan SPSS 21.


87

Tabel 12
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 65.030 2 32.515 62.529 .000b
1 Residual 67.600 130 .520
Total 132.630 132
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Motivasi , Kepemimpinan
Sumber: lampiran 6

Adapun langkah-langkah pengujian pengaruh Kepemimpinan yaitu variabel

Kepemimpinan (X1), variabel Motivasi (X2), terhadap Kinerja (Y) secara

serempak (uji F) adalah sebagai berikut.

1) Menentukan hipotesis

H0 : b1 = b2 = 0, variabel Kepemimpinan (X1), variabel Motivasi (X2) tidak

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja (Y) Pada Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar .

Ha : b1 ≠b2 ≠0, variabel Kepemimpinan (X1), variabel Motivasi (X2),

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja (Y) Pada Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar .

2) Nilai Ftabel sebesar F (n-k-1) (0,05 ; 2 ;130) = 3,07

3) Statistik Uji

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program Statistical Package

for Social Science (SPSS) version21,0 for windows, pada tabel ANOVA

diketahui Fhitung sebesar 62,529 (lampiran 6).

4) Kriteria pengambilan keputusan :


88

Jika F-hitung> F-tabel, atau nilai Fsig < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima

Jika F-hitung ≤ F-tabel, atau nilai Fsig > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak

Gambar 6

Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho Dengan Uji F

f(F)

Daerah Daerah Penolakan H0


Penerimaan H0

0 3,07 62,529

Sumber :Data diolah, 2020

5) Kesimpulan

Berdasarkan Gambar 6 di atas, diketahui Fhitung (62,529) > Ftabel (3,07)

dengan nilai signifikansi F adalah 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak. Hal ini

berarti bahwa variabel Kepemimpinan (X1), variabel Motivasi (X2), secara

simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja (Y) Pada Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar.


89

5. Hasil Uji t

Uji parsial (uji t) digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing

variabel bebas (variabel Kepemimpinan, variabel Motivasi) terhadap variabel

terikat (Kinerja ). Tabel 13 menunjukkan hasil perhitungan uji t dengan

menggunakan SPSS 21.

Tabel 13 Hasil Uji t

Unstandardized
Variabel t hitung Sig.
Coefficients Beta
Kepemimpinan 0,562 6,582 0,000
Motivasi 0,357 4,130 0,000

Sumber: Lampiran 6

1. Pengaruh variabel Kepemimpinan (X1) terhadap Kinerja

Untuk menguji H0 diterima atau ditolak digunakan langkah-langkah

sebagai berikut.

1) Perumusan hipotesis

H0 : b1 = 0, artinya variabel Kepemimpinan secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pada Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa Denpasar

Ha : b1 ≠ 0, artinya variabel Kepemimpinan secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pada Unitas


90

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa Denpasar

2) Menentukan taraf nyata (α) = 5% = 0,05 dan dF = (n-k-1) =130, sehingga

diperoleh nilai ttabel = (0,05 ; 130) = 1,978

3) Menentukan besarnya t-hitung

Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS diketahui nilai thitung

sebesar 6,582 (lampiran 6)

4) Kriteria Pengujian/pengambilan keputusan

Jika t-hitung> t-tabel atau nilai tsig < 0,05 maka H0 ditolak

Jika t-hitung ≤ t-tabel atau nilai tsig > 0,05 maka H0 diterima

Dengan pengujian dua sisi, hal ini dapat digambarkan dengan kurva

distribusi t sebagai berikut

Gambar 7

Daerah pengujian Penolakan dan Penerimaan H0 dengan Uji t

pada Variabel Kepemimpinan (X1)

H0 Ditolak H0 Ditolak

H0 diterima

(-1,978) 0 (1.978) (6,582)

Sumber : Data diolah, 2020


91

5) Kesimpulan

Berdasarkan Gambar 7 di atas dapat dijelaskan bahwa thitung (6,582) >

ttabel (1,978) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga H 0

ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel Kepemimpinan

berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja . Koefisien regresi β1

(variabel Kepemimpinan) sebesar 0,562, menunjukkan bahwa

meningkatnya Kepemimpinan maka akan meningkatkan Kinerja Pada

Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa Denpasar .

2. Pengaruh variabel Motivasi (X2) terhadap Kinerja

Untuk menguji H0 diterima atau ditolak digunakan langkah-langkah

sebagai berikut.

1) Perumusan hipotesis

H0 : b2 = 0, artinya variabel Motivasi secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pada Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa Denpasar

Ha : b2 ≠ 0, artinya variabel Motivasi secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pada Unitas


92

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa Denpasar

2) Menentukan taraf nyata (α) = 5% = 0,05 dan dF = (n-k-1) = 130 sehingga

diperoleh nilai ttabel = (0,05 ;103) = 1,978

3) Menentukan besarnya t-hitung

Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS diketahui nilai thitung

sebesar 4,130 (lampiran 6)

4) Kriteria Pengujian/pengambilan keputusan

Jika t-hitung> t-tabel atau nilai tsig < 0,05 maka H0 ditolak

Jika t-hitung ≤ t-tabel atau nilai tsig > 0,05 maka H0 diterima

Dengan pengujian dua sisi, hal ini dapat digambarkan dengan kurva

distribusi t sebagai berikut

Gambar 8

Daerah pengujian Penolakan dan Penerimaan H0 dengan Uji t

pada Variabel Motivasi (X2)

H0 Ditolak
H0 Ditolak

H0 diterima

(-1,978) 0 (1,978) (4,130)

Sumber : Data diolah, 2020


93

5) Kesimpulan

Berdasarkan Gambar 8 di atas dapat dijelaskan bahwa thitung (4,130) >

ttabel (1,978) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga H0

ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel Motivasi

berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja . Koefisien regresi β2

(variabel Motivasi) sebesar 0,357 , menunjukkan bahwa meningkatnya

Motivasi maka akan meningkatkan Kinerja Pada Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar .

C. Pembahasan.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka dapat dibuat pembahasan

sebagai berikut ini :

1) Persamaan regresi linear berganda yang didapatkan adalah Y = 0,167+

0,562 X1 + 0,357 X2, Berdasarkan uji F ( secara Simultan ) dengan nilai

signifikansi F adalah 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti

bahwa variabel kepemimpinan (X1), variabel Motivasi (X2), variabel

secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja (Y) Pada

Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar, Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Dwi Wahyu Wijayanti (2017), Lydia Gomes, dkk (2017),

Muhammad Chaerul Rizky (2018), M Made Sadhana dan Desak Ketut


94

Sintaasih (2017), Fitri Harjanti (2019) yang menyatakan kepemimpinan

dan motivasi secara bersama- sama berpengaruh terhadap kinerja

2) Pengaruh kepemimpinan terhadap Kinerja diperoleh tingkat signifikansi

0,000 < 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa

variabel kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja.

Koefisien regresi β1 (variabel kepemimpinan) sebesar 0,562,

menunjukkan bahwa meningkatnya kepemimpinan maka akan

meningkatkan nilai Kinerja Pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu

Dharma Universitas Warmadewa Denpasar. Dalam sebuah organisasi,

pemimpin sangatlah dibutuhkan untuk mengembangkan visi dan

memotivasi para karyawan organisasi agar mencapai visi atau tujuan dan

meningkatkan kinerja, Hal tersebut merupakan faktor manusia dimana

saling mengikat satu sama lain untuk membentuk sebuah kelompok dan

untuk meningkatkan kinerja serta mengarahkan pada tujuan yang sama.

Seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk

mengelola bawahannya, karena seorang pemimpin akan sangat

mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya Hasil

penelitian ini sesuai dengan Wahyu Wijayanti (2017), I Made Sadhana

dan Desak Ketut Sintaasih (2017), Rokhmaloka Habsoro Abdilah (2016)

yang memiliki hasil bahwa kepemimpinan berpengaruh positif

signifikan terhadap Kinerja


95

3) Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja diperoleh tingkat signifikansi

0,000 < 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa

variabel Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja.

Koefisien regresi β2 (variabel Motivasi) sebesar 0,357, menunjukkan

bahwa meningkatnya Motivasi maka akan meningkatkan Kinerja Pada

Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar. Motivasi adalah kunci dari organisasi yang sukses untuk

menjaga kelangsungan pekerjaan dalam organisasi dengan cara dan

bantuan yang kuat untuk bertahan hidup. Motivasi adalah memberikan

bimbingan yang tepat atau arahan, sumber daya dan imbalan agar mereka

terinspirasi dan tertarik untuk bekerja dengan cara yang anda inginkan.

Tingkat motivasi seorang individu atau tim diberikan dalam tugas atau

pekerjaan mereka yang dapat mempengaruhi semua aspek kinerja

organisasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan Sofiyah Eka Alfiyah

(2016), Lydia Gomes, dkk (2017), Muhammad Chaerul Rizky (2018),

Fitri Harjanti (2019).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi terhadap Kinerja.


BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka didapat simpulan

hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Kepemimpinan, Motivasi, berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

Kinerja Pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa Denpasar

2. kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap

Kinerja Pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas

Warmadewa Denpasar .

3. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Kinerja

Pada Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar .

B. Saran-saran

Dalam usaha meningkatkan Kinerja maka disarankan Pada Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar

sebagai berikut :

1. Dalam upaya untuk memperhatikan kepemimpinan perusahaan harus

memperhatikan kepemimpinan, dimana kepemimpinan adalah kemampuan

seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dalam hal ini bawahannya

sedemikian rupa sehingga orang itu mau melakukan kehendak pimpinan


meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenangi. Selain itu

kepemimpinan juga merupakan kemampuan seorang manajer atau pemimpin

untuk memberikan dorongan kepada bawahan agar bekerja dengan penuh

keyakinan dan semangat. Dalam sebuah organisasi, pemimpin sangatlah

dibutuhkan untuk mengembangkan visi dan memotivasi para karyawan

organisasi agar mencapai visi atau tujuan dan meningkatkan kinerja. dengan

meningkatnya kepemimpinan maka dapat meningkatkan Kinerja pun akan

mengalami peningkatan,

2. Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa

Denpasar perlu lebih memperhatikan Motivasi Pada Unitas Pasemetonan

Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar, dengan

meningkatkan Motivasi, maka Kinerja pun akan meningkat. motivasi adalah

proses membangkitkan perilaku, mempertahankan kemajuan perilaku, dan

menyalurkan perilaku tindakan yang spesifik. Dengan demikian, motif

(kebutuhan, keinginan) mendorong karyawan untuk bertindak agardapat

meningkatkan kinerjanya.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan mampu menambah variabel- variabel

yang dapat mempengaruhi Kinerja, mampu untuk menambahkan satu atau

dua variabel intervening, serta mampu untuk memperluas ruang lingkup

penelitian yang tidak hanya terbatas pada pelanggan Pada Unitas

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa Denpasar,

atau dapat juga mengganti lokasi penelitian yang tidak hanya terfokus pada
suatu lokasi penelitian, sehingga memberikan suatu pandangan yang lebih

dan mampu diimplementasikan secara umum.


DAFTAR PUSTAKA

Afandi,P. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia, Riau : Zanafa Publishing

Amin,W.T. 2019. Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta

Danang, Setya R. 2016. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja


Pegawai : Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) Daerah Istimewa
Yogyakarta

Dwi, Wahyu Wijayanti. 2017. Pengaruh Kepemimpinan dan MOtivasi Kerja


terhadap Kinerja Karyawan : PT. Daya Anugrah Semesta Semarang

Dwi,Priyatno. 2016. Mandiri belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji Statistik).
Yogyakarta : MediaKom.

Donni, Juni Priansa. 2016. Perencanaan dan pengembangan SDM. Penerbit : Alfabeta
Bandung.

Fitri Harjanti, (2019), Pengaruh Motivasi, Kecerdasan Emosional, dan Loyalitas


Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Hasna Mart Group Ponorogo, Skripsi,
Dipublikasikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Ghozali, Imam.2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program INM SPSS 23


(Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Universitas Diponegoro.

I Made Sadhana dan Desak Ketut Sintaasih, 2017 Pengaruh Kepemimpinan Dan
Kompensasi Finansial Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan
Ubud Aura Accomodation Di Ubud, Gianyar, Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan

Ketut,I Sudarsana. 2016. Peningkatan mutu pendidikan luar sekolah dalam upaya
pembangunan sumber daya manusia. Jurnal Penjaminan Mutu, 1-14
Laporan Realisasi Program Kerja PMHD Universitas Warmadewa (2019)

Lydia Gomes, dkk, (2017), Pengaruh Motivasi Kerja dan Loyalitas Karyawan
Terhadap Kinerja Karyawan di CV. Hartono Flash Surabaya, Jurnal
Mahasiswa Manajemen Bisnis, Universitas Kristen Petra, Vol. 5, No 3.

Muhammad Chaerul Rizky, (2018), Pengaruh Loyalitas Pegawai, Motivasi Intrinsik,


Kepribadian Ekstrovet Terhadap Kinerja Pegawai Universitas Pembangunan
Panca Budi Medan, Jurnal Manajemen Tools, Universitas Pembangunan
Panca Budi, Vol. 9, No 1.
Richardianto,Agus. 2018. Pengaruh gaya kepemimpinan , Komunikasi dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Karyawan, Jurnal Ekonomi Universitas Semarang.
Rokhmaloka,Habsoro Abdilah. 2016. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (studi pada pegawai Badan
Kesbangpol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah)

Sofiyah Eka Alfiyah, (2016), Pengaruh Motivasi Kerja, Loyalitas, dan Kualitas
Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Varia Usaha Gresik, Jurnal
Bisnis dan Manajemen, Universitas Negeri Surabaya, Vol. 8, No.2.

Sugiyono,2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta, CV.

Widodo, Suparno, 2019. Manjemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR

https://www.pmhdwarmadewa.com
LAMPIRAN 1 KUESIONER

KUESIONER PENELITIAN
(Pengantar)

Kepada yang terhormat :


Bapak/Ibu/Saudara/i
Pasemetonan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Warmadewa
di tempat.

Dengan hormat, Bersama ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : I Nyoman Agus Adi Prawira
NPM : 1632121492
Jurusan/Konsentrasi : Manajemen/SDM
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa
Saat ini sedang mengumpulkan pendapat karyawan mengenai lingkungan kerja.
Untuk maksud tersebut, saya mohon kepada Bapak/Ibu/Saudara/I berkenan untuk
mengisi kuesioner ini dengan lengkap, jujur, dan tanpa dipengaruhi oleh pihak
lain. Kuesioner ini dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan ilmiah dan data
diolah secara agregat. Oleh karena itu dan saya berjanji dan berkomitmen untuk
menjaga kerahasian dari kuesioner ini.
Atas kerjasama, bantuan dan perhatian serta waktu luang yang
Bapak/Ibu/Saudara/I berikan, saya ucapkan terimakasi.

Hormat Saya

(I Nyoman Agus Adi Prawira)


DAFTAR PERTANYAAN

(Kuesioner)

I. IDENTITAS RESPONDEN
Isilah data dibawah ini dengan benar tentang identitas Bapak/Ibu/Saudara/I pada
kolom kecil dengan cara memberikan tanda (√) pada salah satu pilihan yang
tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
1. Umur :
2. Jenis kelamin :
3. Pendidikan terakhir :
4. Masa kerja :
II. Bacalah pernyataan berikut dengan seksama, kemudian memberi tanggapan yang
sesuai dengan memberi tanda (√) pada kolom jawaban yang telah disediakan.
Adapun makna tanda tersebut adalah sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju (5)
S = Setuju (4)
CS = Cukup setuju (3)
TS = Tidak Setuju (2)
STS = Sangat tidak Setuju (1)

Contoh pengisian :

No BUTIR STS TS CS S SS
PERNYATAAN (1) (2) (3) (4) (5)

1 Saya lebih mudah √


meningkatkan karir
setelah mengikut
pelatihan diklat
A. Kuesioner Kinerja

No Pernyataan STS TS CS S SS

(1) (2) (3) (4) (5)


1 Saya mampu menyelesaikan setiap
pekerjaan dengan baik.

2 Saya mampu menyelesaikan jumlah


target kerja yang diberikan.

3 Saya merasa mampu menyelesaikan


pekerjaan dengan tepat waktu..

4 Saya berusaha semaksimal mungkin


menyelesaikan tugas yang dibebankan
oleh organisasi.
5 Saya dalam melaksanakan tugas dan
fungsi kerja dengan penuh tanggung
jawab.
6 Saya membina hubungan dengan
setiap anggota dalam membina
hubungan dengan instansi serta
tanggung jawab dan loyalitas anggota
terhadap organisasi.

B. Kuesioner Kepemimpinan
No Pernyataan STS TS CS S SS

(1) (2) (3) (4) (5)


1 Saya mengagumi, menghormati dan
percaya terhadap pemimpin saya.

2 Pemimpin saya mampu


membangkitkan semangat kerja tim,
antusiasme, dan optimisme diantara
rekan kerja dan bawahannya.

3 Pemimpin saya mampu mendukung


dan mendorong bawahannya untuk
menanyakan asumsi, dan
memunculkan ide baru.
4 Pemimpin saya mampu membuka
kesempatan anggota untuk berprestasi
dan berkembang.

C. Kuesioner Motivasi

No Pernyataan STS TS CS S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Saya mampu menciptakan hubungan

kerja yang akrab, penuh kekeluargaan,

dan saling mendukung antara anggota.


2 Saya merasa aman dan produktif dalam

bekerja sehari-hari.
3 Saya merasa peluang bagi

pengembangan potensi diri akan

menjadi motivasi yang kuat bagi

anggota untuk bekerja.


4 Saya merasa setiap hasil kerja yang

dilaksanakan layak dapat pengakuan

dan penghargaan.
5 Saya berani mengambil resiko yang

diperhitungkan untuk mencapai

sasaran yang telah ditentukan.


LAMPIRAN 2 TABULASI
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y
1 3 4 3 3 3.25 3 4 4 5 3 3.80 3 3 2 2 3 3 2.67
2 5 5 4 5 4.75 3 4 4 4 3 3.60 4 4 4 4 3 4 3.83
3 2 3 3 2 2.50 5 5 5 4 5 4.80 2 3 3 2 2 2 2.33
4 2 2 2 2 2.00 3 3 3 4 3 3.20 3 3 2 2 3 3 2.67
5 2 3 3 2 2.50 2 3 3 3 3 2.00 1 1 1 1 2 1 1.17
6 2 3 3 3 2.75 3 4 4 4 3 3.60 3 3 3 3 3 2 2.83
7 5 4 5 4 4.50 4 5 5 5 4 4.60 4 3 3 2 3 3 3.00
8 3 3 3 3 3.00 3 4 4 5 3 3.80 3 3 3 2 3 3 2.83
9 5 5 4 5 4.75 3 4 4 4 3 3.60 4 4 4 4 3 4 3.83
10 2 3 3 2 2.50 5 5 5 4 5 4.80 2 2 2 2 2 2 2.00
11 2 2 2 2 2.00 3 3 3 4 3 3.20 3 3 3 3 3 3 3.00
12 2 3 3 2 2.50 2 3 3 3 3 2.00 1 1 1 1 2 1 1.17
13 2 3 3 3 2.75 3 4 4 4 3 3.60 3 2 2 2 3 2 2.33
14 5 4 5 4 4.50 4 5 5 5 4 4.60 4 3 3 3 3 3 3.17
15 3 3 3 3 3.00 3 5 5 5 3 4.20 3 3 3 3 3 3 3.00
16 3 4 4 3 3.50 4 3 3 5 4 3.80 3 3 3 3 3 3 3.00
17 4 4 4 4 4.00 3 5 5 3 3 3.80 5 5 5 5 5 5 5.00
18 5 5 5 4 4.75 3 4 4 3 3 3.40 4 3 3 3 4 3 3.33
19 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 3 4 4 4 3 3 3.50
20 2 1 1 1 1.25 2 1 1 1 1 1.20 1 1 1 1 1 1 1.00
21 4 4 5 4 4.25 3 5 5 4 3 4.00 5 4 4 4 5 4 4.33
22 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 4 5 5 5 4 5 4.67
23 4 3 3 4 3.50 3 4 4 4 3 3.60 3 3 3 3 3 3 3.00
24 4 3 3 4 3.50 3 5 5 3 3 3.80 3 4 4 4 3 4 3.67
25 3 3 3 3 3.00 5 5 3 5 5 5.00 5 5 5 5 5 5 5.00
26 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 5 4 4 4 5 4 4.33
27 4 5 5 4 4.50 4 4 4 4 4 4.00 4 3 3 3 4 3 3.33
28 3 4 3 3 3.25 3 4 4 3 3 3.40 4 3 3 3 4 3 3.33
29 4 4 3 4 3.75 3 3 3 3 3 3.00 4 4 4 4 4 4 4.00
30 2 3 3 2 2.50 3 3 3 3 3 3.00 2 1 1 1 2 1 1.33
31 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3 3.00
32 1 2 1 1 1.25 1 2 2 2 2 1.80 2 1 1 1 2 1 1.33
33 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3 3.00
34 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3 3.00
35 2 1 1 2 1.50 2 1 1 2 2 1.60 2 2 2 2 2 2 2.00
36 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4.00 5 5 5 5 5 5 5.00
37 5 3 3 5 4.00 5 5 5 5 5 5.00 5 4 4 4 4 4 4.17
38 4 3 3 4 3.50 3 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3 3.00
39 3 3 3 3 3.00 3 4 3 3 3 3.20 4 4 4 4 4 4 4.00
40 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 3 3 3 3 3 3 3.00
41 4 3 3 4 3.50 3 4 3 3 3 3.20 4 4 4 4 4 4 4.00
42 4 4 4 4 4.00 3 3 3 3 3 3.00 4 4 4 4 4 4 4.00
43 3 3 3 3 3.00 3 4 4 3 3 3.40 3 3 3 3 3 3 3.00
44 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00
45 3 3 3 3 3.00 3 4 3 3 3 3.20 3 3 3 3 3 3 3.00
46 3 4 4 3 3.50 4 3 3 4 4 3.60 3 3 3 3 3 3 3.00
47 2 1 1 2 1.50 2 1 1 2 2 1.60 2 2 2 2 2 2 2.00
48 4 4 4 4 4.00 3 4 4 3 3 3.40 5 4 4 4 4 4 4.17
49 4 3 3 4 3.50 3 4 3 3 3 3.20 3 3 3 3 3 3 3.00
50 5 3 3 5 4.00 3 5 3 3 3 3.40 5 4 4 4 4 4 4.17
51 2 1 1 2 1.50 2 1 1 2 2 1.60 2 2 2 2 2 2 2.00
52 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 4 4 4 4 4 4 4.00
53 3 3 3 3 3.00 3 4 4 5 3 3.80 3 3 3 3 3 3 3.00
54 5 5 4 5 4.75 3 4 4 4 3 3.60 4 4 4 4 3 4 3.83
55 2 3 3 2 2.50 5 5 5 4 5 4.80 2 3 3 3 2 2 2.50
56 2 2 2 2 2.00 3 3 3 4 3 3.20 3 3 3 3 3 3 3.00
57 2 3 3 2 2.50 2 3 3 3 3 2.00 1 1 1 1 2 1 1.17
58 2 3 3 3 2.75 3 4 4 4 3 3.60 3 3 3 3 3 2 2.83
59 5 4 5 4 4.50 4 5 5 5 4 4.60 4 3 3 3 3 3 3.17
60 3 3 3 3 3.00 3 4 4 5 3 3.80 3 3 3 3 3 3 3.00
61 5 5 4 5 4.75 3 4 4 4 3 3.60 4 4 4 4 3 4 3.83
62 2 4 3 2 2.75 5 5 5 4 5 4.80 2 2 2 2 2 2 2.00
63 2 2 2 2 2.00 3 3 3 4 3 3.20 3 3 3 3 3 3 3.00
64 2 3 3 2 2.50 2 3 3 3 3 2.00 1 1 2 2 2 1 1.50
65 2 3 3 3 2.75 3 4 4 4 3 3.60 3 2 2 2 3 2 2.33
66 5 4 5 4 4.50 4 5 5 5 4 4.60 4 3 3 3 3 3 3.17
67 2 2 2 2 2.00 3 3 3 4 3 3.20 3 3 3 3 3 3 3.00
68 2 3 3 2 2.50 2 3 3 3 3 2.00 1 1 1 1 2 1 1.17
69 2 3 3 3 2.75 3 4 4 4 3 3.60 3 2 2 2 3 2 2.33
70 5 4 5 4 4.50 4 5 5 5 4 4.60 4 3 3 3 3 3 3.17
71 3 3 3 3 3.00 3 5 5 5 3 4.20 3 3 3 3 3 3 3.00
72 3 4 4 3 3.50 4 3 3 5 4 3.80 3 3 3 3 3 3 3.00
73 4 4 4 4 4.00 3 5 5 3 3 3.80 5 5 5 5 5 5 5.00
74 5 5 5 4 4.75 3 4 4 3 3 3.40 4 3 3 3 4 3 3.33
75 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 3 4 4 4 3 3 3.50
76 2 1 1 1 1.25 2 1 1 1 1 1.20 1 1 1 1 1 1 1.00
77 4 4 5 4 4.25 3 5 5 4 3 4.00 5 4 4 4 5 4 4.33
78 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 4 5 5 5 4 5 4.67
79 4 3 3 4 3.50 3 4 4 4 3 3.60 3 3 3 3 3 3 3.00
80 4 3 3 4 3.50 3 5 5 3 3 3.80 3 4 4 4 3 4 3.67
81 3 3 3 3 3.00 5 5 3 5 5 5.00 5 5 5 5 5 5 5.00
82 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 5 4 4 4 5 4 4.33
83 4 5 5 4 4.50 4 4 4 4 4 4.00 4 3 3 3 4 3 3.33
84 3 4 3 3 3.25 3 4 4 3 3 3.40 4 3 3 3 4 3 3.33
85 4 4 3 4 3.75 3 3 3 3 3 3.00 4 4 4 4 4 4 4.00
86 2 3 3 2 2.50 3 3 3 3 3 3.00 2 1 1 1 2 1 1.33
87 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3 3.00
88 1 2 1 1 1.25 1 2 2 2 2 1.80 2 1 1 1 2 1 1.33
89 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3 3.00
90 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3 3.00
91 2 1 1 2 1.50 2 1 1 2 2 1.60 2 2 2 2 2 2 2.00
92 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4.00 5 5 5 5 5 5 5.00
93 5 3 3 5 4.00 5 5 5 5 5 5.00 5 4 4 4 4 4 4.17
94 4 3 3 4 3.50 3 3 3 2 3 2.80 3 3 3 3 3 3 3.00
95 3 3 3 3 3.00 3 4 3 3 3 3.20 4 4 4 4 4 4 4.00
96 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 3 3 3 3 3 3 3.00
97 4 3 3 4 3.50 3 4 3 3 3 3.20 4 4 4 4 4 4 4.00
98 4 4 4 4 4.00 3 3 3 3 3 3.00 4 4 4 4 4 4 4.00
99 3 3 3 3 3.00 3 4 4 3 3 3.40 3 3 3 3 3 3 3.00
100 3 3 3 3 3.00 3 5 5 5 3 4.20 4 3 3 3 3 3 3.17
101 3 5 4 3 3.75 4 3 3 5 4 3.80 4 3 3 3 3 3 3.17
102 4 5 4 4 4.25 3 5 5 3 3 3.80 5 5 5 5 5 5 5.00
103 5 5 5 4 4.75 3 4 4 3 3 3.40 5 3 3 3 4 3 3.50
104 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 4 4 4 4 3 3 3.67
105 2 2 1 1 1.50 2 1 1 1 1 1.20 1 1 1 1 1 1 1.00
106 4 4 5 4 4.25 3 5 5 4 3 4.00 5 4 4 4 5 4 4.33
107 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 4 5 5 5 4 5 4.67
108 4 3 3 4 3.50 3 4 4 4 3 3.60 3 3 3 3 3 3 3.00
109 4 3 3 4 3.50 3 5 5 3 3 3.80 3 4 4 4 3 4 3.67
110 3 3 3 3 3.00 5 5 3 5 5 5.00 5 5 5 5 5 5 5.00
111 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 5 4 4 4 5 4 4.33
112 4 5 5 4 4.50 4 4 4 4 4 4.00 4 3 3 3 4 3 3.33
113 3 4 3 3 3.25 3 4 4 3 3 3.40 4 3 3 3 4 3 3.33
114 4 4 3 4 3.75 3 3 3 3 3 3.00 4 4 4 4 4 4 4.00
115 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 4 3 3 3 3 3 3.17
116 4 4 3 4 3.75 3 5 5 3 3 3.80 4 3 3 3 3 3 3.17
117 3 4 3 3 3.25 2 2 2 2 2 2.00 2 2 2 2 2 2 2.00
118 3 4 4 3 3.50 3 4 4 5 3 3.80 4 4 4 4 4 4 4.00
119 4 5 4 4 4.25 3 3 1 3 3 2.60 4 4 4 4 3 4 3.83
120 2 3 3 2 2.50 2 1 1 1 2 1.40 2 1 2 2 1 1 1.50
121 2 3 4 3 3.00 3 3 2 1 3 2.40 4 3 3 3 3 3 3.17
122 2 5 3 2 3.00 2 2 2 2 2 2.00 1 1 2 2 2 1 1.50
123 3 4 3 3 3.25 3 4 4 3 3 3.40 3 2 2 2 3 2 2.33
124 2 4 2 2 2.00 4 4 4 5 4 4.20 5 4 4 4 4 4 4.17
125 3 5 3 3 3.50 3 4 4 3 3 3.40 4 3 3 3 3 3 3.17
126 2 3 4 3 3.00 3 3 2 3 3 2.80 4 3 3 3 3 3 3.17
127 3 5 4 3 3.75 4 3 3 3 4 3.40 4 3 3 3 3 3 3.17
128 4 5 4 4 4.25 3 4 3 3 3 3.20 5 4 4 4 4 4 4.17
129 4 5 5 4 4.50 3 3 2 2 3 2.60 5 4 4 4 4 4 4.17
130 4 3 3 4 3.50 3 3 3 3 3 3.00 4 3 3 3 3 3 3.17
131 2 1 1 2 1.50 2 1 1 1 1 1.20 2 2 2 2 2 2 2.00
132 4 5 5 4 4.50 3 3 3 2 3 2.80 5 4 4 4 5 4 4.33
133 4 3 3 4 3.50 3 4 4 3 3 3.40 4 5 5 5 4 5 4.67
JUMLAH 440 447 428 436 437.25 414 489 469 451 417 445.2 456 420 421 418 433 413 426.83
RATA-RATA 3.31 3.36 3.22 3.28 3.29 3.11 3.68 3.53 3.39 3.14 3.35 3.43 3.16 3.17 3.14 3.26 3.11 3.2093
LAMPIRAN 3 UJI VALIDITAS
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 Kepemimpinan
Pearson Correlation 1 .560** .650** .933** .896**
X1.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133
Pearson Correlation .560** 1 .833** .568** .834**
X1.2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133
Pearson Correlation .650** .833** 1 .644** .889**
X1.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133
Pearson Correlation .933** .568** .644** 1 .895**
X1.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133
Pearson Correlation .896** .834** .889** .895** 1
Kepemimpinan Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Motivasi
Pearson Correlation 1 .635** .528** .669** .928** .863**
X2.1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133 133
Pearson Correlation .635** 1 .911** .662** .672** .896**
X2.2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133 133
Pearson Correlation .528** .911** 1 .636** .568** .830**
X2.3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133 133
Pearson Correlation .669** .662** .636** 1 .716** .831**
X2.4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133 133
Pearson Correlation .928** .672** .568** .716** 1 .847**
X2.5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133 133
Pearson Correlation .863** .896** .830** .831** .847** 1
Motivasi Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133 133
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Kinerja
Pearson
1 .840** .825** .823** .901** .857** .915**
Correlation
Y1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133 133 133
Pearson ** ** ** ** **
.840 1 .983 .973 .835 .978 .979**
Correlation
Y2
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133 133 133
Pearson
.825** .983** 1 .990** .824** .962** .975**
Correlation
Y3
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133 133 133
Pearson
.823** .973** .990** 1 .826** .957** .972**
Correlation
Y4
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133 133 133
Pearson
.901** .835** .824** .826** 1 .856** .912**
Correlation
Y5
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133 133 133
Pearson
.857** .978** .962** .957** .856** 1 .979**
Correlation
Y6
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133 133 133
Pearson
.915** .979** .975** .972** .912** .979** 1
Kinerj Correlation
a Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 133 133 133 133 133 133 133
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
LAMPIRAN 4 UJI RELIABILITAS
X1

Case Processing Summary


N %
Valid 133 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 133 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.902 4

X2
Case Processing Summary
N %
Valid 133 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 133 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.911 5
Y
Case Processing Summary
N %
Valid 133 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 133 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.981 6
LAMPIRAN 5 DESKRIPTIF
Statistics
N Mean Minimum Maximum Sum
Valid
X1.1 133 3.31 1 5 440
X1.2 133 3.36 1 5 447
X1.3 133 3.22 1 5 428
X1.4 133 3.28 1 5 436
Kepemimpinan 133 3.2876 1.25 4.75 437.25
X2.1 133 3.11 1 5 414
X2.2 133 3.68 1 5 489
X2.3 133 3.53 1 5 469
X2.4 133 3.39 1 5 451
X2.5 133 3.14 1 5 417
Motivasi 133 3.3474 1.20 5.00 445.20
Y1 133 3.43 1 5 456
Y2 133 3.16 1 5 420
Y3 133 3.17 1 5 421
Y4 133 3.14 1 5 418
Y5 133 3.26 1 5 433
Y6 133 3.11 1 5 413
Kinerja 133 3.2093 1.00 5.00 426.84

X1.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 2 1.5 1.5 1.5
2 34 25.6 25.6 27.1
3 33 24.8 24.8 51.9
Valid 4 49 36.8 36.8 88.7
5 15 11.3 11.3 100.0
Total 133 100.0 100.0

X1.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 7 5.3 5.3 5.3
2 8 6.0 6.0 11.3
3 67 50.4 50.4 61.7
Valid 4 32 24.1 24.1 85.7
5 19 14.3 14.3 100.0
Total 133 100.0 100.0

X1.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 10 7.5 7.5 7.5
2 6 4.5 4.5 12.0
3 78 58.6 58.6 70.7
Valid 4 23 17.3 17.3 88.0
5 16 12.0 12.0 100.0
Total 133 100.0 100.0

X1.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 5 3.8 3.8 3.8
2 24 18.0 18.0 21.8
3 40 30.1 30.1 51.9
Valid 4 57 42.9 42.9 94.7
5 7 5.3 5.3 100.0
Total 133 100.0 100.0

X2.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 2 1.5 1.5 1.5
2 16 12.0 12.0 13.5
3 89 66.9 66.9 80.5
Valid 4 17 12.8 12.8 93.2
5 9 6.8 6.8 100.0
Total 133 100.0 100.0

X2.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 9 6.8 6.8 6.8
2 4 3.0 3.0 9.8
3 36 27.1 27.1 36.8
Valid 4 56 42.1 42.1 78.9
5 28 21.1 21.1 100.0
Total 133 100.0 100.0

X2.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 10 7.5 7.5 7.5
2 7 5.3 5.3 12.8
3 43 32.3 32.3 45.1
Valid 4 49 36.8 36.8 82.0
5 24 18.0 18.0 100.0
Total 133 100.0 100.0

X2.4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 6 4.5 4.5 4.5
2 11 8.3 8.3 12.8
3 63 47.4 47.4 60.2
Valid 4 31 23.3 23.3 83.5
5 22 16.5 16.5 100.0
Total 133 100.0 100.0

X2.5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 4 3.0 3.0 3.0
2 9 6.8 6.8 9.8
3 94 70.7 70.7 80.5
Valid 4 17 12.8 12.8 93.2
5 9 6.8 6.8 100.0
Total 133 100.0 100.0

Y1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 9 6.8 6.8 6.8
2 15 11.3 11.3 18.0
3 42 31.6 31.6 49.6
Valid 4 44 33.1 33.1 82.7
5 23 17.3 17.3 100.0
Total 133 100.0 100.0

Y2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 14 10.5 10.5 10.5
2 12 9.0 9.0 19.5
3 58 43.6 43.6 63.2
4 37 27.8 27.8 91.0
5 12 9.0 9.0 100.0
Total 133 100.0 100.0

Y3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 11 8.3 8.3 8.3
2 17 12.8 12.8 21.1
3 56 42.1 42.1 63.2
Valid 4 37 27.8 27.8 91.0
5 12 9.0 9.0 100.0
Total 133 100.0 100.0

Y4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 11 8.3 8.3 8.3
2 20 15.0 15.0 23.3
3 53 39.8 39.8 63.2
Valid 4 37 27.8 27.8 91.0
5 12 9.0 9.0 100.0
Total 133 100.0 100.0

Y5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 4 3.0 3.0 3.0
2 20 15.0 15.0 18.0
3 62 46.6 46.6 64.7
Valid 4 32 24.1 24.1 88.7
5 15 11.3 11.3 100.0
Total 133 100.0 100.0

Y6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 14 10.5 10.5 10.5
2 16 12.0 12.0 22.6
3 57 42.9 42.9 65.4
4 34 25.6 25.6 91.0
5 12 9.0 9.0 100.0
Total 133 100.0 100.0
LAMPIRAN 6 REGRESI BERGANDA

Variables Entered/Removeda
Model Variables Variables Method
Entered Removed
Motivasi ,
1 . Enter
Kepemimpinanb
a. Dependent Variable: Kinerja
b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .700a .490 .482 .72111
a. Predictors: (Constant), Motivasi , Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Kinerja

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 65.030 2 32.515 62.529 .000b
1 Residual 67.600 130 .520
Total 132.630 132
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Motivasi , Kepemimpinan

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) .167 .282 .594 .554
1 Kepemimpinan .562 .085 .487 6.582 .000
Motivasi .357 .086 .306 4.130 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 1.2981 4.3376 3.2093 .70189 133
Std. Predicted Value -2.723 1.607 .000 1.000 133
Standard Error of Predicted
.063 .185 .102 .037 133
Value
Adjusted Predicted Value 1.3191 4.3756 3.2109 .70313 133
Residual -1.42498 1.38062 .00000 .71563 133
Std. Residual -1.976 1.915 .000 .992 133
Stud. Residual -2.031 1.972 -.001 1.006 133
Deleted Residual -1.50575 1.46535 -.00158 .73523 133
Stud. Deleted Residual -2.056 1.995 -.001 1.011 133
Mahal. Distance .012 7.667 1.985 2.201 133
Cook's Distance .000 .080 .009 .016 133
Centered Leverage Value .000 .058 .015 .017 133
a. Dependent Variable: Kinerja
LAMPIRAN 7 UJI ASUMSI KLASIK
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 133
a,b Mean .000
Normal Parameters
Std. Deviation .71562618
Absolute .059
Most Extreme Differences Positive .059
Negative -.050
Kolmogorov-Smirnov Z .675
Asymp. Sig. (2-tailed) .753
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

UJI
MULTIKOLENIARITAS
Variables Entered/Removeda
Model Variables Variables Method
Entered Removed
Motivasi ,
1 . Enter
Kepemimpinanb
a. Dependent Variable: Kinerja
b. All requested variables entered.

Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Kepemimpinan .715 1.399
1
Motivasi .715 1.399
a. Dependent Variable: Kinerja
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) Kepemimpinan Motivasi
1 2.938 1.000 .01 .01 .00
1 2 .033 9.400 .92 .46 .06
3 .029 10.034 .07 .53 .94
a. Dependent Variable: Kinerja

UJI HETEROSKEDASTISITAS

Anda mungkin juga menyukai