Anda di halaman 1dari 139

PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE DAN KEPEMIMPINAN

TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA


DEWANE GROUP GIANYAR

SAMPUL DEPAN (COVER)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
Nama : Dewa Ayu Sri Ratna Dewi
Nim : 2018.004.3526
Program Studi : Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS NGURAH RAI
DENPASAR
2022
PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE DAN KEPEMIMPINAN
TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA
DEWANE GROUP GIANYAR

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar


Sarjana Manajemen Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Ngurah Rai Denpasar

HALAMAN SAMPUL DALAM

Diajukan Oleh :
Nama : Dewa Ayu Sri Ratna Dewi
Nim : 2018.004.3526
Program Studi : Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS NGURAH RAI
DENPASAR
2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE DAN KEPEMIMPINAN


TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA
DEWANE GROUP GIANYAR

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar


Sarjana Manajemen Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Ngurah Rai Denpasar

Oleh:
Nama : Dewa Ayu Sri Ratna Dewi
NIM : 2018.004.3526
Program Studi : Manajemen

Disetujui pada tanggal : ……………


Pembimbing

I Gusti Putu Agung Widya Goca, S.E., M.M., CHRA.


NIK. 200 601 297

ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE DAN KEPEMIMPINAN
TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA
DEWANE GROUP GIANYAR

Dipersiapkan dan disusun oleh:


DEWA AYU SRI RATNA DEWI

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji


Pada tanggal : ……………

Susunan Tim Penguji

Ketua : I Gusti Putu Agung Widya Goca, S.E., M.M., CHRA. ....................

Anggota Penguji I : Dr. Putu Gede Denny Herlambang, S.T., M.M. ....................

Anggota Penguji II : Dr. Nyoman Andika Triadhi, S.E., M.Si.Ak. ....................

Skripsi Ini Telah Diterima Sebagai Persyaratan


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Program Studi Manajemen

Mengetahui

Dekan Ketua Program Studi


Manajemen

(Dr. Putu Gede Denny Herlambang, ST.,M.M.) (I Komang Sumerta,SE.,MM.,CMA)


NIK. 200 604 021 NIP. 200 601 294

iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : Dewa Ayu Sri Ratna Dewi
NIM : 2018.004.3526
Fakultas / Program Studi : Ekonomi dan Bisnis / Manajemen
Alamat lengkap : Lingk. Pekandelan, Abianbase, Gianyar
Alamat e-mail : dewaayuratna1905@gmail.com
No. Telepon/HP : +6281238955934
Menyatakan bahwa memang benar telah melakukan penelitian pada Dewane
Group Gianyar, dengan judul penelitian (Skripsi) : Pengaruh Quality of Work Life
dan Kepemimpinan terhadap Employee Engagement pada Dewane Group
Gianyar. Skripsi yang saya buat merupakan hasil karya sendiri dan bukan jiplakan
ataupun plagiat.
Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dan apabila di
kemudian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka saya siap dikenakan
sanksi, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Denpasar, ………………..
Yang membuat pernyataan,

Dewa Ayu Sri Ratna Dewi


NIM : 2018.004.3526

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini tepat pada waktunya, dalam usaha memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi guna memperoleh gelar Sarjana Manajemen Program Studi

Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ngurah Rai Denpasar.

Skripsi ini berjudul : “PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE DAN

KEPEMIMPINAN TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA DEWANE

GROUP GIANYAR”.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini tidak akan dapat

diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Ni Putu Tirka Widanti, S.S., M.M., M.Hum. selaku Rektor

Universitas Ngurah Rai Denpasar.

2. Bapak Dr. Putu Gede Denny Herlambang, S.T., M.M. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ngurah Rai Denpasar sekaligus

sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan saran-saran dan masukan

untuk perbaikan skripsi ini.

3. Bapak I Komang Sumerta, S.E., M.M., CMA. selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ngurah Rai Denpasar.

v
4. Bapak I Gusti Putu Agung Widya Goca, S.E., M.M., CHRA. selaku Dosen

Pembimbing yang telah banyak memberikan saran, petunjuk dan bimbingan

yang sangat berharga dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Nyoman Andika Triadhi, S.E., M.Si.Ak. selaku Dosen Penguji

yang telah memberikan saran-saran dan masukan untuk perbaikan skripsi

ini.

6. Bapak Dr. I Made Kartika, S.E., M.MA. CSCA. selaku Pembimbing

Akademik yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan

bimbingan selama penulis mengikuti pendidikan di bangku kuliah.

7. Bapak I Dewa Gede Satriawan Susila selaku Pemilik dari Dewane Group

Gianyar beserta staf yang telah banyak membantu penulis dalam

pengumpulan data guna menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis sehingga mampu

menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ngurah

Rai Denpasar.

9. Seluruh karyawan di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Ngurah Rai, yang telah banyak membantu dalam urusan administrasi selama

penulis mengikuti studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Ngurah Rai Denpasar.

10. Orang tua, dan keluarga tercinta yang telah mendukung baik moral maupun

material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

vi
11. Rekan-rekan mahasiswa dan sahabat-sahabat penulis lainnya yang tidak

dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan, bantuan dan

perhatiannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa berkenan

melimpahkan rahmat-Nya serta membalas budi baik Bapak/Ibu/Saudara sekalian.

Sebagai akhir kata, dengan penuh kerendahan hati penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya skripsi ini.

Akhirnya, skripsi ini penulis persembahkan kepada almamater tercinta, semoga

dapat bermanfaat.

Denpasar, ……………….

Dewa Ayu Sri Ratna


Dewi
NIM : 2018.004.3526

vii
Judul : Pengaruh Quality of Work Life dan Kepemimpinan terhadap
Employee Engagement pada Dewane Group Gianyar
Nama : Dewa Ayu Sri Ratna Dewi
e-mail : dewaayuratna1905@gmail.com

ABSTRAK

Employee engagement merupakan faktor penting yang harus diperhatikan


untuk menjaga kestabilan serta kesuksesan perusahaan. Fenomena yang terjadi
dewasa ini adalah banyaknya karyawan yang merasakan disengagement terhadap
perusahaan tempatnya bekerja. Hal tersebut ditunjukkan oleh banyaknya
karyawan khususnya perusahaan swasta yang mengajukan pengunduran diri
secara mandiri. Dewane Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
penjualan alat komputasi beserta pemeliharaannya, dimana untuk bertahan dalam
persingan saat ini diperlukan kinerja perusahaan yang baik, sehingga karyawan
yang engaged sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh quality of work life dan kepemimpinan terhadap employee engagement
pada Dewane Group. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan hasil
jawaban responden terhadap kuesioner sebagai data utama. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan Dewane Group yang berjumlah 33 orang.
Metode penentuan sampel yang digunakan adalah total sampling. Teknik analisis
data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan quality of work life dan kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap employee engagement baik secara parsial maupun
simultan. Hal tersebut berarti semakin baik quality of work life dan
kepemimpinan, maka tingkat employee engagement pada Dewane Group juga
akan semakin tinggi. Saran yang dapat diajukan adalah penelitian selanjutnya
sebaiknya dilengkapi dengan variabel lain diluar model penelitian, karena masih
terdapat 41,4% variabel lain yang dapat mempengaruhi employee engagement
pada Dewane Group seperti budaya organisasi, komitmen organisasi dan
kepuasan kerja.

Kata Kunci: Employee Engagement, Quality of Work Life, Kepemimpinan

viii
Title : Quality of Work Life and Leadership Effect on Employee
Engagement at Dewane Group Gianyar
Name : Dewa Ayu Sri Ratna Dewi
e-mail : dewaayuratna1905@gmail.com

ABSTRACT

Employee engagement is an important factor that must be considered to


maintain the stability and success of the company. Phenomenon that occurs now
is many of employees feel disengagement to their company. This is shown by the
number of employees, especially private companies, who submit their
resignations independently. Dewane Group is a company that sells computing
equipment and its maintenance, where to survive in competition, good company
performance is needed, so engaged employees are needed. This study aims to
determine the effect of quality of work life and leadership on employee
engagement in the Dewane Group. This study uses a quantitative design with the
results of respondents' answers to the questionnaire as main data. The population
in this study were all employees of the Dewane Group, totaling 33 people. The
method of determining the sample used is total sampling. The main data analysis
technique used in this research is multiple linear regression. The results showed
that the quality of work life and leadership had a positive and significant effect on
employee engagement, either partially or simultaneously. This means that the
better the quality of work life and leadership, the higher the level of employee
engagement in the Dewane Group will also be. The suggestion that can be put
forward is that further research should be complemented by other variables
outside the research model, because there are still 41.4% of other variables that
can affect employee engagement in the Dewane Group such as organizational
culture, organizational commitment and job satisfaction.

Keyword: Employee Engagement, Quality of Work Life, Leadership

ix
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN (COVER)..................................................................................1

HALAMAN SAMPUL DALAM.............................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI.................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................................iv

KATA PENGANTAR.............................................................................................v

ABSTRAK............................................................................................................viii

ABSTRACT..............................................................................................................ix

DAFTAR ISI............................................................................................................x

DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................8

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................................8

1.3.1. Tujuan Penelitian..............................................................................8

1.3.2. Manfaat Penelitian............................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................12

2.1. Landasan Teori.............................................................................................12

2.1.1. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia......................................12

x
2.1.2. Teori Perilaku Organisasi (Organizational Behavior Theory).......13

2.1.3. Employee Engagement...................................................................14

2.1.4. Quality of Work Life.......................................................................19

2.1.5. Kepemimpinan...............................................................................24

2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya........................................................................28

2.3. Kerangka Pemikiran.....................................................................................32

2.4. Kerangka Konseptual Penelitian..................................................................34

2.5. Pengembangan Hipotesis Penelitian.............................................................34

2.5.1. Pengaruh QWL terhadap Employee Engagement..........................35

2.5.2. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Employee Engagement...........36

2.5.3. Pengaruh QWL dan Kepemimpinan terhadap Employee


Engagement....................................................................................36

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................38

3.1. Desain Penelitian..........................................................................................38

3.2. Lokasi dan Objek Penelitian.........................................................................39

3.2.1. Lokasi Penelitian............................................................................39

3.2.2. Objek Penelitian.............................................................................39

3.3. Identifikasi Variabel.....................................................................................39

3.4. Definisi Operasional Variabel......................................................................40

3.5. Populasi dan Metode Penentuan Sampel......................................................43

3.5.1. Populasi..........................................................................................43

3.5.2. Metode Penentuan Sampel.............................................................43

xi
3.6. Jenis Data......................................................................................................44

3.6.1. Jenis Data Berdasarkan Sumber.....................................................44

3.6.2. Jenis Data Berdasarkan Sifat..........................................................44

3.7. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................45

3.8. Uji Instrumen Penelitian...............................................................................46

3.8.1. Uji Validitas...................................................................................46

3.8.2. Uji Reliabilitas................................................................................47

3.9. Teknik Analisis data.....................................................................................47

3.9.1. Analisis Statistik Deskriptif............................................................47

3.9.2. Uji Asumsi Klasik..........................................................................48

3.9.3. Analisis Regresi Linear Berganda..................................................49

3.9.4. Uji Kelayakan Model.....................................................................50

3.10. Jadwal Penelitian..........................................................................................55

BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................................56

4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian...........................................................56

4.1.1. Sejarah Singkat Dewane Group Gianyar........................................56

4.1.2. Visi dan Misi Dewane Group Gianyar...........................................56

4.1.3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan.....................................57

4.2. Karakteristik Responden...............................................................................60

4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin....................60

4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.................................61

4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir..........61

xii
4.3. Hasil Uji Instrumen Penelitian.....................................................................62

4.3.1. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian........................................63

4.3.2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian....................................64

4.4. Deskripsi Data..............................................................................................65

4.4.1. Deskripsi Data Employee Engagement..........................................67

4.4.2. Deskripsi Data Quality of Work Life..............................................68

4.4.3. Deskripsi Data Kepemimpinan......................................................69

4.5. Analisis Data dan Pembahasan.....................................................................70

4.5.1. Uji Asumsi Klasik..........................................................................70

4.5.2. Analisis Regresi Linear Berganda..................................................74

4.5.3. Uji Koefisien Determinasi (R2)......................................................75

4.5.4. Uji-t (Uji Parsial)............................................................................76

4.5.5. Uji-F (Uji Simultan).......................................................................80

4.6. Interpretasi Hasil Penelitian..........................................................................82

4.6.1. Pengaruh Quality of Work Life terhadap Employee Engagement. .82

4.6.2. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Employee Engagement...........83

4.6.3. Pengaruh Quality of Work Life dan Kepemimpinan terhadap


Employee Engagement...................................................................84

BAB V PENUTUP.................................................................................................86

5.1. Kesimpulan...................................................................................................86

5.2. Saran.............................................................................................................87

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................89

LAMPIRAN...........................................................................................................91

xiii
DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1. 1 Data Karyawan Keluar pada Dewane Group Periode Tahun

2017 – 2021......................................................................................

3. 1 Jumlah Karyawan Dewane Group Gianyar Tahun 2022................

3. 2 Jadwal Penelitian............................................................................

4. 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin.................................................................................

4. 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Umur...............................................................................................

4. 3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir.......................................................................

4. 4 Hasil Uji Validitas..........................................................................

4. 5 Hasil Uji Reliabilitas......................................................................

4. 6 Data Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner.............................

4. 7 Distribusi Frekuensi Variabel Employee Engagement..................

4. 8 Distribusi Frekuensi Variabel Quality of Work Life.....................

4. 9 Distribusi Frekuensi Variabel Kepemimpinan..............................

4. 10 Hasil Uji Normalitas.......................................................................

4. 11 Hasil Uji Multikolinearitas.............................................................

4. 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas..........................................................

4. 13 Rangkuman Hasil Analisis Linear Berganda..................................

xiv
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

2. 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Pengaruh Quality of Work

Life dan Kepemimpinan terhadap Employee Engagement

pada Dewane Group Gianyar.........................................................

2. 2 Kerangka Konseptual Pengaruh Quality of Work Life dan

Kepemimpinan terhadap Employee Engagement pada

Dewane Group Gianyar..................................................................

3. 1 Kurva Penerimaan dan Penolakan H0 (Uji-t)..................................

3. 2 Kurva Penerimaan dan Penolakan H0 (Uji-F)................................

4. 1 Struktur Organisasi Dewane Group Gianyar..................................

4. 2 Kurva Distribusi Normal Daerah Penolakan dan Daerah

Penerimaan H0 (Uji-th1)...................................................................

4. 3 Kurva Distribusi Normal Daerah Penolakan dan Daerah

Penerimaan Ho (Uji-th2)..................................................................

4. 4 Kurva Distribusi Normal Daerah Penolakan dan Daerah

Penerimaan Ho Uji-F.....................................................................

xv
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 Kuesioner Penelitian................................................................................92

2 Ijin Penelitian...........................................................................................95

3 Tabulasi Data Penelitian..........................................................................96

4 Distribusi Frequensi Karakteristik Responden........................................99

5 Uji Instrumen Penelitian........................................................................100

6 Analisis Statistik Deskriptif...................................................................103

7 Uji Asumsi Klasik..................................................................................109

8 Analisis Regresi Linear Berganda.........................................................110

9 Titik Persentase Distribusi t...................................................................111

10 Titik Persentase Distribusi F..................................................................112

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Employee engagement merupakan salah satu konsep yang

dikembangkan dari positive psychology dan positive organizational

behavior. Albrecht (2010:215) menggambarkan teori mengenai hubungan

dan keterlibatan yang terjadi erat secara fisik, kognitif dan emosional antara

seseorang dengan perannya dalam sebuah pekerjaan, yang kemudian disebut

sebagai employee engagement. Senada dengan definisi di atas, Dessler

(2015:338) memandang employee engagement sebagai suatu tingkat dimana

seseorang memiliki komitmen terhadap sebuah organisasi sehingga dapat

menentukan bagaimana seseorang berprilaku dan seberapa lama dia akan

bertahan dengan posisinya tersebut.

Menurut Robbins (2015:364) seseorang pekerja yang engaged akan

berkomitmen terhadap tujuan, menggunakan segenap kemampuannya untuk

menyelesaikan tugas, menjaga perilakunya saat bekerja, memastikan bahwa

dia telah menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan tujuan dan

bersedia mengambil langkah perbaikan atau evaluasi jika memang

diperlukan. Lebih lanjut Robbins (2015:370) menambahkan bahwa

employee engagement memiliki beberapa keuntungan yaitu meningkatkan

produktivitas, meningkatkan keuntungan, menambah efisiensi, menurunkan

turnover, mengurangi ketidakhadiran, mengurangi penipuan, meningkatkan

1
2

kepuasan konsumen, mengurangi kecelakaan kerja dan meminimalkan

keluhan karyawan.

Fenomena yang terjadi dewasa ini adalah banyaknya karyawan yang

merasakan disengagement terhadap perusahaan tempatnya bekerja. Hal

tersebut ditunjukkan oleh banyaknya karyawan khususnya perusahaan

swasta yang mengajukan pengunduran diri secara mandiri (Anggraini,

2019). Loyalitas karyawan terhadap perusahaan adalah salah satu indikator

yang menunjukkan tingkat employee engagement. Jika karyawan

mengundurkan diri secara mandiri dari perusahaan berarti loyalitas mereka

masih rendah dan menunjukkan engagement karyawan masih kurang

terhadap perusahaannya. Perilaku tersebut selain dapat menghambat kinerja

perusahaan, tetapi juga mampu menghambat kinerja karyawan itu sendiri,

karena rasa tidak nyaman berada di suatu perusahaan dapat membuat

kinerjanya tidak maksimal.

Quality of work life (QWL) adalah salah satu faktor penting yang dapat

meningkatkan employee engagement. QWL merupakan proses di mana

perusahaan menanggapi kebutuhan karyawan untuk mengembangkan

mekanisme untuk memungkinkan mereka untuk berbagi secara penuh dalam

membuat keputusan yang merancang kehidupan mereka di tempat kerja.

Agar karyawan lebih terikat dalam pekerjaannya, maka harus ada dukungan

dari perusahaan dengan memberikan lingkungan kerja yang sehat dan baik.

Hal tersebut berarti terciptanya QWL yang baik secara otomatis akan sangat
3

berpengaruh terhadap peningkatan employee engagement seseorang di

dalam perusahaan.

Kepemimpinan atau bagaimana cara atasan dalam memimpin disisi

lain juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi employee

engagement (Lisabella, 2021). Kepemimpinan adalah suatu proses seseorang

mampu mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama (Robbins,

2015:381). Kepemimpinan terbentuk dari beberapa unsur, yaitu adanya

proses atau hubungan antara pemimpin dan pengikut, adanya pengaruh

sosial, peran kepemimpinan ada di setiap tingkatan dalam organisasi dan

berfokus pada pencapaian tujuan. Disinilah peran seorang pemimpin

dibutuhkan untuk dapat mempengaruhi dan mendorong semangat,

kegairahan, keamanan, kualitas kerja serta prestasi perusahaan. Keberhasilan

suatu perusahaan dalam menjalankan perannya merupakan wujud dari

kinerja yang baik, sebagai hasil dari berjalannya fungsi kepemimpinan yang

kompeten.

Robbins (2015:387) menekankan pentingnya pemimpin dan

manajemen dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu, faktor yang

mendasari terbentuknya engagement adalah kualitas pemimpin yang baik

dan adanya perasaan karyawan untuk dihargai atas keterlibatannya dalam

perusahaan. Hal tersebut sangat penting bagi pemimpin agar peduli terhadap

karyawannya, memperlakukan karyawan secara adil, memberi semangat dan

informasi, serta membantu karyawan untuk berkembang melalui pelatihan-

pelatihan.
4

Perusahaan yang bergerak dibidang penjualan alat komputasi,

perlengkapan komputasi beserta pemeliharaan dan perbaikan merupakan

salah satu perusahaan yang berkembang di era digital sekarang ini.

Perkembangan ini diikuti dengan jumlah perusahaan sejenis yang semakin

bertambah khususnya di Daerah Gianyar. Terdapat delapan perusahaan yang

bergerak di bidang komputer di Kota Gianyar saat ini, di mana lima tahun

yang lalu hanya terdapat tiga perusahaan. Dewane Group sebagai salah satu

perusahaan yang telah ada sejak dulu tentu memerlukan kinerja perusahaan

yang lebih baik melihat kompetitor yang semakin bertambah tersebut.

Upaya meningkatkan kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan

mengontrol perilaku karyawannya serta mempertahankan aset paling

berharganya yaitu karyawan itu sendiri dengan cara meningkatkan employee

engagment agar tidak mengajukan pengunduran diri dan tetap bekerja

dengan kemampuan terbaiknya. Tingkat employee engagement dari

perusahaan dapat dilihat dari seberapa banyak karyawan yang

mengundurkan diri setiap tahunnya yang ditunjukkan oleh Tabel 1.1 sebagi

berikut.

Tabel 1. 1 Data Karyawan Keluar pada Dewane Group Periode


Tahun 2017 – 2021
Jumlah Karyawan Jumlah Karyawan
Persentase
Tahun pada Awal Tahun Keluar
(Orang) (Orang) (%)
2017 21 3 14.29%
2018 20 3 15.00%
2019 22 5 22.73%
2020 21 4 19.05%
5

2021 23 4 17.39%
Sumber : Dewane Group (2022)

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa keluarnya karyawan setiap tahunnya

hingga tahun 2021 lebih besar dari tingkat ambang batas yaitu 10% (Gallup,

2004). Ridlo (2012:5) juga menyebutkan bahwa karyawan yang keluar tidak

boleh lebih dari 10% per tahun karena dapat menimbulkan kerugian bagi

perusahaan, baik dalam segi biaya maupun dari segi hilangnya waktu dan

kesempatan serta dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan

dalam suatu perusahaan. Pemilik sekaligus pimpinan perusahaan

menyatakan keluarnya karyawan tersebut atas keinginannya sendiri, karena

sebagian berpindah ke tempat kerja yang mereka anggap lebih baik dan

sebagian tidak diketahui penyebabnya.

Keluarnya karyawan tersebut juga menunjukkan tingkat loyalitas

karyawan masih rendah terhadap perusahaan yang merupakan indikator dari

employee engagement. Permasalahan kedua terkait employee engagement

adalah adanya karyawan yang terlihat kurang bersemangat dan antusias

ketika melakukan pekerjaannya sehingga menyebabkan proses pelayanan

memakan waktu lebih lama atau dalam kata lain tidak efisien dan pelayanan

atau pengiriman barang ke pembeli menjadi lambat. Ketiga, karyawana

dinilai oleh pemilik hanya bekerja dengan pola datang, menyelesaikan

pekerjaan yang diberikan, lalu pulang begitu saja. Pemilik menilai selama

ini kinerja sumber daya manusia di perusahaannya tidak progresif. Tidak ada

motivasi dari karyawan bekerja diluar tugasnya, bahkan sering terkesan

saling lempar atau menghindar jika diberikan pekerjaan diluar tugasnya,


6

sehingga menunjukkan bahwa perasaan suka rela karyawan terhadap

perusahaan yang merupakan salah satu indikator pembentuk employee

engagement masih rendah (Macey dan Schneider, 2008).

QWL dan kepemimpinan menjadi beberapa faktor yang

mempengaruhi tingkat keterikatan karyawan terhadap perusahaan (Albrecht,

2010:44). Wawancara awal terhadap beberapa karyawan di Dewane Group

selanjutnya menyatakan bahwa belum terdapat partisipasi karyawan sejauh

ini dalam penyampaian ide dan saran kepada perusahaan atau pimpinan.

Indikator QWL lainnya yang masih dirasa kurang adalah komunikasi antar

karyawan dalam perusahaan, hal ini disebabkan karena pos-pos perusahaan

seperti toko, gudang dan bagian distribusi tempatnya saling berjauhan.

Keadaan ini mengakibatkan koordinasi yang kurang baik serta keakraban

karyawan antar bagian kurang akrab. Kompensasi karyawan yang

merupakan salah satu indikator penting dari QWL juga masih kurang, di

mana gaji rata-rata karyawan adalah sebesar Rp.1.500.000,00 perbulan

sehingga masih di bawah UMK Gianyar yaitu sebesar Rp2.656.009,00

perbulan.

Faktor lain yang juga mempengaruhi employee engagement di Dewane

Group adalah kepemimpinan. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya,

bahwa belum terdapat partisipasi karyawan sejauh ini dalam penyampaian

ide dan saran kepada perusahaan atau pimpinan. Hal tersebut juga berarti

bahwa keterbukaan pimpinan terhadap ide yang inovatif dari karyawan

masih belum terlaksana selama ini. Indikator kepemimpinan lain yang dirasa
7

masih kurang adalah berkeadilan, dimana pimpinan perusahaan

mengungkapkan belum terdapat sistem pemberian reward yang jelas bagi

karyawan dengan kinerja yang baik. Hal tersebut karena perusahaan belum

melaksanakan pengukuran kinerja dari setiap karyawannya. Fenomena

tersebut menunjukkan bahwa belum terdapat program dari pimpinan atau

perusahaan dalam mempertahankan keterikatan karyawannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmayuni (2018) menemukan bahwa

QWL berpengaruh positif terhadap employee engagement. Tasman (2020)

dalam penelitiannya menemukan hasil yang serupa bahwa QWL yang

kondusif dapat mendorong keterikatan karyawan menjadi lebih tinggi

terhadap organisasinya. Hasil yang berbeda (research gap) ditemukan oleh

Anggraini (2019) bahwa QWL tidak berpengaruh signifikan terhadap

employee engagement, yang berarti bagaimanapun keadaan QWL dalam

organisasi tidak akan mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat employee

engagement.

Marinda (2018) dalam penelitiannya menemukan bahwa

kepemimpinan yang baik dan tepat akan mampu meningkatkan keterikatan

karyawan pada organisasinya. Hasil tersebut didukung oleh Baqir (2020)

yang menemukan hasil kepemimpinan berpengaruh positif terhadap

employee engagement. Kertiriasih (2018) justru menemukan hasil yang

berbeda (research gap), dimana tidak semua indikator kepemimpinan

memberikan dampak signifikan terhadap employee engagement pada

organisasinya.
8

Fenomena yang terjadi mengindikasikan bahwa QWL dan

kepemimpinan menjadi penyebab terjadinya disengagement karyawan pada

Dewane Group. Fenomena serta ketidakkonsistenan hasil penelitian

sebelumnya menjadi latar belakang peneliti untuk menguji pengaruh quality

of work life dan kepemimpinan terhadap employee engagement pada

Dewane Group.
9

1.2. Rumusan Masalah

Pokok permasalahan berdasarkan latar belakang dan fenomena yang

telah diuraikan sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Apakah quality of work life (QWL) berpengaruh terhadap employee

engagement pada Dewane Group ?

2. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap employee engagement pada

Dewane Group ?

3. Apakah quality of work life (QWL) dan kepemimpinan berpengaruh

secara simultan terhadap employee engagement pada Dewane Group ?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah penelitian yang

diperoleh adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh quality of work life (QWL) terhadap

employee engagement pada Dewane Group.

2. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap employee

engagement pada Dewane Group.

3. Untuk mengetahui pengaruh quality of work life (QWL) dan

kepemimpinan secara simultan terhadap employee engagement pada

Dewane Group.
10

1.3.2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam berbagai

aspek serta bagi berbagai pihak, yaitu sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan bagi mahasiswa

tentang quality of work life (QWL), kepemimpinan dan employee

engagement, sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai kesesuaian

antara fakta di lapangan dengan permasalahan yang di teliti. Hasil

penelitian ini juga diharapkan bermanfaat sebagai bahan referensi dalam

penelitian-penelitian lebih lanjut bagi yang membutuhkan serta

menambah pembendaharaan perpustakaan bagi universitas.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

serta bahan pertimbangan bagi Dewane Group secara khusus dan

perusahaan swasta secara umum dalam pengelolaan sumber daya

manusia khususnya yang berkaitan dengan quality of work life (QWL)

dan kepemimpinan untuk membentuk employee engagement.


10

1.4 Sistematika Penulisan

Sitematika penulisan dibuat secara terstruktur dengan lima bagian dan

masing-masing bagian diuraikan penjelasan tentang sub bagian. Sistematika

penulisan penelitian ini untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN

Bab I merupakan pendahuluan, diuraikan mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab II merupakan tinjauan pustaka, diuraikan mengenai landasan

teori, hasil penelitian sebelumnya yang terkait, kerangka pemikiran

penelitian, kerangka konseptual penelitian serta pengembangan

hipotesis penelitian.

BAB III.METODE PENELITIAN

Bab III merupakan metode penelitian, diuraikan mengenai desain

penelitian, lokasi dan objek penelitian, identifikasi variabel, definisi

operasional variabel, populasi dan metode penentuan sampel, jenis

data, teknik pengumpulan data, uji instrumen penelitian, teknik

analisis data serta jadwal penelitian.

BAB IV.HASIL PENELITIAN

Bab IV merupakan hasil penelitian, diuraikan mengenai gambaran

umum tempat penelitian, karakteristik responden, uji instrumen


11

penelitian, analisis data dan pembahasan, serta interpretasi hasil

penelitian.

BAB V. PENUTUP

Bab V merupakan penutup, diuraikan mengenai kesimpulan yang

dapat ditarik melalui serangkaian tahap penelitian yang telah

dilakukan serta saran yang dapat diajukan berdasarkan kesimpulan

dan hasil penelitian tersebut.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Landasan teori diperlukan untuk memudahkan dalam memahami

tentang bahasan employee engagement, QWL serta kepemimpinan pada

Dewane Group, baik grand theory mapun applied theory. Hal ini sangat

membantu dalam merinci dan mengetahui secara cepat hal-hal yang

berhubungan dengan ketiga variabel tersebut sehingga jelas maksudnya.

2.1.1. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa definisi yang

dikemukakan oleh para ahli. Menurut Hasibuan (2016:4), manajemen

sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan

tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan

perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Menurut Dessler (2015:6),

manajemen sumberdaya manusia sebagai kebijakan dan latihan untuk

memenuhi kebutuhan karyawan atau aspek-aspek yang terdapat dalam

sumber daya manusia seperti posisi manajemen, pengadaan karyawan atau

rekrutmen, penyaringan, pelatihan, kompensasi, dan penilaian prestasi kerja

karyawan. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

manajemen sumber daya manusia adalah sebuah kajian mengenai masalah

tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar

efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan

masyarakat.

12
13

Menurut Hasibuan (2016:13), fungsi sumber daya manusia meliputi

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,

pengembangan, kompensasi, pengintegrasan, pemeliharaaan, kedisiplinan,

dan pemberhentian. Fungsi tersebut menjelaskan bahwa selain merekrut

karyawan, manajemen SDM juga berfungsi untuk memlihara karyawan yang

salah satu tujuan utamanya adalah menjaga employee engagement.

2.1.2. Teori Perilaku Organisasi (Organizational Behavior Theory)

Robbins (2015:5) menyatakan perilaku organisasi atau organizational

behavior merupakan sebuah bidang studi yang menginvestasi pengaruh

individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku didalam organisasi, untuk

tujuan penerapan pengetahuan demi peningkatan efektivitas kerja karyawan

dan organisasi. Robbins (2015:5) juga menjelaskan bahwa : “Perilaku

organisasi adalah sebuah studi yang mempelajari tiga penentu perilaku

dalam organisasi yaitu individu, kelompok dan struktur. Untuk meringkas

definisi tersebut, perilaku organisasi adalah studi mengenai apa yang orang-

orang lakukan dalam sebuah organisasi dan bagaimana perilaku mereka

mempengaruhi kinerja organisasi. Oleh karena itu perilaku organisasi sangat

berpusat secara khusus kepada situasi terkait pekerjaan, maka ia

menekankan perilaku dalam hubungannya dengan pekerjaan, kerja,

ketidakhadiran, perputaran karyawan, keterikatan karyawan, kinerja

manusia dan manajemen.

Definisi diatas mengilustrasikan sejumlah poin penting. Pertama,

perilaku organisasi merupakan sebuah cara berpikir. Kedua, perilaku


14

organisasi adalah multidisiplin. Ketiga terdapat orientasi humanistik yang

tampak jelas dalam perilaku organisasi. Keempat, bidang perilaku

organisasi berorientasi pada kinerja. Kelima, karena bidang perilaku

organisasi sangat bergantung pada disiplin yang diakui dan disiplin yang

timbul dari adanya kepemimpinan, peran metode ilmiah dalam mempelajari

variabel dan hubungan dianggap penting. Terakhir, bidang perilaku

organisasi memiliki orientasi penerapan yang jelas.

Keterkaitan teori perilaku organisasi dengan penelitian ini adalah

perilaku seorang karyawan dalam organisasi termasuk tingkat employee

engagement dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kualitias

kehidupan kerja mereka serta pimpinan. Perilaku karyawan dalam bekerja

yang buruk mencerminkan kurang terikatnya mereka pada organisasi, hal

tersebut timbul karena kurang puasnya mereka akan kualitas kehidupan

kerja mereka serta kurang baiknya kualitas pemimpin dalam tim kerja atau

organisasi secara lebih luas.

2.1.3. Employee Engagement

1. Pengertian Employee Engagement

Menurut Handoko (2014:323), employee engagement adalah

keterlibatan individu dengan kepuasan dan antusiasme untuk pekerjaan

yang dia lakukan. Menurut Dessler (2015:336), employee engagement

dapat berupa kerelaan untuk melakukan advokasi atas nama tempat

organisasi, hal ini mecakup kerelaan menjaga nama baik organisasi, setia

bahkan berkorban untuk organisasi. Albrecht (2010:25) berpendapat


15

bahwa employee engagement merupakan suatu keadaan karyawan yang

terlibat langsung secara psikologis dengan pekerjaannya. Karyawan akan

terlibat secara fisik, kognitif, maupun secara emosional selama

menunjukkan performanya di dalam bekerja.

Senada dengan definisi tersebut, Robbins (2015:364) menyatakan

seseorang pekerja yang engaged akan berkomitmen terhadap tujuan,

menggunakan segenap kemampuannya untuk menyelesaikan tugas,

menjaga perilakunya saat bekerja, memastikan bahwa dia telah

menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan tujuan dan bersedia

mengambil langkah perbaikan atau evaluasi jika memang diperlukan.

Lebih lanjut Robbins (2015:370) menambahkan bahwa employee

engagement memiliki beberapa keuntungan yaitu meningkatkan

produktivitas, meningkatkan keuntungan, menambah efisiensi,

menurunkan turnover, mengurangi ketidakhadiran, mengurangi

penipuan, meningkatkan kepuasan kerja, mengurangi kecelakaan kerja

dan meminimalkan keluhan karyawan.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat di simpulkan bahwa employee

engagement merupakan keadaan karyawan yang merasakan adanya

keterikatan terhadap organisasi, mau melakukan kerelaan untuk membela

organisasi sehingga mereka dengan sukarela melakukan pekerjaannya

dengan kinerja terbaik, dan membela organisasinya untuk keuntungan

organisasi.
16

Albrecht (2010:37) menyatakan bahwa terdapat tiga (3) tipe

karyawan yang berbeda berdasarkan tingkat keterikatannya, yaitu :

a. Engaged

Seorang karyawan dikatakan "Engaged" ketika mereka bekerja

dengan passion mereka dan merasakan sebuah hubungan yang kuat

dengan perusahaan tempat ia bekerja. Mereka dapat menciptakan

inovasi dan menggerakan organisasi kedepan.

b. Not Engaged

Seseorang karyawan dikatan "Not engaged" ketika mereka melewati

hari kerjanya seperti "sleepwalking" atau hanya menghadirkan

fisiknya namun pikirannya tidak tertuju pada pekerjaannya. Mereka

hanya menggunakan waktu dalam pekerjaanya, tidak menggunakan

energi atau passion mereka

c. Actively Disengaged

Seorang karyawan dikatakan "actively disengaged" ketika mereka

merasa tidak senang dengan pekerjaanya, bahkan mereka berusaha

menutupi ketidaksenangannya. Setiap harinya, kinerja yang

dihaslkan akan berbeda dengan teman kerjanya yang terikat

(engaged).

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Employee Engagement

Albrecht (2010:44) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi engagement seorang karyawan pada

perusahaan tempatnya bekerja, yaitu :


17

a. Kepemimpinan pada suatu organisasi

b. Manajemen yang menghargai karyawan

c. Pekerjaan itu sendiri

d. Senior yang peduli terhadap junior

e. Kualitas kehidupan kerja (quality of work life)

f. Kepuasan karyawan dalam bekerja

g. Sistem penghargaan (reward) dan hukuman (punishment) yang baik

h. Budaya organisasi (organization culture) yang baik

i. Teamwork yang baik sesama rekan kerja

j. Lingkungan kerja

k. Pelatihan yang diberian organisasio

l. Kepercayaan atasan terhadap bawahan

3. Indikator Employee Engagement

Menurut Albrecht (2010:51), terdapat 3 indikator atau karakterisitik

employee engagement, yaitu :

a. Vigor

Keadaan yang penuh dengan level energi yang tinggi dan mental

yang tangguh dalam melakukan pekerjaan.

b. Dedication

Perasaan yang signifikan terhadap pekerjaan dan penuh ketertarikan

dalam mengerjakan pekerjaan.

c. Absorption
18

Gambaran perilaku karyawan yang memberikan perhatian penuh

terhadap pekerjaan dan terlibat disuatu pekerjaan.

Schaufeli dan Bakker (2006) juga membagi dimensi employee

engagement ke dalam 3 indikator, yaitu:

a. Vigor yang terdiri dari tingkat energi dan stamina; kesungguhan

karyawan dalam bekerja; serta kegigihan dan ketekunan karyawan

dalam bekerja.

b. Dedication yang terdiri dari pengorbanan tenaga, pikiran dan waktu;

rasa penuh makna; antusiasme; kebanggan karyawan akan

pekerjaannya; serta loyalitas karyawan akan pekerjaan atau

perusahaannya.

c. Absorption yang terdiri dari konsentrasi; keseriusan; serta tingkat

karyawan dalam menikmati pekerjaannya.

Menurut Macey dan Schneider (2008) indikator dalam membentuk

employee engagement karyawan adalah :

a. Keterikatan

Keterikatan adalah keterlibatan karyawan secara emosional, kognitif

dan fisik yang sering ditunjukkan dengan loyalitas karyawan untuk

tetap bekerja dan bertahan pada perusahaan, kemudian motivasi

karyawan dalam menyelesaikan tugas dengan rasa puas dan antusias

atau semangat. Keterikatan akan timbul ketika seseorang secara sadar

terhubung dengan orang lain dan atau dengan perusahaan. Sedangkan


19

ketidakterikatan disisi lain, adalah melepaskan diri dari tugas kerja

dan menarik diri secara sadar dan penuh perasaan.

b. Keinginan untuk Memberikan Lebih

Keinginan merupakan perasaan yang ada didalam diri seseorang

untuk mendapatkan maupun memberikan lebih terhadap sesuatu hal.

Keinginan dalam employee engagement akan timbul ketika seorang

karyawan mempunyai perasaan untuk memberikan suatu dedikasi

yang lebih terhadap perusahaan serta berupaya memberikan yang

terbaik.

c. Perasaan Sukarela

Perasaan sukarela merupakan kemauan melakukan sesuatu pekerjaan

atas kemauan sendiri dan dengan rela hati. Perasaan sukarela dipilih

sendiri oleh karyawan dan bukan merupakan suaru paksaan atau

keharusan yang di wajibkan oleh perusahaan untuk kepentinan

perusahaan. Perilaku sukarela ditunjukkan dengan karyawan berusaha

melakukan pekerjaan di luar tugasnya yang diberikan oleh perusahaan

atau atas inisiatif sendiri serta dengan sukarela membantu pekerjaan

rekan kerja yang bukan merupakan tugasnya jika diperlukan.

2.1.4. Quality of Work Life

1. Pengertian Quality of Work Life (QWL)

Quality of work Llfe (QWL) mengacu pada keadaan menyenangkan

atau tidak menyenangkannya lingkungan pekerjaan bagi seseorang.


20

Tujuan utamanya adalah pengembangan lingkungan kerja yang sangat

baik bagi karyawan dan juga bagi produktivitas. Fokus utama dari QWL

sendiri adalah bahwa lingkungan kerja dan semua pekerjaan di dalamnya

harus sesuai dengan orang-orang dan teknologi (Kasmir, 2016:410).

Istilah kualitas kehidupan kerja (quality of work life) diperkenalkan

pertama kalinya oleh Louis Davis pada tahun 1970-an. Konferensi

pertama mengenai QWL dilakukan di Toronto tahun 1972 dan pada

tahun itu dibentuk International Council for QWL.  QWL telah dipahami

dalam berbagai penelitian (Dessler, 2015:294). Sumber daya manusia

dari setiap organisasi sangat penting untuk mencapai tujuan dan oleh

karena itu, kebijakan dan praktik sumber daya manusia harus memiliki

pendekatan strategis (Dessler, 2015:298).

QWL menunjukkan menyenangkan atau tidak menyenangkannya

pekerjaan dan lingkungan kerja bagi para karyawan yang bekerja di

lingkungan pekerjaan tersebut. Hasibuan (2016:306) mengemukakan

bahwa karyawan yang memiliki pekerjaan yang aman akan merasa

nyaman di tempat kerja yang berdampak positif pada kualitas hidupnya.

Kualitas kehidupan kerja yang rendah dapat mempengaruhi kualitas

layanan dan engagement secara keseluruhan. Melalui program QWL,

organisasi memperkaya pekerjaan dan menciptakan lingkungan kerja

yang mengagumkan bagi orang-orang serta kesehatan organisasi. Hal ini

terutama mencakup aspek kehidupan yang berhubungan dengan


21

pekerjaan seperti jam kerja, lingkungan kerja, keamanan kerja dan

hubungan manusia, yang terkait dengan kepuasan dan motivasi pekerja.

QWL dapat dilihat sebagai pendekatan dalam mengatur pekerjaan

dan mengelola orang yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup

karyawan. Menurut Robbins (2015:244) QWL memainkan peran penting

dalam mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan yang telah diabaikan

demi pertumbuhan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.  Rivai

(2014:382) memberi label beban kerja, komunikasi kerja dan lingkungan

kerja yang aman sebagai hal mendasar dari kualitas kehidupan kerja yang

baik.

2. Faktor – Faktor Quality of Work Life (QWL)

Menurut Robbins (2015:251), terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi kualitas kehidupan kerja adalah sebagai berikut.

a. Restrukturisasi kerja.

Restrukturisasi kerja diukur dengan pengaturan jadwal kerja,

kesempatan menerapkan keterampilan, kesempatan meningkatkan

keterampilan, ketersediaan SOP/peraturan, dan kesempatan unjuk

kemampuan

b. Partisipasi Kerja.

Partisipasi diukur dengan melihat kemampuan meningkatkan

komunikasi internal dan kelompok, kemampuan meningkatkan

koordinasi, kemampuan meningkatkan kapabilitas, dan kemampuan


22

melibatkan diri dalam proses pembuatan berbagai keputusan

organisasional secara proporsional.

c. Sistem Imbalan.

Sistem imbalan diukur dengan melihat kebutuhan hidup, jaminan

kelangsungan bekerja/penghasilan, kesesuaian imbalan dengan tugas

dan tanggung jawab, kesesuaian gaji dengan kebutuhan pekerja dan

peranan pekerjaan/penghasilan yang diperoleh bagi ekonomi keluarga

pekerja.

d. Lingkungan Kerja.

Lingkungan kerja diukur dengan melihat kondisi keamanan

lingkungan kerja, jaminan kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja,

kondisi umum kenyamanan di lingkungan kerja, jaminan keselamatan

kerja, serta dukungan kondisi lingkungan terhadap keberhasilan kerja.

3. Indikator Quality of Work Life (QWL)

Quality of work life adalah pandangan-pandangan karyawan bahwa

mereka ingin merasa aman, merasa puas, serta mendapat kesempatan

untuk dapat tumbuh dan berkembang di perusahaan tersebut (Dessler,

2015:326).

Nawawi (2011:310) mengemukakan bahwa karakteristik kualitas

kehidupan kerja ditunjukkan oleh bebarap indikator sebagai berikut :

a. Kondisi kerja, yaitu serangkaian kondisi atau keadaan lingkungan

kerja dari suatu perusahaan yang menjadi tempat bekerja dari para

karyawan yang bekerja didalam lingkungan tersebut.


23

b. Interaksi sosial, yaitu komunikasi sosial yang baik yang terjadi di

suatu lingkungan kerja.

c. Kemandirian, yaitu dalam bekerja, seorang karyawan mampu

mengorganisir sendiri pekerjaannya dengan baik sesuai target yang

diharapkan tanpa harus diberikan pengarahan secara mendetil oleh

atasan.

d. Kecukupan pendapatan, yaitu suatu bentuk pembayaran periodik dari

perusahaan pada karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak

kerja yang telah mampu menopang kesejahteraan karyawan.

e. Pelatihan, yaitu setiap usaha untuk memperbaiki prestasi kerja pada

suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya.

f. Meningkatkan keterampilan, yaitu meningkatkan kemampuan untuk

menggunakan akal, pikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan,

mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna

sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.

g. Dorongan untuk pengembangan dengan rotasi jabatan, yaitu

pengembangan karyawan dengan rotasi tugas.

h. Pembentukan regu, yaitu pembentukan sekumpulan orang yang terdiri

atas dua anggota atau lebih dengan porsi kerja yang seimbang.

Dessler (2015:332) selanjutnya merangkum indikator quality of

work life antara lain :


24

a. Partisipasi karyawan; Perusahaan memberikan kesempatan kepada

seluruh karyawan untuk ikut berpartisipasi dan menyampaikan ide,

kritik dan saran untuk kemajuan organisasi.

b. Penyelesaian konflik; Perusahaan mampu menyelesaikan konflik antar

karyawan.

c. Komunikasi di dalam perusahaan; Terdapat suatu komunikasi yang

terjalin dengan baik antar semua karyawan maupun atasan.

d. Keselamatan kerja; Keselamatan dan antisipasi keselamatan kerja

diperhatikan oleh perusahaan yaitu dengan menyediakan alat-alat

penanggulangan pertama ketika terjadi kecelakaan kerja.

e. Kompensasi yang layak; Kompensasi dalam hal ini adalah kompensasi

berupa material dan imaterial yang diberikan oleh perusahaan bagi

setiap karyawan sebagai balas jasa atau reward atas kinerja karyawan.

2.1.5. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Yulk (2015:12) menyatakan pemimpin pada hakikatnya adalah

seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku

orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi

bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.

Menurut Stone, semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang tersedia

bagi pemimpin, akan makin besar potensi kepemimpinan yang efektif.

Jenis pemimpin ini bermacam-macam, ada pemimpin formal, yaitu yang


25

terjadi karena pemimpin bersandar pada wewenang formal. Ada pula

pemimpin nonformal, yaitu terjadi karena pemimpin tanpa wewenang

formal berhasil mempengaruhi perilaku orang lain.

Secara klasikal, kepemimpinan dalam bahasa Inggris disebut

sebagai leadership yang berarti being a leader power of leading: the

qualities of leader. Namun secara terminology, ada beberapa

kepemimpinan menurut para ahli yang dipandang dari berbagai

perspektif tergantung dari sudut mana para ahli memandang hakikat

kepemimpinan. Menurut Robbins (2015:218), kepemimpinan diartikan

sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang terhadap tercapainya

tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2016:289), kepemimpinan adalah

cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau

bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan

organisasi.

Kepemimpinan biasanya diartikan sebagai kekuatan untuk

menggerakkan orang dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan hanyalah

sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang agar bersedia

melakukan sesuatu secara suka rela. Berkaitan dengan kesediaan orang

lain mengikuti keinginan pemimpin, di sini dikemukakan ada beberapa

kekuatan (kekuasaan) yang mesti dimiliki pemimpin itu agar orang yang

digerakkan tersebut mengikuti keinginannya, yaitu berupa ancaman,

penghargan, otoritas, dan bujukkan (Handoko, 2014:265).

2. Fungsi Kepemimpinan
26

Menurut Yulk (2015:34), tujuan dan fungsi seorang pemimpin,

akan sangat menentukan kemana dan akan menjadi apa organisasi yang

dipimpinnya. Sehingga dengan kehadiran seseorang pemimpin akan

membuat organisasi menjadi satu kesatuan yang memiliki kekuatan

untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar. Secara operasional,

fungsi kepemimpinan dapat dibedakan dalam lima pokok kepemimpinan

(Yulk, 2015:57), yaitu sebagai berikut :

a. Fungsi Intruksional; Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah

pemimpin sebagai komunikasi pihak yang menentukan apa,

bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar

keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang

efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi

orang lain agar mau melaksanakan perintah.

b. Fungsi Konsultasi; Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh

masukkan berupa umpan balik (feed back) untuk memperbaiki dan

menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan

dilaksanakan.

c. Fungsi Partisipatif; Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha

mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam

keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya.

d. Fungsi Delegasi; Fungsi ini dilaksanakan dengan memberi

pelimpahan wewenang membuat/menetapkan keputusan, baik melalui

pesetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi


27

pada dasarnya berarti kepercayaan orang-orang penerima delegasi itu

harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki

kesamaan prinsip, persepsi, dan aspirasi.

e. Fungsi Pengendalian; Fungsi pengendalian bermaksud kepemimpinan

yang sukses atau efektif mampu mengatur aktifitas anggotanya secara

terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan

tercapainya tujuan bersama secara dorongan, penghargaan secara

efektif, dan penyediaan pusat sumber belajar melalui pengembangan

pusat belajar.

3. Indikator Kepemimpinan

Pemimpin besar yang berhasil bukanlah orang yang tidak memiliki

kelemahan, melainkan orang yang mampu membangun kekuatan diri

untuk menampilkan keberhasilan dan keunggulannya.

Kasmir (2016:271) menyatakan bahwa terdapat beberpa indikator

dari kepemimpinan, yaitu sebagai berikut :

a. Perhatian personal pimpinan, yaitu pemimpin memberikan perhatian

dengan komunikasi personal terhadap para karyawannya.

b. Arahan pimpinan, yaitu instruksi, perintah serta pelajaran pemimpin

untuk karyawannya.

c. Keadilan pimpinan, yaitu dimana semua karyawan mendapat hak

menurut kewajibannya.
28

d. Keberanian pimpinan, yaitu sikap mantap dan rasa percaya diri yang

besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya dari

seorang pemimpin.

e. Keramahan pimpinan, yaitu sikap pemimpin yang baik dalam berkata,

bertindak dan pemberian perintah.

f. Keterbukaan pimpinan, yaitu pimpinan mau menerima ide dari

karyawan dalam pengambilan keputusan.

Yulk (2015:169) selanjutnya menyatakan bahwa terdapat sejumlah

indikator yang menunjukkan keberhasilan seorang pemimpin, yaitu

sebagai berikut :

a. Kemampuan; Seorang pimpinan harus memiliki kemampuan dalam

bidang kerja yang dipimpinnya, sehingga paham akan alur kerja serta

mampu memberikan pengarahan yang tepat kepada bawahan terkait

pekerjaan.

b. Keterbukaan terhadap ide; Terbuka menerima ide inovatif dari

bawahan.

c. Berani menghadapi tantangan; Seorang pimpinan tidak takut saat

melakukan inovasi baru.

d. Motivator; Seorang pemimpin harus mampu memberikan dorongan

kepada bawahan sehingga dapat menggerakkan bawahannya untuk

melakukan suatu tindakan.


29

e. Berkeadilan; Pemimpin mempunyai sikap yang adil dalam

memberikan hukuman terhadap bawahan yang bersalah, serta dalam

memberikan penghargaan tepat pada porsinya kepada setiap bawahan.

2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian sebelumnya sebagai

bahan acuan serta perbandingan. Hasil penelitian tersebut adalah sebagai

berikut.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmayuni (2018) dengan judul

“Hubungan antara Kualitas Kehidupan Kerja dengan Keterikatan Kerja

pada Wartawan TV X Jakarta”. Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan

adalah kuantitatif dengan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa QWL berpengaruh positif terhadap employee

engagement. Hal tersebut berarti semakin baik QWL, maka employee

engagement terhadap perusahaan akan semakin tinggi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Tasman

(2020) dengan judul “Analisis Kualitas Kehidupan Kerja terhadap

Keterikatan Pengawai pada Kantor Kecamatan Somba Opu”. Metode

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara. Teknik

analisis data yang digunakan adalah kualitatif dengan metode reduksi

data, display data, penarikan kesimpulan dan triangulasi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa QWL berpengaruh positif terhadap employee

engagement. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil wawancara pada


30

setiap pegawai yang menjadi responden penelitian menyatakan bahwa

tingkat keterikatan mereka dengan tempat bekerja sangat ditentukan oleh

kualitas kehidupan kerja pada instansi.

3. Penelitian yang dilakuakan oleh Nugroho (2018) dengan judul

“Pengaruh Quality of Work Life dan Gaya Kepemimpinan

Transformasional terhadap Employee Engagement pada Karyawan CV.

X Cabang Kabupaten Tulungagung dan Blitar”. Metode pengumpulan

data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis data yang

digunakan adalah kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa QWL berpengaruh positif terhadap

employee engagement. Hal tersebut berarti semakin baik QWL, maka

employee engagement terhadap perusahaan akan semakin tinggi.

4. Penelitian yang dilakuakan oleh Sahni (2019) dengan judul “Role of

Quality of Work Life in Determining Employee Engagement and

Organizational Commitment in Telecom Industry”. Metode

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis

data yang digunakan adalah kuantitatif dengan structural equation

modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa QWL

berpengaruh positif terhadap employee engagement. Hal tersebut berarti

semakin baik QWL, maka employee engagement terhadap perusahaan

akan semakin tinggi.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Baqir (2020) dengan judul “Impact of

Reward and Recognition, Supervisor Support on Employee


31

Engagement”. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif

dengan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kepemimpinan atau supervisi berpengaruh positif terhadap

employee engagement. Hal tersebut berarti semakin baik seorang

pimpinan melaksanakan fungsinya, maka tingkat employee engagement

akan semakin tinggi.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Marinda (2018) dengan judul “Pengaruh

Kepemimpinan terhadap Employee Engagement serta Dampaknya

terhadap Kinerja Karyawan di Era Digital (Studi Kasus pada Salah Satu

BUMN di Bidang Telekomunikasi)”. Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan

adalah analisis jalur (path analysis). Penelitian menemukan hasil

kepemimpinan berpengaruh positif terhadap employee engagement. Hal

tersebut berarti semakin cakap pimpinan, maka akan menciptakan

employee engagement yang tinggi pada perusahaan.

7. Penelitian yang dilakuakan oleh Lisabella (2021) dengan judul

“Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Kualitas Kehidupan

Kerja (Quality of Work Life) terhadap Keterlibatan Karyawan (Employee

Engagement) serta Implikasinya pada Kepuasan Kerja Karyawan”.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik

analisis data yang digunakan adalah structural equation modeling

(SEM). Penelitian menemukan hasil kepemimpinan dan QWL


32

berpengaruh positif terhadap employee engagement. Hal tersebut berarti

semakin cakap pimpinan serta semakin baik kualitas kehidupan kerja,

maka akan meningkatkan employee engagement terhadap perusahaan.

8. Penelitian yang dilakuakan oleh Anggraini (2019) dengan judul

“Peranan Quality of Work Life dan Kepuasan Kerja terhadap Employee

Engagement pada PT. Indako Trading Coy Cabang Medan Makmur”.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik

analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Penelitian menemukan hasil QWL berpengaruh negatif namun tidak

signifikan terhadap employee engagement. Hal tersebut berarti meskipun

tidak berpengaruh besar, namun QWL yang baik justru dapat membuat

tingkat employee engagement semakin rendah.

9. Penelitian yang dilakuakan oleh Kertiriasih (2018) dengan judul “The

Effect of Leadership Style to Job Satisfaction, Employee Engagement

and Employee Performance (Study at PT. Interbat, Bali, Nusra, and

Ambon)”. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah structural

equation modeling (SEM) dengan pendekatan partial least square

(PLS). Penelitian menemukan hasil kepemimpinan berpengaruh negatif

terhadap employee engagement. Hal tersebut berarti kepemimpinan yang

berlebihan dapat membuat tingkat employee engagement semakin

rendah.

2.3. Kerangka Pemikiran


33

Kerangka pemikiran penelitian adalah rumusan-rumusan yang dibuat

berdasarkan proses berpikir deduktif dalam rangka menghasilkan konsep-

konsep, yang disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil

penelitian yang relevan atau terkait. Berdasarkan rumusan tersebut, peneliti

dapat dengan mudah merumuskan hipotesis penelitian yang akan dianalisis

atau diuji di lapangan. Hasil analisis data selanjutnya akan menjadi acuan

untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian (Sugiyono, 2017:121).

Kerangka pemikiran penelitian ini ditunjukkan oleh Gambar 2.1 sebagai

berikut.
34

Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran Penelitian Pengaruh Quality of Work Life dan
Kepemimpinan terhadap Employee Engagement pada Dewane Group
Gianyar
Kajian Teoritis : Kajian Empiris Penelitian Sebelumnya :

1. Teori Manajemen SDM (Hasibuan, 1. Pengaruh QWL terhadap employee engagement


2016) (Rahmayuni, 2018).
2. Teori Perilaku Organisasi (Robbins, 2. Pengaruh QWL terhadap employee engagement
2015) (Tasman, 2020).
3. Teori Employee Engagement 3. Pengaruh QWL dan kepemimpinan terhadap
(Albrecht, 2010) employee engagement (Nugroho, 2018).
4. Teori Quality of Work Life 4. Pengaruh QWL terhadap employee engagement
(Dessler, 2015) (Sahni, 2019).
5. Teori Kepemimpinan (Yulk, 5. Pengaruh kepemimpinan terhadap employee
2015) engagement (Baqir, 2020).
6. Pengaruh kepemimpinan terhadap employee
engagement (Marinda, 2018).
7. Pengaruh QWL dan kepemimpinan terhadap
employee engagement (Lisabella, 2021).
8. Pengaruh QWL terhadap employee engagement
(Anggraini, 2019).
9. Pengaruh kepemimpinan terhadap employee
engagement (Kertiriasih, 2018).

Hipotesis:

H1: QWL berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee


engagement.
H2: Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
employee engagement.
H3: QWL dan kepemimpinan secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap employee engagement.

Teknik analisis data:


Uji instrumen penelitian
Analisis statistik deskriptif
Uji asumsi klasik
Analisis regresi linier berganda
Uji Koefisien Determinasi
t-test
F-test

Hasil penelitian

Kesimpulan

Sumber : Hasil Pemikiran Peneliti (2022)


35

2.4. Kerangka Konseptual Penelitian

Sugiyono (2017:128) menyatakan bahwa kerangka konseptual akan

menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu

antara variabel independen dengan variabel dependen. Secara ringkas

kerangka konseptual yang menjelaskan pengaruh QWL dan kepemimpinan

terhadap employee engagemen pada Dewane Group disajikan pada Gambar

2.2 sebagai berikut.

Gambar 2. 2
Kerangka Konseptual Pengaruh Quality of Work Life dan
Kepemimpinan terhadap Employee Engagement pada Dewane Group
Gianyar

QWL H1
(X1)
Employee
Engagement
H2 (Y)

Kepemimpinan
(X2)

H3

Keterangan : pengaruh parsial


pengaruh simultan
Sumber : Hasil Pemikiran Peneliti (2022)

2.5. Pengembangan Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan dugaan awal sementara hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen sebelum dilakukan

penelitian dan harus dibuktikan melalui penelitian. Dugaan tersebut


36

berdasarkan latar belakang serta diperkuat dengan teori dan hasil penelitian

terdahulu sehingga dapat disusun kerangka konseptual penelitian (Sugiyono,

2017:262).

Berdasarkan teori, penelitian terdahulu serta kerangka konseptual yang

telah diuraikan, maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

2.5.1. Pengaruh QWL terhadap Employee Engagement

Quality of Work Life (QWL) mengacu pada keadaan menyenangkan

atau tidak menyenangkannya lingkungan pekerjaan bagi seseorang. Tujuan

utamanya adalah pengembangan lingkungan kerja yang sangat baik bagi

karyawan dan kinerja instansi. Hal tersebut menunjukkan disinilah peran

dari instansi untuk membuat seluruh karyawannya merasa nyaman dalam

menjalankan pekerjaannya dan nyaman berada di lingkungan kerjanya,

sehingga instansi harus memperhatikan dan menjaga kualitas kehidupan

kerja (quality of work life) untuk membantu menumbuhkan rasa keterikatan

dari masing-masing karyawan pada perusahaan tempat mereka bekerja

(Dessler, 2015:230).

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmayuni (2018) menemukan bahwa

QWL berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee engagement.

Tasman (2020) dalam penelitiannya menemukan hasil yang serupa bahwa

saat instansi mampu menciptakan QWL yang baik, maka akan dapat

mendorong keterikatan karyawan terhadap perusahaan tersebut. Hipotesis

yang diajukan dalam penelitian berdasarkan paparan tersebut adalah :


37

H1 : QWL berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee

engagement pada Dewane Group Gianyar.

2.5.2. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Employee Engagement

Yulk (2015:19) menjelaskan kepemimpinan adalah pendekatan

usaha mengubah kesadaran, membangkitkan semangat dan mengilhami

bawahan atau anggota organisasi untuk mengeluarkan usaha ekstra dalam

mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan juga bertujuan memotivasi

pengikutnya untuk bekerja melebihi harapan, membuat para bawahan

menjadi lebih terlibat dan peduli pada pekerjaannya, lebih banyak

mencurahkan perhatian dan waktu untuk pekerjaan, dan menjadi kurang

perhatiannya kepada kepentingan-kepentingan pribadinya yang merupakan

ciri dari employee engagement.

Penelitian yang dilakukan oleh Marinda (2018) menemukan bahwa

kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee

engagement. Hasil serupa ditemukan oleh Baqir (2020) yang menyatakan

bahwa penerapan kepemimpinan yang baik dan tepat akan menciptakan

employee engagement. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian

berdasarkan paparan tersebut adalah :

H2 : Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee

engagement pada Dewane Group Gianyar.

2.5.3. Pengaruh QWL dan Kepemimpinan terhadap Employee Engagement

Menurut Albrecht (2010:32), employee engagement adalah

keterlibatan individu dengan kepuasan dan antusiasme untuk pekerjaan yang


38

dia lakukan. Employee engagement merupakan suatu keadaan karyawan

yang terlibat langsung secara psikologis dengan pekerjaannya. Karyawan

akan terlibat secara fisik, kognitif, maupun secara emosional selama

menunjukkan performanya di dalam bekerja. Bebarapa faktor yang

menentukan tingkat employee engagement diantaranya adalah QWL dan

kepemimpinan.

Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2018) menemukan bahwa

QWL dan kepemimpinan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

employee engagement. Hasil tersebut didukung oleh Lisabella (2021) yang

menemukan bahwa QWL bersama dengan kepemimpinan mampu

mempengaruhi tingkat employee engagement terhadap organisasi. Hipotesis

yang diajukan dalam penelitian berdasarkan paparan tersebut adalah :

H3 : QWL dan kepemimpinan secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap employee engagement pada Dewane Group Gianyar.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam

perencanaan penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun

strategi yang menghasilkan model penelitian (Sugiyono, 2017:358). Desain

dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dimana proses

penggalian informasi diwujudkan dalam bentuk angka-angka sebagai alat

untuk menemukan keterangan mengenai apa yang diketahui. Desain dalam

penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif

asosiatif, sebab penelitian ini bertujuan menggali lebih jauh tingkat

pengaruh QWL dan kepemimpinan terhadap employee engagement.

Hubungan antara variabel tersebut selanjutnya dideskripsikan menggunakan

beberapa rumus statistik, sehingga penelitian ini dikenal dengan penelitian

kuantitatif.

Variabel-variabel penelitian dapat dikenali setelah melalui tahapan

yang telah diuraikan diatas, sehingga ditemukan dua variabel yang menjadi

variabel bebas yaitu QWL dan kepemimpinan serta satu variabel terikat

yaitu employee engagement. Mengacu pada rumusan masalah yang sudah

ditetapkan, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Alasannya adalah dalam melaksanan tindakan

kepada objek penelitian, maka diutamakan penjelasan secara mendetail

39
40

tentang QWL dan kepemimpinan yang dijadikan alat untuk mengukur

employee engagement.

3.2. Lokasi dan Objek Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian untuk

memperoleh data penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Dewane Group,

yang beralamat di Jalan Kapten Dipta No. 18A, Lingkungan Sangging,

Gianyar. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena adanya

keterbukaan dari pihak perusahaan terutama pimpinan dan karyawan

perusahaan terhadap penelitian yang akan dilaksanakan serta adanya

masalah yang terkait dengan employee engagement, QWL dan

kepemimpinan pada Dewane Group.

3.2.2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh QWL dan kepemimpinan

terhadap employee engagement pada Dewane Group Gianyar.

3.3. Identifikasi Variabel

Menurut Sugiyono (2017:60), variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya. Terdapat dua jenis variabel dalam

penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang tergantung dengan variabel

lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah employee engagement.


41

2. Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah QWL (X1), dan

kepemimpinan (X2).

3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel bertujuan untuk menguraikan definisi

dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional

dan indikator pengukurnya. Definisi operasional variabel-variabel pada

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Employee Engagement (Y)

Employee engagement adalah keterikatan, keterlibatan karyawan dengan

kepuasan dan antusiasme untuk pekerjaan yang dia lakukan serta rasa

suka rela karyawan pada Dewane Group. Indikator employee

engagement mengacu pada beberapa indikator yang diungkapkan oleh

Macey dan Schneider (2008), yaitu :

a. Keterikatan

Indikator keterikatan pada penelitian ini dibagi menjadi dua item

pernyataan yaitu loyalitas karyawan (Y1.1) dan antusiasme atau

semangat kerja karyawan (Y1.2).

b. Keinginan untuk Memberikan Lebih

Indikator keinginan untuk memberikan lebih pada penelitian ini

dibagi menjadi dua item pernyataan yaitu dedikasi karyawan

terhadap pekerjaan (Y1.3) dan upaya karyawan memberikan yang

terbaik bagi perusahaan (Y1.4).


42

c. Perasaan Sukarela

Indikator perasaan sukarela pada penelitian ini dibagi menjadi dua

item pernyataan yaitu sukarela mengerjakan tugas di luar tanggung

jawab (Y1.5) dan sukarela membantu pekerjaan rekan kerja jika

diperlukan (Y1.6).

2. Quality of Work Life (X1)

Quality of work llfe (QWL) mengacu pada keadaan menyenangkan atau

tidak menyenangkannya lingkungan pekerjaan bagi karyawan di Dewane

Group. Indikator QWL mengacu pada beberapa indikator dari Dessler

(2015), yaitu :

a. Partisipasi karyawan (X1.1)

Perusahaan memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk

ikut berpartisipasi dan menyampaikan ide, kritik dan saran untuk

kemajuan perusahaan.

b. Penyelesaian konflik (X1.2)

Perusahaan mampu menyelesaikan konflik antar karyawan.

c. Komunikasi di dalam organisasi (X1.3)

Terdapat suatu komunikasi yang terjalin dengan baik antar semua

karyawan maupun pimpinan di perusahaan.

d. Keselamatan kerja (X1.4)

Keselamatan dan antisipasi keselamatan kerja diperhatikan oleh

perusahaan yaitu dengan menyediakan alat-alat penanggulangan

pertama ketika terjadi kecelakaan kerja.


43

e. Kompensasi yang layak (X1.5)

Kelayakan kompensasi berupa material dan imaterial yang diberikan

oleh perusahaan sebagai balas jasa terhadap kinerja karyawan.

3. Kepemimpinan (X2)

Kepemimpinan mengacu pada kemampuan dan kecakapan pimpinan di

Dewane Group dalam mengarahkan serta mengatur setiap karyawan dan

pekerjaan. Indikator kepemimpinan mengacu pada beberapa indikator

dari Yulk (2015), yaitu :

a. Kemampuan (X2.1)

Pemimpin memiliki kemampuan sesuai dengan bidang kerja

perusahaan.

b. Keterbukaan terhadap ide (X2.2)

Pemimpin terbuka menerima ide inovatif dari karyawan.

c. Berani menghadapi tantangan (X2.3)

Pimpinan berani melakukan inovasi baru.

d. Motivator (X2.4)

Pimpinan mampu memberikan dorongan kepada karyawan sehingga

dapat menggerakkan karyawannya untuk melakukan suatu tindakan.

e. Berkeadilan (X2.5)

Pimpinan bersikap adil dan tepat pada porsinya saat memberikan

reward kepada setiap karyawan.


44

3.5. Populasi dan Metode Penentuan Sampel

3.5.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2017:136). Populasi meliputi seluruh karakteristik sifat yang dimiliki oleh

subyek/obyek itu (Sugiyono, 2017:136). Populasi dalam penelitan ini adalah

seluruh karyawan Dewane Group yang ditunjukkan oleh Tabel 3.1 sebagai

berikut.

Tabel 3. 1 Jumlah Karyawan Dewane Group Gianyar Tahun 2022


Jumlah Karyawan
No Unit Kerja
(Orang)
1 Bagian Penjualan 4
2 Bagian Gudang 3
3 Marketing 2
4 Keuangan (Kasir dan Akuntan) 3
Bagian Perakitan, Service dan Adm.
5 Garansi 5
6 Bagian Pengiriman 4
7 Security dan Penjaga Gudang 4
8 Bagian ATK dan Pengadaan ATK 6
9 Bagian Software 2
Jumlah Populasi 33
Sumber : Data Karyawan Dewane Group diolah (2022)

3.5.2. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan

dapat diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representatif (Sugiyono, 2017:114). Penelitian ini

menggunakan teknik total sampling. Menurut Sugiyono (2017:138), total


45

sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Total sampling disebut juga sensus, di mana

semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Berdasarkan uraian di

atas, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 33

orang karyawan Dewane Group Gianyar.

3.6. Jenis Data

3.6.1. Jenis Data Berdasarkan Sumber

Jenis data dilihat dari sumbernya dalam penelitian ini dapat dibagi

menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Data primer, merupakan data yang diperoleh dan dicatat secara langsung

dari sumbernya melalui wawancara (Sugiyono, 2017:225). Dalam

penelitian ini, data primer meliputi jawaban dari responden terhadap

pernyataan dalam kuesioner yang dikumpulkan dari karyawan Dewane

Group.

2. Data sekunder, merupakan data yang bukan diperoleh dari pengumpulan

dan pengolahan sendiri tetapi dilakukan oleh pihak-pihak lain pada

lokasi dimana penelitian dilakukan (Sugiyono, 2017:229). Sumber data

sekunder dalam penelitian ini antara lain gambaran umum dan struktur

organisasi Dewane Group.

3.6.2. Jenis Data Berdasarkan Sifat

Jenis data dilihat dari sifatnya dalam penelitian ini dapat dibagi

menjadi dua, yaitu sebagai berikut.


46

1. Data kuantitatif, adalah data penelitian yang berupa angka-angka dan

analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2017:12). Data kuantitatif

dalam penelitian ini berupa hasil dari kuesioner yang disebarkan oleh

peneliti, jumlah karyawan serta data keluarnya karyawan.

2. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka-angka dan tidak

dapat ditukar dengan satuan hitung yang berupa keterangan-keterangan

dan informasi yang berkaitan dengan penelitian yaitu berbentuk kata,

kalimat, skema, dan gambar (Sugiyono, 2017:12). Data hasil dari

penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang

ditemukan di lapangan.

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara

pengamatan langsung terhadap Dewane Group, dimana peneliti

melakukan pengamatan langsung terhadap aktivitas sehari-hari

karyawan.

2. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara

berkomunikasi langsung dengan cara melakukan tanya jawab langsung

baik dengan pimpinan, karyawan dan semua pihak terkait yang dapat
47

membantu penelitian untuk mendapatkan informasi awal tentang

employee engagement, QWL serta kepemimpinan.

3. Kuesioner/Angket

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,

2017:225). Skala yang digunakan dalam pengukuran data adalah

dengan menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Pilihan jawaban responden diberi nilai dengan skala

empat poin yaitu sebagai berikut.

a. Sangat Setuju (SS) yang ditunjukkan dengan nilai 4

b. Setuju (S) yang ditunjukkan dengan nilai 3

c. Tidak Setuju (TS) yang ditunjukkan dengan nilai 2

d. Sangat Tidak Setuju (STS) yang ditunjukkan dengan nilai 1

3.8. Uji Instrumen Penelitian

3.8.1. Uji Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya

terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

(Sugiyono, 2017:225). Dengan demikian data yang valid adalah data “yang

tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan dengan kata

yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Data yang valid adalah data

yang memiliki nilai koefisien korelasi > 0,300.


48

3.8.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau

temuan. Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam

obyek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam

waktu berbeda menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2017:216). Dalam

mengukur reliabilitas, digunakan uji statistik cronbach’s alpha. Suatu data

dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama

menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua

menunjukkan data yang tidak berbeda. Data dikatakan reliabel apabila

memiliki cronbach’s alpha > 0,600.

3.9. Teknik Analisis data

3.9.1. Analisis Statistik Deskriptif

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan

statistik. Adapun salah satu statistik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah statistik deskriptif untuk menjawab rumusan masalah deskriptif yang

telah disusun. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Statistik deskriptif dapat

digunakan bila peneliti hanya ingin mendiskripsikan data sampel, dan tidak

ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk pupulasi di mana sampel

diambil (Sugiyono, 2017:232). Data yang dibahas secara desktiptif pada

penelitian ini adalah penilaian masing-masing responden terhadap varibel


49

penelitian dengan melihat frekuensi dan tendensisentral yaitu nilai rata-rata

atau mean.

3.9.2. Uji Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi

linier sederhana dengan bantuan software Statistical Product and Service

Solutions (SPSS). Untuk menghasilkan suatu model yang baik, analisis

regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian

hipotesis. Uji asumsi klasik yang dilakukan pada regresi linear berganda

non-timeseries meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji

heteroskedastisitas (Sugiyono, 2017:321).

1. Uji Normalitas

Sugiyono (2017:355) menyatakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah model yang

memiliki distribusi residual yang normal atau mendekati normal. Uji

yang dapat digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan

berdistribusi normal jika taraf signifikansi (Asymp.sig.) diatas 0,05

(Sugiyono, 2017:355).

2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali,

2013:105). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai toleransi


50

dan lawannya yaitu Variance Inflation Factor (VIF). Untuk

pengambilan keputusan dalam menentukan ada atau tidaknya

multikolinearitas yaitu dengan kriteria sebagai berikut.

a. Jika nilai VIF > 10 atau jika nilai tolerance < 0,1 maka ada

multikolinearitas dalam model regresi.

b. Jika nilai VIF < 10 atau jika nilai tolerance > 0,1 maka tidak ada

multikolinearitas dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak

mengandung gejala heterokedastisitas atau mempunyai varian yang

homogen. Uji yang dapat digunakan adalah uji Glejser. Jika tingkat

signifikansi berada di atas 0,05 maka suatu model regresi dinyatakan

bebas dari masalah heteroskedastisitas (Sugiyono, 2017:297).

3.9.3. Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

linier berganda yang merupakan hubungan secara linear antara dua atau

lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y).

Analisis ini untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan

variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berpengaruh

positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen

apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan


51

(Ghozali, 2016:82). Bentuk umumnya jika disesuaikan dengan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Employe Engagement = α + b₁ X1 + b₂ X2 + e

Keterangan :
α : konstanta
b₁-b2 : koefisien regresi
X1 : QWL
X2 : kepemimpinan
e : error

3.9.4. Uji Kelayakan Model

Dalam analisis regresi berganda diamati goodness of fit (uji

kecocokan) dengan melihat koefisien determinasi (R²), uji parsial (t-test),

dan uji simultan (F-test), dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi menurut Sugiyono (2017:304) adalah besaran

untuk menunjukkan tingkat kekuatan hubungan antara dua variabel atau

lebih dalalm bentuk persen (menunjukkan seberapa besar persentase

keragaman Y yang dapat dijelaskan oleh keragaman X), atau dengan

kata lain seberapa besar X dapat memberikan kontribusi terhadap Y.

Berdasarkan pengertian diatas, maka koefisien determinasi merupakan

bagian dari keragaman total dari variabel tak bebas yang dapat

diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas dihitung dengan koefisien

determinasi dengan asumsi dasar faktor-faktor lain di luar variabel

dianggap tetap atau konstan. Koefisien determinasi dapat di ukur dengan

melihat nilai R Sqare, namun karena variabel dalam penelitian ini


52

berjumlah lebih dari satu, maka digunakanlah nilai Adjusted R square.

Hal tersebut karena nilai R square menjadi bias jika variabel bebas

berjumlah lebih dari satu (Sugiyono, 2017:320).

2. Uji Parsial (uji-t)

Uji parsial (uji-t) digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

ini. Uji-t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,

2016:97). Uji hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang

menyatakan bahwa QWL dan kepemimpinan secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap employee engagement. Adapun langkah-langkah uji

statistiknya adalah sebagai berikut.

a. Menentukan formula hipotesis.

(1) H0 : b = 0, berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara

individual terhadap employee engagement.

(2) Ha : b > 0, berarti ada pengaruh antara variabel bebas secara

individual terhadap employee engagement.

b. Menentukan taraf kesalahan (error).

Penelitian ini menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat

kesalahan 5% (α = 0,05), derajat kebebasan: n-k-l dengan uji dua

sisi, maka selanjutnya diperoleh nilai t-tabel pada 0,05;n-k-l.

Keterangan:
n = Jumlah data (responden)
k = Jumlah variabel bebas
l (el) = Jumlah variabel terikat.
53

c. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0.

Gambar 3. 1 Kurva Penerimaan dan Penolakan H0 (Uji-t)

d. Kriteria dan kesimpulan pengujian.

(1) H0 ditolak jika t-hitung > t-tabel atau nilai sig. < 0,05, berarti

pengaruhnya signifikan.

(2) H0 diterima jika t-hitung < t-tabel atau nilai sig. > 0,05, berarti

pengaruhnya tidak signifikan.

Berdasarkan gambar daerah penerimaan dan penolakan H0 dan

kriteria yang telah ditentukan, jika nilai t-hitung berada pada daerah

penolakan H0 dengan sig. < 0,05 maka pengaruhnya adalah

signifikan, sedangkan jika nilai t-hitung berada pada daerah

penerimaan H0 dengan sig. > 0,05 maka pengaruhnya adalah tidak

signifikan.

3. Uji Simultan (uji-F)

Ghozali (2016:98) menyatakan bahwa uji-F pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai


54

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria

signifikansi simultan adalah sebagai berikut.

a. Menyusun formula hipotesis.

(1) H0 : b1, b2 = 0, artinya variabel QWL (X1) dan kepemimpinan

(X2) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap

employee engagement (Y).

(2) Ha : b1, b2, > 0, artinya variabel QWL (X1) dan kepemimpinan

(X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap employee

engagement (Y).

b. Menentukan taraf kesalahan (error).

Penelitian ini menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat

kesalahan 5% (α = 0,05), derajat bebas pembilang: k, dan derajat

bebas penyebut: n-k-l, maka selanjutnya diperoleh nilai F-tabel pada

0,05;k;n-k-l.

Keterangan:
n = Jumlah data (responden)
k = Jumlah variabel bebas
l (el) = Jumlah variabel terikat.
55

c. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0.

Gambar 3. 2 Kurva Penerimaan dan Penolakan H0 (Uji-F)

d. Kriteria dan kesimpulan pengujian.

(1) H0 ditolak jika F-hitung > F-tabel atau nilai sig. < 0,05, berarti

pengaruh signifikan.

(2) H0 diterima jika F-hitung < F-tabel atau nilai sig. > 0,05, berarti

pengaruh tidak signifikan.

Berdasarkan gambar daerah penerimaan dan penolakan H0 serta kriteria

yang telah ditentukan, jika nilai F-hitung berada pada daerah penolakan

H0 dengan sig. < 0,05 maka pengaruhnya adalah signifikan, sedangkan

jika nilai F-hitung berada pada daerah penerimaan H0 dengan sig. > 0,05

maka pengaruhnya adalah tidak signifikan.


56

3.10. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian menjelaskan beberapa tahapan dari jenis kegiatan

yang dilakukan selama proses penelitian. Jadwal penelitian dalam penelitian

ini disajikan pada Tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3. 2 Jadwal Penelitian

2022
No Jenis Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
1 Observasi lapangan
2 Penyusunan pra
Proposal
3 Penyusunan dan
bimbingan proposal
4 Ujian proposal
5 Perbaikan hasil ujian
proposal
6 Pengumpulan data
Skripsi
7 Penyusunan dan
bimbingan skripsi
8 Sidang skripsi
Sumber: Proses penyusunan skripsi.
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Dewane Group Gianyar

Dewane Group Gianyar berdiri pada 10 April 2007 dengan toko

pertama di Jalan Kapten Dipta No. 18A, Lingkungan Sangging, Gianyar.

Pertama kali berdiri, perusahaan ini bergerak di bidang usaha jual

percetakan dan fotocopy. Perkembangan zaman di bidang teknologi

komputer menyebabkan Dewane Group memperluas lini usahanya ke

bidang jual beli komputer, spare part dan jasa perbaikan. Perusahaaan-

perusahaan serta kantor pemerintahan di gianyar yang juga semakin

membutuhkan perangkat komputer menambah peluang Dewane Group

untuk menjadi rekanan, sehingga Dewane Group juga bergerak di bidang

pengadaan komputer beserta maintenance dan alat tulis kantor bagi

perusahaan dan kantor pemerintahan yang kebanyakan berada di Daerah

Gianyar. Hingga saat ini, aset Dewane Group semakin berkembang

sehingga memiliki toko di Jalan Kesatrian Gianyar dan juga gudang di Jalan

Kebo Iwa Gianyar.

4.1.2. Visi dan Misi Dewane Group Gianyar

Visi Dewane Group adalah “Tercapainya pelayanan terhadap

pelanggan dan juga marketing yang customer oriented, dengan

mengedepankan teknologi serta kecepatan dan ketanggapan untuk

memenuhi kebutuhan customer.”

57
58

Dewane Group dalam menjalankan operasionalnya, juga memiliki

misi sebagai berikut.

1. Menyediakan pelayanan dalam bentuk kepuasan, service, maupun jasa

secara berorientasi pada kepuasan pelanggan.

2. Menyediakan jasa service dan maintenance yang dapat dilakukan dimana

saja dengan kepentingan apapun yang berhubungan dengan

komputerisasi.

3. Menyediakan tenaga yang ahli yang dapat dipercaya kehandalannya

untuk melakukan pelayanan.

4. Menyediakan ATK yang lengkap dengan kualitas terbaik.

4.1.3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap

bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam

menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur

organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan

antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan

fungsi dibatasi.

Struktur organisasi mempunyai arti penting karena merupakan bentuk

formal kegiatan dan hubungan antara berbagai subunit bagian-bagian di

dalam perusahaan, dengan mengetahui struktur organisasi dapat diperoleh

suatu gambaran tentang pekerjaan dan hubungan-hubungan yang ada di

dalam perusahaan serta digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang

ideal sebagai pedoman untuk dapat mengetahui siapa bawahan dan


59

atasannya dalam suatu organisasi perusahaan. Struktur organisasi Dewane

Group ditunjukkan oleh gambar sebagai berikut.

Gambar 4. 1
Struktur Organisasi Dewane Group Gianyar

Pemilik/Pimpinan

Bagian Gudang
Bagian Penjualan Marketing Bagian Keuangan
Bagian Perakitan, Service dan Adm. Garans

Bagian Pengiriman Bagian Software


Security dan Penjaga
Bagian ATK
Gudang
dan Pengadaan ATK

Sumber : Dewane Group (2022)

Gambaran umum tugas dan wewenang masing-masing bagian utama

dari struktur organisasi Dewane Group Gianyar adalah sebagai berikut.

1. Pemilik/Pimpinan

Mengawasi jalanya sistem prosedur operasional Dewane Group secara

keseluruhan untuk menjaga konsisitensi kerja dalam mencapai tujuan

perusahaan secara efektif dan efisien. Pemilik sebagai pimpinan juga

melaksanakan pemeriksaan yang meliputi seluruh aspek kegiatan

manajemen keuangan operasional agar pengelolaan dapat dilaksanakan

secara efektif dan efisien serta membeli barang kepada supplier.

2. Bagian Penjualan
60

Bertugas untuk melayani konsumen yang datang ke toko untuk

melakukan pembelian barang dan untuk mendaftar pengadaan barang.

3. Marketing

Bertugas memperkenalkan produk baik pelanggan perseorangan maupun

organisasi serta melakukan startegi promosi online dan offline.

4. Bagian Keuangan

Bagian ini terdiri dari kasir yang bertugas melakukan transaksi secara

langsung di toko serta mencetak bukti transaksi dan terdiri dari akuntan

yang bertugas memeriksa seluruh transaksi perusahaan dan membuat

laporan keuangan.

5. Bagian Perakitan, Service dan Adm. Garansi

Bagian perakitan bertugas merakit komputer dari komponen yang

diperlukan atau sesuai pesanan konsumen serta melakukan jasa service,

baik service murni atau service karena claim garansi. Proses claim

garansi sebelumnya juga di cek oleh admin garansi untuk mengecek

keabsahannya.

6. Bagian Pengiriman

Bertugas mengirim barang ke tempat tujuan baik pesanan perorangan

maupun organisasi, serta baik yang dipesan secara langsung lewat toko

maupun lewat media lainnya. Bagian pengiriman juga bertugas merawat

kendaraan pengiriman agar tetap dalam kondisi yang baik.

7. Security dan Penjaga Gudang


61

Bertugas menjaga keamanan gudang dari pencurian atau gangguang lain

yang dapat merusak barang atau merugikan perusahaan.

8. Bagian ATK dan Pengadaan ATK

Bertugas mengurus ketersediaan barang dagangan ATK, melakukan

pemesanan ATK serta memenuhi pesanan ATK baik perorangan maupun

organisasi.

9. Bagian Software

Bertugas melaksanakan proses intalasi softwere pada komputer baik

sistem operasi maupun aplikasi yang diperlukan serta melakukan

perbaikan perangkat lunak dari konsumen. Bagian ini juga bertugas

membantu bagian perakitan dalam perampungan rakitan atau service

komputer.

4.2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan profil dari responden yang

berpartisipasi dalam pengisian kuesioner pada penelitian ini. Profil

responden terdiri dari jenis kelamin, umur dan pendidikan terakhir.

4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4. 1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin
Frequenc Valid Cumulative
Percent
y Percent Percent
Valid Pria 15 45.5 45.5 45.5
Wanita 18 54.5 54.5 100.0
Total 33 100.0 100.0
62

Sumber : Lampiran 4

Tabel 4.1 menunjukkan responden yang berjenis kelamin pria

sebanyak 15 orang atau 45,5% dan responden yang berjenis kelamin wanita

sebanyak 18 orang atau 54,5%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di

Dewane Group cukup berimbang berdasarkan jenis kelamin, karena

perekrutan karyawan di Dewane Group memang tidak memandang jenis

kelamin, akan tetapi lebih pada kesesuaian kemampuan karyawan dengan

tugas dan tanggung jawabnya.

4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4. 2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Frequenc Valid Cumulative
Percent
y Percent Percent
Valid ≤ 20 Tahun 4 12.1 12.1 12.1
21 – 30 Tahun 16 48.5 48.5 60.6
31 – 40 Tahun 10 30.3 30.3 90.9
> 40 Tahun 3 9.1 9.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
Sumber : Lampiran 4

Tabel 4.2 menunjukkan jumlah responden terbanyak berdasarkan umur

pada penelitian ini adalah pada kategori 21–30 tahun yaitu sebanyak 16

orang atau 48,5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan di Dewane

Group dominan berusia muda dan masih produktif, sehingga dianggap

masih berstamina tinggi serta mampu beradaptasi dengan perubahan

teknologi yang terjadi dan sangat cocok bekerja di bidang usaha yang

dijalani Dewane Group.


63

4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4. 3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid SD 4 12.1 12.1 12.1
SMP 7 21.2 21.2 33.3
SMA 10 30.3 30.3 63.6
Diploma 7 21.2 21.2 84.8
Sarjana 5 15.2 15.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
Sumber : Lampiran 4

Tabel 4.3 menunjukkan jumlah responden terbanyak berdasarkan

pendidikan terakhir pada penelitian ini adalah yang memiliki pendidikan

terakhir SMA yaitu sebanyak 10 orang atau 30,3%. Hal tersebut karena

jobdesk di Dewane Group hanya bagian tertentu seperti akuntan, mekanik

dan beberpa marketing yang membutuhkan tingkat pendidikan hingga

diploma dan sarjana, selebihnya tingkat pendidikan SMA dirasa sudah

mumpuni untuk posisi yang lain.

4.3. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Sugiyono (2017:172) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial

yang diamati. Instrumen-instrumen dalam bidang sosial walaupun telah

teruji validitas dan reliabilitasnya, tetapi bila digunakan di tempat tertentu

belum tentu tepat dan mungkin tidak valid dan reliabel lagi (Sugiyono,

2017:172). Penelitian ini menggunakan sumber data yang didapat melalui

kuesioner dan merupakan penelitian pertama terhadap employee


64

engagement pada Dewane Group. Oleh karena itu, perlu dilakukan

pengujian berupa uji validitas serta uji reliabilitas untuk mengetahui

keabsahan data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut.

4.3.1. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas yaitu uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana

alat ukur yang digunakan dalam mengukur apa yang diukur. Validitas

merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada

obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono,

2017:198). Uji validitas dapat dilakukan dengan mengkorelasikan antara

skor item instrumen dengan skor total seluruh item pernyataan/pertanyaan.

Jika korelasi antara masing-masing skor butir pernyataan/pertanyaan

terhadap total skor butir-butir pernyataan/pertanyaan menunjukkan nilai

koefisien korelasi (pearson corelation) sebesar ≥0,300, maka masing-

masing butir pernyataan/pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali,

2016:52). Hasil uji validitas penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.4

sebagai berikut :

Tabel 4. 4
Hasil Uji Validitas
Pearson
No Variabel Instrumen Corelation Keterangan
1 Employee Y1.1 0,875 Valid
Engagement
(Y) Y1.2 0,858 Valid
Y1.3 0,920 Valid
65

Y1.4 0,849 Valid


Y1.5 0,858 Valid
Y1.6 0,876 Valid
X1.1 0,942 Valid
X1.2 0,926 Valid
Quality of Work
2 Life X1.3 0,837 Valid
(X1)
X1.4 0,850 Valid
X1.5 0,935 Valid
X2.1 0,738 Valid
X2.2 0,928 Valid
Kepemimpinan
3
(X2) X2.3 0,890 Valid
X2.4 0,961 Valid
X2.5 0,919 Valid
Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan hasil uji instrument dengan penyebaran kuesioner pada 33

orang responden, maka seperti pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa seluruh

indikator variabel pada penelitian ini yaitu kepuasan kerja, komitmen

organisasional, serta turnover intention memiliki nilai pearson corelation

lebih dari 0,300. Hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh instrumen pada

penelitian ini telah memenuhi syarat validitas atau dapat dinyatakan valid.

4.3.2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Pengujian reliabilitas atau keandalan instrumen menunjukkan sejauh

mana keandalan suatu pengukuran kembali terhadap gejala yang sama.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama dan menghasilkan data atau jawaban yang

sama atau mendekati (Sugiyono, 2017:198). Instrumen dikatakan memiliki

reliabilitas tinggi apabila memiliki cronbach’s alpha > 0,600 (Ghozali,


66

2016:48). Hasil uji reliabilitas penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.5

sebagai berikut :

Tabel 4. 5
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s Tingkat
No Variabel Cut-off
Alpha Reliabilitas
Employee
1 Engagement 0,937 0,600 Tinggi
(Y)
Quality of Work
2 Life 0,931 0,600 Tinggi
(X1)
Kepemimpinan
3 0,933 0,600 Tinggi
(X2)
Sumber : Lampiran 5

Hasil uji reliabilitas instrumen pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa

instrumen-instrumen variabel pada penelitian ini memiliki nilai

cronbach’s alpha lebih dari 0,600. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

seluruh instrumen-instrumen variabel pada penelitian ini memiliki tingkat

reliabilitas yang tinggi atau dapat dinyatakan reliabel.

4.4. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner, dengan

obyek penelitian adalah karyawan pada Dewane Group yang tersebar di

berbagai bagian. Waktu penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 9 Mei

2022 sampai dengan 10 Mei 2022. Kuesioner yang disebar sebanyak 33

kuesioner. Data persentase penyebaran, pengembalian dan kelayakan

kuesioner ditunjukkan oleh Tabel 4.6 sebagai berikut :

Tabel 4. 6
Data Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner
67

Kuesioner Jumlah
Kuesioner yang disebar 33
Kuesioner yang tidak kembali -
Kuesioner yang kembali 33
Tingkat pengembalian (response rate)
Kuesioner yang kembali x 100% 100%
Kuesioner yang disebar
Tingkat pengembalian yang digunakan (usable response rate)
Kuesioner yang diisi dengan lengkap x 100% 100%
Kuesioner yang kembali
Sumber : Data Primer

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa kuesioner yang disebarkan adalah 33

buah, dimana 33 kuesioner disebar langsung di lokasi penelitian. Kuesioner

yang kembali adalah sebanyak 33 kuesioner (100%) dan seluruhnya diisi

dengan lengkap, sehingga semua kuesioner digunakan sebagai data

penelitian yaitu 33 (100%) kuesioner.

Deskripsi masing-masing variabel penelitian selanjutnya dapat

dijelaskan dengan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah

suatu metode dalam mengorganisis dan menganalisis data kuantitatif,

sehingga diperoleh gambaran yang teratur mengenai suatu kegiatan.

Ukuran yang digunakan dalam deskripsi antara lain: frekuensi, mean, nilai

maksimum dan minimum variabel penelitian. Ukuran yang digunakan

dalam statistik deskriptif tergantung pada tipe skala pengukuran construct

yang digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2016:197). Ukuran yang

digunakan dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata atau mean dari

masing-masing variabel beserta indikatornya. Setiap jawaban atau skor

responden memiliki bobot 1 sampai 4, sehingga dapat ditentukan nilai

kelas interval dengan perhitungan sebagai berikut (Sugiyono, 2017:315).


68

Rentang = skor terbesar – skor terkecil

=4–1

=3

Perhitungan :

R (Range)
C (Interval Kelas) =
K (Jumlah klasifikasi)

3
=
4
= 0,75

Berdasarkan nilai kelas interval, maka diperoleh batas-batas

klasifikasi (kriteria) dengan katagori penilaian sebagai berikut:

1) Rata-rata skor 1,00 – 1,75 = Sangat Rendah

2) Rata-rata skor 1,76 – 2,50 = Rendah

3) Rata-rata skor 2,51 – 3,25 = Tinggi

4) Rata-rata skor 3,26 – 4,00 = Sangat Tinggi

4.4.1. Deskripsi Data Employee Engagement

Distribusi frekuensi jawaban responden mengenai employee

engagement dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4. 7
Distribusi Frekuensi Variabel Employee Engagement
Skor Jawaban Kategori
No Indikator Rata-rata
1 2 3 4 Penilaian
1 Loyalitas
5 14 14 - 2,27 Rendah
(Y1.1)
2 Antusiasme
2 17 13 1 2,39 Rendah
(Y1.2)
Dedikasi
3 2 14 14 3 2,55 Tinggi
(Y1.3)
4 Upaya 3 20 9 1 2,24 Rendah
69

Memberikan
yang Terbaik
(Y1.4)
Mengerjakan
Tugas Diluar
5 5 16 12 - 2,21 Rendah
Tanggung Jawab
(Y1.5)
Sukarela
Membantu
6 3 13 15 2 2,48 Rendah
Rekan Kerja
(Y1.6)
Rata-rata Skor Employee Engagement 2,36 Rendah
Sumber : Lampiran 6

Tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa distribusi frekuensi jawaban

responden dari 6 instrumen variabel employee engagement tergolong dalam

kategori rendah dengan rata-rata skor 2,36. Hal tersebut menunjukkan

responden berpersepsi bahwa mereka tidak merasa terlalu terikat dengan

perusahaan. Mengerjakan tugas diluar tanggung jawab merupakan indikator

dengan nilai terandah sebesar 2,21 yang berada pada kategori rendah.

Dedikasi selanjutnya menjadi indikator dengan nilai tertinggi sebesar 2,55

dengan kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan

memiliki kesungguhan yang tinggi dalam mengerjakan tugas yang menjadi

tanggung jawabnya, namun masih enggan bersedia melaksanakan tugas

yang bukan menjadi tanggung jawabnya.

4.4.2. Deskripsi Data Quality of Work Life

Distribusi frekuensi jawaban responden mengenai quality of work life

dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4. 8
Distribusi Frekuensi Variabel Quality of Work Life
No Indikator Skor Jawaban Rata-rata Kategori
70

1 2 3 4 Penilaian
1 Partisipasi Karyawan
7 11 9 6 2,42 Rendah
(X1.1)
2 Penyelesaian Konflik
6 9 15 3 2,45 Rendah
(X1.2)
Keselamatan Kerja
3 3 14 14 2 2,45 Rendah
(X1.3)
Komunikasi
4 2 11 18 2 2,61 Tinggi
(X1.4)
Kompensasi yang
5 Layak 7 11 15 - 2,24 Rendah
(X1.5)
Rata-rata Skor Quality of Work Life 2,44 Rendah
Sumber : Lampiran 6

Tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa distribusi frekuensi jawaban

responden dari 5 instrumen variabel quality of work life tergolong dalam

kategori rendah dengan rata-rata skor 2,44. Hal tersebut menunjukkan

responden berpersepsi bahwa kualitas kehidupan kerja di perusahaan masih

kurang baik. Kompensasi yang layak merupakan indikator dengan nilai

terandah sebesar 2,24 yang berada pada kategori rendah. Komunikasi

selanjutnya menjadi indikator dengan nilai tertinggi sebesar 2,61 dengan

kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa komunikasi yang terjalin

di perusahaan sudah cukup baik, namun kompensasi yang diberikan belum

mampu menanggung kebutuhan mereka. Hal tersebut karena gaji karyawan

memang masih dibawah UMK Kabupaten Gianyar.

4.4.3. Deskripsi Data Kepemimpinan

Distribusi frekuensi jawaban responden mengenai kepemimpinan

dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4. 9
Distribusi Frekuensi Variabel Kepemimpinan
71

Skor Jawaban Kategori


No Indikator Rata-rata
1 2 3 4 Penilaian
1 Kemampuan
- 14 17 2 2,64 Tinggi
(X2.1)
2 Keterbukaan
8 13 12 - 2,12 Rendah
(X2.2)
Berani
3 7 14 10 2 2,21 Rendah
(X2.3)
Motivator
4 9 10 14 - 2,15 Rendah
(X2.4)
Berkeadilan
5 12 8 12 1 2,06 Rendah
(X2.5)
Rata-rata Skor Kepemimpinan 2,24 Rendah
Sumber : Lampiran 6

Tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa distribusi frekuensi jawaban

responden dari 5 instrumen variabel kepemimpinan tergolong dalam

kategori rendah dengan rata-rata skor 2,24. Hal tersebut menunjukkan

responden berpersepsi bahwa kepemimpinan pada perusahaan masih

kurang maksimal. Berkeadilan merupakan indikator dengan nilai terandah

sebesar 2,06 yang berada pada kategori rendah. Kemampuan selanjutnya

menjadi indikator dengan nilai tertinggi sebesar 2,64 dengan kategori tinggi.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pimpinan perusahaan memiliki

kemampuan yang baik terkait bidang usaha yang dijalani. Hal tersebut

karena pimpinan perusahaan memanglah seorang lulusan sekolah tinggi

komputer serta berpengalaman sebagai teknisi komputer. Keadilan disisi lain

dinilai masih kurang karena belum adanya sistem penilaian kinerja yang

jelas dari pimpinan yang sekaligus pemilik, sehingga karyawan dengan

kinerja yang baik mendapatkan gaji yang sama dengan karyawan lain dan

tidak mendapat reward tambahan atas kinerjanya.


72

4.5. Analisis Data dan Pembahasan

4.5.1. Uji Asumsi Klasik

Syarat suatu data dalam analisis regresi linear berganda berbasis

ordinary least square (OLS) dengan data non-time series adalah terdistribusi

secara normal, tidak mengalami multikolinearitas, serta terbebas dari

masalah heteroskedastisitas. Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah

untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan

memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten (Ghozali,

2016:150). Oleh karena itu, persamaan regresi pada penelitian ini terlebih

dahulu dianalisis melalui uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas,

uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

suatu variabel terikat dan variabel bebas memiliki ditribusi normal atau

tidak (Sugiyono, 2017:355). Salah satu alat uji statistik yang digunakan

dalam menguji normalitas residual adalah uji statistik nonparametrik

Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal jika taraf

signifikansi (Asymp.sig.) diatas 0,05 (Ghozali, 2016:154). Hasil uji

normalitas dalam model penelitian ini ditunjukkan oleh Tabel 4.10

sebagai berikut :

Tabel 4. 10
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
73

N 33
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. .38477083
Deviation
Most Extreme Absolute .148
Differences Positive .087
Negative -.148
Test Statistic .148
Asymp. Sig. (2-tailed) .064c
Sumber : Lampiran 7

Hasil uji normalitas data pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai

signifikansi (Asymp. Sig.) adalah sebesar 0,064. Hal tersebut

menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig.) lebih besar dari

α=0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data telah terdistribusi secara

normal.

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya kolerasi

antara variabel-variabel bebas dalam model regresi linier berganda

(Sugiyono, 2017:355). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terdapat multikolinearitas antar variabel bebasnya. Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan terdapat masalah multikolinearitas. Untuk mendeteksi

ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat pada nilai tolerance dan VIF.

Apabila nilai toleransi di atas 0,1 (10%) dan nilai VIF dibawah 10, maka

tidak terjadi masalah multikolinearitas (Ghozali, 2016:161). Hasil uji

multikolinearitas untuk model regresi pada penelitian ini disajikan pada

Tabel 4.11 sebagai berikut :


74

Tabel 4. 11
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
QWL .481 2.079
Kepemimpinan .481 2.079
a. Dependent Variable: Engagement
Sumber : Lampiran 7

Hasil uji multikolinearitas pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa seluruh

variabel bebas mempunyai nilai tolerance di atas 0,1 dan nilai VIF

kurang dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi pada

penelitian tidak memiliki masalah multikolinearitas atau tidak terjadi

multikolinearitas di antara variabel bebas.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak

mengandung gejala heterokedastisitas atau mempunyai varian yang

homogen (Sugiyono, 2017:297). Uji heteroskedastisitas dalam penelitian

ini menggunakan uji Glejser. Jika tingkat signifikansi berada di atas 0,05

atau variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

absolut residual-nya, maka suatu model regresi dinyatakan bebas dari

masalah heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:167). Hasil uji Glejser dalam

model penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 12
Hasil Uji Heteroskedastisitas
75

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta


1 (Constant) .314 .133 2.363 .025

QWL .089 .071 .320 1.252 .220

Kepemimpinan -.096 .075 -.327 -1.280 .210

a. Dependent Variable: Absolut Residual


Sumber : Lampiran 7

Hasil uji heteroskedastisitas pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa

seluruh variabel bebas penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 atau tidak terdapat variabel bebas yang berpengaruh

signifikan terhadap absolut residual-nya. Hal ini menunjukkan bahwa

model regresi tidak mengalami masalah heteroskedastisitas atau dapat

dinyatakan bahwa seluruh variabel bebas telah memenuhi syarat

pengujian heterokedastisitas.

4.5.2. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda adalah model regresi atau prediksi yang

melibatkan lebih dari satu variabel bebas atau prediktor. Istilah regresi

berganda dapat disebut juga dengan istilah multiple regression. Kata

multiple yang dimaksudkan adalah pengaruh variabel bebas yang berjumlah

lebih dari satu terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2017:232). Pengaruh

gaya QWL serta kepemimpinan terhadap employee engagement dapat


76

diketahui dengan menggunakan analisis statistik regresi linier berganda

yang diolah menggunakan program komputer Statistical Product and

Service Solutions 26.0 (SPSS). Hasil analisis regresi linier berganda pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 13
Hasil Analisis Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) .717 .250
QWL .286 .134 .350
Kepemimpinan .422 .141 .491
a. Dependent Variable: Engagement
Sumber : Lampiran 8

Tabel 4.13 menunjukan nilai koefisien regresi dari variabel bebas

(QWL dan kepemimpinan) serta nilai konstanta variabel terikat (employee

engagement), maka diperoleh persamaan regresi linier berganda. Sugiyono

(2017:398) menyatakan persamaan tersebut sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = 0,717 + 0,286 X1 + 0,422 X2 + e

Berdasarkan persamaan regresi tersebut, maka dapat diketahui nilai

pengaruh QWL dan kepemimpinan terhadap employee engagement yang

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Konstanta = 0,717; berarti apabila tidak terdapat atau tidak terjadi

perubahan pada QWL dan kepemimpinan, maka nilai variabel employee

engagement adalah konstans sebesar 0,717.


77

2) b1 = 0,286; berarti setiap QWL meningkat sebesar 1, maka akan

mengakibatkan peningkatan sebesar 0,286 pada employee engagement,

dengan asumsi faktor lainnya dianggap konstan.

3) b2 = 0,422; berarti setiap kepemimpinan meningkat sebesar 1, maka akan

mengakibatkan peningkatan sebesar 0,422 pada employee engagement,

dengan asumsi faktor lainnya dianggap konstan.

4.5.3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya bertujuan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2016:97). Koefisien determinasi dapat di ukur dengan

melihat nilai R Sqare, namun karena variabel dalam penelitian ini berjumlah

lebih dari satu, maka digunakanlah nilai Adjusted R square. Hal tersebut

karena nilai R square memiliki kelemahan mendasar yaitu bias jika variabel

bebas berjumlah lebih dari satu (Sugiyono, 2017:320). Hasil Uji koefisien

determinasi pada penelitian ini ditunjukkan oleh tabel berikut.

Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .782 a
.612 .586 .39739
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, QWL
b. Dependent Variable: Engagement
Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada Tabel 4.14, dapat

dilihat bahwa nilai Adjusted R square adalah sebesar 0,586. Hal tersebut

menunjukkan bahwa variabel bebas dalam model penelitian ini yaitu QWL
78

dan kepemimpinan mampu menjelaskan atau mempengaruhi variasi

perubahan employee engagement pada Dewane Group sebesar 58,6% dan

sisanya 41,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor atau variabel-variabel lain di

luar model penelitian.

4.5.4. Uji-t (Uji Parsial)

1) Uji regresi parsial (Uji-th1) bertujuan untuk menguji signifikansi

pengaruh variabel bebas QWL (X1) secara parsial terhadap variabel

terikat employee engagement (Y). Untuk menguji H0 diterima atau

ditolak digunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menyusun formula hipotesis.

H0 : b = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara QWL

secara individual terhadap employee engagement.

Ha : b > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan antara QWL

secara individual terhadap employee engagement.

b) Menentukan besarnya level of significant dan degree of freedom.

Titik persentase distribusi t untuk variabel QWL pada penelitian ini

ditunjukkan oleh tabel sebagai berkikut.

Tabel 4.15
Titik Persentase Distribusi t
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010

30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000


31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381
Sumber : Lampiran 9
79

Dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat

kesalahan sebesar 5% (α = 0,05) dan df (degree of freedom) n

(jumlah observasi atau sampel) – k (jumlah variabel bebas

penelitian) – l(el) (jumlah variabel terikat penelitian). Maka df = 33 -

2 - 1= 30 dan diperoleh nilai t–tabel sebesar 2,04227.

c) Kriteria Penerimaan / Penolakan Hipotesis.

Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yang

diajukan pada penelitian adalah sebagai berikut :

H0 ditolak jika t-hitung > t-tabel atau nilai sig. < 0,05

H0 diterima jika t-hitung < t-tabel atau nilai sig. > 0,05

d) Penentuan t-hitung.

Nilai t-hitung QWL dengan signifikansinya pada penelitian ini

ditunjukkan oleh tabel sebagai berikut.

Tabel 4.16
Hasil Uji-t Variabel QWL
Model t Sig.
1 (Constant) 2.868 .007
QWL 2.136 .041
a. Dependent Variable: Engagement
Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS 26.0 for Windows yang

ditunjukkan oleh Tabel 4.16, diperoleh nilai t-hitung variabel QWL

sebesar 2,136 dengan signifikansi 0,041.

e) Menggambarkan Daerah Penguji H0.


80

Gambar 4. 2
Kurva Distribusi Normal Daerah Penolakan dan Daerah
Penerimaan H0 (Uji-th1)

DaerDaerah
ah Pe
nerim
Penerimaan aan
H0 Daer
ah Pe
n olaka
nH0

α=0,05

t.tabel = 2,04227 t.hitung X1 = 2,136

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.16 dan Gambar 4.2,

diketahui nilai t-hitung QWL (X1) lebih besar dari pada nilai t.tabel atau

nilai t-hitung jatuh pada daerah penolakan H0, maka H1 yang

menyatakan bahwa QWL berpengaruh positif dan signifikan

terhadap employee engagement diterima.

2) Uji Parsial (Uji-th2)

Uji regresi parsial (Uji-th2) bertujuan untuk menguji signifikansi

pengaruh variabel bebas kepemimpinan (X2) secara parsial terhadap

variabel terikat kinerja pegawai (Y). Untuk menguji Ho diterima atau

ditolak digunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menyusun formula hipotesis.

H0 : b = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara

kepemimpinan secara individual terhadap employee

engagement.
81

Ha : b > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan antara

kepemimpinan secara individual terhadap employee

engagement.

b) Menentukan Besarnya Level of Significant dan Degree of Freedom.

Titik persentase distribusi t untuk variabel kepemimpinan pada

penelitian ini ditunjukkan oleh tabel sebagai berkikut.

Tabel 4.17
Titik Persentase Distribusi t
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010

30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000


31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381
Sumber : Lampiran 9

Dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat

kesalahan sebesar 5% (α = 0,05) dan df (degree of freedom) n

(jumlah observasi atau sampel) – k (jumlah variabel bebas

penelitian) – l(el) (jumlah variabel terikat penelitian). Maka df = 33 -

2 - 1= 30 dan diperoleh nilai t–tabel sebesar 2,04227.

c) Kriteria Penerimaan / Penolakan Hipotesis.

Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yang diajukan

pada penelitian adalah sebagai berikut :

H0 ditolak jika t-hitung > t-tabel atau nilai sig. < 0,05

H0 diterima jika t-hitung < t-tabel atau nilai sig. > 0,05

d) Penentuan t-hitung.
82

Nilai t-hitung kepemimpinan dengan signifikansinya pada penelitian

ini ditunjukkan oleh tabel sebagai berikut.

Tabel 4.18
Hasil Uji-t Variabel Kepemimpinan
Model t Sig.
1 (Constant) 2.868 .007
Kepemimpinan 2.995 .005
a. Dependent Variable: Engagement
Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS 26.0 for Windows yang

ditunjukkan oleh Tabel 4.18, diperoleh nilai t-hitung variabel

kepemimpinan sebesar 2,995 dengan signifikansi 0,005.

e) Menggambarkan Daerah Penguji Ho.

Gambar 4. 3
Kurva Distribusi Normal Daerah Penolakan dan Daerah
Penerimaan Ho (Uji-th2)

Daer
ah Pe
Daerah
ne
Penerimaanrimaan
H0 Daer
ah Pe
nolak
anH0

α=0,05

t.tabel = 2,04227 t.hitung X2 = 2,995

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.18 dan Gambar 4.3,

diketahui nilai t-hitung kepemimpinan (X2) lebih besar dari pada nilai
83

t.tabel atau nilai t-hitung jatuh pada daerah penolakan H0, maka H2 yang

menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap employee engagement diterima.

4.5.5. Uji-F (Uji Simultan)

Uji simultan (Uji-F) bertujuan untuk menguji pengaruh variabel QWL

dan kepemimpinan secara simultan atau bersama-sama terhadap employee

engagement pada Dewane Group. Prosedur pengujian hipotesis statistiknya

adalah sebagai berikut :

1) Menyusun formula hipotesis:

H0 : b1, b2, = 0, artinya variabel QWL (X1) dan kepemimpinan (X2)

secara simultan atau bersama-sama tidak berpengaruh signifikan

terhadap employee engagement (Y).

Ha : b1, b2 > 0, artinya variabel QWL (X1) dan kepemimpinan (X2)

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap employee

engagement (Y).

2) Penentuan Statistik Tabel (F-tabel)

Dalam pengujian ini digunakan F-tabel = F(α;dfn/dfd) = F(0,05;k;n-k-l) α

atau taraf kesalahan (level of significancy) yang dipakai dalam pengujian

ini adalah sebesar 5% (P<0,05), dengan dfn (degrees of fredoom

numerator = derajat bebas pembilang) yaitu k, dan dfd (degresss of

freedom domerator = derajat bebas penyebut) n-k-l. Untuk n = 33, k = 2

dan l (el) = 1, maka dfn = k = 2, dan dfd = 33-2-1 = 30. Cara kedua

adalah dengan melihat hasil pengolahan data SPSS yaitu nilai df1 yang
84

menyatakan dfn dan df2 yang menyatakan dfd. Nilai df berdasarkan

perhitungan SPSS pada penelitian ini ditunjukkan oleh tabel berikut.

Tabel 4.19
Hasil Perhitungan Nilai df dengan SPSS
ANOVAa
Model Sum of Squares df
1 Regression 7.469 2
Residual 4.738 30
Total 12.207 32
a. Dependent Variable: Engagement
b. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, QWL
Sumber : Lampiran 8

Titik persentase distribusi F selanjutnya ditunjukkan oleh tabel sebagai

berikut.

Tabel 4.20
Titik Persentase Distribusi F
df untuk df untuk pembilang (N1)
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11
Sumber : Lampiran 10

Berdasarkan perhitungan df dengan SPSS pada Tabel 4.19 dan titik

persentase distribusi F pada Tabel 4.20, maka besarnya F-tabel =


85

F(α;dfn/dfd) yang dicari adalah F(0,05;2/30) yang menunjukkan nilai

3,32.

3) Kriteria Penerimaan/Penolakan Hipotesis

H0 ditolak apabila F-hitung > F-tabel atau nilai sig. < 0,05

H0 diterima apabila F-hitung ≤ F-tabel atau nilai sig. > 0,05

4) Penentuan Nilai F-hitung

Nilai F-hitung dengan signifikansinya pada penelitian ini ditunjukkan

oleh tabel sebagai berikut.

Tabel 4.21
Hasil Uji-F
ANOVAa
Sum of
Model Squares Mean Square F Sig.
1 Regression 7.469 3.734 23.648 .000b
Residual 4.738 .158
Total 12.207
Sumber : Lampiran 8

Hasil perhitungan pada Tabel 4.21 menunjukkan bahwa besarnya F hitung =

23,648 dengan sig.hitung = 0,000.

5) Menggambar Daerah Pengujian H0

Gambar 4. 4
Kurva Distribusi Normal Daerah Penolakan dan Daerah
Penerimaan Ho Uji-F
86

Daerah
Penerimaan H0

Daerah
Penolakann H0

0 F table = 3,32 F hitung = 23,648

Berdasarkan keseluruhan hasil uji F diatas dengan tingkat keyakinan

95% dan kesalahan 5% ditemukan bahwa : derajat bebas pembilang 2

dan derajat penyebut 30, nilai Ftabel sebesar 3,32 dan nilai Fhitung sebesar

23,648 dengan sig. 0,000. Oleh karena itu, nilai F hitung > Ftabel dengan sig.

0,000<0,05 dan Fhitung berada pada daerah penolakan H0, maka H3 yang

menyatakan QWL dan kepemimpinan secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap employee engagement diterima.

4.6. Interpretasi Hasil Penelitian

Interpretasi dari hasil pengujian hipotesis penelitian yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut.

4.6.1. Pengaruh Quality of Work Life terhadap Employee Engagement

Quality of work life (QWL) mengacu pada keadaan menyenangkan

atau tidak menyenangkannya lingkungan pekerjaan bagi seseorang. Tujuan


87

utamanya adalah pengembangan lingkungan kerja yang sangat baik bagi

karyawan dan kinerja instansi. Hal tersebut menunjukkan disinilah peran

dari instansi untuk membuat seluruh karyawannya merasa nyaman dalam

menjalankan pekerjaannya dan nyaman berada di lingkungan kerjanya,

sehingga instansi harus memperhatikan dan menjaga kualitas kehidupan

kerja (quality of work life) untuk membantu menumbuhkan rasa keterikatan

dari masing-masing karyawan pada perusahaan tempat mereka bekerja

(Dessler, 2015:230).

Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel QWL

memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,286 dan nilai t.hitung 2,136

jatuh pada daerah penolakan H0 dengan Sig. sebesar 0,041 < 0,05. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa QWL (X1) secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan terhadap employee engagement (Y) sehingga H1 diterima. Hal

ini berarti jika QWL semakin baik, maka employee engagement pada

Dewane Group juga akan semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya.

Hasil penelitian ini secara teoritis sesuai dengan teori yang

diungkapkan Dessler (2015) bahwa jika kehidupan kerja di suatu perusahaan

semakin berkualitas, maka akan mampu meningkatkan employee

engagemant. Hasil penelitian ini secara empiris juga mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Rahmayuni (2018) dan Tasman (2020) yang

menemukan bahwa QWL berpengaruh positif dan signifikan terhadap

employee engagement.
88

4.6.2. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Employee Engagement

Yulk (2015:19) menjelaskan kepemimpinan adalah pendekatan usaha

mengubah kesadaran, membangkitkan semangat dan mengilhami bawahan

atau anggota organisasi untuk mengeluarkan usaha ekstra dalam mencapai

tujuan organisasi. Kepemimpinan juga bertujuan memotivasi pengikutnya

untuk bekerja melebihi harapan, membuat para bawahan menjadi lebih

terlibat dan peduli pada pekerjaannya, lebih banyak mencurahkan perhatian

dan waktu untuk pekerjaan, dan menjadi kurang perhatiannya kepada

kepentingan-kepentingan pribadinya yang merupakan ciri dari employee

engagement.

Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

kepemimpinan memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,422 dan

nilai t.hitung 2,995 jatuh pada daerah penolakan H0 dengan Sig. sebesar

0,005 < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan (X2) secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee engagement

(Y) sehingga H2 diterima. Hal ini berarti jika kepemimpinan semakin baik,

maka employee engagement pada Dewane Group juga akan semakin tinggi

dan begitu pula sebaliknya.

Hasil penelitian ini secara teoritis sesuai dengan teori yang

diungkapkan Yulk (2015) bahwa jika seorang pemimpin dari suatu

perusahaan mampu memimpin dengan baik dan tepat, maka akan mampu

meningkatkan employee engagemant. Hasil penelitian ini secara empiris

juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Marinda (2018) dan Baqir
89

(2020) yang menemukan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap employee engagement.

4.6.3. Pengaruh Quality of Work Life dan Kepemimpinan terhadap Employee


Engagement
Menurut Albrecht (2010:32), employee engagement adalah

keterlibatan individu dengan kepuasan dan antusiasme untuk pekerjaan yang

dia lakukan. Employee engagement merupakan suatu keadaan karyawan

yang terlibat langsung secara psikologis dengan pekerjaannya. Karyawan

akan terlibat secara fisik, kognitif, maupun secara emosional selama

menunjukkan performanya di dalam bekerja. Bebarapa faktor yang

menentukan tingkat employee engagement diantaranya adalah QWL dan

kepemimpinan.

Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa F.hitung 23,648

jatuh pada daerah penolakan H0 dengan Sig. sebesar 0,000 < 0,05. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa QWL (X1) dan kepemimpinan (X2) secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap employee engagement (Y)

sehingga H3 diterima. Hal ini berarti jika QWL dan kepemimpinan semakin

baik dan tinggi, maka keterikatan karyawan pada Dewane Group akan

semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya.

Hasil penelitian ini secara teoritis sesuai dengan teori yang

diungkapkan Albrecht (2010) bahwa QWL dan kepemimpinan memiliki

pengaruh penting pada tinggi rendahnya tingkat employee engagement.

Hasil penelitian ini secara empiris juga mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Nugroho (2018) serta Lisabella (2021) yang menemukan


90

menemukan bahwa QWL bersama dengan kepemimpinan mampu

mempengaruhi tingkat employee engagement terhadap organisasi.


BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut :

1) QWL berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee engagement

pada Dewane Group Gianyar. Hal tersebut berarti semakin baik QWL

yang dirasakan karyawan, maka semakin tinggi pula employee

engagement pada Dewane Group Gianyar.

2) Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee

engagement pada Dewane Group Gianyar. Hal tersebut berarti semakin

baik kepemimpinan yang diterapkan, maka semakin tinggi pula

employee engagement pada Dewane Group Gianyar.

3) QWL dan kepemimpinan secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap employee engagement pada Dewane Group Gianyar. Hal

tersebut berarti baik buruknya QWL dan kepemimpinan akan mampu

mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat employee engagement pada

Dewane Group Gianyar.

91
92

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta hal-hal yang terkait dengan

keterbatasan penelitian ini, maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1) Dewane Group sebaiknya memperhatikan employee engagement dari

karyawannya, karena tingkat employee engagement yang dirasakan

karyawan masih dinilai reendah. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

lebih memperhatikan kesejahteraan dan lebih memahami apa yang

diinginkan karyawan saat bekerja. Perhatian dari perusahaan tersebut

akan dapat membuat karyawan merasa diayomi oleh perusahaan,

sehingga menumbuhkan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan.

Mengerjakan tugas di luar tanggung jawab yang masih dinilai paling

rendahpun akan dapat diatasi, karena karyawan yang merasa memiliki

perusahaan akan bersedia mengerjakan sesuatu yang dapat memajukan

perusahaan meskipun diluar pekerjaan yang menjadi tanggung

jawabnya.

2) Dewane Group sebaiknya memperhatikan quality of work life dari

karyawannya, karena QWL terbukti mampu mempengaruhi tingkat

employee engagement. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

meningkatkan gaji atau kompensasi yang diberikan minimal sesuai

UMK Gianyar, karena karyawan masih menilai gaji yang diberikan

masih belum cukup untuk memenuhi kebuthan mereka. Adanya

kesesuaian gaji diharapkan mampu mengikat karyawan sehingga


93

memilih tetap bekerja pada perusahaan dibandingkan berpikir untuk

mencari pekerjaan di perusahaan lain.

3) Dewane Group sebaiknya memperhatikan kepemimpinan yang

diterapkan, karena kepemimpinan terbukti mampu mempengaruhi

tingkat employee engagement. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

menerapkan sistem penilaian kinerja beserta reward-nya sehingga

memberikan keadilan bagi karyawan yang memiliki kinerja yang lebih

tinggi dibandingkan yang lain, karena karyawan masih menilai

pemimpin yang berkeadilan khususnya dalam penghargaan terhadap

kinerja masih belum diterapkan di Dewane Group Gianyar.

Diterapkannya penilaian kinerja beserta reward-nya yang dilaksanakan

pimpinan diharapkan akan dapat mempertahankan karyawan dengan

kinerja yang baik, sehingga loyal terhadap perusahaan.

4) Penelitian selanjutnya sebaiknya dilengkapi dengan variabel lain diluar

model penelitian, karena berdasarkan uji koefisien determinasi masih

terdapat 41,4% variabel lain di luar model penelitian yang dapat

mempengaruhi employee engagement pada Dewane Group Gianyar.

Variabel lain yang dapat dimasukkan misalnya adalah budaya organisasi,

komitmen organisasi dan kepuasan kerja.


DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, S., L. 2010. Handbook of Employee Engagement: Perspective, Issues,


Research and Practice. UK: Edward Elgar Publishing.

Anggraini, Desi. 2019. Peranan Quality Of Work Life dan Kepuasan Kerja
terhadap Employee Engagement pada PT. Indako Trading Coy Cabang
Medan Makmur. Jurnal Bisnis Corporate, Vol. 4 No. 1, pp: 17-43. ISSN:
2579-6445.

Baqir, Muhammad. 2020. Impact of Reward and Recognition, Supervisor Support


on Employee Engagement. American International Journal of Business and
Management Studies, Vol. 2 No. 3, pp : 8-21. ISSN : 2641-4937. E-ISSN :
2641-4953.

Dessler, Gary. 2015. Manjemen Sumber Daya Manusia. Edisi keempat belas alih
bahasa Diana Angelica. Salemba Empat. Jakarta.

Donni, J.P. 2014. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.


Bandung: Alfabeta.

Gallup. 2004. Employee Engagement Index Survey. Gallup Management Journl.

Ghozali, Imam. 2016. Desain Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif untuk


Akuntansi, Bisnis dan Ilmu Sosial Lainnya. Semarang: Yoga Pratama
(Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro).

Handoko, T. Hani. 2014. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.

Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Depok :
PT. Rajagrafindo Persada.

Kertiriasih, Ni Nengah Rupadi. 2018. The Effect of Leadership Style to Job


Satisfaction, Employee Engagement and Employee Performance (Study at
PT. Interbat, Bali, Nusra, and Ambon). International Journal of
Contemporary Research and Review, Vo.9 No.3, pp: 20592-20600. ISSN:
0976-4852.

Lisabella, Margaretha. 2021. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan


Kualitas Kehidupan Kerja (Quality of Work Life) terhadap Keterlibatan
Pegawai (Employee Engagement) serta Implikasinya pada Kepuasan Kerja
Pegawai. Jurnal Nasional Manajemen Pemasaran & SDM, Vol.2 No.4, pp:
209-226. e-ISSN: 2745-7257.

94
95

Macey, W.H & Schneider, B. 2008. The Meaning Of Employee Engagement.


Industrial and Organizational Psychology, 1.

Marinda, Vina S. 2018. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Employee


Engagement serta Dampaknya terhadap Kinerja Karyawan di Era Digital
(Studi Kasus pada Salah Satu BUMN di Bidang Telekomunikasi). Prosiding
Festival Riset Ilmiah Manajemen dan Akuntansi, pp: 911-920. ISSN: 2614-
6681.

Moeheriono. 2014. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi Edisi Revisi.


Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Nawawi, Hadari. 2011. Manajemen Sumber Daya manusia, Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press.

Nugroho, Agil Rizki. 2018. Pengaruh Quality of Work Life dan Gaya
Kepemimpinan Transformasional terhadap Employee Engagement pada
Pegawai CV. X Cabang Kabupaten Tulungagung dan Blitar. Jurnal Ilmiah
Psikologi Kemaritiman, Vol. 1 No. 1, ISSN : 1907-5960.

Rahmayuni, T.D. 2018. Hubungan antara Kualitas Kehidupan Kerja dengan


Keterikatan Kerja pada Wartawan TV X Jakarta. Jurnal Empati, Vol. 7 No.
1, pp : 373-380.

Rivai, Veithzal. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT.
Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2015. Perilaku Organisasi. Edisi


Keenambelas, Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Sahni, Jolly. 2019. Role of Quality of Work Life in Determining Employee


Engagement and Organizational Commitment in Telecom Industry.
International Journal for Quality Research, Vol. 13 No. 2, pp : 285–300.
ISSN : 1800-6450.

Schaufeli, W. B., Bakker, A. B., & Salanova, M. 2006. The Measurement of


Work Engagement With a Short Questionnaire: A Cross-National Study.
Educational and Psychological Measurement, 66, 701-716. Diakses pada 16
Maret 2022, dari: http://www.wilmars-.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Ketiga. Bandung: CV Alfabeta.

Tasman, I.H. 2020. Analisis Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Keterikatan


Pengawai pada Kantor Kecamatan Somba Opu. Skripsi Manajemen.
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah. Makasar.
96

Yukl, Gary. 2015. Leadership in Organizations, Seventh Edition. Jakarta: PT.


Indeks.
LAMPIRAN

97
98

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE DAN KEPEMIMPINAN


TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA
DEWANE GROUP GIANYAR

Kepada:
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/I Karyawan
Dewane Group Gianyar

Dengan hormat,
Berkaitan dengan penyusunan skripsi di Falkutas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Ngurah Rai Denpasar, bersama ini saya:
Nama : Dewa Ayu Sri Ratna Dewi
NIM : 2018.004.3526
Prodi : Manajemen
Bermaksud untuk melakukan penelitian dengan berjudul “Pengaruh
Quality of Work Life Dan Kepemimpinan terhadap Employee Engagement
pada Dewane Group Gianyar”. Berkenaan dengan hal tersebut, saya mohan
kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner ini dengan lengkap, jujur
dan tanpa diketahui oleh siapapun. Penelitian ini semata-mata untuk kepentingan
ilmiah bukan untuk hal-hal lain di luar pendidikan akedemis. Oleh karena itu, saya
akan mempertanggung jawabkan kerahasiannya.
Atas perhatian dan kerjasamanya saya mengucapkan terima kasih.

Gianyar, ..............................
Hormat saya,

Dewa Ayu Sri Ratna Dewi


NIM. 2018.004.3526
99

1. IDENTITAS RESPONDEN

Petunjuk : Berikan tanda (√) pada salah satu jawaban sesuai

dengan penilaian anda berdasarakan sifat-sifat

yang tertera untuk setiap pernyataan di bawah ini.

Nama : ......................................... (boleh tidak diisi)

Jenis Kelamin :  Pria  Wanita

Usia :  ≤ 20 Tahun  31 – 40 Tahun

 21 – 30 Tahun  > 40 Tahun

Pendidikan Terakhir :  SD  SMA  SARJANA

 SMP  DIPLOMA

2. PETUNJUK PENGISIAN

a. Jawablah pernyataan berikut ini dengan sejujurnya, baik yang

menyangkut employee engagement, quality of work life (QWL) dan

kepemimpinan.

b. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat

anda dan berikan tanda (√) pada kolom jawaban yang anda pilih :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju


100

3. Daftar Pernyataan
Variabel Employee Engagement (Y)
N
PERNYATAAN SS S TS STS
O
Saya loyal terhadap pekerjaan dan
1
perusahaan saya saat ini
Saya antusias dan bersemangat dalam
2
menjalankan pekerjaan
Saya memiliki dedikasi yang tinggi
3
terhadap pekerjaan
Saya berupaya memberikan yang terbaik
4
bagi perusahaan
Saya dengan sukarela mengerjakan tugas di
5
luar tanggung jawab
Saya dengan sukarela membantu pekerjaan
6
rekan kerja jika diperlukan
Variabel Quality of Work Life (X1)
N
PERNYATAAN SS S TS STS
O
Saya diberi kesempatan oleh perusahaan
1
untuk menyampaikan ide, kritik dan saran
Saya merasa perusahaan mampu
2 menyelesaikan setiap konflik internal yang
terjadi antar karyawan
Saya merasa komunikasi yang terjalin
dalam perusahaan berjalan dengan baik
3
antar sesama karyawan maupun dengan
pimpinan
Saya merasa perusahaan memperhatikan
4
keselematan karyawan dalam bekerja
Saya diberikan kompensasi yang layak
5
sesuai dengan kinerja
Variabel Kepemimpinan (X2)
N
PERNYATAAN SS S TS STS
O
Saya memiliki pemimpin yang paham
1
tentang komputer dan perlengkapannya
Saya memiliki pemimpin yang bersedia
2
menerima ide inovatif dari karyawan
Saya memiliki pemimpin yang berani
3
melakukan inovasi baru
Saya memiliki pemimpin yang mampu
4
memotivasi karyawan dalam bekerja
5 Saya memiliki pemimpin yang adil dalam
101

setiap pemberian reward sesuai dengan


porsinya
102

Lampiran 2 Ijin Penelitian


103

Lampiran 3 Tabulasi Data Penelitian

A. Karakteristik Responden
Kode Kode Kode
Jenis Kategori Kategori Pendidikan Kategori
Resp. Kelamin Jenis Usia Terakhir
Kelamin Usia Pendidikan
1 Pria 1 32 3 SMA 3
2 Pria 1 36 3 SD 1
3 Wanita 2 21 2 SMA 3
4 Wanita 2 35 3 Sarjana 5
5 Pria 1 30 2 SD 1
6 Pria 1 35 3 SMP 2
7 Wanita 2 20 1 Diploma 4
8 Pria 1 29 2 SMA 3
9 Wanita 2 36 3 SMP 2
10 Wanita 2 19 1 Sarjana 5
11 Pria 1 20 1 Diploma 4
12 Wanita 2 25 2 SMA 3
13 Wanita 2 35 3 SMP 2
14 Wanita 2 52 4 Sarjana 5
15 Pria 1 22 2 SMA 3
16 Pria 1 49 4 SD 1
17 Wanita 2 24 2 Diploma 4
18 Wanita 2 22 2 SMA 3
19 Pria 1 19 1 Sarjana 5
20 Wanita 2 30 2 SMP 2
21 Pria 1 24 2 SMA 3
22 Wanita 2 25 2 SMA 3
23 Wanita 2 30 2 SMP 2
24 Pria 1 23 2 Diploma 4
25 Wanita 2 21 2 SMA 3
26 Pria 1 27 2 Sarjana 5
27 Pria 1 32 3 Diploma 4
28 Wanita 2 34 3 SMP 2
29 Wanita 2 40 3 SD 1
30 Pria 1 28 2 Diploma 4
31 Wanita 2 37 3 SMP 2
32 Wanita 2 55 4 Diploma 4
33 Pria 1 29 2 SMA 3
104

B. Jawaban Responden

Employee Engagement Quality of Work Life Kepemimpinan


No. Resp. Y X1 X2
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
1 3 2 3 2 3 3 2.67 4 3 3 4 3 3.40 4 3 2 3 2 2.80
2 3 3 3 3 3 3 3.00 4 4 4 3 3 3.60 3 2 3 2 3 2.60
3 3 2 2 2 2 3 2.33 3 3 2 3 3 2.80 3 2 2 3 3 2.60
4 1 1 1 1 2 2 1.33 2 3 3 3 2 2.60 3 1 2 2 1 1.80
5 3 3 3 3 3 3 3.00 4 3 3 3 3 3.20 3 3 3 3 3 3.00
6 3 3 3 3 3 3 3.00 4 3 3 3 3 3.20 3 3 3 3 2 2.80
7 2 2 2 2 2 2 2.00 3 3 3 3 3 3.00 3 2 2 2 2 2.20
8 2 3 3 2 2 2 2.33 4 3 3 3 3 3.20 3 3 3 3 3 3.00
9 2 2 2 2 2 2 2.00 1 1 2 2 1 1.40 2 2 1 2 2 1.80
10 3 3 4 3 3 4 3.33 3 4 3 3 3 3.20 3 3 4 3 3 3.20
11 3 3 3 3 3 3 3.00 2 3 2 3 2 2.40 3 3 3 3 3 3.00
12 2 2 2 2 2 2 2.00 1 2 2 2 1 1.60 2 1 2 1 1 1.40
13 3 3 4 4 3 3 3.33 4 4 3 3 3 3.40 3 3 4 3 3 3.20
14 3 3 3 2 2 3 2.67 2 3 3 3 2 2.60 3 3 3 3 3 3.00
15 1 2 2 2 1 2 1.67 2 2 3 3 2 2.40 3 2 2 2 1 2.00
16 2 3 3 2 2 3 2.50 3 3 2 3 2 2.60 3 3 3 3 3 3.00
17 3 3 2 2 2 3 2.50 3 2 2 3 3 2.60 2 1 1 1 1 1.20
18 1 2 2 2 1 2 1.67 2 3 2 2 3 2.40 2 2 2 2 2 2.00
19 2 2 2 2 2 2 2.00 1 1 2 1 1 1.20 2 3 3 3 3 2.80
20 2 3 3 2 2 3 2.50 2 2 2 2 2 2.00 2 2 2 1 1 1.60
105

21 2 2 2 2 2 2 2.00 2 2 2 2 2 2.00 2 2 2 2 1 1.80


22 3 4 4 3 3 4 3.50 3 3 4 3 3 3.20 3 3 3 3 4 3.20
23 2 2 3 3 3 2 2.50 2 2 3 2 2 2.20 2 2 2 2 2 2.00
24 2 2 2 2 1 1 1.67 1 1 1 1 1 1.00 2 1 1 1 1 1.20
25 2 2 3 2 2 3 2.33 3 3 3 3 3 3.00 3 2 2 2 2 2.20
26 1 1 1 1 1 1 1.00 1 1 1 2 1 1.20 2 1 1 1 1 1.20
27 2 2 2 2 2 2 2.00 2 2 2 2 2 2.00 2 1 1 1 1 1.20
28 3 3 3 3 3 3 3.00 3 3 3 4 3 3.20 4 2 2 3 3 2.80
29 1 2 2 1 2 2 1.67 1 1 1 2 1 1.20 2 1 1 1 1 1.20
30 2 2 2 2 2 2 2.00 2 2 2 2 2 2.00 2 1 1 1 1 1.20
31 3 3 3 3 3 3 3.00 2 2 2 3 2 2.20 3 2 2 2 2 2.20
32 2 2 2 2 1 1 1.67 1 1 2 2 1 1.40 2 2 2 1 1 1.60
33 3 2 3 2 3 3 2.67 3 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3 3 3.00
106

Lampiran 4 Distribusi Frequensi Karakteristik Responden

Statistics
Pendidikan
Jenis Kelamin Usia Terakhir
N Valid 33 33 33
Missing 0 0 0

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pria 15 45.5 45.5 45.5
Wanita 18 54.5 54.5 100.0
Total 33 100.0 100.0

Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ≤ 20 Tahun 4 12.1 12.1 12.1
21 – 30 Tahun 16 48.5 48.5 60.6
31 – 40 Tahun 10 30.3 30.3 90.9
> 40 Tahun 3 9.1 9.1 100.0
Total 33 100.0 100.0

Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 4 12.1 12.1 12.1
SMP 7 21.2 21.2 33.3
SMA 10 30.3 30.3 63.6
Diploma 7 21.2 21.2 84.8
Sarjana 5 15.2 15.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
107

Lampiran 5 Uji Instrumen Penelitian

A. Employee Engagement

Correlations

Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Engagement


Y1.1 Pearson Correlation 1 .690 **
.697 **
.709 **
.755 **
.727 **
.875**

Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33 33

Y1.2 Pearson Correlation .690** 1 .813** .705** .562** .735** .858**

Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33 33

Y1.3 Pearson Correlation .697** .813** 1 .790** .725** .784** .920**

Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33 33

Y1.4 Pearson Correlation .709** .705** .790** 1 .698** .570** .849**

Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33 33

Y1.5 Pearson Correlation .755** .562** .725** .698** 1 .749** .858**

Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000


108

N 33 33 33 33 33 33 33

Y1.6 Pearson Correlation .727** .735** .784** .570** .749** 1 .876**

Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33 33

Engagement Pearson Correlation .875** .858** .920** .849** .858** .876** 1

Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.937 6
109

B. Quality of Work Life

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 QWL
X1.1 Pearson Correlation 1 .825** .709** .753** .903** .942**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
X1.2 Pearson Correlation .825 **
1 .742 **
.731 **
.845 **
.926**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
X1.3 Pearson Correlation .709 **
.742 **
1 .642 **
.700 **
.837**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
X1.4 Pearson Correlation .753 **
.731 **
.642 **
1 .737 **
.850**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
X1.5 Pearson Correlation .903** .845** .700** .737** 1 .935**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
QWL Pearson Correlation .942 **
.926 **
.837 **
.850 **
.935 **
1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.931 5
110

C. Kepemimpinan

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Kepemimpinan
X2.1 Pearson Correlation 1 .561** .517** .735** .596** .738**
Sig. (1-tailed) .000 .001 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
X2.2 Pearson Correlation .561 **
1 .847 **
.883 **
.804 **
.928**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
X2.3 Pearson Correlation .517 **
.847**
1 .784 **
.765 **
.890**
Sig. (1-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
X2.4 Pearson Correlation .735 **
.883**
.784 **
1 .871 **
.961**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
X2.5 Pearson Correlation .596** .804** .765** .871** 1 .919**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
Kepemimpinan Pearson Correlation .738 **
.928**
.890 **
.961 **
.919 **
1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.933 5
111

Lampiran 6 Analisis Statistik Deskriptif

A. Employee Engagement

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
Y1.1 33 1 3 75 2.27 .719
Y1.2 33 1 4 79 2.39 .659
Y1.3 33 1 4 84 2.55 .754
Y1.4 33 1 4 74 2.24 .663
Y1.5 33 1 3 73 2.21 .696
Y1.6 33 1 4 82 2.48 .755
Engagement 33 1.00 3.50 77.84 2.3588 .61762
Valid N (listwise) 33

Y1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 5 15.2 15.2 15.2
2 14 42.4 42.4 57.6
3 14 42.4 42.4 100.0
Total 33 100.0 100.0

Y1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 2 6.1 6.1 6.1
2 17 51.5 51.5 57.6
3 13 39.4 39.4 97.0
4 1 3.0 3.0 100.0
Total 33 100.0 100.0
112

Y1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 2 6.1 6.1 6.1
2 14 42.4 42.4 48.5
3 14 42.4 42.4 90.9
4 3 9.1 9.1 100.0
Total 33 100.0 100.0

Y1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 3 9.1 9.1 9.1
2 20 60.6 60.6 69.7
3 9 27.3 27.3 97.0
4 1 3.0 3.0 100.0
Total 33 100.0 100.0

Y1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 5 15.2 15.2 15.2
2 16 48.4 48.4 63.6
3 12 36.4 36.4 100.0
Total 33 100.0 100.0

Y1.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 3 9.1 9.1 9.1
2 13 39.4 39.4 48.5
3 15 45.4 45.4 93.9
4 2 6.1 6.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
113

B. Quality of Work Life

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
X1.1 33 1 4 80 2.42 1.032
X1.2 33 1 4 81 2.45 .905
X1.3 33 1 4 81 2.45 .754
X1.4 33 1 4 86 2.61 .704
X1.5 33 1 3 74 2.24 .792
QWL 33 1.00 3.60 80.40 2.4364 .75574
Valid N (listwise) 33

X1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 7 21.2 21.2 21.2
2 11 33.3 33.3 54.5
3 9 27.3 27.3 81.8
4 6 18.2 18.2 100.0
Total 33 100.0 100.0

X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 6 18.2 18.2 18.2
2 9 27.3 27.3 45.5
3 15 45.4 45.4 90.9
4 3 9.1 9.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
114

X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 3 9.1 9.1 9.1
2 14 42.4 42.4 51.5
3 14 42.4 42.4 93.9
4 2 6.1 6.1 100.0
Total 33 100.0 100.0

X1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 2 6.1 6.1 6.1
2 11 33.3 33.3 39.4
3 18 54.5 54.5 93.9
4 2 6.1 6.1 100.0
Total 33 100.0 100.0

X1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 7 21.2 21.2 21.2
2 11 33.3 33.3 54.5
3 15 45.5 45.5 100.0
Total 33 100.0 100.0
115

C. Kepemimpinan

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
X2.1 33 2 4 87 2.64 .603
X2.2 33 1 3 70 2.12 .781
X2.3 33 1 4 73 2.21 .857
X2.4 33 1 3 71 2.15 .834
X2.5 33 1 4 68 2.06 .933
Kepemimpinan 33 1.20 3.20 73.80 2.2364 .71843
Valid N (listwise) 33

X2.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 14 42.4 42.4 42.4
3 17 51.5 51.5 93.9
4 2 6.1 6.1 100.0
Total 33 100.0 100.0

X2.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 8 24.2 24.2 24.2
2 13 39.4 39.4 63.6
3 12 36.4 36.4 100.0
Total 33 100.0 100.0

X2.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 7 21.2 21.2 21.2
2 14 42.4 42.4 63.6
3 10 30.3 30.3 93.9
4 2 6.1 6.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
116

X2.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 9 27.3 27.3 27.3
2 10 30.3 30.3 57.6
3 14 42.4 42.4 100.0
Total 33 100.0 100.0

X2.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 12 36.4 36.4 36.4
2 8 24.2 24.2 60.6
3 12 36.4 36.4 97.0
4 1 3.0 3.0 100.0
Total 33 100.0 100.0
117

Lampiran 7 Uji Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 33
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .38477083
Most Extreme Differences Absolute .148
Positive .087
Negative -.148
Test Statistic .148
Asymp. Sig. (2-tailed) .064c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

B. Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
QWL .481 2.079
Kepemimpinan .481 2.079
a. Dependent Variable: Engagement

C. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) .314 .133 2.363 .025

QWL .089 .071 .320 1.252 .220


118

Kepemimpinan -.096 .075 -.327 -1.280 .210

a. Dependent Variable: Absolut Residual


119

Lampiran 8 Analisis Regresi Linear Berganda

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Kepemimpinan, . Enter
QWL b

a. Dependent Variable: Engagement


b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .782 a
.612 .586 .39739
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, QWL
b. Dependent Variable: Engagement

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 7.469 2 3.734 23.648 .000b
Residual 4.738 30 .158
Total 12.207 32
a. Dependent Variable: Engagement
b. Predictors: (Constant), Kepemimpinan, QWL

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) .717 .250 2.868 .007
QWL .286 .134 .350 2.136 .041
Kepemimpinan .422 .141 .491 2.995 .005
a. Dependent Variable: Engagement
120

Lampiran 9 Titik Persentase Distribusi t

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884


2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
121

Lampiran 10 Titik Persentase Distribusi F

df untuk df untuk pembilang (N1)


penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04

Anda mungkin juga menyukai