Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI BISNIS

LAPORAN KEUANGAN DAN PENCATATAN TRANSAKSI

Disusun Oleh :

Kelompok 9

1. Putri Widiawati 223140514111035


2. Mufidhatul Umami 223140514111043
3. Elang Pratama Utomo 223140514111046

Kelas N1F

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TAHUN 2023

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2

A. PEMBAHASAN................................................................................................................3

1.1 Laporan Keuangan............................................................................................................3

1.2 Tujuan Laporan Keuangan...............................................................................................3

1.3 Sifat Laporan Keuangan...................................................................................................4

1.4 Jenis-Jenis Laporan Keuangan.........................................................................................5

1.5 Jenis – Jenis Transaksi Keuangan....................................................................................8

1.6 Penggunaan Laporan Keuangan.......................................................................................9

2.1 Pencatatan Transaksi......................................................................................................10

2.2 Macam-macam Transaksi Keuangan Bisnis..................................................................10

2.3 Tujuan Pencatatan Transaksi Keuangan.........................................................................10

2.4 Jenis Pencatatan Transaksi Keuangan............................................................................11

2.5 Tahap Pencatatan Transaksi...........................................................................................11

2.6 Manfaat Bukti Transaksi................................................................................................11

2.7 Contoh Bukti Transaksi..................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

2
A. PEMBAHASAN
1.1 Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi
yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama periode tahun
buku bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh bagian akuntansi untuk
dipertanggungjawabkan kepada pihak manajemen dan pihak perusahaan. Laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, sebagai contoh,
sebagai laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Menurut Kasmir (2008), pengertian laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu
proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi yang terjadi selama
tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan terdiri dari Neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Menurut Munawir (2010), laporan keuangan adalah suatu bentuk pelaporan yang
terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan 7 perubahan ekuitas. Neraca
menunjukkan atau menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan
pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil
yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan
laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang
menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.

1.2 Tujuan Laporan Keuangan


Laporan Keuangan sangat berperan penting dalam perusahaan untuk mengetahui
hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan dan juga dapat memberikan
informasi sehubungan dengan posisi keuangan perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan - keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

3
Tujuan laporan keuangan yaitu:

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada
suatu periode tertentu.
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam suatu periode tertentu
e. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode
f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode
g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan
h. Informasi keuangan lainnya.
Jadi, dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, akan dapat diketahui
kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Kemudian, laporan keuangan tidak hanya
sekedar cukup dibaca saja, tetapi juga harus dimengerti dan dipahami tentang posisi
keuangan perusahaan saat ini. Caranya adalah dengan melakukan analisis keuangan melalui
berbagai rasio keuangan yang lazim dilakukan.

1.3 Sifat Laporan Keuangan


Laporan keuangan memiliki dua sifat yaitu :
 Bersifat Historis
Laporan dibuat dan disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa
sekarang, misalnya laporan keuangan disusun berdasarkan data satu atau dua tahun
kebelakang.
 Bersifat menyeluruh
Laporan keuangan dibuat selengkap mungkin. Artinya, disusun dengan standar yang
telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
sifat laporan keuangan disusun dari data masa lalu yang pembuatan dan penyususnan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
1.4 Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Jenis-jenis laporan keuangan secara umum ada lima jenis laporan keuangan biasanya
disusun adalah sebagai berikut:

4
1. Neraca (Balance Sheet)
Neraca menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), modal perusahaan
(ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Akan tetapi, pemilik atau manajemen dapat
pula meminta laporan neraca sesuai kebutuhan untuk mengetahui secara persis berapa
harta, utang dan modal yang dimilikinya pada saat tertentu.

2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)


Laporan laba rugi mengukur sejumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan dalam
jangka waktu tertentu. Artinya, laporan laba rugi harus dibuat dalam satu siklus
operasi atau periode tertentu guna mengetahui jumlah pendapatan biaya yang telah
dikeluarkan, sehingga dapat mengetahui apakah perusahaan dalam keadaan laba atau
rugi.
Laba = Penjualan – Beban

Laporan laba rugi dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu :

a. Bentuk Multiple Step


Dalam bentuk multiple step, laporan laba rugi disusun bertahap,sehingga
dikenal beberapa jenis laba seperti laba kotor, laba bersih operasi,laba bersih
sebelum pajak dan laba bersih setelah pajak.

5
b. Bentuk Single Step
Laporan laba rugi dalam bentuk single step hanya dikenal laba bersih karena
dalam bentuk ini semua penghasilan dikurangi beban-bebantermasuk pajak
dilaporkan sekaligus tanpa dipisah-pisahkan seperti dalam multiple step.

Laporan laba rugi menyajikan informasi keuangan yang dihubungkan dengan lima
aktivitas besar usaha :
1. Penghasilan (Penjualan) adalah uang yang diperoleh dari penjualan produk
atau jasa perusahaan.
2. Harga pokok penjualan adalah biaya produksi atau biaya utuk menhasilkan
barang dan jasa yang akan dijual.
3. Beban operasi yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi produk
atau jasa, dan administrasi bisnis.
4. Beban keuangan dalam menjalankan bisnis yaitu bunga dibayarkan kepada
kreditur perusahaan dan pembayaran dividen kepada para pemegang saham
istimewa.
5. Beban pajak yaitu jumlah pajak yang ditanggung berdasarkan pajak yang
ditanggung perusahaan.

6
3. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan
jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini atau kekayaan selama periode
bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus
diungkapkan dalam laporan keuangan.

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)


Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang menunjukkan arus kas masuk dan
arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan dan pinjaman dari
pihak lain, sedangkan arus kas keluar rmerupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan
perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk periode
tertentu.

5. Catatan atas laporan keuangan


Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan
laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang
penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada, sehingga manjadi jelas
penyebabnya.

7
1.5 Jenis – Jenis Transaksi Keuangan
Syarat-syarat laporan keuangan merupakan ciri-ciri khas membuat informasi dalam
laporan keuangan yang berguna bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan bernilai
ekonomis. Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan laporan keuangan adalah
sebagai berikut:

 Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai.
 Relevan agar bermanfaat
Informasi harus relevan untuk memenuhi informasi kebutuhan pemakai dalam proses
pengambilan keputusan. Informasi yang memiliki kualitas relevan, apabila informasi
tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai masa lalu, masa kini, atau
masa depan, untuk mengoreksi hasil evaluasi di masa lalu.
 Dapat dibandingkan
Pemakaian laporan harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar
periode tertentu untuk mengidentifikasi kecendrungan posisi keuangan. Pemakai juga
harus dapat membandingkan laporan keuangan antara perusahaan.
 Mempunyai daya uji
Laporan keuangan yang telah disusun dengan panduan konsep-konsep dasar akuntasi
dan prinsip-prinsip akuntansi yang sudah disahkan, sehingga dapat diuji kebenaran
oleh pihak lain.
 Netral

8
Laporan Keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif, dan tidak memihak pada
kepentingan pemakai tertentu. Artinya, laporan keuangan disusun harus memenuhi
syarat-syarat tersebut di atas dan tidak menyesatkan pembaca serta laporan keuangan
harus disajikkan secara lengkap.

1.6 Penggunaan Laporan Keuangan


Laporan keuangan pada dasarnya hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
untuk alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan. Adapun pihak-pihak
lain yang berkepentingan terhadap laporan keuangan maupun perkembangan suatu
perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Pemilik Perusahaan
Bagi pemegang saham yang sekaligus pemilik perusahaan, kepentingan terhadap
laporan keuangan perusahaan adalah untuk melihat kemajuan perusahaan yang
dipimpin oleh manajemen dalam satu periode. Kemajuan yang dilihat adalah
kemampuan dalam menciptakan laba dan pengembangan aset yang dimiliki. Dari
laporan keuangan ini, pemilik dapat menilai sejauh mana pengembangan perusahaan
yang telah dijalankan manajemen. Bagi pemilik dengan adanya laporan keuangan ini,
dapat memberikan gambaran berapa jumlah deviden yang akan diterima, kemudian
untuk menilai kinerja keuangan pihak manajemen dalam menjalankan kepercayaan
yang diberikan.
b. Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut,
disamping untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan
tersebut juga sangat diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk perencanaan pemerintah,
c. Manajemen Laporan
Bagi pihak manajemen adalah untuk menilai kinerja manajemen perusahaan dalam
mencapai target yang direncanakan dan juga untuk menilai kinerja manajemen dalam
mengelola sumber daya yang dimiliki. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari
pertumbuhan laba yang diperoleh dan pengembangan aset-aset yang dimiliki.
d. Karyawan

9
Bagi karyawan dengan adanya laporan keuangan juga untuk mengetahui kondisi
keuangan perusahaan yang sebenarnya. Dengan mengetahui laporan keuangan,
karyawan juga paham tentang kinerja mereka, sehungga karyawan juga merasa perlu
mengharapkan peningkatan kesejahteraan, abila perusahaan mengalami keuntungan
dan sebaliknya perlu melakukan perbaikan, jika perusahaan mengakami kerugian.
e. Investor
Penanam modal menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan
informasi dan membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual
investasi tersebut.

2.1 Pencatatan Transaksi


Transaksi keuangan adalah semua transaksi yang terjadi dalam kegiatan usaha yang
dapat mengakibatkan perubahan harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. pencatatan
transaksi keuangan adalah bentuk pembukuan baik secara manual maupun digital atas
segala aktivitas keuangan tersebut.

2.2 Macam-macam Transaksi Keuangan Bisnis 


a. Transaksi Keuangan Internal 
Transaksi keuangan internal adalah bentuk transaksi yang hanya melibatkan
internal perusahaan. Artinya, tidak ada pihak di luar perusahaan yang terlibat dalam
transakasi ini. Bentuk transaksi internal biasanya bukan jual-beli atau menukar uang
dengan barang/jasa yang ditawarkan. Melainkan, transaksi non-pertukaran yang
mempengaruhi finansial perusahaan. 
b. Transkasi Keuangan Eksternal 
Transaksi keuangan eksternal adalah bentuk transaksi yang melibatkan
hubungan antara perusahaan dengan pihak dari luar. Semua aktivitas yang terjadi
antara perusahan dan pihak luar yang mempengaruhi finansial usaha termasuk
kategori transaksi keuangan eksternal. 

2.3 Tujuan Pencatatan Transaksi Keuangan


 Untuk memberikan informasi yang rinci dan detail mengenai perubahan pada
sumber finansial sebuah bisnis atau perusahaan yang terjadi akibat adanya
aktivitas usaha yang disebut transaksi.
 Untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan sumber-sumber finansial,
modal perusahaan, serta kewajiban yang harus dibayarkan.

10
 Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat membantu perusahaan
untuk memperkirakan potensi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
kedepannya.
 Untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan
perusahaan yang relevan kepada pengguna laporan keuangan.
 Untuk menghindari terjadinya selisih atau kesalahan dalam pencatatan
keuangan sebuah bisnis atau perusahaan. Dalam hal ini, seluruh bukti transaksi
yang ada harus disimpan dengan rapi. 

2.4 Jenis Pencatatan Transaksi Keuangan 

1. Pencatatan Manual 

Pencatatan umumnya dilakukan berbasis kertas. Artinya, pencatatan transaksi ini


dilakukan oleh akuntan menggunakan jurnal atau buku besar. Pencatatan transaski
keuangan manual memliki kelabihan kemudahan aksesibilitas dan lebih rendahnya risiko
peretasan informasi. Akan tetapi, pencantatan transaksi keuangan manual rentan
mengalami penyimpangan data akibat kesalahan manusia. Misalnya, hilangnya bukti
transaksi, kesalahan transposisi angka, dan lain sebagainya. 

2. Pencatatan Digital 

Seiring berkembangnya era digital, segala bentuk aktivitas kini terkomputerisasi.


Pencatatan dapat secara digital dilakukan menggunakan perangkat lunak. Ada banyak
manfaat dari pencatatan secara digital. Seperti kecepatan input data, akurasi laporan
transaksi, keterbacaan, minim resiko untuk kehilangan dokumen fisik, dan lain-lain. 

2.5 Tahap Pencatatan Transaksi


Tahap pencatatan adalah setiap transaksi dari suatu kegiatan usaha merupakan suatu
informasi awal yang harus dicatat dan diolah, sehingga timbul laporan keuangan. Langkah-
langkah untuk pencatatan transaksi keuangan perusahaan sebagai berikut.

 Menyiapkan bukti pencatatan (dokumen sumber)


 Pencatatan transaksi dalam buku harian jurnal
 Melakukan posting ke dalam buku besar

11
2.6 Manfaat Bukti Transaksi
 Dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan atau selisih dalam pencatatan
akuntansi dengan cara menyatakan transaksi dalam bentuk tulisan.
 Berfungsi sebagai dasar untuk pencatatan akuntansi,
 Menghindari duplikasi pada pengumpulan data keuangan.
 Dapat diketahui pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya transaksi.
 Bisa menjadi media yang berisikan data informasi keuangan.

2.7 Contoh Bukti Transaksi


 Memo
Memo adalah suatu tulisan atau catatan yang singkat, padat, jelas serta mudah
dipahami. Memo biasanya hanya terdiri dari maksimal sepuluh baris kata dan tidak
boleh lebih. Memo termasuk dalam contoh bukti transaksi internal.
Memo biasanya hanya berisi pesan-pesan sederhana yang langsung ke topik
pembicaraan. Beberapa unsur yang umumnya terdapat dalam penulisan memo, antara
lain:
 Nomor memo
 Tanggal
 Nama Pengirim
 Nama Penerima
 Subjek memo
 Isi memo

Unsur-unsur yang ada di sebuah memo secara umum hampir mirip dengan
unsur-unsur yang dimiliki dalam penulisan surat resmi. Perbedaannya hanya terletak
pada jumlah kata yang mengimplikasikan bahwa memo memiliki jauh lebih sedikit
kata jika dibandingkan dengan surat resmi. Contoh dari memo adalah pesan dari 
atasan kepada pihak akuntan mencatat dan mempersiapkan gaji pegawai yang masih
harus dibayar pada akhir periode.

 Nota Kredit
Nota kredit adalah sebuah dokumen yang digunakan oleh seseorang dalam
membuktikan telah terjadinya pengurangan piutang usaha. Penurunan piutang usaha

12
ini biasanya terjadi disebabkan oleh pengembalian barang dagang dari pembeli atau
akibat adanya penurunan harga. Sedangkan penurunan harganya sendiri bisa terjadi
akibat dari ketidaksesuaian atau kerusakan barang serta kualitas yang berbeda dari
ekspektasi awal pembeli. 

Nota kredit adalah bukti transaksi yang dikeluarkan oleh penjual dan berfungsi
sebagai alat persetujuan dari penjual atas permohonan pengurangan harga yang
diminta oleh pembeli karena barang yang diterima mengalami kerusakan atau tidak
sesuai dengan apa yang dipesan oleh pembeli. Untuk itulah, nota kredit semestinya
ditandatangani oleh penjual untuk mengurangi piutang usaha yang nantinya akan
ditagihkan kepada pembeli.

 Nota Debet

Nota debet adalah bukti transaksi dalam bentuk permintaan pengurangan


harga kepada pihak penjual atau bukti yang berisi informasi yang menyatakan tentang
pengiriman kembali barang yang tidak sesuai dengan pesanan (rusak). Nota debet
merupakan dokumen bukti terjadinya suatu pengurangan utang usaha yang
disebabkan oleh adanya pengembalian barang dagang atau penurunan harga yang
dibuat oleh pembeli.

Biasanya nota debet memiliki 2 salinan. Satu lembar dipegang oleh pembeli
dan lembar yang lain dipegang oleh penjual. Nota debet hanya akan dikembalikan
saat barang sudah kembali pada pembeli.

 Nota Kontan

Nota kontan adalah bukti transaksi atau dokumen pembayaran yang


dikeluarkan oleh penjual pada pembeli atas penjualan barang secara tunai. Berbeda
dengan nota kredit dan debit yang berhubungan dengan utang piutang antara kedua
belah pihak, nota kontan adalah contoh bukti transaksi yang dikeluarkan oleh penjual
setelah pembelinya melakukan pelunasan atas barang yang dibeli melalui pembelian
langsung.

13
Nota kontan juga biasanya dibuat dengan menggunakan salinan minimal dua
rangkap. Nota asli diberikan kepada pembeli, sementara salinannya disimpan oleh
penjual untuk catatan atau arsip.

 Faktur

Faktur atau invoice adalah berkas tertulis mengenai barang yang dijual, baik


jumlah dan harganya. Faktur biasanya dikeluarkan oleh pihak penjual kepada pihak
pembeli. Faktur berfungsi sebagai bahan pertimbangan pembeli untuk meneliti
barang-barang yang dibelinya.

Ciri utama faktur pada umumnya adalah memuat informasi detail mengenai
nama dan alamat penjual, nomor faktur, nama dan alamat pembeli, tanggal pesanan,
syarat pembayaran, keterangan mengenai barang seperti jenis barang, harga satuan,
kuantitas barang dan jumlah harga.

Fungsi utama faktur sebagai bukti transaksi adalah dengan menjadi media
pencatatan bagi setiap barang atau produk yang dideskripsikan dengan benar serta
sesuai dengan kondisi yang ada, lengkap, dan tidak rancu. Hal ini dilakukan untuk
menghindari komplain ketika terdapat ketidaksesuaian barang yang diterima oleh
pembeli.

 Kuitansi
Kuitansi adalah salah satu dari macam-macam bukti transaksi yang dibuat
hanya pada saat penerimaan sejumlah uang. Berbeda dengan faktur yang merupakan
bukti transaksi antara penjual dan pembeli, kuitansi adalah bukti tanda terima uang
atau bukti bahwa telah diterimanya sejumlah uang. 

Kuitansi terdiri dari dua rangkap, satu rangkap dari kuitansi akan dipegang
pembeli/pihak yang membayar dan satunya lagi dipegang oleh penjual/yang
menerima pembayaran. 

 Cek

14
Cek merupakan sebuah perintah pembayaran yang dibuat oleh pihak yang
mempunyai rekening di suatu bank, dengan maksud agar bank tersebut membayarkan
sejumlah uang yang tertulis kepada si pembawa cek tersebut. 

Umumnya cek terdiri dari 2 bagian yaitu bagian sebelah kiri buku cek sebagai
bukti arsip pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut. Sedangkan
sebelah kanan cek adalah bagian yang diberikan kepada pihak yang menerima
pembayaran cek tersebut. Salah satu fungsi lain dari cek itu adalah untuk mengambil
uang di rekening giro serta sebagai nilai tukar selain mata uang.

 Bilyet Giro

Bilyet Giro adalah surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari
rekening nasabah suatu bank ke rekening penerima yang namanya disebutkan dalam
bilyet giro pada bank yang sama atau bank lain. Seringkali bilyet giro dianggap
sebagai kebalikan dari cek karena fungsinya yang berbeda dan bertolak belakang
antara satu dengan yang lainnya.

 Bukti Setoran Bank

Bukti transaksi lainnya adalah bukti setoran bank. Bukti setoran bank
merupakan catatan transaksi berupa lembar slip setoran yang disediakan oleh pihak
bank untuk digunakan pada saat melakukan setoran uang ke bank, seperti untuk
tabungan atau investasi.

 Bukti Kas Masuk

Bukti transaksi yang satu ini adalah dokumen tertulis terkait penerimaan uang
(kas) yang disertai oleh buktinya. Bukti tersebut biasanya hanya digunakan oleh pihak
internal perusahaan sekaligus sebagai data pengarsipan. Kas yang masuk di sini bisa
berasal dari uang tunai yang dibayarkan oleh konsumen dalam bentuk cicilan, bunga,
jenis investasi, dan sebagainya.
15
 Bukti Kas Keluar

Bukti transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas atau pembayaran


disebut bukti kas keluar. Kas dikeluarkan untuk membayar biaya perlengkapan,
peralatan, dan segala hal yang dibutuhkan oleh kantor.

Contoh bukti transaksi kas ini berisi keterangan lengkap, mulai dari tanggal,
nama, keterangan kegiatan, dan ditandatangani oleh pihak yang memiliki otoritas
keuangan di perusahaan. Bukti tersebut dapat digunakan oleh pihak akuntan untuk
menyusun laporan keuangan perusahaan dalam jumlah kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Hanief, Arvinta Fariensya (2020). Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan :
Academia.id
Hadiman, Sri (2017). Laporan Keuangan. DocPlayer 205-224
Rahma, Akidna (2022). Bukti Transaksi:majoo
Khadijah, siti (2021). Laporan Keuangan » Laporan Keuangan Dagang » Laporan Keuangan
Perusahaan Dagang : Academia.id
Gautama, Budi (2019). Tahap Pencatatan Transaksi Dalam Siklus Akuntansi: Academia.id

16
17

Anda mungkin juga menyukai