Anda di halaman 1dari 2

Elemen Mahasiswa Tuntut Penurunan BBM dan Berujung Ricuh, Ini Kata Kapolres

Kota Tasikmalaya

Adanya kebijakan pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Pertamax
dari harga 9000 sekarang menjadi 12500 per liter, bahkan sudah diwacanakan Pertalite dan
Gas LPG 3 Kg subsidi akan turut dinaikan.
Menyikapi hal tersebut elemen mahasiswa Tasikmalaya melakukan aksi unjuk rasa ke Depo
PT Pertamina Persero Marketing Oprasion Regional lll Tasikmalaya yang berada di Jalan
Garuda No 1.
Dalam aksi yang dilakukan yang kedua kalinya ini, sejumlah Elmen Mahasiswa
menyampaikan aspirasinya melalui orasi dan aksi pemasangan 3 sepanduk di pintu pagar
Depo Pertamina dan juga membakar satu buah ban yang di akhiri dengan kericuhan.
Dalam pantauan media aksi orasi pecah alias ricuh setelah petugas Kepolisian
dan mahasiswa saling dorong mendorong akan memadamkan api yang membakar ban mobil,
namun  pendemo keteteran oleh petugas.
Disaat elmen mahasiswa melakukan aksi yang berujung saling dorong mendorong salah
satu mahasiswa diduga menjadi korban pemukulan oleh salah satu oknum petugas kepolisian
dan akhirnya para pendemo beranjak ke Rumah Sakit untuk melakukan pisum.
Hal tersebut di benarkan Koordinator aksi dari elemen Mahasiswa, Satria Ilham yang bisa di
panggil Boy mengatakan, ya termasuk saya sendiri menjadi korban pemukulan oleh oknum
aparat.
"Ya saya sendiri menjadi korban pemukulan, saya ditendang, di pukul sangat tampak di
depan saya sendiri. Kami sekarang akan beranjak ke rumah sakit melakukan pisum dan di
laporkan ke polres bahkan ke Propam Jabar sekarang sedang berkoordinasi."kata, Boy.
Atas kejadian ini saya sangat kecewa, besok saya akan melakukan aksi lagi besok ke
Pertamina dengan tuntutan yang sama mengenai penurunan harga BBM jenis Pertamax yang
saat ini sudah naik.
"Pedahal kami melakukan aksi damai hanya menuntut pada Pertamina satu pemikiran, satu
presepsi dengan masyarakat bawasannya Pertamina, masyarakat dan mahasiswa menolak
kenaikan Pertamax ini."kata Boy.
Baca Juga: Juventus Ingin Penyerang bintang PSG Gantikan Paulo Dybala
Adanya aksi pemukulan yang di duga diakukan oleh oknum aparat di bantah
oleh Kapolres AKBP Aszhari Kurniawan menurutnya, tidak ada, dan tidak terjadi pemukulan
terhadap pengunjuk rasa.
"Kalau pun ada nanti akan saya lakukan penelusuran."kata, Kapolres Tasikmalaya Kota,
AKBP Aszhari kepada priangantimurnews.com di Depo PT Pertamina Rabu 6 April 2022.
Lanjut, Kapolres, tugas polresta Tasikmalaya Kota ini menjaga objek fital. Ini kan termasuk
objekfital nasional Pertamina.
Baca Juga: Menteri Pendidikan Indonesia Tolak Usulan Malaysia Jadikan Bahasa Melayu
Bahasa Kedua ASEAN
Rekan-rekan yang akan melaksanakan aksi tentunya kita mempersiapkan untuk pengamanan. 
"Dari hasil awal dengan masa aksi sudah di sampaikan bahwa tidak ada aksi bakar bakaran
ban di objekfital ini."kata, AKBP Aszhari.
Tapi ternyata oleh rekan-rekan yang melaksanakan aksi dilanggar, jadi dianggap sudah
melanggar aturan di objekfital nasional.
"Melakukan aksi bakar-bakar ban bisa membahayakan daripada aktivitas yang ada
disini."katanya.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa 5 Ramadhan 1443 Hijriyah, Kamis 7 April
2022 untuk Wilayah Majalengka
Dengan demikian ini sudah pelanggaran hukum, setelah kewajiban kami untuk
mengamankan dan kami tadi berusaha memadamkan api.
Kalaupun dalam hal pemadaman api terjadi saling mendorong itu hal biasa, mahasiswa pun
juga berusaha mencegah kami untuk memadamkan api. 
"Jika saling mendorong itu hal biasa, karena yang satu mempertahankan agar tidak
dipadamkan api nya, kami berusaha memadamkan apinya."kata, Kapolres.
Jadi dari hasil laporan yang sampai ke kami yang ada dari lapangan tidak ada pemukulan.

Anda mungkin juga menyukai