Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tentang khulafaur Rasyidin yang pertama yaitu pada masa Abu Bakar Ash-
Shidiq.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
1. Mengetahui biografi Abu Bakar Ash-Shidiq
2. Mengetahui faktor terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah pertama
3. Mengetahui sifat dan keteladanan Abu Bakar Ash-Shidiq
4. Mengetahui pembinaan peradaban pada masa Abu Bakar Ash-Shidiq
5. Mengetahui berakhirnya kekhalifahan pada masa Abu Bakar Ash-Shidiq
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Faktor terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah pertama
1. Dekat dengan Rasulullah dan selalu menjadi pendanmping Nabi,
melindungi Nabi Muhammad SAW ketika banyak orang kafir yang
mengejeknya, terutama pada saathijrah ke Madinah. Beliau membantu
Nabi Muhammad SAW dalamproses penyebaran Islam karena paling
memahami risalah rasul.
2. Sahabat yang sangat dipercaya oleh rasulullah, ketika Mekah berhasil
ditundukkan dan umat Islam akan menunaikan Ibadah Haji, pimpinan
jamaah haji dipercayakan kepada Abu Bakar. Saat Rasulullah berhalangan
tidak mengimami sholat di masjid Nabawi, Abu Bakar menggantikannya
sebagai imam sholat.
3. Masyarakat sangat mempercayainya, beliau menerima Abu Bakar Ash-
Shidiq, sebagai orang yang sangat dipercaya.
4. Abu Bakar adalah seorang sahabat yang sangat dermawan.
5. Abu Bakar adalah orang yang petamakali masuk Islam.
4
D. Pembinaan Peradaban Pada Masa Abu Bakar Ash-Shidiq
1. Pembinaan bidang keagaman
Abu Bakar bukan hanya dikatakan sebagai khalifah, namun juga
sebagai penyelamat Islam dari kehancuran karena beliau telah berhasil
mengembalikan umat Islam yang telah bercerai berai setelah wafat
Rasulullah SAW. Abu Bakar memegang tugas sebagai khalifah untuk
melaksanakan dan menerapkan syariat islam. Kontrol pelaksanaan yang
mudah serta tolok ukur yang jelas, yaitu nash-nash syara’ telah menjadikan
masa tugasnya menjadi kokoh dan tegak dalam menegakkan rahmat bagi
seluruh dunia dan masa berikutnya selama berabad-abad.
5
b. Mereka yang memisahkan ntara sholat, tetapi tidak mau mengeluarkan
zakat karena dianggap sebagai pembayaran upeti kepada kepala
pemerintahan (khalifah).
6
3. Pembinaan bidang politik
Abu Bakar memperhatikan suatu hal terpenting dalam politik Islam
bahwa kedaulatan tidak di tangan rakyat maupun kepada pemerintahan,
melainkan ditangan syara’. Selanjutnya peraturan syara’ yang bersumber
dari Illahi, tidak boleh dimonopoli oleh kepala pemerintahan dan tidak
dimanipulasi oleh para ulama. Posisi kaum muslimin di hadapan syara’
adalah sama dari sisi hak dan kewajibannya. Oleh karena itu, meskipun
kekuasaan dan wewenang pelaksanaan politik itu terpusat kepada khalifah,
tidak menyebabkan kelemahan Islam, malah justru kepala pemerintahan
akan memperkuatnya.
7
Sistem politik islam pada masa Abu Bakar bersifat sentralistik,
dimana kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif terpusat di tangan
khalifah, dengan membentuk An-Nidham al-Qadla’i atau Mahkamah
Pengadilan, baik di masa Nabi ataupun dalam masa Khulafaur Rasyidin.
Ketika memutuskan masalah Abu Bakar selalu mencari hukumnya dalam
kitab Allah. Jika beliau tidak memperolehnya maka beliau mempelajari
tindakan Rasul. Apabila yang dicari tidak ditemukan juga, beliau
mengumpulkan tokoh cerdik pandai terbaik dan mengajak mereka
bermusyawarah, berdiskusi, dan melakukan penelitian, dimana hasilnya
beliau tetapkan sebagai keputusan.
Kaum muslimin dan masyarakat Madinah mematuhi keputusan
pemerintah yang bersumber dari agama, dan mereka meyakini bahwa
ajaran agama yang melahirkannpemerintahan dan Negara Islam dengan
kesadaran iman.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Abu Bakar Ash-Shidiq (nama lengkapnya Abu Bakar Abdullah bin Abi
Quhafah bin Utsman bin Amr bin Masud bin Taimi Al-Quraisyi. Abu Bakar
merupakan orang pertama kali masuk Islam ketika islam mulai didakwakan.
Salah satu faktor terpilihnya Abu Bakar menjadi khalifah pertama
adalah Abu Bakar dekat dengan Rasulullah dan selalu menjadi pendanmping
Nabi, melindungi Nabi Muhammad SAW ketika banyak orang kafir yang
mengejeknya, terutama pada saathijrah ke Madinah.
Abu Bakar bersimpati kepada orang miskin dan sengsara. Agar dapat
membantu orang yang menderita dan dapat membebaskan penderitaan orang
yang melarat, dia biasa meronda pada malam hari.
Pembinaan Peradaban Pada Masa Abu Bakar Ash-Shidiq meliputi pada
bidang keagamaan, kesejahteraan umat, politik, ayat-ayat al-Qur’an, dan
bidang pemerintahan.
Abu Bakar merasa bahwa kematiannya telah dekat dan sakitnya
semakin parah, beliau ingin memberikan kekhalifahan kepada seseorang
sehingga diharapkan manusia tidak banyak terlibat konflik, jatuhlah pilihannya
kepada Umar bin Khatab.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.Maka
penulis sangat mengharapkan kritikan yang dapat mendukung untuk lebih
baiknya di masa yang akan datang .Penulis juga menyarankan kepada
pembaca,agar membaca buku-buku yang berkaitan dengan Sejarah Peradaban
Islam periode Abu Bakar Ash-Shidiq .Hanya kepada Allah kita memohon
pertolongan dan perlindungan ,semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
dan pembaca sekalian.
9
DAFTAR PUSTAKA
10