Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abu Bakar Ash-Shiddiq nama lengkapnya adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin
Amru bin Ka`ab bin Sa`ad bin Tayim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr bin
Malik al-Qurasy al-Taimy. Abu Bakar as-Shiddiq dilahirkan di Makkah pada tahun 573 M. Ibu
Abu Bakar Ash-Shiddiq bernama Salma binti Sakhar bin Amir bin Ka`ab bin Sa`ad bin Tayim bin
Murrah. Ia digelari dengan Ummu alKhair. Sedangkan bapaknya adalah Utsman Abu Quhafa
(panggilan Abu Quhafa) yang masuk Islam pada peristiwa Fathu Makkah (Penaklukan kota
Makkah). Beliau termasuk di antara orang-orang yang paling awal memeluk agama Islam atau
yang dikenal dengan sebutan al-sabiqun al-awwalun. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar
menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 Masehi. Dia adalah satu
di antara empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk.
Abu Bakar menjadi Khalifah selama 2 tahun, 2 bulan, dan 14 hari.
Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad Saw. Nama yang sebenarnya
adalah Abdul Ka'bah (hamba Ka’bah), yang kemudian diubah oleh Nabi menjadi Abdullah (hamba
Allah). Nabi memberinya gelar yaitu Ash-Shiddiq (yang berkata benar) setelah Abu Bakar
membenarkan peristiwa Isra Mi'raj yang diceritakan Nabi Muhammad Saw. kepada para
pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama "Abu Bakar ash-Shiddiq". Abu Bakar
menghabiskan masa kecilnya seperti anak Arab pada zaman itu di antara suku Badui yang
menyebut diri mereka dengan nama Ahli-Ba'eer atau rakyat unta. Pada masa kecilnya, Abu Bakar
sering sekali bermain dengan dengan unta dan kambing, dan kecintaannya terhadap unta inilah
yang memberinya nama "Abu Bakar" yang berarti, bapaknya unta.
g) Bidang Ekonomi
Pada masa khalifah Utsman bin Affan dalam bidang ekonomi terbukti sangat berkembang
dengan maju dan pesat. Utsman bin Affan menggunakan prinsip-prinsip politik ekonomi
yang dijalankan di pemerintahannya, prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut:
a) Menerapkan politik ekonomi secara Islam.
b) Tidak berbuat zalim terhadap rakyat dalam menetapkan cukai atau pajak.
c) Menetapkan kewajiban harta atas kaum muslimin untuk diserahkan kepada Baitul Mal.
d) Memberikan hak-hak kaum muslimin dari Baitul Mal.
e) Menetapkan kewajiban harta kepada kaum kafir dzimmi untuk diserahkan kepada Baitul
Mal dan memberikan hak-hak mereka serta tidak menzalimi mereka.
f) Para pegawai cukai wajib menjaga amanat dan memenuhi janji.
g) Mengawasi penyimpangan-penyimpangan dalam harta benda yang dapat menghilangkan
kesempurnaan nikmat umat secara umum.
Eksistensi Utsman bin Affan untuk negara atau pemerintahan adanya pemasukan dan
pengeluaran dalam bidang ekonomi. Pemasukan dan pengeluaran tersebut, antara lain:
a) Pemasukan keuangan, berupa: zakat, harta rampasan perang (ghanimah), harta jizyah, harta
kharaj (pajak bumi), dan usyur (sepersepuluh dari barang dagangan).
b) Pengeluaran keuangan, berupa: gaji para walikota, gaji para tentara, kas umum untuk haji,
dana perluasan masjidil haram, dana pembuatan armada laut pertama kali, dana
pengalihan pantai dari syuaibah ke Jeddah, dana pengeboran sumur, dana untuk para
muadzin semuanya diambil dari Baitul Mal, dan dana untuk tujuan-tujuan mulia Islam.
h) Bidang Sosial
pada masa khalifah Utsman bin Affan telah memberi kebebasan kepada umatnya untuk
keluar daerah. Kaum muslimin dapat memilih hidup yang serba mudah daripada saat masa
Umar bin Khattab yang dirasakan terlalu keras dan ketat dalam pemerintahannya (Amin,
2010: 105-107).
i) Bidang Agama
a) Mengerjakan shalat. Pada tahun 29 H/ 650 M Utsman bin Affan mengerjakan shalat empat
rakaat di Mina secara berjamaah. Shalat yang dilaksanakan oleh Utsman bin Affan ini
membawa kebingungan terhadap para sahabatnya, ketika semua orang mengerjakan
shalat berjamaah sebanyak dua rakaat, maka Utsman bin Affan mengerjakan shalat
sebanyak empat rakaat. Kebijakan yang diambil khalifah Utsman bin Affan dengan
mengerjakan shalat empat rakaat penuh di Mina dan Arafah merupakan bentuk kasih
sayangnya terhadap umat Islam.
b) Ibadah Haji
Khalifah Utsman bin Affan adalah salah satu orang yang mengerti tentang hukum-hukum
ibadah haji. Utsman bin Affan juga melarang umatnya untuk beribadah haji jika tidak
sesuai hukum-hukum haji.
c) Pembangunan Masjid, seperti: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Quba.
d) Pembukuan Al-Qur’an Penyusunan kitab suci Al-Qur’an adalah suatu hasil dari
pemerintahan khalifah Utsman bin Affan. Tujuan penyusunan kitab suci Al-Qur’an ini
untuk mengakhiri perbedaan-perbedaan serius dalam bacaan AlQur’an. Utsman bin Affan
menginginkan saling bersatunya umat islam dalam satu bacaan.
e) Penyebaran Agama Islam Penyebaran agama Islam pada masa khalifah Utsman bin
Affan salah satunya dilakukan dengan cara ekspedisi ke wilayah-wilayah. Ekspedisi yang
dilakukan bukan hanya untuk menaklukan daerah saja, tetapi juga untuk menyebarkan
agama Islam.
3. Metode Dakwah pada Masa Utsman bin Affan
Untuk menegakkan dan menyebarkan agama Islam khalifah Umar bin Khattab
menempuh jalan dan metode dakwah sebagai berikut :
a) Perluasan Wilayah.
Pada masa khalifah Utsman bin Affan terdapat juga beberapa upaya perluasan daerah
kekuasaan Islam di antaranya adalah melanjutkan usaha penaklukan Persia. Kemudian
Tabaristan, Azerbaijan dan Armenia. Usaha perluasan daerah kekuasaan Islam tersebut lebih
lancar lagi setelah dibangunnya armada laut. Satu persatu daerah di seberang laut
ditaklukannya, antara lain wilayah Asia Kecil, pesisir Laut Hitam, pulau Cyprus, Rhodes,
Tunisia dan Nubia. Dalam upaya pemantapan dan stabilitas daerah kekuasaan Islam di luar
kota Madinah, khalifah Usman bin Affan telah melakukan pengamanan terhadap para
pemberontak di daerah Azerbaijan dan Rai, karena mereka enggan membayar pajak, begitu
juga di Iskandariyah dan di Persia.
b) Standarisasi Al-Qur’an.
Pada masa Utsman bin Affan, terjadi perselisihan di tengah kaum muslimin perihal baca
Al-Qur’an (qiraat). Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan
beragam cara membaca. Karena perselisihan ini, hampir saja terjadi perang saudara. Kondisi
ini dilaporkan oleh Hudzaifah al-Yamani kepada halifah Utsman bin Affan. Menanggapi
laporan tersebut, Khalifah Utsman bin Affan memutuskan untuk melakukan penyeragaman
cara baca Al-Qur’an. Cara baca inilah yang akhirnya secara resmi dipakai oleh kaum
muslimin. Dengan demikian, perselisihan dapat diselesaikan dan perpecahan dapat dihindari.
Dalam menyusun cara baca AlQur’an resmi ini, Khalifah Utsman bin Affan melakukannya
berdasarkan cara baca yang dipakai dalam Al-Qur’an yang disusun oleh Abu Bakar. Setelah
pembukuan selesai, dibuatlah beberapa salinannya untuk dikirim ke Mesir, Syam, Yaman,
Kufah, Basrah dan Makkah. Satu mushaf disimpan di Madinah. Mushaf-mushaf inilah yang
kemudian dikenal dengan nama Mushaf Usmani. Khalifah Utsman bin Affan mengharuskan
umat Islam menggunakan AlQur’an hasil salinan yang telah disebarkan tersebut. sementara
mushaf AlQur’an dengan cara baca yang lainnya dibakar.
c) Pembangunan Fisik.
Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pada masa Utsman bin Affan tidak ada kegiatan-
kegiatan yang penting. Utsman bin Affan berjasa membangun bendungan untuk menjaga
arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga membangun jalan-
jalan, jembatan-jembatan, masjid-masjid dan memperluas mesjid Nabi di Madinah.
D. Refleksi:
Setelah membaca dan mempelajari materi Kegiatan Belajar (KB 1) Modul SKI ini banyak
pengetahuan dan sangat menambah wawasan baru yang saya dapatkan. Pada Kegiatan Belajar
(KB 1) ini menyajikan tentang Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin
yang berisi empat Khalifah Islam mulai dari Biografi, Kepemimpinan, Metode Dakwah,
Perkembangan Pendidikan, dan Kontribusi dari keempat Khalifah itu. Masing-masing Khalifah
memiliki kelebihan yang patut dijadikan suri tauladan bagi umat muslim khususnya dan manusia
umumnya setelah berakhirnya masa Nabi Muhammad SAW. Saya sebagai Mahasiswa merasa
Modul ini bisa menjadi salah satu rujukan dalam memahami sejarah Islam masa Khulafaur Rasyidin.
Semoga Allah swt membalas pahala bagi penulis dan pembacanya, Amin.
BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
PETA KONSEP
Abu Bakar Ash- Umar Bin Usman Bin Ali Bin Abi
Shiddiq Khattab Affan Thalib
Biografi Singkat
Biografi Singkat Biografi Singkat Biografi Singkat
Abu Bakar Ash-
Umar Bin Khattab Usman Bin Affan Ali Bin Abi Thalib
Shiddiq
Daftar materi
yang sering
mengalami
3 a. Membedakan makna khalifah dengan khilafah
miskonsepsi
dalam
pembelajaran