5
terlihat di majelis kaummu dan orang-orang menuduh bahwa engkau telah berkata
buruk tentang nenek moyangmu dan lain-lain lagi?" Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya aku adalah utusan Allah dan aku mengajak kamu kepada Allah."
Setelah selesai Rasulullah berbicara, Abu Bakar langsung masuk Islam. Melihat
keislamannya itu, dia gembira sekali, tidak ada seorangpun yang ada di antara kedua
gunung di Makkah yang merasa gembira melebihi kegembiraan dia. Kemudian Abu
Bakar menemui Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan
Sa'ad bin Abi Waqas, mengajak mereka untuk masuk Islam. Lalu, mereka pun masuk
Islam. Abu Bakar lalu mendakwahkan ajaran Islam kepada Utsman bin Affan,
Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqas dan beberapa tokoh
penting dalam Islam lainnya. Abu Bakar termasuk orang yang pertama masuk Islam
di kalangan laki-laki dewasa yang bukan budak, sedangkan wanita yang pertama kali
masuk Islam adalah Khadijah. Zaid bin Haritsah adalah budak pertama yang masuk
Islam. Ali bin Abi Thalib adalah anak kecil pertama yang masuk Islam. Pada Jumadil
Akhir tahun 13 Hijriyah, Abu Bakar Ash-Shiddiq wafat. Abu Bakar wafat pada usia
ke-63 tahun.
Sebagaimana yang juga dialami oleh para pemeluk Islam pada masa awal. Ia
juga mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh penduduk Makkah yang mayoritas
masih memeluk agama nenek moyang mereka. Namun, penyiksaan terparah dialami
oleh mereka yang berasal dari golongan budak. Sementara para pemeluk non budak
biasanya masih dilindungi oleh para keluarga dan sahabat mereka, para budak
disiksa sekehendak tuannya. Hal ini mendorong Abu Bakar membebaskan para
budak tersebut dengan membeli dari tuannya kemudian memberinya kemerdekaan.
Salah seorang budak yang dibelinya lalu kemudian dibebaskan adalah Bilal bin
Rabah. Ketika peristiwa Hijrah, saat Nabi Muhammad pindah ke Madinah (622 M),
Abu Bakar adalah satu-satunya orang yang menemaninya. Abu Bakar juga terikat
dengan Nabi Muhammad secara kekeluargaan. Anak perempuannya, Aisyah
menikah dengan Nabi Muhammad beberapa saat setelah Hijrah.
Selama masa sakit Rasulullah saat menjelang wafat, dikatakan bahwa Abu
Bakar Ash-Shiddiq ditunjuk untuk menjadi imam shalat untuk menggantikan
6
Rasulullah, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar Ash-
Shiddiq akan menggantikan posisinya. Bahkan setelah Rasulullah telah meninggal
dunia, Abu Bakar Ash-Shiddiq dianggap sebagai sahabat Rasulullah yang paling
tabah menghadapi meninggalnya Rasulullah. Segera setelah kematiannya, dilakukan
musyawarah di kalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Saqifah Bani
Saidah yang terletak di Madinah, yang akhirnya menghasilkan penunjukan Abu
Bakar Ash-Shiddiq sebagai pemimpin baru umat Islam atau khalifah Islam pada
tahun 632 M.