PENYAJIAN
a. Riba/bunga
b. Kezaliman
c. Judi atau sikap spekulatif dan tidak berhubungan dengan produktivitas (maysir)
d. Unsur ketidaksegajaan, manipulasi, dan eksploitasi
e. Haram
3. Kemaslahatan (maslahah), yaitu segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi
duniawi dan ukhrawi, material dan spriritual, serta individual dan kolektif.
4. Keseimbangan (tawazun), yaiutu keseimbangan antara aspek material dan spriritual, anatara
aspek privat dan publik, anatara sektor keuanagn dan sektor riil, anatara bisnis dan sosial serta
antara aspek pemanfaatan serta pelestarian.
5. Universalisme (syumuliyah), di mana esensinya dapat dilakukan oleh, dengan dan untuk
semua pihak yang berkepentingan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan sesuai
dengan semangat kerahmatan semesta (rahmatan lil alamin).
komoditas;
Tidak mengandung sumber riba;
Tidak mengandung unsur kezaliman;
Tidak mengandung unsur maysir;
Tidak mengandung unsur gharar;
Tidak mengandung unsur haram;
Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time valuee of money);
Transaksi dilakuakn berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk keuntungan
semua pihak;
11. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy), maupun melalui rekayasa
penawaran (ikhtiar);
12. Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap-menyuap (risywah).
Karasteristik tersebut dapat diterapkan pada transaksi bisnis yang bersifat komersial maupun
yang bersifat nonkomersial.
funsi sosial entitas syariah termasuk penggolongan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan
wakaf.
Laporan keuangan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagai pengguna laporan
keuangan, serta dapat digunakan sebagai bentuk laporan dan pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Asumsi Dasar
1. Dasar akrual
Laporan keuangan disajikan atas dasar akrual, maksudnya bahwa pengaruh transaksi dan
peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta laporan dalam laporan keuangan
perode yang bersangkutan.
2. Kelangsungan usaha
Laporan keuangan bisanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha entitas syariah yang
akan melanjutkan usahanya di masa depan.
e.
f.
g.
h.
7.
8.
9.
10.