Anda di halaman 1dari 6

Karakteristik laporan keuangan syariah secara umum sama seperti karakteristik

laporankeuangan konvensional, diantaranya Terdapat empat karateristik kualitatif pokok


yaitu: dapatdipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan (KDPPLK, 2008)

1. Dapat dipahami;

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah


kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai
diasumsikan untuk memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan
bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang
wajar. Namun demikian, informasi yang kompleks yang seharuskan dimasukkan dalam
laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa
informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu. (amri, 2015)

2. Relevan;

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam
proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi
hasil evaliuasi mereka di masa lalu. Relevan berarti juga harus berguna untuk
peramalan(predictive) dan penegasan(confirmatory) atas transaksi yang berkaitan satu
sama lain. Relevan juga di pengaruhi oleh hakikat dan tingkat materialitasnya.
Materialitas ditentukan berdasarkan pengaruh kelalaian (ambang batas) terhadap
keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan.

3. Materialitas

Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan(ommission) atau


kesalahan dalam mencatat(misstatement) informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. Selama
seluruh informasi yang material telah disajikan dalam laporan keuangan maka laporan
keuangan pemerintah tersebut dapat dikatakan wajar. Hal inilah yang mengakibatkan
mungkin saja ada suatu informasi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan
pemerintah. (Mr.kempyankz, 2011)
4. Keandalan (reliabel)

Andal diartikan sebagai bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material,
dan dapat diandalkan pemakaianya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful
representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan
dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tapi jika hakikat atau penyajiannya tidak
dapat diandalkan maka mengunakan informasi tersebut secara potensial dapat
menyesatkan.

5. Penyajian jujur

Informasi yang di ungkapkan dalam laporan keuangan hanya menggambarkan dengan


jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau secara wajar
dapat disajikan. Walaupun informasi keuangan pada umumnya susah menghindari
resiko penyajian yang dianggapkurang jujur dari yang seharusnya digambarkan.

6. Substansi mengungguli bentuk

Peristiwa ekonomi di catat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi
yang sesuai dengan prinsip syariah dan bukan hanya pada bentuk hukumnya.

7. Dapat Diverifikasi (verifiability)

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian
dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan
simpulan yang tidak berbeda jauh. (lisa, 2012)

8. Netralitas

Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak
tertentu.tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkn
beberapa pihak sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai
kepentingan yang berlawanan.Agar informasi yang dihasilkan dapat dipercaya (andal)
maka penyajian informasi dalam laporan keuangan pemerintah harus didasarkan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan disajikan secara menyeluruh.

9. Pertimbangan Biaya dan Manfaat


Manfaat yang dihasilkan informasi akuntansi seharusnya melebihi biaya
penyusunannya. Dampak dari pertimbangan biaya dan manfaat tersebut, laporan
keuangan pemerintah diperbolehkan untuk tidak menyajikan segala informasi, apalagi
jika informasi tersebut manfaatnya lebih kecil daripada biaya penyusunannya. Namun
demikian, evaluasi atas biaya dan manfaat membutuhkan proses pertimbangan yang
matang.

10. Keseimbangan antar Karakteristik Kualitatif

Keseimbangan antar karakteristik kualitatif yang diperlukan untuk mencapai


suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai tujuan normatif yang diharapka
dipenuhi oleh laporan keuangan pemerintah. dibutuhkan suatu pertimbangan
profesional dalam penentuan tingkat kepentingan antara dua karakteristik kualitatif
tersebut agar dapat menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna. (rizki,
2014)

11. Kelengkapan

Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin, mencakup


semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan
memperhatikan kendala yang ada. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir
informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar
kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah

12. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan entisas syariah antar periode
untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keungan. Pemakai juga harus
dapat membandingkan laporan keuangan antar entitas syariah untuk mengevaluasai
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena
itu, pembandingan berupa pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi
dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk entitas syariah
tersebut, atar periode entitas syariah yang sama, untuk entitas syariah yang berbeda,
maupun dengan entitas yang lain.
Unsur-Unsur Entitas Laporan Keuangan Syariah

Perbedaan unsur-unsur laporan keuangan syariah dengan laporan keuangan


konvensional karena hadirnya transaksi syariah pada entitas syariah, terutama konsep
bagi hasil pada transaksi investasi syirkah dan komponen laporan sosial.

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan entitas
syariah adalah sebagai berikut :

1. Aset (Assets), adalah sumber daya yang dikuasai entitas syariah masa kini yang
timbul dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat eknomi masa depan
diharapkan akan diperoleh entitas syariah.
2. Liabilitas (Liabilities) adalah utang entitas syariah masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar
sumber daya entitas syariah yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Dana Syirkah Temporer (Temporary Syirkah Funds) – DST adalah dana yang
diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak
lainnya di mana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan
menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan
kesepakatan. Contoh DST adalah investasi mudharabah muthlaqah,
mudharabah muqayyadah, dan Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan
liabilitas karena entitas syariah/pengelola dana tidak berkewajiban
mengembalikan dana jika terjadi kerugian, kecuali kerugian tersebut karena
kelalaian dan wanprestasi entitas syariah/pengelola dana. Sedang karakter
liabilitas adalah kewajiban yang harus dikembalikan baik dalam kondisi untung
atau rugi. Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan ekuitas karena
memiliki jangka waktu/jatuh tempo dan pemilik dana syirkah temporer tidak
memilik hak kepemilikan seperti pemegang saham. Sedang karakter modal
adalah tidak memiliki jatuh tempo dan pemilik modal memiliki hak kepemilikan.
4. Ekuitas (Equity) adalah hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi
semua liabilitas dan dana syirkah temporer.

Unsur Laporan Laba Rugi (Statements of Profit or Loss)


Laporan laba rugi digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar ukuran yang
lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per saham
(earnings per share). Unsur laporan laba rugi entitas syariah terdiri dari:

1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode


akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan
liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal. Definisi penghasilan meliputi baik pendapatan (revenues)
maupun keuntungan (gains). Pendapatan timbul karena aktivitas utama entitas
syariah seperti margin penjualan, ujrah sewa, bagi hasil, dan fee jasa. Sedang
keuntungan mencerminkan pos lainnya yang memenuhi kriteria penghasilan tapi
bukan dari aktivitas utama.
2. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer (Depositors Share
on Return of Temporary Syirkah Funds) adalah bagian bagi hasil pemilik dana
atas keuntungan dan kerugian hasil investasi bersama entitas syariah dalam
suatu periode laporan keuangan. Unsur ini tidak bisa dikelompokkan sebagai
unsur beban (ketika untung) atau pendapatan (ketika rugi).
3. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya
liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal.

Unsur Laporan Perubahan Ekuitas (Statements Of Changes In Equity)

Unsur laporan perubahan ekuitas entitas syariah sama dengan laporan perubahan
ekuitas pada umumnya yaitu semua bentuk perubahan komponen modal suatu entitas
baik penambahan ataupun pengurangan.

Unsur Laporan Arus Kas (Statement of Cashflows)

Unsur laporan arus kas entitas syariah juga sama dengan unsur laporan arus kas pada
umumnya yang menggambarkan kenaikan dan penurunan kas dari aktivitas operasi
(operating), aktivitas investasi (investing), dan aktivitas pendanaan (financing).
Unsur Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat

Unsur laporan sumber dan penyaluran dana zakat adalah sumber dana zakat dan
penyaluran dana zakat.

Unsur Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

Unsur laporan sumber dan penggunaaan dana kebajikan adalah sumber dana
kebajikan dan penggunaan dana kebajikan.

Unsur Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

Catatan Atas Laporan Kuangan (CALK) terdiri dari unsur kebijkan akuntansi dan
penjelasan atas informai keuangan.

Anda mungkin juga menyukai