Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi


keuangan yang terjadi selama periode pelaporan dan dibuat untuk mempertanggungjawabkan
penggunaan sumber daya ekonomi entitas kepada pihak pemilik entitas. Laporan keuangan
merupakan sarana utama dimana informasi keuangan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan itu sendiri meliputi pihak intern (pihak manajemen)
dan pihak ekstern perusahaan. Bagi pihak intern (pihak manajemen) laporan keuangan dapat
digunakan antara lain :

1. Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan


2. Untuk menilai kinerja perusahaan
3. Menunjukkan kemampuan sumber-sumber daya perusahaan yang ada untuk pertumbuhan
usaha
4. Memberikan informasi mengenai tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan
5. Memberikan informasi yang dapat digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan
pengawasan.

Bila dilihat dari pihak ekstern perusahaan, laporan keuangan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :

1. Investor. Penanam modal beresiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan resiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan
informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual
investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka
untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.

2. Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi
yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas
jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang


memungkinkan mereka untuk mengetahui apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar
pada saat jatuh tempo.

4. Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup


perusahaan, terutama kalau mereka terikat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau
tergantung pada perusahaan.

5. Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang ada dibawah kekuasaannya


berkepentingan dengan alokasi sumber daya, dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas
perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional
dan statistik lainnya.

6. Masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya,


perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk
jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan
keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan
(trend), dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

Jika dilihat dari Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan pada tingkat pertama menjelaskan
tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum “provide information about the reporting entity that is
useful to present and potential equity investors,lenders,and other creditors in their capacity as capital
providers” (untuk menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk
investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat
keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada entitas).

Tujuan Laporan keuangan pada dasarnya adalah menggambarkan dampak keuangan dari
transaksi dan peristiwa lain yang dikelompokkan dalam beberapa kelompok besar menurut
karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur-unsur laporan keuangan. Unsur-
unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan dalam laporan posisi
keuangan adalah aset, liabilitas, dan ekuitas. Sedangkan unsur-unsur yang berkaitan dengan
pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan keuangan
biasanya disusun berdasarkan beberapa asumsi diantaranya entitas ekonomi (economic entity),
kelangsungan usaha (going concern), satuan moneter (monetery unit), periode akuntansi (periodicity)
dan akrual (accrual).

B. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN


Dalam menyediakan informasi keuangan yang mengandung karakteristik kualitatif agar
membuatnya menjadi berguna, ada dua kendala (constraint) yang dominant harus diperhitungkan
yaitu : (1) Hubungan cost-benefit, (2) materialitas. Dan dua kendala yang kurang dominan, namun
merupakan bagian dari pelaporan adalah Industry practice dan conservatism. Karakteristik kualitatif
laporan keuangan merupakan ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi
akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.

Karakteristik Kualitatif Fundamental, meliputi relevansi dan representasi tepat.

1. Relevance (relevansi). Informasi dikatakan relevan jika mampu membantu pengguna


untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan dari kejadian masa lalu atau
masa kini (predictive value) dan juga memungkinkan pengguna untuk menegaskan
atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu (feedback value).

2. Faithfull representation (representati tepat). Informasi yang berguna jika mampu


menyajikan informasi ekonomi yang relevan secara tepat dan sesuai fakta. Fakta
disini artinya menampilkan transaksi apa yang terjadi di lapangan. Suatu informasi
agar dapat merepresentasikan secara tepat maka tiga karakteristik harus dimiliki yaitu
lengkap,netral, dan bebas dari kesalahan.

Karakteristik Kualitatif Peningkat. Keterbandingan, keterverifikasian, ketepatwaktuan, dan


keterpahaman adalah karakteristik kualitatif yang meningkatkan kegunaan informasi yang relevan dan
direpresentasikan secara tepat. Karakteristik kualitatif peningkat juga dapat membantu dalam
menentukan mana diantara dua cara yang harus digunakan untuk menggambarkan suatu fenomena
jika keduanya dianggap sama-sama relevan dan direpresentasikan secara tepat.

1. Comparability (keterbandingan). Suatu informasi akan lebih berguna jika bisa


diperbandingkan dengan informasi yang serupa dengan entitas lain dan dengan
informasi yang serupa dengan entitas yang sama untuk periode dan tanggal yang
berbeda (consistency). Konsistensi walaupun berhubungan dengan keterbandingan,
hal ini tidak sama. Konsistensi merujuk kepada penggunaan metode yang sama baik
dari periode ke periode dalam suatu entitas pelapor atau dalam satu periode antar
entitas. Keterbandingan adalah tujuan, sedangkan konsistensi membantu untuk
mencapai tujuan tersebut. Keseragaman bukan selalu menjadi jawaban dari
perbandingan. Kondisi yang berbeda mungkin akan membutuhkan perlakuan
akuntansi yang berbeda.

2. Verifiability (dapat diverifikasi). Keterverifikasian membantu meyakinkan pengguna


bahwa informasi merepresentasikan fenomena ekonomi secara tepat sebagaimana
mestinya. Keterverifikasian berarti bahwa berbagai pengamat independen dengan
pengetahuan berbeda-beda dapat mencapai konsensus, meskipun tidak selalu
mencapai kesepakatan, bahwa penggambaran tertentu merupakan representasi tepat.
Informasi kuantifikasian tidak harus menjadi estimasi poin utama yang dapat
diverifikasi. Berbagai kemungkinan jumlah dan probabilitas terkait juga dapat
diverifikasi.

3. Timeliness (ketepatwaktuan). Laporan keuangan harus diproses dan dilaporkan dalam


periode waktu yang cukup ekonomis dengan mempertimbangkan jangka waktu
pengambilan keputusan sebab informasi yang tidak tepat waktu tidak akan
berpengaruh.

4. Understanbility (keterpahaman). Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan


dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta
istilah yang disesuiakan dengan tingkat pemahaman pengguna. Untuk itu,pengguna
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai terkait aktivitas operasional
entitasnya dan memiliki kemauan untuk mempelajari informasi tersebut.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:5-8), laporan keuangan yang berguna bagi pemakai
informasi harus terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan,
keandalan, dan dapat diperbandingkan.

1. Understanbility (dapat dipahami)

2. Relevance (relevansi)

3. Reliability (andal). Informasi dapat diandalkan jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan bias. Informasi mungkin relevan tetapi bila informasi tidak andal
berpotensi menyesatkan dan merugikan pengguna informasi. Informasi yang andal
memenuhi karakteristik : (1) verifiability (dapat diverifikasi) yaitu informasi dapat diuji
dan apabila diuji beberapa kali oleh pihak lain yang berbeda akan menghasilkan
simpulan yang tidak berbeda jauh. (2) representational faithfulness (penyajian yang jujur)
yaitu setiap informasi ekonomi diharapkan disajikan secara jujur. (3) neutrality
(netralitas) yaitu informasi ditunjukan untuk kebutuhan umum bukan kebutuhan pihak
tertentu.
4. Comparability (dapat dibandingkan)

C. JENIS LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan merupakan keluaran dari proses atau siklus akuntansi. Laporan keuangan yang
baik dan berkualitas harus disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku. Menurut
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Standar Akuntansi Keuangan atau biasa disingkat SAK merupakan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) serta peraturan
dalam pasar modal untuk suatu entitas atau perusahaan yang berada di bawah pengawasanya. Di
Indonesia ada 5 standar yang diterapkan yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK)-IFRS, Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), Standar Akuntansi Keuangan
Syariah, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM), dan
Standar Akutansi Pemerintah (SAP).

Terdapat beberapa jenis laporan keuangan. Laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP maupun
SAK-IFRS pada dasarnya sama,tetapi terdapat beberapa perbedaan pada informasi keuangan yang
disajikan dan nama laporan keuangan. Berdasarkan SAK ETAP terdapat laporan laba rugi sedangkan
berdasarkan SAK-IFRS adalah laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya. Berdasarkan
SAK ETAP namanya neraca sedangkan menurut SAK-IFRS namanya laporan posisi keuangan. Jenis-
jenis laporan keuangan berdasarkan masing-masing standar akuntansi,yaitu :

a) SAK ETAP terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas,
dan catatan atas laporan keuangan.

b) SAK-IFRS (PSAK Konvergensi No.1 tentang penyajian laporan keuangan ) terdiri dari
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya, laporan perubahan ekuitas, laporan
posisi keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

1. LAPORAN LABA RUGI (INCOME STATEMENT)


Laporan laba rugi dibuat entitas untuk memudahkan semua pihak melihat kondisi keuntungan
atau kerugian entitas dengan tepat dan mudah. Unsur yang secara langsung berkaitan dengan
keuntungan atau kerugian adalah penghasilan dan beban. Unsur-unsur penghasilan dan beban
didefinisikan sebagai berikut:

a. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan
kenaikan pada ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Definisi
penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenues) dan keuntungan (gains). Pendapatan
timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas sedangkan keuntungan tidak timbul dari pelaksanaan
aktivitas entitas sebagai contoh keuntungan yang timbul dari pelepasan aset tidak lancar.

b. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam
bentuk pengeluaran atau berkurangnya aset atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan
penurunan pada ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanam modal. Definisi
beban mencakup baik kerugian (loss) maupun beban (expenses) yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas entitas. Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan
langsung antara biaya yang timbul dan perolehan pos penghasilan tertentu. Proses yang
biasanya disebut pengaitan biaya dengan pendapatan Matching Of Costs With Revenues ini
melibatkan pengakuan pendapatan dan beban secara gabungan atau bersamaan yang
dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama
misalnya, berbagai komponen beban yang membentuk beban pokok penjualan (cost of goods
sold) diakui pada saat yang sama ketika penghasilan diperoleh dari penjualan barang.

Penyajian laporan laba rugi menurut Baridwan (2000), laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua
bentuk, yaitu :

a. Bentuk Single Step atau Metode Sifat Beban

Bentuk laporan single step ini menjumlahkan seluruh pendapatan dan beban yang ada yang
kemudian akan diselisihkan dan diketahui besarnya laba/rugi entitas. Contoh :

b. Bentuk Multiple Step atau Metode Beban Fungsional


Berbeda dengan bentuk single step,laporan bentuk ini membedakan antara pendapatan dari usaha
dan pendapatan diluar usaha begitu pula pada beban yang dibedakan antara beban dari usaha dan
beban dari luar usaha. Contoh :

Berdasarkan SAK-IFRS, laporan laba rugi mencakup laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lainnya. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya menyajikan laporan
laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif. Dalam penyajian laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lainnya terdapat dua pendekatan:
a. Laporan laba rugi terpisah dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
sehingga terdapat dua laporan.
b. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dalam satu laporan.
Penghasilan komprehensif lain atau biasa disebut other comprehensive income (OCI) berisi pos-
pos penghasilan dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui dalam laba rugi.
Komponen ini terdiri dari:

 Selisih revaluasi aset tetap


 Pengukuran kembali program imbalan pasti
 Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuangan
 Perubahan nilai investasi available for sales
 Bagian efektif dari keuntungan lindung nilai arus kas
 Bagian penghasilan komprehensif asosiasi
Penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif lain
dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif
lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan
dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:

 tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan


 akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

Contoh Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain

Sumber: Laporan Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk


2. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ( STATEMENT CHANGES OF EQUITY )
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang memberikan informasi terkait perubahan ekuitas
selama periode tertentu. Ekuitas (Equity) adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi
seluruh liabilitas. Penyajian dan komponen akun-akun dalam laporan perubahan ekuitas bervariasi
tergantung pada bentuk entitasnya.

a. Laporan perubahan ekuitas entitas perseorangan (proprietorship). Untuk entitas


perseorangan, ekuitas dilaporkan secara tunggal dengan menggunakan akun modal
dengan beberapa komponen tambahan seperti laba/rugi dan tambahan modal oleh
pemilik. Contoh :

b. Laporan perubahan ekuitas entitas persekutuan (partnership). Untuk entitas


persekutuan, ekuitas dilaporkan dengan menggunakan beberapa akun modal yang
disajikan secara terpisah untuk masing-masing anggota sekutu. Contoh :
c. Laporan perubahan ekuitas entitas peseroan (corporation). Ekuitas pemilik pada
entitas perseroan dinamakan sebagai ekuitas pemegang saham. Dalam entitas
perseroan, investor atau para pemegang saham merupakan pemilik entitas. Di laporan
perubahan ekuitas entitas perseroan ada beberapa komponen penyusun diantaranya
tambahan modal, laba ditahan (retained earnings), dan dividen. Laba ditahan
(retained earnings) adalah jenis laba hasil penjualan barang dan jasa yang kemudian
dibagikan sehingga juga menjadi tambahan bagi para pemegang saham. Laba ditahan
adalah jumlah nominal uang yang dapat dipakai untuk membagikan dividen. Laporan
laba ditahan lazimnya masuk di dalam laporan perubahan ekuitas, pun mencakup
perubahan laba ditahan tersebut. Contoh :

3. LAPORAN POSISI KEUANGAN (STATEMENT OF FINANCIAL POSITION)

Yaitu laporan keuangan yang menggambarkan posisi aset, liabilitas, dan ekuitas dari suatu entitas
tertentu pada suatu tanggal tertentu. Oleh karena itu, laporan posisi keuangan sering disebut sebagai
potret/ snapshot dari posisi keuangan entitas, karena kondisi keuangan yang disajikan hanya terjadi
pada tanggal tertentu, yaitu tanggal penyusunan laporan posisi keuangan. Di dalam laporan posisi
keuangan jumlah aset harus seimbang dengan jumlah liabilitas ditambah ekuitas. Karena aset
merupakan jenis dan jumlah sumber daya yang diinvestasikan pada suatu entitas, sedangkan disisi lain
liabilitas dan ekuitas menunjukkan komposisi dan jumlah sumber pendanaan atas aset, tentunya
jumlah investasi dan sumber pendanaan harus seimbang. Liabilitas menunjukkan sumber pendanaan
dari pihak ketiga yang harus dibayar baik dalam bentuk uang, barang atau jasa. Sedangkan ekuitas
menunjukkan investasi atau kepemilikan pemodal entitas yang bersangkutan. Unsur-unsur yang
berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, liabilitas, dan ekuitas yang
didefinisikan sebagai berikut:
a. Aset (Asset) adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan mengalir ke
entitas. Manfaat ekonomi masa depan aset adalah potensial dari aset tersebut untuk
memberikan kontribusi, baik langsung maupun tidak langsung, pada arus kas dan setara
kas kepada entitas. Secara umum aset diklasifikasikan menjadi aset lancar dan aset tetap.

Aset Lancar (Current Assets)

Aset lancar adalah dana tunai yaitu uang kas dan simpanan di bank yang bebas penggunaannya,
aset lain yang dalam setahun atau siklus usaha normal akan terkonversi menjadi dana tunai, dan
persediaan atau jasa yang tersedia untuk dimanfaatkan dalam siklus usaha normal. Aset lancar
disajikan di laporan posisi keuangan berdasarkan urutan likuiditasnya,yang artinya lebih cepat
dikonversikan menjadi kas. PSAK 1 mengkasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika:

 Entitas mengharapkan akan merealisasikan aset, atau bermaksud untuk menjual atau
menggunakannya, dalam siklus operasi normal
 Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan
 Entitas mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu dua belas bulan setelah
periode laporan
 Kas atau setara kas, kecuali yang dibatasi sehingga tidak akan dipertukarkan atau digunakan
untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan setelah periode
pelaporan

Aset Tetap (Fixed Assets)

Pengertian aset tetap dalam PSAK Nomor 16 adalah aset tetap berwujud yang dimiliki untuk
dipakai dalam proses produksi atau menyediakan barang dan jasa kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif dan diharapkan dapat digunakan lebih dari satu tahun periode atau memiliki masa
manfaat yang panjang. PSAK Nomor 16 memiliki tujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi aset
tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di aset
tetap dan perubahan dalam investasi tersebut.

Aset tetap harus dicatat sebesar harga perolehannya (acquisition cost). Harga perolehan
meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aset dan pengeluaran lain agar aset
tetap siap untuk digunakan. Menurut PSAK Nomor 16, pengukuran aset tetap, yaitu harga beli sudah
termasuk dengan bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan ketika dikurangi diskon
pembelian, pada pertukaran kombinasi aset moneter dan non-moneter biaya perolehan diukur pada
nilai wajar dari aset yang bersangkutan, jika aset diperoleh dengan cara dibangun sendiri maka
ditentukan dengan menggunakan prinsip yang sama dengan cara perolehan pembelian, ketika aset
telah diakui oleh entitas maka akan dicatat sebesar biaya perolehan yang telah dikurangi dengan
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, dan jika aset diperoleh berdasarkan
revaluasi maka dicatat nilai wajar pada tanggal terjadinya revaluasi.

Dalam jurnalnya Hidayati et al.,(2019) mengelompokkan aset tetap kedalam beberapa bagian
meliputi aset tetap dengan wujud fisik seperti tanah, gedung, mesin, kendaraan, dan inventaris kantor
dan aset tanpa wujud fisik berupa sistem dan aplikasi yang digunakan entitas. Pelaporan dan
penyajian aset tetap dengan wujud fisik sendiri dalam laporan posisi keuangan disajikan sebesar nilai
buku dimana nilai perolehan aset tetap setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Pengungkapan dan pelaporan aset tetap untuk lebih jelas dibuat dalam catatan atas laporan keuangan
dan daftar aset tetap.

b. Liabilitas (Liability) merupakan kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa
lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
entitas yang mengandung manfaat ekonomi. Secara umum, liabilitas diklasifikasikan
sebagai liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.

Liabilitas Jangka Pendek (Current Liability)

Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari satu
tahun atau satu siklus normal operasi entitas. Menurut PSAK 1 mengklasifikasikan liabilitas jangka
pendek jika:

 Entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normal
 Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan
 Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah
periode pelaporan
 Entitas tidak memiliki hak pada akhir periode pelaporan untuk menangguhkan pelunasan
liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan

Liabilitas Jangka Panjang (Long Term Liability)


Liabilitas Jangka Panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu
tahun atau siklus normal operasi entitas. Jenis liabilitas jangka panjang antara lain hutang hipotek
(mortgage payable), hutang obligasi (bonds payable), dll.

Liabilitas disajikan dalam laporan posisi keuangan berdasarkan urutan jatuh


temponya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca untuk mengevaluasi
likuiditas entitas. Penyajian liabilitas jangka pendek biasanya disajikan sebagai klasifikasi
pertama dalam kelompok liabilitas dan ekuitas di laporan posisi keuangan. Dalam
kelompok liabilitas jangka pendek dicantumkan menurut jatuh temponya sedangkan
penyajian akun liabilitas jangka panjang pada entitas yang mempunyai banyak kewajiban
jangka panjang dalam jumlah besar seringkali hanya melaporkan satu akun dalam laporan
posisi keuangan dan mendukungnya dengan catatan atas laporan keuangan. Pengungkapan
catatan umumnya berisi kewajiban, tanggal jatuh tempo, suku bunga, provisi penarikan,
pembatasan yang dilakukan oleh kreditor dan aset yang disepakati atau digantikan sebagai
jaminan.

c. Ekuitas (Equity) adalah kekayaan pemilik atau hak residu setelah dikurangi dengan
liabilitas dan asset. Ekuitas diurutkan di laporan posisi keuangan berdasarkan sifat
kekelannya.

Terdapat 2 (dua) bentuk laporan posisi keuangan yang lazim digunakan yaitu sebagai berikut :

a. Bentuk skontro (sebelah-menyebelah atau bentuk T), dalam bentuk ini aset disajikan di
sebelah kiri sedangkan liabilitas dan ekuitas disajikan di sebelah kanan. Contoh :

b. Bentuk laporan (Stafel), dalam bentuk ini aset ditempatkan dibagian atas sedangkan liabilitas
dan ekuitas ditempatkan dibawahnya secara vertical. Contoh Laporan Posisi Keuangan
4. LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW STATEMENT)
Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang menyajikan informasi terkait
perubahan historis atas kas dan setara kas entitas selama periode tertentu. Manfaat laporan arus kas
adalah untuk mengetahui kemampuan entitas untuk menghasilkan kas di masa depan dan kemampuan
membayar deviden serta melunasi kewajibannya. Laporan aliran kas juga dapat digunakan untuk
mengetahui transaksi kas dan non kas yang terjadi dalam entitas untuk suatu periode. Setara kas ( cash
equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat
dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki resiko perubahan nilai yang
tidak signifikan. Pada umumnya investasi diklasifikasikan setara kas jika akan segera jatuh tempo
dalam waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan.

Menurut PSAK Konvergensi No. 2 tentang laporan arus kas yang mengatur persyaratan penyajian
dan pengungkapan informasi arus kas, laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu dan diklasifikasi menurut Aktifitas Operasi, Aktifitas Investasi, dan Aktifitas Pendanaan.

a. Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas operasi merupakan hasil dari transaksi
dan kejadian lain yang menentukan laba neto atau kerugian suatu entitas.

ARUS KAS MASUK ARUS KAS KELUAR

 Penerimaan dari penjualan barang/jasa,  Pembayaran kepada pemasok barang dan jasa
royalti, pendapatan lain.
 Pembayaran untuk karyawan.
 Penerimaan dari pendapatan sewa, restitusi
 Pembayaran klaim (asuransi), pembelian efek
pajak.
(perusahaan efek), pengembalian kredit (bank)
 Penerimaan dari pemberian untuk bank dan
 Pembayaran biaya operasi
penjualan sekuritas dari perusahaan efek

Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode
berikut:

 Metode Langsung. Kelompok utama dari penerimaan dan pengeluaran kas bruto
diungkapkan. Contoh :
 Metode Tidak Langsung. Laba disesuaikan dengan mengoreksi transaksi non kas,
penangguhan atau akrual dan unsur penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan
pendanaan. Ada dua sumber data yang digunakan yaitu laporan laba rugi tahun berjalan dan
neraca komparatif. Neraca komparatif adalah neraca perbandingan yang memperbandingkan
neraca periode berjalan dan neraca periode sebelumnya. Contoh :

NOTE*
BUNG Beban Bunga = Dapat disajikan sebagai arus kas dari operasi/pendanaan

A Pendapatan Bunga = Dapat disajikan sebagai arus kas dari operasi/investasi

Dividen = Dapat disajikan sebagai arus kas dari operasi/pendanaan


DIVIDEN
Pendapatan Dividen = Dapat disajikan sebagai arus kas dari operasi/investasi

PPh Diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik
dapat diidentifikasi sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.

Berdasarkan PSAK 2, entitas dianjurkan melaporkan arus kas aktivitas operasi dengan
metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas
masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung.

b. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain
yang tidak termasuk setara kas. Mencerminkan pengeluaran untuk sumber daya yang dimaksudkan
menghasilkan kas di masa depan.

ARUS KAS MASUK ARUS KAS KELUAR

 Penerimaan penjualan aset tetap, aset  Pembayaran kas untuk membeli aset tidak tetap,
tidak berwujud dan aset jangka panjang aset tidak berwujud, biaya pengembangan
lain. dikapiralisasi

 Penerimaan penjualan instrumen utang  Pembayaran kas dari kontrak future, forward, swap
atau kas (selain diperdagangkan) untuk aktivitas pendanaan.

 Penerimaan kas dari kontrak future/  Pembayaran untuk membeli instrumen


forward, future untuk pendanaan utang/ekuitas/ ventura selain untuk diperdagangkan

c. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh
para penyedia modal entitas.

ARUS KAS MASUK ARUS KAS KELUAR


 Penerimaan kas dari penerbitan saham.  Pembayaran kas kepada pemiliki untuk menarik
atau menebus saham.
 Penerimaan kas dari penerbitan
obligasi, wesel, pinjaman jangka  Pelunasan pinjaman
pendek dan jangka panjang, hipotek
 Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi
saldo liabilitas terkait sewa pembiayaan

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (NOTES OF FINANCIAL STATEMENT)


Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan
keuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka
pengungkapan yang memadai. Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap
pos dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya, laporan
arus kas dan laporan perubahan ekuitas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan
atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan :
a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang
dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting
b. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya, laporan arus kas dan
laporan perubahan ekuitas
c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan
dalam rangka penyajian secara wajar
Contoh Catatan atas Laporan Keuangan

REFERENSI
Bahri, Syaiful. 2020. Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS. Edisi III. Yogjakarta:
Andi. Google Book

IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). (2019). MODUL LEVEL DASAR(CAFB) AKUNTANSI KEUANGAN,
http://iaiglobal.or.id/v03/files/modul/ak/

Iaiglobal.or.id. 10 Agustus 2016. ED Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan. Diakses tanggal 10


Juni 2022, dari http://www.iaiglobal.or.id/v03/files/file_publikasi/ED_Kerangka
%20Konseptual_Web.pdf
Isnaini, L., Misrin Hariyadi, S. E., Ak, M., & Desipradani, G. (2017). IMPLEMENTASI PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN KPRI MEDIKA KARYA HUSADA BERDASARKAN SAK
ETAP (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surabaya).Google Scholar

Jacob, Y., Sondakh, J. J., & Pusung, R. J. (2022). PENERAPAN PERLAKUAN AKUNTANSI ASET
TETAP BERWUJUD SESUAI PSAK NOMOR 16 PADA PT. MEGASURYA NUSALESTARI
MANADO. Jurnal LPPM Bidang EkoSosBudKum (Ekonomi, Sosial, Budaya, dan
Hukum), 5(2), 881-886. Google Scholar

Kamus.tokopedia.com. Laba Ditahan – Pengertian, Jenis, dan Contohnya. Diakses Tanggal 29 Juni
2022, dari https://kamus.tokopedia.com/l/laba-ditahan/

Katadata.co.id. 22 Februari 2022. Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan. Diakses tanggal 11
Juni 2022, dari https://katadata.co.id/safrezi/finansial/6214a025ec881/pengertian-dan-jenis-
jenis-laporan-keuangan

Natasha, A. (2022). Analisis Penerapan PSAK No. 16 Terhadap Perlakuan Asset Tetap Pada BP
Batam (Doctoral dissertation, Prodi Akuntansi). Google Scholar

Anda mungkin juga menyukai