Anda di halaman 1dari 5

Nama : Akhmad Rezky Auza’i

Nim : 044639073
Mata kuliah : Analisis laporan keuangan

1. jelaskan siapa saja para pihak yang berkepentingan terhadap


laporan keuangan suatu perusahaan ?
a. Investor
Penanam modal berisiko dan penasehat mereka
berkepentingan dengan risiko
yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang
mereka lakukan.
Mereka membutuhkan informasi untuk membantu
menentukan apakah harus
membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut.
Pemegang saham juga
tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk
menilai kemampuan
perusahaan untuk membayar deviden.
b. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka
tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.
Mereka juga
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan
balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
c. Pemberi Pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah
pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh
tempo.
d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah
yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.
e. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka
terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau tergantung
pada perusahaan .

f. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah
kekuasannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya
dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan.
Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur
aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak sebagai
dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan
statistik lainnya.
g. Masyarakat
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan
menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta
rangkaian aktivitas.
2. jelaskan karakteristik kualitatif informasi akuntansi yang
anda pahami ?
Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok, yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan,
dan dapat diperbandingkan.

1.      Dapat Dipahami


Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk meksud
ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang
aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi
kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat
dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu
sulit untukdapat dipahami oleh pemakai tertentu.
2.      Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas
relevan jika dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa
depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa
lalu. Relevan berarti juga harus berguna untuk peramalan (predictive) dan
penegasan (confirmatory) atas transaksi yang berkaitan satu sama lain.

3.      Keandalan
Andal diartikan sebagai bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus
atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan. Agar dapat diandalkan maka
informasi harus memenuhi hal sebagai berikut. a.Penyajian jujur.
Menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan. Penggambaran tersebut harus memenuhi kriteria pengakuan,
walaupun terkadang mengalami kesulitan yang melekat untuk
mengidentifikasi transaksi baik disebabkan oleh kesulitan yang melekat
pada transaksi atau oleh penerapan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai
dengan makna transaksi atau peristiwa tersebut.
b. Substansi mengungguli bentuk. Dicatat dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi yang sesuai dengan prinsip dan bukan hanya
bentuk hukumnya.
c.Netral. Harus diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan
pihak tertentu saja.
d.Didasarkan atas pertimbangan yang sehat. Adakalanya di dalam
menyusun sebuah laporan keuangan akan menghadapi ketidakpastian
peristiwa dan keadaan tertentu. Oleh karena itu, perlu pertimbangan yang
mengandung unsure kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan atas
ketidakpastian tersebut.
e  Materialitas. Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan
keungan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang
dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantunkan
(omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstament). Oleh karenanya,
materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atua titik pemisah dari
pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi
dipandang berguna.
4.      Dapat Dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Agar
dapat dibandingkan, informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh
perubahan tersebut juga harus diungkapkan termasuk ketaatan atas standar
akuntansi yang berlaku. Bila pemakai akan membandingkan posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan antarperiode, maka entitas perlu
menyajikan informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan.

3. Dari kasus tersebut Ketua BPKmenjelaskan Pt asuransi jiwasraya telah


melakukan modifikasi laporan keuangan. Pembukuan yang seharusnya terhitung
rugi di modifikasi sedemikian rupa oleh jiwasraya. Hal ini menunjukan adanya
persoalan tekanan likuiditas di jiwasraya berlangsung lama.
Jadi sebenarnya laba itu semu akibat dari rekayasa akuntansi atau window
dressing, di mana sebenarnya perusahaan telah mengalami kerugian.
Bentuk manajemen laba yang digunakan PT Asuransi Jiwasraya adalah
perubahan metode asumsi akuntansi, dimana perusahaan merubah metode
dengan peningkatan laba penjualan.
Selain itu juga menggunakan manajemen laba dengan menghapus keuntungan
dan kerugian luar biasa (dan tidak bisa), dimana praktik ini memindahkan
dampak terhadap laba yang tidak biasa dan tidak diperkirakan yang dapat
berpengaruh buruk pada tren laba.

Anda mungkin juga menyukai