NIM/BP : 13469/2009
Jurusan : Manajemen
SOAL
1. Kegiatan utama bank adalah melakukan penghimpunan dan menyalurkan dana kepada
masyarakat dalam berbagai bentuk diantaranya berbentuk kredit sehingga diharapkan
bank dapat memperoleh laba (profit) yang maksimal. Jelaskanlah langkah-langkah bank
dalam melakukan manajemen dana baik dalam menghimpun dan penyaluran dana serta
bagaimanakah peran ALCO dalam aktivitas manajemen dana tersebut?
2. Jelaskan perbedaan cash loan dan non cash loan dalam manajemen kredit serta contoh
masing-masingnya ! adakah terdapat perbedaan yang nyata dalam pengelolaan kredit
antara keduanya? Jelaskan
3. Tingkat likuiditas suatu bank mencerminkan sampai seberapa jauh suatu bank dapat
mengelola dananya dengan baik sehingga mampu memenuhi semua kewajiban yang ada.
Jelaskan disertai contoh perhitungan likuiditas sebuah bank dapat dikatakan dalam
kondisi likuiditas yang stabil? Jelaskan
5. Jelaskan pengertian manajemen aktifa dan pasiva serta upaya-upaya apa saja yang dapat
dilakukan ALCO dalam rangka manajemen aktifa dan pasiva tersebut
JAWAB
1. Menghimpun dana
Bank melakukannya dengan cara memperoleh dana dari berbagai pihak yaitu:
maksudnya adalah dana yang diperoleh dari dalam bank. Biasanya digunakan apabila
bank mengalami kesulitan untuk memperoleh dana dari luar.
simpanan tabungan
simpanan giro
simpanan deposito
Pencarian dari sumber dana ini relative lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu
saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan ntuk membiayai
transaksi-transaksi tertentu.
- kredit investasi
- kredit produktif
- kredit konsumtif
- ktredit perdagangan
- kredit pertanian
- kredit peternakan
- kredit industry
- kredit pertambangan
- kredit pendidikan
- kredit profesi
- kredit perumahan
Kredit Nonkas
Kredit non kas (non cash loan) adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah
yang hanya boleh ditarik apabila suatu transaksi yang telah diperjanjian telah direalisasi
atau
efektif. Kredit non kas ini dapat berupa :
a. Bank garansi.
b. Fasilitas pembukaan L/C.
3. Pengelolaan likuiditas bank dapat dilakukan setiap hari dengan cara melakukan
pengendalian terhadap semua alat-alat likuid yang dikuasai oleh bank yaituuang
tunai/kas, dan saldo goiro dibank sentral. Likuiditas sebuah bank dapat diukur melalui
perhitungan CASH RATIO, dimana perhitungan ini menghasilkan likuiditas minimum
yang wajibdipelihara oleh setiap perbankan.
Cash ratio = alat-alat likuid yang dikuasai / kewajiban yang harus dibayar x 100%
Rasio-rasio likuiditas
Rasio alat liquid terhadap dana pihak ketiga. Menilai kemampuan bank memenuhi
kebutuhan likuiditas akibat penarikan dana oleh pihak ketiga.
Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga(LDR). Jumlah dana pihak ketiga yang
disalurkan dalam bentuk kredit.
Rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar, dalam rupiah. Besarnya call
money bank terhadap total aktiva lancar yang telah diendos bank lain.
Rasio surat-surat berharga jangka pendek terhadap total portofolio surat-surat
berharga. Kemampuan bank memenuhi permintaan kredit dengan asset bank, kenaikan
rasio ini menunjukkan rendahnya likuiditas bank
Untuk menjaga posisi likuiditas dan proyeksi cash flow agar selalu berada
dalam posisi yang aman terutama dalam kondisi tingkat bunga berfluktuasi di bawah ini
beberapa strategi yang dapat dikembangkan oleh bank sebagai berikut (Raflus Rax,
1996).
• memperpanjang jatuh tempo semua kewajiban bank, kecuali bila tingkat bunga
cenderung mengalami penurunan
• melakukan diversifikasi sumber dana bank
• menjaga keseimbangan jangka waktu asset dan kewajiban
• memperbaiki posisi likuiditas antara lain mengalihkan asset yang kurang
marketable menjadi lebih marketable.
1. Modal lnti:
a. Modal disetor oleh pemilik
b. Agio saham
Diterima oleh bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai
nominalnya.
c. Modal sumbangan
Diperoleh kembali dari sumbangan saham,
d. Cadangan umum
Dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi
pajak,
e. Cadangan tujuan
EAT yang disisihkan untuk tujuan tertentu
f. Laba yang ditahan
EAT yang tidak dibagihan.
g. Laba tahun lalu
Yaitu seluruh laba bersih tahun-tahun yang lain setelah diperhitungkan
pajak, dan
belum ditetapkan penggunaannya oleh rapat umum pemegang seham atau rapat
anggota.
h. Laba Tahun berjalan
Yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi
taksiran ulang
pajak. Jumlah laba tahun buku berjelan tersebut yang diperhilungkan sebagai
modal
inti sebesar 50%.
Jumlah modal inti adalah sebagaimana tersebut pada huruf a s/d h di atas, dikurangi
dengan:
1) goodwill yang ada dalam pembukuan bank
2) kekurangan jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif dari jumlah yang
seharusnya dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
2. Modal Pelengkap
a. Cadangan revaluasi aktiva tetap
Dari selisih penilaian kembali aktiva terap.
b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Membebani laba rugi tahun berjalan, maksimum sebesar 1,25% dari jumlah
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
c. Modal pinjaman (sebelumnya disebut modal kuasi)
Yaitu utang yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memiliki sifat
seperti modal dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
o tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan, dipersamakan dengan modal dan
telah dibayar penuh.
o Tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik, tanpa persetujuan Bank
Indonesia.
o Mempunyai kedudukan yang sama dengen modal dalam hal jumlah kerugian
bank melebihi laba yang ditahan dan cadangan-cadangan yang termasuk modal
Inti, meskipun bank belum dilikuidasi.
o Pembayaran bunga dapat ditangguhkan apabila bank dalam keadaan rugi atau
labanya tidak mendukung untuk membayar bunga tersebut.
d. Pinjaman subordinasi
Yaitu pinjaman yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Ada perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi pinjaman.
Mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia
5. Pengertian manajemen aktifa dan passive adalah pengelolaan atas kedua pos keuangan,
baik sisi aktifa maupun sis passivanya. Dalam aktifa dijelaskan mengenai berbagai
sumber dana atau dana yang masuk, sedangkan dalam passiva dijelaskan mengenai
alokasi dana atau dana yang keluar.
ALCO (asset and liability commite) merupakan sebuah komite manajemen resiko dalam
sebuah lembaga pinjaman bank lainnya yang umumnya terdiri dari tingkat senior manajemen
intuisi.
ALCO bertanggung jawab untuk mengevaluasi, memntau, dan mnyetujui praktek yang
berkaitan dengan resiko akibat ketidakseimbanga dalam struktur modal.
Masalah utama yang sering dihadapi oleh bank dalam ALM adalah memecahkan
konflik atau dilema antara likuiditas dan keamanan di satu pihak dengan kemampuan
meningkatkan laba di lain pihak. Dilema semacam ini dalam ALM disebut liquidity vs
profitability alau kadang-kadang juga disebut safety vs earnings.
Asset-Liability Committee
REFERENSI
1. http://www.scribd.com/doc/2434311/Resume-Bab-4-manajemen-lembaga-keuangan